Rumah Autis Edisi 2008

Page 1

EDISI 2008 Cerita Cinta

UNDANGAN SURGAWI, MAU?

RumahAutis RANGKUL PILU, TEBAR KASIH, REGUK BAHAGIA

Kaki Kaki Perjuangan

Geliat Rumah Autis Tanjung Priok Barisan Empati

David Chalik: “Perjuangan Rumah Autis Sungguh Mulia” Tegar dalam Getir

Berbagi Bahagia Theresia Sari:

Tukang Ojek yang All Out untuk Anak Autisnya

“Tanpa Rumah Autis, Aku Sebatang Kara Mendampingi Sarah yang Yatim dan Autis” “Kehadiran Rumah Autis Patut Kita Hargai dan Kita Dukung..”

DR. H.M. Hidayat Nurwahid, MA


Sebuah Dunia tanpa Jendela Autisme adalah kombinasi dari beberapa gangguan perkembangan saraf, otak dan perilaku pada anak yang secara tipikal muncul pada tiga tahun pertama usia anak. Kata 'autisme' itu sendiri, berasal dari bahasa Yunani "autos", yang berarti diri sendiri. Sehingga biasanya anakanak penyandang Autisme itu seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri, meki di tengah keramaian sekalipun. Gejala-gejala yang Meremukkan Batin Autisme muncul dalam karakteristik atau gejala-gejala dengan berbagai kombinasi gangguan dari yang ringan sampai berat. Gangguan ini umumnya mencakup beberapa aspek, yakni: 1. Komunikasi Terlambat atau sama sekali tidak dapat berbicara. Tidak bisa menghubungkan kata-kata dengan arti yang lazim. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan dalam waktu singkat. 2. Bersosialisasi (bergaul) Lebih banyak menghabiskan waktunya sendiri daripada dengan orang lain. Tidak tertarik untuk berteman. Tidak bereaksi terhadap isyarat isyarat dalam bersosialisasi atau berteman seperti misalnya tidak menatap mata lawan bicaranya atau tersenyum. 3. Kelainan Penginderaan Sensitif terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman dan rasa (lidah) dari mulai ringan sampai berat. 4. Perilaku Dapat menjadi sangat hiperaktif atau sangat pasif (pendiam). Marah tanpa alasan yang masuk akal. Amat sangat menaruh perhatian pada satu benda, ide, aktifitas ataupun orang. Tidak dapat menunjukkan akal sehatnya. Dapat sangat agresif terhadap orang lain atau dirinya sendiri (seperti membentur-benturkan kepala, menggigit tubuh dan benda-benda keras). Seringkali sulit mengubah rutinitas sehari hari. Walaupun autisme dapat didefinisikan sebagai sekumpulan gejala, tapi anak-anak dengan gangguan autisme dapat menunjukkan kombinasi perilaku dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Semua gejala tersebut di atas dapat timbul secara bersamaan pada satu anak. Tapi, bisa jadi pada dua anak yang didiagnosa autisme dapat berperilaku berbeda satu sama lain. Yang pasti anak autis bukanlah anak yang memiliki kelainan jiwa (gila). Ia adalah anak normal yang hanya mengalami gangguan perkembangan. Masa depannya bisa kembali berjalan baik bila, dan hanya bila, mendapat penangan multi terapi yang memadai dan optimal. Konsekuensi Batin: Mengasuh Badai, Menguras Air Mata Dilihat dari beban yang harus ditanggung oleh anak autis maupun orang tuanya, gangguan ini terasa amat memilukan. Dengan gangguan seperti di atas, bisa dibayangkan betapa remuknya hati para orang tua yang tidak siap mental bila harus ditakdirkan menerima titipan amanah seorang anak autis. Perasaan buntu menghadapi manusia-manusia spesial itu menyebabkan tidak sedikit para orang tua yang mengalami depresi, bahkan sampai broken home. Masih sangat panjang derai air mata yang dikuras dari keberadaan anak-anak autis. Konsekuensi Lahir: Mencekik Dompet Kepedihan di atas belum termasuk yang diakibatkan oleh beban upaya terapi yang harus ditanggung orang tua autis dengan mengeluarkan uang dalam jumlah habis-habisan, karena proses terapinya yang terbilang sangat mahal. Apalagi terapi untuk anak autis memakan waktu yang cukup lama dan tidak bisa dipastikan akhirnya, tergantung parah-tidaknya gangguan yang diderita. Bisa dibayangkan jika keadaan itu benar-benar harus ditanggung oleh keluarga yang tidak mampu. Banyak orang tua yang patah arang karena biaya terapi bagi anaknya melebihi anggaran hidup yang pokok bagi seluruh anggota keluarganya. Informasi selengkapnya: www.rumahautis.multiply.com; dan www.rumahautis.com.

Ketua MPR-RI, DR. H.M. Hidayat Nurwahid, MA bersama anak-anak autis dan spesial needs serta para guru dan terapis


JumpaHati

3

Direktur Rumah Autis, Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK)

Dengan Cinta, Kita “Melesat” ke Surga Assalamu'alaikum Wr. Wb.

JURNAL TAHUNAN YCKK Cerita Cinta Rumah Autis 2008 Penasehat: DR. H.M. Hidayat Nurwahid, MA Penanggung Jawab: Ketua YCKK Koordinator Redaksi: Deka Kurniawan Staff Redaksi: 1. Halilintar 2. Syaiful Anwar 3. M. Nelwansyah 4. Wahyu Dwinoto Design & Lay-out: Tri Aditya Respati Alamat Redaksi: Yayasan Cahaya Keluarga Kita Jl. Al-Husna No. 39 A-B RT 02/01 Jati Kramat, Jati Asih. Kota Bekasi Jawa Barat Kode Pos 17421. Telp. 021-70982239; 021-84995025 www.rumahautis.com No. Rekening YCKK: î Bank Syariah Mandiri No. 069.700.3809 a/n Laeli QQ YCKK î Bank Muamalat No. 900 0193577 a/n Deka Kurniawan î BCA No. 572 032 9516 a/n Deka Kurniawan

Prasasti Peresmian Rumah Autis Bekasi

Dokter itu menyambut relawan Rumah Autis dengan ramah. Beberapa saat larut dalam perbincangan, Sang Relawan kemudian menyerahkan sebuah bendel sederhana kepadanya. Diterima dan dibacanya bendel itu: “Merangkul Pilu, Menebar Kasih: Proposal Penanganan Komprehensif Anak Autis dan Berkebutuhan Khusus Dhuafa.” Sejenak diperhatikan pula foto anak-anak spesial yang tengah berpose di sampul depannya. Kemudian dibukanya halaman dalam, dan dibacanya kisah Nada, seorang anak penyandang autis sekaligus microchephaly dan epilepsi, yang orang tuanya hanya pegawai negeri biasa. Dokter yang atas izin Allah diberikan kelimpahan rezeki itu tibatiba menangis. Apa gerangan yang membuat air matanya tumpah? Rupanya ia terkejut dan terharu. Selama ini ia merasa sudah menjadi orang tua yang paling menderita karena harus berjuang dan berkorban habis-habisan dalam mendampingi buah hatinya yang menyandang autis. Sebuah pertanyaan besar kontan menyergapnya. “Bagaimana dengan orang-orang tua anak penyandang autis yang dhuafa?“ Maka terbayanglah, betapa teramat beratnya penderitaan yang harus mereka tanggung. Namun di tengah badai kesulitan yang berlipat ganda itu ternyata mereka bisa tabah. Ia tiba-tiba merasa malu kepada Allah. “Aku seharusnya bisa lebih kuat, karena Allah telah meringankan bebanku dengan karunia kecukupan harta.” Rasa malu itu telah mengantarkannya pada rasa syukur yang menyala-nyala. Ia terinspirasi oleh perjuangan saudara-saudaranya yang dhuafa di Rumah Autis YCKK. Dan tiba-tiba ia menemukan dirinya lebih tegar. Saat itu juga diwujudkannya rasa syukur tersebut dengan menyatakan niat untuk menjadi donatur Rumah Autis. Bapak/ Ibu, Saudara/i, para pengayom dan Keluarga Besar Rumah Autis yang disayang Allah… Itulah sepenggal pengalaman mengharukan yang kami temui di sela-sela perjuangan kami mengawal perjalanan Rumah Autis. Kami sadar masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa gangguan autis terjadi juga pada kalangan ekonomi menengah ke bawah. Bahkan lebih banyak lagi yang sama sekali belum mengetahui apa itu autis. Bagaimana bisa berharap ada hembusan empati dari masyarakat yang masih belum melek terhadap keadaan ini? Namun kejujuran hati dan kemuliaan jiwa yang dokter tersebut sungguh menjadi energi besar bagi kami untuk terus istiqamah dalam mengemban misi kemanusiaan di Rumah Autis ini. Kami percaya sekali bahwa masih banyak manusia-manusia berhati emas seperti dokter tersebut. Itulah sebabnya kami berupaya keras untuk menerbitkan jurnal tahunan ini. Kami ingin menjumpai hati orang-orang mulia itu selengkap mungkin dan apa adanya. Maka di jurnal ini kami ungkapkan jenak-jenak kebahagiaan dan kisah kesabaran yang tumbuh subur di ladang kebajikan ini. Kami tampilkan bunga-bunga surga dan wajahwajah tegar yang mendampingi mereka, serta nama-nama yang dengan tulus mau menjadi barisan empati bagi mereka semua hingga saat ini.


4

JumpaHati DAFTAR ISI JUMPA HATI

3

BERBAGI BAHAGIA

5 8

BARISAN EMPATI TEGAR DALAM KEGETIRAN

10

BUNGA-BUNGA SURGA

12

JEJAK PERJUANGAN

14

KAKI-KAKI PERJUANGAN

15

TERIMA KASIH WARTAWANKU

16

BERANDA MAYA

17

Sebagai wujud pertanggung jawaban terhadap Allah SWT dan sesama, secara jujur kami juga memaparkan semua amanah yang telah dititipkan dan kami kelola di Rumah Autis selama setahun ini, baik itu berupa zakat, infak, maupun donasi lainnya. Begitu pula kami gambarkan buah-buah perjuangan, baik dalam semua program yang telah kami selenggarakan, maupun dalam rekaman media massa. Yang tak kalah penting, di sini kami paparkan juga agenda-agenda amal shalih dan perjangan kami ke depan yang tetap membuka ruang investasi kebajikan bagi kita semua. Dan karena di Rumah Autis ini kita semua memang berangkat dari, dengan dan untuk cinta, maka kami namakan jurnal ini dengan: “Cerita Cinta Rumah Autis.” Dengan Cerita Cinta inilah kami ingin menjumpai hati mereka-mereka yang berjiwa mulia, orang-orang berhati emas. Dan mereka itu adalah Anda semua. Karena itu, kami haturkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya dan doa yang sesyahdu-syahdunya bagi Anda semua pengayom dan Keluarga Besar Rumah Autis, yang dengan tulus mengisi barisan empati dan berjuang bersama di ladang amal shalih ini. Begitu pula bagi tim pembuatan jurnal 2008 ini. Semoga Allah meridhai dan memberkahi perjuangan dan pengorbanan kita semua. Kita yakin ini pasti, karena kita tahu, dari, dengan dan untuk cinta sejati yang kita tumpahkan di jalan ilahi, kita akan “melesat” ke surga bersama-sama. Ya, bersama-sama. Semoga.*** Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

REKENING AKHERAT ANDA

18

Deka Kurniawan *Teriring Doa & Salam Bahagia atas tertorehkannya kasih sayang Allah SWT berupa

UNDANGAN SURGAWI

20

sejarah baru YCKK di periode perjuangan 2007-2008, yakni: pindah ke gedung baru yang besar dan nyaman (prakarsa cinta Keluarga Besar Bapak Wibisono); pernikahan Bu Isty, Bu Henny, Bu Nur (yang telah dinanti), Pak Halil, Pak Saiful, Bu Otih; serta berdirinya Rumah Autis Cabang Tangerang, Bogor dan Jakarta Utara; serta bergabungnya komunitas berhati mulia, MT Khairunnisa, Cibubur di Barisan Empati kita.

LADANG AMAL SALEH

Rumah Autis Bekasi

Rumah Autis Tanjung Priok

Rumah Autis Gunung Putri

Rumah Autis Tangerang

Alamat: Jl. Al-Husna No. 39 A-B RT 02/01 Jati Kramat, Jati Asih, Kota Bekasi 17421 Telp. 021-70982239; 021-84995025

Alamat: Kompleks PJKA RT 04 / RW 011 No. 13 (dekat terminal bus Tanjung Priok) Jakarta Utara 14310 Telp. 021 - 98079759

Alamat: Jl. Durian III Blok C 8 No. 9, BTN Gunung Putri Permai, Karanggan, Bogor 16961 Telp. 021-86860371

Alamat: Perum. Villa Tangerang Indah Jl. Rinjani IV No. 20, Gembor, Periuk, Tangerang 15133 Telp. 021-91885631; 021-98288763

Akte Notaris NPWP Izin Domisili

: Edy Priyono, SH No. 17 Tgl. 9 Desember 2004 : 02.665.073.9-407.000 : Kel. Jatikramat, Kec. Jatiasih, Bekasi No. 648/87/VIII/2008


5 Foto: Loving Moms

BerbagiBahagia

“Tanpa Rumah Autis aku sebatang kara.�

Sari larut dalam keharuan menyaksikan penampilan belahan jiwa satu-satunya dalam Bakti Sosial Loving Moms.

