Tabloid Sinamar Edisi 122

Page 1

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Menghilang, Tradisi Memukul Tabuh

Batas Usia Pensiun PNS

Hal 9

Hal 10

Putera Pangkalan Resmi Jadi Gubri Hal 20 ISSN 2303-2634

Website : http://www.humas.limapuluhkotakab.go.id

Email: tabloid.sinamar@gmail.com


Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA

Menghargai Pensiunan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Sebuah Refleksi

Dari Redaksi

Oleh : Muhamad S, S.Pd *)

U

SIA pensiun merupakan sebuah keniscayaan, imbas dari peredaran waktu dan perjalanan musim. Yang kemudian menjadi persoalan, bagaimana sikap dan upaya menghargai usia pensiun, dan sejauh mana pula bekas institusi tempat pensiunan mengabdi memberikan penghargaan yang layak bagi para pensiunannya. Banyak yang beranggapan, usia pensiun adalah saat bersenangsenang Muhamad S menghabiskan waktu, menjelang ajal datang menjemput. Banyak juga yang tidak siap menjalani usia pensiun, antara lain bersebab beban ekonomi yang relatif masih berat untuk ditanggung. Tapi tidak pula sedikit yang mampu menempatkan usia pensiun sebagai momen untuk memberikan yang lebih dibandingkan ketika masih aktif bekerja di institusi tertentu. Dalam konteks persoalan seperti ini, menarik menyimak pernyataan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Menurut Bupati Alis Marajo, pensiun bukan berarti tidak produktif. Malah sebaliknya, menurut Bupati, pensiunan harus tetap berkreatifitas dan diharapkan untuk senantiasa berperan di dalam kehidupan masyarakat dan mendukung suksesnya pembangunan. S e b u a h s t a t e m e n ya n g s i f a t n ya n o r m a t i f , m e m a n g . Ta p i bagaimana seorang pensiunan mampu tetap berkontribusi dalam pembangunan ketika dalam memasuki usia tersebut si pensiunan tidak siap secara ekonomi? Dengan nilai nominal uang pensiunan yang diterima dari bulan ke bulan yang tidak seberapa, sementara di bagian lain beban ekonomi yang ditanggung masih berat, kontribusi apa yang bisa diperbuat? Makanya, langkah yang ideal adalah, yaitu jauh sebelum datangnya usia pensiunan, sang calon pensiunan harus mempersiapkan diri secara matang. Selain mental karena unsur psikologis juga suatu hal yang tidak mungkin diabaikan, yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan secara ekonomis sehingga ketika usia pensiun datang sudah tersusun programprogram kegiatan yang akan dilakukan. Tidak banyak pensiunan yang bisa melakukan hal itu. Terutama pensiunan dari kalangan PNS (pegawai negeri sipil) yang golongan kepangkatannya rendah. Jangankan mempersiapkan diri secara ekonomi dalam menghadapi usia pensiun, bahkan penghasilan yang mereka terima dari bulan ke bulan ketika masih aktif bekerja tidak cukup untuk menutup kebutuhan hidup. Realitas ini berbeda dengan pensiunan dari perusahaan-perusahaan besar yang tergolong mapan. Selain mendapat gaji dan fasilitas yang lebih dari cukup ketika masih aktif bekerja, ketika memasuki usia pensiunan mereka juga dibekali dengan modal finansial yang besar, yang memungkinkan mereka untuk menyusun planning yang matang dalam menghadapi dan menjalani usia pensiun. Tidak berlebihan bila dari kalangan pensiunan PNS –terutama dari golongan kepangkatan yang rendah— yang menyuarakan diberikan paket insentif tersendiri dalam menghadapi usia pensiun. Tujuannya tentu saja dimaksudkan ketika menjalani usia pensiun tetap bisa produktif bekerja, yang pararel dengan harapan lain, yaitu tetap mampu memberi kontribusi bagi kepentingan daerah dan orang banyak. Sebuah harapan yang tidak berlebihan, memang. Ketika para mantan anggota DPRD yang hanya mengabdi tidak terlalu lama— antara 5, 10 atau bahkan yang paling lama 15 tahun—sudah mendapat insentif dalam menghadapi masa purna bakti, kenapa para mantan PNS yang menjalani begitu panjang usianya untuk mengabdi bagi kepentingan daerah dan masyarakat tidak mendapat perlakuan yang sama? Pangkal soalnya itu tadi, tidak semua PNS yang siap dalam menghadapi usia pensiun. Boleh jadi karena golongan kepangkatan yang rendah, ditambah lagi dengan beban ekonomi yang ditanggung cukup berat. Bisa jadi juga ketika masih menjadi PNS tidak pernah ditempatkan di posisi-posisi yang memadai, yang tidak memungkinkan mereka untuk mendapatkan penghasilan lebih dari gaji dan fasilitas lain yang wajib mereka terima. Para pemangku kepentinganlah, agaknya, yang memiliki kompetensi untuk menjawab dan menindaklanjuti harapan itu.*** *) Muhamad S, Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota/ Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar

K

ENDATI empat tahun duet kepemimpinan Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. di Kabupaten Limapuluh Kota momen yang paling tepat pada November mendatang, tapi tidak ada salahnya diingat-ingatkan lagi tentang apa yang menjadi program, dan sejauh mana pula aplikasi dari program-program yang disusun oleh pasangan ini dalam membangun daerah. Kalau diingat kampanye Pemilukada Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010 lalu, maka agaknya tidak banyak di antara kita yang lupa bahwa pasangan ini mengusung tagline menyudahkan nan tabangkalai. Tagline ini disusun karena rentang waktu 2010-2015 merupakan periode kedua bagi Alis Marajo menjadi Bupati di Limapuluh Kota, karena pada periode 2000-2005 Alis juga sudah pernah menjabat sebagai Bupati. Karena rentang waktu lima tahun terlalu singkat untuk menyelesaikan sejumlah program kerja, maka Alis berkeyakinan kebupatiannya pada periode 2000-2005 masih maenyisakan sejumlah bengkalai yang harus diselesaikan. Maka begitu maju di ajang Pemilukada 2010, dan kalau seandainya terpilih kembali, Alis kemudian mengusung slogan menyudahkan nan tabangkalai, dimaksudkan untuk menyelesaikan sejumlah programnya yang belum tuntas pada periode pertama. Persoalan tersebutlah yang kami angkat sebagai materi Laporan Utama Tabloid Sinamar Edisi 122 ini. Agar Laporan Utama memiliki bobot yang dibutuhkan, maka jajaran redaksi diminta untuk mewawancarai Kepala Dinas PU (Pekerjaan Umum) Kabupaten Limapuluh Kota Ir. Edward Nahar Sago M.Si., sebagai pihak yang memiliki kompetensi untuk menguraikan pembangunan di bidang infrastruktur.

Agar laporan tidak sepihak alias menjadi seimbang, jajaran redaksi Tabloid Sinamar juga memerintahkan reporter untuk mewawancarai masyarakat. Materi pertanyaannya sama, yaitu sejauh mana pasangan Alis MarajoAsyirwan Yunus sudah mampu mengimplementasikan tagline manyudahkan nan tabangkalai, yang menjadi slogan pasangan ini? Hasil liputannya bisa dilihat pada Laporan Utama Tabloid Sinamar edisi ini. Sama dengan edisi-edisi sebelumnya, pada edisi kali ini kami juga menyajikan sejumlah materi berita atau tulisan yang kami nilai layak untuk diketahui oleh masyarakat pembaca. Antara lain, kunjungan Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota ke Kota Denpasar, Provinsi Bali, dimaksudkan untuk belajar bagaimana Kominda setempat berpera aktif dalam menjaga stabilitas daerah. Ditempatkan sebagai Laporan Khusus pada Tabloid Sinamar Edisi 122, dari kunjungan Kominda Limapuluh Kota ke Bali itu memang banyak pembelajaran yang bisa dipetik. Antara lain, di tengah tingkat heterogenitas penduduk Denpasar yang tinggi, belum lagi pengaruh dari luar yang cukup besar, tapi sejauh ini kota tersebut tetap mampu menjaga kondusifitas daerah. Materi lain yang juga tidak luput kami sajikan adalah soal kependudukan, yang ditekankan tentang begitu tingginya angka pertumbuhan penduduk daerah ini, yang bisa tidak disikapi secara serius bukan tidak mungkin akan mendatangkan persoalan tersendiri di tengah masyarakat. “Sepertinya para pemangku kepentingan harus menggiatkan lagi program KB,” kata Muhamad S.S.Pd., pemimpin umum/redaksi dan penanggung jawab tabloid ini.***

Etalase

Kapalo Banda KAPALO Banda, adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kanagarian Taram ,Kecamatan Harau. Dulunya, hanya merupakan irigasi yang dibuat masyarakat secara tradisional dengan cara gotong royong . Semenjak dibangunnya bendungan teknis oleh pemerintah, Kapalo Banda ini ramai dikunjungi masyarakat. Disamping karena alamnya yang indah, juga terletak di kaki bukit dan dipinggir hutan. Kapalo Banda ini mempunyai keunikan yaitu sekali setahun keluar ikan-ikan yang persis sama dengan ikan yang ada dalam kolam samping surau tuo (tua) Taram. Jarak antara Surau Tuo dengan Kapalo Banda 1 Km, sehingga Kapalo Banda menjadi perhatian masyarakat Kanagarian Taram dan orang-orang yang berziarah ke makam dan Surau Tuo Taram.

Di sekitar lokasi ini sering dilakukan kegiatan wisata berburu yang biasanya dilakukan pada hari Rabu. Pecandu buru babi ini berdatangan dari berbagai daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota. Di tempat ini tersedia fasilitas wisata berupa dangaudangau tempat makan, minum dan beristrahat.Untuk rekreasi dalam sungai Batang Mungo, tersedia rakit yang terbuat dari bambu yang disediakan masyarakat untuk pengunjung(mad)

Sinamar

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Gusmaria DISTRIBUTOR: Yuridra Hasramogi, Zulfadli. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Utama REDAKSI 3 Laporan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

 Sokong PWRI

Alis Peroleh Anugerah Wredatama Nugraha “Anugerah ini bukan penghargaan icak-icak, melainkan melewati penilaian oleh pengurus daerah dan pengurus besar PWRI,”

B

UPATI Lima Puluh Kota Alis Marajo menerima Anugerah Piagam Penghargaan dan Tanda Kehormatan Wredatama Nugraha Madya tahun 2014 dari Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Penghargaan itu diperoleh atas jasa dan pengabdian Alis selaku pembina Cabang PWRI Kabupaten Lima Puluh Kota. K e t u a PWRI Pengurus Daerah Sumatera Barat Drs. H. Rusdi Lubis,

Rusdi Lubis

M.Si dalam sambutannya pada acara penyerahan anugerah piagam penghargaan dan tanda kehormatan sekaligus peringatan HUT PWRI ke 52 tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota di aula kantor bupati, Kamis (9/10), mengatakan anugerah itu diberikan karena Alis dinilai cukup banyak memberikan kontribusi terhadap PWRI. “Beliau secara terus menerus memberikan dukungan dan dorongan terhadap kegiatan PWRI. Setiap kegiatan PWRI beliau tidak pernah absen sebagai Bupati. Selaku pensiunan PNS ia juga sangat memperhatikan PNS,” ungkap Rusdi. Ia tidak hanya sekedar hadir, Alis juga senantiasa memberikan pendapat dan saran yang sangat positif bagi organisasi PWRI. Selama ini tidak sedikit saran dan pendapat positif yang diberikan Alis bagi perkembangan organisasi sosial ini. “Kadang ada hal-hal yang tidak terpikirkan oleh organisasi justru mendapatkan saran positif dari Alis. Berdasarkan hal itu lah ia selaku pembina PWRI mendapatkan penghargaan dari pengurus besar pusat,” ungkap mantan Sekda Kabupaten Lima Puluh ini menjawab Sinamar usai acara. Dikatakan Rusdi, penghargaan tersebut terdiri dari tiga tingkatan yang dimulai dari tingkat Utama, berikutnya tingkat Madia dan selanjutnya tingkat Pratama. Penghargaan tingkat Madia mestinya diperoleh setelah mendapatkan tingkat Utama, tetapi bagi Alis Marajo langsung mendapatkan tingkat Madia. “Anugerah ini bukan penghargaan icak-icak, melainkan melewati penilaian oleh pengurus daerah dan pengurus besar PWRI,” yakin Rusdi. Momen Evaluasi Lebih jauh Rusdi memaparkan, peringatan HUT PWRI itu hendaknya bisa menjadi momen untuk mengevaluasi jalannya organisasi para

PENGHARGAAN - Ketua PWRI Pengda Sumbar Drs. H. Rusdi Lubis, M.Si menyerahkan Anugerah Piagam Penghargaan dan Tanda Kehormatan Wredatama Nugraha Madya tahun 2014 kepada Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo di aula kantor bupati setempat, Kamis (9/10). (hendri gunawan)

pensiunan ini. Selain itu acara ini juga menjadi wadah untuk memupuk silaturahmi dan kebersamaan anggotanya. “Harus diakui, memasuki usianya yang ke 52 tahun masih banyak program PWRI yang belum terealisir. Dari segi organisasi, hingga kini pertambahan anggota belum begitu signifikan,” aku Rusdi. Ia melihat, masih banyak pensiunan PNS yang enggan bergabung kendati PWRI merupakan satu-satunya organisasi pensiunan. Hal itu terjadi antara lain karena masih minimnya sosialisasi, kurangnya daya tarik organisasi ini dan masih kurangnya fasilitas yang dimiliki PWRI serta alasan lainnya. “Menyikapi kondisi itu, kita harus terus memperbanyak sosialiasasi,” tutur mantan Walikota Bukittinggi tersebut. Untuk menumbuhkan minat pensiunan PNS masuk organisasi ini, Rusdi menyebut PWRI senantiasa membuat berbagai kegiatan termasuk acara sosial. Selain itu PWRI juga telah berusaha mengusulkan kenaikan pensiun dan mengembangkan koperasi Wredatama. Dikatakan, sesuai pasal 5 Anggaran Dasar PWRI, ini adalah organisasi kemayarakatan khusus yang bersifat nasional, menjunjung tinggi persatuan dan

kesatuan, HAM, mandiri, demokratis, nirlaba dan modern, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya. Sedangkan misi PWRI antara lain, mempererat kesatuan dan persatuan wredatama agar memiliki kekuatan moral yang kuat. Berikutnya membina wredatama agar mampu mandiri, meningkatkan kualita hidupnya dan mendayagunakan pengetahuan, kecakapan dan pengalamannya. Selain itu PWRI juga mempunyai misi membangun solidaritas dan soliditas wredatama sebagai perekat dan alat pemersatu, serta misi mendukung pembangunan bangsa dan negara. “Kendati sudah berusia tua, sebut Rusdi, tetapi semangat mengabdi dan berjuang tetap kita gelorakan. Jadilah teladan bagi generasi mendatang,” pinta Rusdi. Anugerah yang diperoleh Alis Marajo itu termuat di dalam Keputusan Pengurus Besar PWRI Nomor : 012/PB/2014 tanggal 29 Agustus 2014 tentang Penganugerahan Piagam Penghargaan dan Tanda Kehormatan Wredatama Nugraha tahun 2014 yang ditandatangani Ketua Umum Pengurus Besar PWRI Prof. DR. Haryono Suyono, MA, PhD. (hendri gunawan)

Alis : Pensiun Bukan Berarti Tidak Produktif PENSIUN bukan berarti berhenti berkreatifitas. Sebaliknya harus tetap produktif dan diharapkan untuk senantiasa berperan di dalam kehidupan masyarakat dan mendukung suksesnya pembangunan. Demikian Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya usai menerima Anugerah Piagam Penghargaan dan Tanda Kehormatan Wredatama Nugraha Mady-

Alis Marajo

a tahun 2014 dari Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) sekaligus sekaligus peringatan HUT PWRI ke 52 kabupaten setempat di aula kantor bupati, Kamis lalu. “Pensiun bukan berarti tidak produktif. Malah sebaliknya, pensiunan itu harus tetap berkreatifitas diharapkan untuk senantiasa berperan di dalam kehidupan masyarakat dan mendukung suksesnya pembangunan,” ungkap Alis sembari mengungkapkan rasa terimakasihnya atas pemberian penghargaan dari Pengurus Besar Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) tersebut. Menurut bupati, pemerintah daerah perlu menyokong organisasi masyarakat (Ormas) itu. Dukungan itu mungkin saja dalam bentuk bantuan dana hibah atau sarana dan prasarana. “Birokrat perlu mendukung terus PWRI. Untuk itu kita meminta SKPD memberikan perhatiannya terhadap

organisasi dimaksut,” papar Bupati. Dikatakan, para pensiunan yang tergabung di dalam PWRI merupakan para pemikir, perumus dan pelaksana pemerintahan, pembangunan serta penggerak masyarakat. Tak kalah pentingnya, pensiunan diharapkan untuk terus menjadi teladan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Lebih lanjut dipaparkan, pada tahun tahun 2013 dan 2014 ini PNS Kabupaten Lima Puluh Kota yang memasuki paripurna tugas atau pensiun sebanyak 293 orang yang masing-masingnya mencapai batas usia pensiun 227 orang, pensiun janda/ duda 51 orang dan pensiun atas permintaan sendiri sejumlah 15 orang. Sebelumnya pengurus PWRI Kabupaten Lima Puluh Kota H Darlius dalam laporannya menjelaskan, PWRI Cabang 1 di kabupaten ini mempunyai 8 ranting yang masingmasingnya Ranting Lareh Sago Halaban, Luak, Situjuah Limo Nagari, Akabiluru, Payakumbuh, Harau, Pangkalan dan

Ranting Kapur IX. Sedangkan 5 kecamatan lainnya merupakan ranting dari PWRI Cabang 2 Kabupaten Lima Puluh Kota. Selama ini, lanjut Darlius, setiap ranting senantiasa menggelar pertemuan rutin dan menumbuhkan koperasi. Modal koperasi di tiap ranting itu sudah hampir mencapai Rp1 milyar. “Selain itu organisasi para orang tua ini juga tengah menggalakkan Bank Sampah. Agar lebih maju lagi, kita berharap sumbang saran dan dukungan dari bupati,” tutur Darlius. (gun)

H Darlius


4

Laporan Utama

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Alhamduillah, Sudah Banyak Bengkalai yang Tersudahkan Menjelang berakhirnya kepemimpinan pasangan Alis Marajo-Asyirwan Yunus, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, mereka tetap komit manyudahan nan tabangkalai dan membangun Kabupaten Limapuluh Kota dengan semangat kebersamaan untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.

