RADAR SEMARANG 14 JANUARI 2009

Page 2

2

SEMARANG RAYA

AGENDA Lomba Macapat dan Cerdas Cermat DALAM rangka Peringatan Hari Ibu dengan tema “Ibu dan Anak Bahasa Budayaku”, Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FSIB Undip) Angkatan 2006, menggelar. Lomba macapat Tingkat SD seSemarang dan Lomba Cerdas Cermat Bahasa Indonesia Ibu-ibu PKK se-Jawa Tengah. Acara dilaksanakan Minggu, 25 Januari 2009 pukul 08.00 WIB di FSIB Undip Jalan Hayam Wuruk No. 4 Semarang. Kontak: Irene (085641108337), Siti Nur (02433076192) (*)

Donor Darah Sukarela SABTU 17 Januari 2009 jam 10.00-17.00 di lantai dasar DP Mall Jalan PEmuda akan dilakukan donor darah sukarela. Kegiatan yang dilakukan oleh unit tranfusi darah PMI Kota Semarang bekerjasama dengan gereja GISI ini bertujuan untuk mengantisipasi menurunnya persediaan darah di awal tahun 2009. Bagi yang dapat diambil darahnya akan diberikan souvenir sebagai ucapan terima kasih (*)

Pameran Lukisan Arie Dyanto

Rabu 14 Januari 2009

Radar Semarang

Masyarakat 4 Daerah Kepung Kejati Pertanyakan Ijin Presiden SEMARANG– Berlarut dan simpang siurnya kabar surat ijin pemeriksaan 4 kepala daerah tersangka korupsi membuat masyarakat geram. Untuk mengetahui kejelasannya, masyarakat dari empat daerah, yaitu Semarang, Batang, Purworejo, dan Magelang mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (kejati) Jateng, Selasa (13/1). Massa yang berjumlah sekitar 300 orang itu sebelumnya berkumpul di bundaran videotron

jalan Pahlawan pukul 10.00. Setelah orasi sejenak, mereka bersama-sama berjalan mundur ke Kejati sebagai simbol mundurnya penanganan kasus korupsi empat kepala daerah. Sampai Kejati, massa langsung mengepung kantor di Jalan Pahlawan itu. Orasi bergantian dilakukan dari masing-masing elemen. Intinya, menuntut keberanian Kejati untuk memeriksa kepala daerah tersangka korupsi meski tanpa ijin presiden. ”Undang-undang No 32 Tahun 2004 pasal 36 ayat 2 saja mengijinkan untuk mengacuhkan ijin presiden setelah lewat 60 hari.

Kenapa Kejati tidak berani?” teriak Slamet Haryanto dari LBH Semarang. Aksi sempat diwarnai pertunjukan lawak dari Forbes PM Magelang. Lawak menceritakan bagaimana rakyat kecil yang meskipun dihimpit kesusahan ekonomi ternyata mempunyai kearifan lokal untuk berlaku adil dan mencintai sesama. Pesan yang menyentuh itu berhasil dikemas dengan gaya kocak sehingga membuat massa aksi termasuk aparat polisi dan kejaksaan ger-geran. Massa aksi ditemui Asisten Pidana Khusus Uung Abdul

syakur didampingi Asisten Intel I Gede Sudiatmadja dan Kasi Penyidikan Gatot Guno Sembodo. Uung mengatakan, dari empat tersangka, hanya ijin pemeriksaan bupati Purworejo Kelik Sumrahadi yang baru turun. ”Kita sudah terima fax surat izin presiden untuk periksa Bupati Purworejo. Sedangkan kepala daerah yang lain, kita masih menunggu. Saya yakin tidak akan lama lagi (turun),” katanya. Menjawab pertanyaan massa tentang ketidakberanian Kejati memeriksa tanpa surat ijin presiden, Uung mengatakan hal itu dikarenakan kapasitas

kepala daerah yang dipanggil adalah tersangka. “Kalau saksi kami berani, tapi kalau tersangka khawatirnya tidak datang atau menolak dipanggil,” ucapnya. Sekretaris KP2KKN Jateng Eko Haryanto mengingatkan Kepala Kejati (Kajati) Winerdy Darwis akan janjinya untuk menahan setiap tersangka korupsi. Kajati harus membuktikan ucapannya jika tidak ingin dicap pembohong. “Kami tunggu aksi Kejati, soal izin presiden, jika dalam seminggu tidak ada kejelasan, kami akan nglurug ke Istana Merdeka di Jakarta,” tegasnya. (dib)

