Sinamar Edisi 106

Page 1

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi 106/XII/Desember 2013

 Baznas Tekan Kemiskinan

10

 Tertunda, Pelantikan Putra Pangkalan

14

 Walinagari Maek Dilantik 20

ISSN 2303-2634

Email: tabloid.sinamar@gmail.com Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id


Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Dari Redaksi

Menggugat Makna HBN Oleh : Muhamad S *)

Hendri Gunawan, bersama Muhamad S meliput kegiatan HBN

“Ponek-ponek Saketek, Indak Bapolah”

REALITAS ini sebuah fakta yang sulit dibantah, yaitu terjadinya pelunturan semangat nasionalisme dan kebangsaan di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Boleh jadi karena pengaruh pola hidup materialisme dan individuliasme, tak lagi banyak orang yang mementingkan nilai-nilai kebersamaan, apalagi kebangsaan. Boleh ditanya kepada para generasi muda soal sejauh mana kecintaan mereka terhadap bangsa, atau mungkin terhadap daerah mereka sendiri; jawabannya hampir dipastikan akan mengecewakan. Ditambah oleh pengaruh kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), makin memberi peluang bagi kalangan generasi muda untuk tidak lagi terlalu peduli dengan kepentingan bersama. Padahal bangsa yang diberi nama dengan Indonesia ini bukan sebuah barang yang berdiri begitu saja, melainkan melalui serangkaian perjuangan panjang yang melelahkan. Yang menuntut pengorbanan pemikiran, tenaga, daya, upaya, ikhtiar, bahkan tidak sedikit pula yang menuntut pengorbanan nyawa.Tak terbilanglah nyawa yang harus melayang, yang ikut berperan mendirikan fondasi bangsa ini. Pada bagian lain, kita juga tidak bisa menampik pernyataan sejarawan Mestika Zed. Dikatakan, kendati Indonesia telah berusia 68 tahun, namun rakyat dan pemerintahnya nyaris tidak berdaulat sebagai bangsa yang mandiri. Negeri ini sangat kaya tapi penduduknya amat miskin. Ia juga mempertanyakan tentang penghuni negeri ini yang mengaku sangat ramah dan berbudi luhur, tapi perilakunya suka kekerasan dan mudah menghilangkan nyawa orang. Persoalan lain, menurut Mestika, penduduk Indonesia mengaku sangat beragama, tapi kehidupan sarat dusta. “Kita melihat adanya kegelisahan dan pertanyaan, negara ini yang seolah tidak dibela lagi. Negara ini sepertinya ditinggalkan, orang sibuk dengan dirinya sendiri,” ungkap Mestika. Menurut Mestika, ini perlu dijelaskan, mengapa semua ini terjadi dan lebih diperlukan lagi bagaimana cara mengatasinya. Apa yang hendak ditarik dari serangkaian pertanyaan dan pernyataan di atas? “Generasi muda perlu menarik pelajaran dari perjalanan sejarah bangsa, khususnya dalam memperingati Hari Bela Negara (HBN),” katanya. “Untuk generasi sekarang bela negara diperlukan untuk menangani empat masalah pokok yang disebutkannya itu,” tandasnya. “Keempat masalah pokok itu membutuhkan tangan dingin yang terampil yang berlandaskan karakter bangsa yang berakhlak mulia yang peduli dengan nasib bangsa dan agama.” Artinya lagi, semua elemen di negeri ini —terutama mereka yang berada pada posisi pemangku kepentingan— mesti menempuh langkah-langkah arif dan strategis untuk menangani secara bersungguh-sungguh persoalan yang dihadapi negeri ini, yang mana di antara persoalan tersebut erat terkait dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme anak negeri yang sangat diperlukan untuk mempertahankan keutuhan bangsa. Dengan kata lain, para pemangku kepentingan jangan hanya asyik-masyuk mengurusi persoalan yang bersifat materialkebendaan semata, tapi juga mesti meluangkan waktu dan pemikiran untuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan karakter bangsa. Bahkan sangat diperlukan langkah yang arif dan strategis agar anak bangsa memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman. Kiranya peringatan HBN yang dilakukan tiap tahun, dan tahun ini untuk tingkat Sumbar dipusatkan di Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, mampu membangkitkan kesadaran kolektif anak bangsa akan tanggung jawabnya untuk berperan secara aktif dan dinamis mempertahankan keutuhan NKRI. Jangan sampai NKRi runtuh hanya bersebab kelalalaian kita semua.*** *)Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota / Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar

KEMBALI pada Tabloid Sinamar Edisi 106 yang sekarang ini mungkin sedang berada di genggaman Anda, para Pembaca, kami mengulas tentang PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Kali ini berkaitan dengan peletakkan batu pertama Monumen PDRI dan upacara bendera peringatan HBN (Hari Bela Negara) Tingkat Sumbar yang dipusatkan di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh. Kenapa Tabloid Sinamar tergolong cukup sering menampilkan tema itu sebagai materi Laporan Utama? Alasannya sederhana saja: karena begitu pentingnya peristiwa PDRI tersebut Tidak hanya bagi Kabupaten Limapuluh Kota dan Sumatera Barat, bahkan bagi kepentingan nasional bangsa Indonesia. Bahkan Menteri Pertahanan Puronomo Yusgiantoro mengakui hal tersebut. “PDRI mempunyai peran sebagai penentu kelanjutan bangsa Indonesia,” kata Menhan. “Di saat Pulau Jawa telah dikuasai, dan pemerintah ditangkap oleh Belanda, PDRI-lah waktu itu yang terus menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia masih ada, sehingga dunia internasional masih mempercayai keberadaan negara ini,” kisah Menhan Purnomo usai melakukan peletakan batu pertama Museum PDRI di Koto Tinggi, Kamis (19/12). Maka, sepanjang Desember ini, sejumlah awak liputan tabloid ini dikerahkan mengcover aneka kegiatan yang berkenaan dengan PDRI, baik yang dilangsungkan di Sarilamak maupun di Koto Tinggi. Di Sarilamak, misalnya, diselenggarakan dialog dan audiensi tentang peringatan Hari Bela Negara, Rabu (11/12), dengan menghadirkan sejarawan Mestika Zed sebagai pembicara.

Kegiatan lainnya, meliput kunjungan kerja Menhan Purnomo Yusgiantoro yang datang langsung ke Koto Tinggi untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen PDRI. Sementara sebelumnya, awak media ini diterjunkan ke Koto Tinggi untuk meliput upacara bendera sebagai puncak HBN ke-37 Tingkat Sumatera Barat di Koto Tinggi, yang dipimpin Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim. “Ponek-ponek saketek, indak bapolah,” kata Hendri Gunawan, salah seorang awak redaksi, yang tergolong sering diterjunkan ke lapangan untuk menangani berbagai tema liputan. Bagi mantan praktisi media massa itu, selain pekerjaan seperti itu sudah tergolong terlatih ia lakoni, kelelahan tubuh yang terasa sering terasa terobati manakala pikirannya melakukan kilasbalik ke belakang. Dengan kata lain, dijelaskan Hendri, kepenatan tubuh yang ia rasakan karena didera rangkaian liputan, sejatinya tidak akan berarti apa-apa bila dibandingkan rangkaian perjuangan panjang para pejuang, baik dalam merebut maupun mempertahankan kemerdekaan. “Mereka bahkan rela mengorbankan nyawanya,” kata Hendri. “Masa kita lelah sedikit saja sudah mengeluh,” ia menambahkan. Hendri tidak mau menjadi “pendusta sejarah.” Ia justru ingin menjadikan sejarah sebagai bagian dari landasan untuk melangkah lebih jauh ke depan. “Sejarah memberikan banyak hal kepada kita, termasuk juga ikhtibar (pelajaran),” tambah putera mantan wartawan Almarhum Nilwan Bata ini. “Bahwa apa yang kita lihat dan rasakan hari ini bukan ada dengan sendirinya, melainkan melalui sebuah proses yang amat panjang,” tambahnya.(red)

Etalase

Memandikan Anak S

ALAH satu tradisi yang masih tetap dilestarikan sampai kini oleh masyarakat adat Minangkabau di Kabupaten Limapuluh Kota adalah tradisi memandikan anak. Yaitu, tradisi di mana seorang bayi pada umur tertentu dibawa ke air untuk dimandikan, yang dilakukan melalui prosesi secara adat. Kegiatan ini biasanya melibatkan kaumkerabat terdekat dari orangtua si anak, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Makanya, sebelum hari H diadakan rapat kecil di rumah si anak dengan mengundang para sumando. Kelak para sumando itulah yang bertugas memanggil orang sekampung – terutama yang tergolong famili—untuk datang pada hari H yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya si anak dimandikan di sungai atau di sumur tertentu, yang diarak para kerabat untuk menuju ke sungai atau sumur itu, baik ketika pergi maupun setelah pulang ke rumah. Di rumah, setelah dipotong rambutnya

beberapa helai, kemudian digelar doa bersama untuk keselamatan si anak, baik dunia maupun akhirat.***

Sinamar

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugi arti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Opini 3 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Peranan Inspektorat Daerah, Pengawas Internal yang Berprinsip Oleh: Kasman Kasim SH MH *)

P

Kasman Kasim SH MH

“Tujuan pengawasan itu adalah untuk meningkatkan pendayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government).�

E N G AWA S A N p a d a hakekatnya merupakan fungsi yang melekat pada seorang leader atau top manajemen dalam setiap organisasi, sejalan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Demikian halnya dalam organisasi pemerintah, fungsi pengawasan merupakan tugas dan tanggung jawab seorang kepala pemerintahan, seperti di lingkup pemerintah provinsi merupakan tugas dan tanggung jawab gubernur sedangkan di pemerintah kabupaten dan kota merupakan tugas dan tanggung jawab bupati dan walikota. Namun, sebab keterbatasan kemampuan seseorang, mengikuti prinsip-prinsip organisasi, maka tugas dan tanggung jawab pimpinan tersebut diserahkan kepada pembantunya yang mengikuti alur distribution of power sebagaimana yang diajarkan dalam teori-teori organisasi modern. Maksud pengawasan itu dalam rumusan yang sederhana adalah untuk memahami dan menemukan apa yang salah demi perbaikan di masa mendatang. Hal itu sebetulnya sudah disadari oleh semua pihak baik yang mengawasi maupun pihak yang diawasi termasuk masyarakat awam. Sedangkan tujuan pengawasan itu adalah untuk meningkatkan pendayagunaan aparatur negara dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government).

Seiring dengan semakin kuatnya tuntutan dorongan arus reformasi ditambah lagi dengan semakin kritisnya masyarakat dewasa ini, maka rumusan pengawasan yang sederhana itu tidaklah cukup dan masyarakat mengharapkan lebih dari sekedar memperbaiki atau mengoreksi kesalahan untuk perbaikan dimasa datang, melainkan terhadap kesalahan, kekeliruan apalagi penyelewengan yang telah terjadi tidak hanya sekedar dikoreksi dan diperbaiki akan tetapi harus diminta pertanggungjawaban kepada yang bersalah. Kesalahan harus ditebus dengan sanksi/hukuman, dan bila memenuhi unsur tindak pidana harus diproses oleh aparat penegak hukum, sehingga membuat efek jera bagi pelaku dan orang lain berpikir seribu kali untuk melakukan hal yang sama, sehingga praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi berkurang dan akhirnya hilang. Hal seperti itulah yang menjadi cita-cita dan semangat bangsa Indonesia yang tercermin dalam Undang-undang Nomor 28 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Salah satu tuntutan masyarakat untuk menciptakan good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah kiprah institusi pengawas daerah. Sehingga masyarakat bertanya dimana dan kemana lembaga itu, sementara korupsi merajalela. Masyarakat sudah gerah melihat prilaku birokrasi korup, yang semakin hari bukannya kian berkurang tetapi semakin unjuk gigi dengan perbuatannya itu. Bahkan masyarakat memberi label perbuatan korupsi itu sebagai kejahatan yang “luar biasa�, dan biadab, karena diyakini hal itu akan menyengsarakan generasi di belakang hari. Sampai-sampai masyarakat berfikir untuk membubarkan institusi pengawas daerah tersebut karena dinilai tidak ada gunanya, bahkan ikut menyengsarakan rakyat dengan menggunakan uang rakyat dalam jumlah yang relatif tidak sedikit. Secara naluri kegerahan masyarakat itu sebetulnya dapat dipahami, namun berbi-

cara tentang pengawasan sebenarnya bukanlah tanggung jawab institusi pengawas semata melainkan tanggung jawab semua aparatur pemerintah dan masyarakat pada semua elemen. Karena sebetulnya institusi pengawas seperti Inspektorat Daerah, bukannya berdiam diri, tidak berbuat, tidak inovatif, adem dan sebagainya. Tetapi jauh dari anggapan itu, insaninsan pengawas di daerah telah bertindak sejalan dengan apa yang dipikirkan masyarakat itu sendiri. Langkah pro aktif menuju pengawasan yang efektif dan efisien dalam memenuhi tuntutan itu telah dilakukan seperti melakukan reorganisasi, perbaikan sistem, membuat pedoman dan sebagainya, namun kondisinya sedang berproses dan hasilnya belum signifikan dan terwujud seperti yang diinginkan oleh masyarakat tersebut. Guna mewujudkan keinginan tersebut diperlukan langkah-langkah pragmatis yang lebih realistis dan sistematis dalam penempatan sumberdaya manusia pada lembaga pengawas daerah, mulai dari pimpinannya sampai kepada staf/pejabat yang membantu dan memberikan dukungan untuk kesuksesan seorang pimpinan lembaga pengawas tersebut. Seorang pimpinan organisasi akan memberikan pewarnaan terhadap organisasi tersebut, dan ia akan berfungsi sebagai katalisator dalam organisasinya, sehingga untuk itu ia harus punya integritas, moralitas dan kapabilitas serta kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga dengan demikian, tugas pengawasan yang dilaksanakan merupakan bagian dari solusi, dan bukan bagian dari masalah.(***) *) Penulis adalah Inspektur Daerah Kabupaten Limapuluh Kota


4

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Utama

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Peran PDRI Menentukan “Saya apresiasi Pak Wagub, atas perjuangannya ke sana-sini di pemerintah pusat, agar museum ini dapat dibangun, hingga akhirnya pembangunan didukung oleh lima kementerian.”

M

ENTERI Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan, PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa. “PDRI mempunyai peran sebagai penentu kelanjutan bangsa Indonesia,” katanya. “Di saat Pulau Jawa telah dikuasai, dan pemerintah ditangkap oleh Belanda, PDRIlah waktu itu yang terus menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia masih ada, sehingga dunia internasional masih mempercayai keberadaan negara ini,” kisah Menhan Purnomo usai melakukan peletakan batu pertama Museum PDRI, di Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kamis (19/12). Selain disambut oleh sejumlah pejabat daerah, Komandan Lanud Padang Ltk Pnb Handaka, juga turut menyambut kedatangan rombongan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro. Selama kunjungan di Sumbar, Menhan melakukan beberapa agenda penting yakni Acara Peringatan Hari Bela Negara (HBN) dan pembukaan iven balap sepeda Tour de Bela Negara serta peninjauaan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota. Menhan juga mengatakan, Museum PDRI merupakan suatu bukti tentang besarnya peran masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) dalam masa perjuangan. “Museum ini adalah lambang, perjuangan dari masyarakat Sumatera Barat pada masa perjuangan di masa lalu,” kata Menhan Purnomo dalam acara yang dihadiri sejummlah petinggi Sumbar dan pejabat di lingkup Pemkab Limapuluh Kota itu. Dikisahkan, 65 tahun yang lalu tepatnya pada waktu agresi Belanda, rakyat Sumatera Barat telah mendukung penuh kelangsungan Republik Indonesia dengan membentuk PDRI. Mr. Syafrudin Prawiranegara yang waktu itu ada di Bukittinggi diminta oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh Hatta yang berada di Jokjakarta buntuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa Republik ini tetap eksis dengan hadirnya PDRI Sumatera Barat. Pada bagian lain, mantan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ini juga mengaku sulit membayangkan perjalanan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang

Peletakan Batu Pertama.(f/gun) merdeka dan berdaulat pada saat itu jika tidak ditopang oleh perjuangan PDRI. “PDRI itu ada di Sumatera Barat ini, dengan pusat paling lama di Kenagarian Koto Tinggi, tempat museum ini dibangun,” sebutnya. Untuk hal itu, lanjut Menhan Purnomo, pembangunan museum PDRI merupakan hal yang sangat penting karena berfungsi sebagai pengingat, antara lain soal bagaimana gigih, dan bersemangatnya masyarakat Sumbar membela Indonesia pada masa lalu. “Museum ini sebagai penghargaan, dan sebagai pengingat, dan pelajaran bagi generasi muda untuk dijadikan contoh,” katanya. Pada kesempatan tersebut, ia juga memastikan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan pembangunan museum tersebut hingga selesai. “Saya janjikan, museum PDRI akan dibangun, dan saya akan terus mengawalnya,” katanya, sambil mengucapkan, terimakasih terhadap masyarkat Kenagarian Koto Tinggi yang telah rela mewakafkan tanah guna pembangunan museum. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap Wakil Gubernur Sumatera Barat

Muslim Kasim, yang telah gigih memperjuangkan keinginan masyarakat, kepada pemerintah pusat. “Saya apresiasi Pak Wagub, atas perjuangannya ke sana-sini di pemerintah pusat, agar museum ini dapat dibangun, hingga akhirnya pembangunan didukung oleh lima kementerian,” ujarnya. Menteri yang mendukung, lanjutnya, adalah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pertahanan. Ia berharap, agar perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu di Sumbar, dapat diteruskan oleh para generasi muda. “Untuk pemuda Sumbar, teruskan perjuangan, karena pendahulu kalian berandil besar bagi bangsa,” katanya. Sementara Wakil Gubernur Muslim Kasim, juga memberikan apresiasi kepada Menteri Pertahanan, yang telah datang pada Kenagarian Koto Tinggi. “Ini adalah kali pertama Menteri Pertahanan RI mendatangi Kenagarian Koto Tinggi, kita ucapkan terimakasih untuk itu,” katanya. Pada bagian lain, pembangunan museum tersebut telah hampir diselesaikan, dengan persentase 70 persen, dalam

pengerjaan tahap I. “Ini adalah pekerjaan minggu ke-14, dimulai dimulai pada 12 September lalu, dana untuk pengerjaan tahap pertama sekitar 18,2 miliar,” kata Project Manager pengerjaan tahap I Rusli, dari PT. Delima Agung. Museum tersebut dibangun di atas tanah wakaf masyarakat Kenagarian koto Tinggi, seluas 50 Hektare. Selain pembangunan museum, atas jasanya, perjuangan dan kegigihan masyarakat Sumbar dalam mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) juga diberikan penghormatan sebagai pemilik Hari Bela Negara Nasional, yang jatuh setiap tanggal 19 Desember. Seperti Hari Pahlawan Nasional di Surabaya, dan Sumpah Pemuda untuk Bandung. Kehadiran Menhan ke Koto Tinggi ini sepertinya cukup mendapat perhatian masyarakat. Tak heran, lokasi pendaratan helikopter Menhan di Lapangan Sepak Bola Jorong Pua Data Nagari Kototinggi cukup ramai didatangi masyarakat. Sehari sebelum kedatangan menteri, di Koto Tinggi juga digelar upacara peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke 7 tahun 2013 dengan inspektur upacara Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim. (gun)

