Sinamar Edisi 88

Page 1

C M Y K

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011


Sinamar 2 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

ETALASE

Galamai G AL AM AI merupakan masakan khas Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Tak ada yang berani menentang stigma masyarakat ini tentang galamai, meskipun sebenarnya daerah lain di Sumatera Barat ada juga yang membuat makanan ini. Berbahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan, di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Tepung beras ketan dimasak bersama santan kelapa dengan menggunakan gula tebu atau gula aren dengan menggunakan kuali yang sangat besar. Makanan ini biasanya dibuat untuk keperluan pesta pernikahan dan pesta adat lainnya. Galamai biasanya dibuat dengan bergotong-royong karena memerlukan banyak tenaga untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama. Hasil masakan ini berbentuk makanan bewarna hitam mengkilat dan terasa manis. Galamai biasa dikerjakan bersama dalam satu kelompok. Prosesnya mulai dari menumbuk tepung, memeras kelapa, sampai mengaduknya dalam kuali besar yang panas secara terus-menerus sampai galamai matang sesuai yang dikehendaki. Galamai telah menjadi ciri khas setiap waktu yang mesti disajikan dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan, bahkan pemerintahan sampai oleh-oleh untuk dibawa dan dikirim ke rantau.(mm )

Makanan Galamai (f/int)

REDAKSI DARI REDAKSI

Bersiap Menjadi Majalah MENYUSUL setelah dipercaya menjadi redaktur pelaksana dan redaktur Tabloid Sinamar seiring dengan jabatan baru di Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Li mapuluh Kota yang dipercayakan kepada mereka, langkah pertama yang dilakukan Adiwarman dan Roni M. Nur adalah melakukan konsolidasi. Dalam konteks tugas dari Tabloid Sinamar yang diembannya, setelah mendapat arahan dari Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Tabloid Sinamar Muhamad S.Pd., Adiwarman yang didampingi oleh Roni M. Nur langsung mengumpulkan semua kru tabloid ini untuk dihadirkan dalam sebuah forum pertemuan. Hampir semua kru yang terlibat dalam penerbitan tabloid ini, hadir dalam pertemuan tersebut. Selain sebagai upaya untuk melakukan konsolidasi, ajang pertemuan itu juga dimaksudkan oleh Adiwar man unt uk menerima masukan-masukan yang berharga demi kemajuan Tabloid Sinamar. Mengaku sebagai pengalaman pertama dalam mengelola media massa berjenis media mass a cetak, ajang pertemuan bermaterikan menerima masukan itu antara lain dimaksudkan Adiwarman sebagai proses pembelajaran. “Tidak ada yang tidak bisa kalau kita punya kemauan untuk mengetahui dan menda

Sinamar

Sidang Redaksi Sinamar (f/her)

lami satu bidang keilmuan tertentu,” begitu Adiwarman berprinsip. Ia justru punya satu prinsip menarik, kemajuan sesuatu sangat ditentukan oleh kekompakan tim. Sebab, dengan kekompakan yang terjalin erat, kekurangan pada satu personil tertentu, akan bisa ditambal oleh personil lain yang memiliki kelebihan tentang hal yang sama. Dengan kata lain, tambah Adiwarman, di tengah keterbatasannya menguasai ilmu-ilmu jurnalistik, akan ia imbangi dengan cara memaksimalkan kerja tim sehingga setiap personil yang terlibat dalam pengelolaan tabloi d ini m ampu menghasilkan yang terbaik sesuai dengan bidang tugas dan kompetensi yang mereka miliki, baik yang dipercaya

memperkuat bidang redaksi maupun bidang usaha. Terlepas dari itu, kami juga merasa perlu memberitahu rencana ke depan. Muhamad S.Pd., pemimpin redaksi , mengatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan langkahlangkah untuk mengubah Sinamar dari berjenis tabloid ke bentuk baru, yaitu majalah bulanan. “ Persiapan-persiapan ke arah itu sudah semakin matang,” kata Muhamad, sambil menambahkan bahwa kalau Sinamar kelak berbentuk majalah yang terbit berkala sekali dalam sebulan, daya tarik media ini di mata masyarakat akan semakin meningkat. “Dan lagi, kalau sebuah media berbentuk majalah akan lebih m udah didokumentasikan dibandingkan dengan berbentuk tabloid,” tambahnya.(mike)

TABLOID LUAK LIMO PULUH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Adi Warman, Joni Indra, Ronny M.Nur, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA: Adi Warman REDAKTUR: Joni Indra, Ronny M.Nur, Mike Zaimy, Eliza STAF REDAKSI: Herpatarmidi REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy Febrina, Hendri Gunawan FOTOGRAFER: Herpatarmidi SEKRETARIS : Iis Sugiarti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : tabloid.sinamar@gmail.com PERCETAKAN : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid.sinamar@gmail.com

TAJUK

Antara Kurban dan Berkorban DUA peringatan hari besar nasional dan keagam aan yang terjadi berdekatan di penghujung Oktober tahun ini, yaitu Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriyah atau yang dikenal juga dengan Hari Raya Haji yang jatuh pada Jumat (26/10) dan peringatan Hari Sumpah Pem uda tahun 2012 yang jatuh pada Minggu (28/ 10); m em iliki korelasi yang hampir sam a: pengorbanan. Hari Raya Idul Adha alias Hari Raya Haji secara harfiah memang menuntut setiap umat muslim yang memiliki kemampuan bendawi menyembelih hewan kurban untuk kem udian dibagi-bagikan kepada anggota m asyarakat yang t idak m am pu. Sem entara sec ara subst ansial, menyembelih hewan kurban pada hari itu merupakan bukti kecintaan terhadap Sang Pencipta, sehingga bert olak dari kec int aan itu rela mengorbankan apa saja. Sum pah Pem uda, yang peristiwanya terjadi pada 28 Oktober 1928, yang secara rutin diperingati oleh anak negeri ini setiap tahun, juga m engandung m akna rela berkorban kendati dari perspektif

berbeda. Esensi dari peringatan Sum pah Pem uda itu antara lain adalah anak bangsa ini –terutama kalangan pemuda- rela melakukan apa saja demi tetap tegaknya citacita bersama, yaitu NKRI (Negara Kesat uan Republik I ndonesia). Kedua peristiwa itu mengandung makna yang mendalam dan menukik, terutama bila dihadapkan dengan kondisi kekinian, tidak terkecuali di Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam konteks Idul Adha, misalnya, di tengah sikap dan pola hidup sebagian masyarakat umum yang cenderung sangat materialistis, individualist is, dan hedonis, sem angat atau keinginan rela berkorban untuk kepentingan orang lain terasa makin mengalami distorsi yang sangat mencemaskan. Hampir sebagian besar anggota masyarakat terjebak dengan kepentingannya masing-masing, bahkan terkadang sampai hati melangkahi kepentingan orang lain demi ambisi pribadi. Apaapa yang menjadi kepentingan sosial at au orang banyak cenderung terabaikan, karena sebagian besar dari individu hanya terobsesi untuk

mem perjuangkan serta memperta hankan kepentingan masing-masing. Ram bu-ram bu agam a terkadang tidak lagi terlalu dipedulikan. Harapan kita, sudah barang tentu, bagaimana dengan peringatan Idul Adha yang dilakukan set iap t ahun m am pu melumerkan bongkahan keras di hati kita masing-masing sehingga sedikit memiliki kepedulian dan kepekaan untuk memperhatikan kepentingan orang lain, terutama mereka yang termasuk dalam kategori kurang atau tidak beruntung. Hidup yang indah itu pada dasarnya adalah hidup dalam kebersamaan. Sem entara dalam konteks Sumpah Pemuda, di tengah semakin melunturnya semangat cinta bangsa dan tanah air, yang telah susah payah diperjuangkan dengan susahpayah oleh para pejuang tempo dulu, yang menuntut pengorbanan hartabenda dan nyawa sekalipun, diharapkan akan kembali m am pu m enum buhkan kesadaran akan perlunya persatuan dan kesatuan serta semangat rela berkorban kita semua untuk tetap mempertahankan eksistensi republik ini.***


Sinamar 3 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 - 15Juli-Agustus November 2012 No.88/XI/2012 Edisi No. | 69/X/2011

LAPORAN UTAMA Idul Adha dan Sumpah Pemuda

PELIHARA SIKAP RELA BERKORBAN “ Jika di Hari Raya Idul Fitri mengeluarkan zakat fitrah yang tujuannya untuk menyantuni kehidupan masarakat yang tidak mampu, maka di Hari Raya Idul Adha, penyembelihan hewan kurban dan tiga hari tasyri berikutnya, juga dalam rangka menyantuni kepentingan hidup masyarakat sebagai wujud kesalehan sosial ” Mike/Yossarika

P

ada Oktober tahun ini dua hari besar diperigati dalam waktu yang hampir bersamaan, hanya terpaut dua hari saja. Yaitu, Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriyah atau yang dikenal juga dengan Hari Raya Haji yang jatuh pada hari Jumat (26/ 10), dan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2012 yang jatuh pada hari Minggu (28/10). Untuk tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, di mana sebagian besar warganya merupakan pemuluk Islam yang taat, shalat Hari Raya Idul Adha dipusatkan di Masjid Al-Ikhlas Jorong Sarilamak, Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau. Masjid ini menjadi pilihan terakhir karena sebelumnya mengemuka wacana untuk melaksanakan shalat Idul Adha di halaman kantor bupati di Sarilamak. Karena hujan yang merupakan berkah alam yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat manusia, yang seolah-olah memperingatkan diri kita masing-masing untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, yang turun seakan tiada henti, maka diambil kebijakan untuk memindahkan lokasi shalat Idul Adha ke Masjid Al-Ikhlas. Tampak hadir Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo beserta kepala-kepala SKPD (satuan kerja peragkat daerah) di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Dalam kesempatan ini Alis Marajo juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H bagi umat Islam di seluruh Kabupaten Limapuluh Kota dan meminta maaf atas segala perbuatan yang tidak berkenan di hati masyarakat. Selain itu Bupati Alis Marajo juga mengajak untuk meningkatkan keimanan dengan berkurban yang semata-mata berharap keridhaan Allah SWT. Diingatkan Bupati, berkorban dalam pengertian luas bukan sekadar berkurban menyerahkan hewan ternak disembelih untuk kemudian dibagi-bagikan kepada yang tidak mampu di Hari Raya Haji, tapi memiliki makna dan pengertian yang jauh lebih dalam dari itu. “Bila kita menyerahkan sesuatu untuk kepentingan orang lain atau orang banyak yang dilandasi dengan niat tulus dan ikhlas, itu juga merupakan berkorban yang kelak akan diganjar Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda,” sebutnya. Di tengah kondisi so sial yang cenderung makin berat belakangan ini, imbuh Bupati, memang dituntut semangat untuk rela berkorban. Dalam kalender Islam, Jumat (26/ 10) tepat pada tanggal 10 Dzulhijah 1433 H dalam penanggalan Hijriyah, d imana pada saat ini seluruh umat Islam di seantero dunia memperingati Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban. Hari Raya Idul adha disebut juga hari raya kurban untuk mengingatkan kembali umat islam pada nabi Ibrahim AS yang diuji Allah SWT kecintaannya.Yaitu, antara cinta kepada keluarga (nabi Ismail As dan Siti Hajar ) dan cintanya kepada

Shalat Idul Adha di Sarilamak (f/mm)

Allah. Alhamdulillah, cintanya kepada Allah SWT melebihi dari segalanya. Hal inilah yang membuat umat muslim bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut, yang pengorbanannya dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Dosen IAIN Imam Bonjol Padang, H. Ahmad Wira, Dt. Diko, M.Ag, M.Si, Ph.D yang didaulat menjadi imam dan memberi khutbah untuk jamaah shalat Hari Raya Idul Adha 1433 mengajak jamaah yang hadiri khususnya dan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota pada umumnya untuk bersama-sama berpikir dan merenungkan arti pengorbanan yang dilakukan atas musibah-musibah yang terjadi.

ang dan Tjoi Djien Kwie. Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :

Dalam Aula Juga karena alasan hujan, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 tahun 2012 untuk tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang sedianya akan dilaksanakan di halaman kantor bupati di Sarilamak, terpaksa dipindahkan ke aula kantor bupati. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Bupati Alis Marajo. Peristiwa Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun itu merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan PemoedaPemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Si

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia). KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu ke

bangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya. Jika dikaitkan dengan peristiwa Sumpah Pemuda, sesungguhnya ajaran islam telah terlebih dahulu mengajarkan untuk persatuan dan kesatuan, meskipun berasal dari tanah air, bangsa dan bahasa yang berbeda namun dalam menjalankan ibadah haji (qurban) tetap satu niat untuk mendapatkan keridhooan Allah SWT. Inilah sesungguhnya contoh kehidupan demokrasi yang hakiki, di mana pada dasarnya manusia itu sama kedudukannya di mata Allah SWT. Hanya perbuatan kebajikan dengan tidak melakukan perbuatan yang mengingkari perintah dan larangan Allah yang membedakan kemuliaan satu manusia dari manusia lainnya. Menurut seorang tokoh agama di daerah ini, Idul Adha memiliki makna yang penting dalam kehidupan. Makna ini perlu direnungkan dalam-dalam dan selalu dikaji ulang agar bisaa lulus dari berbagai cobaan Allah. Makna itu antara lain menyadari kembali bahwa makhluk yang namanya manusia ini adalah kecil belaka betapapun berbagai kebesaran disandangnya, dan menyadari kembali bahwa tiada yangg boleh di-Tuhankan selain Allah SWT “Maka alangkah celakanya orang yang gila puja dan puji sehingga kepalanya cepat membesar dan dadanya melebar serta hidungnya bengah bila dipuji orang lain,” ia menambahkan. “Namun segera naik pitam wajah merah dan jantung berdetak melambung bila ada orang yang mencela mengkritik dan mengoreksinya. Inilah makna kita kumandangkan tahmid Wa lillahil-hamd!,” imbuhnya lagi. ***

Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-84 (f/joi)


Sinamar 4 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

LAPORAN UTAMA Bupati : A.Damhoeri Membuat Prof. Bader Johan Terkesima

Lukisan Putra Bupati Untuk Alm. A.Damhoeri

B

Bupati Alis Marajo Menyerahkan Lukisan Alm.A.Damhoeri Kepada Ahli Warisna (f/joi)

“Aksara Minang yang sudah dirintis oleh Almarhum (A. Damhoeri) sudah selayaknya disosialisikan dan kita kembangkan pada saat sekarang agar usaha Almarhum tidak sia-sia.”

