RADAR SEMARANG | Kamis, 19 Mei 2011

Page 9

PANTURA

Radar Semarang Kamis 19 Mei 2011

9

Sidang Pemukulan, Kembali Bentrok Antara Banser Dengan Pendukung Panut P E K A L O N G A N— S i d a n g perkara pemukulan terhadap anggota Banser oleh sopir Wali Kota Pekalongan pada Rabu (18/5) siang kembali diwarnai kekisruhan. Kedua massa simpatisan korban dan terdakwa sempat terlibat adu pukul di halaman Pengadilan Negeri (PN) Pekalongan. Sehingga polisi menangkap 1 orang yang dianggap sebagai provokator. Kericuhan terjadi ketika puluhan anggota Banser yang bersimpati kepada anggotanya yang menjadi korban pemukulan, Rozikin, 35, warga Kelurahan Nayontaan dan massa pendukung terdakwa Panut Anwarudin, 29, saling bertemu di halaman PN Kota Pekalongan. Kala itu, diduga banyak anggota Banser dari luar Kota Pekalongan yang membuat massa simpatisan Panut yang sejak pagi memenuhi halaman PN bereaksi. “Mungkin kedata-

ngan massa Banser dari luar Kota Pekalongan memancing massa pendukung Panut yang sudah berada di PN,” kata Paur Polres Pekalongan Kota Ipda Sumarso, Rabu (18/5) kemarin. Mulanya, beberapa pendukung masing-masing terlibat adu mulut. Disusul saling dorong. Berlanjut adu pukul antara warga dan anggota Banser dari luar kota di depan ruang persidangan. Puluhan polisi yang bersiaga mengamankan persidangan segera melerai keributan tersebut. Namun, adu jotos sempat terjadi beberapa kali. Sehingga petugas terpaksa menangkap 1 orang yang dianggap sebagai provokator. Polisi lalu meminta agar anggota Banser dari luar kota untuk tidak masuk di halaman PN. Polisi juga membuat pagar betis di halaman PN. Sehingga kericuhan mereda. Usai kericuhan, ratusan polisi mengawal ketat jalannya persidangan untuk yang ketiga kalinya ini. Akhirnya, demi menjaga jalannya persidangan yang dipimpin

KRIMINALITAS

Pelajar Jambret, Ditangkap Warga DEMAK—Aksi pencurian dengan kekerasan kemarin terjadi di Jalan Sultan Hadiwijaya, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota. Pelakunya adalah THS, 18, seorang pelajar warga Desa Cabean, Kecamatan Demak Kota. Sedangkan, korbannya adalah Atik Rokhayati, 28, warga Dukuh Mlaten, Desa Karangmlati, Kecamatan Demak Kota. Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa sebuah tas warna coklat berisi 2 handphone dan uang Rp 12 ribu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran ini, peristiwa pencurian dengan kekerasan itu berlangsung ketika korban sedang mengendarai motor dan bermaksud pulang dari bekerja. Saat di tengah jalan itulah, korban tiba-tiba disalip dengan sepeda motor oleh tersangka dari sebelah kiri. Saat itulah, drama penjambretan berlangsung seru. Setelah berhasil mendekati korban, tangan kiri THS langsung menarik tas yang dibawa korban. Bahkan, lantaran ditarik terlalu keras, tali tas langsung putus. Akhirnya tas korban berhasil digasak pelaku. Namun, karena tidak hati-hati saat menjambret, tersangka maupun korban justru sama-sama terjatuh bersama sepeda motor masing-masing. Itu terjadi setelah tas korban ditarik kencang. Meski sudah terjatuh, pelaku masih sadar dan langsung cepat-cepat berdiri serta berusaha melarikan diri. Melihat gelagat itu, korban pun tak mau kalah. Dia juga langsung berdiri dan mengejar pelaku. Bahkan, sempat terjadi tarik menarik tas antara korban dengan tersangka. Setelah tas berhasil diambil kembali oleh korban, pelaku pun lari. Tapi, ia berhasil dibekuk warga yang mengetahui aksi kejahatan pelaku tersebut. Kapolres Demak AKBP Sigit Widodo melalui Kasubag Humas AKP Sutomo, menyesalkan aksi penjambretan itu. Sebab, pelaku masih pelajar. “Kami periksa saksi-saksi lainnya,” terang AKP Sutomo. (hib/ida)