PDRI, Langkah Antisipasi di Saat Kondisi Genting

H

ARI Bela Negara yang ditetapkan pada 19 Desember adalah hari bersejarah Indonesia untuk memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia oleh Mr Syafruddin Prawiranegara di Sumatra Barat pada 19 Desember 1948. Keputusan ini ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No. 28 Tahun 2006, yang menetapkan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) sendiri tercatat dalam sejarah dan merupakan pemerintahan paling singkat di Indonesia yaitu selama 7 bulan dengan rentang waktu mulai 19 Desember 1948-13 Juli 1949. Syafruddin

Prawiranegara yang saat itu menjabat Menteri Kemakmuran pada Kabinet Presiden Soekarno mendapatkan mandat dari Presiden Soekarno untuk membentuk pemerintahan darurat di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Hal ini diperintahkan lantaran kondisi pemerintahan saat itu san g a t g e n t i n g . K a r e n a Yo g ya k a r t a sebagai Ibukota RI kembali diduduki oleh Belanda. Ini yang disebut sebagai Agresi Militer Belanda kedua. Di hari yang sama, Presiden Soekarno dan Wakilnya Muhammad Hatta ditawan dan diasingkan di pulau Bangka dan Syafruddin Prawira-negara menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI. (mamad)

Hendri Gunawan (foto yang dilingkari) mewancarai Menhan.(f/mad)


5

Sinamar

Laporan Utama

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Wagub Muslim Kasim:

“Koto Tinggi ini adalah saksi perjuangan, bagaimana PDRI memperjuangkan negara, saat pulau Jawa telah dikuasai Belanda sehingga pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan ke Sumatera, di Kota Bukittinggi, lalu dilarikan kembali sampai di Kenagarian Koto Tinggi.” WAKIL Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) sangat berharap agar para pemuda dapat meneruskan cerita hebat tentang Sumbar yang telah tetulis di dalam sejarah pada perjuangan masa lalu. Dalam sejarah perjuangan Indonesia sebagai bangsa, dari daerah ini lahir sejumlah tokoh hebat seperti Bung Hatta, Tuanku Imam Bonjol, Tan Malaka, H. Agus Salim, Sutan Sjahrir, dan lainnya. “Pemuda harus meneruskan, jangan sampai cerita itu seiring berubahnya waktu, hanya tinggal cerita pemanis bibir saja,” kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim saat diwawancarai usai menjadi inspektur upacara HBN (Hari Bela Negara) ke-7 tahun 2013 tingkat Sumatera Barat yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Jorong Pua Data Nagari Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kamis (19/12). Dalam hal ini, lanjut Wagub Muslim, peran pemuda sangat diprioritaskan, karena masa depan Indonesia berada pada tangan pemuda tersebut. Disebutkannya, salah satu peran besar pemuda Sumbar pada masa lalu, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah dalam masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). “Koto Tinggi ini adalah saksi perjuangan, bagaimana PDRI memperjuangkan negara, saat pulau Jawa telah dikuasai oleh Belanda,” kata mantan Bupati Padang Pariaman selama dua periode berturutturut itu. “Sehingga pusat pemerintahan

Upacara HBN di Koto Tinggi.(f/gun) Indonesia dipindahkan ke pulau Sumatera, di Kota Bukittinggi, lalu dilarikan kembali sampai di Kenagari Koto Tinggi,” sambung Wagub Muslim Ia juga memaparkan, tidak sedikit nama-nama pejuang dari Sumatera Barat, yang dikenal perjuangannya untuk Indonesia, pada masa lalu. “Ada Bung Hatta, Tuanku Imam Bonjol, Tan Malaka, H. Agus Salim, Sutan Sjahrir, dan lainnya,” paparnya. Sehingga dengan hal itu, lanjutnya, telah membuktikan bahwa pemuda dari Sumatera Barat dibutuhkan bagi negara. Untuk hal itu, Muslim Kasim sangat berharap agar para pemuda pada saat ini dapat meneruskan kisah-kisah tersebut. “Membela negara saat ini tidak harus berperang, terlebih pada masa modernisasi saat ini,” katanya. Disebutkannya, beberapa yang bisa dilakukan untuk

membela negara adalah, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dengan berbuat baik dalam profesi masingmasing. Selain itu, menjadikan nilai-nilai bela negara sebagai landasan sikap dan perilaku dalam kehidupan, dan menggerakkan kesadaran membela negara sebagai gerakan nasional. Ia menjelaskan, salah satu contohnya adalah para siswa, dengan cara giat melakukan kegiatan-kegiatan, yang dapat saling mengenal dan mengikatkan, dengan pemuda lainnya. “Bisa dengan kegiatan cross country, kegiatan olahraga, dan lainnya yang dapat menyatukan sesama, karena peran pemuda dalam bela negara Sumbar pada saat ini, masih minim,” katanya. Khidmat dan Lancar Upacara HBN ke-7 itu sendiri berlangsung khidmat dan lancar. Bertindak

sebagai inspektur upacara Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, sementara komandan upacara dipercayakan kepada Kasdim 0306/50 Kota Mayor Inf. Kusni dan pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Kris Ladeva, S.TTp Sekcam Akabiluru. Sedangkan sejarah ringkas Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibacakan oleh Ketua Umum DHD 45 Sumatera Barat Drs. Zulwadi Dt. Bgd Kali. Peserta upacara terdiri dari pasukan dari Kodim 0306/50 Kota, Polres Lima Puluh Kota, Bataliyon, Denzipur II Padang Mengatas, Pol PP serta Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Lima Puluh Kota. Ikut hadir dalam upacara itu para perwira TNI dan Polri, Veteran RI, DHD 45 Bukittinggi, Agam, Lima Puluh Kota dan Payakumbuh, YPP PDRI dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah). (gun)

 Sejarawan Mestika Zet:

Mengaku Taat Beragama, tapi kenapa Sarat Dusta? SEJARAWAN Prof. DR. Mestika Zed mempertanyakan sejumlah persoalan di negeri ini. Dikatakan, kendati Indonesia telah berusia 68 tahun, namun rakyat dan pemerintahnya nyaris tidak berdaulat sebagai bangsa yang mandiri. Selain itu ia juga membicarakan masalah negeri ini sangat kaya tapi penduduknya amat miskin. Saat dialog dan audiensi tentang peringatan Hari Bela Negara di aula kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak, Rabu (11/12), Mestika juga mempertanyakan tentang penghuni negeri ini yang mengaku sangat ramah dan berbudi luhur, tapi perilakunya suka kekerasan dan mudah menghilangkan nyawa orang. Persoalan lain, penduduknya mengaku sangat beragama, tapi kehidupan sarat dusta. “Kita melihat adanya kegelisahan dan pertanyaan, negara ini yang seolah tidak dibela lagi. Negara ini sepertinya ditinggalkan, orang sibuk dengan dirinya sendiri,” ungkap Mestika. Menurut Mestika, ini perlu dijelaskan, mengapa semua ini terjadi dan lebih diperlukan lagi bagaimana cara mengatasinya. Generasi

muda perlu menarik pelajaran dari perjalanan sejarah bangsa, khususnya dalam memperingati hari bela negara ini. Lebih jauh ia mengatakan, kendati bela negara diakui secara resmi dengan adanya Kepres yang dinisbahkan pada kelahiran PDRI 19 Desember, namun tindakan belanegara sebenarnya sudah berlangsung sejak proklamasi. “Untuk generasi sekarang belanegara ini diperlukan untuk menangani empat masalah pokok yang disebutkannya itu,” tandasnya. “Keempat masalah pokok itu membutuhkan tangan dingin yang terampil yang berlandaskan karakter bangsa yang berakhlak mulia yang peduli dengan nasib bangsa dan agama,” ujarnya. Sementara Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menjelaskan, dalam Keppres Nomor 28 Tahun 2006 tentang Hari Bela Negara dijelaskan bahwa hari berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 19 Desember 1948 dinyatakan sebagai hari bela negara. “Istilah PDRI itu adalah salah satu kegiatan pembelaan pada negara,” kata Bupati Alis Marajo. “Logika seperti ini harus kita cerna

Audiensi bela negara.(f/gun) dalam aspek kesinambungan NKRI itu terletak pada simpul PDRI. Ini kerangka dasar kita memahami mengapa Kepres itu menjelaskan tanggal 19 Desember itu dijadikan hari bela negara”, ujar Alis. Dikatakan, peringatan hari bela negara ini dipusatkan di Koto Tinggi untuk Sumatera Barat. Rangkaian sejarah PDRI

itu bukan saja di Koto Tinggi, namun juga ada peristiwa gugurnya para syuhada di Titian Dalam Nagari Pandam Gadang pada tanggal 10 Januari. “Selain itu pada tanggal 15 Januari rapat besar di Situjuah Batur yang dikenal dengan peristiwa Lurah Kincir serta peristiwa bumi hangusnya Koto Tuo dan lainnya,” jelas Alis. (gun)


6

Sinamar

Laporan Utama

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Wagub: Pemerintah Serius dengan Hari Bela Negara “Bukti seriusnya pemerintah membangunan monumen PDRI itu, tahun ini pemerintah telah menganggarkan dana hampir Rp30 milyar termasuk bantuan tanah dari masyarakat seluas lebih kurang 50 hektar.” HARI Bela Negara (HBN) adalah hari yang bersejarah bagi keberlangsungan hidup bangsa dan negara ini. Pembangunan monumen Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh merupakan bukti bahwa pemerintah serius dengan hari bela negara ini. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim menjawab wartawan usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke 7 tahun 2013 Propinsi Sumatera Barat di Lapangan Sepak Bola Jorong Pua Data Nagari Kototinggi Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (19/12) “Bukti seriusnya pemerintah

membangunan monumen PDRI itu, tahun ini pemerintah telah menganggarkan dana hampir Rp30 milyar termasuk bantuan tanah dari masyarakat seluas lebih kurang 50 hektar,” ujar Muslim. Dikatakan, bukan saja di Koto Tinggi, pada hari yang sama juga diadakan upacara secara nasional dengan inspektur upacara Menteri Pertahanan. Sedangkan untuk tingkat Propinsi Sumatera Barat upacaranya laksanakan di Koto Tinggi dengan peserta yang diundang oleh Gubernur sendiri. “Tapi, unsur dari propinsi tidak berapa yang hadir”, sesal Muslim. Menjawab wartawan mengapa pihak dari propinsi dan kepala daerah yang lain tidak datang pada upacara hari bela negara ini, Muslim Kasim mengatakan mungkin karena sosialisasi kurang dan juga mungkin karena alasan yang sangat sepele. “Saya kira mereka bagus semua, tapi cuma kirim wakil atau sebagainya. Jadi ini akan kita koreksi lagi, kita sarankan kepada mereka-mereka sebagai mewakili rakyat untuk dapat hadir pada upacara nasional ini”, ujarnya. Dijelaskan, acara di Koto Tinggi ini adalah upacara nasional, bukan acara tingkat Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan kembalinya Jogja itu dari Koto Tinggi ini. Ia berharap agar ke depan ini sama-sama menjadi perhatian semua pihak terutama

Alis Marajo terlihat berbicara akrab soal monumen PDRI dengan Muslim Kasim.(f/gun) bagi para petinggi di Sumatera Barat. Lebih jauh Muslim memaparkan, hari bela negara dan PDRI sebagai kelangsungan nyawa republik ini hendaknya dapat dipahami dan dihayati

oleh segenap bangsa Indonesia untuk diperingati secara nasional. Instruksi ini telah disampaikan baik oleh presiden, Menteri Pertahanan dan Menkopolhukam. (hendri gunawan)

Pembangunan Monumen dan Museum PDRI tak Boleh Terhenti MENHAN (Menteri Pertahanan) RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan pembangunan monumen dan musium Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, tidak boleh berhenti. Melainkan, harus selesai sampai menjadi bangunan yang hebat dan terkenal. “Pembangunan ini tidak boleh berhenti dan harus selesai. Bangunan i n i harus menjadi monumen dan musium yang terkenal dan dikunjungi

masyarakat dan turis, agar mereka bisa tahu perjuangan rakyat Sumatera Barat pada waktu itu,” ujar Menhan. Menhan berjanji untuk terus mendukung pembangunan monumen tersebut hingga monumen itu bisa menjadi kebanggaan rakyat Sumatera Barat. Menurutnya, monumen ini merupakan suatu yang sangat diimpikan dan sangat penting. Diakuinya, 65 tahun yang lalu tepatnya pada waktu agresi Belanda, rakyat Sumatera Barat telah mendukung penuh kelangsungan Republik Indonesia dengan membentuk PDRI. Mr. Syafrudin Prawiranegara yang waktu itu ada di

Bukittinggi diminta oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh Hatta yang berada di Jokjakarta buntuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa Republik ini tetap eksis dengan hadirnya PDRI Sumatera Barat. “Rakyat Sumatera Barat mempunyai andil besar di dalam perjuangan bangsa Indonesia. Karenanya ini perlu dibangun untuk memberikan ini nanti kepada anak cucu kepada generasi muda nantinya. Bahkan ini tanda bahwa rakyat Sumatera barat mempunyai saham besar dalam perjuangan Negara Republik Indonesia,” papar Menhan Purnomo Yusgiantoro. (hendri gunawan)

Latar Belakang Berdirinya Monumen PDRI

Purnomo Yusgiantoro (f/gun)

1.Untuk menghargai jasa para pejuang PDRI, sebab tanpa PDRI tidak akan ada Negara Kesatuan RI 2.Lahir Kepres Nomor 28/ 2006 tanggal 18 Desember 2006 yang menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. 3.Dilakukan seminar di Padang 9 Desember 2010 dan rapat koordinasi di Padang tanggal 27 Desember 2010 tentang penetapan lokasi pembangunan Monumen Bela Negara di Sumatera Barat. 4.Pemerintah Kabupaten menyiapkan tanah untuk Lokasi Pembangunan Monumen PDRI di Koto Tinggi seluas 20 Ha, yang berasal dari tanah milik adat yang dihibahkan oleh kaum Dt. Minsiang, Dt. Bandaro Mudo, dan Zainir, Kaum Dt. Juang. 5.Pembentukan Panitia pembangunan Monumen dan Tugu Bela Negara Tanggal 17 Januari 2011. 6.Bupati dan Ketua DPRD Lima Puluh Kota menyurati Gubernur Sumbar tentang penetapan lokasi Monumen Bela Negara Tanggal 12 Juni 2011. 7.Pembentukan Panitia Pembangunan Monumen dan Tugu Bela Negara Tanggal 17 Januari 2011. 8.Ditetapkan Oleh Gubernur dengan Keputusan Gubernur Nomor 460- 15- 2011 tentang Panitia Pembangunan Monumen dan Tugu Bela Negara.

9.Ditetapkan Oleh Gubernur dengan Keputusan Gubernur Nomor 450- 320- 2011 tentang Lokasi Pembangunan Monumen berlokasi di Koto Tinggi Kecamatan Gunuang dan Tugu Bela Negara di beberapa tempat yakni Bidar Alam Solok Selatan, Bukittinggi, Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. 10.Keluar Sertifikat tanah Lokasi tanggal 17 Desember 2012. 11.Panitia Pembangunan mengadakan Sayembara Design Monumen Bela Negara yang bakal dijadikan dasar perencanaan pembangunan. 12.Keputusan Bersama Rapat Koordinasi beberapa Menteri bersama Gubernur tanggal 25 April 2012 di Jakarta yang menyepakati Bangunan Monumen PDRI dilaksanakan beberapa kementrian diantaranya Kementrian Dalam Negeri, Pertahanan, Pendidikan dan Kebudayaan , Sosial, PU dan Pariwasata dan Ekonomi Kreatif serta Provinsi dan Kabupaten Kota terkait. 13.Untuk Tahun 2012 dimulai dengan dana Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Barat (Pembukaan) Akses Jalan Menuju Lokasi sepanjang 1,25 Km. 14.Untuk tahun 2013 Kementrian pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana sebesar Rp. 20 Milyar diperuntukkan Pembangunan Museum dan Auditorium yang sedang dilaksanakan.


Media 7 REDAKSI

Rombongan wartawan Limapuluh Kota berpose di halaman gedung Harian Riau Pos

“Selain karena dinilai paling banyak menulis pemberitaan tentang Limapuluh Kota sepanjang tahun terakhir, ada pula yang mendapat penghargaan karena dedikasinya yang tinggi di bidang jurnalistik dan kerja samanya dengan pemerintah kabupaten.” SIAPA bilang duet kepemimpinan Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. di Kabupaten Limapuluh Kota tidak punya atensi yang memadai terhadap dunia pers di daerah ini? Eh, rupanya pasangan itu memiliki cara-cara yang khas untuk menghargai jasa para jurnalis dengan tetap menghargai netralitas dan independensi mereka.

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Mendengar dan melihat proses cetak koran di Riau Pos

Inilah dia bentuk atensi tersebut: sebanyak 10 wartawan dari jenis media massa cetak dan online yang bertugas di Kabupaten Limapuluh Kota diganjar penghargaan oleh Pemkab Limapuluh Kota. Dasar pemberian penghargaan, yaitu para jurnalis yang dinilai paling banyak menulis pemberitaan tentang Kabupaten Limapuluh Kota sepanjang tahun 2013, berdasarkan catatan Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota. Mereka yang dinyatakan menerima penghargaan itu sesuai urutan yang ditetapkan Pemkab Limapuluh Kota, yaitu M. Bayu Tullah Vesky dari Harian Singgalang, M. Fajar Rillah Vesky (Harian Padang Ekspres), Zulkifli Damhur (Harian Haluan), Doddy Sastra (Koran Padang), dan Doddy Syahputra (Rakyat Sumbar). Namanama di atas untuk kategori wartawan media cetak harian. Kemudian, Widiat B Artha (Tabloid Publik), Miko Elfisha (Antara Sumbar), Taufik (Sumbar Pos), dan Marjohan (Sumbar Kreatif), dan Yuridis (Investigasi) untuk kategori wartawan media cetak mingguan dan media online.