“Tanpa Rumah Autis, Aku Sebatang Kara Mendampingi Sarah yang Yatim dan Autis�

T

iada seorang pun yang tahu rahasia ilahi. Ketika Sarah lahir, pernikahan kami sangatlah membahagiakan. Segala perhatian dan kasih sayang aku curahkan buat Sarah. Kuberikan kasih sayang yang terbaik dan apapun kebutuhannya kami penuhi. Tapi waktu itu bersamaan dengan pertumbuhannya yang agak berbeda dengan anak lainnya, aku perlahan-lahan menyadari bahwa aku merasa jauh dengan anandaku tercinta. Pertumbuhan Sarah memiliki banyak kekurangan. Ia mengalami keterlambatan bicara, interaksi sosial yang parah, emosi yang sangat labil, perilaku yang keras, dan pemahaman yang kurang. Itu membuat aku harus bekerja ekstra keras untuk memberikan perhatian dan kepedulian kepadanya. Ditambah dengan kondisi ayahnya yang sakit parah, yang membuatnya kehilangan pekerjaan, kondisi kehidupan kami semakin berat. Tabungan dan harta yang tersisa semakin terus menipis. Semua yang kami punya habis untuk memberikan cinta dan kasih sayang, terutama untuk Sarah dan suamiku Asril. Kondisi kehidupanku betul-betul berubah total, dari yang setiap week-end tinggal menunjuk hotel mana yang akan kami kunjungi dari yang setiap beberapa bulan sekali kami bisa tour kemana saja kami mau, dari yang setiap bulan aku bisa beli perhiasaan, dari yang setiap hari tinggal menunjuk mau makan di restoran mana saja aku mau, dari keadaan yang serba mudah dan serba ada, kini semua menjadi tinggal kenangan. Dahulu dua BMW selalu mendampingi kami dengan sopir siap mengantar kemana saja aku mau, kartu kredit yang tinggal gesek kapan saja aku perlu, di rumah pun ada suster, pembantu, dan semua saudara kumpul di rumahku, karena aku dan Asril mampu memenuhi semua kebutuhan mereka. Namun

semua kesenangan duniawi itu betul-betul lenyap dalam sekejap. Semua habis untuk biaya hidup, berobat Asril dan terapi Sarah. Masih Ada Cinta Meski begitu, aku tidak mau berfikir bahwa semua kesusahan dan penderitaan ini adalah karena kondisi Asril dan Sarah. Aku masih belum kehilangan sesuatu yang paling berharga, yaitu cinta. Cinta kasihku buat anakku yang spesial tidak pernah bisa hilang. Betapapun terseok-seok kehidupanku, aku terus memberikan apapun yang terbaik buat masa depannya. Alhamdulillah, dengan izin Allah, semakin hari segala kekurangan, keterbatasan yang melekat di cantikku Sarah semakin semakin berkurang. Semua itu sangat tidak murah dan mudah. Terlalu banyak uang, waktu, hati, pikiran, cinta dan kasih yang terkuras habis-habisan buat anandaku tercinta, Sarah. Aku tidak pikirkan bagaimana besok hidup tanpa uang yang cukup. Aku hanya terus berbuat semaksimal mungkin untuk mmbuat Sarah semakin baik, disamping aku juga harus tetap merawat Asril, dan mengatur rumah tangga. Aku yang biasa dilayani harus kerja keras mengatasi kesulitan yang menghantam kami bertubi-tubi, dari mulai uang yang habis sampai saudara yang menjauh. Tapi semua aku telan sendiri. Siapa yang tahu, di balik tawa, canda dan senyumku, hatiku perih dan sakit. Aku jalani semua ini sendiri. Aku telan kepahitan hidup ini sendiri, aku tahan semua kegetiran hidup ini sendiri. Aku tidak terbiasa mnceritakan semua kesusahanku kepada orang lain. Aku terbiasa membuat nyaman orang-orang dekatku. Aku tak mau orang lain tahu apa yang sebenarnya kurasakan.


6

BerbagiBahagia

Biarlah aku sendiri yang menanggung keadaan yang jungkir balik ini. Dari yang segalanya aku punya, sampai akhirnya hutang yang besar aku punya, aku jalani semua. Aku cicil sedikit demi sedikit semua hutang-hutang itu. Aku jalani semua karena cintaku pada suami dan anakku yang sangat aku cintai. Aku harus berbuat untuk mereka, walau semua yang aku punya habis, bahkan warisan hutang yang sangat besar yang harus kutanggung. Aku bersyukur, tidak hanya uang yang aku habiskan untuk anak dan suamiku, namun waktu, perhatian dan cinta kasih. Aku percaya uang bisa dicari, namun waktu dan kepedulian, keikhlasan tiada tergantikan.

Meski yatim dan menyandang autis, Sarah selalu riang. Foto: Outbond RA di Ragunan

Bernaung di Rumah Autis Setelah semua habis, juga suamiku tiada, aku terpaksa kembali ke orang tuaku yang masih berbeda agama (aku masuk Islam ketika menikah dengan Asril 10 tahun lalu). Ini bukan perkara gampang sebenarnya, karena tidak semua orang siap menerima kondisi Sarah. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Namun bagaimanapun kondisinya di sana, aku tetap memberikan perhatian dan cintaku pada Sarah. Kucarikan tempat terapi yang dekat rumah orang tuaku. Akhirnya aku ditakdirkan bertemu Rumah Autis YCKK. Sambil aku tetap menjalankan usaha kecilkecilan untuk mencari sesuap nasi buat kami berdua, aku memasukan Sarah terapi di Rumah Autis. Semakin aku kenal dengan keluarga besar Rumah Autis, semakin aku cinta. Bersama mereka hatiku semakin terasah, semakin baik agama dan imanku, semakin kuat jiwaku. Walau penampilanku masih jauh dari teman-teman di Rumah Autis, tapi aku percaya Allah lebih menilai proses orang yang berusaha menjadi semakin baik. Di Rumah Autis aku seperti memliki keluarga yang selama ini aku cari, keluarga yang mengajarkanku, keluarga yang mengasahku, keluarga yang mendampingiku, keluarga yang peduli padaku, keluarga yang mencintaiku karena ingin mengangkat penderitaanku. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi dan tidak punya apa-apa lagi. Hanya hati, jiwa, raga, juga pikiran yang ada di diriku ini. Karenanya aku semakin dekat dengan keluarga besar Rumah Autis, hingga aku sekarang terjun berkerja di sana, berbagi kasih, berbagi beban kepada semua keluarga besar Rumah Autis yang lain, karena aku tahu masih banyak, Sarah-Sarah yang lain di luar sana yang perlu dibantu dan diperhatikan. Badai Datang Lagi Namun rahasia Allah tak bisa aku pastikan. Di tengah kehangatan itu, ujian berikutnya menghantamku kembali. Aku dan Sarah harus berpisah dari orang tua dan keluargaku. Segala luka hidupku yang sedang terobati selama di Rumah Autis kembali perih dan pedih. Ujian itu sungguh mengguncangkan jiwaku. Kalau tidak ingat iman, aku sudah menghabisi hidupku bersama Sarah. Saudara-saudaraku di Rumah Autis-lah yang selalu membantu untuk terus menguatkan imanku. Aku bersyukur sekali, di Rumah Autis aku jadi bisa merasakan bahwa semua perih dan pedih itu justru semakin

mendekatkanku kepada Allah SWT. Aku jadi percaya, kefakiran malah mengasah ketaatanku kepada Allah. Aku juga jadi semakin yakin bahwa rasa sakit, perih dan pedih justru akan menghapus dosa-dosaku. “Mendekat dan bersandarlah kepada Allah.� Itu yang semakin dikenalkan orang-orang terdekatku di Rumah Autis sekarang (walau kadang aku masih sangat jauh dari sisi religinya). Aku akhirnya sadar, jika aku berdiri tanpa bersandar dan mendekat kepada Allah SWT, kehidupan dunia akan menipu dan menjebakku. Aku percaya, hidup telah mengajariku bahwa di sekolah aku belajar kemudian baru ujian. Tapi di dalam kehidupan, aku menghadapi ujian, masalah, kepahitan, kegetiran, bahkan kematian orang terdekatku serta berpisah dari orang tua dan keluargaku, barulah kemudian aku belajar. Hidup telah mengajariku, bahwa aku lebih menyesal atas kekeliruan yang telah aku perbuat, dari pada menyesali apa yang belum aku lakukan. Karena aku yakin, aku bisa belajar dari kekeliruan, dan tidak akan belajar jika aku tidak melakukan apa-apa. Hidup telah mngajariku bahwa kebahagiaan tidak diperoleh dengan kehidupan yang tanpa masalah. Akhirnya aku bahagia bisa mulai mengatasi masalahmasalah dalam hidupku, walau hanya perlahan-lahan. Iman dan Persaudaraan Membuatku Tangguh Aku percaya, orang yang takut mati, tak akan menjatuhkan dirinya dalam bahaya. Orang yang takut miskin hanya berfikir soal uang. Orang yang takut kekerasan akan menghindar dari pertarungn. Orang yang takut sedih tidak akan berdaya dalam berlomba dan berjuang. Tapi orang yang tidak takut sesuatu akan merdeka, bebas dari tekanan, percaya diri dan mampu menguasai diri. Hanya dengan iman yang kupunya dalam Islam, aku berhasil membuang perasaan takut itu satu persatu dari dalam hati, mengikis pengaruhnya, agar hati sanggup menghadapi hidup dengan tangguh, senang, kuat dan lapang. Saudara-saudaraku di Rumah Autis sekarang ini semakin membimbing diriku untuk lebih tegar. Aku bisa beralih untuk menyikapi keadaan sulit ini dengan pandangan yang berbeda, yang selalu positif. Bukan hanya untuk diriku dan anakku. Namun aku semakin ditantang untuk menambah ketundukan dan kedekatanku kepada Allah dengan semakin peduli terhadap perih dan pedih orang lain, terutama yang senasib denganku. Aku tidak mau mereka terjebak pada kondisi yang sempit dan menyakitkan.


BerbagiBahagia Makanya, bagiku sangat bahagia dan menenangkan jiwa rasanya, melihat ada Sarah Sarah lain yang bisa dibantu di Rumah Autis ini. Namun, semua perjuangan itu masih panjang. Aku sudah melalui tahap sampai Sarah semampu sekarang. Namun aku dan Rumah Autis masih punya PR besar. Akan bagaimana mereka kelak? Tahap terapi dan sekolah sudah dilalui Sarah. Sekarang yang jadi obsesi besar kami adalah pendidikan life skill dan bekal hidup untuk produktifitas Sarah di kemudian hari. Semua itu butuh biaya yang besar. Tapi kami harus bisa memberikan praktek-praktek pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan nyata untuk bekal hidupnya nanti. Kami ingin Rumah Autis bisa menjadi pendamping untuk anak-anak autis dewasa, karenanya kami tidak hanya memikirkan terapi dan sekolahnya saja, tetapi juga menyiapkan sarana dan prasarana nyata untuk membimbing dan mendampingi anak-anak spesial menjadi manusia seutuhnya. Program yang dibutuhkan untuk anak spesial seusia Sarah sekarang ini harusnya lebih banyak mengarah kepada halhal yang berorientasi aktifitas keterampilan seperti membuat tempat pencucian motor, berjualan aneka juice, jualan buahbuahan, membuka toko kelontong dan fotocopy, bercocok tanam, berternak, berjualan kue, membuat handicraft dan lain-lain. Mereka sudah bosan dengan kegiatan di dalam kelas. Dan semua upaya pembekalan itu membutuhkan dana yang besar, tempat yang luas serta memadai. Karena semua kegiatan itu tidak hanya cukup dilakukan secara insidental, tapi harus terus-menerus.