SABTU 17 Januari jam 19.00 di Semarang Gallery Jalan Taman Srigunting no 5-6 Semarang akan dibuka pameran lukisan karya Arie Dyanto dengan tema Nesting Journey. Pameran terbuka untuk umum sampai 27 Januari 2009. Keterangan lebih lanjut hubungi 024-3552099 (*)

KOTASIANA Sudah Ditabrak, Masih Dihajar SEMARANG- Rudianto, 28, mungkin menjalani salah satu hari paling sial sepanjang hidupnya sebagai kernet angkot. Betapa tidak, Senin (12/1) siang bagian belakang mobil angkot miliknya penyok-penyok karena karena ditabrak saat mengisi bensinbukannya mendapat ganti rugi, orang yang menabrak malah menghajarnya hingga babak belur. Tak cukup sampai itu, usai dihajar hingga hampir pingsan, Rudianto juga harus merelakan SIM, STNK, dan kunci mobilnya dirampas pelaku. Alhasil, sebelum menuju Polwiltabes Semarang untuk melapor, ia harus mencari tukang kunci agar bisa menjalankan mobilnya. Warga Jl Borobudur Timur, Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat itu menuturkan, kejadian yang menimpanya terjadi pada pukul 13.00 di SPBU Manyaran. Saat itu ia dimintai tolong oleh sopir angkotnya, Doyok, 42, untuk mengisi bensin. Setelah membayar, ia bermaksud meninggalkan SPBU. Namun belum sempat angkotnya jalan, sebuah mobil Kijang warna biru tua dengan nomor polisi H-7817- (huruf belakang tidak diketahui) menabraknya dari belakang. ”Saya lalu turun dan menghampiri. Bukannya meminta maaf dan mengganti rugi, pengemudi dan beberapa temannya itu malah marah-marah,” kata Rudianto. Rudi yang merasa benar tentu saja membela diri, namun mereka malah beramai-ramai menghajarnya. Akibat pukulan dengan tangan kosong itu, Rudi mengalami memar dan lebam di hidung, mata, dan kening bagian kanan. Dan entah dengan motif apa, pelaku juga merampas STNK, SIM, dan kunci kontak angkota. ”Saya tak kenal mereka dan merasa tak pernah punya masalah dengan mereka,” tandasnya. (dib/ton)

GEMA PARLEMEN CPNS Teranulir Harus Difasilitasi SEMARANG—Pemprov Jateng diharapkan mencarikan solusi bagi para calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang teranulir yang belum diangkat. Janji pemerintah untuk memfasilitasi pengangkatan mereka selambatnya tahun 2009 belum sepenuhnya terealisasi. Anggota Komisi A DPRD Jateng Abdul Fikri Faqih mengatakan hingga kini masih ada CPNS teranulir yang belum diangkat. Dia mencontohkan di Kabupaten Kendal ada 36 orang yang terkatung-katung belum diangkat. Hal yang sama juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Dikatakannya, pencarian solusi bagi para CPNS tersebut merupakan tugas Pemprov. “Pemprov harus memfasilitasi. Setidaknya mereka mendapat kejelasan kapan akan diangkat,” ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jateng tersebut. Fikri mengatakan pada tahun 2005 ada 2801 CPNS yang dinyatakan lulus lantas dianulir. Gubernur Jateng saat itu Mardiyanto menjanjikan mereka akan diangkat selambat-lambatnya tahun 2009. “Janji Gubernur tersebut juga telah disetujui Menteri Negara Penberdayaan Aparatur Negara,” kata dia. Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD Jateng Thontowi Jauhari juga berpendapat sama. Menurut politisi dari PAN itu, nasib para CPNS teranulir kini menjadi tanggung jawab Gubernur Bibit Waluyo. ”Ini ironis. Dua Gubernur lama tidak mampu mewujudkan janji tersebut. Kini tanggung jawab ada di Pak Bibit,” tuturnya. Untuk mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut, Komisi E Rabu (14/1) ini akan menggelar raker dengan mengundang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng dan Paguyuban CPNS teranulir. ”Harapannya akan ada jalan keluar positif terhadap nasib mereka,” katanya. (ric/ton).