Dijamu tokoh perantau Gonjong Limo, Syafri Jalinus dan mantan Wakil Walikota Payakumbuh Syamsul Bahri.

“Selain karena dinilai paling banyak menulis pemberitaan tentang Limapuluh Kota sepanjang tahun terakhir, ada pula yang mendapat penghargaan karena dedikasinya yang tinggi di bidang jurnalistik dan kerja samanya dengan pemerintah kabupaten,” kata Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, Muhammad.S, S.Pd. Muhammad S yang dikenal dengan panggilan Siebert itu, mewakili Pemkab Limapuluh Kota, menjelaskan bahwa pemberian penghargaan untuk 10 wartawan itu sudah dilakukan pihaknya secara objektif dan fair. Ia juga mengingatkan, pemberian penghargaan sama sekali tidak mengandung maksud mempengaruhi netralitas dan independensi para wartawan tersebut dalam menjalankan tugas-tugas jurnalitstik. “Pemberian penghargaan ini semata dimaksudkan untuk merangsang agar para jurnalis semakin banyak menulis tentang Kabupaten Limapuluh Kota, terutama tentang pembangunan dan potensi daerah dari segala sisi,” kata Siebert, sambil menambahkan, ke-10 wartawan penerima penghargaan selain memperoleh

sertifikat, juga mendapat hadiah berupa tour jurnalistik ke sejumlah media massa di Pekanbaru, Provinsi Riau. “Tour jurnalistik ini diharapkan bisa memperkaya khazanah para wartawan di Luak Limopuluah, terkait perkembangan media-massa di provinsi tetangga itu,” katanya.Tahun depan, sambung Siebert, di bawah bendera kegiatan yang sama, pihaknya mengusulkan reward yang lebih tinggi dan mentereng lagi, yaitu tour jurnalistik ke Gedung Dewan Pers di Jakarta. “ Dengan kegiatan yang sama, kita akan usulkan reward berupa tour jurnalistik ke DewanPers Jakarta,” kata Siebert. Doddy Sastra dan Widiat B Artha, dua dari 10 wartawan penerima penghargaan, mengaku mengapresiasi langkah pemkab dalam menghargai jasa-jasa para jurnalis yang bertugas di daerah ini. Mereka juga menyatakan bersyukur karena ditetapkan sebagai penerima penghargaan. “Kalau hadiahnya berupa tour jurnalistik ke Riau Pos, tentu kami akan ikut. Hitung-hitung buat memperkaya khazanah jurnalistik dan membangun silaturahmi,” kata Doddy dan Widiat.***

 Tour Jurnalistik ke Riau

Di Riau, Industri Pers Maju karena Dukungan Pemda “RAJA” media dari Australia, Rupert Murdoch, boleh-boleh saja memprediksi masa kejayaan media cetak akan berakhir. Tapi di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, industri surat kabar justru sedang tumbuh dengan suburnya dan mendapat dukungan dari semua stakholders, termasuk pemerintah daerah (pemda). Hal itu terungkap saat Bagian Humas dab Protokoler Setdakab Limapuluh Kota mengajak para penerima penghargaan “Wartawan Terbaik Limapuluh Kota 2013” mengikuti tour jurnalistik ke Harian Riau Pos (kelompok Padang Ekspres) di kawasan Panam, Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu (25/ 12) dan ke Redaksi Riau Terkini.Com , di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Kamis (26/12) siang. Dalam tour tersebut, Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota yang langsung dipimpin sang Kabag, Muhamad S, bersama “10 Wartawan Terbaik Limapuluh Kota 2013”, tidak hanya memperkaya khazanah bidang keredaksian atau strategi mengelola pemberitaan media-massa, tapi juga mendalami strategi penerbitan media cetak di era digital belakangan ini. Saat berdiskusi seputar penerbitan

media-cetak di komplek Gedung Graha Pena Riau Pos yang sedang dibangun, Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota bersama 10 Wartawan Terbaik Limapuluh Kota 2013, cukup kaget saat mendengar bahwa PT Pekanbaru Grafika (Kelompok Perusahaan Penerbitan Riau Pos), mencetak hampir 150 ribu eksemplar koran per hari. “Kami ingin tahu, bagaimana industri penerbitan media-cetak di Riau masih bisa bertahan di tengah gempuran media digital,” kata Muhamd kepada Syamsunar, Kepala Divisi Produksi PT Pekanbaru Grafika (Kelompok Perusahaan Penerbitan Riau Pos). Mendengar hal tersebut, Syamsunar mengatakan, industri penerbitan media cetak di Riau bertahan karena kepercayaan dari pelanggan. Kepercayaan dari pelanggan itu mestinya juga harus dijaga oleh para wartawan sebagai roh media cetak. Selain bertahan karena kepercayaan pelanggan, menurut Syamsunar, industri media-cetak di Riau juga diyakini tumbuh akibat dorongan dan dukungan yang kuat dari seluruh stakholders, termasuk pemerintah daerah, tanpa mengabaikan semangat netralitas.

KUNJUNGAN ke Media Online, riauterkini.com, diterima Pemred Ahmad S. Udi. (f/yogi) “Dukungan pemerintah daerah di Riau yang begitu kuat, tanpa mengabaikan independensi media cetak dan jurnalisnya, patut ditiru oleh Pemkab/Pemko di Sumbar, termasuk

Pemkab Limapuluh Kota,” kata Doddy Sastra dan Widiat B Artha, dua dari 10 wartawan Limapuluh Kota yang mendapat penghargaan dan ikut dalam kunjungan tersebut.***


8

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Pendidikan

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Wagub Muslim Kasim:

Pemerintah Berupaya Maksimal Kembangkan Potensi Pendidik “Gerakan Pramuka bertujuan menumbuh kembangkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung jawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia.” WAGUB (Wakil Gubernur) Sumatera Barat Muslim Kasim mengatakan, pemerintah telah mengupayakan secara maksimal untuk pengembangan potensi tenaga pendidik terutama di bidang potensi non akademik dengan tetap menjadikan kegiatan kepramukaan menjadi prioritas untuk membentuk kepribadian siswa. Wagub Muslim mengatakan hal itu ketika membuka perkemahan Pramuka Madrasah yang dipusatkan di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, yaitu dari 15 sampai 18 Desember 2013, yang diikuti sekitar 1.200 orang siswa. Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Asyirwan Yunus, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Limapuluh Kota, dan undangan lainnya. Dikatakan Wagub, dalam UU No.12 tahun 2010 pasal 3 disebutkan bahwa gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka melalui pendidikan dan pelatihan Pramuka, pengembangan Pramuka, pengabdian masyarakat dan orang tua, serta permainan yang berorientasi pada pendidikan. “Karena gerakan Pramuka

Diharapkan Mampu Kontrol Perubahan Gaya Hidup Siswa

W

ABUP (Wakil Bupati) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu sarana atau tempat yang dinilai paling tempat untuk perbaikan moral bagi anak-anak, sebagai cikal-bakal tunas yang akan mengambil alih estafet kepemimpinan bangsa ke depan. “Oleh karena itu, jangan cepat puas dengan prestasi yang telah diraih,” kata Wabup Asyirwan saat membuka secara resmi Jambore Kreatif SLTA di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota di kawasan Tanjung Pati, Rabu (18/12). Selain dihadiri Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikan) Limapuluh Kota Desri, juga tampak hadir sejumlah undangan lainnya. Waup Asyirwan juga mengingatkan, pada zaman sekarang sudah terjadi perubahan gaya hidup pada anak didik kita, antara lain ditengarai karena dampak dari kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang mampu menembus batasbatas wilayah administratif pemerintahan. “Bagaimana pun iptek tak mungkin kita tolak, tapi mesti diwaspadai sejumlah dampak yang ditimbulkannya,” kata Wabup. “Ini hendaknya jadi perhatian serius bagi kita selaku pendidik, tetapi ini juga tidak lepas dari peran dari pendidik dan orang tua si anak,” kata Asyirwan Yunus di depan para peserta jambore. “Hendaknya kita mampu mengontrol anak dari pe-

rubahan gaya hidup di era modern ini sehingga akan mampu melahirkan kekuatan bagi prestasi anak didik kita di masa mendatang,” imbuh Asyirwan. Sementara Kadisdik Limapuluh Kota Desri menyampaikan, sejak beberapa tahun belakangan dunia pendidikan di daerah ini mampu mengukir sejumlah prestasi yang menggembirakan. Ia antara lain menyebut prestasi anak-anak Limapuluh Kota di UN (ujian nasional) pada sejumlah tingkatan lembaga pendidikan, yang mengalami banyak kemajuan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Desri juga menyebut contoh prestasi lain, yaitu semakin banyaknya anak-anak tamatan SMTA di Kabupaten Limapuluh Kota yang diterima d PTN (perguruan tinggi negeri) bergengsi di Indonesia. “Kita melihat, selain karena tingkat kesadaran pendidikan masyarakat yang makin membaik, kondisi ini juga dimungkinkan oleh kesadaran si murid sendiri untuk mampu mencapai yang terbaik,” katanya. Kendati demikian, sambung Desri, dunia pendidikan di Limapuluh Kota pada hari ini bukannya tanpa masalah,. Disebutkan, karena keterbatasabn lembaga pendidikan tingkat SMTA, membuat sejumlah alumnus SMTP di beberapa kecamatan di daerah ini kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Persoalan lain, menurut Desri, keterbatasan tenaga pengajar di tingkat SD.

Sementara itu Radimas, S.Pd selaku panitia melaporkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih memacu kreatifitas siswa di berbagai bidang perlombaan, di antaranya lomba pidato berbahasa Inggris, lomba baca puisi, lomba lagu berbahasa Inggris dan lomba pidato adat. “Insyaallah hari ini akan dilaksanakan lomba pidato berbahasa Inggris dan lomba membaca puisi”, ungkap Radimas. Jambore Kreatif Siswa SLTA ini akan diadakan selama tiga hari dari tanggal 18 s/d 20 Desember 2013 di halaman Kantor Dinas Pendidikan dengan peserta lomba adalah siswa SMA, SMK dan MA se-Kabupaten

merupakan gerakan kepanduan yang diakui di Indonesia, berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga,” katanya Muslim Kasim juga menagatakan bahwa gerakan Pramuka yang diresmikan tanggal 14 Agustus 1961 silam merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuh kembangkan tunas bangsa menajadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung jawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya, Kakanwil Kementerian Agama Sumbar, Sharul Wirda, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk melakukan berbagai aktifitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif, rekreatif dan menyenangkan yang dapat menimbulkan jiwa mandiri dalam mengembangkan keterampilan, ilmu pengetahuan, potensi kepemimpinan, rasa persahabatan persaudaraan dan menguatkan diri dengan Imtaq. “Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi MI,MTs,dan MA dari 19 Kab/Kota di Sumatera Barat dengan jumlah peserta sekitar 1.200 orang. Pembiayaan kegiatan melalui DIPA Kantor Kanwil Kemenag Sumbar dan DIPA Kantor Kemenag kab/ Kota tahun anggaran 2013. Data lembaga 123 buah dari lembaga MI, 376 dari Lembaga MTS, 184 dari Lembaga MA,” ucap Sharul Wirda. Adapun data siswa Madrasah, menurut Kakanwil Kemenag Sumbar, jumlah siswa dari MI : 17.621 orang, jumlah siswa MTs : 65,275 orang, jumlah sisiwa MA : 27,075 orang, data guru madrasah, jumlah guru MI : 1,889 orang, jumlah guru MTs : 8.659 orang, jumlah guru MA : 4.177 orang.***

Limapuluh Kota dimana juri lomba didatangkan dari Kota Payakumbuh dan budayawan Kabupaten Limapuluh Kota. “ Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisi pasi sehingga kegiatan ini bisa dila kukan dengan lancar,” ucap Radimas. (ogi/joy)

Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si.(f/mad)


9

Sinamar

Infrastruktur

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

PPIP Datang, Jalan Jadi Lancar

SERAHKAN - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus menyerahkan hadiah door prize kepada Azwir (60) salah seorang warga Jorong Guguak dalam acara peresmian jalan PPIP di jorong itu, Senin (23/12). (hendri gunawan)

“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran jalan yang dibangun dengan dana PPIP tersebut. Ketika belum ada jalan, kami terpaksa menjujung pupuk ke ladang kami yang berjarak 1 km dari pinggir jalan,” PROGRAM Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) datang transportasi menjadi lancar. Setidaknya begitu fakta yang ditemui di sejumlah tempat yang menjadi lokasi PPIP di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2013. Jalan yang dulunya setapak dan hanya bisa dilalui gerobak, kini leluasa dilewati roda empat. Tak heran kehadiran PPIP itu sangat disyukuri masyarakat. “Kami sangat bersyukur dengan kehadiran jalan yang dibangun dengan dana PPIP tersebut. Ketika belum ada jalan, kami terpaksa menjunjung pupuk ke

ladang kami yang berjarak 1 km dari pinggir jalan,” ungkap salah seorang warga di sela acara peresmian jalan PPIP tahun 2013 di Luak Lareh Jorong Guguak, Kenagarian Guguak VIII Koto, Senin (23/ 12). Tidak saja di Guguak, nada gembira serupa juga dilontar warga Jorong Tiakar nagari yang sama. Jalan yang dulunya senantiasa becek dan hanya dapat dilalui gerobak, sekarang bisa dilalui angkutan roda empat. Terbukanya jalan itu tak hanya melegakan warga, para petani dan anakanak sekolah, namun juga sangat disyukuri para pengusaha batu bata. Sejak adanya jalan, pengusaha batu tersebut tidak lagi harus mengeluarkan ongkos angkut dengan gerobak seperti sebelumnya. “Dulu saya harus mengeluarkan upah angkut batu dari pondok ke tempat mangkal mobil di ujung jalan ini sebesar Rp10/batu atau sebesar Rp10 ribu untuk setiap 1000 batu. Sekarang biaya angkut itu tidak ada lagi, “ tutur Afrizal salah seorang pengusaha batu bata dengan mimik gembira. Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan

Yunus dalam sambutannya pada acara peresmian jalan PPIP di Nagari Guguak tersebut mengakui program pembangunan yang dikerjakan masyarakat tersebut cukup memberikan dampak positif. Wabup berharap, ke depan proyek serupa tetap diperoleh daerah ini. “Kita berharap pada masa mendatang juga ada perbaikan jalan ke Maek tembus ke Kapur IX yang kini kondisinya semakin parah,” tutur Asyirwan. Selain itu wabup juga mengharapkan pemeliharaan jalan-jalan yang sudah dibangun tersebut. Termasuk Kelok 9 yang kini mulai terlihat kotor oleh sampah dari orang-orang yang berkunjung dan berjualan di jalan layang itu. “Menurut saya, Kelok 9 itu harus ada pengelola yang menangani mulai dari kebersihan dan pengamanannya. Di lokasi itu perlu ada bak sampah dan tenaga pengamanannya,” tutur Wabup. Sebelumnya anggota DPR RI Ir. H. Mulyadi dalam sambutannya juga mengakui PPIP sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan dana sebanyak Rp250 juta/paket, bisa merubah keadaan

Jalan baru ruas Ambacang-Aie Linteh Batu Jorong Tiakar, Guguk yang dibiayai dengan dana PPIP sudah terlihat mulus (gun)

di jorong dan memberikan dampak positif pada masyarakat. “Kalau masyarakat yang mengerjakan seperti PPPIP ini, hasilnya selalu bagus. Hal itu sudah saya lihat langsung ke lokasi PPIP di berbagai jorong di kabupaten ini,” ujar Mulyadi. Ketua Pelaksana PPIP Jorong Tiakar Afdiani Syawal (45) didampingi bendaharanya Rini Rahman (20) yang dimintai keterangannya mengatakan, pembangunan infrastruktur itu dibiayai PPIP tahun 2013 sebesar Rp250 juta dengan pelaksanaan secara swakelola oleh masyarakat. “Target 750 meter, berkat kebersamaan dan partisipasi masyarakat, proyek tersebut bisa terealisasi sepanjang 925 meter. Partisipasi masyarakat itu antara lain berupa tenaga gotong royong dari kaum laki-laki dan bantuan makanan dari para ibu-ibu,” papar Afdiani. Selain untuk kelancaran lalulalang warga, hasil pertanian dan tranportasi produksi batu bata yang ditekuni oleh puluhan warga, jalan ini juga melancarkan akses ke lokasi objek wisata Aie Linteh Batu di Jorong Tiakar. “Dengan terbukanya jalan ini, kami optimis akan membuat objek wisata Aie Linteh Batu akan lebih mampu menyedot kunjungan wisatawan. Sebab, selama ini kendala utama ke lokasi wisata alam itu adalah jalan,” tutur Afdiani. Tembus dari Maek ke Kapur IX Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambutannya pada acara peresmian jalan PPIP di Nagari Guguak tersebut mengakui program pembangunan yang dikerjakan masyarakat tersebut cukup memberikan dampak positif. Wabup berharap, ke depan proyek serupa tetap diperoleh daerah ini. “Kita berharap pada masa mendatang juga ada perbaikan jalan ke Maek tembus ke Kapur IX yang kini kondisinya semakin parah,” tutur Asyirwan. Selain itu wabup juga mengharapkan pemeliharaan jalan-jalan yang sudah dibangun tersebut. Termasuk Kelok 9 yang kini mulai terlihat kotor oleh sampah dari orang-orang yang berkunjung dan berjualan di jalan layang itu. “Menurut saya, Kelok 9 itu harus ada pengelola yang menangani mulai dari kebersihan dan pengamanannya. Di lokasi itu perlu ada bak sampah dan tenaga pengamanannya,” tutur Wabup. Sebelumnya anggota DPR RI Ir. H. Mulyadi dalam sambutannya juga mengakui PPIP sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan dana sebanyak Rp250 juta/paket, bisa merubah keadaan di jorong dan memberikan dampak positif pada masyarakat. “Kalau masyarakat yang mengerjakan seperti PPIP ini, hasilnya selalu bagus. Hal itu sudah saya lihat langsung ke lokasi PPIP di berbagai jorong di kabupaten ini,” ujar Mulyadi. (gun)


10 REDAKSI

Sorot dan Tradisi

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Bupati Akui Baznas Aktif Tekan Angka Kemiskinan

