Majalah Sinamar Edisi 93

Page 1

ISSN 2303-2634


Tanggung jawab Pemerintah bukan hanya Melindungi kepentingan sebagian kecil orang kaya namun juga menjamin kesejahteraan dan hak masyarakat luas. :: Franklin D. Roosevelt :: - Mantan Presiden AS

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

REDAKSI

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

3

Mengangkat Tema Hari Jadi

M

enyusul kebijakan daerah tentang penetapan Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota yang diatur dengan Perda Nomor 11 Tahun 2008 yang menetapkan tanggal 13 April 1841 s ebagai Hari J adi Kabupaten Limapuluh Kota, maka semua pihak tentu harus tunduk kepada ketentuan itu. Kendati soal hari jadi Kabupaten Limapuluh Kota mas ih banyak menjadi polemik di sejumlah kalangan yang sampai sekarang belum juga kunjung usai, tapi lantaran belum ada perubahan terhadap perda yang mengatur tentang hal itu, maka dengan sendirinya Perda Nomor 11 Tahun 2008 masih tetap dijadikan sebagai rujukan. Karena hari jadi merupakan sebuah momen yang kami nilai termasuk penting, maka dalam sidang redaksi Majalah Sinamar, kami memutuskan untuk mengangkat masalah tersebut s ebagai materi Laporan Utama. “Setidaknya untuk mengingatkan masyarakat akan hari lahir kabupaten yang dicintainya,” kata Muhamad S. S.Pd., pemimpin redaksi sekaligus penanggung jawab media ini. Kami

memang ber pretensi bah wa belum se mua anggota m as ya r ak at di daerah ini tahu dengan hari lahirnya kabupaten ini , boleh jadi ka rena masya rakat masih terlalu apatis degan hal-hal s eperti itu, Eliza, A.Md (f/joy) atau memang karena kurang nya s os ialis as i s ehingga inf ormas i tentang Hari J adi Kabupaten Limapuluh Kota tidak menyebar secara merata ke masyarakat. Apa pun latar belakang penye babnya, menurut Muhamad, sebagai media yang bertugas untuk memberitahukan apa-apa yang memang pantas disebarluaskan ke pub

TAJUK

Memetik Substansi dari Hari Jadi

Oleh : Muhamad.S, S.Pd )* TIAP tahun, tepatnya tiap tanggal 13 April, mas yarakat dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota rutin memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota. Untuk tahun ini merupakan yang ke-172. Selain acara resmi seperti upacara bendera dan sidang paripurna istimewa DPRD Limapuluh Kota, juga dilengkapi serangkaian kegiatan lain yang bersifat hiburan. Semua yang dilakukan tentu sebagai sesuatu yang sah-sah saja. Setidak nya peringatan hari jadi mengingatkan semua

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

lik, maka pihaknya akan berupaya melakukan hal-hal semac am itu s ec ara maks imal. “Dampak yang kita harapkan, antara lain meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap daerahnya sendiri,” kata Muhamad. Kami juga perlu menginformasikan bahwa Eliza, staf di Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, pada 19 s ampai 22 Maret lalu menjalani Bimtek (Bimbingan Teknis) Kehumasan dan Media di Solo, Jawa Tengah. Dalam kes empatan itu, Eliza bersama sejumlah rekan dari daerah-daerah lain dibimbing oleh instruktur dari Harian Media Indonesia. Dalam kesempatan Bimtek di Solo itu, Eliza menerima berbagai materi yang berkenaan dengan kehumasan dan media massa. Antara lain, dituntun membuat berita, rilis, foto jurnalistik, dan lainnya. “Alhamdulillah, banyak ilmu bermanfaat yang bisa saya petik setelah menjalani bimtek,yang nantinya bisa diaplikasikan ” kata Eliza, saat melapor ke atasannya, Muhamad, setelah kembali pulang ke Sarilamak.(e2) kita tampik adalah masih ada, bisa jadi ( mungkin) masih banyak warga yang belum menikmati apa yang s eharus nya mereka rasakan sebagai warga sebuah negara yang merdeka. Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, membengkaknya angka peng angguran, dan mereka yang karena keti adaannya terpaksa menghuni rumah-rumah yang tidak layak, agaknya sedikit di antara sekian banyak persoalan yang dihadapi daerah ini. Belum lagi mereka yang tak s empat menikmati pendidikan yang layak, dan pelayanan kesehatan yang memadai. Kiranya Limapuluh Kota di bawah duet Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., yang antara lain mengusung program pengentasan kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh, bisa menjawab sejumlah persoalan krusial yang dihadapi Limapuluh Kota. Tidak mungkin spontan dan ins tan, tentunya, tapi butuh waktu dan proses, Itulah, agaknya, salah satu substansi yang hendak kita gali di saat Kabupaten Limapuluh Kota memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke-172, yang jatuh pada 13 April 2013 ini.***

elemen masyarakat daerah ini akan hari lahir daerahnya, dan pada gilirannya diharapkan akan makin meningkatkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap Limapuluh Kota, baik sebagai daerah tempat lahir maupun sebagai daerah harapan. Tentu saja yang tidak dinginkan adalah, kemeriahan peringatan hari jadi yang dilakukan tiap tahun mengaburkan substansi yang hendak dituju dari keberadaan sebuah daerah otonom seperti Limapuluh Kota. Kita seyogianya harus tetap konsisten menempatkan peringatan hari jadi dan kegiatan-kegiatan sejenis hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan yang sebenarnya. Mas alahnya, kendati Limapuluh Kota tergolong kabupaten tua di Sumbar, toh perjalanan waktu tidak dengan sendirinya meniadakan sejumlah persoalan yang krusial. Bahkan, oleh karena sebab-sebab tertentu, sejumlah persoalan mendasar itu mengalami pembesaran bobot dan intensitas. Boleh jadi semakin hari bertambah banyak warga daerah ini yang mencapai tingkat kesejahteraan yang layak, bahkan jauh di atas standar - standar *) Penulis adalah Kabag Humas & Protokoler Setdakab Limapuluh Kota. yang ada; tapi realitas objektif yang tidak bisa

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah KabupateLima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Adi Warman, Joni Indra, Ronny M.Nur, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA: Adi Warman REDAKTUR: Joni Indra, Ronny M.Nur, Mike Zaimy, Eliza STAF REDAKSI: Herpatarmidi REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy Febrina, Hendri Gunawan FOTOGRAFER: Herpatarmidi SEKRETARIS : Iis Sugiarti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : majalah.sinamar@gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BARU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud da n tujuan. Dikirim via email : majalah.sinamar@gmail.com. Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

4

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

DAFTAR ISI

12

PENDIDIKAN Desri minta CPNS Utamakan Guru SD

13

AGROPOLITAN Pertahankan Surplus Melalui Pola SLPTT

14 INFRASTRUKTUR

Maaf,...Belum akan ada penambahan RSUD

16

SOSOK Mengenal dr.Achmad Darwis

17 BUDIDAYA 18 ADAT Lintasan Sejarah dan Falsafah Adat Minang (Bag II )

Cover

6

20 GALERY 21 GALERY 22 MEDIA

- Pelatihan Wali Jorong :

LAPORAN UTAMA

Wabup : “ Saya Tidak Kalah dari Jokowi”

24 APARATUR - Penilaian Kompetensi Camat : Jangan Hanya Mengejar Predikat sebagai Terbaik

25

PARIWISATA - Peringatan Peristiwa Titik Kulminasi Matahari : Jadikan Koto Alam sebagai Pusat Perhatian Internasional

- Alis Marajo, Bupati : Berupaya Sejahterakan Seluruh Masyarakat - Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar : Momen Untuk Evaluasi - Asyirwan Yunus, Wakil Bupati : Salah Satu Identitas dan Tonggak Sejarah - Kenapa 13 April 1941 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Lima Puluh Kota

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

26

NAGARI

28 30

SOROT

32 34 35 36

PEMERINTAHAN

38

SERBA - SERBI

BIMTEK

POLITIKA PRESTASI VARIA LIMAPULUH KOTA


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

ETALASE MAKAM KERAMAT TANJUNG LILIN

Makam Keramat Tj.Lilin di Taeh (f/joy)

MAKAM Keramat Tanj ung Lilin terletak di Kenagarian Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, sekitar 8 km arah utara Kota Payakumbuh dan sangat mudah serta aman untuk dikunjungi. Di tempat ini terasa suasana yang tenang dan sunyi walaupun sangat dekat dengan perkam pungan penduduk. Ada dua versi cerita tentang Makam Keramat ini, versi pertama menceritakan bahwa yang berkubur disini adalah Syech Yusuf yang merupakan salah seorang ulama yang ikut mengembangkan syi’ar agama Islam dari Aceh sampai ke Malaysia, beliau dikenal mempunyai kesaktian dan ilmu kebatinan yang sangat tinggi. Syech Yusuf mempunyai 3 orang istri dan salah seorang istri beliau berasal dari Negeri Sembilan Malaysia dan beliau juga mempunyai anak cucu disana. Konon kabarnya, beliau bisa mengetahui keadaan anak cucunya di Negeri Sembilan walaupun beliau berada di Taeh, dan begitu j uga sebaliknya. Versi kedua mengatakan bahwa yang berkubur disini adalah Syech Abdurrahman, yang ikut berjasa dalam mengembangkan agama Islam di daerah ini semasa zaman Paderi. Pengikut Tuanku Imam Bonjol ini memiliki kesaktian, mahir dengan ilmu bela diri dan terkenal keberaniannya. Tidak hanya didaerah ini, beliau juga mengembangkan agama Islam sampai ke Malaysia, tepatnya di daerah Kelang. Diperkirakan meninggal tahun 1836. Kekeramatan kuburan ini terlihat setelah beliau dikuburkan, banyak penduduk sekitar yang sering melihat cahaya di atas kuburan tersebut yang menyerupai api lilin sehingga mereka takut untuk mendekat karena dianggap angker dan keramat. (int)

SURAT

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

5

Sarana Komunikasi.... 1. Saya berharap kepada Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota agar pembangunan jalan untuk Nagari Maek diaspal beton, karena pembangunan di Nagari Maek sangat jauh ketinggalan dari daerah-daerah lainnya. Padahal masyarakat di Nagari Maek penghasilan utamanya bertani dan penghasil getah gambir, jadi transportasi perdagangan Gambir di Nagari Maek jika jalannya sudah diperbaiki insya allah tidak terkendala lagi, dan masyarakatnya akan lebih maju. 2. Untuk kelancaran komunikasi berharap juga didirikan tower Telkomsel di Nagari Maek. 3. Untuk sumber informasi dan berita agar dibuat jaringan Internet di Nagari Maek agar masyarakat Maek tidak banyak yg gaptek lagi. 4. Agar didirikan SMAN di Nagari Maek untuk menunjang pendidikan bagi yang tidak mampu disekolahkan diluar Nagari Maek karena keterbatasan biaya untuk tempat tinggal dan biaya hidup diluar. 5. Peninggalan-peninggalan bersejarah dan tempat wisata yang ada di Nagari Maek agar di lestarikan dan dipelihara.

Gustina, warga Maek

Daerah Pinggiran... Masih banyak daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota yang belum dijangkau oleh pembangunan , Mohon diperhatikan pembangunan daerah-daerah pinggiran...

Safri, Palembang

Beasiswa.... Mohon Pemerintah mau membantu biaya pendidikan siswa berprestasi di Kabupaten Lima Puluh Kota agar bisa meneruskan tingkat pendidikannya ke yang lebih tinggi melalui pemberian beasiswa...

Andi, Guguak

Gedung Sekolah... Kepada Dinas Pendidikan atau pihak terkait agar bisa memperbaiki gedung sekolah kami yang telah rusak, agar anak-anak kami bisa belajar dengan lancar

Petani – Maek

Terimakasih, atas saran-sarannya. kami akan berusaha memberikan informasi, artikel dan berita yang lebih lengkap dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 500 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : majalah.sinamar@gmail.com Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


6

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

LAPORAN UTAMA

Alis Marajo, Bupati :

Berupaya Sejahterakan Seluruh Masyarakat

“Peringatan hari jadi merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan instropeksi diri, dimaksudkan menelaah kelemahan-kelemahan yang ada selama ini.”

P

ADA Sabtu (13/3), Kabupaten Limapuluh Kota memperingati hari Jadi Pemerintahan Umum yang ke-172. Apa arti peringatan hari jadi bagi sebuah daerah? “Peringatan hari jadi ini sangat penting karena ada beberapa inspirasi dan momentum yang dapat ditarik,” kata Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Inspirasi dan momentum yang dapat ditarik itu, menurut Bupati, antara lain untuk mengenang, meng hayati serta mengambil hikmah dari peristiwa yang terj adi di Kabupaten Limauluh Kota 172 tahun yang lalu, sebagai refleksi atau kilas balik pengabdian sepanjang tahun yang sudah berj alan dan dilakukan oleh para pendahulu, serta dapat membangkitkan semangat dan motivasi untuk mengabdi lebih baik dimasa mendatang. Bupati Alis Maraj o juga menyadari kerasnya tantangan ke depan yang harus dihadapi, apalagi dalam era globalisasi, dan pasar bebas yang mulai berjalan saat ini. Meski demikian, Alis mengatakan pemkab akan terus berusa ha untuk memaj ukan kesej ahteraan masyarakatnya. “Kita akan terus berusa Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

ha sebaik mungkin untuk menciptakan ma syarakat yang sejahtera seperti yang dicita-citakan dalam UUD kita,” tuturnya. Bupati Alis Marao menilai, peringatan hari jadi merupakan saat yang paling tepat untuk melakukan instropeksi diri, di maksudkan menelaah kelemahankelemahan yang ada selama ini. “Dengan belajar dari apa-apa yang telah diperbuat di masa lalu, kiranya kita akan bisa mekakukan perbaikan ke depan,” paparnya. Pada bagian lain, Bupati Alis Marajo menambahkan bahwa pemilihan tema hari jadi tahun ini sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Limpuluh Kota dalam mempercepat gerak pembangun an melalui kebersamaan dan kegotong royongan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2011-2015. Dijelas kan, dalam Peraturan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2011-2015 memuat

Visi, Misi serta Program Pembangunan Daerah serta PeraturanBupati Limapuluh Kota Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Gerakan Pembangunan Gotong Royong (Gerbang Gor) yang bertuj uan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan nagari bersama-sama pemerintah daerah. Makna yang lebih dalam yang diperoleh dari peringatan hari jadi ke-172, menurut Bupati, antara lain adalah semakin terpupuknya rasa kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah daerah, terciptanya hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dan mitra kerja terutama dengan lembaga dewan yang terhormat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta stake holder lainnya. “Dan yang tak kalah penting adalah terbinanya hubungan yang harmo nis dengan pemerintah dan pemerintah provinsi serta jajaran instansi terkait,” sebut Bupati, sambil memaparkan ten tang sejarah kepemerintahan umum di Ka bupaten Limapuluh Kota serta beberapa kebijakan daerah yang telah dilahirkan kurun waktu dua tahun lebih ini.(ys)

(f/joy)


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

LAPORAN UTAMA

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

7

Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar :

Momen Untuk Evaluasi “Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dapat mensinergikan program-program peningkatan taraf hidup masyarakat dengan program Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.”