P

emkab Limapuluh Kota punya cara dampingi kepala SKPD, di antaranya Kepala tersendiri menghargai dan memberi Dinas Budparpora Zulhikmi, Kepala Dinas apresiasi positif terhadap orang- Kesehatan Prima Noveski, Kepala BPMPN

orang yang dinilai telah memberikan jasanya Rahmanida, Kasat Pol PP Nasriyanto, dan terhadap daerah ini, yang namanya mungkin Kabag Humas dan Protokoler Muhamad S. tidak tertera dalam lembaran pelajaran Upacara peringatan Sumpah Pemuda yang sejarah anak-anak sekolah. Momen yang digelar di aula Kantor Bupati di Sarilamak, dipakai adalah peringatan Hari Sumpah dilanjutkan ziarah ke makam A.Damhoeri. Pemuda. Dalam rangka memperingati Hari Siapakah A.Damhoeri itu ??? Sumpah Pemuda tahun 2012 ini, satu misal, Mungkin bagi generasi muda saat ini Pemkab Limapuluh Kota memberikan nama A. Damhoeri tidak pernah terlintas penghargaan dan apresiasi kepada dalam pikiran, apalagi mengenalnya secara almarhum Achmad Damhoeri, seorang mendalam. Padahal Almarhum semasa tokoh yang merupakan seorang wartawan hidupnya merupakan seorang wartawan dan sastrawan, yang juga dikenal dan sastrawan, yang juga dikenal sebagai penulis berbagai buku, novel, sebagai penulis berbagai buku, novel, dan cerpen, dan merupakan pencetus Aksara cerpen, dan penulis buku-buku bacaan Minang yang belum sempat dipublikasikan untuk anak aekolah di era 1960-1970-an. A secara nasional itu. Pemberian Damhoeri —begitu nama beliau sering yang penghargaan untuk A. Damhoeri dilakukan ditulis pada karya-karyanya— lahir di Batu seusai upacara peringatan meninggal Payuang, Nagari Balai Panjang, Kecamatan dunianya tokoh itu di kampung halamannya, Lareh Sago Halaban, pada 31 Oktober 1915. Lurah Bukik, Kenagarian Balai Panjang, Ia merupakan pencetus Aksara Minang

upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo boleh dikatakan memiliki catatan yang lumayan lengkap tentang sosok Achmad Damhoeri atau yang lebih dikenal dengan A. Damhoeri. Menurut Alis Marajo, Damhoeri adalah tokoh yang membuat Prof. Bahder Johan terkesima karena memasukkan beberapa kata dalam bahasa Minang ke dalam bahasa Indonesia. Saat saat berziarah ke makam A. Damhoeri dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 tahun 2012, Minggu (28/10), menurut Alis Marajo, kata-kata yang dimaksud diantaranya adalah “mujur”, “senarai”, dan “sentano”. “Senarai” adalah alih bahasa dari “skenario” dan sekarang digunakan di Malaysia, sedangkan “sentano” atau “sentana” berarti “sementara waktu” atau “sementara itu”. Damhoeri juga mengusulkan pemakaian kata “sudu” yang merujuk kepada kata “sendok”, karena kata tersebut berasal dari bahasa Spanyol. “Inilah bukti peranan beliau dalam memperkaya bahasa Indonesia dengan bahasa Minang,” sebut Bupati dalam acara yang dihadiri oleh para pimpinan SKPD. Damhoeri tertantang untuk membukukan aksara Minang karena pernyataan seorang Emil Salim dalam sebuah seminar sejarah Minangkabau di Batusangkar medio Februari 1970. Saat itu Emil Salim berkata, “Mana pula kita mempunyai kebudayaan tertua? Jika memang kita memiliki kebudayaan yang tinggi dari pada orang lain, kita harus mempunyai bahasa dan tulisan yang jelas. Dan bagaimana bukti nenek moyang Minangkabau menemukan aksara Minang? Mana daun lontarnya? Mana tembikarnya?” cecar Emil Salim. putera Minang yang beberapa periode duduk di kabinet dalam rezim Orde Baru. Emil Salim yang kelahiran Lahat patut berbangga karena seperti juga aksara Kerinci, aksara Lahat ditemukan tertulis di tembikar dalam sebuah gua. Ketika Bupati Alis Marajo menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat pada tahun 1987, dalam pertemuannya dengan Damhoeri, Damhoeri mengaku telah menemukan bukti keberadaan fisik aksara Minang di Jorong Tanjung Bungo Nagari Koto Tuo yang terletak di Kecamatan Kapur IX. Pada pertemuan Bupati Alis Marajo dan Damhoeri berikutnya di tahun 2000, Damhoeri memper

lihatkan sebuah buku karangannya yang telah diberi rekomendasi oleh Gubernur Sumbar (saat itu) Hasan Basri Durin. Namun sayang, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) mendapatkan surat dari Jakarta yang melarang buku tersebut untuk diterbitkan, karena menganggap belum ada bukti nyata keberadaan aksara Minang seperti yang tertulis dalam Tambo Pariangan. Harus Dikembangkan Ada beberapa hal yang melatar belakangi Bupati Alis Marajo yang secara subjektif juga menganggap pentingnya menziarahi makam Damhoeri dalam rangkaian Peringatan Sumpah Pemuda setiap tahunnya. Pertama, keterlibatan Damhoeri dan kawan-kawannya dalam kegiatan Seminar Sejarah Minangkabau di Batusangkar tahun 1970. Alis Marajo yang pada saat itu menjadi panitia penyelenggara seminar mengingat kedatangan Damhoeri yang membawa buku Tambo Pariangan dalam acara yang juga dihadiri Prof. Bahder Johan dan Khaidir Anwar. Kedua, A. Damhoeri berhasil membuat Prof. Bahder Johan terkesima dengan keberaniannya memasukkan beberapa kata dalam bahasa Minang ke dalam bahasa Indonesia. “Ketiga, perjuangan Almarhum perlu dicontoh bahwa harus ada pengabdian untuk memperjuangkan suatu konsep ideologis dalam artian bagaimana aksara Minangkabau bisa menjadi bagian penting untuk menjawab pernyataan Emil Salim,” tandas Alis Marajo. Atas dasar pemikiran tersebut, maka pada tahun 2004, Pemkab Limapuluh Kota mencanangkan penggunaan aksara Minang di SD Nagari Situjuh Ladang Loweh, Kecamatan Situjuh Limo Nagari. “Pada saat itu telah diputuskan dalam suatu gagasan, namun belum tertuang dalam Keputusan Bupati untuk menjadikan Kecamatan Harau sebagai prioritas utama untuk percontohan bagaimana aksara Minang ini disemarakkan,” sesal Bupati. Untuk itulah Bupati meminta dinas terkait untuk segera mengadakan semacam lokakarya yang merumuskan kebijakan Bupati untuk selanjutnya setiap tahun secara resmi diadakan ziarah ke makam Damhoeri dalam rangkaian peringatan Sumpah Pemuda. (yossarika)

Kecamatan Lareh Sago Halaban, Minggu yang belum sempat dipublikasikan secara ( 28/10). nasional itu. Apresiasi yang diberikan dalam

Sesuai

dengan

penuturan

rangka mengenang jasanya semasa hidup Darmansyah Damhoeri, anak kandung yaitu berupa piagam penghargaan dan Almarhum saat membacakan riwayat hidup sebuah lukisan gambar almarhum karya singkatnya, menjelaskan bahwa A. Elsandri Novia, putra Alis Marajo. Damhoeri semasa hidupnya merupakan Piagam penghargaan dan bingkisan seorang penulis, wartawan dan juga PNS lukisan berukuran kabinet tersebut (pegawai negeri sipil) di lingkup Dinas diserahkan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten L Marajo Dt.Sori Marajo kepada putera imapuluh Kota, yang sangat besar Almarhum, Darmansyah Damhoeri, seusai perhatiannya terhadap dunia bahasa dan ziarah ke makam beliau di halaman rumah sastra pada masanya.(icha) keluarga beliau di Lurah Bukik. Bupati di Acara Ziarah Ke Makam A.Damhoeri di Jr.Lurah Bukik Kecamatan Lareh Sago Halaban (f/joi)


Sinamar 5 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 - 15Juli-Agustus November 2012 No. 88/XI/2012 Edisi No.| 69/X/2011

AGROPOLITAN Pokmaswas Sosa Dinilai Tim Dari Pusat

Dan, Ikan-Ikan Itupun Berebut Muncul Ke Permukaan

Ikan “Kapiek” Hasil Budidaya Pokmaswas Sosa Di Sungai Batang Kapur (f/joi)

“Selain produksi ikan semakin baik, kawasan sungai Batang Kapur juga di jadikan masyarakat sebagai pengembangan ekonomi kreatif dengan menarik kunjungan wisata ke kawasan ini.”

Z

arul Kasmi, Wali Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX, tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya, yang terpancar jelas dari ekspresi wajahnya. Ia tampak tegang saat Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo dan rombongan sampai di kanagariannya, Sabtu (20/10). Sebab, kehadiran Bupati Alis Marajo di nagari itu kali ini bukan kedatangan biasa, melainkan datang bersama tim penilai Pokmaswas (kelompok masyarakat pengawas) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Tim penilai tersebut bermaksud melihat secara langsung budidaya ikan yang dikelola Pokmaswas Sosa pada lubuak larangan di sungai Batang Kapur yang melintasi Kenagarian Koto Bangun. Pokmaswas Sosa yang mengelola usaha budidaya perikanan di lubuak larangan di sungai Batang Kapur itu dinilai karena terpilih mewakili Provinsi Sumatera Barat ke tingkat nasional. Pokmaswas Sosa merupakan satu dari 17 nominator pokmaswas terbaik di Indonesia, setelah mengalahkan sejumlah pokmaswas lainnya di seluruh Tanah Air pada babak penyisihan. Inilah yang menjadi sumber kegusaran Pak Wali Koto Bangun dan ratusan warganya: arus deras Batang Kapur dengan warna air yang keruh kecokelatan pekat akibat hujan lebat yang mengguyur sejak beberapa hari terkahir, jangan-jangan membuat ikan-ikan yang dibudidayakan Pokmaswas Sosa enggan menampakkan diri ke permukaan sungai untuk dilihat Bupati, dan terutama oleh tim penilai. Entah karena menangkap kegusaran Zarul Kasmi atau oleh sebab-sebab lain; yang jelas tidak lama sesampai di lokasi yang dituju, Bupati Alis Marajo yang didampingi Zarul Kasmi dengan disaksikan sejumlah anggota kelompok masyarakat, mencoba untuk melempar makanan ikan yang telah disediakan oleh warga di sekitar sungai ke sejumlah titik untuk memastikan ikan akan tetap muncul ke permukaan. Alhamdulillah, makanan ikan berupa pellet yang dilemparkan ke dalam sungai dengan arus yang cukup deras tersebut, ternyata mendapat sambutan hangat dari ratusan ikan

yang berada di sana. Buktinya mereka muncul ke permukaan untuk mencicipi makanan yang dilemparkan Bupati. Meski tidak semua ikan bisa terlihat jelas berenang seperti waktu debit air normal dan jernih, namun kekhawatiran tidak akan bisa melihat ikan mulai berangsur hilang. Kontan saja, begitu ikan-ikan muncul di permukaan sungai untuk berebut makanan, wajah Zarul Kasmi yang semula tampak tegang karena cemas mulai terlihat sumringah. Bibirnya pun sudah bisa melempar senyum. Dengan santai dan perasaan plong, Zarul seakan menikmati pemandangan yang terhampar di permukaan sungai, yaitu saat ikan-ikan saling berebut makanan yang dilemparkan. Memang, saat Bupati Alis Marajo dan tim penilai datang, yang berada di sekitar sungai bukan hanya wali nagari, bupati dan rombongan, serta tim penilai dari pusat saja. Ratusan masyarakat di kenagarian yang berada di belahan timur Kabupaten Limapuluh Kota itu juga hadir di sana. Selain menyambut bupati dan rombongan, dan terlebih untuk tujuan melihat secara langsung prosesi penilaian. Usai prosesi penyambutan dengan menampilkan pertunjukan tari Pasambahan oleh sekelompok remaja puteri di kenagarian tersebut, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo pun menyampaikan sambutannya di hadapan tim penilai Pokmaswas Direktorat Jenderal Sumber Daya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Elfizar. Bupati menyampaikan, Pokmaswas Sosa yang mewakili Sumatera Barat ke tingkat nasional itu nantinya diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di kawasan sungai. “Selain produksi ikan semakin baik, kawasan sungai Batang Kapur juga di jadikan masyarakat sebagai pengembangan ekonomi kreatif dengan menarik kunjungan wisata ke kawasan ini,” katanya. “Sehingga secara langsung pengunjung yang akan melihat ikan menjadi penyumbang makanan bagi kelangsungan budidaya ikan di perairan umum tersebut,” ungkap Bupati Alis Marajo. Selain itu, kata Alis Marajo yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya itu, pengembangan usaha sablon baju dengan nama-nama ikan