“Pemkab Limapuluh Kota merasa sangat terbantu oleh Baznas dalam menekan angka kemiskinan. Kita mengapresiasi Baznas yang telah mengelola dan menyalurkan zakat itu bagi orang yang benar-benar membutuhkan.” PEMKAB Limapuluh Kota di bawah duet

kepemimpinan Bupati dr. Alis Marajo dan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. tidak hanya jalan sendiri dalam mengatasi berbagai persoalan sosialkemasyarakatan yang terjadi di daerah ini, termasuk di antaranya dalam rangka menekan angka kemiskinan. Ada institusi lain yang ikut berperan mengatasi hal tersebut, di antaranya Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Limapuluh Kota. Bupati Alis Marako sendiri mengakui peran positif yang dimainkan lembaga itu di daerah ini. “Pemkab Limapuluh Kota merasa sangat terbantu oleh Baznas dalam menekan

angka kemiskinan. Kita mengapresiasi Baznas yang telah mengelola dan menyalurkan zakat itu bagi orang yang benar-benar membutuhkan,” katanya. Bupati Alis Marajo mengatakan hal itu saat menyalurkan zakat produktif bagi 220 orang mustahiq miskin di daerah ini, yang dipusatkan di aula Kantor Bupati Sarilamak, Kecamatan Harau, Kamis (12/12). Pada kesempatan yang sama Baznas juga menerima kendaraan operasional dari Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, yang langsung diserahkan Bupati Alis Marajo. Dikatakan Bupati Alis Marajo, upaya

Baznas Limapuluh Kota dalam mengumpulkan zakat dari tahun ke tahun terus meningkat. “Ini membuktikan adanya pelipatgandaan pelayanan Baznas yang akan berdampak terhadap peningkatan kemajuan pendidikan dan perekonomian masyarakat,” katanya. Disamping itu juga menunjukan masyarakat Limapuluh Kota yang semakin religi. Lebih jauh Bupati mengatakan, visi dan misi Baznas tidak berbeda dengan visi dan misi Limapuluh Kota. Yaitu terwujudnya kebersamaan, kemakmuran dan kesejahteraan di Lima Puluh Kota yang bernuansa adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Kita berharap zakat yang dikelola Baznas terus meningkat lagi guna menekan dan mengatasi kemiskinan di daerah ini,” tutur Alis. Sebelumnya Ketua Baznas Kabupaten Limapuluh Kota H Jayusman, S.Pd, M.M.Pd Dt. MS Junjungan dalam laporannya mengatakan bahwa penyaluran zakat produktif ini dibagikan buat 220 orang mustahiq dengan total Rp313.500.000. Para penerimanya tersebar dari berbagai nagari di daerah ini. Dijelaskan Jayusman, selama periode Januari sampai dengan Oktober 2013 jumlah zakat yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp1.254.072.219, dan telah didistribusikan sebanyak Rp1.028.375.000. Angka ini lebih besar dari zakat setahun penuh 2011 yang berjumlah Rp1.047.457.619 dan juga lebih banyak dari tahun 2012 yang hanya berjumlah Rp1.267.638.781. “Rata-rata dari tahun ke tahun pengumpulan zakat oleh Baznas terus mengalami peningkatan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan para muzakki terhadap amil zakat semakin membaik,” papar Jayusman. Namun, lanjutnya, jumlah yang terkumpul itu masih belum sebanding dengan jumlah proposal dari mustahiq yang masuk. Ini menunjukan masih banyak masyarakat yang butuh bantuan zakat. “Kita berharap zakat yang dibagikan ini mampu mengentaskan kemiskinan dan mengantisipasi kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat,” ucapnya. (gun)

Tradisi

Julo-julo, Cara Padusi Kampuang Menabung P

ARA perempuan (terutama yang telah berkeluarga) di sebagian besar perkampungan atau nagari-nagari di Kabupaten Limapuluh Kota punya cara tersendiri dalam menabung, yang dimaksudkan untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu. Antaranya melalui kegiatan julojulo (arisan) kerja. Biasanya, beberapa perempuan dengan jumlah bervariasi, antara 20-30 orang, berkumpul dalam satu kelompok kerja yang bernama kelompok julo-julo. Satu atau dua kali dalam sepekan, semua anggota kelompok dikerahkan untuk mengerjakan areal pertanian tertentu. Bisa saja di areal persawahan, ladang gambir, karet, dan lainnya. Kegiatannya bermacam-cama pula. Ada menyiangi lahan, bertanam padi, memperbaiki bandar, dan lainnya. Bekerja pada hari tertentu di areal pertanian milik orang lain, atau bisa juga di areal pertanian milik anggota kelompok, biasanya para anggota julo-julo itu tidak langsung menerima upah kerja pada hari itu. Bagi sebagian besar kelompok, sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa upah baru akan diterima menjelang saat-saat tertentu. Misalnya ketika akan memasuki bulan suci Ramadhan. “Itulah caro kami manabuang,” kata Rodiah, 41, seorang anggota julo-julo.

Dikumpulkan upah bekerja di lahan pertanian milik orang lain dari satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, nilai nomimal yang berhasil ditabung biasanya lumayan juga, mencapai nominal ratusan ribu rupiah. “Cukup juga untuk menghadapi Ramadhan, yang angka kebutuhan biasanya meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa,” kata Rodiah. Tapi, tidak semua anggota julo-julo yang masuk ke kelompok julo-julo untuk menabung dari hasil bekerja di lahan pertanian milik orang lain. Ada juga yang memaksudkan terjun dalam kegiatan itu untuk meringankan beban kerja di lahan pertanian milik sendiri. Maksudnya, setelah sekian hari bekerja di lahan pertanian milik orang lain, pada waktu tertentu semua anggota julo-julo dikerahkan ke lahan pertanian milik sendiri. Dengan cara itu, kata Jasminar, anggota julo-julo yang lain, tidak terasa berat saat datang waktunya untuk mengolah lahan pertanian milik sendiri. Sebab, namanya saja keluarga di kampung, hampir tidak pernah melakukan ploting dana untuk menghadapi kegiatan-kegiatan tertentu, termasuk kegiatan yang bernilai ekonomi. “Intinyo, kito dituntuik bapandaipandai,” imbuh Jasminar. (e2)


Ekonomi dan Bisnis 11 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Bupati Limapuluh Kota Dr.Alis Marajo mengunjungi petani gambir di Kapur IX (dok/humas)

Alhamdulillah, Harga Gambir Naik Tipis “Walau tingkat kenaikan harga gambir itu tidak signifikan, namun sangat besar pengaruhnya terhadap ekonomi, dinilai mampu meningkatkan pendapatan petani gambir pada dua kecamatan tersebut.”

B

AK menanti anak hilang, begitulah para petani gambir mengibaratkan datangnya kenaikan harga gambir, seperti yang dulu pernah mereka rasakan. Terutama di nagari-nagari sentra produksi gambir seperti Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, karena memang komoditas itulah yang jadi andalan utama perekonomian masyarakat. Makanya tidak berlebihan bila pada pekan terakhir harga gambir mulai menunjukkan grafik naik, para petani gambir di dua kecamatan bertetangga itu menyambutnya dengan suka-cita. Kendati angka kenaikannya hanya Rp2.000/kg. Yaitu dari Rp19.000 menjadi Rp21.000/kg, tapi kenaikan tersebut membuat para petani serasa mendapat “tambahan nafas baru” untuk menyambung kehidupan bersama keluarga masing-masing. “Kenaikan harga komoditas primadona Limapuluh Kota itu yang hanya mencapai Rp2 ribu per kg, tapi ternyata berdampak positif bagi ekonomi petani

setempat. Walau kenaikan itu tidak signifikan, namun sangat besar pengaruhnya terhadap ekonomi, dinilai mampu meningkatkan pendapatan petani gambir pada dua kecamatan tersebut,” ungkap Zarul Kasmi, Wali Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX. Dikatakan Zarul, kenaikan harga gam-bir yang ter-bilang cuma kecil, namun sangat besar artinya bagi masyarakat. Bahkan harga gambir 6 bulan lalu sempat jatuh menjadi Rp15 ribu per kg. Padahal harga jual tahun tahun sebelumnya sempat mencapai Rp22 hingga Rp25 ribu per kg. Hanya saja kenaikan harga gambir tidak diikuti oleh harga karet yang sempat ajlok, saat ini karet dihargai Rp10.500 per kg, sebelumnya harga karet sempat mencapai Rp12 hingga 13 ribu per kg. Menurut pemuka masyarakat Koto bangun itu, idealnya harga gambir memang diharapkan mencapai Rp21 ribu per kg. “Jadi harga yang sekarang sudah minimal, sehingga para petani gambir mampu merawat lahan kebun gambir mereka. Petani gambir sempat mengalami masa emasnya Desember 2010 tiga tahun lampau, harga gambir ketika itu pernah men-capai Rp26 ribu sampai Rp27 ribu per kg. Tapi, ketika harga gam-bir anjlok otomatis sebagian lahan gambir tidak dirawat sehingga merimba, akibatnya biaya operasional termasuk ongkos kampo, lebih tinggi dari harga jual, sebutnya. “Dengan kenaikan harga yang sedikit itu, ratusan hektar lahan potensil peng-hasil gambir di Kecamatan Kapur IX

Merebus air gambir(f/int)

ter-selamatkan,” kata Zarul, seperti dikutip Harian Haluan Padang. Menyusul kenaikan harga tersebut, imbuh Zarul, para petani antusias kembali memelihara dan merawat tanaman gambir mereka. “Lagi pula Nagari Koto Bangun salah satu nagari penghasil komoditi gam-bir di Kecamatan Kapur IX, mampu memproduksi gambir 12 hingga 15 ton per minggu,” katanya. “Dengan harga yang sekarang ini, uang yang beredar di Koto Bangun diperkirakan hampir 1 miliar per bulan,” ia menambahkan. Beda dengan di Pangkalan Koto Baru, kecamatan sentra produksi gambir lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota, kenaikan harga gambir yang hanya Rp2.000/kg nyaris tidak memberi pengaruh apa-apa bagi perekonomian masyarakat. “Peningkatan harga penjualan yang hanya Rp2.000 hampir dipastikan tidak berpengaruh banyak bagi para petani gambir,” ujar Amri, 51, pemilik ladang gambir di Kenagarian Tanjung Balit. Amri tetap berpedoman dengan semacam “kurs” yang berlaku di mata petani gambir, yang sudah dianut sejak lama. Dikatakan, nilai ideal harga gambir adalah setara dengan 3 kg gantang beras. Kalau harga beras saat ini sekitar Rp16.000/ gantang, maka nilai ideal harga jual gambir setidaknya Rp45.000/kg. “Kalau masih di bawah angka itu, nyaris tidak memberi pengaruh apa-apa,” katanya. Amri juga menghubungkan dengan harga barang-barang terutama dari jenis kebutuhan pokok yang sudah sejak lama bergerak naik di pasaran. “Coba sekarang, barang apa yang bisa dibeli dengan murah?” katanya. Ia mencontohkan, membawa yang Rp100.000 ke pasar untuk berbelanja, paling yang bisa dibawa pulang barang-barang sebanyak satu kantong plastik ukuran kecil. “Selagi harga gambir belum setara dengan harga penjualan 3 kg beras, maka selama itu pula para petani tidak akan pernah menikmati nilai lebih dari ladang gambir yang dimilikinya,” lata Amri. Jangankan berharap keuntungan dari setiap ladang yang baru usai menjalani masa produksi, tambah Amri, bahkan hasil gambir tidak akan pernah mampu menutupi biaya produksi. Implikasinya, antara lain, seperti dijelaskan Amri dan sejumlah petani gambir lainnya, lebih banyak petani gambir memiliki membiarkan ladang gambir merimba begitu saja daripada mengolahnya. “Karena dari hasil ladang

gambir tidak akan pernah mampu menutupi biaya produksi, sebutlah misalnya upah membersihkan lahan, pemupukan, upah tenaga kerja, dan lainnya, terang Amri. Punya Pabrik Gambir Di mata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Gambir Indonesia (Apegi), Ir. Rinaldi, salah satu upaya untuk memperkuat nilai jual gambir yaitu dengan menginginkan produksi gambir harus dibenahi dari hulu hingga ke hilir. “Sehingga produksi dan kualitas gambir dapat terus dipertahankan, guna meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama petani gambir,” tambah alumnus UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta ini. Menurut Rinaldi, dengan 80 persen produksi gambir Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat dan 80 persen dari Sumatera Barat di produksi oleh Kabupaten Limapuluh Kota. Sehingga perlu dila-kukan gebrakan baru terhadap produksi gambir dengan cara mengajak petani mengolah gambir secara kolektif. Langkah itu, juga perlu di tempuh dengan cara mengajak petani memiliki pabrik pengolahan gambir. “Setidaknya dengan adanya pabrik pengolah gambir modern, petani bisa menghemat waktu pengolahan gambir,” ucap Ri-naldi. Data dari Dinas Perkebunan Li-ma-puluh Kota tahun 2010, luas kebun gambir di Limapuluh Kota 14.682,50 hektare dengan produksi 14.601 ton pertahun. Namun, dengan luas lahan tersebut, alat pengolah gambir yang disebut kam-paan juga tersebar di banyak kebun milik war-ga. “Dengan lahan sebanyak itu, setidaknya ada Rp 25 miliar dana petani tersimpan di kampaan di dalam kebunkebun yang tersebar. Sebab satu kampaan setidaknya berharga Rp 5 juta. Kita berharap petani memiliki pabrik pengolahan gambir secara kolektif. Sehingga petani bisa menghemat waktu dan biayannya untuk kampaan,” ungkap Rinaldi. Ke depan, lanjut Rinaldi, jika sudah ada pabrik pengolahan gambir di miliki petani, tentunya kualitas gambir bisa lebih baik. Sebab, saat ini, kualitas gambir untuk di ekspor juga bermasalah. “Bahkan saat ini harga gambir disesuaikan dengan kadar cathecin yang terdapat dalam gambir. Misalnya, catechin 20 persen harganya Rp 20 ribu, catechin 40 persen harganya Rp 40 ribu perkilogram, dan be-gitu seterusnya,” pungkas Rinaldi. (e2)


Sinamar

12 Adat

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

WARGA KEHORMATAN-Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir memasangkan tanjak, selempang dan keris sebagai tanda Warga Kehormatan Melayu Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kepada Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam sebuah acara di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). (hendri gunawan)

PEMASANGAN TANJAK- Utusan Negeri 9 Tuan Ahmad Husaini Amzah juga menjadi Warga Kehormatan Melayu di Kota Batam yang ditandai dengan pemasangkan tanjak, selempang dan keris oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). (hendri gunawan)

Ketua LAM Kota Batam.(Hendri Gunawan)

“Kita merasa bangga dan sangat senang Doto’ Sri Amanah telah berkenan menguntai kembali sejarah apa dan bagaimana kaitan rumpun Melayu. Sejarah ini jelas sangat penting kita ungkapkan.”

B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dinobatkan sebagai Warga Kehormatan Melayu Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang ditandai dengan pemasangan tanjak, selempang dan keris oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). Selain Alis Marajo, yang bertandang ke Batam dalam rangkaian kunjungannya ke Malaysia, tanda kehormatan serupa juga diperoleh utusan Negeri 9 Tuan Ahmad Husaini Amzah. Acara tersebut ikut dihadiri para Raja Muda, Dato’ Temenggung, Dati’ dari Negeri Malaysia dan negeri tetangga lainnya serta utusan masyarakat Melayu dari Jambi dan Gonjong Limo Kabupaten Limapuluh Kota/ Kota Payakumbuh. Dalam sambutannya usai menerima gelar, Alis Marajo mengatakan bahwa pemasangan tanjak, selempang dan keris hingga menjadi Warga Kehormatan Melayu Kota Batam merupakan suatu amanah yang perlu dijaga dan diingat

terus. Alis mengaku bangga dan sangat berterimakasih terhadap Doto’ Sri Amanah yang telah berkenan menguntai kembali sejarah apa dan bagaimana kaitan rumpun Melayu di wilayah Sumatera. “Kita merasa bangga dan sangat senang Doto’ Sri Amanah telah berkenan menguntai kembali sejarah apa dan bagaimana kaitan rumpun Melayu. Sejarah ini jelas sangat penting kita ungkapkan,” ujar Alis Marajo yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Adat LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Sumatera Barat, dan Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota itu. Pada bagian lain Alis Marajo mengatakan bahwa kalau bicara soal Melayu, jelas bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang sudah menjadi bahasa nasional. “Tapi aksara Melayu entah di mana hilangnya, sehingga kita terpaksa menggunakan huruf latin dan terkait dengan Islam digunakan huruf Arab Melayu,” katanya. “Ini adalah salah satu persoalan mendasar pada generasi muda sekarang yang tidak mau tersentak hatinya untuk menggali hal-hal yang seperti ini,” ucap Alis. Terkait dengan pesta demokrasi yang segera tiba, yaitu Pemilu Legislatif dan Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014, Bupati Alis Marajo menghimbau agar semua mayarakat Kota Batam dan rumpun Melayu lainnya untuk senantiasa mengingat bahwa mereka satu rumpun Melayu. Partai boleh berbeda, tapi orang Melayu tidak boleh terpecah-belah. “Kita berharap sebutan Melayu Riau, Jambi, Deli dan Minangkabau bertekat untuk menjadi satu. Partai boleh beda, tapi

masyarakat rumpun Melayu jangan terpecah-belah,” ingat Alis. Sebelumnya Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir dalam sambutannya mengulas sejarah dan kaitan rumpun Melayu. Menurut Nyat Kadir, dalam sejarah ada tiga saudara berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnaen yang merantau dan membuat kerajaan-kerajaan baru. Ketiganya membangun Kerajaan Melayu, di antaranya di Riau, Minangkabau, dan Jambi. “Sayangnya, sejarah itu tidak dikenal dan diminati lagi oleh generasi muda,” ujar Nyat Kadir, yang pernah dipercaya menjadi Wali Kota Batam itu. Dikatakan Nyat Kadir, prinsip masyarakat Melayu Batam sama dengan adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah. “Minang, Melayu, Jambi dan Medan itu sama. Pakaian dan bahasanya sama. Adat istiadat hanya beda sedikit sekali,” tandasnya. Bersaudara Nyat Kadir dalam kesempatan yang sama juga mengingatkan tentang masyarakat Minangkabau dan Melayu Riau dan Kepri yang bersaudara. “Kita hanya dipisahkan oleh administrasi pemerintah saja,” katanya. Dengan kunjungan ini, menurut Nyat Kadir, diharapkan akan kembali terjalin kesadaran sejarah. “Kita bersaudara, jarang kita yang bentrok atau berselisih paham. Lihat sejarah, hampir tidak pernah kita bermasalah,” tutur Nyat Kadir. Begitu pula soal lagu, menurut Nyat Kadir, lagu Minangkabau sangat disukai masyarakat Melayu Riau dan Kepri. Ia menyebut sejumlah contoh lagu