DIDIK TEGUH R/RASE

KISRUH—Sidang pemukulan di PN Pekalongan diwarnai bentrok antara kedua massa pendukung terdakwa Panut Anwarudin dan korban pemukulan dari anggota Banser, Rozikan.

majelis hakim H Sumpeno SH dengan anggota Hj Sukmawati SH dan Esthar Oktavi SH ini, polisi membatasi pengunjung dan memeriksa identitas pengunjung untuk bisa masuk ke ruang per-

sopir Wali Kota Pekalongan tersebut dengan hukuman 7 bulan penjara karena didakwa melanggar pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Sementara itu, pada persidangan kedua beberapa waktu lalu juga terjadi kericuhan. Massa kedua belah pihak datang memenuhi halaman PN Pekalongan. Makanya untuk mengantisipasi hal serupa, ratusan petugas kepolisian dari Polres disiagakan dalam tiga kali persidangan. Selain menerjunkan ratusan anggotanya, Polres Pekalongan Kota juga menerjunkan dua anjing pelacak serta menyiagakan truk water canon. Sedangkan menurut Sekretaris Pengurus Cabang NU Kota Pekalongan, Salahudin menyebutkan bahwa kedatangan Banser di PN untuk mengawal

kasus tersebut agar bisa mendapatkan penanganan hukum yang semestinya. “Keberadaan Banser disini untuk menjaga kehormatan organisasi,” jelas Salahudin. Sedangkan peristiwa pemukulan itu sendiri terjadi ketika terdakwa Panut sedang mengantarkan Wali Kota Pekalongan, HM Basyir Ahmad bersama istrinya pada petang hari. Kala melintas di Jalan Tondano, saat itu arus lalu lintas sangat padat karena ada acara di jalanan depan Gedung Kanzus Shalawat milik Ketua MUI Habib Lutfi. Karena sangat padat, mobil yang ditumpangi wali kota tidak bisa berjalan dan hanya maju mundur sekitar 15 menit lamanya. Saat itu, Rozikin sempat menggedor mobil wali kota. Lalu terjadi pemukulan oleh Panut terhadap Rozikin. (dik/ida)

sidangan. Dalam sidang dengan agenda pembacaan tuntutan ini, terdakwa Panut didampingi pengacara Arif NS. Sedangkan Jaksa Penuntut Umum Noer Adi SH menuntut

Kupu Bergambar Wajah Manusia Gegerkan Warga DEMAK—Warga kampung Bogorame, RT 1 RW 1, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota kemarin geger. Ini lantaran ada sebuah kupu-kupu bergambar wajah manusia. Kupu itu menempel tepat di dinding warung makan milik Suparmin, 58. Sudah sehari semalam kupu berwarna kuning itu hinggap di didinding kayu dan belum juga terbang hingga kemarin. Kali pertama yang melihat kupukupu itu adalah anak Suparmin yakni Suparti, 36. Saat itu sekitar pukul 09.00 pagi, dirinya sedang asyik menggoreng ikan lele di warung. “Saya sempat kaget setelah melihat secara cermat ternyata ada kupu yang bertengger di dinding dengan gambar wajah manusia di sayapnya. Selintas juga tampak ada gambar kumisnya,” ungkap Suparti, kemarin. Adanya kupu aneh itu, membuat warga yang kebetulan mampir makan di warung tersebut juga tertarik untuk mengabadikan dengan memotret melalui kamera handphone (HP) milik mereka. Haryati, 50, istri Suparmin menambahkan, munculnya kupu bergambar manusia di warungnya tersebut diyakini pertanda membawa keberuntungan yang berlimpah. “Sudah sehari semalam kupu itu tidak mau terbang. Dia menempel di dinding yang ada huruf R nya. Itu berarti, rezekinya banyak,” katanya. Seorang warga Bogorame, Totok Sugiharto, 45, mengatakan, kupu