TEATRIKAL Sejumlah elemen masyarakat dari Semarang, Batang, Magelang dan Purworejo menuntut keberaninan Kejati Jateng untuk memeriksa empat kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi

DITE SURENDRA/RADAR SEMARANG

Unissula Siap Laksanakan UMB-PTS Minim, Buku Berbahasa Jawa SEMARANG—Sebanyak 27 Perguruan Tinggi Swasta yang tergabung dalam Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara (P-SPMBN) sepakat menyelenggarakan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Swasta (UMB-PTS). Sistem yang sama dengan seleksi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini lebih efiesien dan menguntungkan calon mahasiswa. Karena bisa mengikuti ujian di kota tempat mereka mendaftar, tidak perlu di PTS yang diinginkan. “Semua mahasiswa dari berbagai kota cukup mendaftar

sekaligus mengikuti ujian tertulis di kota tempat ia mendaftar,” tutur Wakil Rektor I Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Ir H Sumirin Ms. Unissula merupakan satu-satunya PTS di Semarang yang masuk dalam regional II UMB-PTS. Rencananya, ujian tertulis akan dilaksanakan pada Februari dan Juli 2009. Dijelaskan lebih lanjut, dengan peningkatan mutu melalui ujian masuk yang berskala nasional maka diharapkan mahasiswa yang terseleksi benar-benar berkualitas. Surimin menjelaskan, calon

mahasiswa di seluruh Indonesia yang akan diterima melalui jalur UMB-PTS berjumlah 28 ribu calon mahasiswa. Sedangkan Unissula akan menerima 2 ribu mahasiswa.“Mahasiswa yang masuk ke Unissula ada ada berbagai pilihan, 11 fakultas dan 18 prodi,” ungkapnya. Ketika disinggung tentang sejauh mana kesiapan Unissula menyelenggarakan ujian masuk bersama, Sumirin mengaku siap. Apalagi pihaknya telah berpengalaman dalam penerimaan mahasiswa Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN). (hid-50/ton)

Khawatir Jadi Korban Trafficking SISWI

Sambungan dari hal. 1

“Sayang pelat nomornya tak dicatat, orangnya gimana juga tak tahu,” kata Rozi yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini. Rozi yang mendapat laporan tetangganya seketika cemas. Apalagi, putri kedua dari tiga beraudara itu tak pulang-pulang hingga matahari tenggelam. Semua saudara dan teman-temannya sudah ditanyainya. Namun hasilnya nihil. Namun di tengah kepanikan, sekitar usai magrib, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Putri yang dicari-carinya menelepon dengan nomor yang di-private number. Atul mengabarkan dirinya meminta izin tidak pulang karena diajak

bekerja seorang temannya bernama Ayu yang beralamat di Bangarum, Dolos, Mranggen, Demak. ”Tapi saya cek ke sana, tidak ada yang bernama Ayu,” kata Rozi. Terakhir, pada Selasa (13/1) pagi sekitar pukul 08.30, Atul menelepon saudara sepupunya Nasiroh yang tinggal di Desa Teluk, Kecamatan Karangawen, Demak. Namun Atul yang lagi-lagi menggunakan private number itu tak lagi riang. Sambil menangis ia mengatakan bahwa dirinya berada di sebuah kos-kosan di Kota Semarang, tepatnya di sebelah utara Simpang Lima. Nasiroh yang khawatir, menyuruhnya pulang. Namun Atul mengatakan bahwa dirinya tak bisa pulang karena kosnya itu dijaga