Minangkabau yang disukai masyarakat setempat seperti Ubekkan Denai, Ayam Den Lapeh, dan lainnya. “Sejak zaman dulu di telinga orang Melayu, lagu Minang itu sangat dekat, karena memang telinga ini sama. Termasuk drama Minang seperti cerita Sabai nan Aluih dan lainnya,” tambahnya. Dalam pandangan Nyat Kadir, acara tersebut merupakan awal menjalin kembali persaudaraan yang lebih erat. “Kami juga menunggu undangan untuk datang ke Kabupaten Limapuluh Kota,” ucap Nyat Kadir, yang disambut dengan anggukan oleh Bupati Alis Marajo bersama sejumlah anggota rombongan lainnya. Pada bagian lain utusan Negeri 9 Tuan Ahmad Husaini Amzah juga merasa sangat bergembira telah dijadikan keluarga oleh masyarakat Melayu Kota Batam. “Saya sangat senang telah dijadikan keluarga oleh masyarakat Batam. Kita memang dipisahkan oleh laut tetapi semangat kekeluargaan kita sangat kuat,” ungkap Ahmad. Menurut Ahmad, dirinya memang berasal dari Negeri 9, tetapi asal usulnya dari Kabupaten Limapuluh Kota. “Nenek moyang kami berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota dengan ahli waris Datuk Tumbi Dirajo,” ucapnya. Dikatakan, hampir separoh masyarakat Negeri 9 berasal dari Sumatera Barat. Dari jumlah itu sekitar 70 % di antaranya berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota. Di Negeri 9 tersebut terdapat 12 suku, di mana tujuh suku di antaranya memiliki kesamaan dengan budaya dan nama kampung di Kabupaten Limapuluh Kota. “Bagi saya tidak ada asingnya dengan masyarakat Batam ataupun dengan masyarakat Sumatera Barat,” tutur Ahmad. (hendri gunawan)


Sinamar

13 Adat

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Bupati: Jangan Sebut Lagi Diri sebagai Warga Minang di Rantau B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meminta warga Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh di perantauan yang tergabung ke dalam organisasi Gonjong Limo agar tidak lagi menyebut dirinya sebagai warga Minangkabau di perantauan, melainkan warga Batam asal Melayu Minangkabau. “Hari ini saya deklarasikan agar Gonjong Limo Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh tidak lagi boleh menyebut diri sebagai warga Minang di perantauan. Tetapi menyebut diri warga Batam asal keturunan Melayu Minangkabau atau warga Melayu Batam yang asal-usulnya dari Minangkabau,” ujar Alis usai dinobatkan sebagai Warga Kehormatan Melayu Kota Batam, Provinsi Kepri (Kepulauan Riau), di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). Penobatan Alis Marajo sebagai Warga

Kehormatan Melayu Kota Batam ditandai dengan pemasangan tanjak, selempang dan keris oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir. Acara tersebut ikut dihadiri para Raja Muda, Dato’ Temenggung, Dati’ dari Negeri Malaysia dan negeri tetangga lainnya serta utusan masyarakat Melayu dari Jambi dan Gonjong Limo Kabupaten Limapuluh Kota/ Kota Payakumbuh. Alis Marajo juga memesankan para perantau jangan lagi selalu ingat dengan kampung halaman, tapi juga harus ingat di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Di mano aia disauak di situ rantiang dipatah. “Pituah nenek moyang ini perlu dipahami secara bersungguh-sungguh. Jadilah masyarakat Batam dengan budaya Melayu. Adat Melayu Minangkabau sama dengan adat Melayu Batam. Pakaiannya juga bisa disamakan,” tutur Alis Marajo. (gun)

CENDERAMATA - Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo saling berbagai cenderamata dengan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). (hendri gunawan)

FOTO BERSAMA - Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo berfoto bersama dengan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir dan utusan Negeri 9 Tuan Ahmad Husaini Amzah di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12). (hendri gunawan)


14 REDAKSI

Kaba Rantau

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Digugat Pasangan Lawan

Tertunda, Pelantikan Putera Pangkalan jadi Wagub Riau

“KPU Riau sudah menetapkan penasihat hukum untuk menghadapi gugatan pasangan Herman Adullah-Agus Widayat di persidangan MK. Kuasa hukum yang disiapkan Heru Widodo Law Office.”

P

UTERA Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Arsjadjuliandi Rachman, yang telah dinyatakan memenangkan Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013 putaran II bersama pasangannya, H. Annas Maamun, tampaknya belum akan segera dikukuhkan sebagai Wakil Gubernur Riau periode lima tahun ke depan. Pangkal soalnya, pasangan lawan yaitu Herman Abdullah dan Agus Widayat, melayangkan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Dengan demikian, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan gubernur dan gubernur Riau terpilih, sebagai produk Pilgub Riau 2013, baru akan dilakukan setelah keluarnya keputusan MK sebagai produk dari gugatan yang dilayangkan pasangan Herman-Agus. Untuk menjamin tetap berjalannya roda pemerintahan di Bumi Lancang Kuning itu sebelum diputuskannya duet pemimpin definitif, sejak beberapa waktu belakangan Riau dipimpin oleh penjabat gubernur, Djohermansyah Djohan, yang sehari-hari Dirjen Otonomi di Kementerian Dalam Negeri. Justru salah satu tugas penjabat gubernur iru adalah menyukseskan Pilgub Riau, yang berlangsung dua putaran. Seperti diketahui, dalam ajang pesta politik tingkat lokal Riau, Arsjadjuliandi Rachman yang akrab dipanggil dengan Andi Rachman, membidik kursi Wakil Gubernur Riau. Ia berpasangan dengan Annas Maamun untuk posisi calon gubernur. Untuk maju ke ajang Pilgub Riau 2013, pasangan ini didukung oleh Partai Golkar (Golongan Karya) dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Bagaimana reaksi pasangan AndiAnnas yang akrab dipanggil Aman dalam menghadapi gugatan lawan? Suparman, salah seorang anggota tim pemenangan Aman, mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah dan strategi. “Seperti menyiapkan data dan dokumen untuk menjadi bantahan atas gugatan itu

mempertahannantinya,” kata Suparman, ketiga unsur itu tidak kan hasil pleno yang juga anggoa DPRD terpenuhi, perlu ada peryang dilakukan Riau dari Fraksi Partai hitungan juga oleh tim pada Jumat (6/ Golkar itu. Herman-Agus untuk me12). Pada pleno Namun Suparman melakukan gugatan,” saran itu, menetapkan ngatakan pihaknya masih Andi. Annas Maamembuka diri kepada HerTermasuk Prof Dr mun-Arsyadjuman Abdullah, jika HerYusril Ihza Mahendara, liandi sebagai man membatalkan gugaketua tim kuasa hukum pasangan Gutannya di MK, karena unHerman-Agus, mengaku bernur Riau tertuk membangun Riau lebih berat untuk memenangpilih dan menobaik ke depannya, pikiran kan pasangan itu di silak untuk diladan tenaga Herman sadang MK. Yusril yang saat kukan pemungat dibutuhkan oleh Anditemui mengaku sedang ngutan suara nas Maammun.” Pak Anmempelajari materi guulang,” tegasnas membutuhkan sosok gatan, mengaku bahwa nya. pak Herman dalam memsecara umum agak berat Tak kurang, bangun Riau ini,” jelasnya. untuk dimenangkan di Andi Yusran, seSuparman yakin, diajutingkat MK. Hal itu seorang pengakannya gugatan ke MK butnya, mengingat jummat politik lokal, oleh Herman, bukan kelah selisih suara saat puAndi Rachman Herman Abdullah ikut angka bicara inginan Herman, namun taran kedua. “Memang menanggapi keinginan orang-orang ada informasi tentang rencana kubu Herman-Agus. Dikatakan yang berada didekatnya.” Ini bukan pengerahan secara khusus pada pelaksaan Andi, jika ingin menggugat hasil Pilgubri kemauan pak Herman, saya yakin ini Pilgubri putaran kedua. Namun dari selisih putaran kedua, tim Herman Abdullah-Agus keinginan orang-orang dekatnya, apalagi suara cukup jauh dan itu berat,” ungkapya. Widayat perlu perhitungan matang, selisih suara antara pak Herman sangat apakah hal yang akan digugat itu signifikan jauh,” imbuhnya. Menang Telak untuk bisa memenangkan pihaknya. Tak hanya kubu Aman, Komisi PeSebelumnya KPU Riau, melalui sebuah “Saya kira tim Herman (Abdullah) perlu milihan Umum (KPU) Riau juga mengaku sidang pleno di Pekanbaru, resmi telah mempersiapkan kuasa hukum di menetapkan pasangan Annas Maamunhitung-hitungan juga,” kata Andi Yusran. persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) Arsyadjuliandi Rachman (AMAN) sebagai Namun akademisi dari Universitas sebagai pihak yang tergugat, meski belum pemenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Muhammadiyah Riau (Umri) ini tidak mengetahui kapan jadwal acara Gubernur Riau (Pilgubri) putaran kedua menampik tim Herman-Agus punya buktipersidangan akan digelar. “KPU Riau sudah yang digelar pada 27 November 2013 yang bukti atau temuan pelanggaran pelakmenetapkan penasihat hukum untuk lalu. sanaan Pilgubri putaran dua 27 November menghadapi gugatan pasangan Herman Keputusan penetapa pasangan Annas 2013 lalu. Jika selama ini Bawaslu dan Adullah-Agus Widayat di persidangan MK. Maamun-Arsyadjuliandi Rahman sebagai Panwascam se-Riau menyatakan tidak ada Kuasa hukum yang disiapkan Heru Widodo pemenang Pilgubri 2013 putaran dua itu laporan dan temuan yang sangat signifikan Law Office,” ujar Ketua KPU Riau Tengku tertuang dalam SK KPU Riau Nomor 169/ pada Pilgubri putaran kedua, menurut Edy Sabli di Pekanbaru. KPTS/KPU-Riau-004/2013, setelah KPU Riau Andi, itu baru sepihak saja. Kuasa hukum itu pernah menjadi tim menggelar sidang pleno rekapitulasi akhir Jika pun nanti gugatan Herman-Agus advokat KPU Riau dalam menghadapi penghitungan suara Pilgubri putaran dua menang di Mahkamah Konstitusi (MK), tapi gugatan di MK terkait pemilihan kepala di Hotel Labersa, Kecamatan Siak Hulu, dengan selisih suara 20 persen tersebut, daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Kabupaten Kampar, Jumat (6/12/13) siang. Andi memprediksi Pilgubri 2013 tidak akan Riau Tahun 2013 putaran pertama yang Dari perhitungan suara akhir, pasadiulang secara keseluruhan. “Yang diulang dilakukan pasangan Achmad-Masrul ngan Aman diketahui meraup 1.322.327 itu hanya di titik-titik yang dianggap Kasmy. suara (60,75), jauh mengungguli rivalnya bermasalah, bukan diulang keseluruhan. Semua persiapan telah diplenokan pasangan Herman Abdullah-Agus WidaDan hasilnya nanti juga tak bisa mengimdengan melibatkan KPU kabupaten/kota yat yang hanya mampu mengumpulkan bangi tingginya persentase suara Annas dengan membahas materi jawaban, apa854.240 suara (39,25) persen. Maamun- Asyadjuliandi Rachman,” ujar lagi pihak pengugat menginginkan adanya Saat penyampaian hasil rekapitulasi Andi. pemunguatan suara ulang yang dilangakhir perolehan suara, tidak ada satu pun Andi memprediksi hasil pleno KPUD sungkan pada 12 kabupaten/kota di Riau. keberatan dari saksi di setiap KPU Riau takkan berbeda jauh dengan hasil KPU Riau akan berusaha mempertakabupaten/kota. Namun saksi pasangan quick count (perhitunga cepat, red) yang hankan keputusan mereka Nomor 169/ Herman Abdullah-Agus Widayat, Taufik dirilis lembaga independen sebelumnya. kpts/KPU-Prov-004/2013 tentang penetapan Kurahman menyampaikan soal adanya “Jadi saya rasa, perlu perhitungan juga tim Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman temuan dan bukti pelanggaran pada Herman kalau ingin menggugat. Sebab, sebagi pasangan calon gubernur dan wakil Pilgubri putaran kedua. “Kami menolak keberhasilan sebuah gugatan hasil pilkada gubernur Riau terpilih periode 2013-2018. hasil rekapitulasi penetapan calon terpilih itu harus ada pelanggaran yang sifatnya “Jadi pada sidang nanti, kami wajib yang ditetapkan KPU Riau,” kata Taufik. (e2) sistematis, menyeluruh dan masif. Kalau


15

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Kisah REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Secuil Kisah Menuju Kursi Bupati Limapuluh Kota (10)

Bukti Dukungan Rakyat

Dilantik Sebagai Anggota DPRD, Diminta DPP Partai Golkar Jadi Bupati Lagi Walaupun kita berjuang dalam suatu partai, tapi yang menjadi tujuan kita adalah manakala kita menjadi negarawan, tentu kita akan meninggalkan loyalitas kepada partai dan mulai meningkatkan loyalitas pada jabatanjabatan kenegaraan itu. Ini yang kita lihat hal-hal yang menjadi pembelajaran bagi kita-kita yang buta terhadap masalah hukum. Sehingga kesan masyarakat yang tadinya kalau sudah tertahan itu sama dengan narapidana, ternyata tidak. Oleh karena itu, pengalaman yang sangat baik ini bagi saya sendiri sangat menarik sekali oleh karena apa yang kita anggap selama ini suasana di lembaga permasyarakatan itu sangat mengerikan, saya melihatnya justru belajar dan banyak sekali suasana-suasana yang seperti itu. Jadi, di dalam kekakuan penegakan hukum ada hal-hal diskresi, yang memungkinkan kita memahami hukum secara jelas. Untuk itu dalam tulisan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang getol mencari kebenaran, terutama kejaksaan, Pengadilan Negeri Payakumbuh, kemudian Kepala Lapas (Lembaga Pemasyaraatan) Payakumbuh, dan termasuk juga kepada rekan-rekan yang juga tertahan pada saat itu. Dan pengalaman selama tiga bulan di dalam lapas itu kita mengisi kegiatan dengan menulis buku, dan inilah hasilnya: menulis buku dengan suasana ketenangan, dan semua itu proses-proses yang teralokasi dengan acara pengadilan hukum itu sendiri. Dan sampai sekarang para pengacarapengacara yang telah membantu di dalam suasana seperti ini, kita tetap memberikan apresiasi yang tinggi sekali. Almarhum dan anggota dewan yang meninggal setelah ini selesai, dan sampai sekarang saudara pengacara kita (yang di Padang) kita tetap membantu, dan termasuk juga rekanrekan pers. Kemudian apa yang terjadi setelah pengalaman suka-duka itu, saya terus melanjutkan bagaimana kita mengembangkan wawasan kegolkaran kepada kader-kader. Kita bentuk sebanyak 402 jorong, dan tujuan kita adalah supaya bisa eksis lagi di dalam pranata pembangunan di bawah naungan kebijakan DPP Golkar yang mengutamakan bagaimana kita

membela dan mempertahankan Pancasila, bagaimana kita mewujudkan cita-cita bangsa dan perebutan demokrasi Pancasila menuju HAM dan peradilan dan tetap mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Repubik Indonesia). Inilah pilar-pilar yang selalu menjadi patokan, di samping paradigma Partai Golkar yang terbaru, yang menyebabkan kita perlu menjelaskan kepada masyarakat bahwa partai Golkar adalah partai yang berorientasi bagaimana kesinambungan dan keberlanjutan kehidupan bangsa kita yang berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila. Alhamdulillah, ini berjalan terus sehingga kita sampai mengantarkan kepada kondisi pra-pemilihan umum tahun 2009 yang lalu. Dan ini melalui proses panjang termasuk, di dalam menetapkan para calon-calon anggota DPRD kita dari Partai Golkar dilakukan dengan cara dirembukan bersama pimpinan kecamatan, dan kemudian juga berkonsultasi dengan pihakpihak DPD Partai Golkar Sumatera Barat yang pada saat itu dipimpin oleh Adinda Leonardi Harmainy, dan DPP pada saat itu dipimpin oleh Bapak HM Jusuf Kalla. Dan hasilnya pada saat itu terlaksanalah kegiatan pemilihan umum 2009, dan pada kondisi itu saya termasuk kepada caleg (calon anggota legislatif) dari Daerah Pemilihan 1, yang wilayahnya meliputi Kecamatan Payakumbuh dan Akabiluru. Dan saya melihat ini adalah salah satu tes kemasyarakatan kita. Yaitu, bagaimana setelah saya melalui suka-duka dan melewati proses hukum yang akhirnya oleh Mahkamah Agung dinyatakan adalah suatu perdata yang resmi, dan kemudian kita melihat apa yang terjadi di masyarakat. Kalau seandainya saya tidak dipilih masyarakat, jelaslah bahwa isu-isu yang berkembang dari pihak yang kurang memahami aspek hukum bahwa saya adalah seorang narapidana diterima oleh masyarakat.Tapi ternyata masyarakat cukup memahami. bahwa faktanya ternyata saya tidak pernah melakukan penyelewengan dana daerah dari APBD. Sehingga faktanya, itulah yang menyebabkan masyarakat tetap memberikan suara bagi saya, dan malah justru, saya memperoleh suara terbanyak pula di dapil I, Payakumbuh dan Akabiluru. Akhirnya, setelah melalui proses yang cukup panjang, saya bersama 34 calon anggot DPRD Kabupaten Limapuluh Kota terpilih lainnya dilantik dan diambil sumpah jabatan sebagai anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014 di gedung DPRD Kabupaten Limapuluh Kota di Bukik Limau,Sarilamak. Inilah yang terjadi pada saat itu kita dikukuhkan atau dilantik dan dilakukan penyumpahan oleh

Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Pati, Serly Wati, SH. MH, tepatnya pada hari Kamis tanggal 6 Agustus tahun 2009. Setelah diambil sumpah jabatan sebagai anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, dan Saudara Ismardi yang sebetulnya mantan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota memanggil saya untuk saya bersedia menjadi pimpinan sementara DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014. Sementara, yang menjadi Wakil Ketua sementara adalah Darman Syahladi dari Partai Demokrat, sesuai dengan undangundang Susduk yang lama, di mana ditunjuk pimpinan sementara sambil menunggu terpilihnya ketua defenitif. Hadir pada acara itu Bupati Bapak Amri Darwis dan wakil bupati adinda Irfendi Arbi , seluruh Muspida, unsur pimpinan DPRD dan anggota DPRD periode sebelumnya serta ratusan masyarakat lainnya. Pelantikan yang dilakukan dalam sidang pleno itu sesuai dengan Keputusan Gubernur No 171-358-2009 tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lima puluh kota. Pada saat itu sebenarnya kita sedang menghitung-hitung perolehan suara. Walaupun kursi yang direbut Partai Golkar di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014 sama dengan jumlah kursi partai sahabat kita, yaitu Partai Demokrat, tapi jumlah suara ada sekitar 100 lebih dari suara yang diperoleh Partai Demokrat. Jadi wajar dalam ketentuan Undang-undang yang berlaku kita patut memberikan apresiasi terhadap Partai Demokrat untuk menduduki kursi Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014.Dalam masa kepemimpinan sementara di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu diselenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) Partai Golkar yang dipusatkan di Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Pada saat itu terdapat dua tokoh yang menyatakan ikut maju untuk merebut kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar, yaitu Pak Aburizal Bakrie dan Surya Paloh. Pak Surya Paloh pada saat itu duduk di Dewan Penasehat DPP Partai Golkar. Dalam kenyataannya, forum Munas Partai Golkar di Kota Pekanbaru itu mempercayakan kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar kepada Aburizal Bakrie atau yang akrab dipanggil dengan Ical. Pada saat Munas Partai Golkar di