7

dan Asril di Surga…Amin. Aku percaya semua air mata ya n g terkuras selama aku sayang, peduli dan cinta akan melapangkan jalanku ke Surga. Aku percaya, karunia Allah selalu diberikan kepadaku. Hati aku bertaut pada orang dekatku sekarang di Rumah Autis. Bertaut dengan orang dekat yang tidak semata-mata sebagai sandaran, aku merasakan mereka sebagai penjaga keseimbangan. Aku sangat bersyukur bertemu dengan orang-orang yang membuatku semakin menjadi baik. Orang-orang yang tidak sedarah juga keturunan ini bisa membuatku menjadi sangat dekat, bahkan aku merasakan sangat lebih. Mereka adalah orang-orang yang semakin mengisi tempat yang spesial di dalam lubuk hatiku. Aku percaya semua karena karunia Allah yang mempertemukan kami, yang dibingkai dalam jiwa kebersamaan, jiwa sosial dan semangat berjuang yang luar biasa indahnya. Selamat berjuang Rumah Autis! Engkau hadir ke tengah orang-orang yang hatinya remuk. Engkau ulurkan cinta kepada orang-orang yang jiwanya tengah terkoyak. Semoga Allah memuliakan manusia-manusia penuh cinta yang berbaris di barisan empatimu. Semoga Allah kekalkan cinta dan persaudaraan kita sampai ke Surga. Amiin.*** Sweet dream my daughter….. I Love you forever… Because you are my sun shine… 13 Agustus 2008

“Diselamatkan” Allah di Rumah Autis Di Rumah Autis inilah aku semakin mengerti arti hidup. Hidup hanya sekali. Apa arti uang buatku, apa arti anak buatku, apa arti cinta buatku, apa arti derita buatku, apa arti Sarah buatku. Semua ini adalah jembatanku untuk reuni akhirat dengan Sarah

Selain diberikan pekerjaan dan nafkah, di Rumah Autis, aku juga menemukan keluarga yang sesungguhnya

LEBIH STRATEGIS ber-zakat/ infaq/ sedekah/ wakaf di Ladang Amal Shalih RUMAH AUTIS YCKK

MENGAPA? 1. Karena seutama-utama amal shalih adalah yang belum banyak dilakukan orang. Kepedulian terhadap dhuafa di bidang lain sudah sangat banyak. Sementara minim sekali yang peduli kepada kaum dhuafa dari dunia autism? Padahal, menjadi dhuafa saja sudah penuh kepedihan, apalagi bila ditambah dengan memiliki anak autis atau ABK. Betapa mulianya orang yang mau mengisi kekosongan ini. 2. Karena BISA BERAMAL SHALIH SECARA FLEKSIBEL. Bila Anda belum bisa berzakat di Rumah Autis YCKK saat ini, anda bisa melakukannya di lain waktu. Dan bila belum bisa juga, Anda bisa menanam kebajikan di Rumah Autis dengan menjadi jembatan amal shalih, yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber zakat/ donasi dari keluarga, sahabat, komunitas, bahkan perusahaan tempat Anda bekerja. Atau minimal Anda bisa menjadi perpanjangan lidah kami untuk menggaungkan kiprah perjuangan kami. Kemuliaan ada di depan mata kita! Jadi, tunggu apa lagi? Selamat “berinvestasi”. 3. Inilah cara menghapus kesulitan hidup. Sabda Rasul: “Barang siapa yang memudahkan urusan orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhrat.” (HR. Muslim)


8

BarisanEmpati Wakil Sekretaris

: Syaiful Anwar, S.S

walau dengan segala keterbatasan, kami merajut empati dan simpati

Berangkat dari keprihatian dan bermodal tekad kemanusiaan,

Bendahara

: Theresia Sari, A.Md.

untuk memperjuangan misi mulia ini. Kami yang bergandengan tangan

Bidang Terapi

: Ismunawaroh, A.Md. (Koordinator)

di Rumah Autis YCKK, dalam menjalankan peran ini adalah:

Pipit Rubiyanti, A.Md.

Dewan Penasehat:

Rahayu Eka S, A.Md, OT

Rokhyati, S.Pd DR. H. Hidayat Nurwahid (Ketua MPR-RI) H. Ahmad Syaikhu, Ak (Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi)

Mustika Yuniati, SE Bidang IT

Drs. Wahyu Prihantono (Pimpinan Fraksi DPRD Kota Bekasi)

& Umum

Eka Widyani, SKM (Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi)

Bidang Diklat

: Halilintar, SE : Henny Ma'rifah Amd. OT

Ir. M. Bonnie Mufidjar (Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang) Asep Mulyawan, S.Pd. (Anggota Komisi B DPRD Kota Tangerang)

1. Rumah Autis Cabang Tangerang

Sofyan Tsauri, Lc. (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor)

Kepala Sekretaris

: Darwati, SKM

Dewan Pembina:

Bendahara

: Inzar Anas

: Rissyanah Kartaatmadja, S.Kom

Khoironi (Pendiri YCKK)

Bidang Terapi

: Dewi Setyarini, S.Pd

Sudarta Wahab (Pendiri YCKK)

Bidang Umum

: Kusmini

dr. Suzy Yusna, Sp.Kj. (Dokter Psikiater) dr. Ahmad Hidayat (Praktisi Terapi Biomedis Autisme)

2. Rumah Autis Cabang Bogor Kepala

: Manzilah, S.Psi

Dewan Pengawas:

Sekretaris

: Khoirun Nisa, S.Psi

Muhammad Sofyan, SE, Ak (Auditor)

Bendahara

: Thia Karismawati, A.Md.

Dwinu Pandu Prakarsa, SE (Orang Tua Anak Autis)

BidangTerapi

: Arifin, S.Psi

Ir. Chairoman Joewono Putro, M.Eng (Akuntan Publik)

Bidang Umum

: Umi Aufa

Giri Maliawan (Tokoh Masyarakat) 3. Rumah Autis Cabang Tanjung Priok Kepala

: Mohammad Nelwansyah

Direktur

Dewan Pengurus: : Deka Kurniawan, S.Ag.

Sekretaris

: Banu

Sekretaris

: Tatin Mulyatin, A.Md.

Bidang Terapi

: Ismunawaroh, A.Md.

Rumah Autis di Mata Saya DR. H. Hidayat Nurwahid (Ketua MPR-RI/Dewan Penasehat)

“Kehadiran Rumah Autis Patut Kita Hargai dan Kita Dukung..” “Hadirnya Rumah Autis Yayasan Cahaya Keluarga Kita, yang peduli terhadap para penyandang autis, terutama dari kalangan dhuafa, adalah sebuah kehadiran yang patut kita hargai dan kita dukung . Mungkin saja, para penyandang autis tersebut adalah keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, atau orang-orang yang kita kasihi. Tapi siapa pun mereka, kepedulian bersama dari semua unsur masyarakat adalah suatu keharusan. Kebersamaan anda dan kita semua merupakan satu hal yang sangat diharapkan demi suksesnya kerja-kerja sosial dalam memberikan pelayanan serta kepedulian terhadap saudara-saudara dhuafa kita yang menyandadang autisme. Dengan kebersamaan inilah anak-anak autis itu akan mendapat dorongan moral, mental dan sosial yang akan meningkatkan kepercayaan diri untuk menghadapi ujian autisme itu secara optimis.”

Manzilah, S.Psi. (Kepala Rumah Autis Cabang Gunung Putri)

“Sungguh Beruntung Bisa Bergabung dengan Rumah Autis” Alhamdulillah, akhirnya Rumah Autis Gunung Putri hadir dan dapat memfasilitasi keluh kesah para orang tua yang selama ini ingin sekali mengikutsertakan anak-anaknya dalam terapi namun memiliki keterbatasan dana. Harapan saya, ke depan saya bisa lebih maksimal dalam menangani anak, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sungguh beruntung kami dapat bergabung dalam barisan ladang amal di Rumah Autis. Mudah-mudahan kami dapat istiqomah dalam ladang amal ini. Dengan bergabung di Rumah Autis, sederhana saja keinginan saya, yakni mencari keberkahan, berkah umur, berkah ilmu, berkah rizki. Amin.***


BarisanEmpati

9

David Chalik (Artis)

“Perjuangan Rumah Autis Sungguh Mulia” Perjuangan kawan-kawan di Rumah Autis sungguh mulia. Disaat sulit seperti ini, masih ada orang yang peduli terhadap kaum dhuafa dari dunia yang asing ini. Autis adalah sebuah gangguan perkembangan yang berat dan membutuhkan pengorbanan jiwa, raga, dan materi yang tidak sedikit. Bayangkan jika ini dialami oleh anak dari keluarga tidak mampu? Apakah sanggup mereka membiaya terapi dan pengobatannya? Sedangkan untuk biaya makanpun mereka sulit. Pilihan akhir biasanya mereka mengorbankan kepentingan terapi anak atau terpaksa dibiarkan. Karena itu mari kita dukung saudara-saudara kita di Rumah Autis yang berjuang untuk anak-anak autis dari kaum dhuafa ini agar mereka dapat hidup mandiri, dan tidak menjadi beban bagi keluarga mereka. Semoga dukungan moril dan materil yang kita tanam di sini bisa menjadi salah satu ladang amal dan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT.

H. Syarmana (Warga Simpatisan)

“Saya Menyambut Gembira Rumah Autis” Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan berkahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat beraktivitas melaksanakan amanah kita masing-masing dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya setiap keluarga mendambakan buah hati yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Orang tua akan selalu berusaha merawat dan mendidik anaknya agar menjadi manusia yang handal. Tapi bisa saja Allah berkehendak lain, ternyata anak yang dimilikinya kurang sempurna. Misalnya anak autis. Sungguh, orang tua tersebut, disamping berbahagia juga harus bersabar dan ikhlas untuk mendidik dan merawat anaknya supaya lebih baik. Alhamdulillah, saya menyambut gembira niat baik dan inisiatif dari Bapak Deka dan kawan-kawan yang telah mendirikan Rumah Autis Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK) dan menyelenggarakan terapi dan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Saya berharap agar para pendidik, terapis dan sukarelawan yang terlibat di lembaga kemanusiaan ini dengan ikhlas, ridha, sabar dan gigih menjalankan tugas-tugasnya untuk memajukan program autis dhuafa ini. Saya berdoa semoga Rumah Autis ini mendapat berkah dari Allah SWT yakni bisa berkembang lebih besar lagi untuk menolong anak-anak special needs yang membutuhkan, dan semoga amal sholeh mereka di terima oleh Allah SWT. Amin. ***

Novita Ghiysen (Donatur dari Belgia)

“Kami sangat mendukung cita-cita pendirian 'Desa Autis' Banyak anak-anak di Indonesia yang menyandang autisme. Bagi mereka yang memiliki keuangan yang cukup, membiayai terapi dan pendidikan yang terbaik bagi sang anak bukanlah suatu masalah. Tapi bagi mereka yang kurang mampu, hal ini bak impian yang sulit dijangkau. Apalagi di tengah fenomena komersialisasi pendidikan di negara kita, dimana dunia autisme dijadikan komoditi dengan biaya tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh keluarga yang ekonominya pas-pasan. Maka, kegiatan yang diselenggarakan Rumah Autis merupakan suatu terobosan dan harapan baru bagi para orang tua serta anak penderita autis dhuafa tersebut. Walaupun dengan keterbatasan tenaga relawan dan fasilitas yang belum lengkap, tetapi kegiatan terapi dan belajar mengajar yang diberikan Rumah Autis sudah cukup memadai. Semoga para pengurus YCKK akan tetap dan terus selalu konsisten dengan idealisme serta misi mulia dari pendirian Rumah Autis ini. Kami juga sangat mendukung cita-cita pendirian 'Desa Autis' dimasa mendatang, yang dipersiapkan untuk mendampingi anak-anak penyandang autis yang akan beranjak dewasa, sehingga mereka dapat hidup mandiri, bekerja, bersosialisasi dengan masyarakat, menghormati serta dihormati, serta mendapatkan persamaan hak sebagaimana layaknya sesama manusia. Semoga dengan niat tulus dan kerja sama yang baik dari pihak pengurus, relawan, dan para sahabat2 rumah autis (donatur, pemerhati,media, LSM pendukung,dll) dapat terwujud. Amiin. ***

Ferry Yuswanto (DKM At-Taqwa, PT. Denso Indonesia)

Risyanah Kartaadmaja Kepala Rumah Autis Cabang Tangerang

“Lakukanlah Pekerjaan Ini dengan Sabar,

“Capek tapi nikmat!”

Senang dan Ikhlas”

Mohamad Nelwansyah (Kepala Rumah Autis Cabang Tanjung Priok) “Saya Ingin Mengantarkan Rumah Autis Menjadi Lembaga Profesional”


10

TegarDalamKegetiran Sri Astuti (Ibu Rendy)

“Biarpun Hidup Susah, Kami ingin Rendy Bahagia“ Hari itu di pertengahan awal November 2007, pertama kalinya Rendy datang ke Rumah Autis Tangerang. Tatapan matanya yang berputar, tak fokus, air liur yang terus menetes, dan ketakutannya yang sangat pada segala hal, membuat tim terapis Rumah Autis Tangerang terenyuh. Dengan terbata dan berurai air mata, Sri Astuti (34 thn), ibunda Rendy menuturkan kisahnya. Rendy lahir pada tanggal 15 November 1999 dengan kondisi yang mengkhwatirkan. Rendy keracunan ketuban. Dengan berat 2,6 Kg Rendy kecil harus bertahan 11 hari dalam inkubator. Setelah pulang ke rumah pun tumbuh kembang Rendy berjalan lambat. Pada usia 7 bulan Rendy baru dapat terlungkup dan baru bisa berjalan pada usia 26 bulan. “Hati saya hancur, karena sejak bayi Rendy tidak mau kontak mata, seperti tidak mengenali saya sebagai ibunya, “ ujar Astuti pilu. Subhanallah, begitu berat ujian yang Allah berikan. Seperti umumnya anak-anak di Rumah Autis, Rendy tidak pernah mendapat penanganan medis yang memadai karena ayah Rendy hanya pekerja tidak tetap pada sebuah penyalur BBM. Keluarga Ibu Astuti semakin sulit ketika di usia 7 tahun Rendy harus masuk rumah sakit lagi karena kejang. Berbagai pemeriksaan di Rumah Sakit yang sangat mahal membuat beban ekonomi keluarga ini semakin berat. Ditambah lagi adik Rendy lahir. Sejak itu Astuti cenderung protektif dalam merawat Rendy. “Saya takut Rendy sakit lagi. Kalau masuk Rumah Sakit lagi kami nggak ada biaya, “ kata Astuti ketika ditanya tentang sikapnya yang terlalu melindungi Rendy.