D

alam pandangan Gubernur Sum bar, Irwan Prayit no, momentum peringatan Hari Jadi Pemerintahan Umum Limapuluh Kota ke-172 yang jatuh pada 13 April 2013 ini diharapkan dija dikan sebagai mom ent untuk meng ev aluasi be r b ag ai tantang

(f/net)

an ke depan bagi pemerintah daerah, dimaksudkan untuk mewu judkan masyarakat yang sejahtera. Menurut Gubernur Irwan Prayitno, semakin hari tantangan yang dihadapi oleh daerah semakin berat, baik dalam bidang sosial, budaya, pemeri ntahan, kesehatan dan ekonomi untuk kesejahteraan masya rakat. Karena i tu, pemerintah daerah harus arif untuk mengev aluasi segala tantangan tersebut untuk dicarikan jalan keluar yang tepat. Selain itu, potensi daerah juga harus terus dii nv entarisasi dan digali, agar masyarakat dapat menikmati ke kayaan negeri sendiri. M a n t a n anggota DPR RI itu juga menyampai kan bahwa salah satu kebi jakan dari pemerintah Sumatera Barat saat ini adalah program untuk mensejah terakan petani. “Diharapkan Pem erintah Kabu paten Limapuluh Kota dapat me manfaatkan program ini de ngan menyin kronkannya dengan program di daerah,” sebut nya. Gubernur ju ga menyatakan, m em peringati hari jadi adalah sebagai saat

yang dinilai paling tepat untuk melakukan evaluasi sejauh mana kualitas pembangunan yang telah dilakukan. Termasuk juga sejauh mana keberhasil an pemerintah dae rah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di tengah berbagai tantangan pemerintahan daerah dalam era otonomi. Pada bagian lain, Gubernur Irwan Prayitno juga meng ingatkan bahwa peringatan Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke-172 yang jatuh tahun ini dihadapkan pada tantangan terhadap peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat. “Termasuk juga didalamnya perba ikan ekonomi, sosial dan pelayanan publik dengan berbagai program pemerintah daerah,” sebutnya. Walau berbagai kebijakankebijakan pembangunan daerah telah disusun, namun tetap harus perlu mengupayakan peningkatan par tisipasi-partisipasi semua masyarakat. “Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dapat mensinergikan program-program peningkatan taraf hidup masyarakat dengan program Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,” sarannya. Salah seorang tokoh masya rakat Kabupaten Limapuluh Kota memaparkan enam pokok pikiran berupa saran dan wacana untuk kemajuan Limapuluh Kota di masa yang akan datang. Di antaranya masalah tapal batas yang sampai saat ini belum tuntas dan mungkin 10 atau 20 tahun kedepan mungkin akan menjadi masalah bagi Limapuluh Kota. Selain itu masalah aset dan nam a daerah yang perl u di per jelas.(ys) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


8

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

LAPORAN UTAMA

Asyirwan Yunus, Wakil Bupati :

Salah Satu Identitas dan Tonggak Sejarah “Namun sejarah juga mencatat bahwa Kabupaten Limapuluh Kota telah mampu mensejajarkan diri dengan daerah-daerah lain di Sumatera Barat, bahkan di tingkat nasional. “

W

akilBupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si mengatakan bahwa setelah adanya kebij akan daerah tentang penetapan Hari Jadi Kabupaten Lima puluh Kota yang diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota yang menetapkan tanggal 13 April 1841 se bagai Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota, maka sudah menjadi kewajiban dan tradisi pemerintah daerah setiap tanggal 13 April selalu memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota. Merujuk ke belakang, diakui bahwa berbagai pembangunan, prestasi, dan kerja keras telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi visi dan misi daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Tapi masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk menjadikan ke hidupan masyarakat Kabupaten Lima puluh Kota lebih baik dan sejahtera. “Namun sej arah juga mencatat bahwa Kabupaten Limapuluh Kota telah mampu sej aj ar dengan daerah lain di Sumatera Barat, bahkan di tingkat nasional. Bukan hanya pemerintah, perorangan pun telah menciptakan berprestasi yang membanggakan Kabupa ten Limapuluh Kota,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Perjalanan panjang ini harus disosialisasikan kepada generasi muda dan masyarakat Kabupaten Limapu luh Kota, karena Hari Jadi meru pakan salah satu identitas dan tonggak sejarah dalam menge Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

nang perjalanan suatu daerah untuk merintis pemerintahan dan pembangun an. Dikatakan Wabup Asyirwan, Hari Jadi bukan sebatas seremonial yang harus digadang-gadang setiap tahun. Tetapi Hari Jadi merupakan semangat baru untuk terus bekerja keras mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Lima puluh Kota yang lebih baik. “Terutama untuk mencapai visi “Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmur an dan Kesejahteraan di Lima Puluh Kota yang Bernuansa Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”dengan sembilan misi merupakan tanggung jawab peme rintah daerah dan membutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak,” tandasnya.

(f/joy)

“Mari jadikan peringatan ke-172 tahun Kabupaten Limapuluh Kota sebagai momentum untuk bekerja keras mencip takan perubahan dan perkembangan yang lebih baik,” aj aknya. Karena masyarakat, menurut Wabup Asyirwan, menunggu buah karya anak daerah untuk kesejahteraan Limapuluh Kota dan kese j ahteraan bagi seluruh masya rakatnya.(ys)


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

LAPORAN UTAMA

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

9

Kenapa 13 April 1841 Ditetapkan sebagai Hari Jadi Pemerintahan Umum Limapuluh Kota? Pada tanggal 13 April 1841 dikeluarkan Besluit Nomor 1 tentang organisasi pemerintah Sumatera’s Westkust yang membentuk sembilan Afdellingen, salah satunya adalah Afdelling Lima Puluh Kota.

Aziz Haily (f/joy)

S

Amri Darwis (f/joy)

Alis Marajo (f/joy)

ej arah mencatat keikutsertaan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam perj uangan merebut kemerdekaan bagi Negara Indonesia yang diikrarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Catatan sej arah tersebut mengakui bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota pernah menjadi basis bagi perjuangan panjang rakyat Indonesia melawan kependudukan Belanda dan Jepang selama ratusan tahun. Namun Kabupaten Lima Puluh Kota juga memiliki catatan panjang untuk menemukan hari jadi yang pasti dan monumental dalam sejarah Indonesia. Padahal hari jadi merupakan salah satu identitas bagi daerah dan tonggak sej arah pengetahuan bagi generasi penerus. Menyadari pentingnya penetapan hari jadi, pemerintah Kabupa ten Lima Puluh Kota telah merintis pene lusuran Hari Jadi sejak kepemimpinan Bupati Drs. H. Aziz Haili, MA Dt.Bandaro Kayo (1990-2000) dengan mengadakan seminar-seminar yang dihadiri oleh ahli sejarah dan pelaku sejarah di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pada awal tahun 1998, dalam seminar yang memperingati Peristiwa Situjuh, terdapat dua pokok pikiran yang mendasar. Ada pihak yang ingin mene tapkan hari jadi berdasarkan asal usul dan sejarah nenek moyang serta per tumbuhan budaya Luak Limo Puluah Koto. Sementara pihak lain ingin men dasarkan hari jadi berdasarkan admi nistrasi pemerintahan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kedua pendapat tersebut me

Mestika Zed (f/net)

Gusti Asnan (f/net)

miliki dasar argumentasi yang kuat sehingga belum terdapat kesepakatan. Pada tanggal 28 Oktober 1999 kembali diadakan seminar untuk mencari Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota dengan menghadirkan Prof. Dr. Mestika Zed, MA dan C. Israr sebagai narasumber. Dalam seminar tersebut, Mestika Zed mengu sulkan aspek pemerintahan sebagai alternatif pemikiran untuk mencari dan menetapkan Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota. Menurutnya hal ini lebih mudah karena pemerintah daerah hanya mencari referensi sejarah tentang Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai unit administrasi pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1945. “Jika yang dicari adalah Hari Jadi Luak Limo Puluah Koto, berarti kita harus melihat luhak sebagai suatu komunitas, suatu unit masyarakat yang memiliki kesamaan sejarah, asal usul nenek moyang, tradisi, dan identitas sosial,” ungkap Mestika. Sementara C. Israr berpendapat bahwa penentuan Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota sebaiknya dipilih dari salah satu peristiwa sejarah yang terjadi dalam pertempuran melawan tentara Belanda yang ingin menguasai daerah ini. Peristiwa yang dimaksud C. Israr difokuskan pada periode Perang Padri (1821-1937). Meski pun belum menemukan kesepakatan tentang Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota, namun seminar tersebut telah memberikan kerangka berpikir yang dijadikan sebagai acuan dalam menetap

kan hari jadi. Yaitu tanggal yang dijadikan sebagai hari jadi harus melihat Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai unit administrasi pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, melihat Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai suatu luhak dengan ciri komunitas tertentu, serta merupakan peristiwa heroik dalam melawan penjajahan Belanda. Meski pun telah memiliki acuan untuk menentukan hari jadi, namun belum menemukan tanggal tertentu untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota. Pada masa pemerintahan Bupati Alis Maraj o Dt. Sori Marajo (2000-2005), keinginan menetapkan hari jadi kembali diwacanakan. Namun belum ada kesepakatan yang mengarah kepada satu tanggal tertentu karena terbentur perbedaan pendapat untuk menentukan dasar penelusuran dan penetapan hari jadi, antara yang bersumber dari tambo yang pada dasarnya tidak memiliki penang galan pasti dan yang mengacu kepada administrasi pemerintahan. Periode peme rintahan berikutnya, Bupati Drs. Amri Darwis SA (2005-2010), memprakarsai terbentuknya sebuah Panitia Eksekutif yang mempersiapkan bahan untuk diusulkan dan dibicarakan dengan legislatif menj adi sebuah peraturan daerah tentang Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota. Panitia Eksekutif kemudian mengusulkan tanggal 8 Oktober 1945 sebagai Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota dengan pertimbangan yuridis bahwa dalam petikan kedua Surat Keputusan M. Syafe’i sebagai Residen Sumatera Barat tertanggal 8 Oktober 1945 terhadap pembentukan pemerintah secara resmi di Sumatera Barat yang mengangkat Syahfiri St. Pangeran sebagai pejabat sementara Kepala Luhak Lima Puluh Kota. Pengusulan tanggal 8 Oktober 1945 oleh Panitia Eksekutif sebagai Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota mendapat tanggapan dari Panitia Khusus Dewan Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


10

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lima Puluh Kota. Mereka berpendapat bahwa untuk menelusuri Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota harus dari zaman penjajajahan Belanda, karena aset-aset peninggalan Belanda telah memakai nama Lima Puluh Kota. Dengan mengumpulkan beberapa refe rensi dan pendapat ahli Sejarah Dr. Gusti Asnan, Panitia Eksekutif dan Panitia Legislatif menggelar pertemuan di rumah dinas Bupati Lima puluh Kota pada tanggal 9 September 2008. Pertemuan ini membicarakan data dan fakta bahwa secara admini stratif, konsep pemerintah di Kabupaten Lima Puluh Kota telah ada sejak zaman Belanda dengan sebutan Afdelling Lima Puluh Kota dan Luhak Lima Puluh Kota di awal kemerdekaan, serta Kabupaten Lima Puluh Kota yang sekarang. Berda sarkan data dan fakta tersebut, eksekutif dan legislatif sepakat menetapkan 13 Ap ril 1841 sebagai Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota dengan pertimbangan sebagai berikut : Pada tanggal 13 April 1841 dikeluarkan Besluit Nomor 1 tentang organisasi pemerintah Sumatera’s W estkust yang membentuk sembilan Afdelling en, salah satunya adalah Afdell ing Lima Puluh Kota. 2. Pembentukan Afdelling Lima Puluh Kota pada tanggal 13 April 1841 yang wilayahnya meliputi Halaban, Lintau Buo, Koto Tujuah (Sijunjung), dan XIII Koto (Tiga Belas Koto Kampar), merupakan titik awal dimulainya administrasi pemerintahan yang kemudian menjalani beberapa kali reorganisasi. 3. Keluarnya Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Sumatera Tengah yang tetap mencantumkan Lima Puluh Kota sebagai satu wilayah unit pemerintah. Kesepakatan tentang hari jadi tersebut kemudian diundangkan pada tanggal 26 November 2008 dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 11 Tahun 2008 tentang Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk menghindari multi

tafsir terhadap Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota sebagaimana yang dimaksud pasal 2 jo pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 11 Tahun 2008, maka pada tanggal 3 April

2012 dikeluarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 18 Tahun 2012 tentang Hari Jadi Pemerintahan Umum di Kabupaten Lima Puluh Kota.(ys)

Kepala Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota

Syahfiri St.Pangeran Bupati Lima Puluh Kota 1945 - 1946

Bagindo Abdul Moerad Bupati Lima Puluh Kota 1946 - 1947

1.

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

Alifuddin Bupati Lima Puluh Kota 1947-1948

Sa’alah St.Mangkuto Bupati Lima Puluh Kota 1949 - 1950

Arisun St.Alamsyah Bupati Lima Puluh Kota 1948 - 1949

Sultani St.Malako Bupati Lima Puluh Kota 1950 - 1951


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

H.Darwis Taram Dt.Tumanggung Bupati Lima Puluh Kota 1951 - 1956

Zainal Abidin St.Saridano Bupati Lima Puluh Kota 1958 - 1959

Sahboeddin Latif Dt.Sibonsoe Ahmad Khotib Bupati Lima Puluh Kota 1956 - 1957 Bupati Lima Puluh Kota 1957

Inspekstur (Pol) SM.Djoko Bupati Lima Puluh Kota 1960 - 1961

Drs.Saruji Ismail (Pjs).Bupati Lima Puluh Kota 1973 - 1974

Letkol.Inf.Slamet Suhindrio Bupati Lima Puluh Kota 1961 - 1967

Letkol.Inf.Burhanuddin Putih Bupati Lima Puluh Kota 1975 - 1985

Letlol.CZI.Djoefri Bupati Lima Puluh Kota 1985 - 1990

11

Anwar Dt.Majo Basa Nan Koening Bupati Lima Puluh Kota 1957 - 1958

Kol.Inf.H.A.Syahdin Dt.Bandaro Bupati Lima Puluh Kota 1967 - 1973

Drs.H.Aziz Haily, MA Dt.Bandaro Kayo Bupati Lima Puluh Kota 1990 - 2000

(f/dok.humas)

Dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo Bupati Lima Puluh Kota 2000 - 2005

Drs.Amri Darwis, SA Bupati Lima Puluh Kota 2005 - 2010

Dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo Bupati Lima Puluh Kota 2010 - Sekarang Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


127 Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

PENDIDIKAN

Desri Minta CPNS Utamakan Guru SD “Selain dengan merekrut tenaga honorer, kita juga telah melaporkan hal ini ke Pak Bupati, dan berharap Pak Bupati memprioritaskan menerima CPNS untuk tenaga guru SD dalam rekrutmen CPNS tahun ini.” kondisi tenaga guru yang masih terbatas. bimbingan teknis (Bimtek) kepada guru kelas

Desri, M.Pd, MM (f/joy)

I

nilah antara lain realitas di dunia pendidikan dalam Kabupaten Limapuluh Kota saat ini, yaitu masih kekurangan sebanyak 276 guru untuk tingkat SD (sekolah dasar). Apa upaya yang telah dilakukan untuk menutupi kekurangan tenaga pengajar yang hampir dialami oleh semua SD di daerah ini? Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Desri S.Pd. MM, selain dengan merekrut tenaga honorer, pihaknya juga telah melaporkan kondisi itu ke Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, dan meminta Bupati memprioritas kan penerimaan guru SD dalam rekrutmen CPNS (calon pegawai negeri sipil) yang direncanakan tahun ini. “Ya, selain dengan merekrut tenaga honorer, kita juga telah melaporkan hal ini ke Pak Bupati, dan berharap Pak Bupati memprioritas kan menerima CPNS untuk tenaga guru SD dalam rekrutmen CPNS yang dijadwalkan akan diselenggarakan tahun ini,” tambah mantan salah s eorang as isten di lingkup Pemkab Pesisir Selatan itu. Menurut Desri, dalam ac ara silaturahmi dengan Komite, wali murid dan majelis guru SDN 03 Tanjung Haro, Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang, Kecamatan Luak, belum lama ini, persoalan kekurangan tenaga pengajar tersebut hampir dialami oleh s emua SD yang tersebar di sejumlah nagari di Limapuluh Kota. Tapi, menurut Desri, walaupun tenaga guru SD di jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota s angat kurang, namun semangat dan motivasi untuk memajukan dunia pendidikan tidak boleh mengendor. Artinya, sebut Desri, semua kepala sekolah dan majelis guru diminta untuk bekerja keras meningkatkan mutu pendidikan, meski dalam Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