WAHIB PRIBADI/RASE

DIYAKINI KEBERUNTUNGAN— Sebuah kupu disayapnya bergambar mirip wajah manusia hinggap di dinding kayu warung makan milik Suparmin, warga RT 1 RW 1, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota, kemarin.

tersebut diduga menjadi titisan ulat bulu yang sebelumnya marak muncul di berbagai daerah termasuk di Demak beberapa waktu lalu. “Kupu itu metamorphosis dari ulat bulu menjadi kupu-kupu. Yang aneh memang sayapnya bergambar wajah manusia,” jelas dia. (hib/ida)

Alih Fungsi Lahan Tak Boleh Sembarangan KLATEN—Guna menjaga ketahanan pangan di Jateng, Gubernur Bibit Waluyo menegaskan agar bupati dan wali kota tidak sembarangan memberi izin alih fungsi lahan pertanian. Sebab hal tersebut akan membuat produkstivitas pertanian terus menurun. ”Bupati/wali kota harus mematuhi rencana tata ruang wilayah, khususnya untuk lahan pertanian,” katanya. Menurutnya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan industri akan membuat lahan yang ada semakin menyempit. Dia juga mengingatkan kepala daerah yang memberikan izin alih fungsi tak sesuai peruntukan dapat terkena hukuman. “Lahan pertanian ya seharusnya ditanami padi, bukan ditanami rumah atau industri. Nanti yang kasihan masyarakat kita,” ujarnya kemarin. Komitmen Gubernur Bibit Waluyo di bidang pertanian memang tidak diragukan lagi. Tak lama setelah menjabat, saat petani kesulitan memperoleh pupuk, Bibit langsung mengecek ke lapangan dan menemukan ada aspek distributor yang tidak tertib. Karenanya, dia menata dan menyeleksi distributor pupuk dengan melibatkan kepala daerah, camat, kades, dan Gapoktan. Selain itu, Jateng juga mendapatkan tambahan pupuk anorganik dari Pusri. Peningkatan produksi pertanian juga diupayakan dengan pengendalian pola tanam, pembenahan sarana pertanian seperti membuat irigasi, waduk,

embung, dan jalan usaha tani. Fasilitas kredit usaha tani juga dipermudah. Menurutnya meski sebagian daerah seperti Klaten terserang wereng, hal tersebut tidak mempengaruhi ketahanan pangan Jateng. “Sebab luas areal persawahan yang terkena wereng hanya 0,34 persen dari seluruh lahan pertanian,” ujarnya. Ditambahkan, berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I, yakni Januari hingga Maret 2011, surplus beras di Jateng sebesar 2,9 juta ton. Padahal, akhir 2010 lalu, surplus beras juga mencapai 2,9 juta ton. Dengan begitu, kenaikan produksi beras terhitung bagus dan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir 2011 mendatang. Ketersediaan beras di gudang Bulog juga sudah mencapai 37,4 persen dari prognosa 570 ribu ton. Artinya, ketersediaan beras di Jawa Tengah, sangat aman. Jumlah itu akan bertambah saat panen raya pada Juni-Juli mendatang. Agar produksi terus meningkat di tengah cuaca yang sulit diprediksi, pemerintah kabupaten/ kota diminta menyiapkan jenisjenis bibit unggul yang sesuai kebutuhan masyarakat. Sehingga, tersedia kapan pun masyarakat memerlukan. Perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) juga harus dipantau. Hal itu dilakukan, untuk menentukan pola tanam, sehingga dapat meminimalisasi kerusakan tanaman akibat cuaca ekstrem. (ric/bis)

RICKY FITRIYANTO/RADAR SEMARANG

TERJUN LANGSUNG—Gubernur Jateng Bibit Waluyo dan Ny Sri Suharti Bibit Waluyo turun langsung menanam bibit padi Inpari 13 di Desa Polan Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten kemarin. (Kanan) Gubernur Bibit Waluyo menyerahkan potongan tumpeng kepada perwakilan kelompok tani sebelum melakukan dialog di tengah sawah.