“Biar Rendy begini kami sayang sekali. Pokoknya semua perjuangan hidup ini buat Rendy, biarpun hidup kami susah kami ingin Rendy tetap bahagia,“ lanjut Astuti sambil mengusap air mata. Dan kini Rendy sudah sembilan bulan diterapi di Rumah Autis Tangerang. Sekarang Rendy jauh lebih percaya diri. Dulu Rendy takut sekali bila berada di keramaian atau bila melihat cahaya yang terlalu terang, atau melihat benda yang besar. Sekarang Rendy bahkan sudah mau memanjat tangga perosotan. Sembilan bulan yang lalu tak sepatah kata yang terucap dari mulut Rendy. Sekarang Rendy sudah bisa tertawa geli dan berucap, “Yaa kawah (kalah),“ bila Bu Siti, terapisnya terduduk kelelahan sesudah mendampinginya lompat di Trampolin. Atau dengan mata berbinar ia berkata saat pamit, “Bu ndy gih ma bapak (Rendy mau pergi sama bapak)“ ketika ayahnya datang menjemput seusai terapi. Senyum Rendy lebih sering terkembang bila ia berada di sesi klasikal bersama teman temannya yang lain. Sesuatu yang tak terbayangkan oleh orang tua Rendy sembilan bulan yang lalu. Kepasrahan terhadap takdir itu kini terwujud dalam ikhtiar orangtua Rendy, terutama ibu Astuti dalam melaksanakan home program di rumah dengan peralatan seadanya yang di buat sendiri oleh ibu Astuti. ***

Saniyah (Ibu Zaki)

“Allah yang Ngasih Zaki Masa Nggak Nolongin” Ibu rumah tangga yang sederhana ini bernama Saniyah (38 thn). Bersama sang suami Rosidin yang sehari hari berdagang jilbab di kaki lima Pasar Bandeng Perumnas I Tangerang, Saniyah merajut asa akan masa depan keempat putra putrinya. Kehidupan yang sulit dijalaninya dengan lapang hati. Ibu yang hanya tamat SD ini selalu bersabar dengan segala kekurangan. Sikap hidupnya sehari-hari selalu ber-qana'ah (menerima dan bersyukur) atas apapun yang Allah berikan. Termasuk ketika ia mendapat amanah Allah, yakni putra ketiganya, Muhammad Azmi Zaki, didiagnosis menyandang autis. Di usianya yang ke sepuluh tahun, Zaki masih belum dapat berbicara dengan baik, rentang konsentrasinya terbatas, kemampuan motorik halusnya juga bermasalah. Masalah prilakunya yang tidak terkontrol semakin melengkapi ujian ibu yang selalu tersenyum bila bercerita tentang putranya ini. Tak nampak sedikitpun rasa sesal atas keadaan Zaki, yang karena keterbatasan ekonomi tak pernah mendapat penanganan dokter. Jangankan untuk ke dokter,

mereka sekeluarga bahkan sering berpuasa bila suaminya tak mendapat uang di pasar. Rasanya sulit dipercaya, pada kondisi Zaki yang terlambat di tangani pun, Saniyah masih yakin bahwa Allah akan menurunkan pertolongan-Nya, yakni kondisi Zaki yang pasti akan membaik. “Allah yang ngasih Zaki masa nggak nolongin,“ ujarnya lugu. Dan Allah memang tak pernah menyia-nyiakan doa hambanya yang bersabar. Setelah delapan bulan Zaki diterapi di Rumah Autis Tangerang, ia telah banyak mengalami kemajuan. Zaki mulai mengucapkan beberapa kata meski masih sangat cadel. Kemampuan motorik halusnya mulai berkembang, rentang konsentrasinya bertambah, prilakunya juga kian terkontrol. Saniyah bersyukur sekali atas semua kemajuan ini. “Alhamdulillah Zaki sekarang sudah bisa ngomong, saya ingin Zaki terus belajar di sini biar tambah pinter,“ ujar Saniyah penuh harap. ***


TegarDalamKegetiran

11

Yasmir (Satpam/ Pengojek Motor)

“Walaupun Lelah dan Ngantuk, Aku Harus Tetap Mengantar Ana Terapi” Tahun 2004, anakku Lailatul Amanah divonis positif Autis oleh sebuah pusat terapi autis. Saat itu biaya terapi perjam Rp. 50.000 dan anakku disarankan agar diterapi 2 jam sehari dan seminggu 3x. Untuk pertemuan pertama, satu minggu penuh setiap hari. Artinya, aku harus mengeluarkan Rp. 1.500.000. waktu itu pendapatanku sebagai satpam rumahan hanya Rp. 750.000. Dengan biaya sebesar itu berat bagi aku menterapi anakku. Aku memohon keringanan, waktu itu aku di beri keringaan cuma membayar Rp. 900.000. Tetapi terapi anakku berjalan cuma 1 bulan karena biaya terapi dan pendapatanku sebulan tidak memungkinkan untuk melanjutkan terapi. Akhirnya aku pasrah. Dalam hati aku menangis. Bukannya aku tidak sayang pada anakku. Tapi keterbatasanku dalam ekonomi membuat aku terpaksa mengambil keputusan ini. Namun, Allah Maha Besar dan Maha Penyayang. Dalam kepasrahanku, Dia berikan aku jalan keluar. Seorang terapis yang pernah menangani anakku memberikan solusi. Ia memperkenalkan aku pada Rumah Autis YCKK. Awalnya aku ragu. Saat itu aku tidak yakin ada lembaga yang mau menerima terapi dengan biaya seikhlasnya. Namun setelah bertemu langsung pimpinan Rumah Autis meyakinkanku dan terus membesarkan hatiku untuk berjuang bersama-sama. Akan tetapi masalah tidak berhenti hanya di situ. Jarak yang jauh dan prilaku anakku yang sulit terkendali (anakku saat itu emosinya masih tinggi dan tidak bisa antri) seringkali menjadi hambatan untuk datang terapi. Untuk mengirit ongkos aku lebih banyak yang mengantar anakku, karena kalau istriku yang mengantar ia harus naik ojek. Sedangkan aku bisa pakai sepeda. Kemudian baru naik angkot. Apabila pulang kerja dalam kondisi lelah, ngantuk aku harus tetap mengantar anakku ke Rumah Autis. “Mau tidak mau, suka tidak suka, hidup ini harus tetap aku jalani,” bisikku dalam hati. Dan aku berusaha tetap tegar.

Perasaan malu dan minder sering timbul di hatiku, namun demi kemajuan anakku, aku terus menekan perasaan negatif tersebut. Aku bersyukur anakku masih terus diterapi. Namun di hati kecil aku sedih dan malu, karena keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan membuat aku tidak dapat memberikan kontribusi apaapa kepada Rumah Autis. Sekarang sudah 3 tahun lebih diterapi di Rumah Autis, anakku telah banyak mengalami kemajuan. Dengan bekal pelatihan terapis yang di berikan Rumah Autis, aku menambah sendiri jam terapi anakku dirumah. Adapun kemajuan yang telah di capai anakku saat ini: - Imitasi verbalnya sudah sangat bagus, sudah bisa bicara dan menggunakan kata-kata bila menginginkan sesuatu. - Komunikasi dua arahnya sudah ada walaupun masih sangat terbatas. - Secara akademik Ana sudah kenal hurup A - Z dan angka 11000. - Emosinya sudah terkendali, sudah bisa antri. - Bina dirinya sudah lumayan, bisa buka dan pakai baju/ celana sendiri walau terbalik. - BAB dan BAK nya sudah terkendali. Memang kalau di bandingkan anak normal seusianya, Ana masih tertinggal jauh. Namun kemajuan yang telah dicapai memberikan harapan. Suatu saat nanti Ana pasti akan bisa seperti anak normal lainnya. Namun semua itu tentunya membutuhkan perjuangan yang panjang dan membutuhkan pengorbanan, baik tenaga, waktu, pikiran dan materi yang tidak sedikit. Dan aku cuma bisa berdoa semoga Allah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami semua yang masih terus bersama-sama berjuang di Rumah Autis YCKK. Amiin.***

Muhammad Faizer

“Pinjam Motor untuk Antar Paksi Terapi” Saya Muhammad Faizer. Teman-teman biasa memanggil saya

Saya bekerja sebagai pedagang keliling. Setiap hari saya

Izer. Saya dikaruniai dua orang anak. Paksi Ahmad Khoir berusia 6 tahun

mengantarkan dagangan ke warung-warung kecil di sekitar Jakarta.

dan Nabila yang berusia 2 tahun. Pada usia 1,5 tahun, Paksi didiagnosa

Saya dan neneknya Paksi bergantian menjaga dan mengajaknya

menderita autis. Ketika mendengar diagnosa dokter perasaan saya

bermain. Bila tidak ada yang menjaga, terpaksa saya mengajaknya ikut

berkecamuk, sedih, kecewa bercampur menjadi satu. Akan tetapi

berkeliling mengantarkan dagangan. Ada salah satu pelanggan yang

alhamdulillah saya bisa mengatasi perasaaan itu karena saya pernah

berempati kepada saya. Walaupun dagangan saya tidak habis terjual,

menonton di TV ada anak autis yang bisa hidup normal, dan saya

dia bersedia membeli seluruh dagangan saya, setelah melihat Paksi.

berkeyakinan bahwa Paksi adalah salah satunya. Pada awal perkembangannya, Paksi normal-normal saja

Alhamdulillah. Sekarang saya sangat-sangat bersyukur kepada Allah,

Paksi bisa

seperti anak-anak yang lain. Setelah berumur 1,5 tahun, kami mulai

kembali diterapi secara rutin. Harapan itu kembali muncul setelah

menyadari ada perbedaan perkembangan yang dialami Paksi. Ia tidak

berdirinya Rumah Autis Jakarta Utara. Walaupun saya harus meminjam

bisa berkomunikasi secara verbal. Dia sama sekali tidak “eye contact”

motor teman untuk sampai ke Rumah Autis Jakarta Utara, saya akan

dengan saya maupun ibunya. Kami sempat beberapa kali membawa

melakukannya bahkan melakukan apapun demi melihat kembali

Paksi ke RSCM untuk diterapi, namun kendala biaya membuat kami

keceriaan dan senyum Paksi.***

harus menunda keinginan terapi untuk Paksi.


12

Bunga-BungaSurga Rumah Autis

Bekasi

Aji Prasetyo (Aji) Jakarta, 23 Januari 2002 Anak ke-2 dari 2 bersaudara dari pasangan: Heri Martono & Rukiyah Alamat: Mayang Pratama Blok G RT 015/008 Kel. Mustikasari Kec. Mustikajaya Mulai Terapi : Mei 2008

Ahmad Faqih (Faqih) Bekasi, 31 Desember 2003 (5 thn) Anak ke-1 dari 1 bersaudara, dari pasangan: Syahrul (Pegawai Honorer) & Amuna Sa'adah Alamat: Jl. Kali Abang bungun RT 02/03 Pejuan, Medan Satria - Bekasi Mulai Terapi: 1 April 2007

Muhammad Hamzah (Hamzah) Jakarta, 16 Juli 1999 (9 thn) Anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan: Sunarto (Sopir Taksi) & Aty Herawaty Alamat: Jl. H. Bantung 16A/02 RW 12 Cijantung Mulai Terapi: 14 Maret 2006

Muhammad Malakal Haq (Imal) Pekalongan, 21 Februari 2002 (6 thn) Anak ke-2 dari 4 bersaudara, dari pasangan: Sultoni (Wiraswasta) & Natasha (IRT) Alamat: Kemangsari III RT 02/11 Jatibening, Bekasi Mulai Terapi: Maret 2008

Hafidz Izzatulhaq (Hafidz) Jakarta, 2 Oktober 2003 (5 thn) Anak ke- 3 dari 3 bersaudara, dari pasangan: Suwito Prasojo & Ely Kusumastuti Alamat : Jl. Ayat No.26 RT 09/08 Pondok Gede Bekasi Mulai Terapi : Mei 2007

Syifa Putri Fauziah (Syifa) Lampung, 8 Agustus 2005 (3 thn) Anak pertama dari pasangan: Solihin & Sri Munziah Alamat: Mahkota Pesona Blok J2 No.11 Bojong Kulur Mulai Terapi: Mei 2007

Grahyto Ilham M. Kulonprogo, 11 Maret 2005 (3 thn) Anak pertama . dari pasangan: Edi Lestari & Sumarlan Alamat : Villa Mutiara 89/11 Cibitung - Bekasi Mulai Terapi : Mei 2008

Hafshoh Nurrohiimah (Sovi)

Aunul Husna (Husna) Jakarta, 18 Maret 2000 (8 thn) Anak ke-3 dari 4 bersaudara, dari pasangan: Subhan Amir (Wiraswasta) & ErnaWati Alamat: Jatibening RT 01/03 Pondok Gede - Bekasi Mulai Terapi: 2008

Asril Ar Rasyid (Asril) Bekasi, 26 Agustus 2000 (8 thn) Anak ke-2 dari 4 bersaudara dari pasangan: Sodikin (Buruh Las) & Dewi Setiawati (IRT) Alamat : Kp. Rawabogo RT 03/17, Jatimekar, Jati Asih, Bekasi Mulai Terapi: 20 Juli 2005

Firhan Herdiansyah (Firhan) Bekasi, 11 November 1997 (11 thn) Anak ke-2 dari 2 bersaudara, dari pasangan: Abd. Rasyid (Alm) & Nani Supartini (Pegawai) Alamat: KP Cikunir RT 07/01 No.57 Mulai Terapi: 2008