Sementara itu Kepala SDN 03 Tanjung Haro, Amperawati, mengakui kekurangan tenaga guru di sekolah yang dipimpinnya. Menurut Amperawati, s aat ini jumlah guru yang mengajar di SDN 03 Tanjung Haro hanya 5 orang, dengan jumlah murid 200 orang dibagi s embilan kelompok. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, aku Amperawati, sekolah terpaksa memberdayakan 2 orang tenaga guru honor. Namun demikian, proses atau kegiatan belajar mengajar di sekolah ini masih berjalan dengan baik. Disebutkan Amperawati, walapun tenaga guru di SDN 03 Tanjung Haro ini masih kurang, namun peranan mas yarakat, pemerintahan Nagari dan Jorong termasuk para wali murid cukup tinggi untuk memajukan dunia pendidikan di SDN 03 Tanjung Haro. Hal ini terbukti, sebut Amperawati, berbagai sarana s ekolah seperti pembangunan pagar, pengec oran halaman s ekolah dan pembangunan sarana dan prasarana lainnya berasal dari swadaya masyarakat dan bantuan para wali murid. Amperawati mengakui, SDN 03 Tanjung Haro sebagai sekolah inti, saat ini belum memiliki bangunan untuk pus taka. Masyarakat dan majelis guru berharap, Kepala Dinas Pendidikan memberikan bantuan anggaran pembangunan Pustaka dimaksud, karena keberadaan pustaka tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang mutu pendidikan anak. Telah Dipersiapkan Di bagian lain, mengadapi pelak­sanaan kurikulum 2013, sebanyak 337 guru SMP di Kabupaten Limapuluh Kota dipe­r­siapkkan. Guru dituntut harus mampu menjadi tena­ga pendidik s es uai dengan kurikulum yang mene­kankan teknik pembelajaran tematik in­tegratif. “Kita memulai dengan memberikan

VII 33 SMP di Limapuluh Kota yang telah di pilih. Sehingga memiliki kemampuan menjadi pendidik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang akan mulai di terapkan bulan Juli ini,” ungkap Kepala Bidang SMP/ SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Lima­puluh Kota, Radimas. Guru-guru yang akan mengikuti Bimtek di sejumlah sekolah yang ditunjuk tersebuta, menurut Radiman, akan diberi pemahaman dan terjemahan kurikulum yang disebut kurikulum penyempurnaan kuri­kulum sebelum nya itu. Sehingga keinganan untuk memperbaiki metode pendidikan menjadi lebih baik bisa terwujud. “Guru-guru SMP yang di pilih masing-masing sekolah sebanyak 6 hingga 11 orang itu, akan di berikan terjemahan dan pemahaman kurikulum oleh narasumber dari Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Barat. Sebanyak 10 SMP akan menjadi pusat bimtek yang rencananya akan di laksanakan tanggal 18 Februari ini,” ungkap mantan Kepala SMP di Kecamatan Lareh Sago Halaban itu. Sepuluh SMP yang di tunjuk s ebagai tempat Bimtek yaitu, SMPN 1 Kec amatan Suliki, SMPN 4 Kecamatan Guguak, SMPN 1 Kecamatan Luak, SMPN 2 Kec amatan Harau, SMPN 5 Kec amatan Pangkalan Koto Baru, SMPN 4 Kecamatan Kapur IX, SMPN 5 Kecamatan Lareh Sago Halaban, SMPN 1 Kecamatan Situjuah Limo NagariSMPN 1 Kecama­tan Bukit Barisan dan SMPN 3 Kecamatan Akabiluru. Ditambahkan Radimas, salah satu agenda Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Desri ke Jakarta akhir pekan ini untuk melakukan koordinasi persiapan jelang pelak­sanaan kurikulum 2013,”Bapak Kadis ke Jakarta hari ini (Jumat, red) salah satu agendanya untuk mengkoordinasikan persiapan penerpan kuriku­lum 2013,”pungkas putra nagari Taeh itu.(mm) Aktifitas belajar mengajar di sekolah SD (f/joy)


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

AGROPOLITAN

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

13

Pertahankan Surplus Melalui Pola SLPTT “Bila ada bantuan untuk PTS, anggota kelompok tani mau melaksanakan sistem PTS. Tapi setelah ban­tuan selesai, mereka tidak melanjutkan sistem tersebut. Mereka biasanya kembali ke pola tanam yang lama.”

P

enghargaan P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) yang direbut Kabupaten Limapuluh Kota beberapa tahun lalu merupakan beban moral tersendiri untuk mempertahankan posisi s ebagai kabupaten surplus beras. Apa akal angka produksi beras di daerah ini tetap mampu dipertahankan, bahkan kalau perlu diting katkan?. Menurut Kepala Bidang Budidaya Tanaman Pangan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holticultura dan Perkebunan Limapuluh Kota, Eki HP, langkah yang ditempuh pihaknya adalah melalui Sekolah Lapang Pengelola Tanam Terpadu (SLPTT), yang lebih dikenal di Sumatera Barat dengan kegiatan padi tanam sebatang (PT S). “Langkah itu dimaksudkan untuk perbaikan tanaman budidaya,” katanya. Dijelaskan Eki, tahun ini program PTS dialokasikan untuk 540 kelompok tani di daerah ini, yang akan mengelola padi PTS pada lahan seluas 13.000 hektare. “Setiap kelompok mengelola seluas 25 hektare lahan sawah. Satu hektar lahan di antaranya di setiap kelompok digunakan untuk labor lapangan, pelatihan teknologi padi tanam sebatang, pemupukan dan s eleksi benih,” jelasnya. Ditambahkan mantan wartawan Harian Singgalang, sebagaimana dikutip s ebuah harian lokal itu, kelompok tani pengelola program SLPT T ini memperoleh bantuan Bansos sekitar Rp1,2 juta per kelompok. “Dana sebesar itu di antaranya digunakan untuk biaya pertemuan, pemantapan tanam, dan lainlainnya,” terang Eki. Menurut dia, setiap kelompok juga memperoleh bantuan benih unggul seberat 25 kg per hektare. Tapi bila petani benar-benar menerapkan tanam sebatang, bibit yang dibutuhkan untuk satu hektar tanaman padi hanya berkisar 5 hinggga 7,5 kg benih per hektarenya, anakannya banyak hingga 36 batang dalam satu rumpun. Sedangkan benih padi biasa menc apai 40 kg per hektar. “Sedangkan hasil panen PT S dibanding dengan tanam benih lain jauh lebih unggul, minimal 4,78 ton perhektar. Bahkan banyak pula mencapai hasil diatas rata rata, bahkan ada yang s ampai 8,5 ton per hektare,” tambahnya. “Program ini diharapkan salah satu cara untuk meningkatkan surplus beras, utamanya di Kabupaten Lima­puluh Kota.” Ditambahkan, masyarakat kabupaten ini pada umumnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian secara luas, tanaman pangan, holti

Eki HP, Kabid Budidaya Tanaman Pangan (f/joy) cultura, perkebunan dan peternakan. Untuk itulah sektor pertanian ini tetap menjadi skala prioritas untuk mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota, sebagian lahan pertanian sawah ditunjang dengan pengairan yang baik. Dalam kesempatan itu ia mengajak

seluruh masya rakat petani daerah ini untuk menerapkan sistem PTS di lahan sawah mereka, karena telah terbukti hasilnya lebih menguntungkan. Apalagi peme rintah hampir setiap tahun mem programkan bantuan pemba ngunan jalan usaha tani supaya lebih memudahkan transportasi produksi pertanian, di samping pembangunan pengairan di instansi lain. Dikatakan, program PTS yang sudah berlangsung sejak 2009 lampau itu, digulirkan terhadap kelompok tani yang tersebar pada 13 kecamatan. Diakui atau tidak, program ini s udah mampu menambah pendapatan petani. “Namun selama ini yang terjadi, apa­bila ada bantuan untuk PTS, anggota kelompok tani mau melaksanakan sistem padi tanam sebatang. Tapi setelah ban­tuan selesai, mereka tidak melanjutkan sistem tersebut. Mereka biasanya kembali ke pola tanam yang lama,” katanya. “Ini yang kita sayangkan,”sebut Eki lagi.(aw)

Panen padi (f/joy)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


14

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

(f/werry)

INFRASTRUKTUR

Maaf,...Belum akan Ada Penambahan RSUD “RSUD dr Achmad Darwis ini juga tidak akan pindah, kecuali atas permintaan niniakmamak, alim-ulama, cadiak-pandai, bundo kanduang dan generasi muda Suliki.”

U

ntuk beberapa tahun ke depan, di Kabupaten Limapuluh Kota belum akan dibangun RSUD (rumah sakit umum daerah) yang baru. Upaya yang dilakukan pemkab daerah ini untuk menjawab persoalan kebutuhan pela yanan kesehatan masyarakat adalah dengan memaksimalkan fungsi dan peran RSUD dr. Achmad Darwis di Suliki. “Dalam waktu dekat Pemkab Limapuluh Kota tidak akan menambah jumlah RSUD yang ada,” tandas Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo saat peresmian nama dr. Achmad Darwis untuk RSUD Suliki di Suliki, Kamis (14/3). Pada kesempatan yang sama, sekaligus j uga dilakukan peresmian Gedung Ponek. Peresmian nama RSUD ini secara simbolis dilakukan dengan pembukaan selubung papan nama RSUD dr.Achmad Darwis oleh Bupati Alis Mara Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

jo, didampingi seluruh undangan serta pengguntingan pita gedung IGD Ponek. Acara ini j uga dimeriahkan dengan penampilan karyawan/ti RSUD Suliki menyanyikan Hymne RSUD dr.Achmad Darwis. Dalam acara itu, selain dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr.Hj.Rosnini Savitri, M.Kes., juga tampak hadir W akil Ketua dan anggota DPRD Limapuluh Kota, Forkominda, Direktur Rumah Sakit dr.Ahmad Darwis, mitra kerj a RSUD, Kepala Puskesmas sekabupaten Limapuluh Kota, camat, wali nagari, bundo kanduang, niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai di Suliki, Gunuang Omeh dan masyarakat sekitar. Pada bagian lain, Bupati Alis Marajo juga menandaskan bahwa RSUD dr. Ahmad Darwis tidak akan dipindahkan ke daerah lain dan akan tetap dikem bangkan di Suliki karena begitu banyak

peran penting masyarakat Suliki yang untuk kemajuan RSUD dr.Achmad Darwis ini dari dulu hingga saat ini. “RSUD dr Achmad Darwis ini j uga tidak akan pindah, kecuali atas permintaan niniakmamak, alim-ulama, cadiak-pandai, bundo kanduang dan generasi muda Suliki,” ujar Bupati, sambil menjelaskan bahwa pergantian nama RSUD itu sudah disetujui DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dalam bentuk Perda Nomor 4 Tahun 2012, dan j uga merupakan aspirasi masyarakat Kecamatan Suliki sebagai salah satu daerah basis Pe­merintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri ber harap dengan diresmikannya pergantian nama ini akan dapat membawa RSUD ini ke arah yang lebih maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan dan perkembang


an zaman serta harapan masyarakat Suliki dalam mendapatkan sebuah pelayanan yang lebih berkualitas. Selain itu, menurut Rosnini, dari hasil peman tauan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian pemkab serta Direktur RSUD dr. Achmad Darwis untuk pengembangan ke depan, yang diharapkan akan mem buat RSUD bisa meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masya rakat. Antara lain, penyediaan IPAL (instalasi pembuangan aur limbah) rumah sakit yang masih dalam proses, penyediaan tempat tidur kelas III yang lebih banyak untuk mengantisipasi pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin, berfungsikan bangunan IGD Ponek secara maksimal untuk rujukan bagi puskesmas yang ada di daerah ini. Rosnini j uga menilai bahwa RSUD dr. Achmad Darwis ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik. “Jangan hanya puas dan bangga menjadi tipe C saja, namun tetap meningkatkan sarana prasarana serta penambahan SDM (sumber daya manusia) berkualitas sehingga nantinya bisa menj adi tipe B,” imbuhnya. Sebelumnya, Ketua Panitia Peresmian, dr.Hj .Rahmawati, Mars. mengatakan bahwa keberhasilan peningkatan status RSUD dr. Achmad Darwis dari type D menjadi type C maupun perubahan nama ini adalah berkat kerja sama pada seluruh stake holder yang ada di RSUD Suliki sendiri serta bimbingan dan arahan dari Dinas Kesehatan maupun dari Pemkab Limapuluh Kota. Dijelaskan, pada 2011 RSUD Suliki dapat mencapai akreditasi 5 pokja, yakni administrasi dan manaj emen, rekam medis, pelayanan medis, IGD dan keperawatan. Tahun 2012, terhitung sejak bulan Agustus, RSUD Suliki resmi berubah nama menjadi RSUD dr.Achmad Darwis berdasarkan Perda Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 4 Tahun 2012. Sejak 12 November 2012 kelasnya resmi dinaikkan dari tipe D menjadi tipe C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.05/1/2233/12 tanggal 29 Oktober 2012. Diakui dr. Hj. Rahmawati Mars yang sehari-hari Direktur RSUD dr. Achmad Darwis itu juga mengungkapkan bahwa RSUD yang dipimpinnya masih kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas. “Termasuk juga sarana dan prasarana serta masih membutuhkan penambahan

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

15

Rosnini Savitri, Kadis Kesehatan Sumbar (f/net)

tenaga bidan dan perawat,” tambah Rahmawati.Drs. Syafrul, perwakilan dari keluarga ahli waris, menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga atas diabadikannya nama dr. Achmad Darwis sebagai nama RSUD. “Dan ini merupakan kebanggaan bagi orang Limapuluh Kota,” kata Syafrul, yang pernah memegang sejumlah jabatan strategis di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Wendri Chandra, anggota DPRD Limapuluh Kota yang putera asli Suliki, yang didaulat masyarakat untuk menyam paikan sejarah ringkas perjuangan dr. Achmad Darwis, dalam

kesempatan yang sama menyampaikan bahwa dr Achmad Darwis adalah putra Suliki kelahiran 26 Januari 1903 yang menjadi dokter tahun 1929. “Pada masa Agresi II Belanda tahun 1948, beliau aktif membantu perjuangan kemerdekaan, dengan mendirikan pusat pelayanan kesehatan di Suliki dan mela­yani masyarakat tanpa pamrih. Sebagai suri teladan bagi generasi muda, nama beliau diabadikan sebagai nama rumah sakit,” ujar Wendi Chandra Dt Marajo. (eliza/adi wm)

Prosesi penyambutan tamu di RSUD dr.Achmad Darwis (f/werry) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


16

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

SOSOK

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Mengenal dr.Ahmad Darwis :

Dokter yang Ramah dan Berjiwa Sosial Tinggi “ Secara historis, Ahmad Darwis Datuk Batu Besar merupakan seorang dokter di Kabupaten Limapuluh Kota di masa Agresi Belanda II tahun 1948 pada Rumah Sakit Pusat yang didirikan di Suliki�.

R

SUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Suliki yang ber ganti nama menjadi RSUD dr. Ahmad Darwis, berdasarkan Perda Kabupaten Limapulu Kota Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penetapan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Suliki menjadi rumah sakit umum daerah dr. Ahmads Darwis. Nama RSUD Ahmad Darwis diambil dari nama Ahmad Darwis, yang bernama lengkap Prof. Dr. H. Ahmad Darwis Datuk Batu Bosa. Ia lahir di Suliki pada 26 Januari 1903 dari pasangan Pokiah Dt.Rajo Lelo dengan Marab yang bersuku Bodi. Secara historis, Ahmad Darwis Datuk Batu Besar merupakan seorang dokter di Kabupaten Limapuluh Kota di masa Agresi Belanda II tahun 1948 pada Rumah Sakit Pusat yang didirikan di Suliki. Ia terkenal ramah dan mempunyai jiwa sosial yang selalu membantu para pejuang yang luka-luka berat yang dibawa ke rumah sakit Suliki. Riwayat pendidikan dr. Ahmad Darwis Datuk Batu Bosa, ia masuk sekolah Gubernemen di Suliki tahun 1911 dan pindah ke H.I.S Payakumbuh pada tahun 1913 dan tamat pada tahun 1918. Pada tahun 1918-1919 masuk ke Mi d d e l b a r - L a n d b a u w s c h o o l bagian Voorbersidende Afdeling di Bogor, dan di akhir tahun 1919 pindah ke sekolah Dokter N.I.A.S Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

di Surabaya dan 14 Desember 1929 menamatkan sekolah dokter berijazah. Dalam riwayat peker jaan, Almarhum dr. Ahmad Darwis Datuk Bosa diangkat sebagai dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (CBZ) di Surabaya (1929). Kemudian menjadi Asisten Dosen di N.I.A.S Surabaya pada tahun 1930 dan kembali ke CBZ pada tahun 1933. Pada tahun 19331937 bekerja di Jawatan Kese hatan Umum Jawa Timur bertem pat di Lamongan. Desember 1937 dipindah kan ke Solok, November 1945 diangkat menjadi kepala RS Tam bang Ombilin di Sawahlunto, Desember 1948 (agresi kedua) mengungsi ke Suliki melalui Tanah datar. Di Suliki sampai September 1949 sebagai Dokter Kabupaten Lima Puluh Kota dan sebagian Payakumbuh. Rumah Sakit Pusat didirikan di Jorong Padang Loweh Nagari Suliki dan Rumah Sakit Pembantu didirikan di dekat front Payakumbuh. Korban pertempuran yang luka-luka berat dibawa ke Rumah Sakit Suliki yang luka-luka ringan tinggal di Rumah Sakit Pembantu. Kemudian pada November 1949 diangkat oleh Gubernur Militer sebagai Wakil Kepala Jawatan Kesehatan Sumatera Tengah untuk daerah pedalaman RI, sedangkan untuk daerah pendu dukan Belanda dirangkap oleh dr.