SEBANYAK 35 anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014 dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua PN Tanjung Pati, Serly Wati, SH. MH., di Gedung DPRD Limapuluh Kota, Kamis (6/8/2009) lalu. (dok/mad)

Pekanbaru itu, saya bertemu dengan Akbar Tandjung, yang oleh forum Munas menunjuknya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar. Pada saat itulah Abar Tandjung meminta dan menyarankan saya untuk masuk kembali ke jajaran eksekutif, atau dengan kata lain kembali mengincar jabatan sebagai bupati di daerah saya, Kabupaten Limapuluh Kota. Jawaban saya terhadap permintaan Akbar Tandjung, begini: “Saya kira dengan menjadi pimpinan DPRD saja, semuanya sudah sangat memberikan apresiasi terhadap suka-duka yang saya alami,” kata saya. “Tapi namun demikian, kalau pihak DPP Partai Golkar menginginkan saya kembali menjadi bupati untuk periode 2010-2015, tentu saya tunduk dan patuh terhadap kebijakan Partai Golkar,” tambah saya. Dan suasana pada saat itulah yang memberikan motivasi kepada saya, bagaimana kita berkonsolidasi kepartaian, tetapi tidak menjadi kelompok ekslusif. Walaupun kita berjuang dalam suatu partai, tapi yang menjadi tujuan kita adalah manakala kita menjadi negarawan, tentu kita akan meninggalkan loyalitas kepada partai dan mulai meningkatkan loyalitas pada jabatan-jabatan kenegaraan itu. Inilah yang diungkapkan oleh Abraham Lincoln dalam filsafatnya, yang mengatakan: “My loyality taum to my party ended.” Artinya, loyalitas saya pada partai berakhir, when my loyality to my country become. Ketika loyalitas saya pada negara saya dimulai. Filsafat ini tetap menjadi acuan saya dan saya memahami betul dan ini bukan berarti putus hubungan sama sekali dengan Partai Golkar. Tapi loyalitasnya, pengabdiannya tentu terpisah. Jadi manakala kita tidak lagi menduduki posisi sebagai Ketua Partai Golkar, lalu menjadi bupati, maka dedikasi kita yang utama adalah pada bagaimana melayani, melaksanakan pemerintah daerah, yaitu melayani masyarakat dengan kebijakan kebijakan yang menuju kepada kesejahteraan masyarakat. Inilah yang menjadi latar belakang kelak ketika saya menjadi bupati. Saya meramu ini sebagai visi kita, yaitu melalui kebersamaan kita menuju kemakmuran dalam menggapai kesejahteraan dalam nuansa adat basandi syara’ dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Inilah awal mulanya. Jadi betul-betul dimulai dengan melihat ketika mengabdi kepada partai politik, saya kira demikian untuk saat ini. (bersambung pada edisi mendatang)


16 Seni dan Budaya

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

“Jadilah delegasi yang mampu menjual adat , seni, budaya dan ke indahan alam kabupaten Limapuluh Kota serta misi Keminangkabauan.”

G

EMA keelokan Jembatan Kelok Sembilan sudah menerobos batasbatas administratif pemerintahan negara. Lihatlah, Sabtu (14/12) sore, ketika delegasi tim kesenian Kabupaten Limapuluh Kota tampil di Komplek Belia dan Sukan Saremban, Negeri Sembilan, Malaysia, Kelok Sembilan yang digubah ke dalam sebuah lagu, dinyanyikan dengan sangat apik. Diciptakan oleh dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang sehari-hari menjabat sebagai Bupati Limapuluh Kota, Kelok Sembilan hanya satu di antara sederet lagu yang diperdengarkan pada kesempatan itu. Lagu andalan lainnya adalah Sarilamak yang dinyanyikan oleh Zulfikar Ayatulloh, Bapisah Bukannyo Bacarai, dibawakan duet Zulfikar Ayatulloh dan Tessy Febrina, serta Ayam Den Lapeh oleh Tessi Febrina. Termasuk juga lagu Bareh Solok yang dibawakan oleh Dinda Syah Fitri, dan Vokal Grup pimpinan Zulfikar Ayatollah menampilkan lagu berjudul Kemiri, serta instrumen Calempong di antaranya lagu Mudiak Harau, Sarilamak, Kelok Sembilan. Khusus tari Indang Badindin gabungan tim kesenian Malaysia dan Kabupaten Limapuluh Kota. Apa yang terjadi di negeri jiran itu? Pergelaran Kesenian yang ditampilkan oleh delegasi tim Kesenian Kabupaten Limapuluh Kota benar-benar bisa dinilai sukses dan memukau ratusan penonton di Komplek Belia dan Sukan Saremban. Sebelumnya kedatangan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dan rombongan disambut dengan tari Persembahan dan disuguhi siriah dalam carano oleh wanita belia cantik dari Saremban, Negeri Sembilan . Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya mengatakan, selain menyampaikan maksud dan tujuan, juga menjelaskan sejarah asal-usul masyarakat dan suku-suku yang ada di Negeri Seremban banyak yang bernama suku

KEDATANGAN rombongan Bupati dan Ketua DPRD Limapuluh Kota di Saremban.(f/mad) yang sama dengan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, seperti Batu Hampa, Simalanggang, Sarilamak, Batu Belang, dan lainnya itu. Acara yang bertajuk Lintas Budaya Seremban-Limapuluh Kota ini, dibuka secara resmi oleh Presiden Ikatan Kekeluargaan Warisan Minang Negeri Sembilan (IKWANS) Datuk Khairuddin Hasan, yang dalam sambutannya mengatakan bahwa objektif utama kegiatan adalah untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan Kekeluargaan Negeri Sembilan- Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara tari yang memukau ribuan penonton yang ditampilkan tim kesenian Kabupaten Limapuluh Kota, di antaranya tari Lenggok Katidiang, tari Payuang, Saayun Indang, Indang Badinding dan Sarampak Piriang. Selanjutnya pemusik tim Kabupaten Limapuluh Kota yaitunya Refri Edi Nazar (accordion), Ahmad Yuslim, Endrizal, Rahayu Efendi, Ulfi Hendri, Dedi

Iswandi, Yossarianto. Sedangkan dari pihak tuan rumah yang juga menampilkan tarian dan lagu yang memukau rombongan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota. Kegiatan ini sekaligus juga merupakan kunjungan muhibah Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota atas undangan Kerajaan Negeri Sembilan yang tahun sebelumnya juga melakukan kunjungan ke Luak Limopuluah Kota. Gelar Kesenian ini merupakan kegiatan tunggal untuk mempromosikan potensi dan daearah Kabuapaten Limapuluh Kota, serta untuk menjalin persahabatan dengan Negeri Sembilan Malaysia, yang sebagian warganya berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota. Acara ini, selain disaksikan pihak Kerajaan Negeri Sembilan dan perantau Minang, juga akan disaksikan Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Darman

Budaya

Bupati: Jadilah Delegasi yang Mampu Menjual Adat

S

EBELUMNYA, Bupati Limapuluh Kota Dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo melepas secara resmi delegasi Kesenian Kabupaten Limapuluh Kota dari rumah dinas Bupati, Labuh Basilang, Payakumbuh, Kamis (12/12) malam. Delegasi tersebut akan menampilkan Kesenian Luak Limopuluah Sabtu (14/12), di Komplek Belia dan Sukan, Negeri Sembilan, Malaysia. Rombongan tim Kesenian yang dipipimpin Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setkab Limapuluh Kota, Ir.Amran Ys ini beranggotakan 28 orang dan akan berada di Malaysia sampai Rabu pagi (18/12). Kegiatan ini sekaligus juga merupakan kunjungan muhibah Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota atas undangan Kerajaan Negeri Sembilan yang tahun sebelumnya juga melakukan kunjungan ke Luak Limopuluah Kota. Pada acara pelepasan secara resmi itu juga terlihat Sekda Kabupaten Limapuluh Kota H.Yendri Tomas, SE,MM, Asisten Pemerintahan Drs.H.Don Adonis, dan

Kepala Dinas Budparpora Zulhikmi,S. Pd, MM.Pd. Bupati dalam kesempatan itu meminta tim kesenian untuk dapat menjadi delegasi Kabupaten Limapuluh Kota yang mampu menyampaikan pesan pesan daerah dan mensosialisasikan potensi dan keindahan alam Kabupaten Limapuluah Kota di derah dikunjungi atau yang disinggahi. “Jadilah delegasi yang mampu menjual adat, seni, budaya dan keindahan alam kabupaten Limapuluh Kota serta misi keminangkabauan,” harap Alis Marajo. Tim kesenian selama di Malaysia menampilkan tari-tarian, lagu-lagu daerah Minangkabau yang diringi talempong paciak dari Kecamatan Mungka. Pagelaran Kesenian Luak Limopuluah itu akan dihadiri Kerajaan Negeri Sembilan dan perantau Minang, juga akan hadir Bupati Alis Marajo yang akan berangkat dari Bandara Minang Kabau, Sabtu (14/12) pagi. Pulang dari Negera Jiran itu, Bupati akan mengadakan pertemuan dengan perantau Limapuluah Kota di Pulau Batam.(mamad)

TIM Tari Kabupaten Limapuluh Kota

Sahladi,SE,MN, Asisten Pemerintahan Drs.H.Don Adonis, dan Inspektur Kasman Kasim Zulhikmi,S. Pd, MM.Pd, Ketua Tim Penggerak PKK Ny.Risma Alis Marajo serta Ketua Dharmawanita Ny. Eva Yendri Tomas. Bupati dalam kesempatan meminta tim kesenian yang berangkat itu untuk dapat menjadi delegasi Kabupaten Limapuluh Kota yang mampu menyampaikan pesan pesan daerah dan mensosialisasikan potensi dan keindahan alam Kabupaten Limapuluah Kota di derah dikunjungi atau yang disinggahi. “Jadilah delegasi yang mampu menjual adat , seni, budaya dan ke indahan alam kabupaten Limapuluh Kota serta misi Keminangkabauan,” harap Alis Marajo. Acara yang berakhir dengan masuknya waktu Salat Magrib tersebut juga diisi dengan pertukaran cendara mata antara Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dengan pihak Kerajaan Negeri Sembilan.(mamad)


17

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Khusus

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Khalid: Pohon sebagai Penyangga Kehidupan “Melalui slogan sederhana ‘Seribu Pohon Seribu Senyuman’, marilah kita mulai dari diri sendiri, dari hari ini untuk mulai melakukan penanaman pohon agar keberadaan kita sebagai pemakmur bumi memberikan arti dan melahirkan seribu senyuman.” KEPALA Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Limapuluh Kota Ir. H. Khalid SH MM mengimbau semua pihak untuk tetap melaksanakan penanaman, pemeliharaan pohon dan tidak mudah menebang atau merusak pohon. Memberantas perambahan, pembalakan dan illegal logging (pembalakan liar) karena penanaman tidak berarti tanpa ada usaha menjaga hutan. “Diminta semua pihak lebih memperhatikan lingkungan sebagai sumber penyangga kehidupan kita dan menjadikan bumi tepat hidup yang lebih baik,” katanya. “Melalui slogan sederhana “Seribu Pohon Seribu Senyuman”, marilah kita mulai dari diri sendiri, dari hari ini untuk mulai melakukan penanaman pohon agar keberadaan kita sebagai pemakmur bumi memberikan arti dan melahirkan seribu senyuman,” tambah Khalid. Khalid menyatakan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapat dilaksanakannya penanaman pohon di Kabupaten Limapuluh Kota. “Harapan kita akan memberikan kebaikan terhadap lingkungan,” kata Khalid. Di Kabupaten Limapuluh Kota, pada 12 Desember lalu diperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (28 November 2013), diiringi dengan Bulan Menanam Indonesia Tahun 2013 di Taratak, Kecamatan Guguak. Pemerintah bersama masyarakat alang kepalang gembira. Selain menerima bibit tanaman gratis; karet, mahoni, dan tanaman produktif lainnya atau Multy Tree Prupose Species (MPTS), masyarakat juga dihibur bersama di peringatan tersebut. Khalid menyebut, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2008, dimana menetapkan pada tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional

Akan Terus Dimaksimalkan Fungsi Pengawasan Hutan

P

ERAN penting Polisi Kehutanan di Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Limapuluh Kota dengan Polisi Hutannya, bertugas dalam lingkup pengawasan dan perlindungan hutan di seluruh kawasan Limapuluh Kota. Pengawasan yang terbilang luas ini menjadikan kinerja maksimal, optimal, dan terkoordinasi dilakukan dengan elemen aparat lainnya. Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Limapuluh Kota Ir H Khalid MH, mengatakan saat ini, pihaknya terus memaksimalkan pengawasan perlindungan hutan di Limapuluh Kota yang berareal cukup luas ini. Pengawasan hutan masih diselimuti oleh dukungan teknis dan anggaran yang tidak mencukupi untuk mengawasi hutan yang luas di Kabupaten Lima Puluh Kota ini. Namun, sebab komitmen yang tinggi dari aparat Polisi Hutan serta keayoman Dinas Kehutanan dan Pertambangan kini juga melibatkan peran aktif seluruh unsur masyarakat guna menengahi persoalan perambahan hutan. Banyak masyarakat yang telah sadar bahwa perambahan hutan justru merugikan masyarakat itu sendiri. “Peran serta masyarakat termasuk

perangkat nagari juga dimaksimalkan ikut mengawasi dan berkoordinasi,” katanya. Rawan Pembalakan Kabupaten Limapuluh Kota diakui sebagai daerah atau kawasan yang rawan pembalakan liar. Bahkan barubaru ini telah ditemukan beberapa sawmill liar yang terdapat di kawasan Limapuluh Kota, beroperasi dan memproduksi kayu dari hutan Limapuluh Kota. Kini dan ke depan, papar Kadinas Kehutanan dan Pertambangan Khalid, yang dilakukan adalah maksimalisasi. “Terbatasnya anggaran dan personil, diatasi dengan memperbesar lingkaran koordinasi dengan seluruh aparat sampai ke tingkat nagari,” tambahnya. Data yang diperoleh, luas keseluruhan hutan di Limapuluh Kota 335.430 hektare yang terbagi atas Hutan Suaka Alam dan Wisata (HSAW) 27.060 hektare, Hutan Lindung (HL) 151.713,53 hektare, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 8.915 hektare, Hutan Produksi Tetap 7.343 hektare, Hutan Produksi yang dapat dikonservasi (HPK) 17.325 hektare, dan Areal Penggunaan Lain (APL) 123.073,47 hektare. (dsp)

AKSI penanaman pohon.

(BMN). Juga, berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.41/Menhut-II/2013 tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon. “Dipertegas dengan Keputusan Bupati Limapuluh Kota Nomor 665 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Penanaman Pohon Indonesia dalam rangka Penghijauan Lingkungan Tahun 2013, maka kegiatan menanam dan memperingatinya ini kita laksanakan,” ujar Khalid. Dinyatakan Khalid, bahwa kegiatan penanaman yang dicanangkan melalui keputusan presiden sejak tahun 2008, telah mendapat tanggapan luas secara nasional yang ditunjukkan dengan kesediaan menanam dari berbagai komponen bangsa dan terus berlanjut sampai saat ini. Pada peringatan HMPI 2010 di Jawa Barat Presiden Republik Indonesia menargetkan Penanaman Satu Milyar Pohon (One Bilion Indonesian Trees) setiap Tahunnya. “Begitu pula untuk kita di Kabupaten Limapuluh Kota, telah pula turut mendukung dan melaksanakan penanaman melalui berbagai program dan kegiatan antara lain Reboisasi, Hutan Rakyat, Kebun Bibit Rakyat, Penghijauan lingkungan, TNI Menanam, Polri Menanam, Gerakan Perempuan Menanam, Pemuda Menanam dan bahkan secara swadaya hampir semua unsur masyarakat luas giat menanam,” ujar Khalid serius. Untuk tahun 2013 realisasi kegiatan penanaman di Kabupaten Limapuluh Kota dari Januari 2013 sampai dengan saat ini 2.365.500 batang dengan rincian sebagai berikut; kegiatan Pengkayaan Reboisasi KPHL Model di nagari Gunung Malintang, Lubuak Alai, Muaro Paiti tertanam sebanyak 962.500 batang bibit kayu-kayuan dan Multy Tree Prupose Species (MPTS). Lalu, kegiatan Hutan rakyat yang tersebar di 20 Kelompok Tani tertanam sebanyak 163.000 batang bibit kayu-kayuan dan MPTS. Dilanjutkan dengan kegiatan Penghijauan Lingkungan di lokasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan pemukiman penduduk serta lahan-lahan kosong masyarakat tertanam 115.000 batang pohon. Kegiatan kebun bibit rakyat, penanaman Tahun 2013 telah terealisasi sebanyak 1.125.000 batang pohon. “Dan penanaman swadaya masyarakat yang tersebar di 79 Nagari tetap kami giatkan,” tegas Khalid. (dsp)


Laporan Khusus 18 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Bupati Alis Marajo:

Pemanfaatan SDA harus Arif dan Berwawasan Lingkungan

“Semoga ke depan, Indonesia, khususnya Limapuluh Kota, dapat lebih menjaga hijaunya alam ini. Sebab, ancaman erosi, longsor dan sejenisnya disebabkan oleh faktor manusia, menghilangkan tanaman penghijau dan pelindung alam.”