S

ETIDAKNYA, komitmen Alis MarajoAsyirwan Yunus untuk manyudahan nan tabangkalai (menyelesaikan pembangunan yang terbengkalai saat Alis Marajo menjadi Bupati Limapuluh Kota 20002005), disampaikan Sekkab Limapuluh Kota Yendri Tomas dan Kepala Dinas PU Edwar Nazar Sago kepada Sinamar, pekan lalu. Menurut Yendri Tomas dan Edwar, sejak Alis Marajo dilantik sebagai Bupati Limapuluh Kota, berpasangan dengan Asyirwan Yunus pada 2010 lalu, telah banyak bengkalai pembangunan pada periode pertama Alis Marajo menjadi Bupati 2000-2005 yang dituntaskan. Semisal, jalan jalan dari Hulu Aia ke Landai, Kecamatan Harau, dan Kubang Balambak, Kecamatan Mungka. Kemudian, membuka jalan dari Koto Lamo sampai ke Nenan, Kecamatan Kapur IX sepanjang 12 Km. Lalu membangun jalan dari Kubang Balambak, Mungka, ke

Maek, Bukit Barisan, sepanjang 28 Km. Setelah itu, membuka jalan dari Sungai Ipuah ke Subayang, Lareh Sago Halaban, Siamang Bunyi ke Sarik Lompatan, dan dari Suliki Selatan ke Jariangau, serta dari Simun ke Manganti. “Bila dihitung-hitung, program-program manyudahan nan tabangkalai itu, sudah terealisasi sekitar 60-70 persen. Insya Allah, awal 2016 atau diakhir masa tugas Bupati Alis Marajo dan Wabup Asyirwan Yunus, bengkalai itu akan selesai,” kata Edwar Nazar Sago, optimistis. Insyinyur ini menyebut, Alis-Asyirwan juga komit, membangun kawasan strategis. Seperti Kapur IX, Bukit Barisan dan Pangkalan Kotobaru. “Ini sesuai rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD),” ujar Edwar. Sementara itu, Bupati Alis Marajo dan Wabup Asyirwan Yunus, tetap berharap dukungan dan partisipasi masyarakat, dalam menuntaskan program manyudahan nan tabangkalai, maupun dalam mempercepat pembangunan kawasan strategis di Limapuluh Kota.

Asyirwan Yunus juga menegaskan, bahwa tidaksatupun pemerintah yang mampu, memenuhi keinginan masyarakatnya. Kelompok terkecil seperti rumah tangga sekalipun, tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan anggota rumah tangganya tersebut Artinya, pemerintah mempunyai keterbatasan. “Kabupaten Limapuluh Kota contohnya, dewasa ini memiliki APBD sekitar Rp1 triliyun. Anggaran sebanyak tersebut, hanya sekitar 35% saja untuk belanja langsung. Angka itu sangat sedikit buat pemeliharaan jalan di daerah ini yang mencapai panjang 1.276 Km. Apalagi belanja langsung yang hanya sekira Rp350 milyar itu masih terbagi buat sejumlah bidang melalui berbagai SKPD,” kata Asyirwan. Dengan APBD yang terbatas tersebut, menurut Asyirwan Yunus. tentunya tidak mungkin bagi kita memenuhi keinginan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan ataupun perbaikan jalan sekaligus. “Ini harus dipahami masyarakat,” ujar Asyirwan Yunus. (fajar)


5

Sinamar

Aparatur

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo saat berkunjung ke kawasan Kubangbalambak (kiri) dan Wabup Asyirwan Yunus saat meresmikan salah satu kegiatan PPIP. Kedua pemimpin pilihan rakyat ini, komit mempercepat pembangunan di Limapuluh Kota. Tahun ini saja, sebesar Rp353 Miliar, sudah digelontorkan untuk pembangunan jalan, jembatan dan perkantoran. (IST)

Kucurkan Rp353 M untuk Infrastruktur Umum

 Alis-Asyirwan Fokus Bangun Jalan dan Jembatan

S

EPANJANG tahun 2014 ini, Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota, mengelola dana sebesar Rp353 Miliar. Dana itu dikelola untuk mendukung pembangunan sarana-prasarana pemerintahan di ibukota kabupaten, kawasan Sarilamak, Harau, sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur umum di berbagai nagari. Menurut Kepala Dinas PU Limapuluh Kota Edwar Nazar Sago yang diminta memberi penjelasan kepada wartawan oleh Wakil Bupati Asyirwan Yunus, pekan lalu, dana sebesar Rp353 Miliar yang dikelola Dinas PU pada tahun 2014 ini, sebanyak Rp131 miliar berasal dari belanja modal dalam APBD 2014 dan Rp252 miliar lainnya bersumber dari APBN/APBD Sumbar. Khusus untuk dana yang berasal dari belanja modal dalam APBD-P, sebanyak Rp30 Miliar diantaranya, dikelola Bidang Cipta Karya. Digunakan untuk pembangunan 4 gedung perkantoran. Yakni kantor DPPKAD, Distanhorbun, Diskoperindag, dan Dishuttambang di Bukit Limau Sarilamak. “Kemudian, Bidang Cipta Karya melaksanakan kegiatan pembangunan 1 unit masjid, tapi bukan masjid raya, melainkan masjid pemda, dengan dana Rp2,6 miliar. Disamping itu, dibangun mess pemda di

kawasan Tarantang yang perencanaanya 21 kamar, tapi karena dananya masih terbatas, dibangun dulu separuh, atau 10 kamar,” kata Edwar. Selanjutnya, Bidang Cipta Karya membangun menara air di Nagari Taram, Kecamatan Harau,dan sumber air Basambua di Pandamgadang, Gunuang Omeh. Dimana kegiatannya sudah PHO. “Sudah terbentuk pula Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS) yang akan mengelolanya,” tukuk Edwar. Sedangkan untuk Bidang Bina Marga, saat ini tengah dilanjutkan pembangunan jalan lingkar Ketinggian-Boncah sejauh 1,5 KM. Jalan ini melewati sungai Batang Sanipan. “Karenanya, kami membangun bentangan beton sebagai jembatan di atas sungai itu. Jika selesai dengan laston jalan boncah, ini bisa menjadi jalan altenatif, kalau seandainya Sarilamak macet,” ujar Edwar. Bersamaan dengan jembatan Batang Sanipan tersebut, menurut Edwar, tengah dibangun jembatan Banjalaweh (Kecamatan Bukitbarisan), jembatan Madangkodok (Kecamatan Luak), jembatan Siaua (Lareh Sago Halaban), dan jembatan Si Api-Api (Kecamatan Payakumbuh). Total realisasi fisiknya, sudah 80,76 persen. Edward optimis,

ini akan one hundred percent (100 persen). “Kemudian, kami juga telah melaksanakan pembangunan 4 jembatan gantung. Masing-masing di Nagari Maek, Situjuah Banda Dalam, Sungaibaringin, dan Akabiluru. Sekarang, masih dalam tahap pelaksanaan. Insya Allah, juga akan one hundred percent,” sebut Edwar didampingi Kabid Bina Marga Deswandi Inyiak dan Kabid PSDA Edi SH MH. Deswand Inyiak menambahkan, Dinas PU dengan menggunakan belanja modal APBD Limapuluh Kota 2014, melaksanakan sebanyak 600 paket pembangunan jalan dengan sistem penunjukan langsung (PL). “Total paketnya, ada 600. Kalau yang PL, sudah selesai 569 paket. Telah dibayar dan PHO,” tukuk Deswandi. Walau ada pihak yang bisik-bisik, terkait bagi-bagi proyek PL di Dinas PU ini, namun Edwar mengaku, tidak peduli. “Yang jelas, pembangunan berjalan sesuai aturan. Kami tak peduli. Prinsip kami, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,” tegasnya. Edwar menyebut, pelaksanaan semua kegiatan PL tersebut, berjalan sesuai aturan. “Bahkan, berdasarkan hasil audit BPK-RI tahun 2013, tidak ada temuan. Begitu pula dalam audit BPK-RI tahun 2014.

Hanya ada kekurangan dokume, dan itu sudha dilengkapi,” kata Edwar. Sementara, untuk Dana Alokasi Khusus sebesar Rp252 Miliar yang bersumber dari APBD Sumbar/APBN, menurut Edward, diantaranya digunakan buat kegiatan pembangunan jalan ke Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan. Kemudian, pembukaan jalan di Nagari Kotolamo, Kecamatan Kapur IX dan jalan dari Guru, Harau, ke Kototinggi, Kubangbalambak. Selanjutnya, pembangunan jalan dari Pangkalan menuju Galugua, Kapur IX. Berikutnya, pembangunan jalan dari Tanjuangjajaran, Galugua, Kapur IX, sampai ke perbatasan Rokan Hulu, Provinsi Riau. “Jalan dari Tanjuangjajaran sampai ke Rokan Hulu ini, akan menjadi jalan alternative baru penghubung Sumbar dengan Riau, bahkan dengan Sumut,” kata Edwar. Disamping itu, menurut Edwar, pihaknya tengah mengajukan usulan pembangunan jalan dari Puadata, Kototinggi, Gunuang Omeh, Limapuluh Kota, sampai ke Puagadih, Kabupaten Agam. “Kita juga akan buka, akses jalan dari Maek ke Nenan, Sungainaniang, Tanjuangbungo, dan Kotolamo. Kita tidak melihat siapa PA atau KPA-nya, yang jelas kita selalu membuat perencanaan,” demikian Edwar. (fajar)

 1.300 Rumah Bakal direhab, Pembangunan 5 Kantor dikebut:

PPIP di Limapuluh Kota Terbaik di Pulau Sumatera

PROGRAM Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang dilaksanakan di Kabupaten Limapuluh Kota sepanjang tahun 2014 diapresiasi Kementerian PU. Bahkan menurut Kadis PU Limapuluh Kota Edwar Nazar Sago, PPIP Limapuluh Kota terbaik di Pulau Sumatera. “Untuk kegiatan PPIP, kita terbaik di Sumatera. Penghargaannya ada di kantor, baru kami terima,” kata Edwar didampingi Kabid Cipta Karya Yuhendri, Kabid Bina Marga Deswandi, dan Kabid PSDA Edi kepada wartawan, pekan lalu. Edwar menyebut, sejak tahun 2011 hingga 2014, kegiatan PPIP untuk Kabupaten Limapuluh Kota, hampir 350 paket. Saat ini, sedang ditunggu, sebanyak 25 paket lagi. “Selain 25 paket PPIP itu, kita juga dapat 27 paket Pamsimas dan 7 paket P2KP untuk tahun ini,” kata Edward. Bersamaan dengan itu, menurut Edward, Dinas PU Limapuluh Kota pada tahun ini tengah merencanakan, perbaikan 1.300 unit rumah miskin, melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2014. “Sesuai perencanaan, sebanyak 1.300 unit rumah miskin itu, akan diperbaiki lewat program BSPS Kemenpera, dengan total dana sebesar Rp9 miliar,” kata Edwar. Dia optimistis, kegiatan perbaikan 1.300 rumah itu akan terlaksana dengan APBN-P 2014. Sebelumnya atau pada tahun 2013, juga sudah diperbaiki 1.580 unit rumah dengan dana BSPS. Dan pada 2012, dilakukan perbaikan 132 unit rumah. Kebut Pembangunan Kantor. Masih di tahun ini, menurut Edwar, Dinas PU mengebut pembangunan gedung kantor di komplek kantor bupati, Bukik Limau,

Kawasan Bukik Limau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau yang merupakan Ibu Kabupaten Limapuluh Kota, kini semakian menggeliat. Ditandai dengan pembangunan gedung Bappeda, DPPKAD, Distanhorbun, Diskoperindag, Dishuttambang, dan Masjid. (IST)

Sarilamak. Gedung kantor yang dibangun itu, diperuntukkan buat 5 SKPD-yang masih berkantor di Kota Payakumbuh. Yakni, Bappeda, DPPKAD, Distanhorbun, Diskoperindag dan Dishuttambang. Khusus untuk gedung Bappeda, menurut Kabid Cipta Karya Yuhendri, sudah selesai dikerjakan sejak 2013. “Sedangkan gedung DPPKAD, Distanhorbun, Diskoperindag dan Dishuttambang, proses pembangunannya sedang berlangsung,” kata Yuhendri. Dia menyebut, gedung Kantor Dinas Koperindag dikerjakan PT Arshi Citra Kamato, dengan konsultan pengawas dari PT Curve Consultan Enjinering. Anggarannya, sebesar Rp4,2 miliar. Pihak pelaksana proyek maupun pengawas, dikenal sebagai perusahaan bonafid dan profesional. Sedangkan gedung kantor Distanhorbun, dibangun PT Rian Surya Sakti, dengan anggaran Rp4,1 miliar. Pengawasannya oleh PT Wastu Arindo Riau. “Seluruh anggaran

pembangunannya, berasal dari APBD Limapuluh Kota,” imbuh Hendrik. Adapun gedung Dishuttambang, dibangun dengan dana Rp4,1 miliar. Pengerjaannya dilaksanakan PT Mega Mustika Inti dengan konsultan pengawas dari PT Shrikurnia Konsultan. Sementara, gedung kantor DPPKAD, dibangun PT Delapan Pilar Perkasa, dengan kontar Rp5 miliar dan pengawasan CV Cipta Bangun Indonesia.

Bangun Masjid. Selain gedung kantor tersebut, Dinas PU juga membangun sebuah masjid di komplek kantor bupati. “Masjid yang dibangun ini, untuk shalat para pegawai, DPRD, dan warga sekitar. Ini bukan masjid raya. Tapi masjid pendukung perkantoran,” tegas Edwar. Dibagian lain, Edwar mengatakan, jika pihaknya masih membutuhkan 8 hektare lahan lagi di areal IKK Sarilamak, untuk membangun sejumlah infrastruktur.

Sejauh ini, Pemkab melalui Sekretariat Daerah, tengah berusaha membebaskan 14 hektare lahan untuk pengembangan IKK di Sarilamak, Harau. “Kita butuh 6 hektare lagi. Kalau lahannya ada, kita cari uang ke pusat. Kita bangun RSUD Limapuluh Kota di kawasan Gurun,” kata Edwar. Selain berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Limapuluh Kota di Kecamatan Harau, dengan rancangan RSUD Achmad Darwis Suliki dijadikan perpanjangan RSUD Kabupaten, Edward juga optimis, lahan seluas itu, bisa membangun gedung kantor Dinas Pendidikan. “Kita sama-sama tahu, ada 6.000-an guru yang selalu berurusan ke Dinas Pendidikan. Kadang ketika guru menggelar silaturrahim, kita selalu menyewa lokasi lain. Harusnya, Disdik punya kantor representatif dan dibangun aula yang berstandar internasional,” sebut Edward. (fajar)


6

Sinamar

Perizinan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

 Tingkatkan Pelayanan,

BPMPPT Akan Buka Pelayanan On Line “Buat peningkatan pelayanan, kita terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM melalui diklat-diklat pelayanan satu pintu,”.