Ali Akbar, Kepala Jawatan Kese hatan Sumatera Tengah yang berkedudukan di Bukittinggi. Pada 5 Desember 1949 berdasarkan konferensi para dokter Sumatera Tengah di Suliki, di mana disusun Jawatan Kesehatan Sumatera Tengah yang diusulkan kepada Gubernur Militer dan diteruskan ke Jakarta sebagai Inspektur Kese hatan Sumatera Tengah adalah dr.Ahmad Darwis Datuak Batu Besar. Pada tanggal 26 Desem ber 1949 ditetapkan sebagai Inspektur Kesehatan Sumatera Tengah. Pada 15 Agustus 1950 Ins pektur Kesehatan Sumatera Tengah bertempat di Bukit Tinggi; Mei 2951 dipindahkan ke Kabu paten Langkat Sumatera Utara; 18 Agustus 1951 jadi dokter Kabu paten Asahan dan Labuhan Batu; 26 Juli 1955 pimpinan RSU Tanjung Balai serta pada tahun (1956-1958) sebagai Direktur RSU Medan. Disamping itu, pada 19521969 ia jadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan pada tahun 1959 diangkat sebagai guru besar (profesor) Pathologi Anatomi pada Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Almarhum Ahmad Darwis Datuk Batu Besar memasuki masa pensiun pada tahun 1958 dan meninggal pada 25 April 1983 di Medan. (adi wm)


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

BUDIDAYA

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

17

Jagung Manis,...Manis Rasanya, Lumayan Manis juga Harganya Walaupun sekarang usaha ini terus berkembang, namun para pedagang tetap berharap dapat tambahan modal agar usaha jagung manis ini tidak hanya bisa dikembangkan di pasar lokal.

J

agung manis (zea mays saccharata) saat ini sudah tidak asing lagi bagi kita, karena dimana-dimana mulai dari pinggir jalan sampai ke hotel bintang lima jagung ini dijadikan salah s atu pilihan menu. Bagi masyarakat yang jeli melihat peluang bisnis, jagung manis merupakan salah satu pilihan. Tidak saja bagi mereka yang memiliki modal besar, tapi juga bagi masyarakat pedagang kecil pinggir jalan. Lihat saja, bila Anda melalui jalan dari Bukittinggi mulai persimpangan Batu Hampar sampai ke Koto Baru menjelang Piladang, dan sebaliknya, Anda akan melihat jejeran penjual jagung manis rebus di sepanjang jalan dari berbagai jenis seperti F1 Aina, Bananza, Gian dan lain-lain. Jagung manis yang ditawarkan pun berbagai bentuk dan rasa, mulai dari jagung rebus biasa, jagung bakar, pergedel jagung, agar-agar/puding jagung dan lain-lain. Kons umen yang membeli jajanan jagung manis ini juga beragam, mulai dari masyarakat yang datang berjalan kaki, sampai yang datang dengan mobil mewah, karena memang posisi pedagang yang di pinggir jalan Lintas Sumatera Bukitinggi-Payakumbuh-Pekanbaru yang sangat strategis. Seorang pedagang jagung manis, Bainar, warga Koto Tangah Batu Hampa yang sudah berjualan jagung manis selama 2 tahun di tempat ini, mengaku dalam seha ri untuk hari-hari biasa ia menjual 3000 tongkol jagung manis rebus biasa dari berbagai ukuran, mulai dari harga Rp.2.000 s/d Rp. 3.000/tongkol Sedangkan pada hari libur atau harihari besar penjulan akan jauh lebih besar bahkan sampai 3000 tongkol/hari. Bayangkan bila pedagang ini bisa menarik keuntungan Rp500/ tongkol. Itu baru dari jagung rebus. Belum lagi dari jagung bakar yang harganya jauh lebih mahal, bisa mencapai Rp5.000/ tongkol. Keuntungan ini akan ditambah lagi dari penganan olahan jagung manis ini seperti pergedel, dan agar/puding jagung.Melihat besarnya keuntungan yang diperoleh, kalau dulunya ibu Bainar hanya seorang diri berjualan di Simpang Koto Baru Batu Hampa, kini sudah ada sekitar sepuluh orang yang mengikuti jejaknya. Hal ini bisa dilihat mulai dari Simpang Batu Hampa s ampai ke Perbatasan Kota Payakumbuh-Limapuluh Kota di Tanjung Pati. W alaupun sekarang usaha ini terus berkembang, namun para pedagang tetap berharap dapat tambahan mo

dal agar usaha jagung manis ini tidak hanya bisa dikembangkan di pasar lokal, namun juga dapat dikembangkan ke daerah tetangga. Untuk itu para pedagang ini tetap berharap ada uluran tangan dari instansi terkait yang mau memberikan kredit lunak yang dapat mereka c ic il s es uai kemampuan mereka. Karena melihat kondisi saat ini, mereka yakin ke depannya prospek penjualan jagung manis ini bes erta olahannya mas ih bagus . Apalagi dengan adanya kecenderungan pola makan mas yarakat saat ini yang berus aha ke makanan yang alami tanpa bahan pengawet. Ditanya bahan baku, para pedagang mengaku berasal dari daerah tetangga sekitar, karena pasokan dari petani lokal tidak mencukupi. Makanya para pedagang terpaksa membeli ke daerah tetangga seperti Tanah Datar, Agam dan Bukitinggi. Kepala Bidang Hortikultura di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Limapuluh Kota, Ir.Masmariel, yang dikonfirmasi s oal itu, menjelaskan bahwa s ampai s aat ini data luasan areal tanaman masyarakat yang membudidayakan tanaman jagung manis baru 50 ha dengan produksi 66.000 tongkol buah jagung/ha/70 hari. Masih sedikitnya masya mrakat yang membudidayakan tanaman itu, kata Masmariel, karena jagung manis belum dijadikan sebagai usaha tanaman utama, hanya sebagai tanaman sela/sampingan. Kenapa? “Mungkin karena petani jagung kita belum familiar dengan Jagung jenis ini, karena s elama ini petani kita hanya membudidayakan jagung biasa yang dijadikan bahan baku makanan ayam ras,� jelasnya. Agar banyak petani di sini membudidayakan tanaman itu, menurut Masmariel, di 2013 ini dinas nya s udah memas ukkan ke dalam program kegiatan pengembangan hortikultura yang disalurkan lewat kelompok tani. “ Namun sebenarnya, mahalnya harga benih ini dirasa cukup berimbang dengan harga jual jagung ini,� terangnya.

Tidak Sulit Bagaimana cara membudidayakan tanaman ini? Budidaya jagung manis ini tidak sulit, karena relatif sama dengan jagung biasa. Yang membedakannya hanya umur panennya lebih cepat dari jagung biasa yakni lebih kurang 70 hari, karena jagung manis di panen saat muda. Saat ini jenis-jenis jagung manis yang sudah dibudidayakan di Indonesia ada tiga, yakni: JENIS-JENIS JAGUNG MANIS Jagung manis kuni ng (Yellow White Corn) adalah jenis jagung manis yang memi liki bij i berw ar na kuning. Jenis jagung manis yang banyak dijual secara komersial. Jagung manis puti h (Whit e Sweet Corn) adalah jenis jagung manis yang bijinya berwarna putih. Rasanya tidak semanis jagung manis kuning atau jagung manis krim. Jenis jagung yang tidak banyak diproduksi secara komersial.

Jagung manis peach dan krim (Peaches and Cream Sweet Corn) adalah jenis jagung manis yang bijinya berwarna krim dan kuning. Jenis ini tidak banyak diproduksi secara komersial. Dari ketiga jenis Jagung Manis di atas, yang paling banyak dibudidayakan dan dipasarkan saat ini adalah jagung manis kuning (yellow white corn). Ada yang tertarik berbudidaya jagung manis? Silahkan saja dicoba! (adi wm / Sumber www.recipetips.com)

(f/joy) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

18

ADAT

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Lintasan Sejarah dan Falsafah Adat Minangkabau (Bag.2) Oleh : dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau ( LKAAM ) Kabupaten Limapuluh Kota

Tentang Iskandar (Alexander de gread).

Zulkarnain

Adalah anak dari raja philipus yang berkuasa di Macedonia dan yunani, iskandar naik tahta umur 20 tahun, pada tahun 334 sm menaklukan parsi yang berpusat babilondan Syria j uga penakluk palestina, mesir dibebaskan dari parsi (raja darius III tewas), rakyat memberi penghargaan dengan memberi nama sebuah pelabuhan dengan sebutan iskandari ah. Pada tahun 330 sm Iskandar Zulkar nain menaklukan kerajaan porus di India barat dan pada atahaun 328 sm ia mencoba menaklukan seluruh India tapi dapat ditahan oleh raja magada chandra gupta. Zulkarnain menga dakan pesta pernikahan massal antara praj urit yunani-macedonia dengan wanita parsi, Iskandar sendiri menikahi puteri raj a darius bersama rozana (Roxana) dan dia tidak beranak. Tahun 326 sm 3 orang panglima iskandar zulkarnain, antagonos dan pelaut tidak kembali tapi meneruskan perjalanan mungkin juga berdagang melalui samudera, panglima pratolomy kembali ke Macedonia sementara antagonos melanjutkan perja lanan ke China, antagonos menyebut sumatera sebagai sebuah pelabuhan penghasil kanfer di pantai barat sumatera disebutnya sebagai barosai lama (barus) pelabuhan ini sudah sejak lama berhu bungan dengan mesir, sehingga mumi-mumi raj a mesir diawetkan dengan kapur barus yang dibawa dari sumatera. Pengaruh antagonos di India cukup besar dan meneruskan jalur perdagangan antara India selatan dan sumatera, tahun 323 sm Iskandar Zul Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

karnain meninggal di susa (Syaria) diberikan pada silenkos. Rombongan para petinggi (maharaja diraja) bersama pedagang (chati) kaum wanita bersama-sama dengan masyarakat lain didaerah Indochina terjadi sejak tahun 45 sm kemudian mereka baru membentuk suatu kerajaan dengan sultan maharaja diraja dan Dt. Suri Diraja adalah tahun 165 masehi, buktibuktinya dapat dilihat : 1. Catatan kuno yang tersimpan dalam archa bahagian kutub khanak dimesir yang menerangkan bahwa sejak abad pertama masehi suku bangsa minang kabau telah terkenal sebagai penyair. 2. Berita china abad 1 masehi yang menerangkan tentang kunjungan anak raja kasymir bernama Gunawarman ke sumatera, jawa, Kalimantan dan bali tahun 45 masehi. 3. Pujangga hindu walmiki abad 1 masehi dalam buku Ramayana menulis adanya 7 kerajaan dikepulauan nusan tara yang banyak mengandung emas. Dari kedatangan maharaja diraja inilah muncul nama suku koto, piliang, dalimo, sipisang, sicancang, tanjung, payabada yang pada awalnya berkem bang didaerah guguak, sikaladi, sialah an, koto basa, pariangan padang pan jang dan supanjang dan balai mansiang mereka telah berasimilasi satu sama lain dengan penduduk yang sebelum nya bersuku jambak, pitopang, selo kutianyia, melayu bendang, kampai, mandahiliang dan panai.

1. Dinasti Sri Maharaja Diraja, Kerajaan Melayu Minang dan Sriwijaya Hubungan romawi dan china telah mulai sejak abad 5 sm, yaitu dimasa dinasti han berkuasa (206-221 sm) kota pelabuhan penting sebagai jalur perniagaan masa itu tercatat antara lain, iskandariyah, teluk parsi, cambay dan cochin (pantai barat India) disumatera adalah muaro Kampar, muaro indagiri dan muara sabak. Mereka sudah masuk kehulu sungai Kampar yaitu kantoli, hulu indragiri dan hulu batang hari muaro tambesi (sanfotsi), diperkirakan pada zaman antara tahun 45-165 masehi dinasti maharaja sebagai eksekutif dan suri diraj o sebagai legislative telah menyusun konsep nagari. Setelah dinasti maharaja diraja ini ditelan perubahan kebudayaan, maka dt. Suri diraj o mengangkat penghulu dt Bandaro Kayo di pariang an dan dt. Maraj o basa di padang panjang, mengembangkan sistim adat lareh nan panjang telah terbentuk nagari terdiri dari taratak, dusun, koto, pakandangan. Sekitar tahun 200 masehi sejalan dengan perkembangan suku koto piliang, di angkat pula dt katumanggungan pendiri adat koto piliang menurut tutur didirikan di sungai jambu dan mengembangkan luak tahah datar. Pada tahun 225 m dt. Parpatih nan sabatang diangkat menjadi penghulu pasukuan caniago di limo kaum untuk dapat mengembangkan luak lubuk agam, dengan mengangkat 16 penghulu diluhak agam pada tahun 230-250 masehi, dt. Marajo nan banego


nego mengirim utusan 50 orang penghulu ke daerah timur yaitu luak 50 kota sekarang. Seiring dengan itu didaerah muaro takus diangkat andiko yang daerahnya meliputi muaro takus dangunung sakilan termasuk wilayah kuntu (kantoli), demikian juga kearah selatan dibentuk nagari-nagari oleh dt.ketemanggungan, ada pendapat yang menyebutkan bahwa kerajaan sebagai tertuang dalam cerita Rama yana antara lain kandari, tulang bawang, melayu, trauma Negara, kalung, kutai kataka sementara tulang bawang, kendari melayu berlokasi di sumatera namun berdasarkan bukti tertulis yang ada 5 keraj aan silam melayu ternyata baru berdiri pada abad 5 masehi dan 7 masehi. Sejak awal abad 1 masehi walaupun sri maharaja diraja belum berhubungan dengan kerajaan jauh berbagai belahan dunia sebagai seorang raja besar yang berkuasa emas dan rempah-rempah yang dikandung bumi minangkabau telah menarik minat bangsa lain untuk datang, orang India datang ke minangkabau mereka tinggalkan “mahat� di India muka lalu mereka tegakkan mahat (mahek) di hulu Kampar. Orang parsi meninggalkan Basrah diteluk parsi lalu mereka tegakkan basrah ditaluk kuantan, orang India belakang meninggalkan campa di luak lubuk agam. Berita china menye butkan bah wa fa hian seorang musafir china pada tahun 400 masehi pergi ziarah ke India, ia kembali ke china tahun 414 masehi menumpang kapal rajha dan singgah dulu di sriwijaya, pastilah yang dimak suk bukan sriwijaya (Palembang) tetapi kerajaan melayu atau Bandar melayu kantali atau sanmfotsi (muaro tambesi). Sriwijaya baru berdiri pada tahun 683 masehi demikian pula halnya pendeta budha dari china I tsung menulis dalam bukunya tentang perjalanan ke India tahun 674 masehi 10 tahun sebelum berdiri sriwijaya, singgah dikantali atau melayu minang kabau ia mengisahkan tentang suatu negeri subur, hasil bumi yang banyak serta sistim pemerin tahannya beradat istimewa lagi ia menceritakan tentang negeri yang tidak punya bayang-bayang pada saat tengah hari, hal ini berarti negeri yang tepat dilalui oleh kha tulistiwa jelaslah maksud kantali itu tiada lain adalah kuntu. Didunia internasional pada saat itu ada dua kekuasaan besar, dibarat maawiyah yang menguasai An

dalusia dan ditimur china dinasti tang kedua super power ini saling berebut kekuasaan diselat malaka. Pada tahun 670 m mulailah pengaruh islam suni masuk melalui muaro sabang dan terus ke kuntu Bandar melayu minangkabau, sebelum masuk islam suni maka kebudayaan melayu minangkabau telah memilih falsafah adat “adat basandi

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

19

alua jo patuik, alam takambang jadi guru�. Minangkabau telah memiliki aksara prenagari (aksara nagari) sebagai aksara moderat disamping aksara pallawa dapat kita kutip sebagai berikut :

A

ba

sa

ja

da

ha

ga

ka

la

Ma

na

pa

ra

Wa

nga

nya

Dengan perobahan

:I

:

bi,

dan seterusnya

:U

:

bu,

d an s et eru s n y a

: O

:

bo,

d an s et eru s n y a

: E

:

b e,

: t

: k

: m,

d an s et eru s n y a h u ru f m at i d an s et eru s n y a....