KONSULTASI

ketat oleh beberapa orang. Atul juga sempat menceritakan bahwa selain dirinya, ada beberapa wanita yang bernasib sama. ”Saya khawatir, anak saya menjadi korban perdagangan orang (trafficking), dan dikirim keluar negeri,” kata Rozi didampingi istrinya. Rozi menambahkan, putrinya sangat lugu sehingga sangat mungkin terbujuk oleh tawaran yang menggiurkan. Sampai saat ini, Atul yang terakhir kelihatan mengenakan kaos hitam dan celana jeans itu juga belum pernah memiliki teman dekat pria atau pacar. ”Dia itu belum pernah pergi jauh, apalagi ke sini (Semarang) pasti saat ini dia ketakutan,” ucapnya sedih. (dib/aro)

SEMARANG – Masuknya pelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal yang wajib dipelajari di sekolah, membuat minat siswa untuk mencari buku-buku berbahasa Jawa meningkat. Sayangnya, keinginan para siswa untuk membaca buku berbahasa Jawa cukup sulit, karena keterbatasan buku-buku jenis ini. Hal ini disampaikan Parmanto, pemilik Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mortir. ”Saat ini banyak anak-anak yang minta buku-buku bahasa Jawa, tapi saya sulit carinya,” tutur Parmanto saat menerima bantuan buku dari Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jateng. Dijelaskan lebih lanjut, dirinya sudah keluar masuk toko buku untuk memenuhi permintaan anak-anak tersebut. Namun hanya beberapa buku saja yang berhasil ditemukan. Saat ini, koleksi buku berbahasa Jawa yang ada di tempatnya hanya sekitar 20

buku saja. ”Saya berharap ada yang bisa membantu buku-buku berbahasa Jawa, bahkan kalau beli pun saya mau,” tuturnya. Pensiunan PNS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng ini menjelaskan, bantuan buku-buku baik dari pemerintah maupun masyarakat sangat ditunggu masyarakat, terutama para pembaca di TBM Mortir miliknya Nani Adiati dari Barpus Jateng menjelaskan, pihaknya saat ini sedang memacu keberadaan perpustakaan terutama yang ada di desa-desa. Pada tahun 2008, melalui dana dekonsentrasi, terdapat 277 perpustakaan yang telah mendapatkan bantuan buku. Kepala Barpus Jateng Urip Sihabudin menambahkan, saat ini dari 8.575 desa dan kelurahan di Jateng, baru terdapat 1.679 desa/kelurahan yang memiliki perpustakaan. Sedangkan jumlah TBM tercatat 289 buah. (ton-50)

PRATONO/RASE

BANTUAN BUKU--Parmanto (kiri) saat menerima kunjungan dari Barpus Jateng

KESEHATAN

Bahu Nyeri & Sulit diangkat Dr Andi, Saya seorang ibu rumah tangga, sekarang usia saya 44 tahun. Sudah 2 bulan ini saya merasakan bahu kiri saya sulit diangkat dan nyeri. Bila ingin mengangkat bahu, harus dibantu diangkat oleh tangan kanan, dan itu pun rasanya nyeri seperti ditusuk benda tajam. Bila dipijat, nyerinya agak berkurang sedikit, tapi lalu nyeri itu timbul lagi. Apakah saya ini terkena rematik, asam urat atau apa dok. Terimakasih atas jawabannya dok. Dari: Ny Endah di Purwodadi Jawaban dr Andi Sugiarto: Bu Endah, kemungkinan besar ibu mengalami apa yang disebut frozen shoulder, atau capsulitis adhesiva. Gejalanya adalah kaku sendi bahu dan nyeri pada saat bahu digerakkan. Hal ini akan mengurangi lingkup gerak sendi bahu secara signifikan. Dan pada kasus yang parah akan membuat sendi bahu ‘beku’ atau sulit digerakkan. Frozen shoulder ini berkembang secara pelanpelan dan semakin lama semakin parah dalam hitungan bulan. Ada tiga tahap, yaitu:

www.radarsemarang.com Graha Pena lt. IV Jl. Perintis Kemerdekaan 77 Semarang Telp/Fax: (024) 7462255, 7462288, 7462140 email : redaksi@radarsemarang.com