P

ENINGKATAN pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal merupakan tuntutan yang harus diwujudkan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Targetnya, bagaimana pengurusan perizinan yang baik, cepat, biaya rendah dan mempunyai kepastian waktu. Demikian Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Ir. M Yunus, MT kepada Sinamar di ruang kerjanya, baru-baru ini. “Penanaman modal dan pelayanan perizinan sudah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah. Sasaran kita kedepan bagaimana mewujudkan pelayanan yang memuaskan masyarakat,” ungkap Yunus. Untuk mewujudkan pelayanan prima tersebut, lanjut Yunus, pihak BPMPPT terus berupaya meningkatkan kualitas dari aspek sumberdaya manusianya dan sarana serta prasarana. Khusus pada aspek SDM yang perlu dibenahi itu dimulai dari aparat yang melakukan penerimaan berkas sampai yang memprosesnya. “Buat peningkatan pelayanan, kita terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM melalui diklatdiklat pelayanan satu pintu,” ujar Yunus. Dikatakan, para aparatur di badan pelayanan ini harus mempunyai menset melayani. Selain itu menuntut aparat yang ramah, murah senyum dan bisa membuat orang senang. Dengan begitu diharapkan terkelolalnya pelayanan secara efektif dan kondusif. Sedangkan dari aspek sarana dan prasarana, BPMPPT juga dianggap perlu menyempurnakannya sebagai komponen penunjang pengelolaan perizinan sehingga memenuhi standar pelayanan satu pintu. Masih untuk

pelayanan maksimal, ke depan instansi ini perlu memiliki ruangan yang lebih presentatif dengan mempunyai ruangan khusus pengaduan, tempat menyediakan informasi, kasir dan lainnya. “Kita ingin ke depan kantor pelayanan ini seperti Bank yang mempunyai Satpam yang senantiasa siap menyambut dan melayani orang yang berurusan. Selain itu ada ruangan tunggu yang dilengkapi dengan televisi, koran, minuman air mineral sehingga orang yang berurusan betah menunggu atau mengantre,” papar Yunus. Pelayanan On Line Masih buat menyuguhkan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan, Yunus juga merencanakan secara bertahap menggunakan media elektronik sistem on line. Sistem ini jelas lebih memudahkan bagi masyarakat yang berurusan atau investor yang akan berinvestasi. Khusus untuk penanaman modal, jauh hari sebelumnya sudah menggunakan sistem elektronik. Dengan begitu sistemnya sudah online dengan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BPPM) Pusat. Kedepan, sistem serupa juga akan dilaksanakan buat pelayanan perizinan HHO, TDP, SIUP dan lainnya. Keuntungannya, perizinan online itu dilakukan secara elektronik. Investor atau pihak yang berurusan bisa mengunggah persyaratannya atau dokumennya dimana saja secara on line. “Dengan sistem on line kita berharap bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat dan akurat serta tanpa perantara,” ujar Yunus. Masih terkait dengan komitmen peningkatan kinerja dan kepuasan publik terhadap pelayanan, Yunus berharap ke depan adanya penyempurnaan struktur yang ada sehingga pembagian tugas lebih jelas. Menyinggung jumlah pelayanan selama tahun 2014, lebih jauh Yunus menjelaskan hingga posisi September BPMPPT telah mengeluarkan perizinan sebanyak 1.736 buah. Perizinan itu antara lain berupa HO sebanyak 393 buah, SITU 366 buah, SIUP 393 buah, TDP 387 buah,

TDI 65 buah, TDG 3 buah dan IUJK sejumlah 87 buah. “Perizinan itu diantaranya bersifat baru, perpanjangan, tukar blanko, balik nama dan perubahan,” tutur Yunus. Sementara realisasi investasi selama tahun ini telah mencapai Rp194 milyar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 818 orang. Investasi itu antara lain berada pada sektor pertanian, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan industri makanan. Dalam kesempatan itu Yunus juga menghimbau kesadaran dan peranserta masyarakat serta dunia usaha untuk aktif mengurus perizinan usahanya. Hal itu buat kenyamanan dan keamanan war-

ga bersangkutan berinvestasi. “Agar tidak dikejar-kejar aturan kita mengimbau semua pihak yang memiliki potensi usaha seperti perkebunan, pertambangan dan lainnya untuk mengurus perizinannya. Perlu diketahui, setiap usaha yang memiliki izin akan dilindungai dan dibina instansi pemerintah,” ingat Yunus. (hendri gunawan)


Religi 7 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

KHATAM - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo beroto bersama peserta Khatam Alquran di Masjid Nurul Huda Jorong Pogang Kenagarian Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh, Selasa (7/10). (hendri gunawan)

 Sudah Membudaya,

Khatam Seakan Menjadi Label “Melalui Khatam ini kita berharap masyarakat khususnya generasi muda lebih bisa memahami isi AlQur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,”. KHATAM Alquran sudah membudaya sejak zaman dulu. Kegiatan religi ini seakan menjadi label bagi seseorang. Kalau belum khatam Alquran, rasanya belum sempurna. Demikian Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya pada acara perayaan Khatam Alquran di Masjid Nurul Huda Jorong Pogang Kenagarian Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh, Selasa lampau. “Kalau mau menikah, orang senantiasa bertanya apakah calon pengantinnya

sudah khatam atau belum. Sehingga timbul pemikiran khatam itu perlu sekali,” ungkap Alis. Alis berharap agar masyarakat mempelajari Alquran sesuai perkembangan kepribadian manusia mulai dari kanak-kanak, anak-anak, anak, pra remaja, remaja, pra dewasa dan dewasa. Pada kondisi kanak-kanak diharapkan agar bisa memahami seni baca Alquran dan ketika sudah menjadi anak diharapkan bisa memahami setidak-tidaknya huruf arab aksara Alquran. “Sedangkan pada saat pra remaja bisa memahami betul ada bagianbagian penting yang harus diketahui dalam kandungan Alquran,” tutur Bupati. Lebih lanjut Alis mengatakan, pada masa lampau anak umur 6 atau 7 tahun diajarkan menyanyi berbahasa Arab. Sedangkan kini sulit sekali ditemukan anak yang bisa bernyanyi dengan berbahasa Arab tersebut karena anak tidak lagi dikenalkan dengan lagu itu. “Ini hendaknya menjadi perhatian kita semua. Camat dan wali nagari perlu memikirkan bagaimana

menunjang kegiatan keagamaan ini,” ujar Bupati sembari mengingatkan khatam bukan berarti berhenti membaca Alquran, tetapi harus terus dilanjutkan dengan seni baca Alquran dan memahami kandungannya. Lebih jauh bupati menjelaskan, AlQur ’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup hendaknya betul-betul diimplementasikan dalam kehidupan sehari—hari. “Melalui Khatam ini kita berharap masyarakat khususnya generasi muda lebih bisa memahami isi Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” papar Alis. Pada kesempatan itu Bupati juga mengharapkan pembelajaran di sekolah-sekolah bukan hanya menyangkut budi pekerti, tetapi juga mempelajari aksara Islam, terjemahan Alquran dan lainnya. Kegiatan khatam Alquran itu diikuti oleh 53 anak. Acara berlangsung meriah dan dihadiri ratusan masyarakat Pogang dan belasan pejabat Pemkab setempat. Acara religi itu dimeriahkan pawai dan lagu-lagu kasidah. (gun)

 5 Tahun Tak digelar

Khatam Sangat dirindukan Selama ini keinginan KHATAM Alquran masyarakat untuk menggelar merupakan kegiatan yang acara itu terkendala biaya dan sudah sangat dirindukan masalah peserta. masyarakat Jorong “Kami sangat bersyukur Pogang Nagari Taeh Bukik setelah melewati jangka waktu Kecamatan Payakumbuh. yang panjang bisa Sebab, 5 tahun menunggu, melaksanakan kembali khatam baru kini alek religi itu Alquran ini. Lebih bangga dan terlaksana kembali. berbesar hatinya lagi, alek Hal itu diungkapkan masyarakat ini ikut dihadiri panitia pelaksana Nenglis bupati dan para kepala SKPD dalam laporannya pada Pemkab Lima Puluh Kota,” acara perayaan khatam di tutur Nenglis. Masjid Nurul Huda Jorong Pada bagian lain Wali Nagari Pogang, baru-baru ini. Taeh Bukik Hardimus Dt. Pangulu “Khatam yang diikuti Bosa dalam sambutannya oleh 53 anak ini Hardimus mengingatkan para orang tua merupakan kegiatan yang agar jangan terus perkuat ilmu agama sangat dirindukan masyarakat Pogang. dan pemahaman tentang Al Qur'an bagi Sebab, khatam di jorong ini sudah 5 generasi muda di Pogang. tahun tidak digelar,” ungkap Nenglis. "Jangan pernah melalai pendidikan Dikatakan, acara tersebut bisa anak, kita tidak ingin generasi terlaksana berkat sokongan kelompok mendatang di nagari ini memiliki iman Yasin lansia serta bantuan masyarakat.

yang lemah," ujar Hardimus. Hardimus berharap adanya upaya menumbuhkembangkan sikap cinta terhadap Alquran dan generasi di nagarinya pandai baca Al-Qur’an sejak dini. Tidak dipungkiri, realita saat ini menunjukkan masih ada generasi muda yang tidak fasih bahkan buta terhadap tulis baca kitab suci Al-Qur’an. “Jangankan untuk mengaplikasikan AlQur’an dalam kehidupan seharihari, bahkan untuk baca tulis pun masih banyak yang menggelengkan kepala tanda tak bisa,” timpa Herpa salah seorang warga kepada Sinamar. (gun/her)

Nenglis


8

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Religi

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

HADIAH - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menyerahkan secara simbolis hadiah bagi juara khatam Alquran di Masjid Istiqomah Jorong Parit Dalam Nagari Taeh Baruah, Senin (13/10). (hendri gunawan)

Rasa Berhutang Bila Belum Khatam ORANG tua merasa berhutang bila anaknya belum khatam Alquran. Bahkan mereka merasa malu dan beranggapan belum syah orang menjadi orang Taeh sebelum khatam.

Hal itu disampaikan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya pada acara Khatam Alquran di Masjid Istiqomah Parit Dalam Nagari Taeh Baruah, Senin (13/10). “Kegiatan religi itu sudah membudaya sejak dulu. Seseorang akan merasa berhutang dan malu jika anaknya belum Khatam Alquran,” ungkap Alis. Bahkan, dulunya masyarakat di nagari ini beranggapan belum syah menjadi orang Taeh sebelum dikhatam. Selain khatam, tempo lalu generasi muda di daerah ini juga belajar menyanyi berbahasa arab. “Semangat belajar mengaji orang dulu itu sama dengan semangat belajar silat,” ujar Alis. Kedepan, kata Alis, setiap generasi muda di daerah ini tidak hanya sekedar

dipakai untuk lebih menmelaksanakan khatam, tetapi dalami isi Alquran serta lebih dari itu cerdas membaca menerapkannya dalam Alquran. Terkait dengan itu, kehidupan sehari-hari,” ujar perlu adanya berbagai ivent Safri. seperti lomba seni baca Pada bagian lain Ketua Alquran serta melaksanakan Panitia Acara Akmal, S.Sos gerakan magrib mengaji. kepada Sinamar menjeDalam kesempatan itu laskan, kegiatan itu diikuti Bupati menyerahkan bantuan oleh 92. Dalam alek yang ke sebanyak 102 Alquran. lima kali di Masjid Istiqomah Sebelumnya Wali Nagari itu masyarakat memotong Taeh Baruah Safri, SH dalam seekor kerbau besar dan penyampaiannya mesejumlah kambing. ngatakan khatam bukan Acara itu sepertinya berarti selesai membaca tampil menjadi alek gadang Alquran. Sebaliknya menjadi Safri, SH masyarakat Parit Dalam. titik awal lebih mendalami Alek itu ikut dimeriahkan dengan pawai kandungan kitab suci tersebut. takruf sepanjang jalan jorong setempat. “Kita berharap Alquran yang (gun) diberikan Bupati ini benar-benar untuk


9

Budaya & Aparatur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Sekdakab H.Yendri Tomas, SE, MM memukul tabuah menandai dibukanya Festival Tabuah seKabupaten Lima Puluh Kota.(f-erw)

“Suka atau tidak suka, tradisi memukul tabuh sebelum datangnya waktu shalat sudah mulai pudar, dan hampir tidak dikenal lagi oleh generasi muda di daerah ini.”

M

ENGILAS-balik ke belakang, ke kurun waktu puluhan tahun yang lalu, hampir semua kampung di Kabupaten Limapuluh Kota diramaikan oleh suara tabuh, yang bunyinya sahut-bersahut. Tabuh biasanya dipukul di masjid atau mushala, menandakan masuknya waktu shalat. “ Ta p i b u n y i p u k u l a n t a b u h i t u sekarang sudah ibarat bagian dari masa lalu,” kata Sekdakab (Sekretaris Daerah Kabupaten) Limapuluh Kota H. Ye n d r i Thomas SE MM saat membacakan sambutan Bupati Limapuluh Kota pada pembukaan Festival Tabuah se-Kabupaten Limapuluh Kota di halaman Kantor Bupati Sarilamak, Kamis (2/10). Dengan kata lain, tambah Sekdakab Yendri, seiring perjalanan waktu yang ditandai dengan kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) di berbagai bidang kehidupan, pertanda masuknya wakyu shalat sudah diganti dengan peralatan yang menggunakan teknologi canggih, yaitu mikrofon, yang secara perlahan meninggalkan tradisi tabuh. “Suka atau tidak suka, tradisi m e m u k u l t ab u h s e b e l u m d a t a n g n y a waktu shalat sudah mulai pudar, dan hampir tidak dikenal lagi oleh generasi muda di daerah ini. Realitas

t e r s e b u t , t a m b a h S e k d a k a b Ye n d r i , sesuatu yang perlu disayangkan. “Sebab, selain untuk menyerukan umat m u s l i m m e n u n a i k a n s h a l a t , m e m u ku l tabuh juga memiliki filosofi-filosofi tersendiri,” katanya. Makanya, menurut Sekdakab Yendri, Pemkab Limapuluh Kota menggelar festival tabuh dengan melibatkan grupgrup tabuah di 13 kecamatan yang ada di daerah ini. Selain memperkenalkan anak nagari, terutama generasi muda, dengan budaya usang, kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang silaturrahim antara masyarakat dengan pemerintah daerah. “ Ta b u a h m e r u p a k a n b u d a ya ya n g harus selalu kita jaga dan kita lestarikan,” tandas Sekdakab Yendri. “D engan kegiatan ini maka para generasi muda dapat kita arahkan untuk melakukan aktivitas yang bersifat positif selain nilai seni yang terkandung di dalamnya,”tambah Yendri Tomas. D i s a m p i n g i t u Ye n d r i To m a s j u g a memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bagian Kesra yang telah menggawangi kegiatan ini, karena dengan sendirinya akan menghidupkan kembali tradisi tabuah di tiap-tiap nagari yang ada di Limapuluh Kota. “Selamat datang dan mengikuti festival tabuah kepada para peserta, mudah-mudahan kegiatan kita ini bisa berlangsung lancar sampai akhir nanti,” tutup Yendri Tomas. Kepala Bagian Kesra H.Karespi,S.Ag,M.Pd melaporkan bahwa F e s t i va l Ta b u a h i n i d i a d a k a n d a l a m rangka memeriahkan dan menyambut datangnya Idul Adha 1435 H. “Selain ajang silaturrahim, kegiatan ini juga akan melestarikan nilai-nilai budaya di tengah masyarakat sehingga tabuah yang dulunya hanya sebagai alat komunikasi sekarang menjadi seni dan

hiburan yang menyenangkan, ini merupakan penyelenggaraaan yang kedua kalinya,” ujar Karespi. F e s t i va l Ta b u a h i t u b e r l a n g s u n g sehari penuh, yang diikuti oleh utusan dari 13 kecamatan, di mana masingmasing grup akan diisi oleh 15 orang. “Tiap-tiap peserta akan tampil menunjukkan kebolehannya selama 15 menit untuk memperebutkan tropi serta piagam,” lapor Karespi. H.Idam Khaliq, salah seorang juri festival, mengatakan bahwa penilaian lomba tabuah ini terdiri dari

tiga bidang penilaian, yaitu Tilawah, Keserasian Bunyi dan Penampilan. “Penilaian Tilawah mencakup pada dua unsur yakni imam dan makmun yang meliputi tajwid, irama serta lagu,” pungkas Idam Khaliq menerangkan. (joy/her)


Sosialisasi 10 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Batas Usia Pensiun PNS Oleh BERKENAAN dengan telah ditetapkan dan berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, sambil menunggu Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil, Badan Kepegawaian Negara telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : K.26-30/V.7-3/99 tanggal 17 Januari 2014 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dengan ini disampaikan halhal sebagai berikut : 1.Dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat karena mancapai batas usia pensiun, yaitu : a . 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi ; dan c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi pejabat fungsional. 2.Dalam Pasal 131 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditentukan bahwa pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, terhadap jabatan Pegawai Negeri Sipil dilakukan penyetaraan : a . Jabatan eselon I.a Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Utama; b. Jabatan eselon I.a dan eselon I.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya; c. Jabatan Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama; d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan Administrator; e . Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas; dan f. Jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan Jabatan Pelaksana. 3.Berdasarkan ketentuan tersebut , pada saat mulai berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ( 15 Januari 2014 ) maka : a . Batas Usia Pensiun Pejabat Pimpinan Tinggi Utama, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama ( sebelumnya dikenal sebagai Pejabat Struktural eselon I dan eselon II ) adalah 60 (enam puluh) tahun tanpa melalui mekanisme perpanjangan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian. b. Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Pimpinan Tinggi Madya, dan Pimpina Tinggi Pratama ( sebelumnya dikenal sebagai Pejabat struktural eselon I dan eselon II ) belum berusia 60 (enam puluh) tahun tetapi keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil telah ditetapkan karena mencapai batas usia pensiun 56 (lima puluh enam) tahun atau lebih dan pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung mulai akhir Januari 2014 dan seterusnya, berlaku ketentuan sebagai berikut : 1)apabila tidak diberhentikan dari jabatannya, maka batas usia pensiunnya 60 (enam puluh) tahun; 2)apabila telah diberhentikan dari jabatannya, maka batas usia pensiunnya 58 (lima puluh delapan) tahun; 3)apabila telah diberhentikan dari jabatannya dan usianya lebih dari 58 (lima puluh delapan) tahun, maka diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai akhir bulanpemberhentian dari jabatannya.