Bahasa melayu minang adalah campuran bahasa dravida, tamil, Burma, Vietnam, dan sebagainya. ( Bersambung )

(f/net)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


20

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

GALERY

Menelusuri masalah ke Sekolah...

Bupati Alis Marajo berdiskusi dengan guru-guru SMAN 1 Kec. Payakumbuh masalah kendala-kendala dalam proses belajar mengajar (f/her)

Proses belajar mengajar di SMAN 1 Kec.Payakumbuh (f/werry)

Bupati Alis Marajo berbincang dengan siswa SMAN 1 Payakumbuh tentang materi pelajaran (f/her)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

GALERY

PERILAKU

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

21

SMAN 1 Akabiluru yang terlihat bersih dan rapi (f/werry)

Berdiskusi dengan guru-guru SMAN 1 Akabiluru masalah kendala-kendala dalam proses belajar mengajar (f/joy)

Bupati Alis Marajo mengawasi siswa SDN 11 Kototinggi mengerjakan soal (f/joy)

Kunjungan Bupati Alis Marajo ke SMAN 1 Situjuah (f/werry)

Guru-guru SDN 03 Taeh Bukik mengungkapkan keluh kesahnya masalah kendala-kendala dalam proses belajar mengajar kepada Bupati Alis Marajo (f/ali.y) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


22

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

MEDIA

Pelatihan Wali Jorong :

Wabup : “Saya Tidak Kalah dari Jokowi” “Coba kalau Jokowi jadi Bupati Limapuluh Kota, kita yakin sulit juga dia muncul di layar televisi nasional seperti di Metro TV dan TV One dan stasiun televisi lainnya.”

M

anakah yang lebih hebat antara W akil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dibandingkan dengan Joko Widodo alias Jokowi yang saat ini bersama dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahya Purnama alias Ahok memimpin Provinsi DKI Jakarta?. “Saya merasa tidak kalah dengan Jokowi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,” kata W abup Asyirwan Yunus. Ia mengatakan hal itu untuk menanggapi harapan dan saran wali jorong ketika menjadi narasumber pada pelatihan kepala jorong untuk tiga kecamatan, yaitu di Pangkalan, Guguk dan Gunung Omeh. Kegiatan itu digelar di Royal Denai Hotel, Bukittinggi, Rabu ( 20/3). Soal ketidakkalahan dari Jokowi, Wabup mencontohkan dalam melakukan kegi atan kemasyarakatan sehari-hari sebagai

(f/mm)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

pejabat negara seperti berkunjung ke perkampungan, melihat kondisi kehi dupan masyarakat, masuk kampung keluar kampung, berdialog langsung untuk menyerap aspirasi yang muncul di tengah masyarakat, dan sej umlah kegiatan sejenis lainnya.“Hanya saja Jokowi lebih banyak diliput pers,” sebut Asyirwan. Tambahan lagi, sebut Wabup, Jokowi dalam melakukan kegiatan seharihari bertugas di ibu kota negara yang fasilitas, sarana dan prasarana transportasi, komunikasi yang cukup untuk membuatnya menjadi seorang gubernur yang lebih hebat, populer dan terlihat lebih merakyat. “Setiap gerakgerik, perbuatan dan kegiatannya selalu diliput secara luas, baik oleh media daerah, nasional bahkan internasional,” tambah Asyirwan. “Sehingga publik atau

masyarakat luas dapat menyaksikan melalui televisi nasional setiap hari, bahkan setiap detik,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu. “Kehebatan Jokowi barang kali karena dukungan pers. Setiap kegiatannya, apa dan mengapa dia lakukan setiap harinya untuk kepentingan masyarakat tak ada yang luput dari liputan pers, media cetak dan elektronik, “ katanya. Berbeda dengan dirinya, menurut Wabup, yang mendapat liputan sangat terbatas dari kalangan pers. “Coba kalau Jokowi jadi Bupati Limapuluh Kota, kita yakin sulit juga dia muncul di layar televisi nasional seperti di Metro TV dan TV One,” tambah Wabup, yang merasa tertantang dengan pernyataan salah seorang wali jorong peserta pelatihan yang meminta Asyirwan Yunus mencontoh gaya kepemimpinan Jokowi yang suka ke masyarakat dari pada ngantor. Pada kesempatan itu, W abup menceritakan hubungan baik antara Jokowi dengan kalangan pers. Dikatakan, pagi-pagi di hampir setiap hari puluhan mobil Avanza wartawan peliput kegiatan Jokowi —dari media cetak dan elektronik berjejer di jalan halaman kantor Gubernur DKI yang berdekatan dengan Lemhanas, tempat di mana Wabup Asyirwan belum lama ini menjalani pelatihan.


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Suasana Pelatihan Wali Jorong di Hotel Royal Denai Bukitinggi (f/mm)

Begitu sang Gubernur ke luar kantor untuk menuju lokasi kegiatan, cerita W abup Asyirwan, sejumlah wartawan yang memakai mobil Avanza dan memakai mobil sejumlah merek lainnya langsung mengikutinya. “Sehingga apa saja kegiatannya bisa masuk televisi nasional, dan bisa disaksikan masyarakat seluruh nusantara,” terang Asyirwan. Dalam pandangan W abup, apa yang dilakukan Gubernur Jokowi belum sebanding dengan yang ia perbuat, dalam kapasitas mereka sebagai sesama pejabat negara. Tapi, ya, itu tadi, karena menda pat porsi liputan yang tidak seberapa dengan jangkauan yang juga sangat terbatas, membuat apa-apa yang ia lakukan terkesan kurang bergema dan tidak diketahui secara luas oleh masyarakat. “Padahal kita sebetulnya lebih banyak jalak kaki untuk menemui masyarakat dan melhat realitas yang masih ditemui di daerah kita,” ia menam bahkan. W abup lalu menceritakan perj alanan ke Nenan yang harus ditempuh dengan jalan kaki, begitu juga ke Nagari Galugur di Kecamatan Kapur IX, dan ke sejumlah kawasan lain yang masih terisolasi secara fisik. Selain dari masyarakat di nagari atau jorong yang dikunjungi, jarang sekali pihak lain yang tahu dengan kegiatan Wabup itu. “Karena memang tidak ada televisi nasional di Kabupaten Limapuluh Kota ini, maka hamir tidak ada kekuatan lain yang bisa menyebarkan ke dunia luar tentang apa-apa yang teklah atau sedang kita lakukan,” sambungnya. Dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara pilihan masyarakat, menurut Wabup, ia

memang dituntut lebih banyak berada di lapangan setiap harinya, dimaksudkan untuk melihat kehidupan masyarakat di daerah peda laman, dengan cara masuk kampung keluar kampung. Bahkan tak jarang mendatangi kawasan yang belum dimasuki signal. Untuk kawasan yang sulit dijangkau itu, bahkan ada di antaranya belum dimasuki signal telepon selular, Wabup Asyirwan menyebut contoh Nagari Galugua dan Koto Lamo di Kecamatan Kapur IX, Nenan; Nagari Maek di Keca matan Bukik Barisan; Landai dan Sungai Data Kecamatan Harau; dan Koto Tinggi Kubang Balambak di Kecamatan Mung ka. Dalam catatan Wabup, dari 79 nagari dan 400 lebih j orong yang ada di kabupaten tersebut, sebagian besar telah dia datangi bersama kepala sejumlah SKPD. “ Tapi dari semua kegiatan yang

23

saya lakukan itu, dalam upaya mensejahterakan masyarakat , tidak ada yang diliput televisi nasional, karena memang tak ada di televisi nasional di Limapuluh Kota,” ulangnya. Dalam kesempatan yang sama, Wabup Asyirwan meminta para wali jorong untuk selalu menj aga persatuan, kesatuan serta memahami, mengamalkan dan mene gakan 4 pilar kenegaraan, yakni Panca sila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Ia juga meminta kepada wali j orong untuk dapat mengingatkannya, memberikan kritikan sosial terhadap pribadinya bila salah kaprah, melakukan pelanggaran hukum, atau ada perbuatannya yang melanggar norma adat dan norma hukum. “Tolong saya diingatkan, atau ada yang ingin bertamu ke rumah dinas, silakan datang dan ingatkan saya,” harapnya. Nara sumber lain pada pelatihan Wali Jorong PNPM-MP Tahun 2013 se-Kabupaten Limapuluh Kota yang berlangsung tiga hari dari tanggal 18 sampai 20 Maret 2013 tersebut, di antaranya Khairuddin Nur, Kaspi Darmis,SH,MH, Budi Febriandi,SP, Yengki Otrio, Soni Sandra, Sarnen Indra,S.Pd, Ira Juita dan Rahmanida ,S.Sos. Sementara materi pelatihan yang diberikan, di antaranya berkaitan dengan Penanganan Masalah, Peranan Kepala Jorong dalam PNPM-MP, Perencanaan Partisipatif, Manajemen Kepemimpinan Lokal, Penanggulangan Kemiskinan, Integrasi PNPM-MP, Profil Nagari, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Dae rah.(mamad)

Peserta Pelatihan yang terdiri dari Wali Jorong di 3 Kecamatan (f/mm)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


24

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

APARATUR

Penilaian Kompetensi Camat :

Jangan Hanya Mengejar Predikat sebagai Terbaik “Ini penting karena pemenang dari kompetensi camat tingkat kabupaten akan mewakili Kabupaten Limapuluh Kotake lomba yang sama di tingkat Sumatera Barat.”

S

etiap tahun Pemkab Limapuluh Kota menggelar kegiatan penilaian camat terbaik, kelak bagi yang memenangkan lomba itu akan diikutkan dalam lomba serupa di tingkat yang lebih tinggi untuk mewakili kabupaten ini. Tapi, apakah iven itu hanya sekadar untuk mengejar gelar sebagai yang terbaik?. Hal inilah yang antara lain ditekankan oleh Drs. H. Andonis M.Si., Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Limapuluh Kota, saat membuka penilaian kompetensi camat tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang digelar di Ruang Rapat Bupati, Senin (25/3). Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak enam orang camat. “Jangan hanya berharap menj adi yang terbaik dan sekadar memenangkan kompetensi camat, tetapi juga harus memiliki kemampuan karena camat merupakan perpanjangan tangan Bupati,” kata Don Adonis. Di tangan camatlah, menurut Don Andonis, berhasil atau tidaknya pelaksanaan program-program daerah ditentukan. Dikatakan Don Andonis, selain harus menginformasikan segala kebijakan bupati kepada masyarakat, camat juga diharapkan untuk mening katkan penguasaan terhadap wilayah kerja masing-masing. “Ini penting karena pemenang dari kompetensi camat tingkat kabupaten akan mewakili Kabupaten Limapuluh Kota ke tingkat Sumatera Barat,” sambungnya. Don Andonis juga berharap sebanyak enam orang camat yang mengikuti kompetensi camat ini bisa menjalainya dengan baik. “Semoga kompe tensi ini dapat menghasilkan camat berprestasi sesuai dengan kriteria penilaian yang telah dirumuskan oleh Tim Penilai Kompetensi Camat Tingkat Kabupaten Lima Tahun 2013,” katanya. Drs. Idarussalam, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, menjelas kan bahwa Penilaian Kompetensi Camat dimaksudkan untuk Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013

mewujudkan camat yang profesional dan memiliki kompetensi, sesuai dengan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Penilaian Kompetensi Camat. “Camat merupakan salah satu unsur perangkat daerah kabupaten/kota yang mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugasnya untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menye lenggarakan tugas umum pemerintahan,” katanya. Mengingat begitu pentingnya fungsi camat, dirasa perlu memberi penghargaan kepada camat yang memiliki kompetensi dan berhasil dalam melaksanakan tugasnya. “Camat meru pakan salah satu unsur perangkat daerah kabupaten/kota yang mempunyai peranan penting dalam melak sanakan tugasnya untuk mena ngani sebagian urusan otonomi daerah dan menyeleng garakan tugas umum pemerintahan,” katanya. Mengingat begitu pentingnya fungsi camat, dirasa perlu memberi penghargaan kepada camat yang memiliki kompetensi dan berhasil dalam melaksanakan tugasnya.

Tim penilai terdiri dari unsur SKPD terkait,pemuka adat/agama, tokoh masya rakat, dan pamong senior. Penilaiannya meliputi bidang pemerintahan, pemba ngunan, dan kemasyarakatan. Penilaian dilaksanakan dua tahap, yaitu tahap pertama meliputi ujian tertulis, ekspose pengembangan potensi daerah, dan wawancara, serta tahap kedua kunjungan lapangan oleh tim penilai. Peserta adalah camat yang telah memiliki masa kerja dalam jabatan camat minimal satu tahun. Karena syarat tersebut, maka hanya delapan camat yang berhak mengikuti penilaian, yaitu Camat Harau, Payakumbuh, Situj uah Limo Nagari, Mungka, Akabiluru, Suliki, Pangkalan Koto Baru, dan Camat Gunuang Omeh. Penilaian tahap pertama tersebut hanya diikuti enam camat, karena dua orang camat berhalangan hadir. Yaitu Camat Pangkalan Koto Baru Yatmiko, yang tidak bisa meninggalkan wilayahnya karena kasus tenggelamnya salah seorang warganya, dan Camat Gunuang Omeh yang mengirimkan surat keterangan sakit. (ys)

Ujian Tahap 1 Kompetensi Camat Berprestasi (f/ys)


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

PARIWISATA

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

25

Peringatan Peristiwa Titik Kulminasi Matahari :

Jadikan Koto Alam sebagai Pusat Perhatian Internasional

(f/joy)

“Koto Alam dengan Sakido Mura serta peristiwa titik kulminasi matahari yang terjadi dua kali dalam setahun, ketersohoronnya sudah sejak lama mampu menembus batasbatas teritorial negara.”