Bekasi, 20 Januari 2005 (3 thn) Anak ke-4 dari 4 bersaudara dari pasangan: M. Herry Musyawali (guru catur) & Dedeh Arumningsih (IRT) Nurudin M Zinky (Zinky) Alamat: Jl. Antara Jakarta, 12 Mei 2002 (6 thn) RT 05/019 No.7 Jatimakmur Pondok Gede Bekasi. Anak ke-4 dari 5 bersaudara, dari pasangan: Syamsudin Mulai terapi: Agustus 2008 (Karyawan) & Sunariah

Alamat: RT 001/002 Setu, Cipayung, JakartaTimur Mulai Terapi: 1 April 2008

Cahyo Noor Saputra (Cahyo) Jakarta, 24 Desember 1996 (12 thn) Anak ke-1 dari 2 bersaudara dari pasangan: Ngadiman (wiraswasta) & Yuli Pujiyanti (IRT) Alamat: Jl. Dukuh V RT 007/03 No.34 Kramat Jati Jaktim. Mulai Terapi: Agustus 2008

Sarah Annisa Asril (Sarah) Jakarta, 2 Januari 1996 (12 thn) Anak tunggal dari pasangan: Asril Harun (Alm.) & Theresia Sari (LSM) Alamat: Bukit Kencana Blok C/3 Jatimakmur Pondok Gede (menumpang rumah orang tua) Mulai Terapi: 13 Desember 2004

Lailatul Amanah (Ana)

Octavia Nur Safitri (Siti)

Bekasi, 2 Oktober 2002 Anak tunggal dari: Yasmir (Satpam Perumahan) & Sri Hartika (IRT) Alamat: Bojong Rawa Lumbu RT. 05/03 Bekasi Mulai terapi: 10 Januari 2005

Bekasi, 15 Oktober 1999 (9 thn) Anak ke-2 dari 3 bersaudara Alamat: Jl. Rambutan RT 02/11 Jatimakmur Pondok Gede - Bekasi Mulai Terapi: 1 Maret 2008

M. Adli Ramadhan (Adli)

Rumah Autis

Tanjung Priok

Kendal, 17 Januari 1999 (9 thn) Anak ke-1 dari 2 bersaudara dari pasangan: Suliman (karyawan swasta) & Fadlun Aliah (dagang) Alamat: Jl. Maskoki II No.4 Perumnas II Bekasi. Mulai terapi: Agustus 2008

Muhammad Suroso Anak Spesial yang Yatim Piatu

S

alah satu siswa di Rumah Autis Tanjung Priok adalah Muhammad Suroso (10 thn) yang biasa dipanggil Mamat. Sejak bayi, ia tidak kenal siapa orang tuanya. Dia yatim piatu, tetapi bukan karena tidak punya orangtua atau orangtuanya meninggal dunia, tapi karena ia ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya yang tidak bertanggung jawab. Walaupun tidak kenal siapa orang tuanya, anak yang mengalami gangguan prilaku dan konsentrasi ini termasuk beruntung. Dia diasuh oleh Keshi, seorang ibu yang ditinggal pergi oleh suaminya. Ibu yang berprofesi sebagai pemulung barangbarang plastik ini dengan tulus menjalankan perannya sebagai ibu pengganti bagi Mamat. Padahal beban yang harus ditanggungnya teramat berat. Bukan hanya perilakunya yang sering membuatnya malu, Mamat bahkan sudah 4 kali pindah sekolah karena tidak naik kelas. Ini karena pola asuh di sekolah umum memang berbeda dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus seperti Mamat. Rumah Autis Jakarta Utara menjadikan anak-anak berkebutuhan khusus seperti Mamat sebagai ladang amal sholehnya. Tentunya ada banyak Mamat Mamat lain yang berada di sekitar kita. Kami menawarkan diri untuk menjadi mitra anda di dalam mewujudkan kepedulian Anda terhadap mereka. Merekalah anak-anak berkebutuhan khusus yang menanti uluran tangan anda namun lidah mereka kelu untuk meminta.***

Muhammad Suroso Jakarta, 3 Maret 1998 (10 thn) Anak dari Ibu Keshi (pemulung) Alamat: Kp. Sepat Malaka 2 RT 03/05 Kel. Rorotan Cilincing


Bunga-BungaSurga Rumah Autis

Gunung Putri

Chariz Hafiz Rafly (Rafly) Jakarta, 11 Desember 2003 (5 thn) Diagnosa: Terkena virus toksoplasma (menunjukan gejala-gejala hiperaktif & autisme) Orang Tua: Afrizal Zein (wiraswasta). Alamat: Griya Bukit Jaya F8/79 Bogor. Mulai terapi: 13 Mei 2008

Muhammad Rizky (Rizky) Bogor, 20 April 2000 (8 thn) Diagnosa: Autisme Orang Tua: Abdurrahman (tuna karya) Alamat: Kp. Walahilir RT 08/04 Desa Nambo, Klapanunggal Bogor Mulai Terapi: 15 Januari 2008

Yoza Ferera (Yoza) Jakarta, 11 Desember 2003 (5 thn) Diagnosa: Terkena virus toksoplasma (menunjukan gejala-gejala hiperaktif & autisme) Orang Tua: Afrizal Zein (wiraswasta). Alamat: Griya Bukit Jaya F8/79 Bogor. Mulai terapi: 13 Mei 2008

Rofiq Al-Faruq (Rofiq) Bogor, 11 Juli 2003 (5 thn) Diagnosa: Down Syndrom Orang Tua: Slamet (buruh pabrik) Alamat: Gunung Putri RT 02/11 Bogor Mulai Terapi: 15 Januari 2008

M. Rizky Fadhil (Fadhil) Bogor, 4 Oktober 2005 (3 thn) Diagnosa: menunjukkan gejala Autisme. Orang Tua: Yusup Buntaran (buruh pabrik) Alamat: Citra Indah Pinus Blok Q2 No.17 Jonggol. Mulai terapi: 5 Juni 2008

Fatih Loris Nursabdo (Loris) Bogor, 21 Oktober 2003 (5 thn) Diagnosa: Autisme Orang Tua: Agus Triyanto (buruh pabrik) Alamat: Perum Taman Cileungsi Blok AB 23 No. 11 Bogor. Mulai Terapi: Maret 2008

Firmansyah (Firman) Bogor, 14 April Diagnosa: gangguan konsentrasi Orang Tua: Suparwoto (karyawan) Alamat: Jl. Durian V Blok C10/5 RT 01/09 Kranggan Gunung Putri. Mulai terapi: 2008

Dedi Rahman (Dedi) Citeureup, 13 Desember 1995 (13 thn) Diagnosa: Autisme Orang Tua: Ade Rahman (Alm) & Atikah (IRT). Alamat: Karang Asem Barat RT 05/03 Citeureup Bogor. Mulai Terapi: 2 Mei 2008

Fadhil Amri Nugroho (Fadhil) Bogor, 3 September 2003 (5 thn) Diagnosa: menunjukkan gejala-gejala Autisme. Orang Tua: Darmawan Setyoadi (buruh) Alamat: Gunung Putri RT 04/09 Bogor. Mulai terapi: 4 Maret 2008

Rumah Autis

Tangerang Nada Auliya Anas

Rendy Iryanto

Karlsruhe, 5 Agustus 1999 (9 thn) Anak Sulung dari Inzar Anas (PNS) & Rissyanah Kartaatmadja Alamat: Bugel Mas Indah D4 No. 27 Karawaci Kota Tangerang Mulai Terapi: 21 September 2007

Tangerang, 15 November 1999 (9 thn) Anak dari Slamet Nuryanto (Buruh Harian) & Sri Astuti (Ibu Rumah Tangga) Alamat: Perum Persada Raya D5/18 Total Tangerang Mulai Terapi: November 2007

Hasna Az-Zahro

M. Azmi Zaki

Tangerang, 4 September 2004 (4 thn) Anak dari Abdul Kodir (Karyawan Pabrik) & Dewi Setiarini (Aktivis LSM) Alamat: Vila Mutiara Pluit Blok I-6 No. 6 Periuk Kota Tangerang Mulai Terapi: 21 September 2007

Tangerang, 1 Agustus 1998 (10 thn) Anak dari Rosidin (Pedagang) & Saniyah (Ibu Rumah Tangga) Alamat: Jl. Kisaamah Kampung Baru Tangerang Mulai Terapi: November 2007

Aditya Rio Pratama

Dharmawan Jafar Siddiq

Tangerang, 16 April 1998 (10 thn) Anak dari Ismono (Pegawai Swasta) & Wiji Sularsih (Karyawan Pabrik) Alamat: Wisma Harapan D1/24 Tangerang Mulai Terapi: 1 September 2007

Pati, 14 Juni 2001 (7 thn) Anak dari Slamet (Pegawai Swasta) & Suparmi (Ibu Rumah Tangga) Alamat: Villa Tangerang Elok E4/39 Mulai Terapi: Desember 2007

Siti Mulyani Usia 13 tahun Bapak (Buruh bangunan) Ibu: Hera Sumarni (Buruh pabrik) Kampung Doyong Kel. Gembor Kecamatan Priuk Kota Tangerang Mulai Terapi: Februari 2008

Gilang Cahyana Purworejo, 17 September 2000 (8 thn) Anak dari Supriyanto (Buruh) & Nanik Linggarti (IRT) Alamat: Kampung Sangiang RT. 01/05 Gebang Raya Priuk, Tangerang Mulai Terapi: 22 Januari 2008

Rumah Autis

Tanjung Priok Paksi A K (Paksi)

Aditya Herdiyanto (Adit)

Alif Maulana (Alif)

Jakarta 2 Desember 2002 (6 thn) Anak ke-1 dari 2 bersaudara, dari pasangan: Moh. Faizer (Sales) & Sarkiyah Alamat: Kramat Pulo Gundul RT 008\010 Mulai Terapi: April 2008

Jakarta, 29 Agustus 1997 (11 thn) Anak dari pasangan: Suranto (buruh) & Ibu Rustianah (IRT) Alamat: Jl. Kp. Bahari Gg.3 RT 06/03 No.241, Tanjung Priok

Jakarta, 12 Juni 1998 (10 thn) Anak dari: Asep Suhenda (Pedagang) & Mimin Minarsih (IRT) Alamat: Kp. Muara Bahari RT 08/12 Tanjung Priok

13


14

JejakPerjuanganKami

Jejak Jejak Perjuangan Perjuangan Kami Kami JUNI 2007 TANGGAL 27 Juni 2007

KEGIATAN Fun day Travelling to Kebon Raya Bogor menginap di Rumah Autis

TAHUN 2008 TANGGAL 19 Januari 2008 25 Januari 2008

JULI 2007 TANGGAL 20 Juli 2007 21 Juli 2007 24 Juli 2007 25 Juli 2007 26 Juli 2007

27 Juli 2007 29 Juli 2007

AGUSTUS 2007 TANGGAL 18 Agustus 2007 26 Agustus 2007

DESEMBER 2007 TANGGAL 22 Desember 2007

31 Desember 2007

KEGIATAN Mengunjungi teman yang sakit ( Sarah ) di Bukit Kencana Jumpa Pers dengan tema: “Anak Autis juga anak Indonesia Lho”…..!!! T P I m e n s h o o t i n g H a m za h & Keluarganya TPI menshooting Sarah & keluarganya TPI menshooting Kegiatan Fullday, Terapi Individu serta wawancara dengan salah seorang Terapis di Rumah Autis TPI menshooting Ketua Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK) Kunjungan dan silaturrahim ke Cabang Tangerang

KEGIATAN Lomba 17 Agustus 2007 di Rumah Autis Launching RA Cabang Tangerang dan Talk show di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

KEGIATAN Pemotongan hewan Qurban di Rumah Autis Bekasi bersama semua cabang RA dan masyarakat Pelatihan untuk volunteer RA Tangerang di Bekasi

7 Februari 2008 19 April 2008

29 April 2008 1 Mei 2008 12 Juni 2008 07 Juli 2008 07 Juli 2008

17 - 19 Juli 08 23 Juli 2008

KEGIATAN PSG orang tua dan Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK) di Bekasi. Outbound anak-anak kelas Fullday di Ragunan Upgrading Volunteer & Pengurus di Rumah Autis Bekasi Peringatan Hari Autis Sedunia & Launching gedung baru Rumah Autis oleh Ketua MPR RI di Aula Baiti Jamak Islamiyah Kunjungan Ibu-ibu Karyawan PT. Virama Karya Liputan ASTRO Liputan Tabloid Nova Liputan Majalah Kingdom Kunjungan Ibu Novita Ghisyen . Fredy dari Belgia dan Ibu Sita dari Citra Buana Study Banding & Upgrading ke Alamanda, Solo Upgrading dan Pembekalan Ramadhan Keluarga Besar Rumah Autis YCKK