Bupati Alis Marajo meninjau lokasi Pokmaswas Sosa di Kotobangun (f/her)

khas sungai ini juga akan sangat mendukung perekonomian. Bupati Alis Marajo juga menjelaskan, Sungai Batang Kapur merupakan satu dari 13 sungai besar yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota sehingga diharapkan akan menjadi salah satu potensi perikanan yang akan menjadi motivasi bagi masyarakat di kawasan pinggiran sungai lainya di Limapuluh Kota,” kata Bupati yang disambut oleh aplaus pengunjung yang berdiri berjejer di pinggir sungai. ”Diketahui 13.326 kilometer aliran sungai bisa di manfaatkan untuk budidaya ikan di perairan umum. Semuanya sangat mungkin di jadikan lubuak larangan, asalkan masyarakat mau melakukan pengelolaannya,” tambah Bupati pada acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat yang di wakili Albert, Kepala Bappeda Limapuluh Kota Novian Burano, Kepala Bidang Binamarga Dinas PU Limapuluh Kota Afrizal dan sejumlah Kepala SKPD lainnya. Elfizar, ketua tim penilai dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penilaian Pokmaswas Sosa akan dilihat dari sisi upaya yang telah dilakukannya melalui ikan yang di budidayakan, tata kelola kelompok secara administrasi dan dampak yang bisa diambil dari kegiatan tersebut sebagai pemeberdayaan masyarakat. “Kita akan melihat secara langsung kebenaran apakah kondisi di lapangan sesuai dengan dokumen yang telah dikirimkan,” kata Elfizar. Ditambahkan Elfizar, pembentukan Pokmaswas yang didasarkan kepada Undangundang Nomor 45 Tahun 2009 dan Undangundang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang secara eksplisit disebutkan bahwa masyarakat dapat dilibatkan dalam membantu pengawasan perikanan. Sementara sistem dan tata cara pelaksanaannya tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 58 Tahun 2001. Ikan Kebanggaan Menurut informasi masyarakat setempat, gariang dan kapiek merupakan ikan yang menjadi kebanggaan warga Koto Bangun, dan warga Kecamatan Kapur IX umumnya. Sebab, menurut warga setempat, ikan kapiek merupakan ikan lokal di kawasan aliran sungai Batang Kapur sejak tempo dulu. Meski sempat tidak terlihat akibat penangkapan dengan cara yang salah sejak

beberapa tahun terakhir dan dianggap punah, namun dengan adanya upaya melastarikan ikan atas kesadaran masyarakat dengan membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas Sosa dan menjadikan sungai sebagai tempat pembudidayaan ikan yang dikira sudah ada itu kembali muncul ke permukaan. Namun sejak beberapa tahun terakhir dengan adanya penangkapan dengan berbagai cara, seperti setrum, racun dan bahan berbahaya, ikan mulai langka. Bahkan warga menganggap sudah punah,” kata Wali Nagari Koto Bangun, Zarul Kasmi. Lubuak larangan atau menjaga ikan perairan umum tersebut, menurut Zarul Kasmi, dimaksudkan agar ikan tidak dipanen sembarangan oleh masyarakat. Kegiatan itu dibuat berdasarkan kesepakan dan kemauan keras bersama masyarakat Koto Bangun. Sejak dilakukannya kegiatan pengawasan terhadap eksploitasi ikan dan menjaga kelestarian sungai Batang Kapur, sejumlah ikan di sungai tersebut mulai kembali terlihat. Lubuak larangan yang dirintis secara modern pada 2008mulai memperlihatkan hasil yang baik. Jenis ikan yang menjadi ciri khas di Batang Kapur kembali terlihat mulai menghiasi salah satu sungai besar yang melintasi Kecamatan Kapur IX tersebut. Jenis ikan yang variatif seperti ikan kapiek, gariang, baung, barau, salimang, lelan, sikam, paweh, sibahan dan sejumlah ikan diberi nama oleh masyarakat setempat itu mulai berkembang. Sehingga selain akan menjadi konsumsi masyarakat, juga menjadi daya tarik wisata. Pengawasan sungai dari tangan-tangan serakah yang akan merusak sungai bersama isinya diatur secara tegas dalam Peraturan Nagari Koto Bangun. Siapa saja yang melanggar akan di kenakan sanksi berat “Kita akan melakukan panen dua tahun sekali dengan cara melakukan iven memancing dengan mendatangkan masyarakat dari dalam dan luar daerah Koto Bangun. Sementara hasilnya digunakan untuk kepentingan masyarakat umum,” ungkap Zarul Kasmi. Harapan menjadi yang terbaik di tingkat nasional memang menjadi dambaan warga di sana. Ratusan masyarakat yang memenuhi pinggiran sungai mendengarkan sambutan tim penilai. (frd)


6 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

EKONOMI & BISNIS

Fluktuasi Harga Gambir

Kendati Mulai Membaik, Tapi Belum Di Titik Ideal “ Kondisi perekonomian dan kesejahteraan sosial masyarakat di daerah penghasil gambir sangat bergantung pada harga. Semenjak harga turun, perputaran ekonomi di daerah ini berjalan melambat, bahkan terkesan stagnan. ”

H

arga gambir kembali membaik? Ini memang kabar gembira bagi warga Kabupaten Limapuluh Kota sebagai daerah penghasil utama komoditas gambir di Sumatera Barat. Tapi kalau tidak konsisten menjaga mutu, harga yang sudah naik itu bukan tidak mungkin akan kembali terjun bebas. Memang, setelah hampir dua tahun harga gambir anjlok sampai ke titik paling bawah hingga Rp7.000/kg, kini petani gambir mulai sedikit tersenyum. Sebab harga komoditi ekspor yang jadi unggulan Limapuluh Kota tersebut sudah mampu menembus harga Rp 20 ribu/kg di tingkat pedagang pengumpul suatu tingkat harga gambir yang tidak pernah tercapai sejak sekitar dua tahun belakangan. Namun petani tetap berharap harga terus menanjak seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar luar negeri. Sebab, kendati harga gambir kualitas terbaik sudah menyentuh angka Rp20.000/kg, tapi harga itu dinilai belum sampai ke titik ideal bila diperhitungkan antara biaya produksi dengan lonjakan harga barang-barang di pasaran. Petani menilai, titik ideal harga gambir minimal Rp30.000/kg. Seorang petani gambir di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, punya analogi sederhana tentang itu. Dikatakan, harga gambir yang ideal minimal setara dengan 2,5 gantang beras (1 gantang sama dengan 2,5 kg). Kalau belakangan harga rata-rata beras di pasaran senilai Rp12.000/gantang, “Ya, berarti harga gambir terendah setidaknya Rp30.000/kg,” jelasnya lagi. Membaiknya harga gambir dirasakan petani sejak dua pekan terakhir di Pasar Muaropaiti, Nagari Muaropaiti, Kecamatan Kapur IX. Kualitas terbaik mampu di hargai pembeli dengan harga Rp 20 ribu lebih, sementara dengan kualitas kurang hanya berkisar antara Rp 17-18 ribu/kg. Petani Gambir Nagari Lubuak Alai, Ridon, 34, kepada Padang Ekspres mengaku harga gambir saat ini sudah kembali membaik. Sebab sebelumnya, kata petani tersebut, harga gambir sempat jatuh hingga Rp 7.000 perkilogramnnya sehingga petani maupun pemiliki lahan lebih memimilih untuk tidak melakukan ekstraksi terhadap tumbuhan penghasil katechin tersebut. ”Harga sempat jatuh hingga Rp 7000 perkilogramnnya sehingga banyak petani dan pemilik lahan yang enggan mangampo,” katanya. Bahkan banyak lahan yang di biarkan ditumbuhi semak oleh pemilik lahan dan petani. Sebab produksinya tidak lagi menjanjikan. Tapi sejak dua terakhir pada hari Kamis yang merupakan hari pasar di Pasar Muaropaiti, Kapur IX, pembeli sudah mampu membeli gambir dengan harga cukup baik, meski belum seperti harga di tahun 2010 yang mampu menembus harga Rp 32 ribu. Kenaikan harga hingga puncaknya memang tetap diharapkan oleh masyarakat. Seperti yang diutarakan oleh Wali Nagari Lubuak Alai, Yusarman kepada Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo saat berkunjung ke Lubuak Alai, akhir pekan lalu. Dikatakan, jika harga gambir kembali terdongkrak menjadi lebih baik, ekonomi kami di Lubuak Alai akan ikut terdongkrak. “Kemungkinan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur warga di sini akan mampu membantu, bahkan mungkin tidak akan terlalu banyak permintaan kepada pemerintah daerah,” ungkap Yusarman. Tidak seperti kondisi harga gambir sebelumnnya yang berpengaruh cukup signifikan terhadap sosial ekonomi warga Kapur IX secara umum. Sebab perputaran ekonomi masyarakat sangat lambat, bahkan juga mempengaruhi dunia pendidikan. “Kondisi perekonomian dan kesejahteraan sosial masyarakat di daerah penghasil gambir sangat bergantung pada harga.

Semenjak harga turun, perputaran ekonomi di daerah ini berjalan melambat, bahkan terkesan stagnan. Dampaknya juga dirasakan kepada dunia pendidikan,” ungkap Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Kapur IX, Sarkani. Kondisi terparah, menurut Sarkani, di daerah Kampung Harapan yang penduduknya benar-benar bergantung kepada komoditi gambir sebagai penghasilan utama mereka. Bahkan pinjaman di program PNPM banyak yang menunggak. Sementara bagi kelangsungan pendidikan juga terhambat. Sebab banyak keluarga yang kesulitan membiayai kebutuhan pendidikan anaknnya. Kondisi harga gambir yang mulai membaik juga membuat Ketua DPP Asosiasi Petani Gambir Indonesia (Apegi), Rinaldi lebih optimistis terus memperjuangkan kondisi yang lebih baik terhadap petani penghasil komoditi ekspor dunia tersebut. “Mekanisme pasar saat ini sudah mulai berpihak kepada petani gambir. Sebab harga perkilo gambir hasil ekstraksi petani sudah lebih bersahabat dan menjanjikan penghasilan yang layak untuk petani,” katanya. Namun, menurut Rinaldi, pihaknya tetap berharap peran pemerintah untuk terus berupaya menjadikan produk pertanian unggulan Limapuluh Kota tersebut. Dikatakan, semakin banyak buyer dan permintaan ekspor, tentunya harga gambir akan semakin berpihak pada petani. Namun hal itu juga harus didukung dengan upaya terus memperbaiki kualitas gambir menjadi lebih baik. Dimata aktifis Forum Peduli Luak Limopuluah, Yudilfan Habib, dengan semakin baiknya harga gambir secara tidak langsung juga akan melindungi kawasan hutan dari penebangan liar. “Jika harga gambir sudah membaik, masyarakat akan lebih memilih mata pencaharian ini sebagai sumber ekonominya ketimbang melakukan penebangan hutan secara liar sehingga kondisi kerusakan lingkungan akan bisa terus di minimalisir,” pungkasnya. Menjaga Kualitas Para petani gambir yang berada di sejumlah kecamatan, utamanya di Kabupaten Lima Puluh Kota, diminta dapat mempertahankan kualitas produksi gam

mbir mereka guna menjaga kestabilan harga pasar. Sebab, selama ini penyebab merosotnya harga gambir disebabkan menurunnya kualitas produksi gambir petani. Seperti diketahui, harga gambir sempat anjlok sejak pertengahan 2010 lalu. Harga salah satu hasil komoditi perkebunan di Limapuluh Kota ini, baru kembali bergairah sejak pertengahan Oktober 2012 ini. Kendati belum naik signifikan, namun, harga ini dirasakan petani utamanya yang berada di kawasan pinggiran. “Kini, gambir sudah membaik dan berkisar diatas Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per-kilogram,” kata Harmawan (33), sorang pengamat pertanian di Kecamatan Kapur IX, kepada Sinamar, Selasa (30/10). Harmawan memprediksi, harga gambir naik mulai naik akibat meningkatnya permintaan di pasaran. Padahal, sudah hampir dua tahun ini harga salah satu komoditas pertanian rang Luak Limopuluah ini hanya berkisar antara Rp8 ribu hingga Rp14 ribu perkilogramnya. Tidak hanya di Kapur IX, kondisi naiknya harga gambir juga dirasakan merata oleh petani di Kecamatan Bukik Barisan, Pangkalan dan Mungka. “Masyarakat, utamanya petani mulai bersemangat mengampo (mengolah) gambir karena mulai membaiknya harga. Biasanya, kampahan (tempat pengolah gambirred) warga di sini sudah banyak yang kosong karena ditinggal pemiliknya. Biasanya pengumpul, 1 boks (1 kilogram ukuran besar) itu membeli Rp13 ribu, kini satu boks dibeli Rp Rp22 ribu,” sebut Edi (41), seorang petani gambir di Nagari Talangmaua, Mungka. Sementara itu, disebutkan Edi, untuk 1 lumpang (ukuran kecil-red) para pengumpul kini mampu membeli Rp20 ribu. Menurut petani, harga ini sebanding dengan modal yang dikeluarkan untuk meracik gambir. Sebab, proses menanam gambir, biasanya memakan waktu cukup lama, bahkan mencapai empat bulan lamanya. Prosesnya, mulai dari memetik, merebus, mengendapkan, mencetak dan menjemur gambir, sehingga baru bisa dijual ke pengumpul. Rata-rata ribuan petani gambir di pinggiran Limapuluhkota, mulai dari Kapur IX, Bukit Barisan, Suliki dan Pangkalan Koto Baru masih memakai sistem pertanian tradisional. Mereka umumnya mengaku terdiri dari para petani kecil, namun, ada pula yang tergabung dalam kelompok tani. Kendati demikian, program pemerintah daerah terkait pemberdayaan petani tetap dibutuhkan guna mendongkrak harga pasar. Para pengampo, bahkan sudah banyak yang meninggalkan kampahan (tempat peracik gambir) dan mencari usaha lain. Penyebabnya, ya itu tadi, bisa jadi karena faktor harga, cuaca serta lemahnya permintaan pasar,” imbuh Edi menjelaskan. (aking)

Petani Gambir (f/joi)


TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA 69/X/2011 Edisi Juli-Agustus No.

