RADAR SEMARANG 28 MARET 2009

Page 5

Radar Semarang

JAWA TENGAH

Sabtu 28 Maret 2009

5

Membangun Demak Mulai Dari Penjuru Desa

Dorong Kemandirian Masyarakat Melalui Alokasi Dana Desa (ADD) rnnya terus dipacu untuk bekerja keras menjadikan desa sebagai zona pembangunan di Kota Wali. Untuk mewujudkan semua itu, dalam dua tahun ini pihaknya mengucurkan alokasi dana desa (ADD) dalam jumlah yang cukup fantastis. Pada 2007, ADD mencapai Rp 27.037.500.000 (Rp 27 miliar). Rinciannya, untuk pembangunan fisik sebesar Rp 21.724.650.000 serta untuk operasional desa sebesar Rp 5.312.850.000. Sedangkan pada 2008 besarannya bahkan mencapai Rp 30.050.000.000 (Rp 30 miliar). Dari jumlah itu, Rp 21.035.000.000 di antaranya untuk pembangunan fisik dan sisanya sebesar Rp 9.015.000.000 digunakan untuk operasional desa dan lembaga kemasyarakatan desa. (Rekapitulasi pembangunan dengan dana ADD 2007-2008 selengkapnya lihat grafis). ”Tahun 2009 ini ADD juga kita anggarkan sebesar Rp.

Laporan WAHIB PRIBADI DEMAK—Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Demak dalam tiga tahun terakhir terus dipacu. Semboyan membangun Demak dimulai dari penjuru desa kini mulai terwujud. Bahkan, sebagian besar wilayah pedesaan telah merasakan manfaat pengerasan jalan beton yang memang sebelumnya kurang tergarap maksimal. Makin membaiknya jalan desa tersebut setidaknya menunjukkan keseriusan pemerintah setempat dalam memperjuangkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. ”Demak akan maju kalau desadesanya juga maju. Karena itu geliat pembangunan di desa akan selalu kita dorong,” ujar Bupati Tafta Zani dalam berbagai kesempatan. Penegasan tersebut bukannya tanpa alasan. Bahkan, kini jaja-

masyarakat ini penting dilakukan untuk memacu tumbuhnya kemandirian desa dalam mengelola pembangunan yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Bupati Demak Tafta Zani (kanan) saat meninjau jalan beton di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur.

30.050.000.000 (Rp 30 miliar). Dana itu diperuntukkan bagi 243 desa. Kegiatan yang dibiayai meliputi pembangunan fisik

REKAPITULASI PEMBANGUNAN JALAN BETON MENGGUNAKAN ADD TAHUN 2007 Total dana

Rp 27.037.500.000

Pembangunan Fisik

Rp 21.724.650.000

Operasional Desa

Rp 5.312.850.000

14 Kecamatan 243 Desa

KECAMATAN 1. Kecamatan Mranggen 2. Kecamatan Karangawen 3. Kecamatan Guntur 4. Kecamatan Sayung 5. Kecamatan Karangtengah 6. Kecamatan Wonosalam 7. Kecamatan Dempet 8. Kecamatan Gajah 9. Kecamatan Karanganyar 10. Kecamatan Mijen 11. Kecamatan Demak Kota 12. Kecamatan Bonang 13. Kecamatan Wedung 14. Kecamatan Kebonagung

LOKASI

HASIL KEGIATAN

NILAI

19 Desa 12 Desa 20 Desa 20 Desa 17 Desa 21 Desa 16 Desa 18 Desa 17 Desa 15 Desa 13 Desa 21 Desa 20 Desa 14 Desa

Jalan beton 11,400 meter, 1 jembatan beton Jalan beton 7,800 meter dan 1 saluran irigasi Jalan beton 9,500 meter Jalan beton 8,000 meter dan 2 jembatan beton Jalan beton 8,500 meter Jalan beton 11,025 meter Jalan beton 11,200 meter Jalan beton 9,900 meter dan 1 saluran irigasi Jalan beton 9,350 dan 2 jembatan beton Jalan beton 7,125 meter dan 1 jembatan beton Jalan beton 6,825 meter Jalan beton 7,350 meter dan 2 jembatan beton Jalan beton 8,000 m dan 2 jembatan beton serta 2 saluran irigasi Jalan beton 7,350 meter

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp RP Rp

2.032.950.000 1.174.100.000 1.911.000.000 1.973.500.000 1.639.350.000 1.714.050.000 1.273.800.000 1.500.900.000 1.339.350.000 1.208.250.000 1.064.650.000 1.814.050.000 1.861.000.000 1.217.700.000