Kaki-kaki Perjuangan

15

RUMAH AUTIS CABANG TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA

“Asa dari Pinggir Rel Kereta” Rumah Autis (RA) Tanjung Priok adalah cabang Rumah Autis yang paling muda, yakni secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 11 Agustus 2008. Kemudahan-kemudahan kami dapatkan di dalam memulai aktifitas RA Tanjung Priok. Mulai dari mendata dan mensurvey calon siswa dan orangtua, mencari tempat atau lokasi, merenovasi tempat sampai memulai aktifitas di tempat tersebut. Sebenarnya data calon siswa yang berdomisili di Tanjung Priok sudah ada sejak tahun 2006 di kantor pusat Rumah Autis Bekasi, namun belum di-follow up karena YCKK belum mampu mendirikan cabang di sana. Sementara mereka pun kesulitan jika harus datang ke Rumah Autis Bekasi. Setelah bertambahnya relawan Rumah Autis, khususnya saudara Nelwansyah dan Banu Winarso, obsesi mendirikan Rumah Autis Tanjung Priok akhirnya bisa diwujudkan. Awalnya mereka berdua bergabung menjadi relawan Rumah Autis dengan niatan ingin mendirikan cabang Depok, Jawa Barat. Namun dengan mempertimbangkan data calon siswa dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar maka pendirian rumah autis Tanjung Priok menjadi lebih prioritas. Denyut jantung aktifitas rumah autis Tanjung Priok dimulai pertama kali oleh saudara Nelwansyah dan Wahyu dengan mensurvey dan memverifikasi data calon siswa dan orangtua. Data yang kami miliki berasal dari tahun 2006. Bermodalkan semangat dan data tersebut-walau sudah banyak mengalami perubahan--alhamdulillah kami berhasil menemui calon siswa dan orangtuanya, dimana mereka tinggal di gang-gang sempit Jakarta. Setelah itu mereka juga mensurvey tempat yang cocok dan bisa kami jadikan pusat kegiatan Rumah Autis Tanjung Priok. Dari beberapa alternatif, akhirnya diputuskan untuk memilih rumah sewaan milik H. Khoirun Anwar. di Kompleks PJKA, dekat Terminal Bis Tanjung Priok. Meskipun berlokasi persis di samping rel kereta, yakni di RT 04/ RW 011 No.13, rumah itu cukup memadai untuk kegiatan terapi. Sejak itulah Rumah Autis Tanjung Priok menorehkan tinta sejarahnya. Di rumah kontrakan yang berukuran + 30 M2, aktifitas amal sholeh dimulai. Subhanallah tenyata aktifitas itu banyak yang mendukung, mulai dari dukungan pemilik kontrakan, tokoh masyarakat (RT, RW) sampai para orangtua calon siswa Rumah Autis sendiri.

RUMAH AUTIS CABANG GUNUNG PUTRI, BOGOR

“Dukungan Masyarakat Sekitar Sungguh Luar Biasa” Rumah Autis Gunung Putri yang berlokasi di Jl. Durian III No. 9, BTN Gunung Putri (pinjaman dari Ibu Laeli Ulfiati selama 2 tahun) mulai beroperasi sejak 15 Januari 2008. Awalnya menangani 2 orang anak. Sekarang anak yang ditangani sudah 9 orang, dengan gangguan yang bermacam-macam, mulai dari Autisme, Down Syndrom, Hiperaktif, hingga gangguan belajar. Semuanya ditangani oleh tenaga pengajar 1 orang Terapis dan 3 orang Volunteer. Meskipun sarana masih terbatas, tapi Insya Allah mereka bersemangat sekali untuk beramal shalih dengan memberikan yang terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus dhuafa di sana. Apalagi dukungan dari masyarakat sekitar ternyata sungguh luar biasa. Ibu-ibu majlis taklim tidak sungkan-sungkan memberikan kebutuhankebutuhan cabang Rumah Autis yang kedua ini, mulai dari meja-kursi, peralatan elektronik, bahkan sampai makanan dan minuman untuk para volunteer.

RUMAH AUTIS CABANG TANGERANG

“Bersemangat dengan Pinjaman Rumah yang Lebih Besar & Nyaman” Disaat Rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-62, Rumah Autis Tangerang didirikan. Launchingnya diselenggarakan di Puspemkot Tangerang pada tanggal 26 Agustus 2008 dengan acara Seminar tentang Autisme & Penanganannya. Kepala Rumah Autis Tangerang sejak Maret 2008 dipegang oleh Ibu dengan 3 anak, namanya Risyanah Kartaatmadja. Awalnya diamanahkan kepada Wahyu Dwinoto yang kini diamanahi tugas sebagai pengurus web-admin Rumah autis YCKK Pusat . Tempat bernaungnya sejak Agustus 2007 Juni 2008 adala di sebuah rumah sewaan di Perumahan Wisma Harapan Cluster Alamanda Blok E9 no. 20 Kelurahan Gembor Kec. Periuk Kota Tangerang. Namun, berkat kemurahan hati Bapak Dedi Rohandi yang mau ikut berjuang di Rumah Autis, sejak Juli 2008 hingga 2011, kegiatan Rumah Autis Tangerang berlokasi di Perumahan Villa Tangerang Indah Jl Rinjani IV No. 20 Kelurahan Gembor Kec. Periuk Kota Tangerang. Dengan dukungan dari tokoh masyarakat seperti Ustadz Giri Maliawan serta warga sekitar dan anggota DPRD Kota Tangerang yakni Ir. M. Bonnie Mufidjar dan Drs. Asep Mulyawan, RA Tangerang sekarang sudah mempunyai anak didik sebanyak 9 orang. Berhubung kurangnya tenaga terapis & relawan maka ada beberapa anak masih dalam daftar tunggu/waiting list.


16

Terimakasih Wartawanku

Terimakasih Wartawanku.. bali! Kami dapat tersenyum kem


17

Terimakasih Wartawanku

Media Elektronik 1. Reportase (Talk Show Senayan) Trans TV 2. Jelang Siang (liputan ke rumah Ana dan Klasikal) Trans TV 3. Cerita Sore (Liputan Keluarga Dhuafa) Trans TV 4. Good News Trans TV 5. Reportase (Liputan Busway Day) Trans TV 6. Good Morning (Ana Family's Live on Studio) Trans TV 7. Liputan Ramadhan (Anak Autis Juga Puasa) Lativi 8. Berita TPI (Liputan Full Day & Hari Autis Nasional) TPI 9. Berita Trans 7 10. Laptop Si Unyil Trans 7 11. Jendela (Tayang 11 Agustus 2007) TPI 12. Sisi Lain Trans TV 13. Good Morning Special Liburan (Jalan2 anak autis naik kereta api) 14. Berita (Liputan Hari anak Nasional 2007) Global TV 15. Berita Feature O' Channel 16. Berita (Liputan Hari anak Nasional 2007) Indosiar 17. Berita (Liputan Hari anak Nasional 2007) TPI 18. Berita (Liputan Hari Autis Nasional 2008) ANTV 19. Berita (Liputan perjalanan Rumah Autis dan Wawancara) TV One 20. Berita (Liputan) Astro TV 21. Berita (Liputan Perjalanan Rumah Autis) DAAI TV 22. Program Kopi Pagi TVRI

Media Cetak dan Online 1. Republika 27 Februari 2005 2. Republika 23 Juli 2007 3. Harian Kompas 13 Juni 2006 4. Koran Tempo 2 Juli 2006 5. Majalah Gontor 6. Femina 7. Media Indonesia 8. Majalah Hidayatullah 9. Infoterapi.com 10. Tarbawi 11. Nakita 12. Majalah Ummi 13. Koran Tempo 14. Majalah Nova 15. Majalah Alia

, 23/07/07

Media Elektronik

Republika

BerandaMaya Alhamdulillah, kini kami hadir di dunia maya..

www.rumahautis.multiply.com

www.rumahautis.com

www.rumahautis.blogspot.com


18

RekeningAkhirat Laporan Pemasukan Rumah Autis YCKK Peride Agustus 2007 s/d Juli 2008 NO

NAMA

1

Saldo Awal H. Sumardjo (Z)

Rp 5.914.675 Rp 85.000

2

Isyuniawati (Z)

Rp

3

5

LAZIS PT. PLN (B) Idem, Launching 08 (D) Jarot Ramadhono (Z) Jarot Ramadhono (Z) MT Nurun Nisaa (I)

Rp 10.500.000 Rp 1.000.000 Rp 3.600.000 Rp 300.000 Rp 500.000

6

DKM Al-Hadid Bukaka (D)

Rp 7.700.000

7

Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah H. Effendi Idrus (I)

Rp Rp Rp Rp Rp

9 10

Dewi Sanita Laviani (Z) Ferry Irawan (Z)

Rp 3.270.000 Rp 3.150.000 Rp 750.000

11 12

Maulina (Z) Adrian (Z)

Rp 1.375.000 Rp 3.900.000

13 14

BDI Petrocina (D) DR. Hidayat Nurwahid (I)

Rp 3.600.000 Rp 10.000.000

15

Tasripin (Z)

Rp 1.000.000

16 17 18 19

Kamal (Z) Kiswantoro (Z) Ria (I) Tita (I)

Rp 1.450.000 Rp 1.400.000 Rp 100.000 Rp 600.000

20

Richard (Z)

Rp 2.420.000

21 22 23 24 25 26

Fauziah Sri Rahmawati (I) Bagi hasil Alkayyisa (D) Loving Mom (D) Yusron (I) Hilman (Z) Pengajian Ust Muslim (I)

Rp 300.000 Rp 159.000 Rp 2.805.150 Rp 1.400.000 Rp 700.000 Rp 500.000 Rp 220.000

27

Sondari (Z)

Rp 4.575.000

28 29 30

Haris Setiawan (I) Lilis Arofiyani (Z) Eko Y Bontang (I)

Rp 1.850.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 400.000

31

Estu (Z)

Rp 1.620.000

32 33 34 35 36 37 38

Ety Suliany (I) Evi (I) Maghfirah Pustaka (I) Samin (I) Hidayat (I) Anwar (I) H. Marsudi (I)

Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 100.000 Rp 500.000 Rp 20.000 Rp 150.000

39

Bunda Siti Maryatun/ Marti (I)

Rp 1.900.000

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66

Arifin (I) Muslim (I) PT. Denso (B) Wibisono/ Jatibening (I) Agus Suhadi (Z) Rabanu (Z) Al Ukhuwah (I) Oman (Z) Andri Fitri ((Z) dr. Yaya & dr. Suzy ((Z) DKM Al Ikhlas Duta Indah (I) Ma'mun (I) Hendra (I) DKM Al Muhajirin Bogor (D) Jm'ah Haji AsSalam Bogor (D) H. Ujang Sabari (Z) H.M. Najib (Z) Rudi Repelita (Z) Mirza Akbar (Z) Rosita Purwoko (Z) Bp Afrizon (Z) Mizan/ Qanita (D) MT Khairun Nisa Cibubur (Z) Ahmad Mansyur Wiwik H Mualim (Z) Medi (Z)

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

4

8

950.000

3.655.000 3.605.000 2.600.000 5.605.000 2.000.000

200.000 50.000 500.000 1.000.000 18.000.000 1.000.000 1.000.000 150.000 250.000 2.000.000 1.000.000 100.000 100.000 300.000 300.000 100.000 300.000 641.000 1.000.000 300.000 250.000 1.000.000 2.000.000 250.000 500.000 500.000 1.500.000

Posisi pada Juli 2007 1X (Jan08) 7X (07: Okt-Des; 08: Peb, Apr-Jun) 7X (08: Jan-Jul) 1X (Jun08) 12X (Agt07-Jul08) 1X (Okt07) 1X (Jan08) 9X (07:Sep-Nop; 08:PebJul) 23X (07:Agt 4X/ Sep 3X/ Nop 3X/ Des; 08: Peb/ Mar 4X/ Apr 4X/ Mei/ Jun) 3X (Nop07;08: Jan, Apr) 4X (Nop 07; 08: Jan, Apr, Jul) 11X (07: Agt, Okt 2X, Des; 08: Jan-Jul) 5X (07: Sep, Okt, Des; 08: Jan, Apr) 3X (07: Okt, Nop; Mei 08) 4X (07: Agt, Nop; )8: Peb, Mei) 2X (Des 07 & Apr 08) 4X (07: Agt, Okt; 08: Jun, Jul) 9X (07:Agt--Nop; 08:PebJul) 2X (Sep 07 & Mar 08) 1X (Sep 07) 3X (Okt 07; 08: Apr, Mei)) 7X (07: Agt, Sep; 08: Peb, Mar 2X, Mei, Jun) 1X (Agt 07) 1X (Agt 07) 1X (Agt 07) 1X (Agt 07) 1X (Agt 07) 1X (Agt 07) 7X (07: Sep, Nop 2X; 08: Jan, Mar, Jun 2X) 1X (Sep 07) 1X (Sep 07) 1X (Sep 07) 5X (07: Okt, Des; 08: Mar, Jun, Jul) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 5X (07: Okt-Des; 08: Apr, Jul) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 2X (Okt 07 & Apr 08) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 2X (Okt 07 & Mar 08) 2X (07: Okt, Nop) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 3X (Okt 07; 08: Feb, Mei) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07) 1X (Okt 07)

67

Totok MB Donasi

Rp 1.000.000

68

Hj. Atje & Hj. Yusuf (Z)