B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan, penanaman satu miliar pohon merupakan gerakan nyata penanaman pohon secara massal yang bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor; konservasi keanekaragaman hayati (biodeversity); penyerapan karbon di atmosfir untuk pencegahan dampak perubahan iklim; mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. “Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di November dan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN) dilaksanakan oleh Kabupaten Limapuluh Kota dengan aksi sebenarnya. Bupati Alis Marajo memahamkan, bahwa di samping keadaan yang tampak menguntungkan seperti kekayaan alam yang berlimpah, topografi unik, namun kebanyakan kondisi

tanah rawan akan bahaya erosi, banjir, dan tanah longsor,” katanya. Lebih-lebih bila diingatkan bahwa Limapuluh Kota berada di daerah tropis yang curah hujannya tinggi. “Karena itu, pemanfaatan sumberdaya alam, baik hutan, tambang atau penggalian deposit kekayaan bumi lainnya, harus diselenggarakan secara hati-hati, dan bijaksana, yang berwawasan lingkungan. Hal ini penting agar tanah tidak menjadi rusak tanpa penutup vegetasi yang menjadi sarana perlindungannya,” ungkap Alis Marajo. Bupati Alis Marajo mengingatkan pemanfaatan lahan untuk budidaya pertanian, terutama pertanian lahan kering di daerah hulu, juga harus dilaksanakan dengan penuh perhitungan, mengingat bahwa banyak kawasan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS). Hulu DAS merupakan daerah resapan yang penting. Apabila Hulu DAS mengalami kerusakan akan memicu terjadinya banjir, erosi, dan longsor. Terjadinya banjir dan longsor di beberapa daerah membuktikan bahwa hulu DAS telah mengalami kerusakan. Limapuluh Kota, tegas Alis Marajo, selalu mengikuti program program untuk perbaikan lingkungan, termasuk Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon. “Ini agar pohon yang kita tanam, selain untuk mengendalikan longsor, dan banjir, tetapi juga dapat menyediakan sumber air bersih di musim kemarau, maka perlu gerakan konservasi tanah, dan air melalui pembuatan embung, cekdam, sumur resapan dan biopori,” tambahnya.

“Hal ini penting agar air dari hujan, dan air limbah di sekitar kita dapat meresap ke bumi, sehingga tidak mengalir deras menjadi air permukaan yang seringkali menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor,” kata Alis Marajo menegaskan program yang telah dijalankan oleh daerahnya ini. Penanaman pohon disertai konservasi tanah, dan air sebagai sinergitas pengelolaan air vertikal, Insya Allah akan memberikan kesejahteraan bagi

 Wakil Bupati Asyirwan Yunus:

Jangan Lagi Hutan Dirambah! WAKIL Bupati LimaPuluh Kota Drs H Asyirwan Yunus MSi meminta kepada masyarakat LimaPuluh Kota agar tidak lagi ada hutan yang dirambah. Sebab, secara komunal hutan adalah sumber dunia yang harus terus dilestarikan keberadaannya. Kekayaan alam bagi seluruh umat, terutama sumber air yang menghidupi. Asyirwan Yunus kini, sesuai dengan program pemerintah, sering menyerahkan bibit tanaman kepada masyarakat, termasuk di puncak peringatan Hari Bhakti Rimbawan yang digeber di Kecamatan Mungka, beberapa waktu lalu. Saat ini diakui oleh Wakil Bupati Drs H Asyirwan Yunus MSi, bahwa hutan di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini sudah banyak yang gundul, salah satunya di kawasan Ulu Aiea Nagari Harau Kecamatan Harau. Aksi perambahan dan pembalakan liar itu menyebabkan sejumlah tempat di daerah ini menjadi rawan bencana seperti longsor dan banjir. Asyirwan Yunus pada acara Hari Bhakti Rimbawan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2013 di Kecamatan Mungka ruas jalan Mungka, Taeh Bukik meminta agar masyarakat menyadari bahwa potensi rawan bencana, didominasi oleh perambahan hutan. “Kita bersama sadari, keuntungan sementara yang kita hasilkan dari perambahan hutan, justru akan merugikan kita sendiri. Telah banyak contoh kita lihat, kita alami, bahwa perambahan hutan, mengakibatkan galodo, banjir bandang, kekeringan, serta pengaruh tinggi cuaca alam, yang rugi kita dan anak cucu nanti. Sadari itu!” Asyirwan Yunus tegas. Dari peta udara Asyirwan Yunus melihat hutan LimaPuluh Kota sudah banyak yang gundul. Pengrusakan hutan itu jelas mengakibatkan daerah yang dulu hijau permai ini rawan bencana alam. Salah satu akibat perambahan hutan tersebut, saat ini sedikitnya ada 32 titik longsoran di jalan negara ruas Koto AlamManggilang, Kecamatan Pangakalan Koto Baru. Tidak dipungkiri, aksi ilegal loging tersebut berlangsung secara terang

benderang. Hal itu harus segera dihentikan. Aparat terkait harus berani menindak tegas pelaku perambahan hutan tersebut. Sebab, lingkungan hidup ini harus terpelihara agar dapat diwariskan pada anak cucu. “Saya minta kepada aparat terkait, untuk tidak ragu-ragu menindak tegas pelaku ilegal loging, siapapun yang membekingnya. Selain aparat, saya juga berharap peran serta berbagai pihak termasuk masyarakat untuk memerangi aksi pengrusakan alam ini,” tegas mantan aktivis lingkungan Sumatera Utara itu. Asyirwan Yunus yang menamatkan Master Ilmu Lingkungannya di Universitas Sumatera Utara ini, mengharapkan bahwa, peringatan Hari Bhakti Rimbawan sebagai salah satu momentum perlindungan pelestarian alam, itu jangan hanya sekedar seremonial belaka. Tapi benar-benar dapat menumbuhkan kesadaran semua pihak bahwa hutan itu adalah paru-paru dunia yang harus dilindungi. Namun, faktanya pada satu sisi ada kegiatan penanaman pohon, tapi pada sisi lain senantiasa terjadi penebangan dan pembalakan. “Ini tugas berat yang harus dihadapi,” ujar Asyirwan Yunus, serius! Peringatan ini hendaknya menjadi momentum yang penting dan strategis bagi upaya pembinaan rimbawan, khususnya kesejahteraan dan jiwa korsa. Sehingga memiliki kesiapan dan kesiagaan menghadapi berbagai tantangan tugas. Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Limapuluh Kota Ir H Khalid MH didampingi Kabid Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Prima Deswita, Shut, mengatakan, pihak Dinas Kehutanan dan Pertambangan terus meningkatkan kepedulian berbagai pihak tentang pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon. Tujuan penanaman pohon dalam kegiatan ini untuk mengurangi dampak pemanasan global, mencegah berbagai bentuk bencana alam dan mengajak kesadaran masyarakat

untuk menanam pohon. Penanaman pohon di momentum itu, dilakukan oleh para rimbawan, mahasiswa KKN Unand serta sejumlah SKPD dan masyarakat. Asyirwan Yunus menyerahkan bibit tanaman kepada seluruh yang menanam pohon, di hari itu. Makna terbesarnya, ialah menjaga kualitas lingkungan hidup adalah tanggung jawab seluruh masyarakat, termasuk aparat, dan pemerintah. jadi, menjaga kualitas lingkungan alam, terutama hutan di Lima Puluh Kota, harus dilakoni oleh seluruh elemen, tanpa pandang bulu. “Jika kesadaran akan menjaga alam dan hutan ini sudah terpatri di jiwa seluruh elemen masyarakat, maka tidak ada lagi istilah kerusakan hutan akibat pengrusakan. Justru yang ada pertumbuhan hijau alam yang makin menambah segar kehidupan,” katanya. (dsp)

masyarakat. Karena tanah yang subur, dan air yang berkecukupan tidak saja baik untuk pertumbuhan pohon, tetapi juga untuk ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih. “Semoga ke depan, Indonesia, khususnya Limapuluh Kota, dapat lebih menjaga hijaunya alam ini. Sebab, ancaman erosi, longsor dan sejenisnya disebabkan oleh faktor manusia, menghilangkan tanaman penghijau dan pelindung alam,” kata Alis Marajo. (dsp)


19 REDAKSI

Perempuan dan Kependudukan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

WAKIL Bupati Asyirwan Yunus menerima cendera mata dari Ketua Indo Jalito Peduli Astri Asgani. (f-angga)

“Acara ini kami adakan sebagai bakti kami terhadap tanah kelahiran. Kami ingin berbagi dengan dunsanak di kampung yang kurang beruntung. Bahagia bagi kami, bila Indo Jalito bisa ikut meringankan beban para dunsanak kami.” PERNAH mendengar tentang nama Indo Jalito? Ini wadah tempat berkumpulnya para perempuan Minang di ibukota negara, Jakarta, yang sudah berdiri sejak 12 tahun yang silam. Bergerak di bidang seni dan budaya Minangkabau, Indo Jalito juga aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermuatan sosial-kemasyarakatan. Di bawah bendera Indo Jalito, belum lama ini sejumlah pengurus dan anggota organisasi yang berkedudukan di Jakarta itu turun langsung ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk menggelar kegiatan

khitanan massal yang dipusatkan di Puskesmas Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Minggu (22/12). Sasaran kegiatan mereka adalah anak-anak dari kalangan keluarga yang tidak mampu. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan M.Si. dan sejumlah pejabat dari jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara dari pihak Indo Jalito sendiri antara lain tampak terlihat hadir Ketua Umum Indo Jalito Astri Asgani, Ketua Bidang Sosial Merry Syerif, serta sejumlah anggota Indo Jalito lainnya. Khitanan massal ini diikuti oleh sekitar 250 orang anak-anak yang berasal dari seluruh pelosok Kabupaten Limapuluh Kota yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan melalui masing-masing puskesmas di kecamatan. Anak-anak yang diikutkan dalam kegiatan khitanan gratis tersebut diprioritaskan anak-anak dari kalangan keluarga kurang mampu, yang diharapkan bisa sedikit meringankan beban orangtua mereka. Dalam kata sambutannya, Wabup Asyirwan Yunus mengucapkan terima kasih atas kepedulian organisasi ini

terhadap kampung halaman mereka, selain juga ia mengharapkan ke depan Indo Jalito bisa lebih maju. “Kegiatan ini patut kita dukung bersama karena Indo Jalito telah menunjukkan kepeduliannya untuk ikut meringankan beban ekonomi para keluarga yang kurang mampu,” kata Asyirwan. Indo Jalito merupakan sebuah organisasi yang sudah berdiri sejak 12 tahun silam, dengan jumlah anggota yang dibatasi sebanyak 150 orang dan sudah mendarmabaktikan silaturahim mereka untuk berbagai kebutuhan sosial di kampung halaman. Selain sesuai misi sosial yang dijalankan, Indo Jalito juga tampil terdepan dalam membantu korban bencana alam di berbagai daerah di Sumatera Barat, termasuk memberikan santunan pelayanan khitanan massal pada bulan-bulan tertentu. “Acara ini kami adakan sebagai bakti kami terhadap tanah kelahiran. Kami ingin berbagi dengan dunsanak di kampung yang kurang beruntung. Bahagia bagi kami, bila Indo Jalito bisa ikut meringankan beban para dunsanak kami,” ujar Astri Asgani. Astri menuturkan, organisasi yang dipimpinnya ini menggelar sunatan massal

ini sekaitan dengan masa libur, dan masa libur biasanya dimanfaatkan masyarakat menyunat anaknya. “Kami nilai inilah yang paling cocok dilakukan sambil melepas kerinduan kepada kampung,” imbuhnya. Kegiatan ini disambut meriah oleh warga setempat. Mereka sudah memenuhi areal puskesmas sejak pagi. Asyirwan Yunus mengungkapkan kegembiraanya terhadap kegiatan yang diprakarsai oleh Indo Jalito ini. Dia gembira lantaran 150 warga kurang mampu terbantu. Anak-anak yang disunat itu juga mendapat baju koko, kain sarung, makanan dan uang saku, paket bantuan diserahkan langsung oleh Asyirwan Yunus di saksikan Astri Asgani beserta anggota Indo Jalito lainnya. Ketua Bidang Sosial Indo Jalito, Merry Syerif menginformasikan bahwa paket bantuan kepada anak-anak itu merupakan sumbangan dari anggota Indo Jalito. “Kami terus berupaya meningkatkan frekuensi dan jenis kegiatan. Begitu juga nilai bantuan dan jumlah anak kurang mampu yang akan kami bantu,” ujanya. Di akhir acara pembukaan Astri Asgani juga menyerahkan cendera mata Indo Jalito Peduli kepada Wabup Asyirwan Yunus. (joy)

KB Mampu Bendung Pertumbuhan Penduduk P

ROGRAM Keluarga Berencana (KB) di Indonesia pada zaman lalu cukup mampu membendung laju pertumbuhan penduduk. Tak heran banyak negara di dunia ini belajar KB ke Indonesia, kata Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyiwan Yunus dalam sambutannya ketika meresmikan pemakaian gedung baru Balai Penyuluhan KB Kecamatan Suliki, Selasa (24/12). “Keberhasilan program KB pada zaman Presiden Suharto tidak diragukan lagi. Karena memang program KB pada masa itu mempunyai moto anak cukup dua. Ketika itu kalau memiliki anak lebih dari dua rasanya malu sekali,” ujar

Asyirwan. Hal itu, lanjut Wabup, masih terbawa-bawa sampai sekarang. Orang merasa mempunyain anak tiga rasanya sudah banyak. Beda dengan zaman dulu, seorang ibu tak jarang melahirkan 11 anak bahkan ada yang mencapai 15 orang. Sebab, prinsip orang tua zaman lalu itu banyak anak banyak rezki. “Program KB memang telah mampu membendung laju pertumbuhan penduduk. Namun, jumlah penduduk Indonesia masih terbilang cukup besar dengan jumlah mencapai 240 juta. Jumlah penduduk ini menempati urutan ke tiga di dunia setelah India dan China,” tutur Asyirwan.

Lebih lanjut Wabup mengharapkan UPT KB ke depan lebih memperhatikan persoalan bagaimana menjadikan putera puteri di daerah ini tumbuh sehat, cerdas dan kuat. Sehat di sini bukan hanya dalam bentuk fisik, namun juga sehat pikiran. Sebab, fakta yang ada dewasa ini banyak anak-anak sekarang yang tidak sehat pikiran. Bahkan kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Dari siaran televisi terlihat banyak kasus yang memprihatinkan seperti hal nya kejadian seorang anak yang tega dan nekat menghabisi ayahnya hanya karena tidak diberi uang jajan sebanyak

Rp2 ribu. Begitu juga kejadian di Kabupaten Kampar, seorang ibu tega menganiaya anaknya yang baru berumur 6 tahun. “Persoalan di tengah masyarakaat dewasa ini sangat konplek. Dengan momentum berdirinya kantor UPT KB di Kecamatan Suliki ini diharapkan mampu memotivasi kita untuk mewujudkan generasi ke depan yang sehat, cerdas dan kuat,” ingat Asyirwan. Peresmian gedung baru berukuran 5x10 meter yang dibangun dengan dana sebesar Rp169.435. 000 itu ditandai dengan penguntingan pita oleh Wakil Bupati. (gun/herfa)


20

Pemerintahan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

 Asyirwan Yunus, Wakil Bupati:

Terbuka Peluang Wali Nagari Terseret Persoalan Hukum

Pelantikan Wali Nagari Maek.(f/gun)

“Bila sekitar 60% gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota tersangkut persoalan hukum, ke depan bukan menutup kemungkinan juga menimpa wali nagari atau kepala desa.” MENYUSUL setelah DPR RI mengesahkan Undang-undang (UU) Pemerintahan Desa, belum lama ini di Jakarta, bila kelak UU tersebut diterapkan, bukan tidak mungkin akan mendatangkan implikasi tersendiri, terutama bagi kepala desa atau wali nagari bersama dengan perangkatnya. “Karena dengan lahirnya UU itu, memungkinkan mulai tahun depan APBN akan mengucurkan dana kepada seluruh desa atau nagari,” kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambutannya pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Afri Hendra sebagai Wali Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, di gedung MTsN Maek, Senin (23/12). Maka, ujar Wabup Asyirwan, bagi pemerintahan nagari yang tidak dapat mengelola alokasi dana dari APBN itu sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, “Bisa saja ke depan wali nagari juga dapat masuk penjara,” katanya. Karenanya, lanjut Asyirwan, ke depan wali nagari perlu terus belajar memahami segala peraturan perundang-undangan yang setiap saat bertambah dan mengalami direvisi. “Kondisi ini menuntut wali nagari untuk senantiasa melakukan koordinasi dan tidak berjalan sendiri-sendiri,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Begitu pula dengan camat, diingatkan Wabup, harus pula mampu melakukan pembinaan terhadap nagari yang ada di

wilayahnya. Ia juga mengingatkan, paradigma pemerintah saat ini tidak sama dengan paradigma masa lalu. Kini memerintah itu adalah melayani masyarakat dan aparatur dengan aturan. Pada bagian lain, Wabup Asyirwan mengingatkan bahwa kepemimpinan di republik ini menyusul setelah era reformasi mengalami perubahan paradigma yang signifikan. “Bupati, wakil bupati ataupun wali nagari tidak bisa memimpin dengan sesuka hati. Sebaliknya harus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak dibenarkan memimpin sesuai selera pribadi atau kelompok,” katanya. Implikasi dari kepemimpinan yang terkesan sesuka hati, Wabup Asyirwan merujuk data yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, baru-baru ini. Dijelaskan, dari 500 kepala daerah kabupaten/kota se-Indonesia, ditambah dengan 33 provinsi, sebanyak 320 orang atau sekitar 60% di antaranya tersangkut kasus hukum, baik korupsi, suap, dan lainnya. “Bila sekitar 60% gubernur/ wakil gubernur, bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota tersangkut persoalan hukum, ke depan bukan menutup kemungkinan juga menimpa wali nagari atau kepala desa,” katanya, mengingatkan. Menyoal aspirasi masyarakat Kenagarian Maek tentang perbaikan jalan, lebih jauh Asyirwan menuturkan Kabupaten Limapuluh Kota yang mempunyai panjang jalan sekitar 1.276 km memang tidak mudah diperbaiki secara menyeluruh. Bila jalan itu dihotmix seluruhnya dengan biaya sekarang sebesar Rp1,5 milyar/ km maka daerah ini butuh biaya hingga Rp3 triliun. Sedangkan APBD yang kini berjumlah sekitar Rp800 miliar, hanya

sekitar Rp300 miliar saja yang bisa digunakan untuk belanja langsung masyarakat. “Itupun hanya sebagian pula yang dialokasikan buat inprastruktur seperti jalan,” ujar Asyirwan. Kebersamaan Berpedoman dengan realitas yang ada, Wabup Asyirwan mengingatkan tentang perlunya menonjolkan kebersamaan untuk menjawab aneka tantangan dan tuntutan pembangunan yang diyakini akan bertambah berat ke depan. “Sebab, dengan bersama, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dan dengan kebersamaan tidak ada pembangunan yang tidak bisa dilaksanakan,” katanya. Salahsatu contoh kebersamaan dalam membangun itu adalah kegiatan non budgeter gerakan pembangunan gotong royong (gerbang gor) yang selama ini di laksanakan Pemkab Limapuluh Kota. “Siapapun punya

keterbatasan. Kuncinya adalah dengan kebersamaan sesuai visi daerah yaitu dengan kebersamaan kita wujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam konteks adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah dalam bingkai NKRI,” terang Asyirwan. Wabup juga menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta kekompakan, apalagi dalam tahun politik dewasa ini. Jangan sampai persaudaraan dan silaturahmi yang telah dibina selama ini rusak karena beda pilihan. Sebelumnya, salah seorang pemuka masyarakat Maek Alisman, SH dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam pesta demokrasi yang segera datang di Maek terdapat tujuh orang calon legislatif (caleg) untuk DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2014-2019. Bila pemilih di nagari ini banyak yang golput, dikhawatirkan tidak ada caleg dari nagari ini yang duduk di legislatif. “Nagari ini masih banyak kekurangan yang butuh perjuangan mulai dari masalah jalan, sekolah, jembatan hingga persoalan irigasi. Bila tidak ada perwakilan dari Maek, ini sebuah kerugian besar bagi Maek,” tutur Alisman. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Wali Nagari Maek itu dilakukan oleh Camat Bukik Barisan Yatmiko, S.STp, M.Si, atas nama Bupati Limapuluh Kota. Acara ikut dihadiri Muspika Bukik Barisan, Bamus Maek dan berbagai unsur di nagari penghasil gambir tersebut. Sebelumnya jabatan wali nagari pegang oleh Pjs. Wali Nagari Rilman. (hendri gunawan)