REKAPITULASI PEMBANGUNAN JALAN BETON DARI DANA ADD TAHUN 2008 Total dana

Rp 30.050.000.000

Pembangunan Fisik

Rp 21.035.000.000

Operasional Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa

Rp 9.015.000.000

14 Kecamatan 243 Desa

KECAMATAN

LOKASI

HASIL KEGIATAN

NILAI

1. Kecamatan Mranggen 2. Kecamatan Karangawen 3. Kecamatan Guntur 4. Kecamatan Sayung 5. Kecamatan Karangtengah 6. Kecamatan Wonosalam 7. Kecamatan Dempet 8. Kecamatan Gajah 9. Kecamatan Karanganyar 10. Kecamatan Mijen 11. Kecamatan Demak Kota 12. Kecamatan Bonang 13. Kecamatan Wedung

19 Desa 12 Desa 20 Desa 20 Desa 17 Desa 21 Desa 16 Desa 18 Desa 17 Desa 15 Desa 13 Desa 21 Desa 20 Desa

jalan beton 6,650 meter jalan beton 4,800 meter jalan beton 7,000 m, 1 jembatan beton dan 1 saluran irigasi jalan beton 6,500 meter jalan beton 6,800 jalan beton 7,875 jalan beton 6,400 meter jalan beton 7,650 meter jalan beton 5,950 meter dan 2 jembatan beton jalan beton 4,875 meter jalan beton 4,550 meter jalan beton 6,300 meter dan 1 jembatan beton jalan beton 6,000 meter dan 1 jembatan beton

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

14. Kecamatan Kebonagung

14 Desa

jalan beton 5,600 meter

Rp 1.723.218.000

1.762.603.500 1.786.722.000 1.765.259.300 1.087.986.900 1.353.172.800 1.793.778.000 1.805.927.900 1.255.369.500 1.057.384.300 1.506.443.400 1.542.704.100 1.422.752.100 1.171.678.200

sebesar 70%, serta operasional dan administrasi sebesar 30%,” katanya. Bupati menjelaskan, ADD merupakan bantuan keuangan kepada pemerintah desa yang diberikan berdasarkan kreteria tertentu. Desa dengan kriteria maju mendapatkan Rp 100 juta. Sedangkan untuk desa yang kurang maju mendapatkan lebih banyak. Tahun ini bahkan ada desa yang mendapatkan ADD dengan nominal hampir Rp 150 juta. Dana tersebut bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Demak. Menurut bupati, program ADD dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan desa pada sektor-sektor tertentu. Program ini juga untuk meningkatan kemampuan masyarakat di tengah-tengah keterbatasan sumber pendapatan asli desa. ”Pemkab mengharapkan agar pihak desa memanfaatkan ADD lebih banyak untuk membangun jalan. Dengan begitu pembangunan di desa juga mampu mendukung program betonosasi jalan kabupaten yang gencar pula dilakukan Pemkab Demak dalam tiga tahun terakhir ini. Pemkab pun berupaya agar bukan hanya jalan kabupaten yang nantinya mulus semua, namun juga pada jalan-jalan desa,” ujar bupati. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan KB Kabupaten Demak, Bambang Soesetiarto menambahkan, program ADD dikelola langsung oleh masyarakat, lembaga pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan

Jalan Desa Mulus, Perekonomian Warga Meningkat KUCURAN dana alokasi desa (ADD) dirasa cukup bermanfaat bagi masyarakat. Di Desa Cabean Kecamatan Demak Kota misalnya, aktifitas warga lebih meningkat. ”Jalan desa sekarang telah mulus, usaha kami menjadi lancar,” ungkap Amintoko, warga Desa Cabean Kecamatan Demak Kota. Ya, sebagai warga, Amintoko merasa senang karena jalan di desanya sudah dicor beton. Menurutnya, kondisi itu menjadikan aktifitas warga lebih lancar. Dia menuturkan, sebelum mendapatkan bantuan ADD, ruas jalan Desa Cabean sulit dilalui kendaraan. Sebab, kondisi jalan becek saat musim hujan. Karena itu warga sepakat menggunakan ADD untuk membangun jalan. Stimulus ADD itupula, menjadikan tingkat swadaya masyarakat meningkat drastis. Warga tak segan mengeluarkan uangnya untuk iuran membangun jalan desa. ”Terus terang, setelah jalan desa kita cor beton menggunakan ADD, para petani ikut senang. Kalau musim hujan, mereka tetap bisa menjual hasil panen dengan lancar. Mobil bisa masuk lebih dekat ke areal persawahan,” ungkap Amintoko yang juga mantan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cabean ini. Amintoko menjelaskan, sebelum dibeton, warga yang memiliki hasil panen terpaksa menyewa jasa ojek sepeda ontel untuk mengangkut gabah dari sawah. Sekali angkut, petani harus membayar Rp 2 ribu per zak. Maklum, jarak angkut sekitar 2 kilometer dari sawah. Tak hanya hasil pertanian, jalan beton desa itu juga memperlancar usaha lainnya seperti perikanan dan home industry. Mobil bisa langsung masuk ke kampung untuk mengangkut barang produksi konveksi. Praktis, biaya transportasi lebih murah. Kepala Desa Cabean Karsiman menambahkan, pembangunan jalan beton menggunakan ADD