Rp 2.380.000

Donasi dari Tangerang Sugito Mas (Z) Kel. Wisnu Pranoto (D) Yusni Sofyan (D) Asdwin Noor (Z) Hamba Allah (Z) Viandi (Z) Indra Kurniawan (Z) Sri Duta Indah (Z) Donatur Gn Putri via Slamet Achmad Sofyan (Z) AlKayyisa u/Launching (D) Al Ukhuwah (D) Nurvita/ Radio Dalam (I) Ibuu Endi (I) Ulya/TP Cikunir (I) Ibu-ibu PT. Virama Karya (D) Sigit Duta Indah (I) Nanik Yuniwati (I) SKI IM2 (B) Miranti Woody (Z) Dewi Nafis (Z) ZIS Indosat (D) Launching Ibu2 Uni Eropa/ RA TNG(D) Haalidin Ruslan (Z) Maria Ulfah (Z) Hernawati (I) Dudi (Z) Dedi (Z) Roy (Z) Susi (Z) Ogie Urvil Rizki A (I) Arif Pramadana Keputrian Baituttaqwa (I) Dewi (I) Yuni Susanto (I) Siti Hadijah (Z) Attaqwa PT. Denso (B) Novita Ghysen/ Belgia (I) Aditya (I) Portal Infaq u RA TNG(B) Tanti (I) Fee Sewa Alkayyisa TOTAL

Rp 2.286.000 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000 Rp 300.000 Rp 600.000 Rp 100.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp 686.000 Rp 1.250.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 2.000.000 Rp 250.000 Rp 500.000 Rp 3.000.000 Rp 2.150.000 Rp 1.500.000 Rp 950.000 Rp 3.600.000 Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 100.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 200.000 Rp 100.000 Rp 1.400.000 Rp 500.000 Rp 50.000 Rp 250.000 Rp 1.250.000 Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 Rp 100.000 Rp 2.000.000 Rp 20.000 Rp 10.000.000 Rp 192.391.825

69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112

Keterangan: Z= Zakat

I= Infaq

D= Donasi

1X (Okt 07) 8X (07:Okt; 08: Jan-Jul) 1X (Okt 07) 1X (Nop 07) 1X (Nop 07) 1X (Nop 07) 1X (Nop 07) 1X (Des 07) 1X (Feb 08) 1X (Feb 08) 1X (Mar 08) 2X (08:Mar, Jun) 4X (08:Mar-Mei, Jul) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 1X (Apr 08) 2X (08;Apr, Jul) 2X (Mei 08) 2X (Mei 08) 1X (Mei 08) 1X (Mei 08) 1X (Mei 08) 1X (Mei 08) 2X (08:Mei, Jul) 1X (Mei 08) 1X (Mei 08) 1X (Jun 08) 1X (Jun 08) 1X (Jun 08) 1X (Jun 08) 1X (Jun 08) 1X (Jun 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 1X (Jul 08) 12X (Agt07-Jul08)

B= Beasiswa

Rekapitulasi Pemasukan/ Pengeluaran Bulanan Rumah Autis YCKKPeriode Agt 07- Jul 08 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan AGT '07 SEP '07 OKT '07 NOV '07 DES '07 JAN '08 PEB '08 MAR '08 APRIL '08 MEI '08 JUN '08 JUL '08 TOTAL

Pemasukan Rp. 18.253.825 Rp . 13.220.000 Rp. 46.952.000 Rp. 14.150.000 Rp. 6.625.000 Rp. 4.880.000 Rp. 6.720.000 Rp. 9.011.000 Rp. 22.525.000 Rp. 16.150.000 Rp. 11.035.000 Rp. 14.870.000 Rp 192.391.825

Pengeluaran Rp 11.005.900 Rp 10.050.000 Rp 17.545.000 Rp 11.663.500 Rp 14.738.000 Rp 13.188.000 Rp 12.811.250 Rp 18.841.545 Rp 21.368.550 Rp 22.432.000 Rp 17.284.000 Rp 18.141.200 Rp 189.068.945

"Allah akan beserta (menolong) hambaNya selama hambaNya menolong saudara-saudaranya." (HR. Muslim)


RekeningAkhirat Laporan Pengeluaran Rumah Autis YCKK Peride Agustus 2007 s/d Juli 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

Jenis Pengeluaran Operasional RA Bekasi (12 Bln) Renovasi RA Gn. Putri & Transport angkut perlengkapan terapi Belanja perlengkapan RA Gn. Putri, Perbaikan Printer, beli cartridge, kabel Beli USB dan meja-kursi terapi Biaya acara PSGRA Bekasi Operasional RA Gn Putri (7 Bln) Santunan untuk tetangga Rumah Autis di RSUD Bekasi & Ongkos Beli madu u/ Terapis & Pengurus Biaya acara Up grading I di Bekasi Perbaikan genteng + plafon RA Bekasi Biaya pembuatan desain Logo YCKK Infaq pelatihan Multiple Intelligence Biaya pindahan RA + belanja perlengkapan ke Jl. Ratna Beli Ebook motivasi u Training SDM Biaya acara PSGTNG& Rakor Biaya launching Ra & hari Autis Dunia Bantuan u/ sekolah Khusus (5 Bln) Beli tenis meja u/ sarana olahraga Transport acara PSGRA Gn Putri Transport ke RA TNGu/ Rakor ambil alat terapi & Silaturahim donatur Santunan kematian u/ Ortu Bu Nur Bantuan seminar "Menangani anak Autis di Rumah/ Sekolah” Biaya tambah daya PLN Operasional RA cabang Tangerang (12 Bln) Konsumsi Raker pengurus (2 kali) Beli Kalkulator Tunjungan alat komunikasi Flexi u/ pengurus inti 3 org @ Rp. 500.000 Beli kasur u/ asrama Terapis 3 buah Ongkos ambil kasur + antar berkas- berkas RA ke cabang RA TNG Subsidi Kontrakan utk Umi Hamzah Bantuan Pengobatan Bu Heny (Terapis Inti) Ganti ban + parkir ke BSM Bantuan u/ Umi Hamzah Biaya Launching RA TNG Transport rapat + supervisi ke RA TNG Cetak Kop Surat dan amplop 4 rim Ongkos HijauPro u/ acara launching Zakat disalurkan u/ janda & dhuafa Tunj. alat komunikasi u/ Fund Rising Konsumsi rapat u/ tali kasih pernikahan Pa Syaiful Tunj IdulFitri 2007 u/ seluruh pengurus dan terapis Tunjangan alat komunikasi u/ pengurus RA TNG Esia 2 buah Transp. Training Heni/ Isti ke RA TNG Penggantian pompa air RA Bekasi Tali kasih u/ Pernikahan Halil & Tia Servis printer & beli cartridge + ongkos Transport ke RA TNGu/ rakor & Silaturahim warga Beli MP4 u/ inventaris Masak-masak u/ acara qurban 2007 Akomodasi Pelatihan Sekolah Inklusi Bu Heni & Isti di Solo JUMLAH

Daftar Inventaris Rumah Autis YCKKs/d Juli 2008

Jumlah Rp 98.992.000

A. Peralatan Kerja 1 buah meja kerja 1 buah meja front office 4 unit computer (1 unit rusak) 4 buah printer (2 buah printer rusak) 1 buah kursi kayu 3 buah kursi plastik 1 buah rak plastik 2 buah telepon 2 buah rak buku 1 buah etalase 1 buah stabilizer 1 buah radio tape 1 buah motor Kharisma thn 2002 1 buah mesin laminating 1 buah laptop 1 buah infokus + layar 1 buah kamera digital 1 buah modem internet 2 buah speaker active 3 buah kabel rol (1 buah rusak) 2 buah Filing cabinet 1 buah mesin fax brother 6 kursi tunggu

Rp 2.750.000 Rp 1.910.000 Rp 1.200.000 Rp 505.000 Rp 7.837.700 Rp

255.000

Rp Rp Rp Rp Rp

150.000 923.250 440.000 150.000 200.000

Rp 6.383.445 Rp 60.000 Rp 300.000 Rp 5.487.950 Rp 2.500.000 Rp 2.670.000 Rp 150.000 Rp

200.000

Rp

250.000

Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Rp 29.535.700 Rp 210.000 Rp 12.900

B. Peralatan dapur 1 buah kulkas 1 buah oven 1 buah blender 2 set dinner set 3 tempat air 1 buah kompor gas + tabung

Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp

100.000

Rp 580.000 Rp 70.000 Rp 28.000 Rp 50.000 Rp 2.300.000 Rp 150.000 Rp 700.000 Rp 100.000 Rp Rp Rp Rp

C. Peralatan Terapi Ayunan 1 buah kolam bola I buah Trampolin 1 buah papan Prosotan 10 buah matras Alat musik drumband 1 buah keyboard 1 buah seruling

400.000 750.000 300.000 500.000

Terimakasih dan jazakumullah khairan katsiran kepada para donatur yang menyumbangkan seluruh sarana terapi tersebut, antara lain:

Rp 8.000.000 Rp

650.000

Rp 300.000 Rp 1.100.000 Rp 300.000 Rp 748.000 Rp

300.000

Rp 430.000 Rp 1.100.000 Rp 1.040.000 Rp 189.068.945

SALDOJuli 2008 Rp 192.391.825 - Rp 189.068.945 = Rp 3.322.880

1 buah titian kayu 1 buah dinding tebing 1 buah bola besar 1 buah pukulan tinju 4 buah raket I buah ring basket 2 buah bola basket 1 buah bola voly 1 buah Flying fox 1 buah brachation 1 buah Perahu kayu 6 buah meja belajar besar 12 buah kursi belajar besar Alat musik drumband 1 buah keyboard 1 buah seruling 5 buah pianika 2 buah gitar. Miniatur-miniatur peraga Kartu Asosiasi Puzzle Kartu warna 2 bentuk 1 set Glenn Doman Kit Kartu artikulasi 5 buah rebana 3 buah terowongan 2 kecrek 6 buah white board 8 kursi kecil terapi 4 meja kecil terapi 3 buah ruang terapi 1 buah bench back 1 buah set tennis meja (1 net & 2 bet) 1 buah lemari peraga 4 pintu. 1 buah lemari peraga susun 1 Lemari pajangan kaca 1 buah kontainer besar 1 buah tempat tidur 1 buah rak buku 5 tingkat 1 buah DVD player Vitron 2 Buah TV 1 buah Perahu kayu 6 buah meja belajar besar 12 buah kursi belajar besar

1. Ibu Winny (Bunda Kemal)/ Cibubur 2. Ibu Akhriani (Bunda Thoriq) / Pamulang 3. Keputrian Masjid Am-Manaar PT. LGEIN 4. Bapak Fauzi/ Komplek Malaka Jaktim 5. Ibu Evi/ Taman Permata Cikunir 6. Bapak Karna/ Ciputat 7. Ibu Hendra/ Duta Indah Bekasi 8. Ibu Hj. Yusuf/ Jatiwaringin Asri, Bekasi 9.Ibu Dewi Nafis/ Cibubur 10. Ibu Lis (Bunda Irfan)/ Cibubur 11. Pemkot Bekasi 12. Ibu Yuli (Umi Khalid)/ Pondok Gede, Bekasi 13. LAZ Portal Infaq 14. Baitul Mal Hidayatullah 15. Ibu Analysa dan Bapak Kiswantoro/ Taman Permata Cikunir, Bekasi 16. Bapak Wibisono Hadiputro (berupa pinjaman gedung u/ RA Bekasi) 17. Bapak Dedi Rohandi (berupa pinjaman rumah u/ RA Tangerang) 18. Ibu Laeli Ulfiati (berupa pinjaman rumah u/ RA Gn. Putri) 16. Ibu Hany/ Cibubur, dll. (mohon maaf jika ada yang khilaf disebutkan)

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui “. ( Q.S.Al-Baqarah 261 )

19


20

UndanganSurgawi (Unsur) Undangan Surgawi (Unsur) Bapak/ Ibu/ Saudara, pengayom dan Keluarga Besar

Rumah Autis yang dimuliakan Allah SWT‌ Bersama risalah ini kami sertakan linangan air mata syukur dan bangga kami karena kita masih bergandengan tangan di barisan

c. Lantaran biaya yang mahal, juga karena minimnya informasi, banyak sekali keluarga yang membiarkan anak spesial mereka tidak ditangani, sehingga kondisinya semakin memprihatinkan. d. Lebih memprihatinkan lagi, jarang sekali ada lembaga

empati ini. Hingga detik ini pula kita masih bisa menorehkan cinta

kemanusiaan yang mau berperan secara khusus dengan

bagi perjuangan di ladang amal shalih ini. Untuk semua langkah mulia

menyelenggarakan program penanganan yang intensif tanpa

ini, kami selalu berdoa semoga kita semua mendapat limpahan

mengejar keuntungan materi. Ini yang menyebabkan Rumah Autis

pahala dan keberkahan yang tak putus-putus dari Allah SWT.

YCKK berusaha mengambil peran dengan menyelenggarakan

Bapak/ Ibu/ Saudara, pengayom dan

kegiatan terapi dan pendidikan khusus tanpa

Keluarga Besar Rumah Autis yang kami cintai‌

dipungut biaya bagi anak-anak autis dan ABK

Seiring dengan bergulirnya detik-detik

yang berasal dari keluarga dhuafa tersebut.

kehidupan ini, kita terus dihadapkan oleh

e. Karena bersama peran mulia ini terbentang

kenyataan bahwa:

ladang kebajikan yang amat luas, maka melalui

a. Jumlah anak penyandang autis dan Anak

jurnal ini, perkenankanlah kami menyampaikan

Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia kian

Undangan Surgawi. Semoga ketulusan kita untuk

hari terus bertambah. Sayangnya pihak-pihak

menyambutnya demi kelangsungan proyek

yang menangani mereka, karena lebih

kemanusiaan ini, akan mengantarkan kita pada

berorientasi bisnis, kebanyakan mematok biaya

kemuliaan dunia dan keselamatan akhirat.

yang cukup mahal. Padahal gangguan ini banyak

Bapak/ Ibu/ Saudara, pengayom dan Keluarga

juga menimpa anak-anak dari kalangan dhuafa.