Gubernur Canangkan Pemberantasan Wereng KLATEN—Gubernur Jateng Bibit Waluyo Rabu (18/5) mencanangkan gerakan pemberantasan hama wereng, sebagai salah satu upaya menjaga ketersediaan cadangan pangan, khususnya beras. Pencanangan yang dilakukan di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten tersebut ditandai dengan penanaman benih padi unggulan varietas Inpari 13 oleh gubernur bersama Bupati Klaten, dan para petani. Penanaman benih varietas unggulan tahan wereng tersebut dilakukan secara serentak di persawahan seluas lebih kurang 800 hektare di wilayah tersebut. Menurut Bibit, pemilihan Polanharjo sebagai tempat

pencanangan gerakan pembasmian wereng ini mengingat sejarah wilayah ini sebagai penghasil beras kualitas unggulan, Raja Lele. Na m u n a k h i r- a k h i r i n i produksi beras di wilayah tersebut menurun karena banyak sawah petani diserang hama wereng. “Persawahan di 5 kecamatan di Klaten ini sudah 2,5 tahun tidak panen karena terserang wereng. Padahal sebelumnya bisa panen 2-3 kali setahun,” ujarnya. Karenanya, untuk mengembalikan kejayaan beras produksi Polanharjo, Pemprov Jateng sudah menyiapkan 20 ton benih Inpari 13 yang merupakan varietas padi lebih tahan terhadap serangan wereng. ”Memang

tidak sama persis dengan Raja Lele. Namun melalui langkah ini kita harapkan kejayaan beras produksi Polanharjo dapat kembali bangkit,” kata Bibit yang baru saja mendapat predikat Bapak Pertanian Jateng dari Kadin ini. Ia menjelaskan, Inpari 13 dinilai lebih tahan serangan wereng dan sejumlah penyakit yang biasa menyerang padi. Selain itu, varietas ini juga memiliki umur tanam yang lebih pendek. Sebab dalam 103 hari, petani sudah bisa memanennya. Dikatakannya, varietas ini akan memperkuat persediaan beras Jateng yang saat ini telah mengalami surplus hingga 2,3 juta ton. Padi Inpari 13 sendiri di-

REDAKTUR IDA NUR LAYLA • GRAFIS FALAKH

temukan oleh Prof Baihaqi. Rencananya, varietas tersebut akan ditanam di 5 Kecamatan di Kabupaten Klaten yang terserang wereng. Bibit mengajak masyarakat khususnya petani untuk bahu-membahu memberantas wereng. Sebab diantara kabupaten/kota se Jateng, hama wereng yang paling berat menyerang wilayah Klaten. “Ayo kita sengkuyung bareng-bareng agar bisa panen raya dengan baik 2-3 bulan ke depan,” paparnya. Prof Baihaqi yang menjadi penemu Inpari 13 menambahkan varietas tersebut sudah terbukti tahan wereng setelah berkalikali diuji. Provinsi yang sudah merasakan manfaat Inpari 13 diantaranya Jabar. Namun ba-

ru di Jateng, varietas tersebut ditanam dalam jumlah cukup banyak dan dalam lahan yang luas. “Tapi ingat, monitoring ketat harus terus dilakukan. Supaya populasi werengnya tetap berada di bawah ambang batas,” papar dia. Selain melakukan penanaman Inpari 13 secara simbolik bersama Ny Sri Suharti Bibit Waluyo, Bupati Klaten, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Jateng Aris Budiono, dan masyarakat, kemarin gubernur juga melakukan sejumlah kegiatan lain. Di antaranya dialog langsung bersama para petani di tengah sawah, dan memberikan sejumlah bantuan termasuk 18 traktor bagi para petani. (ric/bis)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.