Jalan Desa Cabean, Kecamatan Demak Kota yang sudah terlihat mulus setelah dibetonisasi warga setempat dengan dana ADD serta dana swadaya masyarakat. Mobil angkutan pun sekarang dapat masuk

desa. Program tersebut diharapkan mampu mendorong sekaligus meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Menurut Bambang, agar ADD terlaksana sukses masyarakat desa diberikan peluang yang besar untuk turut berperan serta mengawasi jalannya pembangunan. ”Diharapkan masyarakat mampu mengetahui permasalahan dan kebutuhan pembangunan dilingkungannya sendiri. Dengan demikian, masyarakat dapat melaksanakan, mengevaluasi dan memanfaatkan secara bertanggung jawab apa yang telah direncanakan semula, serta melestarikan hasil pembangunan tersebut,” paparnya. Lebih lanjut ia menuturkan, adanya ADD dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya pembangunan, meningkatkan jangkauan pemerataan, serta meningkatkan akselerasi proses pembangunan itu sendiri. ADD juga dapat mengurangi kesenjangan antara wilayah pedesaan dengan perkotaan, serta antara desa potensial dengan yang kondisinya relatif tertinggal. Pembangunan melalui program ADD ini, terang dia, memiliki prinsip-prinsip yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan selalu diimbangi dengan peningkatan kapasitas pengembangan masyarakat dan kelembagaan desa bersangkutan. ”Proses pemberdayaan

ADD Program Yang Transparan Dan Akuntabel Dalam realisasi ADD, partisipasi, transparansi dan akuntabilitasnya sangat terjamin. Hal itu disebabkan adanya keterlibatan masyarakat secara aktif termasuk kelompok penduduk miskin dan perempuan dalam setiap tahapan kegiatan. Mereka dilibatkan dalam tahap sosialisasi hingga tahap pengembangan kegiatan. Upaya pelibatan tersebut bahkan telah mampu menumbuhkan gotong-royong dan swadaya masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan. ”Program ADD berjalan transparan dan akuntabilitas. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Pun semua tahapan kegiatan dan hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan pemerintah,” ujar Bambang. Menurutnya, desa penerima ADD mematuhi aturan yang

non fisik. Di antaranya untuk pembangunan dan peningkatan prasana perhubungan dan produksi. Lainnya untuk pelaksanaan kegiatan PKK Desa, pelaksanaan kegiatan karang taruna, biaya operasional SKD/PPKBD, biaya operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat ( KPM ), serta untuk biaya operasional kelompok masyarakat terkait bantuan pembangunan rumah tidak layak huni atau program bedah rumah. Sebaliknya, ADD tidak boleh digunakan untuk membiayai pembangunan tugu batas desa, masjid atau mushola, sarana prasarana makam, gapura, monumen dan sarana pendidikan. ”Kegiatan-kegiatan tersebut telah ada dananya sendiri,” ungkapnya. Bambang menandaskan, kegiatan pembangunan yang dibiayai dengan ADD harus dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Pelaksanaan kegiatan harus setelah DURK ( Daftar Usulan Rencana Kegiatan ) disetujui oleh Camat dan disahkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB (Bapermas) Kabupaten Demak. Sementara itu, guna mendukung keberhasilan ADD, Pemkab Demak membentuk Tim Pembina Tingkat Kabupaten dan Tim Pengendali Tingkat Keca-

Warga sedang bergotong royong membangun jalan desa yang dibiayai dengan alokasi dana desa (ADD).