B

upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengajak semua pihak bersinerji menjadikan Koto Alam dengan tugu Sakido Muranya sebagai pusat perhatian dunia internasional karena peristiwa titik kulminasi matahari tidak bisa dilihat di semua negara di dunia. “Saatnya kita meng gencarkan promosi tentang Koto Alam dengan Sakido Muranya,” kata Bupati Alis Marajo saat memberi sambutan dalam acara melihat titik kulminasi matahari di Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kamis (21/3). Sakido Mura adalah sebutan masyarakat setempat untuk tugu khatulistiwa atau equator yang melintasi kenagarian tersebut. Dikatakan Bupati, kalau sejauh ini bersikukuh menjadikan potang balimau di Pangkalan masuk kalender kepariwisataan nasional, “Koto Alam dengan Sakido Mura serta peristiwa titik kulminasi matahari yang terjadi dua kali dalam setahun, ketersohor annya sudah sejak lama mampu menembus batas -batas teritorial negara,” katanya. Merujuk ilmu bumi, matahari pada saat 21-23 Maret setiap tahun berada tegak lurus di atas kepala manusia pukul 11.50 dan 21-23 September pukul 11.38 W IB. Hanya lima negara yang dilalui garis katulistiwa yang akan mengalami titik kulminasi ini, yaitu Equador, Peru, Colombia dan Brazil serta Indonesia, khusus di Koto Alam. Masalahnya tinggal lagi bagaimana mengelola objek wis ata itu dengan baik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk mengunjunginya. “Kalau cuma melihat batu bulat (bangunan tugu khatulistiwa itu berbentuk bola ukuran besar –Red) saja, tentu tak banyak artinya,” kata Bupati. Makanya perlu dikembangkan lagi agar memiliki daya tarik tersendiri. Keberadaan Sakido Mura, menurut Bupati, juga diuntung

kan oleh letaknya yang berada pas di sisi ruas jalan negara Sumbar-Riau yang terkenal padat arus lalu-lintasnya. “Saya yakin, kalau kelak tugu atau kawas an sekitarnya dipoles sedemikian rupa, bukan tidak mungkin Sakido Mura akan menjadi andalan s ektor kepariwisataan di daerah ini,” sebutnya. Bupati juga meng ingatkan, karena tugu berlokasi di sisi ruas jalan provinsi Sumbar-Riau, dan bangunan tugu berdiri di atas tanah ulayat mas yarakat s etempat; makanya perlu sinerjitas dengan semua pihak terkait untuk menjadikan bangunan tugu sebagai benda yang mampu memberi nilai tambah berarti bagi kepentingan yang lebih luas. Sedang Ramai Pada Kamis siang itu, tugu khatulistiwa di Koto Alam itu memang sedang ramai dikunjungi. Pemkab Limapuluh Kota melalui dinas terkait sedang menggelar gawe, yaitu menyaksikan titik kulminasi matahari. Yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Hadir dalam kegiatan itu Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo bersama kepala sejumlah SKPD. Ada penampilan tarian tradisional dan baca puisi s egala di sana. Juga ada sambutan dari s ejumlah pejabat. Mereka sama-sama menunggu pukul 12.04 WIB, yaitu saat terjadinya peristiwa yang disebut dengan titik kulminasi itu. Ali Hasan, Kabid Pariwisata di Disparbudpora Limapuluh Kota, mengata kan peristiwa alam itu sengaja diperingati dengan khusus, sebab Tugu Sadiko Mura begitu masyarakat setempat menamainya ini juga dijadikan sebagai objek wisata minat khusus yang diharapkan akan menggaet ba

nyak pelanc ong dalam dan luar negeri berkunjung ke sana. Sementara Wali Nagari Koto Alam A.H. Dt. Paduko Rajo dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya sangat menyambut baik langkah-langkah Pemkab Limapuluh Kota melalui instansi terkait untuk melakukan pembenahanpembenahan yang diperlukan terhadap Sakido Mura. “Ini sudah s ejak lama ditunggu masyarakat kami,” katanya.Dijelaskan, oleh karena berbagai keterbatasan yang dimiliki pihaknya, maka hampir tidak ada kekuatan untuk membuat bangunan tugu Sakido Mura menjadi lebih baik. “Selama bertahun-tahun bangunan itu seakan dibiarkan begitu saja tanpa dirawat sampai semak-semak menumbuhi sekeliling bangunan, dan pagar-pagar dibiarkan roboh,” tambahnya.Baru sejak awal 2013 tampak langkah-langkah Pemkab Limapuluh Kota membenahi bangunan tugu, antara lain dengan melakukan pengecatan ulang dan mengganti pagar bangunan yang sudah roboh. Padahal, imbuh Dt. Paduko Rajo, bangunan tugu berbentuk bola dunia ukuran besar itu bukan bangunan tanpa arti dan makna. Apalagi lokasi bangunan yang terletak di sisi ruas jalan negara Sumbar-Riau yang tergolong ramai, bila tugu itu dikelola dengan baik, “Bukan tidak mungkin akan bisa dijadikan objek wisata andalan ke depan,” katanya. Makanya, tambah Dt. Paduko Rajo, kalau pihak pemkab atau pihak-pihak memerlukan lahan untuk pengembangan bangunan tugu, ia berjanji akan berupaya membebas kan lahan berapa pun yang diperlukan agar keberadaan tugu benar-benar memberi arti bagi masyarakat setempat, dan masyarakat Limapuluh Kota pada umumnya. (e2)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


26

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

NAGARI

Nagari Pangkalan :

Banyak Putera Pangkalan yang Mamacik di Riau Informasi yang diterima Sinamar menyebutkan, Herman Abdullah terlahir dari seorang bapak yang berasal dari Pangkalan, sementara ibunya dari Air Tiris, Kabupaten Kampar.

D

alam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Meneng ah Daerah) Kabupaten Limapu luh Kota, Kenagarian Pangkalan bersama sejumlah nagari lainnya di Kecamatan Pangkalan Koto Baru diproyeksikan akan menj adi kawasan sentra bisnis dan perdagangan.Kebijakan ini dinilai sebagai sebuah langkah yang tepat, setidaknya bila didasarkan pada sejumlah pertim bangan. Antara lain, Pangkalan terletak di batas Sumbar dengan Provinsi Riau. Seperti diketahui, menyusul diterap kannya otonomi daerah, Riau menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan barat Indonesia.Dengan asupan dana APBD yang sangat besar dari tahun ke tahun, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota, menj adikan gerak pembangunan dan kemajuan Riau berjalan dengan sangat dinamis. Hampir semua sektor di provinsi j iran yang memiliki 12 kabupaten/kota itu berkem

bang dengan sangat signifikan. Tapi, di tengah keserbadaan Riau, tetap saja yang bisa dimasuki. Antara lain, karena lebih mengandalkan sub-sektor perkebunan, Riau hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduknya akan produk pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Sebagian besar untuk kedua jenis kebutuhan itu didatangkan dari sejumlah daerah tetangga. Di sini, antara lain, peluang yang bisa dimanfaatkan Pangkalan dan nagari-nagari sekitarnya sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. Makanya, seperti dituturkan sejumlah anggota masyakat, kalau ada niat Pemkab Limapuluh Kota menjadikan Pangkalan sebagai sentra bisnis dan perdagangan baru, dinilai sebagai sebuah langkah yang tepat. Kebijakan itu juga sejalan dengan kultur sebagian masyarakat Pangkalan yang sejak turuntemurun mewarisi bakat berdagang.

Memang ada juga yang menjadi petani, buruh, PNS (pegawai negeri sipil) dan lainnya; tapi diakui oleh sej umlah masyarakat Pangkalan bahwa kemajuan nagari itu lebih banyak ditopang oleh aktivitas ekonomi warganya yang sebagian pedagang. Informasi yang diterima Sinamar menyebutkan, Herman Abdullah terlahir dari seorang bapak yang berasal dari Pangkalan, sementara ibunya dari Air Tiris, Kabupaten Kampar. Ingin tahu “kehebatan� perekonomian masyarakat Pangkalan? Kunjungilah nagari itu pada saat hari baik dan bulan baik. Misalnya ketika hari balimau sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan atau pada saat Hari Raya Idul Fitri. Hampir semua tempat yang lapang dipenuhi oleh kendaraan besar dengan harga per unitnya mencapai nilai ratusan juta rupiah.Bukan cerita baru lagi kalau ada warga Nagari Pangkalan yang memiliki mobil truk dari jenis Fuso menca

Nagari Pangkalan (f/joy) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Diswanto, wali Nagari Pangkalan (f/joy)

pai j umlah 50 unit atau lebih. Untuk ukuran sekarang, truk yang sering diberdayakan untuk mengangkut semen dari Padang ke sejumlah daerah lainnya di Pulau Sumatera itu, berharga antara Rp800 juta sampai Rp1 miliar per unit. Dan konon, jumlah warga Pangkalan yang memiliki truk Fuso dalam hitungan puluhan unit itu bukan hanya satu, tapi ada beberapa orang baik yang menetap di kampung halaman atau yang tersebar di sejumlah tanah rantau. Belum lagi mereka yang memiliki truk atau jenis kendaraan lainnya dalam hitungan beberapa unit saja. Tidak hanya di sektor perda gangan, warga Pangkalan juga menonjol di sejumlah sektor lainnya. Di bidang politik dan pemerintahan, misalnya, tercatat sej umlah putera Pangkalan sempat dan sedang menduduki sejumlah posisi penting. Tapi sebagian besar di antara mereka tidak berkiprah di kampung halaman, melainkan di perantauan. Di Provinsi Riau, misalnya, tercatat sejumlah putera Pangkalan yang menduduki posisi strategis. Drs. H. Herman Abdullah, yang dua periode menj abat W ali Kota Pekanbaru dan sekarang sedang mempersiapkan diri untuk maju di ajang Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013, konon kabarnya merupakan putera asli Pangkalan. Informasi yang diterima Sinamar menyebutkan, Herman terlahur dari seorang bapak yang berasal dari Pangkalan, sementara ibunya dari Air Tiris, Kabupaten Kampar. Pada hari-hari tertentu, Herman sering menyempatkan diri pulang kampung ke Pangkalan. Selain bersilaturahmi dengan handai taulan, juga menziarahi makam para kerabatnya.

Putera Pangkalan lainnya yang menonjol di perantauan adalah Arsjadyuliandi Rachman, yang saat ini menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar mewakili Daerah Pemilihan Riau. Andi Rachman begitu ia biasa dipanggil sebelum duduk di DPRD RI, tercatat sebagai anggota DPRD Riau, dan Ketua Kadinda Provinsi Riau. Dalam periode yang sedang berjalan sekarang ini, yaitu untuk masa bakti 2009-2014, di Kantor DPRD Provinsi Riau yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, juga ada dua “Srikandi” Pangkalan yang berkiprah, yang keduanya bernaung di bawah panjipanji Partai Golongan Karya (Golkar). Yaitu, Iwa Sirwani Bibra, dan Rosvanilda Zulher. Di level kabupaten/ kota di Riau, saat ini tercatat seorang putera Pangkalan yang dipercaya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Kampar, yaitu Drs. H. Syafrizal M.Si., yang berasal dari Partai Golkar. Sebelumnya, untuk periode 1999-2004, juga pernah putera Pangkalan memimpin DPRD. Yaitu, Teddy Mirza Dal, yang Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hulu. Ditunjang 3 Bank Pangkalan hanya satu dari enam kenagarian yang termasuk ke dalam wilayah administratif Pemerintahan Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Lima nagari lainnya adalah Manggilang, Gunung Malintang, Tanj ung Pauh, Tanjung Balit, dan Koto Alam. Nagari Pangkalan dengan luas wilayah 124,3 km2 terbagi ke dalam 11 jorong. Sama dengan nagari-nagari lainnya di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sektor pertanian yang umum dikelola masyarakat di kenagarian itu adalah pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan. Untuk sub-sektor perkebunan, sejauh ini komoditas yang menjadi andalan adalah gambir dan karet, dan belakangan disusul oleh tanaman kakao. Di bidang pendidikan, dalam kapa

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

27

sitas sebagai ibukota kecamatan yang disandangnya, selain dilengkapi dengan PAUD, TK, sejumlah SD, dan dua buah SMP masing-masing berstatus negeri dan swasta; di kenagarian tersebut juga sudah sejak lama berdiri lembaga pendidikan tingkat menengah atas, yaitu SMA dan SMK. Nagari Pangkalan juga dilengkapi dengan pasar nagari, yang hari pekannya jatuh tiap Sabtu. Pada hari pakan itu, selain penduduk setempat, pasar tersebut juga diramaikan calon konsumen yang berdatangan dari sej umlah nagari tetangga. Bahkan tak jarang penduduk Balung di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, berbelanja ke pasar itu. Banyak yang menjadi daya tarik konsumen untuk berbelanja di Pasar Pangkalan. Selain barang-barang yang dijual relatif lengkap, penarik lainnya adalah kondisi fisik pasar yang makin lama terus mengalami perbaikan. Selain berj ej er sej umlah toko yang memperdagangkan aneka barang kebutuhan, juga disediakan sejumlah los. Buktinya tingginya dinamika perekonomian masyarakat Pangkalan, antara lain bisa dilihat dengan cukup banyaknya lembaga perbankan yang melebarkan sayapnya ke Pangkalan. Bayangkan, untuk wilayah administratif pemerintahan setingkat nagari, di Pangkalan beroperasi tiga bank: Bank Nagari, BRI, dan Bank Mandiri. Tapi perlu juga diakui, sejak anjloknya harga jual gambir beberapa waktu belakangan, sementara selama ini gambir merupakan salah satu komoditas andalan masyarakat setempat; terasa sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian warga. “Daya beli warga tidak lagi tinggi seperti yang sudahsudah,” kata Ancin, 52, seorang pedagang pakaian j adi di Pasar Pangkalan. (e2)

Pasar Pangkalan (f/joy)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


28

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

SOROT

Memacu Kinerja untuk Tuntaskan DAK 32,5 M “Semuanya harus terbelanjakan sesuai dengan peruntukannya. Kita sudah seratus persen menyelenggarakan pengadaan di Unit Layanan Pengadaan LPSE.”

T

ahukah Anda bahwa di Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota menumpuk DAK (dana alokasi khusus) yang bersumber dari APBN? DAK yang termasuk sisa tahun anggaran tahun 2010 lalu itu, sejauh ini sudah mencapai angka Rp. 32.504.399. 600. Mau diapakan, dan untuk apa saja penggunaan dana sebanyak itu? “Tahun ini harus tuntas.,” kata Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Desri S.Pd. MM. Maksudnya, DAK sebanyak itu harus tuntas penggunaannya. Namun, tambah Desri, pihaknya akan menyerahkan seluruh proses tender ke UPL Kabupaten Limapuluh Kota melalui LPSE. “Semuanya harus ter lanjakan sesuai peruntukan. Kita sudah seratus persen menyelenggarakan pengadaan di Unit Layanan Pengadaan LPSE. Sehingga, tidak akan ada lagi tudingan macam-macam. Alhamdulillah,

kini semuanya sudah didakan secara elektronik,” ujar mantan salah seorang asisten di lingkungan Setdakab Pesisir Selatan itu. Dijelaskan Desri, menum puknya DAK di dinas yang ia pimpin selama ini sehingga membengkak menjadi Rp32,3 miliar lebih, dihadapkan dengan berbagai kendala. Antara lain, yang paling prinsip, yaitu minimnya tenaga sertifikasi pengadaan barang dan jasa di dinas itu. “Tapi untuk ke depan kita sudah serahkan UPL LPSE,” jelasnya lagi. Dij elaskan Desri, untuk item pemba ngunan ruang perpustakaan SD seba nyak 20 unit terdapat anggaran sebesar Rp2.063.700.000. Untuk item pemba ngunan ruang kelas baru SMP sebanyak 7 unit dianggarkan dalam DAK 762.835. 000. Sementara rehabilitasi berat ruang kelas SMP plus perabotnya untuk 104 unit, ada DAK 2013 sebesar Rp. 4.720.