: H. Yendri Tomas, SE, MM *)

c.Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1) dan angka 2) telah diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena mencapai Batas Usia Pensiun 56 (lima puluh enam) tahun atau lebih dan pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung mulai akhir Januari 2014 dan seterusnya, berlaku ketentuan sebagai berikut : 1) Apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan baik yang sudah diterima maupun yang belum diterima oleh yang bersangkutan dan masih bersedia melaksanakan tugas, maka keputusan pemberhentian dan kenaikan pangkat pengabdiannya (apabila mendapat kenaikan pangkat pengabdian) ditinjau kembali; 2) apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan, baik yang sudah diterima maupun yang belum diterima oleh yang bersangkutan tetapi tidak bersedia lagi melaksanakan tugas, maka mengajukan surat pernyataan tidak bersedia lagi melaksanakan tugas secara tertulis bermaterai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian, dan keputusan pemberhentian serta pemberian kenaikan pangkat pengabdiannya yang sudah ditetapkan (apabila mendapat kenaikan pangkat pengabdian) tetap berlaku. d. Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang sebelumnya menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Pimpinan Tinggi Madya, dan Pimpinan Tinggi Pratama (sebelumnya dikenal sebagai jabatan struktural eselon I dan eselon II) dan sedang menjalani masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1.apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun telah berusia 58 (lima puluh delapan) tahun atau lebih, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai akhir bulan berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun dan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan. 2.apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun belum berusia 58 (lima puluh delapan) tahun dan yang bersangkutan masih bersedia melaksanakan tugas, maka ditugaskan kembali dengan ketentuan tidak berhak lagi mengajukan masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun pada saat akan mencapai batas usia pensiun 58 (lima puluh delapan) tahun. 3.Apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun belum berusia 58 (lima puluh delapan) tahun, dan tidak bersedia melaksanakan tugas kembali, maka yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis

bermaterai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian. Keputusan pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. e .Batas usia pensiun Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III kebawah dan fungsional umum) adalah 58 (lima puluh delapan) Tahun. f. Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas dan Jabatan Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan jabatan fungsional umum) belum berusia 56 (lima puluh), tetapi keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil telah ditetapkan karena mencapai batas usia pensiun 56 (lima puluh enam) tahun dan pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung akhir Januari 2014 dan seterusnya, berlaku ketentuan sebagai berikut : 1)apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan baik yang sudah diterima maupun yang belum diterima oleh yang bersangkutan dan masih bersedia melaksanakan tugas, maka keputusan pemberhentian dan kenaikan pangkat pengabdiannya (apabila mendapat kenaikan pangkat pengabdian) ditinjau kembali; dan 2) apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan, baik yang sudah diterima oleh yang bersangkutan tetapi tidak bersedia lagi melaksanakan tugas, maka mengajukan surat pernyataan tidak bersedia lagi melaksanakan tugas secara tertulis bermaterai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian, dan keputusan pemberhentian serta pemberian kenaikan pangkat pengabdiannya yang sudah ditetapkan (apabila mendapat kenaikan pangkat pengabdian) tetap berlaku. g.Dalam hal terdapat Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas dan Pejabat Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan jabatan fungsional umum) sedang menjalani masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : 1)

apabila berakhirnya

pada saat masa bebas

tugas atau masa persiapan pensiun mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun dan masih bersedia melaksanakan tugas, maka ditugaskan kembali dengan ketentuan tidak berhak lagi mengajukan masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun pada saat akan mencapai batas usia pensiun 58 (lima puluh delapan) tahun. 2) apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun mencapai usia 56 (lima puluh enam) tahun dan tidak bersedia melaksanakan tugas kembali, maka yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis bermaterai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian. Keputusan pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. h. Batas Usia Pensiun bagi pejabat fungsional yang tidak ada perpanjangan batas usia pensiunnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. i. Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan sementara dari jabatan negeri karena ditahan oleh pihak berwajib karena menjadi tersangka tindak pidana dan belum berusia 56 (lima puluh enam) tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya 58 (lima puluh delapan) tahun. j. Dalam hal terdapat Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dari jabatan organik karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala Desa, dan belum berusia 56 (lima puluh enam) tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya adalah 58 (lima puluh delapan) tahun. k. Batas Usia Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan lain yang ditentukan Undang-Undang (antara lain Guru, Dosen, Jaksa, dan Panitera), dinyatakan tetap berlaku. *) Sekretaris Limapuluh Kota

Daerah

Kabupaten


Wisata 11 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

TUNGKA - Bupati meninjau lokasi objek wisata pemandian Tungka Resort Taeh Bukik, belum lama ini. (hendri gunawan)

T

AEH Bukik sepertinya patut disebut nagari pariwisata. Tak hanya mempunyai lokasi olahraga Paralayang yang senantiasa didatangi atlet paralayang dalam dan luar negeri, nagari di lereng Gunuang Bonsu itu juga memiliki objek wisata Aia Sonsang, situs Batu Borobono, Benteng Tuanku Nan Garang, sirkuit motor cross dan wisata religi Basapa. Selain itu, kini Taeh Bukik juga tengah membangun objek wisata kolam renang. Menyimak berbagai keunggulannya, kolam renang yang sedang dibangun di kawasan Tungka tersebut diyakini bakal menjadi objek wisata paforit di Kabupaten Lima Puluh Kota. “Bukan hanya mempunyai sumber air pegunungan yang sejuk dan bersih, pada lokasi wisata yang berada dipinggang Gunung Bonsu ini para pengunjung dipastikan akan bisa menikmati keindahan pemandangan panorama alam yang mempesona,” ujar Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo ketika meninjau lokasi baru-baru ini. Seperti kata Alis, selain mempunyai sumber air yang senantiasa mengalirkan air bersih dan sejuk, kolam renang Tungka juga akan didukung oleh sejumlah poten-

si objek wisata lainnya di nagari setempat. Karenanya, tak heran kalau masyarakat Taeh Bukik begitu optimis membangun objek itu dan membentuk organisasi dan personalia pengurus kelompok pengawas pariwisata Tungka Resort tersebut yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Wali Nagari Taeh Bukik. Lokasi Tungka memang menarik untuk digarap menjadi lokasi wisata. Sebab, tempat yang berada di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut tersebut memang menjadi tempat yang sangat cocok untuk melepaskan kelelahan, kepenatan, dan juga stress, sekalipun kini belum ada tempat pemandiannya. “Sesuai program Bupati Lima Puluh Kota, kita berharap nagari ini menjadi kawasan pariwisata dengan menonjolkan agrowisata. Berbagai objek wisata termasuk kolam renang yang tengah dibangun itu diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” ungkap Wali Nagari Taeh Bukik Hardimus Dt. Pangulu Bosa pada tempat terpisah. Menyoal pengelolaan objek wisata baru tersebut, Ketua Kelompok Pengawas Pariwisata Tungka Resort Bentriwirman menyebut, sesuai keputusan Wali Nagari Taeh Bukik nomor 9 tahun 2014 telah ditetapkan organisasi dan personalia pengurus kelompok pengawas pariwisata Tungka Resort. Organisasi yang dibentuk sejak Pebruari 2014 ini bertugas menyusun rencana pengelolaan dan mencari sumber dana pembangunan sarana Tungka Resort. Menurut Betriw-

irman, sumber dana pembangunan sarana dan prasarana Tungka Resort tersebut antara lain dari pribadi para anggota kelompok, sumbangan donatur, dana hibah dan sumber lainnya. Hingga kini kelompok telah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp147 juta. Dana sebanyak itu telah digunakan antara lain buat pembelian tanah lokasi seluas 60x50 meter dan ukuran 6x70 meter di Tungka Resort. Areal itu digunakan buat pembangunan dua buah kolam renang yang tengah dikerjakan masing-masingnya buat anak-anak dan dewasa. Selain itu juga dicadangkan untuk pembangunan berbagai fasilitas pendukung seperti areal parkir, kamar ganti pakaian, mushalla, café dan lainnya. Saat ini pihak pengelola yang terdiri dari 20 orang anggota kelompok itu tengah mengerjakan pembangunan kolam dan meratakan lokasi. “Kami berharap bisa sesegera mungkin membangun fasilitas pendukungnya. Tapi hingga kini masih terkendala dana. Untuk menutupi biaya tersebut, kami berharap adanya sumbangan donatur yang tidak mengikat maupun dari pemerintah,” tutur Bentriwirman. Senada dengan Bupati, pengurus kelompok wisata ini juga sangat optimis Tungka Resort akan menjadi objek wisata unggulan. Sebab, volume air kolam renangnya

yang bersumber dari mata air Bonto dan Bukik Sikai yang berjarak sekitar 2 Km dari lokasi cukup memadai dan sangat jernih. Lebih menariknya, lanjtu Bentriwirman, view dari lokasi ketinggian Tungka menyuguhkan pemandangan Taeh Baruah hingga Kota Payakumbuh yang menakjubkan. Begitu pula latar belakangnya hutan Gunuang Bunsu yang masih terlihat asri dan hijau. Pemandian Tungka Resort berada sekitar 12 Km dari Ibu Kota Sarilamak. Lokasi bisa dijangkau melewati rute jalan Koto Tuo terus ke Lubuak Batingkok atau melewai jalur jalan Payakumbuh-Taeh Baruah dengan jarak hanya sekitar 16 Km dari pusat kota Payakumbuh. Untuk menjangkau lokai dari Kota Payakumbuh hanya akan memakan waktu tempuh sekira 40 menit melintasi jalan beraspal dan hanya sekitar 2 km yang berupa jalan tanah. Sepanjang perjalanan, mata pengunjung akan terhibur dengan keindahan pemadangan alam di bawah Gunuang Bunsu. Setiap pengunjung dipastikan tidak akan melewatkan moment berfoto-foto dengan latarbelakang panorama alam dengan hamparan persawahan. Untuk mewujudkan semua harapannya tentang objek satu ini, Bentriwirman sangat berharap partisipasi masyarakat, pemerintah dan donatur lainnya. Kehadiran objek wisata ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja bagi warga sekaligus memberikan pemasukan bagi nagari. (hendri gunawan)

Bentriwirman Hardimus Dt. Pangulu Bosa


12

Galeri Foto

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

KHIDMAT – Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2014 di halaman kantor Bupati Lima Puluh Kota berlangsung khidmat. (hendri gunawan)

TINJAU - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo meninjau sejumlah jalan di kawasan pinggiran daerah ini. Tampak dalam foto, bupati meninjau jalan di Kecamatan Harau, pekan lampau. (hendri gunawan)

AMANKAN – Diduga untuk mengamankan tanaman yang diusahakannya dari serangan hama seperti Babi Hutan, warga melindungi arealnya dengan menggunakan setruman listrik seperti terlihat di kawasan pertanian Nagari Gurun Kecamatan Harau, baru-baru ini. (hendri gunawan)

MEJA – Tak ada kayu rotanpun jadi, tak ada meja, kap mobil-pun jadi. Setidaknya begitu yang berlaku bagi Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo seperti terlihat di dalam foto. (hendri gunawan)

HUTAN - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo tak segan-segan keluar masuk hutan yang berbukit terjal demi melihat langsung kondisi di daerahnya. (hendri gunawan)


13

Galeri Foto

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

PETAI – Tak hanya durian, kawasan di sepanjang jalan ruas Koto Alam Kecamatan Pangkalan senatiasa ramai oleh penjual buah petai. Selain menjanjikan rasa yang berbeda, hasil tani masyarakat ini juga lebih murah dibanding harga di pasar. (hendri gunawan).

PACIK – Talempong pacik kembali hidup di tengah mayarakat Kabupaten Lima Puluh Kota. Tampak dalam foto salahsatu grup musik tradisional itu memainkan talempong tersebut dalam sebuah pesta perkawinan warga. (hendri gunawan)

MULUS – Sejumlah infrastuktur di Kabupaten Lima Puluh Kota terus dibenahi, salah satunya ruas jalan Gurun Kecamatan Harau ini. (hendri gunawan)

LUMUIK – Batu cincin Lumuik Suliki sejak beberapa waktu belakangan semakin digandrungi berbagai kalangan di Kabupaten Lima Puluh Kota hingga luar Propinsi Sumbar. (hendri gunawan)

EMBUNG – Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo meninjau pengerjaan Embung Bonto di kawasan Gunung Bunsu Nagari Taeh Bukik belum lama ini. (hendri gunawan)


14

Teknologi & Aparatur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

BLOG - Para wartawan Luak Limo Puluah mengikuti pelatihan membuat blog dari PT Telkom Drive Bukittinggi di balai wartawan setempat, baru-baru ini. (hendri gunawan)

BLOG merupakan suatu tempat untuk menulis, menginformasikan atau mempublikasikan berbagai hal di internet. Bila pengunjung atau visitornya sudah banyak, bukan menutup kemungkinan blog itu akan mengundang tawaran iklan atau kerjasama yang menguntungkan bagi blogernya. Demikian Setia Welly dari PT Telkom Indonesia Divre Bukittinggi dalam presentasinya di hadapan puluhan wartawan media cetak dan elektronik Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh di balai wartawan Luak Limo Puluah, baru-baru ini. “Blog adalah situs

web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang dapat diakses secara online. Tak kalah menariknya, blog ini bisa memberikan keuntungan,” ungkap Setia Welly. Terkait dengan berbagai keuntungan tersebut, pihak Telkom berupaya mensosialisasikan teknologi informasi pembuatan blog ini ke berbagai pihak seperti ke perkantoran, sekolah-sekolah dan lainnya termasuk wartawan. Tujuannya,jelas buat meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat. “Kita menggelar sosialisasi ke balai wartawan ini guna meningkatkan kreatifitas bagi wartawan dalam membuat blog, website atau situs sendiri,” ujar Setia. Dikatakan, saat ini PT Telkom terus mempelebar layanan akses internet

yang memiliki daya tarik. Semua unsur bisa memanfaatkan blog sembari mengembangkan organisasi, pribadi, usaha, dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu Winarno juga dari PT Telkom menjelaskan tentang layanan Indonesia Wifi yang telah dinikmati para wartawan di Balai Wartawan Luak Limo Puluah setiap hari. Dikatakan, saat ini di Payakumbuh sudah ada 4 lokasi Wifi dan di Sumatera Barat sudah mencapai 75 lokasi Wifi termasuk di bandara. Pelatihan membuat blog sepertinya cukup mendapat perhatian dari para wartawan dan Humas Pemkab Lima Puluh Kota. Bahkan para jurnalis itu optimis mampu mengembangkan blognya menjadi fortal berita yang memuat iklan-iklan. (gun)

