JCDS Atlas

Page 20

JAKARTA COASTAL DEFENCE STRATEGY (JCDS)

ATLAS PENGAMANAN PANTAI JAKARTA

STRATEGI PENGAMANAN PANTAI JAKARTA

JABODETABEKPUNJUR

Gambar Potongan Melintang Selatan-Utara Jakarta

LITOLOGI WILAYAH JAKARTA

PASIR LEMPUNGAN DAN LEMPUNG PASIRAN

Satuan Pasir Lempungan

Satuan Lempung Pasiran dan Pasir Lempungan

Sumber : RTRW DKI Jakarta 2010-2030

Merupakan endapan aluvial sungai dan pantai berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lanau lempungan, lanau pasiran dan lempung pasiran. Semakin ke arah Utara mendekati pantai berupa lanau pasiran dengan sisipan lempung organik dan pecahan cangkang kerang, tebal endapan antara perselang-seling lapisannya berkisar antara 3-12 m dengan ketebalan secara keseluruhan diperkirankan mencapai 300 m. Lanau lempungan tersebar secara dominan di permukaan, abu-abu kehitaman sampai abu-abu kecoklatan, setempat mengandung material organik, lunak-teguh, plastisitas sedang-tinggi. Lanau pasiran, kuning keabuan, teguh, plastisitas sedang-tinggi. Lempung pasiran, abu-abu kecoklatan, teguh, plastisitas sedang-tinggi. Pada beberapa tempat nilai qu untuk lanau lempungan antara lanau pasiran antara 2 - 3 kg/cm2 dan lempung pasiran antara 1,5 – 3 kg/cm2, tebal lapisan lanau lempungan antara 1,5 – 5 m, lanau pasiran antara 0,5 – 3 m, dan lempung pasiran antara 1 - 4 m dengan nilai tekanan konus lanau lempungan sekitar 2 – 20 kg/m2, lanau pasiran antara 15 – 25 kg/m2, dan lempung pasiran antara 10 – 40 kg/m2. Merupakan endapan pematang pantai berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari perselang-selangan lanau pasiran dan pasir lempungan. Tebal endapan antara 4,5 – 13 m. Di permukaan didominasi oleh pasir lempungan, dengan warna coklat muda dan mudah terurai. Pasir berbutir halus-sedang, mengandung lempung, setempat kerikilan dan pecahan cangkang kerang. Lanau pasiran berwarna kelabu kecoklatan, lunak, plastisitas sedang. Pada beberapa tempat nilai qu untuk pasir lempungan antara 0,75 – 2 kg/cm2 dan lanau pasiran antara 1,5 – 3 kg/cm2, tebal lapisan pasir lempungan antara 3 - 10 m dan lanau pasiran antara 1,5 - 3 meter dengan kisaran nilai tekanan konus pasir lempungan antara 10 - 25 kg/m2 dan lanau pasiran antara 2 - 10 kg/m2. Merupakan endapan limpah banjir sungai. Satuan ini tersusun berselang-selang antara lempung pasiran dan pasir lempungan. Lempung pasiran umumnya berwarna abu-abu kecoklatan, coklat, dengan plastisitas sedang, konsistensi lunak-teguh. Pasir lempungan berwarna abu-abu, agak lepas, berukuran pasir halus-kasar, merupakan endapan alur sungai dengan ketebalan 1,5 – 17 m.

1.2.2 LITOLOGI Berdasar data RTRW DKI Jakarta 2010-2030, potongan melintang Selatan-Utara Jakarta menunjukkan endapan vulkanik kuarter yang terdiri dari Formasi Citalang, Formasi Kaliwangu, dan Formasi Parigi (Gambar diatas.). Formasi Citalang memiliki kedalaman hingga kira-kira 80 m dengan bagian atasnya merupakan batu lempung. Formasi ini didominasi oleh batu pasir pada bagian bawahnya dan pada beberapa tempat terdapat breksi/konglomerat, terutama di sekitar Blok M dan Dukuh Atas. Sementara itu, Formasi Kaliwangu memiliki kedalaman sangat bervariasi dengan kedalaman bagian Utaranya lebih dari 300 m dan Formasi Parigi di sekitar Babakan mendesak ke atas hingga kedalaman 80 m. Formasi ini di dominasi oleh batu lempung diselang-selingi oleh batu pasir.

Lempung Lanauan dan Lanau Pasiran

Jenis litologi yang ada di kawasan Jakarta menyebabkan Jakarta menjadi kawasan yang rawan banjir. Jenis litologi atau jenis batuan berhubungan dengan penyebaran infiltrasi alamiah. Di bagian selatan Jakarta memilki kemampuan penyerapan alami terbesar karena batuannya relatif kasar. Sedangkan di Jakarta pusat dan Jakarta Utara memiliki kemampuan alami penyerapan yang buruk karena batuannya halus. Akan tetapi daerah yang tadinya berperan sebagai daerah resapan (recharge area), sekitar 25% dari luas Jakarta sudah berubah menjadi kompleks bangunan sehingga kapasitas untuk meresapkan air menjadi sangat sedikit. Selain itu kondisi geologi di selatan Jakarta ikut berperan sebagai penyebab banjir, Formasi Bojongmanik yang masif menyebar dengan arah hampir barat-timur (Serpong sampai Cibinong) bertindak seperti underground dam bagi air tanah yang mengalir dari daerah tinggian di Selatan Jakarta. Air tanah umumnya akan keluar ke permukaan disepanjang penyebaran formasi ini dan menambah pasokan air permukaan yang mengalir ke hilir, ke Jakarta dan sekitarnya. Dalam kondisi jenuh air, hampir semua air hujan yang turun dibagian hulu akan menjadi air permukaan yang lari kemana-mana karena kapasitas sungai dan drainase yang ada sudah tak mencukupi.

Merupakan endapan kipas aluvial vulkanik (tanah tufa dan konglomerat), berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lempung lanauan dan lanau pasiran dengan tebal lapisan antara 3 – 13,5 m. Lempung lanauan tersebar secara dominan di permukaan, coklat kemerahan hingga coklat kehitaman, lunak-teguh, plastisitas tinggi. Lanau pasiran, merah-kecoklatan, teguh, plastisitas sedang-tinggi. Pada beberapa tempat nilai qu untuk lempung antara 0,8 – 2,85 kg/cm2 dan lanau lempungan antara 2,3 – 3,15 kg/cm2, tebal lapisan lempung antara 1,5 - 6 m dan lanau lempungan antara 1,5 – 7,5 m. Kisaran nilai tekanan konus lempung antara 2 – 50 kg/m2 dan lanau lempungan antara 18 – 75 kg/m2. Tufa dan konglomerat melapuk menengah – tinggi, putih kecoklatan, berbutir pasir halus-kasar, agak padu dan rapuh.

Sumber : RTRW DKI Jakarta 2010-2030

Sumber : Paparan Dirjen SDA “ Banjir Jabodetabek Februari 2007

Situasi Banjir pada bulan Februari 2007 Sumber : Www.wordpress.com www.Multiply.com

www.Multiply.com

Kompas Images/Dhoni Setiwan/ 16-09-2009

Daerah tergenang hujan di Jakarta terletak pada batuan endapan volkanik dan endapan pantai dan sungai

Kondisi geologi Jakarta menyebabkan kawasan Jakarta rawan akan banjir dan penurunan muka tanah

13

PROFIL SPASIAL 1.2 Geologi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.