950.000. Selanjutnya, rehabilitasi sedang ruang kelas SMP plus perabotnya untuk 37 unit tersedia DAK 2013 sebesar Rp. 3 M. Rehabilitasi ruang kelas baru SMP/ SMA dengan DAK Rp3.051.335.000. Terakhir, DAK 2013 untuk peruntukan item pengadaan alat praktek dan peraga siswa sebanyak 5 unit sebesar Rp.1.512.140.000. “DAK berasal dari APBN. Sedangkan untuk dana perimbangan, Dana Alokasi Umum APBD Kabupaten Limapuluh Kota meng anggarkan sebesar Rp. 4,6 Miliar dengan peruntukan sejenis. Maka total DAK 2013, sebesar Rp14.275.730.000, ditambah sisa DAK 2010, 2011 dan 2012 menjadi Rp. 32.504. 339.600,” ia menerangkan. Diakui Desri, penerimaan DAK dari pemerintah pusat kepada Pemkab Limapuluh Kota untuk Dinas Pendidikan meningkat diban dingkan dengan tahun anggaran sebe

Rehabilitasi gedung sekolah (f/net)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

lumnya. Dana yang telah dianggarkann khusus untuk dunia pendidikan ini, akan dimanfaatkan secara maksimal demi meningkatkan serta menciptakan generasi bangsa yang berprestasi. Dikatakan Desri, dana yang telah dianggarkan itu nantinya dapat meningkatkan pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga sesuai dengan misi kedelapan Bupati Alis Maraj oAsyirwan Yunus yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), yakni mewujudkan masyarakat cinta pendi dikan,” katanya. Sementara Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana di dinas yang sama, Orlanda, secara lebih rinci menj elaskan bahwa DAK yang diterima akan dialokasikan untuk delapan program pendidikan yang telah direnca nakan. Yakni, pembangunan ruang per pustakaan untuk 20 paket, pembangunan

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

29

Ruang Perpustakaan Sekolah (f/net)

Desri, M.Pd, MM , Kadisdik (f/joy)

kelas baru SMP sebanyak 7 paket, dan rehabilitasi berat ruangan kelas SD serta isi perabotnya sebanyak 104 paket. Selanjutnya, rehabilitasi berat ruangan kelas SMP serta isi perabotnya sebanyak 104 paket. Kemudian, rehabilitasi ruang kelas baru SMP dan SMA sebanyak 24 paket, dan terakhir untuk pengadaan alat praktek dan peraga siswa SMK sebanyak 5 paket. Untuk pembangunan ruang perpustakaan menelan dana sebesar Rp 2,06 miliar, pembangunan kelas baru SMP sebesar Rp 762 juta , rehab berat ruangan kelas SD serta isi perabotnya sebesar 4,72 miliar, rehab berat ruangan kelas SMP serta isi perabotnya sebesar Rp 3,05 miliar. Rehab ruang kelas baru SMP dan SMA menelan dana sebesar Rp 2,16 miliar dan untuk pengadaan alat

praktek dan peraga siswa SMK sebesar Rp1,51 miliar. “Saat ini tim telah lakukan survey ke berbagai sekolah yang tersebar di Limapuluh Kota. April nanti, baru dila kukan tender dan pengerjaan terhadap program yang telah direncanakan itu,” kata Orlanda yang mantan dosen STT Payakumbuh itu. Apapun program pengadaannya, menurut Orlanda, semuanya kini dilangsungkan secara elektronik dan terekam secara elektronik di ULP LPSE. “Selain menyingkirkan kecurigaan akan kongkalikong, ULP juga efektif untuk tercapainya hasil yang optimal sesuai perencanaan,” tambah Orlanda. Sementara dari Kecamatan Bukit Barisan mengemuka usulan berbagai perbaikan serta pembangunan berbagai gedung yang menggunakan Dana Alokasi Khusus tahun 2013 ini. Usulan penggunaan DAK di kecamatan paling Barat di kabupaten Limapuluh Kota, berupa rehabilitasi sekolah dan pembangunan pustaka. “Kita telah mengusulkan berbagai kegiatan UPTP Bukit Barisan dalam penggunaan DAK tahun ini. Diantaranya, rehap berat ruangan sekolah dan pembangunan 2 gedung perpustakaan. Diharapkan usulan yang telah dirancang ini dapat terealisasi di tahun ini,” ungkap Yondri Arizul, Kepala UPTP Bukit Barisan. Untuk rehap berat, UPTP Bukit Barisan telah menyusulkan sebanyak 3 sekolah. rusak berat, maka diperlukan perbaiki dan kita telah mengusulkannya ke dinas pendidikan,” tutur Yondri Arizul didampingi

Orlanda, Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana (f/joy)

Jefri W eldi kepsek SD 03 Sungai Naniang, Deyurni kepsek SD 05 Maek dan Yuniar Efendi kepsek SD 12 Maek. Begitupun untuk pembangunan per pustakaan, UPTP telah mengusulkan 2 sekolah saat ini belum memiliki ruangan perpustakaan, yakni SD 04 Banja Loweh dan SD 02 Maek. “Mudah-mudahan pembangunan ruangan perpustakaan ini dapat segera terealisari,”imbuh Ramlisdar kepsek SD 04 Banja Loweh dan Yusti Murni kepsek SD 02 Maek.(mm)

Edisi 93Tahun XII/Maret 2013


30

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

BIMTEK

Drs.Ismail Cawidu, M.Si (f/allye)

Penerapan Teknologi di Dunia :

Peringkat Naik, tapi Sayang Belum Banyak untuk Riset “Seharusnya tidak ada dikotomi antara humas pemerintah dan humas swasta. Humas ya humas. Peran dan fungsinya sama. Ini yang harus kita bangun bersama.”

D

irjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), mengatakan peringkat penerapan teknologi Indonesia di dunia meningkat dari posisi ke-67 menjadi ke-53. Penilaian itu terutama pada keberhasilan dan indeks kesiapan jaringan berdasarkan indeks kesiapan jaringan menurut Global Information and Technology Report (GITR). “Data ini menunjukkan kondisi infrastruktur teknologi informasi di Indonesia semakin baik. Ini berarti kita tidak bisa menutup mata atas prestasi yang telah dicapai pemerintah dalam sektor komunikasi dan informasi,” kata Dirjen dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Ditj en Informasi dan Komunikasi Publik, Ismail Cawidu. ketika membuka bimtek (bim bingan teknis) Bakohumas yang di seleng Edisi 92/Tahun XII/Februari 2013

diselenggarakan Kemenkominfo dan Harian Media Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/3). Selain peringkat dunia yang membaik, keberhasilan pemerintah ditunjukkan dengan pelaksanaan megaproyek Palapa Ring. Palapa Ring ialah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi dan 460 kota/kabupaten diseluruh Indonesia. “Indonesia juga menjadi Negara keenam di Asia Tenggara yang menerapkan televisi digital,” ucap Ismail. Pemerintah, lanj ut Ismail, juga mencermati fenomena tingginya penetrasi penggunaan jaringan internet, baik sambungan tetap maupun bergerak (mobile). Namun tambahnya, sangat disayangkan profil pengguna internet masih didominasi penggunaan e-mail, pesan singkat dan jejaring sosial. Sisanya

untuk mencari informasi atau berita, menulis blog atau bermain gim daring (online game). “Masih belum banyak yang memanfaatkan internet untuk riset, pemasaran ataupun peningkatan produktivitas lainnya.” Jangan Ada Dikotomi Pada bagian lain, Ismail mengatakan bahwa kehumasan di lingkungan pemerintahan diharapkan mampu menandingi profesionalisme kehumasan swasta. Apalagi di era digital, komunikasi publik menjadi tantangan tersendiri bagi humas-humas pemerintah. Ia mengingatkan pentingnya peran humas di lingkungan pemerintahan untuk siap menghadapi era demokrasi digital baru, yaitu aktivitas politik menggunakan saluran digital. Transformasi sosial kini


semakin nyata ketika media menggulirkan strategi multimedia, multiplatform dan multichannel. “Kondisi ini membawa konsekuensi pada tantangan kehumasan pemerintah. Paradigma komunikasi yang harus dibangun ialah pola many to many, bukan pola tradisional one to many, seperti yang selama ini dilakukan kehumasan pemerintah,” kata Ismail. “Seharusnya tidak ada dikotomi antara humas pemerintah dan humas swasta. Humas ya humas. Peran dan fungsinya sama. Ini yang harus kita bangun bersama,” ungkapnya. Ismail menj elaskan tan tangan humas pemerintah ke depan juga semakin tidak mudah mengingat keterbukaan informasi yang disertai pesatnya digital media membuat arus informasi di masyarakat kian tidak terbendung. “Humas berfungsi me nyediakan dan melayani publik, meraih kepercayaan publik terdapat di institusinya,” tegasnya. Dalam menyediakan informasi kepada publik, menurut Ismail, humas pemerintah harus memiliki kreatifitas mengolah data dan informasi agar menarik perhatian dan menjadi acuan public. Sedangkan dalam fungsi melayani, lanjutnya, humas harus siap setiap saat dan mampu memanfaatkan teknologi informasi. “Jangan sampai pimpinan sebuah instansi tidak mengenal humasnya atau si humas tidak bisa melakukan korespondensi elektronik baik melalui e-mail maupun sosial media lainnya.”

(f/net)

Terkait dengan upaya meningkatkan kemampuan kehumasan di lingkungan pemerintahan, Kemenkominfo bersama Harian Media Indonesia menyeleng garakan bimbingan teknis Bakohumas se-Indonesia yang di gelar di Hotel Horison, Solo, Selasa-Rabu (19-20/3). Bimbingan teknis ini diikuti humas-humas pemerintahan daerah, kementerian dan lembaga tinggi lainnya. Dalam pelatihan ini, materi disampaikan oleh wartawan-

31

wartawan senior Media Indonesia yaitu Deputi Pemberitaan Media Indonesia, Abdul Kohar; Usman Kansong dan Tjahyo Utomo. Bimtek ini sangat bermanfaat bagi humas-humas pemerintahan karena berisikan teknik-teknik penulisan (menulis siaran pers, advertorial, opini dan feature) serta teknik content analisys (analisis isi) yang berguna untuk mendeteksi kecendrungan pemberitaan di media massa. (eliza)

Peserta Bimtek (f/allye)

Edisi 92/Tahun XII/Februari 2013


32

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

PEMERINTAHAN

Atasi Kemiskinan dengan Jalan Kewirausahaan “Usulan kegiatan pembangunan infrastruktur harus didukung administrasi yang jelas, terutama tentang status lahan yang akan dimanfaatkan.”

B

upati Limapuluh Kota mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di daerah ini adalah dengan menumbuhkan wirausahawan baru pada sejumlah sektor yang dinilai prospektif seperti pertanian, perikanan, industri dan perdagangan. “Juga terasa perlu untuk meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) para pelaku usaha dan meningkatkan akses informasi, modal, teknologi dan pemasaran,” kata Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Sekdakab Limapuluh Kota Yendri Thomas ketika membuka Musrenbang RKPD Tingkat Limapuluh Kota 2013 di Tanjung Pati, Selasa (26/3). Bupati mengakui, kemiskinan masih merupakan persoalan mendasar yang di Indonesia, tidak terkecuali di Limapuluh Kota. Berdasarkan publikasi BPS, angka kemiskinan di Limapuluh Kota tahun 2011 mencapai 9,96% dengan jumlah penduduk miskin sebayak 35.190 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk tahun 2011 adalah 354.661 jiwa. “Terkait upaya pengurangan beban hidup masya rakat miskin perlu dilakukan untuk mening katkan aksesibilitas pelayanan dasar, menguatkan peranan kelembagaan ma syarakat nagari dalam mengelola prog ram penanggulangan kemiskinan dan me

ningkatkan jumlah program perlin dungan sosial bagi masyarakat miskin,” katanya. Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Novyan Burano menjelaskan, musren bang RKPD yang berlangsung selama dua hari it adalah untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2014. Sedangkan tujuannya adalah untuk menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan provinsi dan mengkla rifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan ma syarakat kepada pemerintah daerah pada musrenbang kecamatan dan/atau sebelum musren bang RKPD kabupaten dilaksanakan. Hasil yang diharapkan, menurut Novyan, yaitu adanya daftar prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2014 disepa

katinya rencana program/ kegiatan pembangunan daerah tahun 2014 berdasarkan tugas pokok dan fungsi indikator kinerja program/ kegiatan yang jelas, terukur, dan rasional. Beberapa Kesimpulan Pada acara penutupan, Rabu (27/3), Ketua Bappeda Limapuluh Kota Novian Burano, menyampaikan beberapa kesimpulan. Di antaranya, program penanggulangan kemiskinan masih mem butuhkan perhatian serius pemerintah, karena tingkat kemiskinan masih cukup tinggi, yaitu jumlah penduduk miskin berdasarkan data PPLS 2011 27.444 KK dan jumlah individu 116.903. Langkah ke arah itu, antara lain dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin melalui perlindungan sosial, seperti : raskin bagi 17.817 KK miskin, pelatihan keterampilan bagi keluarga miskin (KU

(f/werry)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Yendri Tomas (f/werry)

BE), dan rehabilitasi rumah tidak layak huni. Langkah lainnya, menurut Novian Burano, yaitu meningkatkan akses pelayanan dasar bagi masyarakat miskin melalui kemudahan mendapat akses pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi dan pangan melalui program PNPM Mandiri Perkotaan, Pamsimas untuk 79 nagari di Kabupaten Limapuluh Kota. Berikutnya, meningkatkan parti sipasi masyarakat dalam program penang gulangan kemiskinan dengan meli batkan masyarakat sebagai pelaku dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. “Perlu juga perhatian dan du kungan semua pihak, baik pemerintahan maupun masyarakat, terhadap pening katan kesehatan masyarakat,” sebutnya. Kesimpulan lain, perlu perhatian SKPD terkait terhadap kader posyandu dan kader KB yang berada di nagari, baik kesejahteraannya maupun untuk pening katan kapasitasnya; pendudukmiskin yang

kualitas PDRB melalui program lintas SKPD. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan produktifitas dan ketahanan pangan, diharapkan SKPD-BP4K memf ungsikan s ec ara optimal para PPL yang ada, dan masyarakat (poktan, gapoktan, asosiasi) serta pemerintahan nagari diharapkan dapat pula berpartisipasi aktif dalam mengawasi dan melaporkan pelaksanaan fungsi setiap PPL di wilayah masing-masing. Lainnya, perma s alahan petani pada umumnya adalah penyediaan bibit unggul yang sudah teruji, kelangkaan pupuk dan pemasaran. Maka SKPD terkait diharapkan berupaya serius menceritakan solusi terhadap penyeles aian masalah-mas alah tersebut dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan pada SKPD masing-masing, se

33

hingga mas yarakat tidak dirugikan oleh kegiatan pembangunan. Yang tak kalak pentingnya, Dinas Kehutan melalui program dan kegiatannya diharapkan memperhatikan secara serius masalah illegal logging, terutama di wilayah Ulu Air, Koto Alam dan Manggilang, karena illegal logging ini akan berdampak buruk kepada wilayah sekitarnya, terutama Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Kapur IX s ec ara keseluruhan. Kes impulan lain, menurut Novian, untuk 2014 diharapkan SKPD terkait fokus pada pengembangan Ibu Kota Kabupaten, yaitu Sarilamak. “Untuk itu harus diupayakan pengalokasian anggaran lintas sektor untuk kegiatan tersebut sebesar 30% dari total Belanja Lansung APBD Tahun Anggaran 2014,” tambah Novian lagi. Khusus pembangunan infrastruktur jalan, agar rencana pembangunan diprioritaskan untuk pembe nahan jaringan jalan yang berstatus Jalan Kabupaten. “Us ulan kegiatan pembangunan infrastruktur harus didukung administrasi yang jelas terutama tentang status lahan yang akan dimanfaatkan, baik itu untuk pembangunan sekolah, jalan, terminal, bandara udara dan sebagainya,” tambahnya. Dia juga menga mengatakan, untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, jika nantinya dalam penyusunan APBD ternyata kemampuan anggaran tidak memungkinkan melaksanakan s eluruh kegiatan pada pada Renja Dinas PU, maka untuk ras ionalisasi anggaran harus mem perhatikan aspek keadilan pembangunan. “Tidak boleh ada nagari yang tidak mendapat kegiatan pembangunan infrastruktur,” tandasnya. (adi wm)

Musrenbamg Kabupaten (f/werry)

tidak masuk kedalam Jamkesmas diharapkan masuk kedalam Jamkesda tahun 2013; dan diperlukan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi baik bidang s os ial dan ketenagakerjaan, kepemudaan, adat budaya, kesehatan, pendidikan yang tepat sasaran. Kesimpulan lain, untuk meningkat kan pembangunan perekonomian kerakyatan, SKPD diharapkan dapat memfokus kan kegiatannya pada upaya promosi komoditi unggulan daerah di bidang pertanian dan perkebunan, serta pada upaya peningkatan kes ejahteraan para petani yang terlibat langs ung dalam aktifitas kegiatan pere konomian tersebut, baik secara individu, kelompok maupun asosiasi. Sementara, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, maka Pemkab Limapuluh Kota perlu menggali peluang-peluang baru untuk pe ningkatan PAD serta berupaya meningkatkan Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


34

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

POLITIKA

Jumlah Kursi Tetap, Dapil yang Berubah “Satu-satunya nomor Dapil yang tidak berubah dari dua pemilu sebelumnya adalah Dapil I. Dapil ini tetap gabungan antara Kecamatan Payakumbuh dan Akabiluru, dengan kuota untuk DPR Limapuluh Kota sebanyak 6 kursi.”

M

enghadapi Pemilu Legislatif 2014, terj adi sej umlah peru bahan di lingkup wilayah kerja KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota. Kalau jumlah kursi yang diperebutkan sama tetap sebanyak 35, yang berubah adalah penepatan dapil (daerah pemilihan). Lihatlah sebagai contoh, kalau dalam Pemilu Legislatif 2009 Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX termasuk dalam Dapil V, untuk Pemilu Legislatif mendatang, kedua kecamatan yang terletak di perbatasan Sumbar-Riau itu akan masuk ke Dapil III. Ini tentu sejarah baru bagi masyarakat kedua kecamatan penghasil gambir itu. Sedangkan Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Luak dan Lareh Sago Halaban yang dalam dua pemilu sebelumnya disebut sebagai Dapil III, un­tuk Pemilu 2014 akan menjadi Dapil V. Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Limapuluh Kota Syahrul, membe narkan terjadinya perubahan daerah pemilihan tersebut. “Sesuai dengan Keputusan KPU Pusat Nomor 95 Tahun 2013 tentang Pemilihan DPR, DPD dan DPRD, pembagian Daerah Pemilihan (Dapil) di Lima­pu­luh Kota untuk Pemilu tahun 2014, memang mengalami peru bahan bila dibandingkan dengan Pemilu

Syahrul, SH Ketua KPU Kabupaten Limapuluh Kota (f/joy)

2004 dan 2009,” kata Syahrul kepada Padang Ekspres, belum lama ini. Perubahan mendasar, sebut Syahrul, terjadi di nomor Dapil. Sedangkan jumlah kursi DPRD untuk masing-masing Dapil, tetap seperti Pemilu 2004 dan 2009. “Dapilnya tetap lima. Jumlah kursi DPRD, tetap 35. Namun, nomor Dapilnya, kini berubah,” ujar sarjana hukum tersebut. Syahrul mencontohkan, Pangkalan dan Kapur IX yang dulu merupakan Dapil V, kini menjadi Dapil III, tapi jumlah kursinya tetap 6.