Sinamar MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

PENDIDIKAN & APARATUR

01 - 15 November 2012 | No. 88/XI/2012

7

Ternyata Sertifikasi Guru, Sedot Belanja Paling Tinggi “ Kenaikan pendapatan tersebut ternyata juga tidak dialami seluruh mata anggaran pendapatan. Sebab terjadi penurunan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). ” UPAYA Pemkab Limapuluh Kota meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara antara lain program sertifikasi bagi para guru, memberi dampak berupa meningkatnya belanja daerah. Hal itu terungkap ketika Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menyampaikan nota keuangan rancangan perubahan anggaran 2012 di gedung DPRD di Sarilamak, belum lama ini. Dikatakan Bupati Alis Marajo, dalam rancangan perubahan anggaran 2012 terjadi kenaikan pada belanja dan pendapatan daerah. “Pendapatan daerah mengalami kenaikan sebesar Rp 26.479.051.321, sementara pada belanja daerah juga mengalami kenaikan dengan nilai mencapai Rp 47.923.300.104, 52,” kata Alis Marajo dalam sidang yang dipimpin Ketua DPRD Limapuluh Kota Darman Sahladi itu. “Kenaikan pada belanja daerah jauh lebih tinggi dari pendapatan,” katanya. Sebab, dari semula Rp 774.937.611.319, naik menjadi Rp 822.860.911.423,52. Kenaikan terbesar terjadi pada belanja tidak langsung untuk pembayaran sertifikasi guru dengan besaran anggarannya Rp 26.254.716.440, disusul dana hibah Rp 1.791.575.000, bantuan sosial naik sebesar Rp157.400.000, belanja tidak terduga naik sebesar Rp 4.264.807.187,52. Sementara tambahan

penghasilan guru non sertifikasi mengalmi penurunan Rp 1.564.200.000. Pada kesempatan yang sama, Bupati Alis Marajo juga merinci kenaikan pada perubahan APBD 2012. Dijelaskan, pendapatan yang semula dari Rp 728.376.930.271 naik menjadi Rp 754.855.981.529. Artinya pada pendapatan terjadi kenaikan sebesar 3,64 persen dari APBD 2012 awal. “Kenaikan pendapatan tersebut ternyata juga tidak dialami seluruh mata anggaran pendapatan. Sebab terjadi penurunan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terangnya. PAD yang semula dianggarkan sebesar Rp 22.633.776.775, turun menjadi Rp 709.072.148 atau sekitar Rp 21.924.704.627 atau sekitar 3,13 persen. Penurunan terbesar berada pada retribusi daerah yang mencapai Rp2.399.822.000. Menurut Bupati, kondisi itu disebabkan oleh turunnya pendapatan pada retribusi pelayanan umum pada RSUD Suliki sebesar Rp 2.000.000.000, yang disebabkan oleh double penganggaran antara retribusi dan lain-lain pendapatan yang sah. Selain itu, penurunan pendapatan asli daerah juga terjadi pada retribusi parkir pada Dinas Perhubungan sebesar Rp 423.009.000 akibat penyesuaian tarif yang semula ditetapkan dalam Perda. “ Pada Dinas Peternakan juga mengalami penurunan sebesar Rp 20.000.000,”

Sidang Paripurna Penyampaian Nota Keuangan (f/her)

tambah Bupati Alis Marajo. Pada PAD ternyata masih ada yang mengalami kenaikan, yaitu pada Pajak Daerah dengan kenaikan sebesar Rp 268.000.000 atau 4,46 persen dari Rp 6.015.000.000 diper kirakan naik menjadi Rp 6.283.000.000 yang berasal dari Pajak Penerangan Lampu Jalan, pajak hotel dan pajak sarang burung walet. Lain-lain pendapatan asli daerah juga di perkirakan naik Rp 1.000.000.000 begitu juga dengan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami kenaikan Rp 422.749.852. “Kenaikan juga terjadi pada dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dana Perimbangan naik

sebesar 0,29 persen atau Rp 1.815.867.984 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami kenaikan Rp26.792.218.319 dari Rp 84.292.059.590 menjadi Rp 111.084.277.909,” imbuhnya. Berkaitan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat XII yang dipusatkan di Kabupaten Limapuluh Kota, menurut Bupati, juga mempengaruhi belanja daerah. Dalam APBD perubahan 2012 direncanakan kenaikan pada belanja langsung sebesar Rp 18.090.319.730 atau naik 6,57 persen.(afridel ilham)

Bupati : Camat Diberi Kewenangan Laksanakan Sebagian Bupati

Bimtek Fungsi Aparatur Kecamatan (f/her)

BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, telah mengamanatkan camat bersama perangkatnya diberi kewenangan untuk melaksanakan sebagian tugas kepala daerah, khususnya dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, otonomi daerah dan tugas-tugas lainnya di tingkat kecamatan. “Untuk mengakomodir amanat

Pasal 15 PP Nomor 19 Tahun 2008 itu, pemerintah daerah telah melahirkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan otonomi daerah di tingkat kecamatan,” kata Bupati di hadapan 39 orang pejabat Eselon IV pada kantor camat yang membidangi urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Kamis (18/10). Ke-39 pejabat itu mengikuti bimtek ( bimbingan teknis ) tugas dan fungsi PNS

bagi aparatur kecamatan se-Kabupaten Limapuluh Kota.Sejumlah kebijakan dimaksud, menurut Bupati, antara lain Peraturan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 14 Tahun 2001 tentang Penataan Wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Limapuluh Kota, Peraturan Bupati Limapuluh Kota Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota dan Keputusan Bupati Limapuluh Kota Nomor 95 Tahun 2012 tentang Buku Administrasi Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Menurut Bupati Alis Marajo, yang didampingi Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekdakab Limapuluh Kota Drs. Iddarussalam, semua itu tidak lain dimaksudkan untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Limapuluh Kota yaitu Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota Yang Bernuansa Adat Basandi Syarak. Syarak Basandi Kitabbullah dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada kesempatan itu Bupati juga berharap aparatur kecamatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat menso

sialisasikan 9 misi yang merupakan perwujudan visi daerah. “ Penjabaran pencapaian visi daerah Kabupaten Limapuluh Kota yang dituangkan dalam 9 misi harus dapat dipahami secara jelas sehingga semua pihak yang akan berpartisipasi dapat mengambil bagian sesuai dengan porsinya masing-masing”, harap Bupati. Sementara Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Iddarussallam, menyebutkan pelaksanaan bimtek bagi aparatur kecamatan SeKabupaten Limapuluh Kota yang dilaksanakan selama 2 hari hingga 19 Oktober 2012 ini dimaksudkan agar para aparatur di lingkungan pemerintah lebih memahami tugas dan fungsinya sebagai PNS, khususnya dalam bidang penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik dan tertib di unit kerja aparatur bersangkutan. ”Bimtek ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman aparatur di tingkat kecamatan akan tugas dan fungsinya sebagai PNS, sebagai perpanjangan tangan Bupati di tingkat kecamatan, meningkatkan kompetensi aparatur dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik dan tertib di tingkat kecamatan”, katanya. (medi. s)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

C M

8

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

LAPORAN KHUSUS

Y K

Bupati Tutup TMMN Ke-89

S.DT.BANDARO : TERIMA KASIH KEPADA TNI DAN PEMKAB

(f/her)

“Setelah kami tinjau pelaksanaan TMMN sangat menggembirakan, khususnya bagi masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan TMMN.” Herpa/JI

B

upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menutup secara resmi Tentara Manunggal Membangun Nagari (TMMN) ke-89 tahun 2012, Selasa (30/10). TMMNke-89 di Kabupaten Limapuluh Kota kegiatannya dipusatkan di Kecamatan Pangkalan Kotobaru, yang dilakukan sejak 10 sampai 30 Oktober yang lalu. Dalam penutupan TMMN yang berlangsung sederhana di bawah guyuran hujan itu, Bupati Alis Marajo membac akan sambutan Pangdam I Bukit Barisan. Tampak hadir dalam kesempatan itu Kolonel Inf.Amrizen, Asisten Teritorial Kasdam I/BB dan Kolonel Inf.Amrin, Danrem 032/Wiabraja dan Dandim SeSumatera Barat serta Kepala SKPD, Muspika Kecamatan Pangkalan Kotobaru serta sej umlah t okoh masyarakat Pangkalan. Karena hujan, penandatanganan berita acara serah terima pelaksanaan T MMD kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota oleh Dandim 0306/ Limapuluh Kota Letkol Inf.TNI. Isdon Handoko selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) T MMN dan Bupati Limapuluh Kota dilaksanakan seusai upacara, yang dilangsungkan di mes Pemda Kabupaten Limapuluh Kota di Pangkalan.

Komandan Kodim 0306/50 Kota selaku Dansatgas TMMD/N ke-89 tahun 2012 Letnan Kolonel Inf. Isdon Handoko dalam kesem patan tersebut melaporkan bahwa sebelum dilaksanakan kegiatan TMMN, sudah dilaksanakan sejumlah kegiatan yang

disebut dengan Pra-T MMD/N. PraTMMD/N yang menyita waktu sekitar tiga bulan, terhitung dari 28 Juli sampai5 Oktober 2012. Setentang sasaran fisik dari kegiatan TMMD/N ke-89 itu, menurut Dandim Letkol. Inf. Isdon Handoko, antara lain sasaran pokok yang meliputi pembuatan jalan yang menghubungkan Jorong Lubuk Tabuan Nagari Pangkalan dengan Jorong Lubuk Jantan di Kenagarian Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapluh Kota, dengan panjang jalan 4,67 km. Berikutnya, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di Jorong Lubuk Tabuan Nagari Pangkalan 7.000 meter rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Jorong Sungai Sirah Nagari Pangkalan 1.750 m eter pembuatan jalan Lingkung SMKN 1 Kecamatan Pangkalan sepanjang 200 meter, pembangunan jalan lingkung di Jorong Koto Ronah, Kenagarian Koto Alam, sepanjang 180 meter. Selanjutnya, menurut Dandim Letkol. Inf. Isdon Handoko, pembangunan jalan lingkung SDN 02 Koto Alam sepanjang 100 meter, dan pembangunan jal an lingkung Mushala Hidayattullah sepanjang 150 meter. Sementara sasaran tambahannya berupa pemasangan pipa air bersih 150 meter, dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak satu unit. TMMND ke-89, sama dengan TMMN sebelumnya, juga melakukan sejumlah kegiatan yang bersifat nonfisik. Untuk kegiatan jenis ini, antara lain meliputi penyuluhan kesadaran bela negara; penyuluhan Kamtibmas dan narkoba; penyuluhan toleransi beragama; penyuluhan hukum; penyul uhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

penyuluhan ketahanan pangan; penyuluhan wawasan kebangsaan politik dan Linmas; penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis, dan penyuluhan pelestarian lingkungan hidup. “ Semua pelaksanaan kegiatan T MMD baik sasaran fisik mapun non fisik didukung dengan personil 125 orang TNI, 25 personil pendukung dan 100 orang masyarakat dan terlaksana 100%,” kata Isdon Handoko. Pangdam I/BB dalam amanat tertulisnya yang di bacakan oleh Bupati .Alis Marajo mengatakan, TMMN merupakan wadah dari perwujudan peran TNI bersama instansi terkait membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat pedes aan, sekaligus upaya mensinergiskan pembangunan fisik dan non fisik agar setara dengan daerahdaerah lain yang maju serta menekan timbulnya kerawanan sosial dan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan. Dalam amanat tertulis tersebut Pangdam berharap, “Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan TMMN ini agar terus dipelihara sehingga dapat lebih bermanfaat bagi warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang dan mantapkan kemanunggalan TNIrakyat agar tercipta kesadaran bela negara dan cinta tanah air sehingga terw ujud ket ahanan wilayah yang tangguh,” harap Pangdam. Sementara itu, Bupati Alis Marajo mengucapkan terima kasih kepada TNI dan masyarakat yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan TMMN. “Setelah kami tinjau pelaksanaan T MMN sangat menggembirakan, khusunya bagi masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan TMMN. Untuk itu terimakasih kepada TNI yang telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan selama TMMN untuk membantu mas yarakat ”, kata Alis Marajo. Bupati juga menyampaikan harapan agar apa yang telah dibangun dapat dipelihara dengan baik, sehingga dapat dinikmati manfaatnya dalam jangka waktu yang lama serta dapat meningkatkan dan menyempurnakan terhadap has il-hasi l yang t elah dilaksanakan dalam kegiatan TMMN ini. “Kemanunggalan TNI dan rakyat melalui program TMMN ini perlu dilanjutkan untuk masa-masa m endatang,” tandasnya. Alis berhar ap, kir anya kerjasama yang telah terjalin hendaknya dapat terus terjaga di masa yang akan datang. “Apalagi di Limapuluh Kota masih banyak terdapat jorong dan nagari terisolir yang perlu dibuka jalannya. Kami yakin, tanpa ada TMMN di Kabupaten Limapuluh Kota, tidak akan selesai pembangunan jalan yang menghubungkan Jorong Lubuk Tabuan Nagari Pangkalan dengan Jorong Lubuk Jantan di Kenagarian Manggilang ini,” ungkap Alis. Bupati juga mengarapkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar jalan-jalan provinsi yang ada di wilayahnya dapat segera diperbaiki. Dalam kesempatan tersebut salah seor ang tokoh masyarakat Sarin Dt.Bandaro juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Limapuluh Kota dan T NI yang telah melaksanakan pembangunan di nagarinya. Dia berharap kegiatan seperti ini hendaknya masih dapat dilaksanakan di nagarinya dalam upaya mempercepat pembangunan dan membebaskan masyarakatnya dari kemiskinan.(jhm)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

01 Edisi - 15Juli-Agustus November 2012 No.| 69/X/2011 No. 88/XI/2012

C M Y K

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

9

LAPORAN KHUSUS KATA MEREKA : Kol.Inf.Amrin Danrem 032/WB

Kian Erat, Kedekatan TNI Dengan Rakyat AGAR masyarakat di sekitar lokasi atau objek yang dikerjakan pada program TMMN ini memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang telah dibangun, dan dipelihara karena kalau tidak akan rusak lagi. Dengan TMMN kedekatan masyarakat dengan TNI semakin erat (manunggal), karena inilah nilai-nilai yang diharapkan dari TMNN ini, yaitu manunggal antara masyarakat dengan TNI.*