21

Sosok

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

“Kita mengimbau para orang tua di kampung halaman agar tidak mau melepaskan anak gadisnya begitu saja ke Kota Batam. Apalagi tanpa memiliki bekal skill, pekerjaan dan keluarga,” TANPA bekal skill atau keahlian tidak usah datang ke Batam. Sebab, kota industri ini hanya butuh tenaga terampil. Bila tidak memiliki skill kita khawatir mereka hanya akan menjadi penggangguran. Hal itu disampaikan Ketua Gonjong Limo Kota Batam H. Elvis Davisko didampingi penasehat Gonjong Limo H. Iskandar Yakoep kepada Sinamar di sela acara silaturahmi Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam Dato’ Sri Setia Amanah Drs. H. Nyat Kadir, utusan Negeri 9 Tuan Ahmad Husaini Amzah dan para Raja Muda, Dato’ Temenggung, Dati’ dari Negeri Malaysia dan negeri tetangga lainnya serta utusan masyarakat Melayu dari Jambi dan Gonjong Limo Kabupaten Lima Puluh Kota bertempat di Gedung Nong Isa LAM Batam, Selasa (17/12)

“Kita mengimbau para orang tua di kampung halaman agar tidak mau melepaskan anak gadisnya begitu saja ke Kota Batam. Apalagi tanpa memiliki bekal skill, pekerjaan dan keluarga,” ujar Elvis. Sebab, tanpa skill mereka akan sulit mendapatkan pekerjaan dan hanya akan menjadi penggangguran yang bisa saja terjerumus ke dunia hitam. Kalau masih ada pekerjaan lain, tidak usah datang ke Batam. Kecuali di Batam ini sudah jelas ada pekerjaan. “Mohon maaf, urang awak pun tidak tertutup kemungkinan ada yang yang berperilaku tidak baik di Kota Batam ini. Untuk mengatasi eksesekses buruk tersebut, kita mengimbau anak kemenakan yang di kampung tidak mudah tergiur kerja di Batam tanpa modal keahlian,” sela Iskandar. Kalau memang terpaksa ke Batam, lanjut Iskandar, temui Gonjong Limo di Batam selaku orang tuanya di sini. Agar anak kemenakan yang datang dari kampung itu bisa terawasi. “Sayangnya, hal ini jarang dilakukan oleh yang muda-muda asal kampung kita,” ujar Elvis. Pada kesempatan itu Elvis juga menuturkan, Gonjong Limo Batam bangga dengan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang telah menitipkan warga Batam asal Minang ini kepada petinggi Batam serta Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, termasuk kepada Wali Kota Batam. “Ini adalah sesuatu yang bagus bagi kami. Penyampaian bupati kepada berbagai pihak di Kota Batam ini akan lebih mempererat hubungan pengurus Gonjong Limo dan IKSB dengan para pejabat Batam yang selama ini sudah cukup bagus juga,” sebut Elvis. Menyoal jumlah anggota Gonjong Limo saat ini, lebih lanjut Iskandar menyebut sekitar 40 ribu dari 320 ribu warga Batam asal Minang. Mayoritas dari mereka berprofesi sebagai pedagang dan pekerja disusul berbagai lini mulai dari instansi pemerintah, TNI/Polri, guru dan pengusaha. Sedangkan yang menjadi anggota legislatif secara keseluruhan di Provinsi Kepri

H.Elvis Davisco sebanyak 16 orang dan 7 orang diantaranya berasal dari Gonjong Limo atau Lima Puluh Kota. Sementara yang mendaftar sebagai calon legilatif sebanyak 47 orang dari Gonjong Limo dan dari Sumatera Barat mencapai 137 orang. Kegiatan Sosial Menjawab Sinamar tentang program kerja Gonjong Limo, Elvis menjelaskan antar lain kegiatan sosial, pengajian dan silaturahmi yang rutin sekali sebulan di tiap perkumpulan nagari. Pengurus Gonjong Limo selalu mendatangi setiap perkumpulan kecamatan. Sedangkan acara akbar Gonjong Limo yang dihadiri seluruh anggota digelar 2 kali dalam setahun Bukan saja sebatas silaturahmi, Gonjong Limo juga senantiasa melaksanakan kegiatan sosial seperti menangulangi anggota yang sakit dan lainya. Belum alam ini Gonjong Limo juga menolong seorang warga asal

Payakumbuh yang akan melihat mayat suaminya ke Malaysia tapi tidak mempunyai uang lagi ketika sampai di Batam. “Warga itu akhirnya sampai juga di Malaysia dan kembali pulang ke Payakumbuh atas perjuangan dan biaya dari Gonjong Limo. Selain itu organisasi warga Batam asal Lima Puluh Kota ini juga pernah pernah mengirimkan jenazah salah seorang warga dari Batam ke kampungnya di Taram dan kegiatan sosial lainnya,” kelas Elvis. Menyinggung program ke depan, lebih lanjut Elvis memaparkan, organisasi ini akan membuat yayasan dan akan membangunan Masjid dan sekretariat bersama atau rumah singgah. Siapa yang terlantar bisa menginap pada rumah singgah itu nantinya. “Kita sudah mempunyai tanah seluas hampir 1 hektar. Rencananya untuk lokasi pembangunan masjid dan rumah singgah,” ucap Elvis yang dianggukan Iskandar. (hendri gunawan/ herfa)


Varia 22 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

IPHI Gelar Wirid Pengajian

A

NDIANG-Para jemaah haji Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam Ikatan Persatuan Haji Indonesia (IPHI) tumpah ruah di Mesjid Istiqamah Jorong Simpang Limo, Nagari Andiang, Kecamatan Suliki dalam rangka mengikuti wirid pengajian IPHI Limapuluh Kota, Minggu (22/12). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si, Ketua IPHI Limapuluh Kota Yusron, SH dan Camat Suliki Harman, A.Md. Wakil Bupati Asyirwan Yunus dalam sambutannya mengatakan hadirnya kita dalam wirid pengajian IPHI ini, hendaknya memberikan dampak yang positif dalam kehidupan sehari-hari. “Diharapkan kepada semua jamaah untuk dapat menerapkan dalam keluarga masing-masing dirumah, jangan cuma sekedar mendengar saja”, ucap Asyirwan di depan para jamaah. Wirid pengajian ini dilakukan secara rutin oleh IPHI diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, di mana untuk saat ini Kecamatan Suliki didaulat untuk menjadi penyelenggara. Untuk selanjutnya wirid pengajian ini akan dilaksanakan secara bergilir di masing-masing 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Bertindak sebagai ustadz pada pengajian ini adalah Dr. Zaitun Ishaq dari Kota Padang. (joy/ogi)

WABUP Asyirwan Yunus memberi sambutan dalam Pengajian Massal IPHI Kabupaten Lima Puluh Kota (f-ogi)

Khatam Al-Qur’an di Tj. Pauh

Sungai Siriah Ditimpa Longsor KOTO TINGGI -Tanah longsor kembali melanda Limapuluh Kota. Kali ini menutupi badan jalan Jorong sungai Siriah menuju Jorong Kampung Melayu, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh. Longsor yang terjadi Selasa (17/12), tidak menimbulkan korban jiwa, karena lokasi longsor jauh dari pemukiman penduduk. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Firmansyah mengatakan, longsor itu terjadi di dua titik. selain terjadinya longsor juga ada badan jalan yang ambrol sepanjang 1 meter, sehingga cukup membahayakan bagi pengguna jalan. “Hujan serta angin kencang membuat struktur tanah mengalami keretakan di musim kemarau ini.sehingga

bila terjadi hujan lebat sekali,air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral yang menimbulkan longsor,” kata Firmansyah. Sebagai antisipasi tindakan awal bencana alam dan kebakaran, pihak BPBD Limapuluh Kota menempatkan dua pos yang terletak di Suliki Kecamatan Gunung Omeh, dan di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Penempatan pos yang sudah dilengkapi dengan masingmasing satu unit mobil pemadam kebakaran dan 12 orang petugas, dilakukan untuk mempercepat penanggulangan bencana alam juga api saat terjadi kebakaran.***

Digelar, Bimtek UPK-PNPM

PENGARAHAN Wabup Asyirwan Yunus pada pembukaan Khatam Quran MDA Masjid Taslim Tanjung Pauh.

T

ANJUNG PAUH-Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. membuka secara resmi khatam Al Qur’an di Madrasah Diniyah Taqwiliyah Aliyah (MDTA) Taslim Surau Iktibar Jorong Pulau Panjang, Nagari Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Minggu (22/12). Ikut hadir Camat Pangkalan Andri Yasmen, S.Sos, dan undangan lainnya. Wabup dalam sambutannya mengingatkan bahwa khatam Al-Qur’an bukan berarti menamatkan membaca Al Qur’an, tetapi menjadi titik awal pengembangan-pengembangan untuk lebih baik lagi serta berguna untuk pembentukan moral anak tersebut. Diharapkan kepada para orang tua dirumah agar bisa membimbing anak-anak mereka dan memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka bisa melakukan hal-hal yang positif. “Diharapkan kepada orang tua agar membiasakan kepada anak-anak mereka untuk membaca Alqur ’an sesudah Shalat Maghrib”, ujar Asyirwan. Sehingga dengan rutinitas demikian bisa

menghindarkan anak-anak kita dari perbuatan yang negatif imbuh Wabup yang sangat dekat dengan masyarakat ini. Wali Nagari Tanjung Pauh Taufik J.S mengatakan, walaupun anak-anak sudah Khatam Qur ’an, tetapi jangan pernah berhenti membaca Al Qur ’an. Taufik juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Wabup untuk datang membuka acara ini. Tokoh masyarakat Jorong Pulau Panjang Dt. Paduko Simarajo juga mengatakan hal yang senada. “Kita berharap Al Qur ’an itu tidak hanya sekedar dibaca, tapi didalami dan apa yang terkandung di dalamnya dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. Dewira, Kepala MDTA Taslim Jorong Pulau Panjang, saat dikonfirmasi mengatakan jumlah anak yang mengikuti khatam Al-Qur;ansebanyak 55 orang anak yang terdiri dari 29 orang laki-laki dan 26 orang perempuan yang berasal dari Nagari Tanjung Pauah. Acara berlangsung dari pagi hari didahului dengan pawai anak-anak khatam menuju Surau Iktibar. (joy/ogi)

PEMBUKAAN bimtek UPK-PNPM. (f-ogi) PAYAKUMBUH-Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si membuka secara resmi Bimbingan Teknis bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang diadakan di Hotel Bundo Kanduang Payakumbuh, Selasa (17/12). Hadir dalam acara ini beberapa orang kepala SKPD, Kepala Bidang pada BPMPN dan undangan lainnya. Asyirwan Yunus dalam sambutannya mengatakan, pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan berbagai pihak, di antaranya masyarakat, pemerintah dan dunia usaha untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang telah dicapai. “Salah satu unsur keberhasilan PNPM Mandiri

terkait erat dengan fasilitas dan pendampingan masyarakat yang berjalan dengan efektif,” katanya. “Kita juga harus mampu memberi motivasi kepada masyarakat agar mengelola uang dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa digunakan secara tepat guna,” imbuh Asyirwan Yunus. PNPM Mandiri ini merupakan tugas mulia, karena dengan kegiatan ini maka kita mampu membantu masyarakat. “Jadi jalanilah hidup seperti air mengalir, berfikir positif mudah-mudahan kehadiran kita di bumi ini bermanfaat,” pungkas Asyirwan. Sementara menurut laporan Asril selaku ketua panitia, kegiatan selama tiga hari itu diikuti dengan jumlah peserta sebanyak 36 orang. (joy/ogi)


Varia 23 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 106/XII/Desember 2013

Warga Taeh Baruh Syukuran

SYUKURAN pemakaian jalan PPIP Taeh Baruah. (f-joy)

T

AEH BARUH-Salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat Limapuluh Kota adalah infrastruktur jalan. Untuk mengatasi hal itu, Pemkab Limapuluh Kota melalui kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) diharapkan dapat membantu dan meringankan beban masyarakat. Salah satunya masyarakat Jorong Kubu Gadang, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh. Di mana warga

setempat mengadakan syukuran pemakaian jalan yang dibangun melalui kegiatan PPIP, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si, Rabu (18/12). “Dengan kebersamaan tidak ada pembangunan yang tidak bisa kita selesaikan, kebersamaan tidak lagi menjadi basa basi bagi kita semua”, ucap Asyirwan di depan ratusan masyarakat Jorong Kubu Gadang. Lebih lanjut Asyirwan

berharap jalan baru ini nantinya mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan bisa dipelihara dengan baik. Sebelumnya Syafri selaku Ketua Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah meringankan beban masyarakat dengan telah selesai dibangunnya jalan ini. Sementara Kaur Pemerintahan

Nagari Taeh Baruah Zulmahdin melaporkan ada tiga jorong di Nagari Taeh Baruah yang telah dibangunkan jalan, yaitu Jorong Kubu Gadang, Jorong Dalam Koto dan Jorong Parik Dalam, di mana panjang jalan dari ketiga jorong tersebut lebih kurang 600 meter dan 100% sudah rampung pengerjaannya secara fisik. “Mari kita sama-sama menjaga dan memelihara jalan ini,” harap Zulmahdin. (joy/ogi)

Ratusan Petani Berburu Tikus Walinagari Tungkar A.Dt.BaTUNGKAR-Hampir 100 tuah mengatakan, dilakukannya orang warga Kenagarian berburu tikus ini karena prilaku Tungkar yang terdiri dari si makhluk kecil tapi hebat ini petani dan kelompok tani sudah diluar ambang batas (Keltan), pria dan wanita, kesabaran para petani, hal ini mengikuti acara perbudibuktikan dengan menurunnya ruan hama tikus yang secara drastis pendapatan para sudah di luar batas petani baik padi maupun sayurtoleransi terhadap para sayuran petani akibat digepetani padi dan tanaman rogoti hama tikus. sayur lainnya. Pantauan Dengan memanfaatkan fadi lokasi perburuan, silitas sederhana seperti soldier, tampak ratusan peserta tiram (balerang), parang (golok), berjubel dan sangat dan jenis alat lainnya, para antusias dengan kegiatan petani dan masyarakat begitu yang akan digelar dua semangat dengan berburu sampai tiga hari ke depan. A.Dt.Batuah untuk memberantas hama tikus, Kondisi ini tidak hanya ungkap Walnag. Lebih lanjut membuat para pemburu meluangkan Walnag mengatakan, kegiatan ini juga waktu untuk berada di lokasi hamparan dihadiri oleh segenap unsur PNS dari sawah yang jadi target operasi para SKPD terkait,seperti dinas pertanian baik pemburu, namun juga mengundang kabupaten maupun utusan dinas perhatian banyak kalangan yang pertanian propinsi, ucap Dt. Batuah.*** melintasi lokasi tersebut.

PELANTIKAN wali nagari talang maua (f-erwin)

Wali Nagari Talang Maur Dilantik TALANG MAUR-Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyiryan Yunus, M.Si menghadiri pelantikan Wali Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka, Murni. N, Rabu (18/12) Hadir pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota drh.Harmen, Kepala Dinas Perikanan Ir.Refilza, Muspika Kecamatan Mungka, para tokoh masyarakat dan undangan lainnya. Wabup Asyirwan meminta kepada wali nagari yang baru agar sesegeranya bergerak cepat untuk melanjutkan pembangunan di nagarinya. “Diharapkan Wali Nagari bisa merangkul seluruh masyarakat agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar di segala bidang,” ucapnya. Asyirwan memberikan PR

kepada Murni untuk segera bergerak cepat, rangkul seluruh lapisan masyarakat termasuk perantau dan hilangkan segala bentuk perbedaan. “Dengan kekompakan, persatuan dan kesatuan maka pembangunan itu tidak ada yang berat,” pungkas Asyirwan. Pelantikan Murni.N sebagai Wali Nagari Talang Maur dilakukan oleh Camat Mungka Ricky Edward, S.Sos berdasarkan Keputusan Bupati Limapuluh Kota Nomor 631 Tahun 2013 Tanggal 2 Desember 2013 Tentang Pengukuhan Wali Nagari Talang Maur Kecamatan Mungka periode 20132019 menggantikan Anofrianto yang sebelumnya menjabat Pjs Wali Nagari Talang Maur. (joy/ogi)

BERBURU tikus. (f-net)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

24

Sosok

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 105/XII/Desember 2013

PEMERINTAHAN BESERTA MASYARAKAT KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan Terima Kasih Kepada

Bpk. Purnomo Yusgiantoro Menteri Pertahanan RI Yang telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, pada hari Jumat tanggal 20 Desember 2013. dan

Bpk. Muslim Kasim Wakil Gubernur Sumbar Yang menjadi Inspektur upacara Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-7 Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 di Lapangan Sepak Bola Jorong Pua Data, Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2013.

Tertanda dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo Bupati

Drs.H.Asyirwan Yunus.M.Si H.Yendri Tomas, SE, MM Wakil Bupati Sekretaris Daerah

Pimpinan DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Darman Sahladi, SE, MM Ketua

drh.Harmen Wakil Ketua

Syafaruddin Dt.Bandaro Rajo Wakil Ketua


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.