Sedangkan Situjuah Limo Naga ri, Luak dan Lareh Sago Halaban yang dulu merupakan Dapil III, kini berganti menjadi Dapil V, dengan jumlah kursi yang tetap sebanyak delapan. Adapun Kecamatan Suliki, Kecamatn Gunuang Omeh, dan Kecamatan Bu Bukitbarisan yang dulunya merupakan Dapil IV untuk pemilihan DPRD Lima puluh Kota, kini menjadi Dapil II, dengan kuota tetap sebanyak 5 kursi. Sementara, Kecamatan Harau, Guguak dan Mungka yang dalam dua pemilu sebelumnya tergabung dalam Dapil II, kini menjadi Dapil IV. Dengan j umlah kursi DPRD LimapuluhKota, tetap sebanyak 10 kursi. “Satu-satunya, nomor Dapil yang tidak berubah dari dua pemilu sebelumnya adalah Dapil I. Dapil ini tetap gabungan antara Kecamatan Payakumbuh dan Akabiluru, dengan kuota untuk DPR Limapuluh Kota sebanyak 6 kursi,” kata Syahrul. Ka langan partai politik tidak mempersoalkan terjadinya perubahan nomor Dapil tersebut. Partai Demokrat, misalnya. Partai yang disebut-sebut masih memiliki tingkat elektabilitas yang cukup tinggi di Limapuluh Kota, dibandingkan di tingkat nasional ini, setuju dengan keputusan KPU. “Tidak ada soal, dengan berapun nomor Dapil,” kata Darman Sahladi, Ketua DPC Partai Demokrat. (mm)

(f/joy) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

PRESTASI

35

Ihsan Bawa Nama Daerah ke Level Dunia Ihsan maju ke arena MTQ tingkat dunia setelah sebelumnya dalam MTQ Nasional XXIV di Maluku, beberapa waktu yang lalu, ia membuktikan kemampuannya dengan merebut gelar juara pertama.

S

emakin banyak saja putera daerah Kabupaten Limapuluh Kota yang memberi kontribusi untuk meng harumkan nama daerahnya di level yang lebih tinggi. Bahkan sampai ke tingkat internasional. Mereka bergerak di berbagai bidang, sesuai dengan keahlian dan bakat masing-masing. Kalau sebe lumnya nama daerah ini diharumkan oleh Aprilia Kartina, gadis dari Luak yang berhasil mengukir prestasi di bidang olahraga tingkat dunia; pada April mendatang akan ada lagi putera Kabupaten Limapuluh Kota yang menunjukkan kemampuannya kepada dunia internasional, yaitu di bidang seni baca Al-Qur’an. Sosok dimaksud adalah Ihsan, putera asal Jorong Balai Rupih, Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, yang akan bertarung sebagai qori dalam MTQ tingkat dunia yang akan digelar di Turki, April ini. Ihsan maju ke arena MTQ tingkat dunia setelah sebelumnya dalam MTQ Nasional XXIV di Maluku, beberapa waktu yang lalu, membuktikan kemam puannya dengan merebut gelar juara pertama. Terlahir sebagai anak dari seorang guru mengaji yang bernama H. Zamri, apa yang dipetik Ihsan saat ini merupakan buah dari kegigihan dan latihan panjangnya untuk menguasai ilmu seni baca Al-Qur’an. Terlebih, seperti yang ia akui sendiri, Ihsan memang sudah sejak lama bercita-cita menj adi qori di tingkat internasional. Setelah cita-citanya menj adi qori tingkat internasional sebentar lagi bakal tercapai, Ihsan mengaku masih punya sejumlah obsesi lain yang selama ini masih ia pendam, baik untuk kepentingan pribadi maupun orang lain. Antara lain, menurut pria kelahiran 11 Desember 1989 ini, ia berharap Pemkab Limapuluh Kota membangun pondok Al-Qur’an yang dikelola langsung oleh pemkab melalui jajaran terkait. Maksudnya, jelas Ihsan,

Ihsan Nuzula (f/joy)

agar ada regenerasi yang akan membantu kelahiran tilawah-tilawah handal dari kabupaten ini, yang kelak akan memberi kontribusi untuk mengharumkan nama Kabupaten Limapuluh Kota, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional sekalipun. “Tanpa wadah yang pasti, sepertinya sulit,” jelas Ihsan. Selain itu, Ihsan juga menopangkan harapan dan masa depannya kepada Pemkab Limapuluh Kota agar dapat memberi kannya jaminan masa depan berupa pekerjaan, sesuai keahlian dan kemam

puan yang ia miliki. Saat ini Ihsan sedang menyelesaikan program sarj ana di Fakultas Tarbiyah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Imam Bonj ol di Padang. Tidak lupa, Ihsan juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat Limapuluh Kota dan Indonesia pada umumnya agar sukses dalam kejuaraan MTQ tingkat internasional di Turki yang akan diikutinya. Sebab, dalam iven yang sangat prestisius itu, Ihsan tercatat sebagai satu-satunya qori yang membela panji-panji bangsa dan negara Indonesia. (mike)

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


36

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

VARIA

Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV SARILAMAK - Bupati diwakili Sekdakab Limapuluh Yendri Tomas SE MM membuka secara resmi Musyawarah melantik dan mengambil sumpah jabatan sembilan pejabat Eselon III dan 22 orang pejabat Eselon IV dalam suatu acara di aula kantor Bupati di Sarilamak, belum lama ini. Dalam mutasi kali ini, tercatat lima orang menjalani promosi dari Eselon III.b ke III.a. Yakni, yakni Dr.Iza yang sebelumnya Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinkes menjadi Sekretaris di Dinkes, Khaerunas,ST yang juga promosi menjadi Sekretaris Bappeda yang sebelumnya Kabid Tata Ruang pada Dinas PU, dan dr.Muryani Datri yg sebelumnya Kepala Puskesmas Mungo promosi menjadi Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinkes. Selanjutnya, Endri Mulyadim, ST juga promosi dari Kasi Pengelolaan SDA di Dinas PU menjadi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD, sementara itu terjadi promosi ke eselon IV dari fungsional umum sebanyak delapan orang, sementara itu 14 orang lainnya merupakan rotasi dan mutasi pada empat SKPD. (aw)

Kantor Wali Nagari Suliki Diresmikan SULIKI – Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meresmikan kantor Wali Nagari Suliki di Kecamatan Suliki, yang ditandai dengan pengguntingan pita, Senin (25/3). Tampak hadir Ketua DPRD Limapuluh Kota, Darman Sahladi. “Dengan pemakaian gedung baru Kantor W ali Nagari Suliki ini diharapkan dapat mempermudah proses pelayanan kepada masyarakat, melayani masyarakat dengan aturan dan melayani aparatur dengan aturan,” ujar Bupati. Ia juga mengatakan, dalam menjalankan suatu kegiatan harus ada program dan harus ada aturan hukumnya. Sementara Ketua DPRD Limapuluh Kota Darman Sahladi menyambut gembira atas pemakaian Kantor Wali Nagari Suliki, dan berharap dengan adanya kantor yang baru selesai direhabilitasi, dan lengkapnya fasilitas di dalamnya dapat menunjang kinerja aparatur nagari dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. (rc)

Pencurian Marak, Desri Minta Penjaga Sekolah kian Awas TANJUNGPATI – Menyusul maraknya kasus pencurian dengan sasaran antara lain gedunggedung sekolah di daerah ini, Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Desri S.Pd. MM meminta seluruh sekolah yang ada di bawah naungan Diknas meningkatkan pengamanan di sekolah mereka masing-masing. “Menyusul dengan banyaknya kasus pencurian yang terjadi di Limapuluh Kota, termasuk di sekolah-sekolah, ke depan kita harapkan pihak sekolah, khususnya penjaga sekolah untuk dapat meningkatkan pengamanan, sehingga aset yang ada di sekolah bisa terjaga dengan baik,” ucap Desri kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanyanya, belum lama ini. Dinas yang dipimpinnya, menurut mantan asisten di lingkungan Setdakab Pesisir Selatan ini, bahkan telah menyurati pihak sekolah untuk meningkatkan keamanan sekolah. “Bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki penjaga sekolah, diharapkan pihak sekolah untuk membawa pulang barang-barang yang berharga,” imbaunya.(mm)

Desri, M.Pd, MM (f/joy) Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Mengharapkan Perbaikan Jalan

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

37

KOTO TANGAH SIMALANGGANG – Masyarakat Jorong Koto Tangah, Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, mengharapkan perbaikan ruas jalan yang rusak parah dan sudah sekian lama terkesan dibiarkan berlubang. Menurut pengakuan sejumlah warga, di kawasan jalan rusak itu hampir setiap malam terja­di kecelakaan lalu lintas berupa sepeda motor terjatuh karena berupaya untuk meng­hindari lubang jalan. “Kami sangat kecewa dengan kinerja pemerintah yang hingga kini tak kunjung emperbaiki jalan yang berlubang ini,” ungkap seorang warga setempat. Jalan itu meru­pakan akses terdekat untuk menuju kampung Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo di Kecamatan Mungka. Bukan itu saja, ribuan kendaraan selalu memadati ruas jalan yang dipenuhi lubang sedalam 10 sentimeter itu. Terutama kendaraan muatan berat, seperti truk pengangkut pakan ternak dari kota Payakumbuh ke Kecamatan Mungka.(mm) Jalan rusak (f/net)

HARAU - Mapolres Limapuluh Kota mengadakan kegiatan funbike yang bertajuk “Jelajah Alam Lembah Harau 2013,” Minggu (23/3). Diikuti sekitar 300 peserta, kegiatan itu star yang dimulai dari lapangan Mapolres menuju Simpang Sarilamak, Tarantang, Gurun Gunung Bunggsu, Solok Bio-Bio, Harau dan finish di Sarasah Bunta. Di antara 300 peserta kegiatan itu, terlihat delapan orang di antaranya adalah pejabat utama Polda Sumbar dengan 1 SSK Pas airud, Kapol

Mungka Harapkan SMA

KOTO ALAM – Warga Jorong Polong Dua, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, melayangkan surat pengaduan ke DPRD setempat terkait belum rampungnya pekerjaan Program Air Minum Sanitasi Masyarakat (Pamsimas) yang dilaksanakan di daerah tersebut. Surat pengaduan yang sedi kitnya ditandatangani 45 orang warga itu ditulis dengan tulisan tangan tertanggal 18 Maret 2013, ditujukan kepada Ketua DPRD Limapuluh Kota. Selain mengeluh kan soal pekerjaan program Pamsimas

res Tanah Datar, Kapolres Bukitting gi,Kapolres Payakumbuh dan Kapolres Limapuluh Kota masing-masing Kapolres hadir bersama anggota. Juga beberapa lapisan masyarakat tampak ikut mera maikan iven ini. Kapolres melalui Kasat Reskrim Mapolres Limapuluh Kota AKP Rusyirwan mengatakan, acara ini sebagai bentuk silahturahmi sesama anggota Polri, juga antara angota polri dengan masyarakat yang desanya dilalui rute kegiatan tersebut.(mm)

MUNGKA - Sejumlah masyarakat Keca matan Mungka sangat mengharapkan kehadiran SMAdi kawasan yang dikenal penghasil telur ayam ras itu, karena selama ini di Mungka belum ada satupun sekolah menengah atas ataupun sekolah kejuruan yang nantinya dapat mening katkan dunia pendidikan. “Sekarang belum ada satupun SMA atau SMK di Mungka. Umumnya anak-anak lulusan SMP di sini harus ke daerah lain untuk bersekolah,bahkan dengan jarak tempuh yang lumayan jauh seperti di Kecamatan yang sampai kini belum juga tuntas, padahal program Pamsimas tersebut tahun anggaran 2012 lalu. Untuk pelaksanaan program Pamsimas itu, ujar seorang warga, warga setempat telah mengeluarkan dana Rp 200 ribu/ rumahtangga. “Namun, entah kenapa, sampai saat ini program Pamsimas tersebut tidak rampung dikerjakan,” ujar seorang warga setempat yang enggan ditulis namanya, sambil memberikan copy-an surat pengaduan yang dilayangkan ke DPRD 50 Kota.(e2)

Mapolres Gelar Funbike

Guguak, Suliki dan Payakumbuh,” imbuh Ret Fianda, tokoh masyarakat Mungka sekaligus Kepala UPTP Mungka. Katanya, masyarakat dikecamatan itu sangat mengharapkan berdirinya satu SMA ataupun SMK. Hal itu didukung dengan adanya 3 SMP dikecaamatan tersebut. Seperti SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Mungka. “Seluruh lulusan siswa dari 3 sekolah menengah pertama harus pergi ke daerah lain untuk melanjutkan pendidikan,” katanya.(mm)

Warga Koto Alam Keluhkan Pamsimas

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013


38

Sinamar Majalah Pemkab Lima Puluh Kota

Media Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

4

SERBA-SERBI

Kerajaan Dengan Masa Pemerintahan Terlama

Sepanjang sejarah, banyak kerajaan yang jatuh dan bangun. Namun dapat terlihat dari sejarah pula kerajaan yang paling bertahan lama. Kerajaan apa saja itu ??...

1. KERAJAAN ROMAWI TIMUR Kerajaan Romawi tidak hanya kerjaan paling terkenal dalam sejarah namun juga kerajaan yang paling lama bertahan. Kerajaan ini bertahan di berbagai era namun tepatnya dari 27 SM sampai tahun 1453 dengan lama bertahan selama 1480 tahun. Kerajaan ini menguasai wilayah Mediterania hingga Italia. Kerajaan Romawi Barat pecah pada tahun 476 saat Jerman menyingkirkan Romulus Augustus dari kursi kekaisaran, namun Kerajaan Romawi Timur tetap bertahan.

2. KERAJAAN KUSH Kerajaan Kush bertahan dari 1070 SM sampai tahun 350 yang sekarang dikenal dengan Republik Sudan. Kerajaan ini sangat bergantung pada kayu sebagai bahan ekspor utama karena sulit untuk memperdagangkan besi dan emas. Diduga kerajaan ini runtuh akibat serangan dari suku gurun, namun para ilmuwan berpendapat keruntuhan tersebut dikarenakan deforestasi yang dilakukan sehingga persediaan kayu mereka menipis. Jadi bisa dikatakan Kerajaan Kush meruntuhkan dirinya sendiri dengan menghabiskan kayu untuk industri tanpa ada penanggulangannya.

3. REPUBLIK VENICE Kerajaan Venesia terkenal dengan angkatan lautnya yang telah menguasai wilayah dari Eropa hingga Mediterania dengan kota penting seperti Siprus dan Crete di dalamnya. Venesia berkuasa sepanjang 1.100 tahun, dari 697 hingga 1797. Kerajaan ini berdiri saat Kerajaan Romawi Barat jatuh ke tangan Italia. Kerajaan ini jatuh ketika kota Piedmont jatuh ke tangan Perancis di bawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Saat Napoleon memberikan ultimatum, Doge Ludovico Manin menyerah pada tahun 1797 dan Venice berada di bawah kekuasaan Napoleon.

4. KERAJAAN SILLA Kerajaan Silla berdiri pada 57 SM dan meliputi Korea Utara dan Selatan. Kin Park Hyeokgeose merupakan raja pertamanya dan menguasai 4 kerajaan di sepanjang Peninsula Korea. Dinasti Tang dan Cina dan Kerjaan Silla berperang pada abad ke-7 namun Silla dapat mengalahkannya.

Edisi 93/Tahun XII/Maret 2013




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.