Kol.Inf.Amrizen Aster Kasdam I/BB

Sangat Membantu Masyarakat SAYA menilai kegiatan seperti ini sangat positif sekali, karena dengan adanya pembangunan jalan di daerah Pangkalan ini dari ujung ke ujung akan mempermudah transportasi, khususnya dalam membawa hasil-hasil alam untuk dipasarka ke pusat-pusat pemasaran terdekat. Saya juga mengharapkan dari kegiatan ini kerja sama antara masyarakat dengan TNI semakin membaik untuk kepentingan masyarakat khususnya. Saya lihat tokoh masyarakatnya, Pak Datuak sangat bagus dalam merencanakan design daerah ini dan pengembangan daerah pangkalan di masa mendatang. Harapan saya, hasil TMMN ini diperlihara dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama. Pemkab diharapkan bisa mengembangkan dan meningkatkan kualitas jalan sehingga betul-betul menjadi jalan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat. Saya juga berharap TNI bekerja sama dengan masyarakat sehingga ada hubungan interaktif antara masyarakat dan TNI, yang diharapkan akan menumbuhkan saling pengertian, persatuan dan kesatuan sehingga muncullah kemanunggalan TNI dengan rakyat. Sistem pertahanan negara kita adalah rakyat semesta, yaitu pertahanan negara ini bersama-sama antara TNI dengan rakyat. TNI sebagai kekuatan utama, rakyat kekuatan pendukung. Jangan ada hal dari pihak lainyang ingin mengganggu sehingga memperlemah kekuatan bangsa ini. Program ini perlu dilanjutkan. Jika ada akses baru yang mau dibuat dan dibutuhkan masyarakat TNI siap membantu. Meskipun tidak ada program reguler seperti saat ini, bisa dilakukan kegiatankegiatan yang dilakukan secara bakti antara TNI dan rakyat bekerja bersama-sama dan saling bahu membahu untuk kepentingan masyarakat.*

Sarin Dt.Bandaro Tokoh Masyarakat Pangkalan

Sangat Membantu Masyarakat SAYA atas nama masyarakat Kecamatan Pangkalan Koto Baru mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Limapuluh Kota dan TNI yang telah melaksanakan pembangunan di nagari kami. Saya juga berharap kegiatan seperti ini hendaknya masih dapat dilaksanakan di nagari kami dalam upaya mempercepat pembangunan dan membebaskan masyarakat dari kemiskinan.*

Syamsu Warga Koto Alam

Terasa Sangat Membantu DENGAN telah selesainya pembangunan jalan lingkungan di nagari kami melalui kegiatan TMMN ke-89, banyak manfaat yang bisa dirasakan. Antara lain, kalau sebelumnya jalan di kampong kami praktis tak bisa ditempuh bila turun hujan, sekarang sudah bisa dimanfaatkan kapan saja. Ini terasa sangat membantu.*

DATA DAN AGENDA : Nama Kegiatan : Tentera Manunggal Masuk Desa (TMMD) atau Tentera Manunggal Masuk Nagari (TMMN) Urutan Penyelenggaraan : Yang Ke - 89 Lokasi : Kecamatan Pangkalan Koto Baru Jadwal Pelaksanaan : 21 hari, dari 10 sampai 30 Oktober 2012 ( Catatan : Sebelumnya sudah dilakukan Pra - TMMD/N selama sekitar tiga bulan, dari 28 Juli sampai 5 Oktober 2012 ). Sasaran Pokok : - Pembukaan jalan Nagari Pangkalan dari Jorong Lubuk Tabuan ke Jorong Lubuk Jantan Nagari Manggilang sepanjang 4,67 km ; - Pembuatan jalan lingkung di Nagari Pangkalan dan Nagari Koto Alam - Jalan lingkung SMKN 1 Pangkalan; - Jalan lingkung di Jorong Koto Ranah Dusun Tanjung Pauh; - Jalan lingkung SD 02 Jorong Koto Tangah Nagari Koto Alam; - Jalan lingkung Mushala Hidayatullah Jorong Koto Ranah di Nagari Koto Alam; - Rehabilitasi dan pembuatan irigasi Sungai Sirah dan Lubuak Tabuan; - Pembuatan Kantor Wali Nagari Jorong di Lubuak Tabuan.

Sasaran Tambahan : - Pemasangan pipa air PDAM Lubuak Tabuan; - Rehabilitasi satu unit rumah tidak layak huni. Kegiatan Non-fisik : - Penyuluhan kesadaran bela negara; - Penyuluhan Kamtibmas dan narkoba; - Penyuluhan toleransi beragama; - Penyuluhan hukum; - Penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; - Penyuluhan ketahanan pangan; - Penyuluhan wawasan kebangsaan politik dan Linmas; - Penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis; dan - Penyuluhan pelestarian lingkungan hidup.


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

10

01 -Edisi 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

INFRASTRUKTUR DARI LAPANGAN SEPAKBOLA SAMPAI JEMBATAN GANTUNG “ Selain jalan ke transmigrasi yang membutuhkan perbaikan, jalan alternatif yang bisa menghubungkan Nagari Lubuak Alai dengan Maek juga perlu untuk dibangun, karena menjadi salah satu akses menghubungkan dua kecamatan di Limapuluh Kota.” Diguyur Hujan

Peninjauan Lokasi Lapangan Sepakbola Di Nagari Lubuak Alai Kapur IX (f/her)

B

ila Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo turun langsung ke lapangan, maka berbagai aspirasi pun harus ditampung sang Bupati dari berbagai elemen masyarakat. Sementara pada bagian lain, di saat ketersediaan anggaran sangat terbatas terutama untuk infrastruktur berbagai persoalan di bidang infrastruktur pun tetap terjadi yang menuntut penyelesaian segera karena menyangkut kepentingan orang banyak. Lihatlah saat Bupati Alis Marajo mendatangi Nagari Lubuk Alai di Kecamatan Kapur IX, belum lama ini. Selain warga di kawasan timur Kabupaten Limapuluh Kota itu berharap jalan ke kawasan transmigrasi diperbaiki, mereka juga mengaku sangat membutuhkan dana untuk menyelesaikan lapangan bola kaki. Lapangan yang kini menunggu penyelesaian itu, membutuhkan tribun untuk penonton, rumput lapangan dan pagar lapangan serta tempat parkir kendaraan. Wali Nagari Lubuak Alai, Yusarman, kepada Bupati Alis Marajo saat meninjau pembangunan lapangan bola kaki di nagari setempat, menyampaikan langsung kedua aspirasi masyarakat yang dipimpinnya. Pada saat kunjungan itu, Bupati didampingi Kepala Bidang Cipta Marga Dinas Pekerjaan Umum Afrizal dan Kepala Bappeda Limapuluh Kota Novian Burano. Menanggapi permintaan tersebut, Bupati meminta agar dicatat untuk kemudian dimasukkan ke RKA (rencana kerja anggaran) Pemkab Limapuluh Kota. Lapangan bola kaki yang di bangun di atas lahan sekitar dua hektar lebih tersebut, menurut penjelasa Wali Nagari Yusarman, sudah menghabiska biaya sebesar Rp 300 juta, termasuk di dalamnya dana bantuan Pemkab Limapuluh Kota sebesar Rp 120 juta. Sementara sisanya merupakan swadaya masyarakat dan sumber pendanaan lain

nya yang berhasil dihimpun masyarakat. Di hadapan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Darlius yang juga hadir saat meninjau lokasi arena olahraga tersebut, Yusar man menambahkan bahwa kebutuhan lapangan sepakbola untuk penyelesaiannya adalah untuk membangun pagar lapangan, jalan, rumput lapangan dan tribun serta kebutuhan tempat parkir kendaraan di bagian ujung lapangan. “Jika bisa lapangan itu kembali dianggarkan tahun 2013 ini untuk penyelesaiannya sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk menggiatkan olahraga sepakbola di daerah kita,” harap Yusarman. Selain ditujukan untuk meningkatkan prestasi anak nagari pada cabang olahraga, menurut Yusarman, keberadaan lapangan itu juga diharapkan untuk menghindarkan anak muda setempat dari per buatan-per buatan negatif. Tidak hanya kelanjutan pembangunan lapangan sepakbola, menurut Yusarma, nagari yang ia pimpin juga membutuhkan jalan yang representatif ke kawasan transmigrasi yang sudah disediakan di kenagarian tersebut sehingga akses masyarakat dan para tr ansmigran yang akan menempatinya menjadi lancar. Sebagaiman diketahui, Lubuk Alai sudah dicadangkan sebagai lokasi program transmigrasi. Termasuk yang disampaikan Yusarman ke Bupati Alis Marajo dan rombongan adalah pembangunan ruas jalan yang bisa menghubungkan Lubuk Alai dengan Kenagarian Maek di Kecamatan Bukit Barisan. “Selain jalan ke transmigrasi yang membutuhkan perbaikan, jalan alternatif yang bisa menghubungkan Nagari Lubuak Alai dengan Maek juga perlu untuk dibangun. Sebab ini menjadi salah satu akses untuk menghubungkan dua kecamatan di Limapuluh Kota. Panjangnya ada sekitar belasan kilometer,” tambahnya.

Di saat warga Lubuk Alai dan warga kawasan-kawasan lain di Kabupaten Limapuluh Kota meminta perbaikan atau pembangunan infrastruktur baru dengan berbagai jenis dan bentuknya itu, sejumlah persoalan terhadap infrastruktur yang sudah ada tetap saja terjadi tanpa bisa dihindarkan. Pada Minggu (21/10) dinihari, jembatan gantung Ranah yang berada di atas aliran sungai Batang Sinamar dalam Jorong Lareh Nan Panjang, Kenagarian Batu Payung, Kecamatan Lareh Sago Halaban, ambruk diterjang air besar. Ambruknya jembatan gantung yang diperkirakan sudah berumur 31 tahun itu ditegarai disebabkan terjangan air setelah kawasan itu diguyur hujan lebat dalam beberapa hari terakhir. Rubuhnya jembatan dengan bentangan sepanjang 50 meter dan lebar sekitar 4 meter tersebut, menurut Wali Jorong Lareh nan Panjang, Momon, kepada Padang E kspres, memang disebabkan oleh debit air yang cukup tinggi di Sungai Batang Sinamar menyusul hujan yang turun berkepanjangan di kawasan tersebut. “Bencana tersebut, sudah kita sampaikan kepada pihak BPBD Kabupaten Limpuh Kota,” ucap Momon. Jembatan ini merupakan jembatan yang menghubungkan dua jorong di kawasan itu, yaitu Jorong Lareh Nan Panjang dan Jorong subarang Aia. Menurut informasi di lapangan, jembatan itu setiap hari selalu digunakan warga untuk pulang pergi ke lahan pertanian mereka. “Jembatan ko ditampuah tiok hari dek petani di siko ko ma, Pak (Jembatan setiap hari di gunakan oleh petani di daerah tersebut),” ungkap Rohman, 54, war ga Nagari Batu Payuang. Jembatan ini juga menjadi akses transportasi terdekat warga menuju sekolah, kantor camat, pasar dan puskesmas. Sementara kondisinnya de

gan terbannya pondasi dari jembatan tersebut, aktivitas warga menjadi terganggu. Warga terpaksa memutar jalan hingga 8 kilometer untuk menuju daerah seberang sungai. Warga Lar eh Nan Panjang, Khairul, 42, juga mengeluhkan jarak tempuhnya yang semakin jauh menyusul dengan rubuhnya jembatan di sungai tersebut. Sehingga terpaksa harus memutar jalan jika ingin menuju Jorong Subarang Aia. Padahal setiap hari warga ini mengaku selalu mempergunakan jembatan untuk pulang pergi ke tempat bekerja. Sebelumnya jembatan yang diketahui sudah ada sejak tahun 198i lalu itu, kondisi terakhirnya sebelum rubuh dihantam air sungai juga sudah memprihatinkan. Bahkan sejumlah lantainya sudah sering diganti masyarakat secara swadaya dengan menggunakan bahan-bahan seadanya seperti bambu yang mudah didapat di kawasan nagari itu. Tidak hanya lantai, kondisi pondasi jembatan juga di sebutkan warga sudah terus mengalami kerusakan akibat terkikis arus sungai sepanjang waktu hingga benar-benar hancur di terjang air besar. Warga berharap jembatan yang sangat penting sebagai akses tranportasi pertanian warga tersebut segera di perbaiki. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Azril Tamin, membenarkan putusnya jembatan gantung akibat terjangan air. Sehingga menurut orang nomor satu di penanggulangan bencana ter sebut, pihaknya akan melakukan verifikasi dan melakukan telaah staf yang akan diberikan kepada Bupati untuk melakukan upaya tanggap darurat. “Kita akan lakukan verifikasi dan melakukan telaah staf yang akan di berikan kepada Bupati untuk melakukan upaya tanggap darurat terhadap jembatan,” katanya. (afridel ilham)

Jembatan gantung Ranah di atas aliran sungai Batang Sinamar amruk (f/int)


Sinamar 11 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 - 15Juli-Agustus November 2012 No. 88/XI/2012 Edisi No.| 69/X/2011

MITRA BW Dikunjungi 2 Tamu Penting

Wartawan Tanyakan Dana Insentif dan Langganan Koran

Kunjungan Sekretaris Daerah Ke Balai Wartawan (f/her)

Dandim Isdon Handoko menyerahkan bantuan komputer saat berkunjung ke BW (f/int)

“Kita berharap antara aparat di lingkup pemkab dan insan pers harusnya dapat diibaratkan seperti sebuah sapu lidi, yang semakin disatukan akan semakin kuat untuk membangun daerah ini.”

