2017 06 11

Page 20

Ayo Bantu Vote

Riau Pos ď Ź AHAD, 11 JUNI

AJANG apresiasi Anugerah PariPacu Jalur Kuantan Singingi sebagai wisata Indonesia (API) 2017 muFestival Pariwisata Terpopuler. lai digelar. Dari Riau, ada enam Yuk‌bantu majukan pariwisata yang masuk nominasi. Istana Riau. Mari kita menangkan Riau dalam Siak nominator Situs Sejarah Terajang API ini. Tak dapat keenamnya jadi populer, Laksemana Mengamuk pemenang, lima jadilah‌hehe. Yang sebagai Minuman Tradisional peduli dengan wisata Riau, cukup bantu Terpopuler, Bono Pelalawan vote melalui SMS. Kalau Istana Siak, sebagai tempat Berselancar Tercukup ketik API (spasi) 3C. Kirim ke MHD NAZIR FAHMI 99386. Atau buka situs www.ayojalanpopuler, Bolu Berendam sebagai NAZIR FAHMI makanan Tradisional Terpopuljalan.com. Cari vote di masing-masing er, Bakar Tongkang Rokan Hilir nominator kategori. Kalau tidak kita, siapa lagi yang bisa Atraksi Budaya Terpopuler, dan Festival memenangkan Riau.(*)

2017 ď ŹHALAMAN 20

Bangunan mesjid yang tidak menggunakan paku hanya disatukan oleh sistim melobangi kayu sehingga bangunan ini tetap kokoh dan terjaga.

RINA DIANTI HASAN/RIAU POS

Mengenang Sejarah Kereta Api yang Terlupakan

Rumah Tuan kadi: tempat persinggahan Sultan Siak Dulunya menjadi destinasi terakhir tour.

Forgotten History, Pekanbaru Death Railway Laporan RINA DIANTI HASAN Pekanbaru

RIAU tidak hanya menawarkan potensi wisata alam yang mempesona, namun juga wisata Heritage. Riau punya banyak cerita dalam perjalanannya sebagai sebuah propinsi yang besar.. Seperti cerita yang disampaikan Forgotten History, Pekanbaru Death Railway, yang dilaksanakan pada 3 Juni yang lalu. Perjalanan setengah hari yang dipandu Osvian Putra ini memang mengesankan, karena tidak hanya merasakan sensasi buka puasa di rumah Tuan Kadi dibawah jembatan Siak, namun juga menelusuri kembali penderitaan para Romusha di zaman penjajahan Jepang,

membayangkan suara peluit kereta api dengan desingan roda diatas jalur terlindas gerbon yang panjang, berbaur dengan bau batu bara. Perjalanan ini mendatangi kembali Pekanbaru pada perang dunia kedua, tahun 1943-1945, saat itu di Sumatra terdapat dua sumber energi utama, yaitu minyak di Plaju, Sumatra Selatan, serta batubara di Ombilin, Sawahlunto, Sumatra Barat. Khusus untuk batubara yang di Ombilin tersebut, dibawa ke Singapore melalui rute Timur Pulau Sumatra. Untuk itu Jepang membangun jalur jalan kereta dari Muaro ke Pekanbaru sepanjang 220 KM yang dikerjakan hanya dalam waktu 1,5 tahun mulai dari awal tahun 1944 s/d Agustus 1945. Mengerjakan proyek ini mereka mempekerjakan tenaga kerja paksa (romusha) yang jumlahnya sekitar 180 ribu orang ternasuk tawanan perang (bekas tentara dan pegawai Belanda) termasuk juga ada yg berke-

Gerbong kereta api yang masih tersisa. Pengunjung mendatangi rumah yang saat ini dibangun diatas Camp Romusha dulunya.

bangsaan Australia dan New zealand Camp atau barak tempat para Romusha inilah yang dilihat pengunjung dalam trip tersebut, dimulai dengan Camp 1 di Tanjung Rhu, dilanjutkan dengan Camp II di jalan pandan,. Walaupuan saatnya sudah tidak berbentuk barak lagi, dan sudah tidak ada jejeak jejekmpahitb Romusha, namun kepedihan masih dirasa. Perjalanan dilanjutkan ke sisa-sisa gerbang dan lokomotif kereta api di Lipat kain. Walaupun sebagian sudah hilang akibat tangan-tangan

J

E

Ingin Kenalkan Riau Melalui Film ď Ž REDAKTUR: KUNNI MASROHANTI

jahil, namun petang itu lokomotif tua ini mampu menjelaskan betapa mereka pernah jaya, melintas, berlari dan berteriak nyaring pada masanya. Dan perjalanan mengesankan ini diakhir dengan buka puasa bersama di rumah Tuan Kadi, yang merupakan rumah singgah Sultan Siak dulunya. “Inilah catatan sejarah yang tak boleh hilang dan akan kami canangkan terus kepada generasi muda dan masyarakat dunia “ ujar Osvian. Berminat? Ikutilah heritage trip berikutnya.

S

S

Camp Romusha dulunya, yang bekerja keras membangun jalur kereta api.

L

BANYAK caranya mengenalkan Riau ke tingkat Nasional bahkan dunia, salah satunya dengan film. Inilah alasan Jesslyn Suganda untuk belajar sinematografi. Ia ingin menjadi sutradara dan membuat film tentang Riau. Jesu panggilan akrab Jesslyn memang memang menyukai hal hal baru, sehingga ia mencoba mengikuti ekskul cinematography di sekolah. Di sana, Jesu belajar banyak hal tentang film. Mulai dari cara merekam, cara membuat naskah, dan cara membuat iklan maupun film. Pengalaman pertama Jesu adalah berperan dalam iklan yang merupakan project pertama untuk angkatannya dan ditunjuk sebagai aktris untuk iklan tersebut. Berkat kerja keras serta kesungguhan semua pihak yang terlibat dan kru, Film mereka meraih juara pertama. Dan karena ingin menjadi sutradara jugalah, Jesu memilih untuk masuk jurusan IPS , karena menurutnya jurusan IPS dapat mengembangkan potensi dan bakat di bidang seni dan sosial serta dalam bidang IPS, interaksi dan sosialisasi lebih ditekankan sehingga Ia pun bisa menjadi anak yang cukup percaya diri. Semoga dengan film, Jesu bisa selalu mengharumkan nama sekolah, Riau dan Indonesia.(rdh)

Y

N BIODATA

n Nama: Jesslyn Suganda n Nama Panggilan: Jesslyn, Jesu n Tempat, Tgl Lahir : Pekanbaru, 19 Oktober 2000 n Nama Ayah : Wendy Suganda n Nama Ibu : Lee Eng n Anak ke: Kedua dari Tiga Bersaudara

n Sekolah: SMA Darma Yudha Kelas 11 IPS B n Tinggi Badan: 153 cm n Berat Badan: 48 kg n Ukuran Sepatu: 37 / 38 n Makanan Kesukaan: Sate n Minuman Kesukaan: Green Tea n Cita-Cita: Sutradara n Hobi: Mendengarkan Musik n Motto: Jalani Saja! Alamat: Jln. Jati No. 82B, Pekanbaru

ď Ž TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
2017 06 11 by Riau Pos - Issuu