Setia Welly

Dua Camat Diserahterimakan

SETIAP camat harus mampu menunjukkan peran sebagai representasi pemerintah daerah di kecamatan. Tak kalah pentingnya mampu menjawab keluhan dan permasalahan masyarakat. Demikian amanat Bupati Lima Puluh Kota yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Yendri Tomas,SE,ME pada acara serah terima jabatan dua camat, di aula kantor bupati di Sarilamak, Senin(22/9). “Camat dalam menjalankan tugasnya harus senantiasa menghindarkan diri segala tindakan dan perbuatan yang akan merugikan diri sendiri, pemerintah dan masyarakat. Selain itu harus siap memikul tanggung jawab dan melaksanakan tugas yang diamanahkan,” ingat Bupati. Dikatakan, Camat merupakan per-

panjangan tangan Bupati disamping melaksanakan tugas–tugas berdasarkan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati. Hal itu sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2010 tentang pelimpahan sebagian kewenangan Camat meliputi Perizinan, Rekomendasi, Koordinasi, Pembinaan, Pengawasan, Fasilitasi dan Penyelenggaraan. Dalam kesempatan itu Elsiwa Fajri,S.STP yang sebelumnya Sekretaris Satpol PP pindah tugas menjadi Camat Kecamatan Akabiluru menggantikan Hadi Putra, S.STP yang mutasi ke Sekretaris Dinas Perhubungan. Sedangkan Alfian,S.STP,M.Si dari Sekretaris Dinas Perhubungan menjadi Camat Kecamatan Kapur IX dari sebelumnya Septi Ilwendri, AP yang pindah menjadi Sekretaris Satpol PP. (herpa)


15

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Kunker REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

 Kunjungi Kubang Balambak

Wabup Minta Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan

“Bukan hanya bagi masyarakat tempatan, menurut Wabup Asyirwan, kegiatan kepariwisataan yang tumbuh dan berkembang di satu tempat tertentu akan memberi imbas bagi daerah, antara lain terbukanya sumber PAD (pendapatan asli daerah) yang baru.”

tersebut. Dari kunjungan pertama itu diperoleh kesan bahwa air terjun tersebut layak dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata. Tapi untuk menuju langkah ke arah sana, diperlukan pembenahan-pembenahan agar objek wisata itu memiliki “nilai jual.” Sama dengan kunjungan yang pertama dulu, untuk sampai di Jorong Kubang Balambak Wabup Asyirwan dan rombongan terlebih dahulu harus menelusuri jalan yang berliku dan penuh tantangan, karena medan jalan ke sana yang masih terbilang cukup berat, Maka tidak ayal, untuk

sulit dijangkau kendaraan roda dua, apalagi roda empat. Menurut warga, keterisolasian mencecerkan banyak dampak yang tidak baik bagi masyarakat. Selain sulit melakukan interaksi dengan masyarakat di kawasan-kawasan terdekat, mereka juga mengaku kesulitan untuk mengembangkan kegiatan perekonomiannya. Sejumlah potensi ekonomi yang dimiliki oleh kawasan itu juga menjadi sulit dibuka karena ketiadaan akses jalan yang layak.

K

ALAU Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. sudah berjanji akan datang lagi ke suatu komunitas masyarakat tertentu, maka tunggulah cepat atau lambat Wabup Asyirwan pasti melakukan kunjungan lanjutan. “Yang namanya janji adalah utang, bukan saja kepada manusia, tapi juga kepada Allah SWT,” kata Asyirwan, berdalih. Itulah yang terjadi pada Jumat (10/10), ketika Wabup Asyirwan kembali menetapi janjinya yang telah ditabur sebelumnya kepada masyarakat. Kali ini Wabup Asyirwan menyambangi Jorong Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka. Beberapa waktu yang lalu, ketika mendatangi Kubang Balambak, Asyirwan menjanjikan akan datang lagi ke sana. Kali ini Wabup Asyirwan datang ke Kubang Balambak dengan jumlah anggota rombongan yang cukup banyak, yang sebagian besar di antaranya adalah para kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Di antaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir.Edward,S.Pi, Kepala Inspektorat Kasman Kasim, SH, MH, dan Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Ir.M.Khalid MH. Juga tampak ikut dalam rombongan Kepala Dinas Pendidikan Radimas S.Pd, Kepala BPBD Drs.Irfan AM, Kadis Perikanan Ir.Refilza, Kadis Kesehatan Dr.Adel Nofiarman, Kabid Pariwisata Disbudparpora Orlanda, ST dan Camat Mungka Ricky Edward, S.Sos. Di lokasi yang dituju, Wabup dan rombongan sudah ditunggu oleh ratusan anggota masyarakat Kubang Balambak. Agenda Wabup mengunjungi Kubang Balambak terkait dengan rencana pengembangan air terjun Lubuak Bulan yang ada di kenagarian

bisa mencapai lokasi rombongan ditunjang dengan alat mobilitas yang cukup lengkap, yaitu terdiri dari 15 unit sepeda motor dan lima mobil. Seperti disinggung di atas, sesampai di lokasi rombongan sudah ditunggu oleh ratusan masyarakat setempat. Begitu bertemu Wabup, berbagai harapan dan aspirasi pun diapungkan. Antara lain, bagaimana agar akses jalan menuju Kubang Balambak yang tergolong sangat sulit untuk segera dicarikan solusinya, lantaran kawasan ini masih terbilang

Nah, di tengah keterbatasan infrastruktur dasar jalan dan jembatan menuju Kubang Balambak, ternyata kawasan ini memilki sebuah potensi di bidang kepariwisataan yang selama ini nyaris tidak mendapat perhatian. “Siapa bisa mengira, ternyata Kubang Balambak mempunyai destinasi wisata yang sangat menakjubkan, yakni Air terjun Lubuak Bulan,” papar Wabup. Di mata Wabup Asyirwan Yunus, kalau objek wisata itu dikelola dengan baik, tentu saja dengan ditunjang infrastruktur yang layak untuk menuju lokasi, bukan tidak mungkin air terjun Lubuak Bulan akan menjadi daerah tujuan wisata baru. “Kalau sudah sampai pada titik itu, dipastikan akan banyak multi palyer effect yang akan bisa dipetik,” kata Wabup yang mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Yang paling menonjol, kata Wabup, bergairahnya perekonomian masyarakat setempat karena arus kunjungan yang cukup tinggi. Mereka yang selama ini belum memiliki pekerjaan yang pasti, diyakini akan memperoleh kesempatan berusaha yang baru. Perputaran uang pun dengan sendirinya akan bergerak cepat di sana. “Pokoknya, akan sangat banyak kalangan yang diuntungkan,” tandasnya. Bukan hanya bagi masyarakat tempatan, menurut Wabup Asyirwan, kegiatan kepariwisataan yang tumbuh dan berkembang di satu tempat tertentu akan memberi imbas bagi daerah, antara lain terbukanya sumber PAD (pendapatan asli daerah) yang baru. “Pada saatnya nanti bukan tidak

mungkin akan ada investor yang datang untuk menanamkan modalnya,” tambah Wabup Asyirwan. Menjaga Keasrian Lokasi Dalam pertemuan tersebut, Wabup Asyirwan menyampaikan sejumlah pesan dan harapan kepada masyarakat Kubang Balambak. Dikatakan, bila kelak air terjun Lubuak Bulan berkembang menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan, diharapkan masyarakat setempat untuk menjaga sejumlah sikap. Seandainya Lubuak Bulan ingin dijadikan destinasi wisata, maka diharapkan kepada wali nagari dan wali jorong serta seluaruh masyarakat untuk dapat bersamasama menjaga keasrian lokasi,” katanya. “Saya juga merasa perlu mengingatkan pada kita semua agar jangan mencoret-coret dinding batu di sini, dan jangan membuang puntung rokok sembarangan. Intinya, lokasi ini harus kita jaga bersama,”imbuh Asyirwan. Wabup Asyirwan Yunus juga mengungkapkan bahwa kedatangannya kembali ke jorong ini sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan beberapa waktu lalu, dengan membawa SKPD terkait untuk membicarakan masalah pengembangan potensi yang ada di jorong ini. “Oleh karena hari ini saya membawa para SKPD terkait untuk melihat dan meninjau mau diapakan jorong ini untuk kedepannya , “papar Asyirwan. Kepala Dinas PU Ir.Edward, S.Pi menyampaikan bahwa masalah pembangunan jalan di Jorong Kubang Balambak ini sudah masuk dalam program pembangunan. “Jalan yang sedang tahap pengerjaan di Jorong Landai nantinya memang akan menuju ke sini, tapi kita ‘kan terkendala pada anggaran.Jadi mudah-mudahan tahun depan pengaspalan jalan dari Jorong Landai menuju ke Jorong Kubang Balambak sudah bisa kita lakukan,” terang Edwar. Terkait masalah pengembangan destinasi wisata, Orlanda ST menyampaikan bahwa pengembangannya jelas tidak mungkin dilakukan sekaligus, tapi dilakukan secara bertahap. “Mudahmudahan untuk tahun ini jalan yang curam menuju Air Terjun Lubuak Bulan bisa kita buatkan tangganya dan tepian air terjun yang cukup berbahaya bagi pengunjung akan kita kasih pagar,” kata Orlanda. Seusai melaksanakan shalat Jumat berjamaah dan makan bersama dengan masyarakat setempat, rombongan selanjutnya bergerak untuk berkeliling Jorong Kubang Balambak, dimaksudkan untuk melakukan peninjauan jalan dan menuju lokasi Air Terjun Lubuak Bulan. (joy/ogi)


16

Sinamar

Laporan Khusus

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

 Studi Banding Kominda

Belajar Menjaga Stabilitas ke Bali

Wabup bersama Kominda di Denpasar

“Kita melihat masyarakat Denpasar bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai, serta teguh dengan jati dirinya sebagai orang Bali dan bangsa Indonesia.”

K

ALAU ada yang beranggapan bahwa keunggulan Provinsi Bali hanya pada sektor kepariwisataannya yang memang telah mendunia, ternyata anggapan itu keliru adanya. Daerah yang lebih akrab dengan sebutan sebagai Pulau Dewata itu ternyata juga memiliki keunggulan-keunggulan lain.

“Provinsi ini juga tergolong cukup sukses dalam menjaga stabilitas daerahnya,” kata Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Limapuluh Kota, Elfi Rahmi S.Sos. Atas dasar pertimbangan seperti itulah, antara lain, rombongan Kominda (Komunitas Intelijen Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota melakukan studi banding ke Bali, Selasa (30/9) lalu. Dijelaskan Elfi, salah satu strategi Bali dalam menjaga stabitas daerah adalah dengan memberdayakan serta memfungsikan semua elemen yang ada di tengah masyarakat. Semua elemen yang ada, kata Elfi, ditempatkan berada di garda terdepan dalam menjaga stabilitas, bukan malah menjadi unsur yang merongrong

Menjaga Stabilitas dengan Melibatkan Para Picalang MELAKUKAN studi banding ke rombongan Kominda Limapuluh Kota langsung diterima oleh Wakil Bali, Selasa (30/9) lalu, rombongan Kominda (Komunitas Walikota Denpasar, I.G.N. Jaya Intelijen Daerah) Kabupaten Negara, di Kantor Walikota Denpasar di Jalan Gajah Mada, Limapuluh Kota ternyata tidak hanya mendapatkan ilmu baDenpasar. Tak sendirian, dalam gaimana memenej masyarakat kesempatan itu Wawako Bali juga didampingi Asisten Administrasi sehingga stablitas daeah tetap terjaga, tapi juga memperoleh Umum Setda Kota Denpasar I nilai tambah lain yang tidak Dewa Nyoman Semadi, serta Kepala Badan Kesbang Pol Drs. diduga sebelumnya. Antara lain, mendapat samKomang Sugiarta, dan anggota butan hangat dari sang tuan Kominda Kota Denpasar. Sementara rombongan rumah. “Ini memang di luar perkiraan,” kata Wakil Bupati Kominda Limapuluh Kota yang I.G.N Limapuluh Kota Drs. H. dipimpin Wabup Asyirwan Yunus, antara lain beranggotakan Kajari Asyirwan Yunus M.Si. yang memimpin kunjungan itu. Wabup merasa, Payakumbuh Hasbih SH, Kapolres Kabukeramahan yang ia perlihatkan untuk paten Limapuluh Kota AKBP Triwahyudi,SIK MH dan Kapolresta Payakumbuh tamu-tamu yang mendatangi Limapuluh Kota, masih kalah dari keramahan pejabat AKBP.Yuliani,SH dan sejumlah anggota Bali dalam menyambut tetamunya. Kominda Kabupaten Limapuluh Kota. Banyak di antara anggota rombongan Inilah antara lain buktinya, yaitu

terhadap terjaganya stabilitas daerah. Akibat peran semua elemen masyarakat yang cukup dominan, termasuk di dalamnya untuk melakukan apa yang disebut dengan deteksi dini, menurut Elfi, secara umum kondisi sosial-masyarakat di Bali senantiasa berada dalam tingkat ketenteraman dan ketertiban yang tinggi, yang memungkinkan semua anggota masyarakat bebas melakukan aktifitas sosial dan ekonominya. Dalam pandangan Elfi, realitas yang terjadi di Bali sejak dulu sampai kini itu pantas mendapat apresiasi, dan wajar saja sebagai bahan studi banding bagi daerahdaerah lain di Indonesia. Masalahnya, menurut Elfi, komposisi masyarakat Bali memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi, yang bila tidak pandai-pandai menanganinya, memudahkan untuk terjadinya benturan dan konflik sosial. “Masyarakat Bali juga sudah bisa dikategorikan sebagai masyarakat kosmopolitan, baik dilihat dari segi etnis, bahasa, karakter dan adat istiadat,” tambahnya. Tai hebatnya, sambung Elfi, kehidupan beragama di kota ini berjalan dengan tingkat kondusifitas yang tinggi. “Padahal ,komposisi penduduknya menurut agama cukup beragam,” katanya. Di tengah keberagaman pemeluk agama dalam suatu komunitas, kata Elfi, pada dasarnya ancaman kerawanan tergolong sangat tinggi, yang bukan tidak mungkin akan meluas menjadi ancaman terhadap stabilitas daerah. Ancamannya bisa saja brupa aksi teroris hujan trafficking, budaya cosmopolitan, termasuk juga international crime. Tapi sejumlah kekhawatiran itu

tidak terjadi di Bali. Elfi mencontohkan masyarakat Denpasar, yang menyandang staus sebagai ibukota provinsi. “Kita melihat masyarakat Denpasar bisa hidup berdampingan secara rukun dan damai serta teguh dengan jati dirinya sebagai orang Bali dan bangsa Indonesia,” kata Elfi mengemukakan analisisnya. “Suasana yang senantiasa aman, nyaman dan kondusif inilah yang mendasari Kominda Limapuluh Kota berstudi banding, dimaksudkan untuk menambah ilmu dan pengalaman ke Denpasar,” tambah Elfi, sambil menambahkan bahwa untuk sejumlah bidang yang disebutkan di atas, sejauh ini Provinsi Bali memang pantas dijadikan sebagai objek untuk melakukan studi banding. (mamad)