P

ada pertengahan Oktober lalu, BW (Balai Wartawan) Luak Limopuluah yang berlokasi di eks kantor Bupati Limapuluh Kota di Payakumbuh, mendapat kunjungan dari dua tokoh penting di daerah ini: Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota H. Yendri Thomas SE MM dan Dandim 0306/ 50 Kota Letnan Kolonel Infantri Isdon Handoko. Dalam kunjungan ke BW pada Kamis (18/10) itu, Sekdakab Limapuluh Kota Yendri Thomas yang didampingi Staf Ahli Bidang Pemerintahan Awaluddin dan Kepala Bagian Humas M.Siebert, disambut hangat insan pers itu, tentunya untuk meningkatkan hubungan silaturahim dengan rekan-r ekan war tawan, karena niat baik Yendri Tomas dari dulunya hingga sekarang ingin mendapatkan informasi langsung dari rekan-rekan wartawan terhadap pembangunan Limapuluh Kota ke depan. Sekdakab menyam paikan persiapan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota menghadapi Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) XII Sumatera Barat yang akan digelar 12-20 Desember 2012 mendatang, termasuk meminta dukungan semua rekan-r ekan war tawan untuk menyukseskan pesta olahraga di tingkat provinsi tersebut. Pertemuan singkat dengan Sekdakab Limapuluh Kota itu dimanf aatkan para wartawan untuk menyampaikan keluh-kesahnya terhadap berbagai kebijakan Pemkab Limapuluh Kota yang terkait dengan media massa seperti kebijakan pemkab memutus berlangganan surat kabar, termasuk mempertanyakan soal kesejahteraan wartawan dalam bentuk dana insentif per triwulan yang juga telah dihilang

kan pemkab. Selain menyampaikan keluh kesah tentang berlangganan koran, pariwara serta dana insentif wartawan yang ber tugas di Kabupaten Limapuluh Kota, para wartawan juga mempertanyakan soal alokasi dana studi banding yang sudah disetujui DPRD untuk tahun anggaran 2012. Karena sampai sekarang rencana study banding itu belum terlaksana, padahal study banding tersebut bertujuan untuk peningkatan wawasan wartawan. Di akhir temu ramah tersebut, mantan Kepala DPKD tersebut berjanji akan menyampaikan semua keluhan wartawan Luak Limo Puluah itu kepada bupati dan wakil bupati. “Kita berharap antara Pemkab dan insan pers harusnya dapat diibaratkan seper ti sebuah sapu lidi, yang semakin disatukan akan semakin kuat untuk membangun daerah ini,” tambah Yendri Tomas. Bantu Rompi dan Komputer Dua har i sebelumnya, tepatnya Selasa (16/10), Dandim 0306/50 Kota Letnan Kolonel Infantri Isdon Handoko yang mengadakan silahturahmi ke Kantor BW. Dalam pertemuan silaturahmi tersebut Letnan Kolonel Infantri Isdon Handoko memberikan bantuan rompi dan 1 unit komputer kepada wartawan yang tergabung dalam anggota BW Luak Limopuluah. Koor dinator Balai Wartawan Luak Limopuluah Doddy Sastra yang didampingi Sekretaris Taufik dan seluruh anggota BW yang menanti kedatangan Dandim tersebut, memberikan apresiasi kepada jajaran Kodim 0306/50 Kota di bawah pimpinan Letkol Inf Isdon

Handoko yang telah membuktikan kemitraannnya dengan semua insan pers yang ber tugas di daer ah ini. Kedatangan Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf. Isdon Handoko yang didampingi Pasiter Kapten. Inf. Kusmianto ke Balai Wartawan Luak Lim opuluah tak hanya sebatas bersilaturahmi, namun Dandim juga menyerahkan bantuan 1 unit komputer dan memberikan bantuan rompi kepada wartawan yang bertugas di Kabupaten Limapuluh Kota dan Payakumbuh, di mana dibagian belakang rompi tersebut bertuliskan Mitra Kodim 0306/50 Kota. Dalam suasana kunjungan silahtur ahim ter sebut, Dandim Isdon Handoko ber kesempatan mengekpose program Tentara Manunggal Membangun Nagari (TMNN) ke-89 yang dilaksanakan di Jorong Lubuak Tabuan, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Kegiatan TMMN yang dilaksanakan sejak 10 sampai 30 Oktober lalu itu, pada Selasa (30/ 10) secara resmi telah ditutup oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Mar ajo. Isdon Handoko dalam kapasitasnya selaku Dansatgas TMMD/N ke-89 tahun 2012 menjelaskan bahwa sebelum dilaksanakan kegiatan TMMN, juga sudah dilaksanakan sejumlah kegiatan yang disebut dengan pra-TMMD/N. Pra-TMMD/N yang menyita waktu sekitar tiga bulan, terhitung dari 28 Juli sampai 5 Oktober 2012. Setentang sasar an fisik dari kegiatan TMMD/N ke-89 itu, menurut Isdon Handoko, antara lain sasaran pokok yang meliputi pembuatan jalan yang menghubungkan Jorong

Lubuk Tabuan Nagari Pangkalan dengan Jorong Lubuk Jantan di Kenagar ian M anggilang, Kecam atan Pangkalan Koto Baru,Kabupaten Limapluh Kota, dengan panjang jalan 4,67 km. Berikutnya, r ehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di Jorong Lubuk Tabuan Nagari Pangkalan 7.000 meter rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Jorong Sungai Sirah Nagari Pangkalan 1.750 meter pembuatan jalan Lingkung SMKN 1 Kecamatan Pangkalan sepanjang 200 meter, pembangunan jalan lingkung di Jorong Koto Ronah, Kenagarian Koto Alam, sepanjang 180 meter. Selanjutnya, menur ut Dandim Letkol. Inf. Isdon Handoko, pembangunan jalan lingkung SDN 02 Koto Alam sepanjang 100 meter, dan pembangunan jalan lingkung Mushala Hidayattullah sepanjang 150 meter. Sementara sasaran tambahannya berupa pemasangan pipa air bersih 150 meter, dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak satu unit. TM MND ke-89, sama dengan TMMN sebelumnya, juga melakukan sejumlah kegiatan yang bersifat non-fisik. Untuk kegiatan jenis ini, antar a lain m eliputi penyuluhan kesadaran bela negara; penyuluhan Kamtibmas dan narkoba; penyuluhan toleransi beragama; penyuluhan hukum; penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; penyuluhan ketahanan pangan; penyuluhan wawasan kebangsaan politik dan Linmas; penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis, dan penyuluhan pelestarian lingkungan hidup.(eliza/ ds).


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

12

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

ADAT Susunan Pasukuan di Luak Limo Puluah Koto (Bag 4)

Fungsi Penghulu, Manti, Mualim dan Dubalang

dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo

Ketua LKAAM Kab. Lima Puluh Kota Biasanya Balai Adat itu terdapat dalam ulayat dari Pasak Kunci itu dalam Nagari yang sistim adatnya Koto Piliang (Lareh nan Gadang), tentu berbeda pula pada Lareh nan Panjang, Lareh nan Bunta, dan Pisang Sikalek-kalek Hutan, Pisang Timbatu Nan Bagatah, Koto Piliang inyo antah, Bodi Chaniago lnyo bukan. Jabatan adat Pasak Kunci dalam adat maka di Masjid Nagari dia menjadi Imam Masjid, Peti Bunian Adat maka di Masjid berfungsi sebagai Katik, Pasak Kungkuang Adat maka di Masjid menjadi ahli syari’at, sementara Pasak Jalujua dalam adat maka fungsi dalam Masjid Nagari adalah Bilal Nagari. Dengan demikian kalau jabatannya di Balai Adat Pasak Kunci, maka di Masjid dia berfungsi sebagai Imam, kalau jabatan adatnya di Balai Peti Bunian maka di Masjid jabatannya adalah Katik, Pasak Kungkuang di Balai maka di Masjid menjadi Angku Kadi, Pasak Jalujua di Balai, maka di Masjid jabatannya Bilal. Sekaligus dengan demikian ada kaitan fungsi adat dan syarak antara Balai dan Masjid. Begitu juga kaum atau suku-suku dari jabatan tadi berfungsi dalam memelihara Balai Adat dan Masjid. Itul ah sebabnya dis ebuah Nagari tanggung jawab Masjid itu dalam memelihara dan membangunnya selalu terkait dengan fungsi adat dan Lembaga Syarak yang disebut dengan jinih nan Ampek.

usak tak tasenseng, dalam tak ta ajuak” artinya Penghulu tidak boleh menjatuhkan hukum yang menyebabkan keduanya ada yang terhukum dan yang lainnya menjdi menang dalam suatu perkara. Barangkali itulah sebabnya Pemerintah Belanda pada masa penjajahan, ingin menguasai atau meminjam tanah ulayat Ninik Mamak (Penghulu), maka penghulu selalu mengatakan “ambo tanyokan kapado urang cadi ak ambo dahulu” , akhir nya Bel anda berkesimpulan Penghulu nan babudi adalah lambang kebesaranya saja. Sehingga Belanda mengangkat Manti sebagi Ninik Mamak, dan akibatnya yang diterima Belanda adalah konsep “Manti nan Baraka, Malin nan tau dan Dubalang nan Arif bijaksana” dan akhirnyaini dijadikan motto tigo tali sapilin, tigo tungku sajarangan. Kalau kita tanyakan kepada ninik mamak disuatu Nagari tentang adat yang dipakai dalam Nagarinya. Maka jawabannya spontan bahwa di Nagari kami Adat Lareh nan Panjang, atau dikatakan adat di Nagari ini adalah adat Lareh nan Gadang, adapula yang mengatakan Nagari kami adatnya Lareh nan Bunta atau Bpdi Caniago, adapula mengatakan adat di Nagari kami adalah “Pisang sikalek Hutan Pisang Timbatu nan Bagatah, koto Piliangnyo bukan Bodi Caniago inyo antah, sebab di Nagarinya itu ada Basa nan Barampek, Barajo Tigo Selo. Adapula jawabannya bahwa adat adat di Nagari kami adalah “Langgam koto Piliang Bodi Caniago”. Adapula yang menjawabnya adat Nagari kami sudah bercampur satu sama lainnya. Lalu bagaimana yang adatnya itu adalah adat Koto Piliang atau Lareh nan Gadang: dalam Nagari yang adatnya seperti ini, maka pimpinan tertinggi Suku disebut dengan kaampek Suku, di bawahnya ada Datuk-Datuk yang disebut Tuo kampuang, dan baru Penghulu yang dibawahnya adalah Penghulu Andiko di Paruik. Kalau Nagari itu adanya Lareh nan Panjang, maka pimpinan tertinggi Penghulu di Nagari adalah “Pucuak”, dibawahnya adalah lantak suku dan dibawahnya ada Penghulu Tuo kampuang, dan yang terendah adalah Penghulu Andiko. Di Nagari yang adatnya adalah Bodi Chaniago atau yang disebut dengan Lareh nan Bunta, maka pimpinan penghulunya disebut dengan Urek Tunggang atau ada yang menyebutnya dengan “Urang Tuo Adat”, dibawahnya ada Penghulu Andiko. Di Nagari-nagari yang dikuasai oleh kerajaan Pagaruyuang seperti misalnya di daerah “Alam Surambi Sungai Pagu, Alam Sitiuang Koto Basa,

FUNGSI PENGHULU, MANTI, MUALIM, DAN DUBALANG Dalam falsafah adat Minangkabau dikatakan: Penghulu nan babudi, Manti nan Baraka, Mualim nan tau, dan Dubalang mungkin jo patuik. Hal ini dapat kita gali, kalau misalnya ada dua orang yang saling mengadu kepada Penghulu tentang pertengkaran yang terjadi, maka Penghulu mengatakan “ceri sajolah nan elok” dan kemudian penghulu menjelaskan bahwa nan “elok” itu adalah lamak dek awak dan katuju dek urang, dalam Bahasa Indonesia maksudnya adalah dicari penyelesaian yang satu sam lain tidak dirugikan. Sebaliknya kalau kedua orang yang berbeda pendapat itu mengadukan masalahnya kepada Manti, maka Mant i melakukan sudi siasat tentang permasalahannya kenudian baru dicari solusinya. Kalu kedua orang ini mengadukan kepada Angku Malin, maka Angku Malin berfatwa dengan hukum serta norma yang berlaku yang disebut “Dallalat” atau dalil ukurannya adalah ini salah dan itu benar.Tentang fungsi Penghulu dal am adagium adat dikatakan, “Mamancuang indak putuih, mamakan indak lebih,

Penghulu (f/int)

Alam Kinari Paruik Batu, Alam Sontang Padang Nunang, Alam Tiku Pariaman”, maka di nagari-nagari ini piminan tertingginya disebut dengan Datuk Basa Nan Ampek dan Rajo Tigo Selo, yaitu meliputi Rajo Alam, Rajo Adat, dan Rajo Ibadat. Dari nagari-nagari yang ada dalam catatan kita terdapat 306 Nagari, memilikistruktur adat lareh nan gadang atau yang klasik disebut denan koto piliang. 96 Nagari dengan struktur adat lareh nan bunta, 20 Nagari campuran lareh nan panjang dan lareh nan gadang, 41 nagari dengan sistem kerajaan pagaruyuang dan lebih kurang 50 nagari dengan struktur lareh nan panjang. Nagari-nagari itu secara teritorial terdiri dari Taratak, tempat awal mula mereka membuat kehidupan, lalu mereka susun Dusun, kemudian mereka cari tempat pusat Adat. Pusat adat yang disebut koto, dan mereka cari daerah Pakandangan. Dari sudut ikatan Geneologis, maka masyarakatnya disusun atas suku, suku tediri dari payuang, dan payuang terdiri dari paruik, dan paruik terdiri dari buah paruik.