ada. Pemerintah Desa sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ADD harus mengadministrasikannya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), sehingga program tersebut bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Ketentuan lain yang harus dipatuhi adalah ADD hanya dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan prasara fisik dan

matan. Tim tersebut bertugas memberikan layanan konsultasi, bimbingan teknis dan pendampingan. ”Tim Tingkat Kabupaten dan Kecamatan lebih berfungsi sebagai fasilitator, pembina dan pembimbing agar maksud kebijakan dan prinsip-prinsip, serta prosedur dan mekanisme kegiatan dapat berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (hib)

TNI Pun Turut Membangun Jalan SELAIN memberikan peluang bagi masyarakat untuk membangun desanya secara mandiri, Pemkab Demak juga mengajak peran aktif aparat TNI untuk ikut bersengkuyung membangun infrastruktur wilayah pedesaan. (selengkapnya lihat grafis). Dalam catatan Bapermas KB Demak, setidaknya sudah 8 kali TNI ikut melaksanakan program yang dikemas dalam TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) Sengkuyung dan Karya Bhakti Mandiri TNI. Selain membangun jalan desa, TNI melalui TMMD juga melaksanakan pemadatan dan pengerasan jalan, membuat jembatan beton, poskamling, serta

mengadakan berem jalan. ”Jadi, selain melalui ADD, pembangunan infrastruktur jalan desa juga digalakkan melalui program TMMD,” jelas Kepala Bapermas KB, Bambang Soesetiarto. Dia menuturkan, untuk menunjang terlaksananya program TMMD itu, pemerintah membantu melalui pendanaan APBD Provinsi dan Kabupaten. Sedangkan untuk bisa ketempatan kegiatan TMMD, maka pihak desa harus memiliki dana swadaya. Desa yang memiliki swadaya tertinggi akan menempati daftar tunggu urutan pertama. ”Perlu diketahui, sekarang ini desa sangat berlomba-lomba untuk men-

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM TMMD (TAHUN 2007) : 1. TMMD SENGKUYUNG I Lokasi

: Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak Kota

jadi tuan rumah TMMD. Desa yang mengajukan telah banyak sehingga kami harus merangking berdasar berbagai pertimbangan, termasuk di antaranya mendasarkan pada besarnya swadaya desa,” ungkap Bambang. Menurutnya, stimulus yang dikucurkan pemerintah sekarang ini telah berbuah keberhasilan. Dalam melaksanakan pembangunan, kini masyarakat tidak lagi bergantung kepada bantuan pemerintah semata. Masyarakat telah sadar dengan berswadaya lebih banyak akan mempercepat proses pembangunan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan mereka. (hib)

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM TMMD (TAHUN 2008) : 1. TMMD SENGKUYUNG I Lokasi

: Desa Banyumeneng,

Sumber Dana :

telah berlangsung dua kali. Kali pertama dilakukan pada 2007 lalu. ADD sebesar Rp 120 juta dengan dibantu swadaya masyarakat dan bondo desa sekitar Rp 100 juta dapat merampungkan jalan sepanjang 700 meter. Sedangkan pada 2008, ADD dapat menambah perbaikan jalan dengan cor beton sepanjang 200 meter, serta pembuatan talud saluran irigasi sepanjang 190 meter. ”Dengan adanya jalan beton ini, mobil pengangkut padi bisa masuk areal persawahan. Sedangkan saluran irigasi dapat mengurangi banjir yang kerapkali menggenangi jalan. Sebelum saluran dibangun, air melimpas ke jalan karena tidak ada avur,” jelasnya. Karisman juga mengatakan ADD 2009 pun akan digunakan untuk melanjutkan sesi terakhir pembangunan jalan beton. Saat ini, jalan Desa Cabean telah 80 persen dibetonisasi. Selain dari ADD dan swadaya masyarakat, jalan perkampungan juga dibantu melalui program PNPM dan PPK. ”Untuk menjaga sekaligus merawat jalan agar tetap awet maka kita tetapkan aturan. Mobil angkutan yang boleh masuk adalah mobil

box dan truk engkel. Sedangkan, truk dobel tidak boleh masuk kecuali tanpa muatan,” ujarnya. Manfaat betonisasi jalan desa juga dirasakan warga Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet. Selain dari ADD, jalan kampung itu juga dibantu program TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) Sengkuyung II. Aksi TMMD yang dilaksanakan 4 Oktober 2008 itu mampu menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 900 meter. Sedangkan biaya yang digunakan mencapai Rp 462 juta. Perinciannya, dari APBD Jateng sebesar Rp 162 juta, dari APBD Kabupaten Demak Rp 250 juta dan dari swadaya warga sebesar Rp 50 juta. Alhasil, jalan desa yang selama puluhan tahun kondisinya buruk, kini telah berubah menjadi mulus. Wakil Bupati H Muhammad Asyiq mengatakan, TMMD Sengkuyung merupakan program lintas sektoral yang mengedepankan kemanunggalan TNI dan masyarakat. ”Kegiatan ini dilakukan untuk kembali membudayakan gotong-royong yang belakangan ini agak luntur.