Besar Rumah Autis yang kami banggakan‌

b. Salah satu sebab mahalnya biaya tersebut adalah karena di

Berikut ini bentangan amal shalih, dari yang paling sederhana sampai

Indonesia belum ada payung hukum dan anggaran yang khusus bagi

yang paling mulia, yang bisa kita garap bersama, baik dalam jangka

anak-anak istimewa tersebut. Buktinya hingga saat ini belum ada

pendek, menengah, maupun jangka panjang. Maka, bagaimanapun

dokter ahli (terutama ahli anak dan psikiater), lembaga penelitian,

kondisinya, jika kita memiliki kemuliaan hati, insya Allah kita akan

obat-obatan, alat terapi, klinik, laboratorium, terapis, sekolah dan

mudah dan tulus mengambil bagian untuk berinvestasi dengan

pusat terapi yang murah. Bahkan program penyuluhan langsung dan

mengisi salah satu atau beberapa dari sekian banyak ruang kebajikan

atau sosialisasi dengan berbagai media pun masih sangat minim.

ini. Semoga.

I. UNSUR JANGKA PENDEK: TEBAR KASIH (BARKAH) RAMADHAN 1429 H / 2008 Program berbagi kasih bagi anak-anak Rumah Autis (dan keluarga mereka) berupa santunan; bagi orang-orang rela berjuang mendampingi mereka, yakni para guru/ terapis dan volunteer Rumah Autis berupa bingkisan lebaran; serta bagi Rumah Autis sendiri berupa sumbangan sarana penunjang kegiatan. 1. Mengobarkan kebahagiaan bagi anak-anak autis dhuafa/ keluarga mereka, serta para guru/ terapis dan volunteer dengan karunia rezeki tahunan yang spesial. 2. Menghimpun sumber daya untuk perjuangan Rumah Autis yang ke depan terus Tujuan mengalami perkembangan sehingga membutuhkan berbagai dukungan dan sarana. 3. Mengokohkan semangat kebersamaan dan komitmen kemanusiaan seluruh Keluarga Besar Rumah Autis, baik orang tua, pengelola, donatur, maupun publik pendukung. BARKAH bagi Anak dan Orang Tua No. Deskripsi Kebutuhan Jumlah Keterangan 1. Santunan alat-alat tulis/ belajar 50 Paket Dipaket dengan Tas 2. Pakaian Layak Lebaran Tidak dibatasi Pakaian Anak & Dewasa 3. Bingkisan Sembako 50 Paket Beras, Minyak Sayur, dll 4. Penganan Lebaran 50 Paket Sirop, Biskuit, dll 5. Angpau Lebaran 50 Paket Seikhlasnya 6. Bentuk-bentuk kasih lainnya Tidak dibatasi Sepatu, alat mandi, dll BARKAH bagi guru/ terapis dan volunteer No. Deskripsi Kebutuhan Jumlah Keterangan 1. Bingkisan Sembako 40 Paket Beras, Minyak Sayur, dll 2. Penganan Lebaran 40 Paket Sirop, Biskuit, dll 3. Angpau Lebaran 40 Paket Seikhlasnya 4. Bentuk-bentuk kasih lainnya Tidak dibatasi Sajadah, mukena, dll Deskripsi Program


UndanganSurgawi BARKAH bagi Rumah Autis (sekaligus Jangka Menengah, bisa direalisasi kapanpun selain Ramadhan) No. Deskripsi Kebutuhan Jumlah Keterangan 1. Perlengkapan Terapi dan Sekolah: berbagai puzzle Cukup untuk 6 Baru/ layak pakai dan education toys, sepeda, cermin, alat-alat musik, cabang (2 dalam DVD Player, TV, tape recorder, buku-buku referensi, perintisan) 2. Alat-alat Sensor Integrasi/ SI: Kolam Bola, tangga, Cukup untuk 6 Baru/ layak pakai perosotan, ayunan, matras, dinding panjat, cabang (2 dalam trampolin, gymnastic ball, alat-alat olah raga, dll perintisan) 3. Perlengkapan Kantor: kursi, meja, sofa tamu, meja Cukup untuk 6 Baru/ layak pakai front office, rak buku, lemari arsip, dan furnitur cabang (2 dalam lainnya, komputer/ laptop, printer, mesin fax, kipas perintisan) angin, jam dinding, LCD projector, ATK, kertas HVS, vacuum cleaner, sound system, 4. Dekorasi Kantor: pot dan berbagai tanaman hias, vas Cukup untuk 6 Baru/ layak pakai bunga, lukisan, cabang (2 dalam perintisan) 5. Kendaraan Operasional: motor dan mobil Untuk di pusat Baru/ layak pakai

II. UNSUR JANGKA MENENGAH: ANGGARAN OPERASIONAL 2008-2009 A. Abstraksi Anggaran yang Dibutuhkan Deskripsi Program

Tujuan

No. 1.

2.

3.

4.

Sebagai sebuah organisasi formal, terbuka dan professional, Rumah Autis memiliki banyak agenda kerja yang hanya bisa digerakkan oleh berbagai kebutuhan operasional rutin, baik untuk kebutuhan kantor, program belajar mengajar, maupun kesejahteraan dan pengembangan SDM. Terdukungnya kerja-kerja kelembagaan Rumah Autis YCKK agar bisa menjalankan misi kemanusiaannya secara efektif.

Deskripsi Kebutuhan Perangkat administrasi kelembagaan (kop, ATK, dll) untuk 12 bulan a. RA Pusat @ Rp. 200.000,b. Cabang Tangerang @ Rp. 100.000,c. Cabang Bogor @ Rp. 100.000,d. Cabang Tanjung Priok @ Rp. 100.000,Alat Tulis dan Perlengkapan belajar anak-anak autis untuk 12 bulan a. RA Pusat (30 anak) @ Rp. 600.000,b. Cabang Tangerang (12 anak) @ Rp. 240.000,c. Cabang Bogor (8 anak) @ Rp. 160.000,d. Cabang Tanjung Priok @ Rp. 160.000,-

Jumlah

Rp. Rp. Rp. Rp.

Keterangan Penambahan dan pembaruan

2.400.000,1.200.000,1.200.000,1.200.000,Penambahan dan pembaruan

Rp. Rp. Rp. Rp.

7.200.000,2.880.000,1.920.000,1.920.000,-

Iuran telepon dan internet untuk 12 Bulan a. RA Pusat @ Rp. 700.000,b. Cabang Tangerang @ Rp. 400.000,c. Cabang Bogor @ Rp. 300.000,d. Cabang Tanjung Priok @ Rp. 300.000,-

Rp. Rp. Rp. Rp.

8.400.000,4.800.000,3.600.000,3.600.000,-

Iuran listrik untuk 12 Bulan a. RA Pusat @ Rp. 500.000,b. Cabang Tangerang @ Rp. 200.000,c. Cabang Bogor @ Rp. 150.000,d. Cabang Tanjung Priok @ Rp. 150.000,-

Rp. Rp. Rp. Rp.

6.000.000,2.400.000,1.800.000,1.800.000,-

Pemakaian rata-rata

Pemakaian rata-rata

21


22

UndanganSurgawi 5.

6.

Biaya Kerumahtanggaan (kebersihan, minum, penerangan, dll) untuk 12 bulan a. RA Pusat @ Rp. 300.000,b. Cabang Tangerang @ Rp. 200.000,c. Cabang Bogor @ Rp. 150.000,d. Cabang Tanjung Priok @ Rp. 150.000,Tunjangan/ Honor guru/ terapis dan volunteer untuk 12 bulan a. RA Pusat 15 orang @ Rp. 1 Juta b. Cabang Tangerang 10 orang @ Rp. 1 Juta c. Cabang Bogor 10 orang @ Rp. 1 Juta d. Cabang Tanjung Priok 5 orang @ Rp. 1 Juta

Pemakaian rata-rata Rp. Rp. Rp. Rp.

3.600.000,2.400.000,1.800.000,1.800.000,-

Rp. 180.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 120.000.000,Rp. 60.000.000,-

7.

Tunjangan Kesehatan untuk 40 guru/ terapis dan volunteer selama 12 bulan @ Rp. 20.000,-

Rp.

8.

Biaya supervisi dan pembinaan program/ keorganisasian untuk 4 cabang selama 12 bulan @ Rp. 300.000,Pengembangan SDM untuk 40 guru/ terapis dan volunteer selama setahun (minimal 1 kali/ tahun) @ Rp. 250.000,TOTAL

Rp. 144.000.000,-

9.

96.000.000,-

Rp. 100.000.000,-

- Honor Pokok rata-rata: Rp. 500 ribu - Tunjangan Transport dan Makan (TTM) rata-rata: Rp. 20 ribu X 25 hari kerja = Rp. 500 ribu - Rata-rata saat ini Honor & TTM Rp. 600/ orang Diberikan untuk kasus sakit menengah dan berat saja, termasuk bersalin Kunjungan minimal 1 bulan sekali Berupa keikutsertaan dalam training eksternal atau internal

Rp. 881.920.000,-

B. Anggaran Tersedia dan Kekurangannya No. 1. 2. 3.

Uraian Anggaran yang telah tersedia saat ini

Rencana Pengeluaran Rp. 2.900.000,-

Potensi donasi rutin selama 12 bulan ke depan @ Rp. 7,5 Juta Total anggaran yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan operasional Rumah Autis Th. 2008-2009 Kekurangan Anggaran (Pengeluaran – Pemasukan)

Rp.

90.000.000,-

Rp. 881.920.000,-

Keterangan Saldo terakhir pada Juli 2008 Pemasukan dari donatur Rencana Pengeluaran

Rp.789.020.000,(Tujuh Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta, Dua Puluh Ribu Rupiah)

III. UNSUR JANGKA PANJANG: PROYEK PEMBANGUNAN “DESA AUTIS” Alhamdulillah, di tahun 2008 ini Rumah Autis insya Allah mulai bisa

handycraft, bengkel, studio seni, dan lain-lain yang diproduksi oleh

mewujudkan obsesi besarnya untuk membangun “Desa Autis”. Salah

anak-anak special needs yang telah dilatih secara intensif.

seorang donatur kami, dengan murah hatinya sudah merencanakan dan mengusahakan wakaf tanah seluas 1600 M2 di daerah Pondok

Karena master plan dari proyek ini masih dalam penggodokan, maka

Gede, Bekasi. Ini sungguh merupakan karunia besar yang membuat

sementara anggarannya pun belum bisa kami paparkan di sini.

kami semua sangat terharu.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi siapapun yang

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan berbagai sarana dan

kebajikan ini. Karena pastinya, proyek yang sangat diidam-idamkan

ingin meraih kemuliaan untuk mulai berinvestasi dalam proyek sumber daya untuk membangun wadah kehidupan nyata bagi anak-

semua orang tua anak special ini, akan membutuhkan support

anak special needs yang membuat mereka bisa mengaktualkan dan

materil yang tidak sedikit. Sehingga, siapapun yang ingin memulai

menjalankan hidup mereka secara produktif. Ini merupakan langkah

langkah mulia ini lebih awal, insya Allah akan kami sambut dengan

integral yang harus menjadi kelanjutan dalam penanganan anak-

syukur, suka cita, dan bangga yang menyala-nyala. Semoga Allah pun

anak autis dan ABK. Insya Allah nantinya di “Desa Autis” ini, selain ada

akan lebih cepat melipat gandakan kemuliaan baginya dalam

sekolah khusus dan pusat terapi berasrama, akan didirikan juga

kehidupan dunia dan akhirat. Semoga.***

perkebunan, peternakan, berbagai home industri, toko, pusat


Cerita Cerita Cinta Cinta

RumahAutis Seminar “Bersama Menyikapi Autisme Secara Sungguh-sungguh, Profesional & Empatik� Istora Senayan Jakarta, 27 Februari 2005

Peringatan Hari Anak Nasional Bersama Ketua MPR-RI DR. Hidayat Nurwahid di Rumah Autis YCKK, 21 Juli 2007 Kegiatan terapi Outbound di Alam Terbuka

Penampilan anak autis dalam Baksos bersama Loving Moms Kegiatan Lomba-lomba untuk Memperingati Hari Kemerdekaan RI di Rumah Autis YCKK 18 Agustus 2007

Kunjungan Istri Duta Besar Uni-Eropa untuk Memberi Santunan


Rumah Autis Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK) mengucapkan

Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan 1429 H & Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H “Semoga Amal Ibadah Kita diterima oleh Allah SWT dan Kita Mendapatkan Gelar Taqwa” Keluarga Besar Rumah Autis YCKK memberikan penghargaan kepada para pendukung perjuangan kami: Ketua MPR-RI

DR. H.M. Hidayat Nurwahid, MA

Drs. Yusuf Asy’ari, Ak. M.Si

Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi

Ahmad Syaikhu

MAJELIS TA’LIM AL-HADID

Pemkot Bekasi

HIJAUPRO

Dirjen Pembinaan SLB Depdiknas

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran : 92)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.