TATA RUANG NAGARI Secara Geneologis kekerabatan diatas telah kita uraikan bahwa Nagari secara kekerabatan terdiri dari suku, Payuang, dan Buah Paruik. Demikian pula tentang Nagari sebagai wilayah teritorial adat terdiri dari taratak, dusun, koto dan Pakandangan. Dalam istilah adat dikenal istilah, nan data tampek parumahan, nan baraia tampek kasawah, nan lereng tampek baladang, tanjuang tampek paninjauan, guguak tampek bakubua. Setiap suku umumnya mempunyai kondisi alam seperti yang kita sebutkan diatas, sehingga hal ini menjadi adentitas sebuah suku dan keberadaannya di Nagari. Artinya kalau sebuah kelompok suku tidak memiliki misalnya tanjuang, berarti suku tersebut mungkin munculnya tidak tumbuh sejak nagar i itu dibuat oleh pendahulunya. Dalam perkembangannya maka Nagari itu pun perlu ba balai, ba musajik, ba galanggang, dan batapian. Hal ini dapat dihubungkan dengan tempat dimana fungsi adat nan ampek itu dilaksanakan, seperti budi, akal, ilmu mungkin dan patut. Misaknya nak ba budi ka musajik, nak baraka ka balai, nak ba ilmu ka galanggang, nak tahu mungkin jo patuik ka tapian. Tapian adalah sebutan tempat anak-anak muda seperti pasar, keramaian, pemandian dan sebagainya. Setiap suku pun mempunyai pemetaan terhadap fungsi teritorial adatnya, antara lain setiap suku mempunyai sebuah rumah gadang tempat penghulunya, dan mempunyai rumah gadang untuk kebesaran “Manti” adatnya, juga mempunyai surau untuk “tuanku”nya, dan mempunyai rumah gadang untuk dubalangnya. Sehingga rumah gadang pun bentuknya berbeda untuk setiap kebesaran penghulunya, misalnya r umah gadang s i Majo Kayo untuk penghulunya, rumah gadang Tiang Panjang untuk Manti dan rumah gadang Rajo Babandiang untuk mualimnya, dan rumah gadang serambi untuk dubalangnya. Balai adat adalah suatu tempat atau tata ruang yang khusus untuk musyawarah penghulu sesuai dengan tingkat kebesaran menurut sistem yang dianutnya. Balai tarantang disebut balai mamutuih, artinya disanalah segala sesuatu musyawarah tentang adat yang diberlakukan mengenai sako jo pusako diputuihkan dalam nagari tarantang Lubuak Limpato, dan lokasi balai adat ini berada di ulayat ninik mamak yang pangkatnya dalam adat tertinggi, atau misalnya dalam suatu nagari disebut “pasak kunci”. Sementara dilubuak Limpato misalnya adalah balai adat tempat mempertimbangkan atau dalam bahasa Minangkabau asli disebut “Mengati”, maka balai adat di Lubuak Limpato disebut “balai katian” (bersambung)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 - 15Juli-Agustus November 2012 No. 88/XI/2012 Edisi No.| 69/X/2011

13

SOROT & PARIWISATA

SOROT

Sosialisasi Daerah Rawan Bencana Geologi

3 Kecamatan Rawan Bencana

Sosialisasi Rawan Bencana Geologi (f/joi)

Latar belakang dari penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini, karena Sumatera Barat dikenal sebagai lumbung bencana gempa bumi, potensi tsunami, letusan gunung api, banjir bandang atau galodo. INI memang harus diwaspadai, tapi tidak untuk ditakuti. Sebab, sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, merujuk survey Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat, dinilai rawan bencana alam geologi. Ketiga kecamatan tersebut yaitu Gunung Omeh, Bukik Barisan, dan Pangkalan Kotobar u. Demi kian diungkapkan Kabid Geologi dan Informasi Tambang Dinas Kehutanan Kabupaten Limapuluh Kota, Yhon Suhitman,ST, ketika sosialisasi hasil survey pemetaan daerah rawan bencana geologi kepada para camat dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait dengan jalan, penanggulangan bencan alam, aparat keamanan, kehutanan dan Humas Pem

kab Limapuluh Kota. Bertindak sebagai narasumber pada sosialisasi tersebut, selain dari Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Limapuluh Kota, juga Ir.Nuzuwir, Kabid Geologi Dinas ESDM Provi nsi Sumbar, yang menyampaikan makalahnya tentang hasil survey pemetaan daerah rawan bencana geologi. Di antaranya juga termasuk daerah rawan bencana di Kecamatan Gunung Omeh, Bukik Barisan dan Pangkalan Kotobaru. Latar belakang dari penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini, dikatakan Suhitman, karena Sumatera Barat dikenal sebagai lumbung bencana gempa bumi, potensi tsunami, letusan gunung api, banjir bandang atau galodo.

Para ahli geologi ataupun peneliti keben canaan menyebut dengan ist ilah “laboratorium bencana”, suatu ungkapan yang menarik, tetapi mengandung konotasi yang menakutkan. Menakutkan, karena Kabupaten Limapuluh Kota sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Barat, tentunya juga tidak luput dari julukan ters ebut. Dengan kondisi topografi daerah yang berbukit-bukit menjadikan cukup banyak daerah di Kabupaten Limapuluh Kota yang berpotensi rawan terjadinya bencana alam geologi, terutama longsor dan gerakan tanah. Selanjutnya, bencana alam adalah suatu kejadian bencana yang datang secara tiba-tiba, bisa disebabkan oleh faktor alam itu sendiri ataupun akibat dari ulah manusia yang salah dalaam mengelola alam. Kejadian ataupun dampak dari bencana alam dapat diminimal isir apabila sem ua pihak memiliki data-data kebencanaan dan langkah-langkah ataupun perencanaan mitigasi dan antisipasi bencana geologi. “Mencegah tentunya lebih baik dari pada mengobati” ujarnya. Tujuan kegiatan itu, di antaranya sebagai aplikasi dari pelaksanaan tupoksi di bidang geologi yaitu pelaksanaan koordinasi mitigasi dan pelaksanaan inventarisasi daerah rawan bencana geologi pada wilayah kabupaten, mengumpulkan dan menyiapkan data-data kebencanaan dalam upaya mitigasi dan antisipasi bencana geologi dan sebagai bahan masukan atau pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di Limapuluh kota. “Termasuk juga memberikan pemahaman dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana

alam yang ada di daerah kita. Meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya mengelola sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan,” katanya. Sementara sasarannya adalah apar atur di dinas kehutanan dan pertambangan ini dapat memberikan kontribusi ataupun masukan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Untuk kelancaran kegiatan ini, Dinas Kehutanan dan Pertambangan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas ESDM propinsi melakukan survey ke daerah-daerah potensi rawan terjadi bencana alam geologi di tiga kecamatan tersebut, menyusun laporan pelaksanaan pemantauan daerah rawan bencanan dan menyajikan dalam bentuk acara seminar hasil pelaksanaan survey pemetaan daerah rawan bencana alam geologi. Sementara itu, Yon Sirman ST dari Dinas Kehutanan dan Pertambangan Limapuluh Kota menyampaikan hasil penelitiannya tentang Gunung Sago, yang ia sampaikan di hadapan sekitar 40 orang peserta sosialisasi yang terdiri dari unsur Bappeda, SKPD, Tim Penggerak PKK yang dihadiri langsung Ny.Alis Marajo, RAPI, ORARI, PWI, MUI, LKAAM, PKK serta TNI-Polri dan Tagana. Dandim Limapuluh Kota Letkol Isdon Handoko dalam sambutannya menyatakan, bencana merupakan suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi, datang secara tiba-tiba dan merusak kebun, sawah, ladang, rumah dan harta benda lainnya, bahkan korban jiwa. “Penanggulangan bencana merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka melaksanakan amanah UUD 1945,” katanya. (mm)

PARIWISATA Kreatif, Sukses Raih 2 Paket PNPM Mandiri Pariwisata P E M E R I N TA H memang dituntut kreatif dan melek informasi. Nyatanya, 2012 PNPM Mandiri Pariwisata diraih dua paket oleh Pemkab 50 Kota. Kabid K e p ar iw i sa ta an , Dinas Buparpora Lima Puluh Kota Ali Hasan, S.Sos me ngatakan, Kelompok Taman Rekreasi dan Permainan Anak Ali Hasan, S.Sos (f/joi) Lembah Harau Nagari Harau dan Kelompok Pedagang Sarasah Boenta Nagari Tarantang mendapat alokasi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata Tahun Anggaran 2012 dalam rangka pemberdayaan kelompok wisata di kawasan Harau Resort Kabupaten Lima

puluh Kota. “Kegiatan PNPM pariwisata ini merupakan usulan tahun 2011 sebagai salah satu upaya pemerintah daerah mempercepat penanggulan kemiskinan melalui pengembangan Nagari Wisata. Tahun ini, telah disiapkan proposal untuk mendapatkan dana pembinaan untuk 4lokasi; per satuannya Rp100 juta,” ujar Ali Hasan. Diraihnya bantuan paket PNPM Mandiri Pariwisata 2012 lalu, diakui Ali Hasan, sebagai hasil kerja keras tim Disbudparpora. Berdasarkan surat keputusan Dirjen Pengembangan nomor 12/KEP/DPDP/I/2012 tertanggal 3 Januari 2012, Kabupaten Limapuluh Kota memperoleh alokasi sebesar Rp.150 juta untuk 2 kelompok wisata yaitu Kelompok Sarbun Nagari Tarantang dan Kelompok Taman Rekreasi permainan anak Lembah Harau Nagari Harau. Dalam memfasilitasi program ini, sebelumnya telah ditindaklanjuti lewat kelompok, terutama untuk profil nagari wisata, kelompok sasaran serta menunjuk tim teknis kabupaten. Dimaksudkan kegiatan ini tepat sasaran dan berdampak pada ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang berada di lokasi wisata. “Untuk itu kita masih menunggu petunjuk pelaksanaan dari Kemenparekraf sehingga dapat dipedomani dalam kebijakan daerah di

bidang pariwisata supaya kegiatan tersebut lebih terarah dan tepat sasaran sesuai dengan RPJM daerah,” kata Ali Hasan yang kini bersiap dengan seabrek kegiatan dan pro gram pembangunan dan pengembangan kepariwisataan. HARAU HEAVEN TRIP Ali Hasan berbicara langsung dengan penggiat wisata, Rino Chandra. Harau Heaven Trip 2012 menjadi ikon yang kini digencarkan sampai ke luar negeri. Untuk tahap dekat, telah tiga grup wisata sedang menyusun jadwal berkunjung ke Harau. “Tim planner Harau Heavern Trip 2012 sudah komunikasi singkat. Event wisata ini kita rekomendasikan untuk ikut menjual 50-an titik pariwisata di Limapuluh Kota,” ujar Ali Hasan. Harau Heaven Trip 2012 dianggap sebagai tata laksana baru bagi pariwisata di daerah ini. Untuk kontak person Rino dan timnya bisa dikontak ke nomor mobile 081267704707. Harau Heaven Trip 2012 dibuka bagi semua peminat wisata alam, lengkap dengan games, outbond, serta kuliner tradisional mulai dari kopi karak, ampiang dadiah sampai ke gulai cipuk lado hijau.(dodi saputra)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

14

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

OLAHRAGA Insyaallah, PORPROV XII AKAN BERJALAN MAKSIMAL “ Ini komitmen seluruh masyarakat Sumatera Barat. Komitmen utama warga Limapuluh Kota sejak delapan tahun lalu di Porda Solok bahwa siap untuk menjadi tuan rumah pelaksaan Porprov XII.”

P

ekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar XII yang dipusatkan di Kabupaten Limapuluh Kota akan berlangsung maksimal,” kata Wakil Ketua Umum KONI Sumbar Syaiful SH MHum saat menjawab beberapa pertanyaan dari pengurus cabang olahraga soal fasilitas dan kelengkapan yang belum juga bisa diselesaikan. “Porprov XII Sumbar di Limapuluh Kota juga menjadi konsern KONI Sumbar. Selaku steering comitte kami menyediakan diri bagi panitia pelaksana, tuan rumah untuk memediasi segala urusan dengan Pengprov, peralatan dan sebagainya yang berkenaan. Porprov bukan beban, Porprov adalah kebanggaan Limapuluh Kota,” ujar Syaiful dalam rapat persiapan Porprov XII bersama SC di aula Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak, beberapa waktu yang lalun. Rapat yang sempat molor dari rencana semula pukul 9.00 pagi, akhirnya dimulai menjadi pukul 10.10 WIB. Namun, kemudian rapat yang dipimpin oleh Ketua IV N Ben Yuza pun berlangsung cukup hangat. Di depan Wakapolres Limapuluh Kota juga diberikan kesempatan untuk berbicara mengenai masalah pengamanan. Tegasnya N. Ben Yuza berbicara menyoal belum terlihatnya koordinasi serius antar ketua-ketua pelaksana dengan bidang masingmasing menjadi penyulut para pengurus cabang olahraga untuk tampil menyampaikan permasalahan masing-masing. N. Ben Yuza yang merupakan Ketua KONI Limapuluh Kota yang baru saja mengundurkan diri itu memang menjadi Panpel di posisi Ketua IV yang akan membidani bidang pertandingan, hakim/wasit. “Saya, tidak melihat ada ketua lainnya. Maka saya hanya akan memimpin rapat ini untuk bidang saya saja,” ungkap Ben Yuza tegas. Meski begitu, tak berapa lama rapat pun mencair membahas beragam persoalan di cabang serta bidang lainnya. Sebelumnya, Sekretaris Umum Panpel Zulhikmi Dt Rajo Suaro menyampaikan kepada Ketua SC Syaiful, SH, M.Hum bahwa Ketua Umum Asyirwan Yunus tidak bisa hadir sebab tengah menunaikan ibadah haji. Ketidakhadiran Ketua Umum juga dilengkapi dengan tidak hadirnya Wakil Ketua Umum Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, dengan alasan tengah sidang anggaran di DPRD Limapuluh Kota.