Selama TMMD berlangsung, budaya gotong royong dilakukan warga setiap hari,” jelas Wabup saat menutup program TMMD di Harjowinangun lalu. Seperti diketahui, warga dari tiap RT secara bergilir mengerjakan pembangunan jalan dengan konstruksi cor beton tersebut. Pihak TNI sendiri menerjunkan 13 personelnya setiap hari untuk membantu warga. HM Asyiq menambahkan, betonisasi jalan diharapkan mampu mempercepat akselerasi pembangunan terutama pada sektor pertanian. Adanya jalan yang bagus diyakini akan mendongkrak perekonomian kaum tani karena menjadi mudah pada masa pasca panen. Harga jual hasil bumi, ke depan dipastikan juga akan lebih baik dibanding sebelumnya. ”Betonisasi jalan desa baik dari ADD maupun program TMMD sangat membantu kita mempermudah akses warga dalam menjalankan aktifitasnya sehari hari. Jadi, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat secara langsung. Jalan tidak becek lagi saat hujan,” ujar Sulkin, Kepala Desa Harjowinangun, Kecamatan Dempet. (hib)

Kecamatan Mranggen

- APBD Provinsi sebesar Rp 135 juta

Sumber Dana :

- APBD Kabupaten sebesar Rp 250 juta

- APBD Provinsi Rp 162 juta

- Swadaya Desa sebesar Rp 50 juta

- APBD Kabupaten Rp 250 juta

Hasil Kegiatan

- Swadaya Desa Rp 50 juta

:

- Pembangunan jalan beton 1.300 meter x 2 meter x0,15 meter

Hasil Kegiatan :

- Pemadatan dan pengerasan jalan 1.300 meter x 1 meter x 0,20 meter

- Jalan beton 1.200 meterx 2,5 meter x 0,15 m

- Jembatan beton 3 meter x 2 meter x 0,20 meter - Poskamling 3 meter x 2 meter

2. TMMD SENGKUYUNG II Lokasi

: Desa Harjowinangun,

- Pembuatan beren jalan 4.000 meter x 0,75 meter

2. TMMD SENGKUYUNG II Lokasi

: Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang

Kecamatan Dempet Sumber Dana : - APBD Provinsi Rp 162 juta

Sumber Dana :

- APBD Kabupaten Rp 250 Juta

- APBD Provinsi Rp 135 juta

- Swadaya Desa Rp 50 juta

- APBD Kabupaten Rp 250 juta

Hasil Kegiatan :

- Swadaya Desa Rp 120 juta

- Jalan beton 900 meter x 3 meter x 0,15 meter

Hasil Kegiatan

:

- Jalan beton 1.300 meter x 3,5 meter x 0,15 meter

3. KARYA BHAKTI MANDIRI I Lokasi

: Desa Karangawen,

- Rehab jembatan beton 10 meterx 3 meterx 0,15 meter

3. KARYA BHAKTI MANDIRI I Lokasi

: Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung

Kecamatan Karangawen Sumber Dana : - APBD Kabupaten Rp 400 juta

Sumber Dana : - APBD Kabupaten sebesar Rp 400 juta

- Swadaya Desa Rp 30 juta

Hasil Kegiatan

Hasil Kegiatan :

:

- Jalan beton 1030 meter x 2,5 meter x 0,15 meter - Pembuatan jembatan beton 6,5 meter x 3 meter x o,20 meter - Pembuatan jembatan beton 6 meter x 2,5 meter x 0,15 meter

- Jalan beton 1.050 x 2,5 meter x 0,15 meter

4. KARYA BHAKTI MANDIRI II Lokasi

: Desa Sambiroto,

- Pemberian sarana olah raga voly 2 set

4. KARYA BHAKTI MANDIRI II Lokasi

: Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung

Kecamatan Gajah Sumber Dana : - APBD Kabupaten Rp 250 juta

Sumber Dana :

- Swadaya Desa Rp 50 juta

- APBD Kabupaten Rp 250 juta

Hasil Kegiatan :

- Swadaya Rp 50 juta

- Jalan beton 725 meter x 2,5 meter x 0,15 m

Hasil Kegiatan : - Jalan beton 800 meter x 3 meter x 0,15 meter


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.