Kominda Limapuluh Koa yang mengaku salut dan terharu dengan sambutan dan layanan Pemko Denpasar. “Kita merasa salut dan terharu dengan sambutan dan layanan Pemkonya,” ungkap Wabup Asyirwan. “Begitu juga kita merasa senang masuk gedung Walikota dan ruang pertemuannya.” Apa pasal? Karena setiap ruangan yang dimasuki, sudah disambut dengan hawa yang cukup sejuk. Persis berada di dalam hotek berbintang, di mana setiap ruangan kerja dan ruangan pertemuan dilengkapi AC (air conditioner) yang memadai dan fasilitas yang cukup. “Kita betah berlamalama di dalamnya,” aku Wabup Asyirwan. Dalam pertemuan dengan para pejabat di lingkup Pemko Bali, Wabup Asyirwan menyinggung tentang Permendagri (Peraturan Menteri Dalam Negeri) Nomor 11 Tahun 2006 tentang Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) yang telah diperbaharui dengan Permendagri Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Permendagri Nomor 11 Tahun 2006 tentang Kominda. Dipaparkan Wabup Asyirwan, tujuan Kominda adalah untuk membina, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman stabilitas nasional di daerah, dan mengkoordinasikan fungsi dan kegiatan instansi vertikal di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai jaringan intelijen. “Ancaman dimaksud adalah segala hal yang mungkinmembahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan keselamatan segenap bangsa serta kepentingan nasional lainnya,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. “Kominda mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan rasa aman di tengahtengah masyarakat. Keamanan dan ketertiban itu merupakan sesuatu yang mutlak dalam pelaksanaan pembangunan. Tanpa situasi dan kondisi yang kondusif, niscaya harapan pembangunan yang diinginkan akan sulit terwujud,” kata Wabup Asyirwan. Sementara Kepala Kesbang Pol Kota Denpasar Drs. Komang Sugiarta M.Si. juga mengakui bahwa Kominda Denpasar keberadaannya terutama dimaksudkan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan

ketentraman masyarakat dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. Di samping, kata Komang, selalu adanya koordinasi tim Kominda, juga sejak dini telah diajarkan budi pekerti, sikap memelihara kerukunan umat beragama, adat dan budaya kepada anak sekolah sehingga menjadi modal peningkatan citra pariwisata di Denpasar. Kasat Intel Polresta Denpasar I Ketut Sukarba, selaku Ketua Pelaksana Harian Kominda Denpasar, mengatakan bahwa dalam rangka penyelenggaran deteksi dini atas terjadinya konflik di daerah, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pembentukan Kominda. “Kominda Kota Denpasar telah dibentuk sesuai dengan Permendagri Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Permendagri Nomor 11 Tahun 2006 dengan keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/1903/HK / 2013 tanggal 4 Maret 2013 tentang Susunan Keanggotaan Kominda Kota Denpasar Tahun 2013 dengan jumlah anggotanya 27 orang, termasuk Ketua Pelaksana Harian dan Sekretaris,” terangnya. Adapun susunan keanggotaan Kominda Kota Denpasar, sesuai ketentuan Permendagri Nomor 16 Tahun 2011, meliputi Ketua Walikota Denpasar, Pelaksana Harian Kasat Intelkam Polresta Denpasar, Sekretaris Kepala Badan Kesbang Pol Kota Denpasar, dan anggota dari unsur Inteijen dari BIN,TNI, Kepolisian, Kejaksaan Negeri, Imigrasi, unsur Kantor Pajak dan pecalang. Pecalang adalah satuan petugas keamanan tradisional di Bali yang bertugas untuk membantu dan mengamankan berbagai acara ritual umat Hindhu di Bali..Untuk menjaga ketertiban dan keaman Pemko Denpasar telah melibatkan 5.000 picalang. Picalang hanya pengabdian dan bukan untuk menunjang hidup. Tapi menunjang tetap terjaganya kerukunan umat beragama, adat dan budaya. “Keberadaan pecalang sangat membantu Komida Denpasar dalam menjaga kerukunan kehidupan umat Beragama, adat dan budaya di Denpasar,” ungkap Ketua Picalang, Made Mudera. “Bahkan juga di seluruh Provinsi Bali ini,” tambah Made Mudera. (mamad)

Elfi Rahmi


17

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Sosial

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Prihatin dengan Nasib Masni, Asyirwan Ulurkan Bantuan “Terimakasih atas kunjungan bapak ke sini, kami sekeluarga mengucapkan ribuan terima kasih, karena kami tinggal sangat jauh belum lagi listrik juga belum masuk ke sini.”

S

IAPA pula yang mau jatuh sakit? Tidak kita, tidak siapa-siapa, dan tidak pula Masni. Tapi Masni, pria disebut terakhir, yang masih berusia sekitar 35 tahun, karena sakit itu pula yang membuatnya tergolek tidak berdaya di pembaringan selama sekitar empat tahun. Oleh karena penyakit tenggorokan yang diderita warga Jorong Lokuang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, itu membuat Masni susah melakukan banyak

hal, termasuk untuk makan dan minum buat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apalagi untuk melakukan aktivitas yang lebih berat, seperti mencari penghidupan. Menurut keterangan pihak keluarga, penyakit yang diidap Masni yang seharihari berprofesi sebagai petani itu tidak diketahui secara pasti. Dikisahkan, Masni pada awalnya cuma mengaku merasa sakit gigi, namun setelah itu tumbuh benjolan di bawah dagunya. Yang mencemaskan, ujar pihak keluarga ,makin hari benjolan itu semakin besar dan terasa nyeri yang tak tertahankan. Tergugah dengan nasib Masni, pada Rabu (8/10) Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus M.Si. berkunjung langsung ke kediaman Masni dengan didampingi oleh Camat Gunuang Omeh Irwandi, SH. Setelah menempuh medan jalan yang lumayan sulit dan jarak yang cukup jauh Wabup, akhirnya sampai di lokasi. Di lokasi, selain, untuk melihat kondisi

secara persis kondisi Masni, Wabup Asyirwan juga memberikan sedikit bantuan, yaitu berupa bantuan berupa biaya pengobatan Masni sebesar Rp.2,5 juta, yang diserahkan langsung kepada Masni dengan didampingi oleh Camat Gunuang Omeh dan disaksikan pihak keluarga Masni. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyiwan mengatakan bahwa yang namanya penyakit kita tetap harus berusaha untuk mengobatinya, dan jangan pernah sekalikali menyepelekan penyakit. “Penyakit yang diderita Masni ini memang membutuhkan penanganan yang serius karena takutnya nanti bertambah parah,” ungkap Asyirwan. Wabup Asyirwan Yunus juga mengajak Masni beserta keluarganya untuk berdoa dan tetap bersabar dalam menghadapi cobaan ini, termasuk juga dalam menjalani hidup sehari-hari. “Mudah-mudahan penyakit yang diderita Masni segera sembuh dan dia bisa beraktifitas lagi seperti biasa sehari-hari,”tambah mantan anggota

DPRD Sumut itu. Menurut keterangan istri Masni, Delita Maryenil, benjolan di dagu Masni memang sudah dioperasi, tetapi yang ditakutkan kalau nantinya tumbuh lagi. “Karena itu kami bersama keluarga rajin memeriksakan kondisinya ke RSUD.Suliki. Yang namanya berobat tentu butuh biaya yang tidak sedikit, walaupun kita sudah terdaftar di BPJS,” kata Delita. Kartini, mertua Masni, mengucapkan terimakasih atas kedatangan Wabup. “Terima Kasih atas kunjungan Bapak ke sini, kami sekeluarga mengucapkan ribuan terima kasih, karena kami tinggal sangat jauh belum lagi listrik juga belum masuk kesini,” jelasnya. Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si disini menyerahkan bantuan pengobatan Masni sebesar Rp.2,5 juta, yang diserahkan langsung kepada Masni dengan didampingi oleh Camat Gunuang Omeh dan disaksikan keluarga.(joy/ogi)

2014, Bazis Sudah Salurkan Bantuan Konsumtif Rp1 M

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menyerahkan bantuan Baznas kepada siswa di Kecamatan Kapur IX (f/erwin)

BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Limapuluh Kota kembali mendistribusikan bantuan kepada siswa kurang mampu. Kali ini kegiatan tersebut berlangsung di Kecamatan Kapur IX. Lebih kurang 102 orang siswa kurang mampu di Kecamatan kapur IX mendapat bantuan berupa uang tunai masing-masingnya lebih kurang Rp200 ribu. Bertempat di Aula UPT Pendidikan Kapur IX. Hadir pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H. Asyirwan Yunus, M.Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota Drs.H. Gusman Piliang, MM, Camat Kapur IX Alfian, SSTP, M.Si, Muspika Kapur IX dan Ketua Baznas Kabupaten Limapuluh Kota Jayusman SPd. Asyirwan Yunus mengatakan bahwa potensi zakat di Kabupaten Limapuluh Kota sangatlah besar, diperkirakan bisa mencapai Rp.8 miliar, namun yang terealisasi baru sekitar 20 persen. “Tapi walaupun demikian mudahmudahan dana bantuan ini bisa diman-

faatkan oleh para siswa kurang mampu yang menerimanya dan kita berharap nantinya dana yang sudah diberikan bisa dipergunakan sebaik-baiknya dan tepat sasaran,”kata Asyirwan Yunus. Selanjutnya Asyirwan Yunus mengungkapkan bahwa bantuan ini bersifat konsumtif dan berharap dengan ini kedepannya Baznas mampu menggiatkan perekonomian masyarakat miskin. “Mungkin nilainya tidak seberapa tapi dengan ini diharapkan tingkat ketergantungan kepada pihak lain sudah bisa dikurangi sehingga masyarakat termotivasi dan mau mandiri,”pungkas Asyirwan. Sebelumnya Jayusman melaporkan bahwa bantuan Baznas Kabupaten Limapuluh Kota ini dilakukan sesuai dengan program peningkatan sumber daya manusia dan Limapuluh Kota cerdas, maka dari itu pada periode ini Baznas Kabupaten Limapuluh Kota telah berupaya menyalurkan dana zakat yang bersumber sebagian besar dari PNS di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota.(dsp)


Pertanian 18 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Digenjot, Upaya Peningkatan Produksi Padi 5 Persen/Tahun “Hingga bulan Agustus lampau produksi padi ubinan mencapai 4,77 ton per hektar gabah kering giling (GKG), namun target produksi padi ubinan yang akan dipenuhi 4,79 ton per hektar.”

D

I tengah ancaman menurunnya angka produksi aneka komoditas pertanian –termasuk padi—, antara lain karena dampak perubahan iklim, Pemkab Limapuluh Kota justru berani memasang target untuk terus meningkatkan produksi beras untuk mempertahankan posisi surplus. “Posisi surplus beras yang terus kita upayakan untuk mempertahankannya, selain untuk memenuhi kebutuhan lokal,

Desember depan diharapkan juga dimaksudkan untuk mentaget tersebut akan tercapai, dukung program nasional,” karena memasuki musim ujar Kepala Dinas Tanaman hujan,” kata Eki yang mantan Pangan, Holticultura dan Perwartawan Harian Singgalang kebunan Kabupaten LimaPadang itu. puluh Kota Afrizul Nazar me“Kita optimis target hasil lalui Kabid Tanaman Pangan ubinan dalam tiga bulan menEki Hari Purnama di kantornya. datang diperkirakan tercapai, Dikatakan Eki, setiap tahun bila tidak terjadi kendala lain, diupayakan peningkatan mengingat pada bulan tersebut, produksi padi 5 persen, hingga biasanya curah hujan cukup Agustus 2014 produksi padi merata, sehingga upaya Pemubinan hampir mencapai tarkab Limapuluh Kota, untuk get per hektarnya. “Hingga meningkatkan produksi padi bulan Agustus lampau prodaerah ini 5 persen per tahun duksi padi ubinan mencapai bakal tercapai, untuk men4,77 ton per hektar gabah dukung swasembada beras kering giling (GKG), namun tarEki Hari Purnama nasional 10 juta ton,” terangnya. get produksi padi ubinan yang Sejalan dengan itu, akan dipenuhi 4,79 ton per dilakukan peningkatan sumber daya hektar,” terang Eki manusia (SDM) petani melalui Sekolah Dijelaskan, belum tercapainya target, Lapang Pengembangan Tanam Terpadu penyebabnya berbagai faktor, termasuk (SLPTT) dengan menggerakkan sarana cuaca. “Untuk Oktober, Nopember dan

prasarana yang ada oleh 353 kelompok tani pelaksana SLPTT padi di Limapuluh Kota. hal itu disesuaikan dengan spesifik lokasi, teknis, benih unggul, pupuk berimbang dan pengendalian Organismen Pengganggu Tanaman (OPT) seperti hama, virus, gulma. “Kelompok tani pelaksana itu memperoleh biaya pelaksanaan labor lapangan sebanyak Rp1,9 juta lebih per kelompok, biaya saprodi dan sekolah lapang. Dengan SLPTT itu petani diajak untuk mengawasi sendiri dan cara kelola yang baik untuk tanaman padinya, mana hasilnya yang baik, maka teknologi itulah yang akan dikembangkan petani,” ulasnya. Menurut dia, luas tanam padi Limapuluh Kota, tahun 2013 mencapai 46.341 hektare dan luas panen 47.045 hektare dengan produksi 33.759,17 ton, produkstivitas tertinggi 4,74 ton per hektar dengan indek petanaman 2,09. Sedangkan tahun 2014 luas tanam 47.698 hektare, luas panen 48.349 hektare dengan produksi 231.669 ton.***

2014, Saat “Kiamat Kecil” bagi Para Petani Karet “KALAULAH tidak karena tradisi, tidak mungkin saya akan bergantung pada tanaman karet,” kata seorang petani karet di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. “Tapi karena sudah diwarisi turuntemurun, kita harus rela menerima keadaan apa adanya,” tambah Zulman, 47, si petani dimaksud. Zulman, termasuk juga sekian banyak petani yang menggantungkan nafkahnya dari tanaman karet, saat ini benar-benar dihadapkan dengan kondisi keputusasaan yang seakan tidak berujung dan berpangkal. “2014 ini merupakan ‘kiamat kecil’ bagi kami, para petani karet,” katanya. “Inilah saat terberat sejak saya menggantungkan nafkah dari tanaman karet.” Saking frustasinya tentang tanaman karet, menurut Zulman, jangankan merawat dan menyiangi kebunnya, bahkan begitu mendengar soal tanaman karet saja, Zulman merasa perutnya menjadi mual. “Kalau kondisi seperti ini tidak mengalami perubahan, bisa dipastikan kebun-kebun karet rakyat akan merimba karena tak pernah lagi dirawat,” katanya. Merawat kebun karet? Bagi Zulman, dan mungkin juga bagi semua petani

karet lainnya, merawat tanaman karet agar tetap berproduksi optimal, dalam kondisi harga seperti beberapa waktu belakangan seakan hanya menambah beban hidup. “Daripada mengeluarkan biaya untuk merawat kebun, ada baiknya dana yang ada dibelikan untuk kebutuhan lain,” katanya. Sepanjang sejarah keberadaan komoditas perkebunan itu di Kabupaten Limapuluh Kota, tingkat harga karet yang berlaku sejak beberapa waktu belakangan merupakan yang termurah. Itu dengan catatan: bila harganya dikinversikan dengan harga barangbarang di pasaran, terutama barangbarang kebutuhan pokok. “Benar-benar tak bisa diharapkan,” kata petani. Dengan harga yang hanya Rp4.000/ kg di tingkat pedagang pengumpul, petani benar-benar tak bisa berharap apa-apa lagi dari tanaman karet yang dimilikinya. Tingkat harga sebanyak itu ketentuannya pun sangat ketat, yaitu untuk jenis karet murni. “Kalau karet yang sudah dicampur dengan bahan lain atau bersagap, jangan harap akan dibeli oleh toke,” tutur sejumlah petani. Sudahlah harganya sangat tidak memadai, memproduksi karet

belakangan juga dihadapkan dengan kendala lain, yaitu iklim. Curah hujan yang sejak beberapa waktu belakangan sudah mulai tinggi, membuat petani karet tidak bisa optimal menderes karet. “Kalau tetap dipaksakan menderes di saat hujan, akibatnya bisa fatal bagi batang tanaman,” terang petani karet yang lain. Lantaran harga karet yang terus

menukik, banyak petani yang selama ini menggantungkan sumber nafkahnya dari tanaman karet bantig stir dengan berpindah ke jenis pekerjaan lain. “Di saat tuntutan kebutuhan sebagai sesuatu yang harus dipenuhi, kita tentu tidak mungkin menunggu harga karet membaik baru bekerja,” kata petani karet. (e2)


Olahraga 19 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

 Silaturahim Gasliko-Bupati

Berkonsilidasi untuk Menata Kembali Organisasi Gasliko “Karena kita ketahui saat ini sepakbola bukan lagi sekedar urusan prestasi saja atau penyaluran hobi semata, tetapi lebih dari itu para pemain diharapkan bisa hidup dari olahraga tersebut.”

S

IAPA yang tidak kenal dengan Gabungan Sepakbola Limapuluh Kota, atau yang lebih akrab dipanggil dengan Gasliko? Sempat nama itu wira-wiri di kancah persepakbolaan nasional dalam rentang waktu yang cukup panjang, membuat nama Gasliko kala itu lumayan akrab dengan kuping para peminat sepakbola. Tapi, seiring perjalanan waktu, dan seirama dengan makin merosotnya nama Gasliko, nama itu secara perlahan tapi pasti mulai kurang akrab di telinga para peminat cabang olahraga sepakbola. Termasuk di daerah asalnya, Kabupaten Limapuluh Kota. Banyak di antara generasi muda yang hidup di zaman sekarang yang tidak lagi mengenal Gasliko. Tapi syukurlah, realitas yang terjadi sejak beberapa dekade belakangan tidak tekad para-mantan pemain Gasliko untuk kembali mengukir prestasi, seperti yang pernah ditoreh beberapa tahun sebelumnya, Terbukti, melalui Open Turnamen Sumbar-Riau di lapangan bola kaki Parumpuang, klub seakbola itu meraih predikat juara di turnamen bertitel Peru Cup tersebut. Tidak cukup sampai di sana, pada Kamis (9/10), mereka hadir diruang rapat Bupati Limapuluh Kota di kawasan Bukik Limau, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Mereka hadir di sana untuk sekadar bersilaturahim dengan Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo, selain juga untuk membicarakan bagaimana nasib Gasliko ke depan. Tampak hadir pada kesempatan tersebut antara lain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Limapuluh Kota Desri, S.Pd, MM, Kepala Badan Lingkungan Hidup Ambardi SE MM, Kabid Olahraga Disbudparpora Ismail, S.Pd, M.Pd dan seluruh pemain, pengurus dan

mantan pemain Gasliko yang berjumlah lebih kurang 20 orang. Dalam pertemuan silaturahim tersebut, Bupati Alis Marajo meminta agar Gasliko segera berbenah diri, baik di bidang kepengurusannya maupun pemain. “Karena kita ketahui saat ini sepakbola bukan lagi sekedar urusan prestasi saja atau penyaluran hobi semata, tetapi lebih dari itu para pemain diharapkan bisa hidup dari olahraga tersebut,” kata Bupati Alis.