Syaiful, SH, M.Hum (f/joi)

Zulhikmi, S.Pd, M.Pd (f/joi)

Sebaran Lokasi Venue PORPROV XII (f/joi)

“Ketua Pelaksana, Sekda Yendri Tho mas juga tengah ada rapat ke Padang,” tukas Zulhikmi menjelaskan kehadiran panitia pelaksana kepada Ketua SC. Uraian Zulhikmi kemudian dibalas oleh Syaiful SH, M.Hum yang mendapat amanat dari Ketua Umum KONI Sumbar Syahrial Bakhtiar tengah melaksanakan hearing dengan DPRD Sumbar tentang tambahan anggaran Rp1,5 miliar demi pelaksanaan Porprov XII Sumbar di Limapuluh Kota. Dikatakan oleh Syaiful, soal tanggung jawab selaku tim pengarah, KONI Sumbar tidak pernah menganggap ringan tugasnya, namun Panpel harus pula memporsikan posisi sebagai pelaksana kegiatan sepenuhnya. Berbagai persoalan sementara diungkapkan oleh beberapa pengurus cabang olahraga. Yudi Tamrin dari PGSI (gulat), Balap Motor, pencak silat oleh Husin Daruhan serta beberapa pengurus lainnya. Persoalannya hampir serupa, menyentuh masalah

peralatan dan kesiapan tempat. “Meski masih ada waktu, namun 69 hari lagi sudah sangat kasip bagi sebuah persiapan matang. Untung nya tuan runah berkomitmen sejak mula agar tidak membangun sarana olahraga apapun. Makanya, kita maksimalkan seluruh persiapan,” ujar Syaiful SH MHum. Syaiful pun memuji dengan mengatakan bahwa pelaksanaan Porprov XII nanti akan menjadi multi iven terhebat sebab tidak menjadikan pembangunan sarana olahraga pun, hanya memakai sarana yang ada, bisa melaksanakan multi iven tingkat Sumbar. KONI Sumbar, ujar Syaiful, siap memberikan bantuan kepada tuan rumah, siap meminjamkan peralatan yang ada, siap memfasilitasi panpel dan Pengcab cabor dengan Pengprov di Padang. Harga Mati Pelaksanaan Porprov XII telah ditetapkan oleh seluruh KONI Kabupaten dan Kota dan Pengprov

N.Ben Yuza (f/joi)

serta di SK kan Gubernur di 12 Desember 2012. Makanya, Syaiful yang membawakan pesan penting Gubernur Sumbar bahwa waktu pelaksanaan dan tempat tidak akan diubah lagi. “Ini komitmen seluruh masyarakat Sumatera Barat. Komitmen utama warga Limapuluh Kota sejak delapan tahun lalu di Porda Solok bahwa siap untuk menjadi tuan rumah pelaksaan Porprov XII ini. Makanya, berdasarkan komitmen dan tanda tangan di atas segel Bupati Alis Marajo di Desember 2010 lalu di Agam, menerima bendera pelaksanaan Porprov dari Gubernur, tentunya tidak perlu disangsikan dan diundur-undur lagi,” tegas Syaiful menjelaskan konsep pelaksanaan yang agak ambigu dari banyak peserta rapat. Soal tanggung jawab inilah yang kemudian disebutkan Syaiful SH MHum yang mengawal langsung preparasi kontingen Sumbar di PON XVIII di Riau lalu, bahwa Limapuluh Kota punya komitmen. Maka, seluruh lapisan masyarakatnya harus ikut andil dan berperan. Pelaksanaan Porprov di Limapuluh Kota, termasuk juga memakai beberapa sarana dan prasarana yang ada di wilayah tetangga Kota Payakumbuh yang memiliki banyak sarana olahraga, digunakan juga oleh tuan rumah untuk cabang; tenis lapangan, renang, judo, kempo, gulat, bulu tangkis dan balap motor. “Kita belum pastikan, namun segera akan disampaikan ke Payakumbuh,” ujar Zulhikmi kepada Syaiful melaporkan. (dodi Syahputra)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 - 15Juli-Agustus November 2012 No. 88/XI/2012 Edisi No.| 69/X/2011

15

SEKILAS INFO Tamu Dari Inhil SARILAMAK - Komisi II DPRD Kabupaten Inhil (Indragiri Hilir), Provinsi Riau, yang dipimpin wakil ketua DPRD setempat Dany Nursalam S.Pi., mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (23/10). Rombongan disambut Asisten Bidang Perekonomian Bustamar dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, M. Yunus. Informasi yang diterima menyebutkan, kedatangan rombongan ke daerah ini dimaksudkan untuk sharing informasi di bidang pertanian, hortikultura, perikanan dan perkebunan. Pertimbangannya, karena kondisi alam Kabupaten Limapuluh Kota dengan Inhil tidak jauh berbeda, maka akhirnya mereka memutuskan untuk menjadikan Limapuluh Kota sebagai daerah yang tepat untuk dijadikan acuan dalam bidang tersebut. Setelah puas bertanya jawab anta

ra jajaran Pemkab Limapuluh Kota dengan 13 orang anggota Komisi II DPRD Inhil beserta kepala-kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang mendampingi kunjungan kerja tersebut, akhirnya pertemuan itu ditutup dengan serah terima cenderamata antara Pemkab Lima Puluh Kota dengan Pemkab Inhil. “Tidak salah kiranya Inhil memilih Limapuluh Kota sebagai daerah kunjungan kerja, karena beragam prestasi yang telah diterima Pemkab Limapuluh Kota di bidang pertanian,” ungkap seorang pejabat Pemkab Limapuluh Kota. Salah satunya dibuktikan dengan diterimanya penghargaan P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) dari Presiden RI, Soesilo Bambang Yodhoyono, beberapa waktu yang lalu. (mike)

Tukar Cendera Mata Dengan Tamu Dari Inhil(f/her)

Bupati : Tidak Ada Mutasi SARILAMAK – Rumor yang menyebutkan bahwa bakal terjadi lagi gelombang mutasi para pejabat di lingkup Pemkab Limapuluh Kota terjawab menyusul pernyataan Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang menegaskan tidak ada lagi mutasi sampai tutup tahun 2012 mendatang. “Tidak akan ada mutasi dan rotasi sampai akhir tahun ini, kecuali pengisian jabatan yang kosong,” kata Bupati Alis Marajo pada saat apel gabungan seluruh SKPD di halaman kantor bupati di Sarilamak, Rabu (17/ 10). Spontan pernyataan Bupati itu membuat peserta apel kisruh, karena pernyataan tersebut tentu saja membuat seluruh pejabat eselonering di lingkup Pemkab Limapuluh Kota dapat sedikit bernafas lega, setidaknya sampai akhir 2012. Menurut Bupati Alis Marajo, dengan tidak adanya mutasi dan rotasi di akhir tahun ini diharapkan berdampak

positif terhadap kinerja pejabat sekaligus memberikan ruang bagi para eselon untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Ia juga mengingatkan bahwa tidak satupun kegiatan tanpa regulasi yang jelas, karena di samping regulasi sebagai acuan dari pelaksanaan kegiatan, juga merupakan payung hukum dan tameng bagi pelaksanaannya. Bupati juga mengatakan, pada hari ke 703 masa jabatannya dengan Wakil Bupati Asyirwan Yunus, masih banyak hal yang harus dibenahi sesuai dengan slogannya untuk menyudahkan yang terbengkalai. “Meskipun perlahan namun pasti perbaikan itu akan terus diupayakan untuk diwujudkan dalam masa jabatan yang masih tersisa,” tambah Alis yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya di daerah ini. (aw-mk)

Apel Gabungan Tanggal 17 (f/her)

Monumen Bela Negara Dibangun Tahun Ini KOTO TINGGI – Wacana pembangunan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, ditindaklanjuti Pemprov Sumbar dan jajarannya secara intensif. Bahkan Selasa (24/10) pihak Kementerian Hukum dan HAM mengutus Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Pothan Kemhan Laksamana TNI, Ir. Ken Chaidian ke daerah ini. Pada sambutannya dalam acara yang dihadiri Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo itu, Ken Chaidian menginstruksikan agar pada proses pembangunan monumen ini tidak mengubah kontur tanah,

kayu-kayu yang tidak tersentuh jangan ditebang sembarangan. Ken juga memastikan daerah yang akan dijadikan monumen merupakan APL (areal peruntukan lain) sehingga di kemudian hari tidak terjadi persengketaan tanah. Selain itu Ken juga berharap, masyarakat setempat tidak menjadi orang asing di negeri sendiri dan dengan keberadaan monumen ini nantinya, masyarakat bisa meningkatkan perekonomian dan taraf hidup dengan tidak semata-mata didominasi oleh pendatang yang juga ingin mengembangkan hidup di daerah ini. (joi) Laksamana TNI, Ir. Ken Chaidian (f/joi)

Pariwisata, Sektor Andalan Kedepan SARILAMAK – Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo ingin mengembangkan agrowisata menjadi andalan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan. Saat ini pertanian masih menjadi yang uatam dalam pembangunan kabupaten ini, namun pemerintah daerahnya terus mengembangkan sektor pariwisata. “Dengan keasrian alam yang ada ditambah dengan perkebunan dan pertanian yang luas, saya ingin mengawinkan hal tersebut menjadi paket wisata,” katanya. Sang bupati mengambil filosofi no place without story

sebagai kiat pariwisatanya. “Saya ingin wisatawan tidak hanya melihat saja tetapi mendengar dan mengerti apa makna dan sejarah dibalik sebuah obyek wisata, “ kata Bupati Alis Marajo. Dikatakan,Lembah Harau sendiri adalah obyek wisata andalan Kabupaten Limapuluh Kota, yang mempunyai jarak tempuh 138 km dari Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat dan 47 km dari Kota Bukittinggi. Kawasan lembah ini seluas 270,5 Ha, dilingkupi oleh tebing batu pasir berwana kecoklatan dengan ketinggian antara 100 – 500 meter. (mm)

Alis Marajo (f/joi)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

16

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

01 Edisi - 15 November 2012No. | No.69/X/2011 88/XI/2012 Juli-Agustus

PROFIL AKBP PARTOMO IRIANANTO, SIK ( Kapolres Lima Puluh Kota )

Sosok Bersahaja, Ramah dan Berdisiplin “Sebagai abdi negara, saya siap untuk ditempatkan di mana saja dan membaur dengan masyarakat setempat untuk memahami karakter masyarakat yang akan sangat membantu dalam pemecahan persoalan yang terjadi di daerah tersebut.”

C M Y K

Mau tahu tentang kepribadian AKBP Partomo Iriananto SIK, yang kini menjabat sebagai Kapolr es Limapuluh Kota? Baiknya ditanyakan saja ke Muchri Sawir, yang kini menjabat sebagai Kabag Humas Mapolres Limapuluh Kota. “Pokoknya, acungan jempol-lah,” kata Muchri menyoal kepribadian komandannya. “Acungan jempol” yang dimaksud sang Kabag Humas, seper ti dijelaskan sendiri oleh Muchri, antara lain ditandai dengan kepribadian dan keseharian Partomo yang bersahaja, perhatian kepada para anggota, tidak kaku, dan ramah. “Namun untuk masalah kedisiplinan dan kepemimpinan, jangan coba main-main dengan beliau,” terang pria yang sudah sembilan bulan ini mendampingi kegiatan kehumasan Pak Partomo. Tak percaya? Sinamar punya bukti tersendiri tentang itu. Inilah antara lain bukti dimaksud : di tengah kesibukannya dalam menjalankan tugas sebagai Kapolres di jajaran Mapolres Limapuluh Kota, saat dikunjungi Tim Sinamar beberapa waktu lalu di ruang kerjanya, Partomo masih sempat memberikan waktu untuk menerima Sinamar dalam sebuah sesi wawancara khusus. Tidak seperti yang dibayangkan, setelah bertemu dan berbincang-bincang dengan bapak dari tiga anak ini, patut kiranya banyak pihak yang merasa nyaman berurusan dengan sang Kapolres. Hal ini juga mencerminkan bahwa segala urusan di Mapolr es Limapuluh Kota akan dilayani dengan sebagaimana mestinya, sehingga segala masalah yang terdapat di kalangan masyarakat dapat dibantu penyelesaiannya oleh jajaran di Mapolres Limapuluh Kota. Saat ditanya tentang orang yang paling berjasa dalam hidupnya sehingga bisa menjadi Kapolres, Partomo menyebut nama Kapolri. Sontak keadaan yang semulanya tegang dan serius mulai mencair. Segera setelah beberapa saat, Partomo mengatakan orangtua adalah motivator dalam hidupnya, dan dalam kepemimpinannya sang or angtua m emadukan gaya beberapa orang yang ditauladani sehingga ia berusaha sebaik-baiknya

dalam menjalankan wewenang yang dipercayakan kepadanya. Partomo merupakan anak dari seorang ayah yang bernama Hatmono (alm), yang dahulunya bekerja sebagai PNS (pegawai negeri sipil), dan ibunya bernama Sri Umiati (63), seorang ibu rumah tangga yang selalu setia menjaga, merawat dan mendoakan keberhasilan anak-anaknya. Partomo Ir iananto merupakan nama pilihan yang diber ikan orang tuanya kepada Kapolres Limapuluh Kota yang lahir di Jayapura pada 22 Desember 1970 ini. Anak pertama dari empat bersaudar a ini menghabiskan masa kecilnya dari SD sampai SM A di Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, dilanjutkan masuk Akpol Semar ang dan lulus tahun 1993 dengan meraih peringkat ke 31. Pada 2003 Partomo menyelesaikan PTIK-nya di Jakarta, diteruskan dengan menyelesaikan Sespim Lembang pada tahun 2007. Meskipun Partomo berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, nam un ia mengaku merasa betah berada di tengah masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang memiliki budaya dan kar akter berbeda dari daerah asalnya. “Sebagai abdi negara, saya siap untuk ditempatkan di mana saja dan membaur dengan masyarakat setempat untuk memahami karakter masyarakat yang akan sangat membantu dalam pemecahan persoalan yang terjadi di daerah tersebut,” jelas Partomo. Karena tuntutan tersebut jugalah Partomo tinggal ter pisah dari isterinya, Tuti Sumarni. Wanita kelahiran Tarakan pada 3 Oktober 1972 ini telah memberikannya putera yang sehat dan cerdas. Anak pertama Partomo bernama Chandra Adyatara Perdana ( 15) yang sekar ang sedang menempuh pendidikan di SM A Don Bosco Padang anak keduanya bernama Adwitya Pesat Abinaya (11), dan terakhir Naufal Fajar Zanira (10) yang

s a m a berse kolah di Padang. Meskipun t er pi sah j a r a k , namun tidak membuat adanya

jarak antar a Par tom o dengan keluarganya. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang belakangan bertambah maju saja, membuat hubungan Partomo dengan keluarganya tetap terjaga harmonis. Setiap ada kesempatan untuk berkumpul selalu dimanfaatkan keluar ga kecil ini dengan maksimal. Meskipun telah menjabat sebagai Kapolres, namun Partomo tidak ingin memaksa anak-anaknya untuk jadi seper ti dirinya yang memilih kepolisian sebagai jalur pegabdian. Kebebasan seluasluasnya diberikan kepada puteraputeranya dalam memilih karir dalam hidup mereka, namun tetap diberikan pengarahan dan bimbingan agar tidak mengarah kepada hal yang negatif. Semboyan “Kami Siap Melayani Anda” yang terpampang di

Mapolres Limapuluh Kota memperlihatkan jelas komitmen jajaran Mapolres Limapuluh Kota untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyar akat. Aspirasi, pertanyaan maupun sar an masyarakat akan dapat disampaikan langsung kepada Kapolr es Limapuluh Kota melalui program telewicara di radio Total FM setiap selasa pada pukul 08.00-08.30 WIB. Mengakhiri pembicaraan, Partomo menghimbau masyarakat untuk taat hukum, di mana hukum itu harus ditegakkan, namun bukan berarti tidak berprikemanusiaan. Bagi Partomo, hukum itu bersifat fleksibel dengan mengemukakan prinsip win win solution, yaitu di mana dengan keputusan/kebijakan yang diambil diharapkan menghasilkan efek negatif terkecil bagi semua pihak. (mike/ely)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.