1. Tahap nyeri: selama tahap ini, bahu terasa nyeri bila digerakkan lingkup gerak sendi bahu mulai berkurang sedikit. 2. Tahap frozen (beku): nyeri akan berkurang pada tahap ini, tetapi bahu akan terasa lebih kaku dan lingkup gerak sendi bahu akan

berkurang secara nyata. Gerakan yang ekstrim akan membuat nyeri, tetapi anda masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. 3. Tahap penyembuhan: bila diobati, lingkup gerak sendi akan mulai meluas kembali. Bila tidak diobati, maka seringkali pada malam hari, nyeri akan bertambah, sehingga mengganggu pola tidur. Penyebab yang pasti sulit diketahui. Biasanya karena bahu tidak digerakkan secara penuh lingkup gerak sendinya dalam jangka waktu yang lama, misalnya akibat kurang berolah raga, atau pernah digips dalam jangka lama akibat pernah patah tulang lengan. Orang dengan diabetes memiliki risiko yang lebih besar untuk frozen shoulder ini. Ini ada hubungannya dengan proses autoimun pada kapsul sendi bahu dan jaringan ikat pada bahu. Penderita sakit jantung, paru dan hipertiroid juga berisiko lebih besar. Sendi bahu memiliki kapsul atau ‘pembungkus’ yang mengalami peradangan dan lama-lama menjadi kaku. Peradangan ini menyebabkan adhesi jaringan (‘perleng-

ketan’) pada permukaan sendi. Cairan sendi mungkin berkurang. Hal ini menyebabkan nyeri dan kurang leluasanya gerak sendi bahu, sehingga menyulitkan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti menyisir rambut, menyikat gigi atau mengambil dompet suami di kantong belakang. Pengobatannya yaitu dengan mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi atau peradangan, serta fisioterapi utk memperluas lingkup gerak sendi. Dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan obat anti nyeri. Bila ada tanda peradangan misalnya merah, bengkak, dan nyeri tekan atau nyeri saat digerakkan, perlu diberikan obat anti inflamasi. Tindakan Rehabilitasi Medik bisa dilakukan yaitu pemberian gelombang short wave diathermy untuk mengurangi nyeri dan mengurangi kekakuan sendi. Lalu dilakukan exercise/ latihan memperluas lingkup gerak sendi dengan menambah luasnya gerakan sendi bahu secara bertahap. Bila di rumah, bisa juga berlatih sendiri dengan mengangkat bahu sedikit demi sedikit secara perlahan. (*/ton)

YUK TANYA DOKTER Bersama : Dr Andi Sugiarto, SpRM (Spesialis Rehabilitasi Medik)

Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasi, pengetahuan dan tips kesehatan kulit dan kelamin dapat mengirimkan pertanyaan lewat surat ke kantor Redaksi Radar Semarang, Jalan Perintis Kemerdekaan 77, Watugong, Semarang. Pada Pojok kiri atas di cantumkan

“YUK TANYA DOKTER” Informasi bisa menghubungi telepon 081 2291 0565

Pemimpin Redaksi: Iskandar Redaktur Pelaksana: H Didik Mahyudin Koordinator Liputan: Arif Riyanto Redaktur: Ida Nur Layla, Pratono (Asisten) Staf Redaksi: Tri Sutristyaningsih, Senja Yustitia (non aktif), Lis Retno Wibowo, Ricky Fitriyanto, Anton Sudibyo, Eny Susilowati, Adityo Dwi Riantoto Salatiga: Dhinar Sasongko Kendal: Ismu Puruhito Batang-Pekalongan: Didik Teguh Raharjo Demak: Wahib Pribadi Fotografer: Dite Surendra Ilustrator: Djati Prasetyo Grafis: Agus Purwahyudi, Sofian Hadi, Arif Sina, Abraham Wahyu N Iklan: Taufiq Rikhoyadi, Yuni Ekowati, Wiwik Kustini HS Grafis Iklan: Sugiyanto Wiyono Keuangan: Yetty Tri Susanti, Indah Pemasaran: Bambang, Nur Wahidi Penerbit: PT Semarang Intermedia Press General Manager : Wahyudi Novianto Direktur: M. Noer Sadono. Terima kasih Anda tidak memberi imbalan apapun kepada wartawan yang melakukan tugas liputan. Wartawan Radar Semarang dibekali dengan kartu pers yang selalu dikenakan selama bertugas. REDAKTUR PRATONO • LAYOUTER ARIF SINA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.