Alis Marajo juga mengingatkan bahwa di Limapuluh Kota saat ini begitu banyak klub sepakbola bertebaran, dan Disbudparpora diharapkan bisa memantaunya, apakah sudah resmi dan berbadan hukum, dimaksudkan agar keberadaaan klub-klub tersebut bisa dimanfaatkan untuk kemajuan sepakbola daerah ini. “Mari kita bersama-sama berkonsolidasi untuk menata kembali keorganisasian Gasliko agar lebih baik ke

depan,” tandas Alis. Ismail dari Disbudparpora mengungkapkan bahwa keorganisasian Gasliko akan segera dibenahi, karena Limapuluh Kota mempunyai potensi dalam olahraga terpopuler ini. “Tapi terkadang tidak tergali serta tidak mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi tersebut.,” katanya. “Banyak pemain kita yang punya prestasi, tetapi itu di luar Limauluh Kota,” tambah Ismail. (joy/ogi)

pelatih sehingga cuma akan diikutkan sebanyak 26 cabor saja dengan 280 orang atlet dan 275 orang official,” katanya. Rakor itu sendiri dimaksudkan untuk mempersiapkan kontingen Limapuluh Kota untuk mengikuti Porprov XIII Sumatera Barat yang akan diselenggarakan di

Kabupaten Dhamasraya. Makanya dirasa perlu dilakukan pembinaan atlet masingmasing cabang olahraga lebih awal dan intensif oleh pengurus cabang serta dibantu oleh SKPD serta BUMD Kabupaten Limapuluh Kota sebagai pembina atau yang lazim disebut bapak angkat cabor. (joy/ogi)

Para Bapak Angkat Cabor Jangan Hanya Sebatas SK SEKDAKAB (Sekretaris Daerah Kabupaten) Limapuluh Kota H. Yendri Thomas SE MM mengharapkan kepada para Kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota yang ditunjuk untuk membina salah satu cabor (cabang olahraga) untuk benar-benar melakukan pembinaan yang diperlukan. “Diharapkan para pembina atau bapak angkat cabor jangan hanya sebatas SK saja, tapi bagaimana para pembina benarbenar ikut andil dalam memberikan perhatian dan motivasi kepada cabor yang dibinanya,” kata Yendri Tomas dalam rapat koordinasi (rakor) penunjukan pembina masing-masing cabor yang akan mengikuti Porprov XIII di Dharmasraya, Kamis (2/10) di Kantor Bupati Sarilamak. Yendri Tomas juga berharap pada Porprov XIII di Dhamasraya nanti kontingen Kabupaten Limapuluh Kota mampu mengukir prestasi yang membanggakan. “Pada Tahun 2012 lalu selaku tuan rumah

kita mampu meraih peringkat kedua, mudah-mudahan di Dhamasraya nanti kita bisa mempertahankannya, setidaknya lima besar harus bisa kita raih,” harap Yendri Tomas. Sementara itu Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Limapuluh Kota Ir.Novyan Burano menyampaikan bahwa dibutuhkan keseriusan dari semua pihak karena Porprov XIII akan berlangsung tidak beberapa bulan lagi. “Jadi kita harapkan kepada Kepala SKPD agar bisa membantu pengurus cabang olahraga dalam menata dan menyempurnakan kepengurusan cabang olahraga yang dibinanya,” kata Novyan. Kabid Olahraga Disbudparpora, Ismail, S.Pd, M.Pd, melaporkan bahwa pada Porprov XIII nanti Limapuluh Kota akan menyertakan 26 cabor. “Kita mempunyai cabang olahraga sebanyak 29, namun karena indikator untuk mengikuti Porprov adalah prestasi organisasi, maka atlet dan


20

Kaba Rantau

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Putera Riau Asal Pangkalan Resmi Menjadi Plt. Gubri Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

“Untuk selanjutnya, bila status Annas Maamun menjadi terdakwa, maka Annas akan diberhentikan sementara dengan mekanisme Keputusan Presiden dan wakilnya menjadi Penjabat Gubernur Riau.”

W

AKIL Gubernur Riau (Wagubri) H. Arsyadjuliandi Rachman atau yang akrab disapa Andi Rahman, resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri). SK penunjukkan Plt Gubernur itu diserahkan oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri H Djohermansyah Djohan di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa (7/10). Dasar hukum penunjukan melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 122.14/5280/SY perihal Penugasan Wakil Gubernur Riau sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Riau. Menyusul penyerahan SK itulah, maka resmilah putera Riau asal Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, menjabat sebagai Plt. Gubri. Dalam pengarahannya, Djohermansyah mengatakan Kementerian Dalam Negeri menetapkan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Riau, menggantikan Annas Maamun yang tidak bisa melanjutkan kewenangannya lagi sebagai gubernur setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kepala daerah yang ditangkap karena masalah hukum dan menjadi tersangka, maka tidak bisa lagi menjalankan tugas dan kewenangannya sesuai dengan UU Pemerintah Daerah yang baru,” kata Djohermansyah di depan seluruh pejabat Pemprov Riau, termasuk sejumlah bupati dan walikota, termasuk Bupati Kampar Jefry Noer. Menurut Djohermansyah, wakil kepala daerah otomatis harus melaksanakan tugas dan kewenangan gubernur sesuai dengan Pasal 65 ayat 1 dan 65 ayat 2 UU Pemerintahan Daerah. Meski begitu, ia mengatakan Annas Maamun kini masih menjadi Gubernur Riau secara defenitif, dan baru akan diberhentikan sementara ketika statusnya jadi terdakwa. “Status beliau belum diberhentikan. Secara yuridis formal masih Gubernur Riau, tapi Gubernur Riau yang dilarang untuk

melaksanakan tugas dan wewenangnya,” ucap Djohermansyah, sambil menambahkan, keputusan tersebut mengacu kepada Undang-undang (UU) Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014 yang baru disahkan pada 2 Oktober lalu. Dalam peraturan tersebut, kepala daerah yang tersangkut kasus hukum dalam UU Pemda adalah setiap kepala daerah yang ditangkap maupun menjadi tersangka, maka tidak diperbolehkan untuk menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai kepala daerah. Dengan begitu, Kementerian Dalam Negeri akan menetapkan wakil kepala daerah sebagai pelaksana tugas agar roda pemerintahan dan pelayanan masyarakat tetap berjalan normal. “Aturan terbaru dalam UU Pemda inilah yang diberlakukan untuk Gubernur Riau Annas Maamun, yang kini ditahan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap. Annas Maamun masih Gubernur Riau secara defenitif, namun tidak boleh menjalankan wewenang dan tugasnya sebagai kepala daerah,” beber pejabat Kemendagri yang juga berasal dari Sumbar itu. Untuk selanjutnya, ujar Djohermansyah, bila status Annas Maamun menjadi terdakwa, maka Annas akan diberhentikan sementara dengan mekanisme Keputusan Presiden dan wakilnya menjadi Penjabat Gubernur Riau. Annas Maamun baru akan diberhentikan dari jabatan gubernur, apabila sudah berstatus terpidana dengan hukuman pengadilan sudah berketetapan hukum tetap. “UU Pemerintahan Daerah baru disahkan lima hari, dan pertama kali langsung diterapkan di Riau Bumi Lancang Kuning,” kata Djohermansyah yang langsung disambut tepuk tangan meriah oleh pegawai dan pejabat di aula Gedung Daerah Riau, termasuk Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi

Rachman. Djohermansyah yang pernah bertugas di Riau menjadi Plt Gubernur Riau tersebut meminta agar semua unsur Muspida dan masyarakat Riau bisa membantu serta mendukung Arsyadjuliandi Rachman menjalankan tugasnya sebagai Plt Gubernur Riau. “Saya berharap (dengan adanya kasus yang menimpa Annas Maamun) ada pembelajaran bagi pejabat dan masyarakat Riau,” pungkas Djohermansyah. Sementara itu Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berjanji akan menjalankan tugas selaku Plt. Gubri sebaikbaiknya dan berlaku amanah. Andi Rachman juga berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang dibuat oleh Gubernur Riau Annas Maamun. Andi Rachman juga mengatakan dirinya tidak akan meneruskan kebijakan Annas yang keliru, diantaranya seperti meminta pembayaran dimuka atau “ijon” dalam proyek-proyek infrastruktur Pemprov Riau. “Kalau saya setelah ini hal-hal seperti itu (ijon) tidak akan saya lakukan. Kita sesuaikan sajalah dengan peraturan dan prosedur yang berlaku,” tegas Andi Rachman. Andi Rachman menegaskan salah satu fokus kerja utama yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah percepatan penyerapan APBD Riau 2014 sesuai dengan aturan yang ada. “Sebetulnya, beberapa hari yang lalu saya sudah

minta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk tetap jalan sebagaimana tugas pokoknya masing-masing untuk pelaksanaan APBD. Kalau ada hambatan, kita segera konsultasi,” ujar Andi Rachman. Andi Rachman juga berjanji akan melakukan penelusuran untuk menertibkan penggunaan belasan mobil dinas yang diduga salah sasaran dan digunakan oleh pihak tidak berhak pada masa pemerintahan Gubernur Riau Annas Maamun. “Nanti kita bicarakan apa yang dianjurkan oleh Dirjen Otonomi Daerah. Ini akan kita bicarakan dengan biro yang terkait untuk menjaga aset kita supaya tidak kemana-mana,” kata Andi Rachman. Andi Rachman mengaku sejauh ini dirinya belum menerima laporan mengenai status belasan mobil dinas pemerintahan yang diduga bermasalah tersebut. Bekerja Cepat Sementara itu anggota DPRD Riau meminta Plt Gubri yang baru ditunjuk bekerja cepat merealisasikan Anggaran dan Pendapatan belanja Daerah (APBD) 2014 yang serapannya masih rendah. “Kita berharap wagub yang sekarang menjadi Plt Gubernur Riau bisa lebih menggesa kinerja agar realisasi APBD lebih baik. Terlebih lagi sebelumnya pelaksanaan dari pemerintah terlihat stagnan,” kata anggota DPRD Riau Fraksi PKB, M Yusuf Sikumbang. Menurut Yusuf Sikumbang yang juga berasal dari Sumbar itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman merupakan sosok yang enerjik dan masih muda sehingga bisa bekerja dengan cepat. Targetnya, kata dia, dalam sisa waktu tiga bulan ini bisa merealisasikan 80 persen APBD. Senada dengan Yusuf, Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra Sejahtera DPRD Riau, Mansyur HS juga mengharapkan agar kegiatan yang telah diprogramkan dalam APBD harus ada percepatan. Jika bisa, kata dia, jangan lagi ada yang terlambat sehingga serapan anggaran bisa signifikan. “Kalau dulu kecepatannya 60 km/jam, saya harap dengan Plt Gubernur Riau saat ini bisa menjadi 100 km/jam,” ucapnya. Dengan diangkatnya Arsyadjuliandi Rachman menjadi Plt Gubernur Riau ini menjadikan akhir dari “dinasti” Annas Maamun yang hanya berusia tujuh bulan. Status tersangka terpaksa disandang Annas yang merupakan politisi Golkar berusia 74 tahun tersebut, usai tangkap tangan kasus suap alih fungsi hutan di Kuantan Sengingi pada akhir September lalu. KPK juga menetapkan Gulat Medali Emas Manurung yang disebut sebagai seorang pengusaha sawit sebagai tersangka pemberi uang kepada Annas Maamun. (e2)


21

Kaba Rantau

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

“Kalau untuk pengawasan saya menyatakan sudah komit. Akan saya lakukan tugas pengawasan dengan penuh tanggungjawab dan tidak ada beban bagi saya untuk menjalankan itu.”

I

NSINYUR H. Arsyadjuliandi Rachman MBA atau yang lebih akran disapa dengan Andi Rachman agaknya berkiblat ke para politisi dari dunia Barat sebelum memutuskan terjun ke dunia politik praktis. Yaitu, ia memilih mapan dulu secara ekonomi, baru kemudian melebarkan sayapnya untuk menerjuni dunia politik praktis. Makanya tidak ayal, begitu sudah menjejakkan kakinya di dunia politik praktis, sepak terjangnya cukup diperhitungkan dalam kancah politik, baik di level daerah Provinsi Riau maupun skala nasional. Banyak orang kemudian mencatat, setiap tahapan langkah Andi Rachman di dunia politik praktis sudah disertai dengan perhitungan yang sangat matang dan njelimet. Makanya tidak ayal juga, sejumlah langkah Andi yang mewarnai perjalanannya berkiprah di dunia politik praktis disertai dengan kesuksesan, yang mungkin jarang mampu direbut oleh politisi-politisi lain, terutama di Riau. “Kalau Pak Andi sudah manergetkan sesuatu, biasanya jarang yang meleset,” ujar seorang pengamat politik lokal yang enggan ditulis jati dirinya kepada Riau Aksi. Ketika pada tahun 2004 Andi Rachman memutuskan maju di ajang Pemilu Legislatif untuk membidik kursi DPRD Riau periode 2004-2009, politisi yang bernaung di bawah panji-panji Partai Golkar (Golongan Karya) itu terkesan dengan sangat mudah mendapatkan satu kursi di DPRD Riau. Jabatan sebagai anggota DPRD Riau iajalani penuh selama lima tahun, yaitu untuk periode 2004-2009. Ketika pada 2009 kembali digelar

Pemilu Legislatif, dan Andi Rachman memutuskan kembali maju ke arena pertarungan, kembali terbukti keputusannya tidak meleset. Pada tahun ini Andi maju menjadi caleg DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Riau untuk keanggotaan DPR RI periode 2009-2014, dan oleh KPU Andi dinyatakan terpilih untuk mendapatkan satu kursi di DPR RI. Ketika masih duduk di bangku DPR RI ini, dan di Riau digelar Pemilukada 2013 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Andi Rachman menyatakan maju ke arena Pemilukada Riau 2013 dengan membidik kursi wakil gubernur, sementara posisi gubernur untuk koleg separtainya, H. Annas Maamun. Pasangan ini dinyatakan sebagai pemenang, dan pada Februari 2014 dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Wakil Gubernur Riauperiode 2014-2019. Baru sekitar tujuh bulan menjabat sebagai Wakil Gubernur, “prahara” kemudian datang menimpa Riau menyusul dengan ditangkapnya oleh KPK Gubernur H. Annas Maamun dalam asus dugaan suap. Tidak perlu menunggu lama, pada Senin (6/10) terbit SK Mendagri Gamawan Fauzi yang menetapkan Andi Rachman sebagai Plt. Gubernur Riau untuk menggantikan seniornya yang terjerat persoalan hukum, Annas Maamun. Proses Panjang Merujuk ke belakang, saat dipercaya duduk di DPR RI, Andi Rachman juga diberi amanah memegang tampuk Wasekjen DPP Partai Golkar. Lebih dari itu, putra dari almarhum H Rachman Syafei atau Rachman Kawek ini dipercaya partai berlambang pohon beringin menjadi Koordinator Wilayah Sumatera yang meliputi lima provinsi yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Kepercayaan ini diberikan langsung oleh Ketua Umum Golkar Abu Rizal Bakri (ARB) karena menurut ARB, sosok Andi Rachman sudah terbukti dan teruji kepiawaiannya

dalam menejerial dan mengorganisir sumber daya manusia. “Buktinya sebagai pelaku dunia usaha, perusahaan Bang Andi Rachman terus berkembang maju. Di ranah politik karirnya makin cemerlang sejak mulai berkiprah di arena politik 15 tahun silam,” kata Yusuf Muluk salah seorang tokoh masyarakat Kota Pekanbaru. Bang Andi Rachman mengakui, untuk mendapatkan karir dan kepercayaan di kalangan politisi beringin melalui proses yang panjang. Awalnya Andi Rachman di Golkar menjadi anggota biasa juga. “Semuanya butuh proses. Jadi kalau dalam berpolitik, saya punya prinsip seperti air mengalir,” ungkap Andi Rachman. Meskipun lihai dan mumpuni dalam manejemen sumber daya manusia, namun Andi bukanlah tipe orang yang suka mencari kesempatan dalam kesempitan terutama di dunia politik. Salah satu buktinya dapat dilihat dari rekam jejaknya saat menjabat menjadi bendahara umum Golkar Riau yang pada saat bersamaan partai itu dipimpin oleh Gubernur Riau Rusli Zainal. Kala itu, ia sendiri yang menanggulangi segala urusan yang berhubungan dengan keuangan partai. “Saya tidak pernah meminta uang kepada Rusli selaku ketua partai saat itu,” ujar Andi mengenang. Setiap kegiatan partai baik yang berhubungan dengan pusat dan daerah khusus soal pendanaan partai Andi Rachman berusaha mencarikan solusinya tanpa harus membebankan dan merepotkan orang lain. “Kalau ada tamu-tamu dari pusat datang ke daerah, ketua dan petinggi partai Golkar Riau tidak perlu repot memikirkan. Segala akomodasinya saya selesaikan sendiri,” katanya. Keteguhan Andi Rachman memegang amanah juga dibuktikan dalam mengelola perusahaannya. Meski tampil sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di kalangan dunia usaha, Andi sampai detik ini

enggan dan bahkan tidak pernah menyentuh proyek pemerintah daerah. Untuk itu saat ini, mungkin Andi Rachman satu-satunya sosok calon pemimpin Riau yang sangat siap, bebas, plong dan tidak ada keraguan sedikipun untuk menjalankan tugas sebagai wakil gubernur Riau secara konsisten. Ia sosok yang nyaris bersih dari sengkarut politik balas budi untuk mendapatkan proyek proyek pemerintah. Dalam menjalankan bisnis, ia sebagai petarung secara “fair ” dan terbuka untuk mendapatkan tender proyek-proyek swasta dan BUMN. Oleh karena itu, sosok Andi memang paling pas mendampingi Anas Maamun sebagai calon wakil gubernur Riau, karena selain siap dalam menjalankan tugas pengawasan aparatur pemerintah, penggunaan anggaran keuangan daerah, pajak maupun retribusi yang selama ini diketahui bocor kemana-mana. Andi Rachman telah mengikrarkan berulang kali komimennya di berbagai tempat, acara dan pertemuan bahwa masalah pengawasan sudah harga mati dan tidak ada tawar menawar lagi. “Kalau untuk pengawasan saya sudah komit. Akan saya lakukan tugas pengawasan dengan penuh tanggungjawab dan tidak ada beban bagi saya untuk menjalankan itu,” kata Andi menegaskan komitmen saat berdialog dengan para Ketua Asosiasi Pekerja di Riau beberapa waktu lalu. Itu dapat dibuktikan kelak, jika pasangan H Annas Maamun dan Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA dipercaya memimpin Provinsi Riau ke depan. Bukan tidak mungkin Andi Rachman akan menjadi “Ahok-nya” Propinsi Riau, sosok yang berani dan tegas, terlebih dalam pengawasan penggunaan keuangan APBD agar lebih pro terhadap pembangunan untuk masyarakat luas. Bukan pembangunan untuk segelintir orang, kelompok atau golongan. (dri/arc)


Infrastruktur 22 REDAKSI

“Diharapkan pada 2016 mendatang seluruh SKPD yang berada dibawah jajaran Pemkab Limapuluh Kota akan berada di kawasan IKK (ibu kota kabupaten) Sarilamak.”

D

IPERCAYA menjadi Bupati Limapuluh Kota periode kedua untuk rentang waktu 2010-2015, Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo bersama pasangannya, Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus M.Si., punya sejumlah target kerja, termasuk juga obsesi-obsesi yang harus diwujudkan. Menurut Kepala Dinas PU (Pekerjaan Umum) Kabupaten Limapuluh Kota, Ir. Edward Nahar Sago M.Si., di antara sejumlah obsesi Bupati Alis Marajo, yang paling menonjol adalah menjadikan Bukik Limau di Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau (lokasi kantor Bupati dan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

jajaran Pemkab Limapuluh Kota DPRD Limapuluh Kota-Red), akan berada di kawasan IKK (ibu sebagai pusat perkantoran kota kabupaten) Sarilamak,” kata Pemkab Limapuluh Kota. Edward. Kalau sejauh ini sejumlah Untuk itu, tambah edward, kantor SKPD (satuan kerja secara bertahap, sesuai dengan perangkat daerah) di lingkup kemampuan keuangan daerah, Pemkab Limapuluh Kota beberapa SKPD telah dibangun di menyebar di sejumlah tempat, lingkup IKK, seperti kantor termasuk di Kota Bappeda tahun 2013 lalu. Dan Payakumbuh, Bupati Alis untuk tahun 2014 ini, tengah Marajo menginginkan pada dibangun pula beberapa kantor saatnya nanti semua SKPD SKPD di sana, plus Masjid dengan yang ada berkantor di satu titik, total pagu dana Rp.24 miliar. yaitu kawasan Bukik Limau, Kantor-kantor yang dibangun yang persis berada di sisi ruas itu antara lain, Dinas DPPKAD, jalan negara Sumbar-Riau itu. Pertanian dan Holtikultura, Belakangan, siapa pula bisa Edward Koperindag UKM. “Lihatlah mengira kalau kondisi Bukik sekarang, pembangunan gedung-gedung Limau yang sebelumnya penuh dengan perkantoran tersebut tengah berjalan. Kita semak belukar akan menjadi sebuah lokasi optimistis penyelesaian pembangunannya modern dengan bangunan kantor-kantor akan tepat waktu sesuai kontrak,” tambah SKPD megah yang berjejer di sekitarnya? Edward. “Diharapkan pada 2016 mendatang Di samping pembangunan seluruh SKPD yang berada dibawah

Kantor Distanhorbun

perkantoran, infrastuktur jalan di sekitar kawasan IKK Sarilamak juga tidak kalah ketinggalan untuk dibenahi. Ruas kantor bupati ke Gurun dan Koto Tangah sudah dihotmik tahun 2013 lalu. Jalan beraspal beton tersebut juga sudah diperlebar. Begitupun jalan dua jalur sebagai jalan masuk kawasan kantor bupati juga sudah rampung diaspal beton tahun ini. Disamping itu, penambahan ruangan Mess Pemda di Tarantang juga hampir rampung pembangunannya. “Program PU tahun mendatang untuk kawasan IKK ini, kalau sekretariat sudah membebaskan 14 ha lahan, maka dinas PU meminta enam hektar untuk pembangunan Rumah Sakit Daerah di Gurun, dan dua hektar untuk pembangunan kantor Dinas Pendidikan,” jelas Edward. “Kantor Dinas Pendidian dengan jumlah PNS-nya terbanyak, enam ribu orang lebih, jelas kondisinya tidak memadai dengan kantor yang ada sekarang,” tambahnya. (wb arta)

Kantor Dishuttambang


Eksos 23 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si meninjau jalan dan goro masyarakat di Jorong Sialang Nagari Situjuah Tungkar.(f-ogi)

A

NGGOTA masyarakat di Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, punya harapan baru untuk peningkatan akses ekonomi dan sosial mereka. Yaitu, setelah cukup lama dinanti, akhirnya pembangunan jalan poros di sana akan segera dibangun. Pembangunan jalan poros dimaksud adalah dari Jorong Sialang yang tembus sampai ke Nagari Situmbuak, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Kepastian ini didapat menyusul setelah Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. melakukan kunjungan kerja ke Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Senin (22/9). Wabup Asyirwan yang didampingi Kepala Dinas PU (Pekerjaan Umum) Kabupaten Limapuluh Kota Ir.Edwar S.Pi dan Kadis Pertanian Ir. Aprizul Nazar berkunjung ke jorong tersebut saat

masyarakat setempat tengah melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan jalan di lokasi tersebut. Gotong royong itu sendiri diikuti oleh ratusan warga. Disambut oleh Wali Nagari Tungkar Dt. Lelo Batuah dan tokoh-tokoh masyarakat Jorong Sialang, Wabup Asyirwan Yunus mengaku bahwa wacana pembangunan jalan Sialang-Situmbuak sudah seharusnya diwujudkan. “Kalau tidak bisa dikerjakan lewat APBD-P 2014, maka akan dianggarkan di APBD murni 2015,” katanya. Belum juga, “Kita akan usahakan dana ke pusat,” kata Asyirwan. Menurut Asyirwan, dengan dibangunnya jalan poros Sialang-Situmbuak, maka pemerintah daerah dengan sendirinya akan membuka akses bagi masyarakat di kedua daerah bertetangga tersebut untuk mengangkut hasil sumber daya alamnya. “Banyak hasil pertanian masyarakat

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si memberikan arahan pada masyarakat Jorong Sialang.(f-ogi)

Jorong Sialang yang bisa dipasarkan ke Kabupaten Tanah Datar. Dengan dibukanya akses jalan ini maka modal angkut akan lebih murah,”sebut Asyirwan. Manfaat lain, menurut Asyirwan, dengan pembukaan jalan poros SialangSitumbuak ini adalah akan menjadikan jalur tersebut sebagai jalur alternatif bagi pengendara asal Kabupaten Tanah Datar menuju Payakumbuh dan Limapuluh Kota maupun sebaliknya. “Dengan jarak tempuh yang singkat,” ucap Wabup Asyirwan. Asyirwan Yunus juga meminta Kadis PU beserta jajarannya untuk secepat mungkin menindaklanjuti hal tersebut. “Saya dapat laporan jika Pemkab Tanah Datar sudah mengembangkan pembangunan jalannya dari Situmbuak ke batas Jorong Sialang. Nah, ini yang akan

kita lanjutkan, setelah terwujud baru kita bicara potensi apa yang akan kita kembangkan di nagari ini,” pungkas Asyirwan. Kadis PU Ir.Edward, S.Pi mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin merealisasikan pembangunan jalan ini. “Saya akan paparkan nanti bahwa pembangunan jalan ini sangat mendesak, kalau tidak ada anggaran di APBD, akan kita usahakan dana dari pusat,” kata Edward. Wali Nagari Situjuah Tungkar beserta masyarakat juga menyampaikan harapan mereka agar jalan ini bisa diwujudkan pembangunannya. Selain itu mereka juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wabup beserta rombongan ke nagari ini. (joy/ogi)


24

B

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Profil Nagari

ILA disebut namanya barangkali orang akan langsung membayangkan olah raga terbang layang, objek wisata Aie Sosang, Benteng Tuanku Nan Garang, situs Batu Borobono, wisata religi Basafa dan lainnya. Sebab faktanya, berbagai potensi itu hanya ada di nagari ini dan tidak ada duanya di nagari lain di Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain itu, nagari ini juga dikenal karena putera terbaiknya Alis Marajo Dt. Sori Marajo merupakan Bupati di daerahnya. Taeh Bukik, begitu nama yang lekat pada nagari tersebut. Taeh Bukik terletak di kawasan Gunuang Bunsu Kecamatan Payakumbuh yang berjarak sekitar 15 Km dari Ibu Kota Kabupaten di Sarilamak dan dari Kota Payakumbuh. Nagari yang berada pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut itu mempunyai luas sekitar 23,7 Km2 yang terdiri dari lahan sawah seluas 207 hektare, kebun 2.317 hektare dan pemukiman 167 hektare. Taeh Bukik sejak jauh hari sebelumnya sudah dikenal dengan tradisi Basafa. Setiap tahunnya di bulan Safar, orang senantiasa berbondongbondong mendatangi Taeh Bukik memperingati Bulan Safar di Gunung Bunsu dengan cara ber-Syalawat dan membaca Yasinan. Uniknya lagi, dinagari yang dihuni oleh 3.271 orang penduduk itu juga ada objek wisata Aia Sonsang yang seolah mengalirkan air dari bawah ke atas. Tak kalah hebatnya, di nagari itu terdapat pula olah raga paralayang yang telah dijejal atlet dari berbagai negara. Selain itu dinagari ini juga ada arena motocross di kawasan Bukik Tapuang yang cukup menantang. Semua itu tidak akan ditemukan di nagari lain. Sebutan Taeh konon berasal dari keberadaan sebatang pohon besar yang tidak diketahui namanya. Saat itu setiap orang yang melihatnya selalu

bertanya apa gerangan nama pohon tersebut, namun tidak seorangpun yang mengetahuinya. Ntah Eh “Setiapkali ditanya, orang hanya menjawab ntah eh. Berikutnya, orang menyebut daerah sekitar pohon besar itu menjadi daerah Ntah Eh yang kemudian berubah menjadi Taeh,” ungkap Wali Nagari Taeh Bukik Hardimus Dt. Pangulu Bosa didampingi Sekretaris Nagari Taeh Bukik Bentriwirman. Menurut Hardimus, awalnya Taeh merupakan satu nagari dan pada tahun 1918 terbagi dua. Wilayah yang tinggi atau yang berada di kawasan Gunuang Bunsu menjadi Nagari Taeh Bukik dan wilayah di dataran rendah merupakan Nagari Taeh Baruah. Pada tahun 1913 hingga 1918 nagari ini dipimpin oleh Kapalo Nagari Salim Dt. Mongguang. Setelah Taeh terbagi dua tahun 1918 Taeh Bukik dikepalai Kapalo Nagari Dt. Panduko Tuan. Wali nagari terlama memimpin Taeh Bukik adalah Amir Syamsu mulai tahun 1962 sampai 1980. Nagari ini terbagi dalam empat jorong yang masing-masingnya Jorong Pogang, Talago, Bukik Topuang dan Pabatungan. Sebagian besar atau sekitar 90% masyarakat Taeh Bukik bergerak di sektor pertanian atau mengandal hidup di bidang perkebunan dan pertanian terutama padi sawah, aren, karet, coklat dan lainnya. Hanya sekitar 10% saja warga yang berusaha di bidang peternakan dan perdagangan. “Areal pertanian di lereng Gunuang Bunsu ini rata-rata masih tadah hujan dan sebagian memanfaatkan air dari sumber mata air di kawasan gunung tersebut. Mata air itu senantiasa

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 122 tanggal 15 Oktober 2014

mengecil setiap kali musim kemarau. Untuk melindungan mata air tersebut masyarakat sepakat menjaga hutan di Gunung ini,” ujar Hardimus. Kearifan lokal yang melarang masyarakat menebang pohon di kawasan hutan lindung tersebut telah mampu mempertahankan keberadaan kawasan hutan termasuk spesies flora dan fauna. Hingga kini di hutan ini masih ada berbagai jenis flora seperti Madang, Surian, Beringin, Kayu Kalek, Pulai, Kayu Kemenyan, Kayu Musang dan lainnya. Begitu pula spesies fauna masih ditemukan Beruang, Rusa, Kijang, Babi, Kambing Hutan, Kera, Siamang dan sebagai. Menyoal permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Taeh Bukik, Hardimus mengakui nagari ini masih mengalami banyak kekurangan terutama persoalan sarana dan prasarana seperti jalan nagari. Untuk melancarkan arus lalu-lintas barang dan orang dari berbagai jorong di nagari ini, ke depan perlu dikejar perbaikan jalan wisata ruas Jorong

Hardimus

Pogang – Batu Borobono dan Benteng Tuanku Nan Garang. Berikutnya jalan wisata dari Jorong Talago menuju Batu Telapak Nabi Tanah Badogang serta jalan ruas Batu Kudokudo ke Aie Sonsang. Untuk pengembangan pemukiman juga dibutuhkan perbaikan jalan Bukik Topuang – Padang Koreh serta penuntasan pembukaan jalan baru dari Bukik Topuang ke Padang Koreh. “Untuk membenahi infrastruktur itu kami berharap alokasi proyek dari pemerintah melalui dinas PU,” tutur Hardimus. Selain jalan, nagari yang berhawa sejuk ini juga berharap adanya pemasangan jaringan listrik PLN ke kawasan Aie Sonsang. Tak kalah pentingnya mengharapkan pembangunan pasar nagari dan lapangan sepak bola yang hingga kini belum pernah dimiliki Taeh Bukik. Dengan adanya pasar nagari, Taeh Bukik berharap bisa menggenjot perekonomian masyarakatnya. Sedangkan pembangunan lapangan bola dikehendaki sebagai upaya pembinaan generasi muda. “Hingga kini kami masih mencari lokasi untuk pasar dan lapangan tersebut,” sela Bentriwirman. (hendri gunawan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.