2017 04 27

Page 29

Riau Pos  KAMIS, 27 APRIL 2017

 HALAMAN 29

S O F T

L E N S

Kebutuhan Medis atau biar Eksis?

Pakai dengan Benar WIH, 64 persen Zetizen ternyata pernah mengalami gangguan saat pakai soft lens loh. Mulai mata merah hingga gatal dan berair. Eits, jangan keburu nge-judge kualitas soft lens yang buruk tuh. Bisa jadi, kamu yang nggak menggunakan soft lens dengan benar. So, simak dulu deh penjelasan Prof Dr Diany Yogiantoro SpM(K), spesialis mata Siloam Hospital Surabaya dan di Surabaya Eye Clinic! (raf/c14/als)

’’Eye contact is way more intimate than words will ever be.’’ – Faraaz Kazi YAP, mata emang menjadi bagian penting saat kita ngobrol sama orang lain. Nggak heran kalau banyak orang yang berusaha ’’menghias’’ bagian matanya agar lebih menarik. Salah satu upayanya adalah menggunakan soft lens. Meski awalnya untuk kebutuhan kesehatan, soft lens kini juga banyak dipakai untuk menunjang penampilan. Nah, apa benar semua orang bisa segampang itu pakai soft lens? Let’s see the fact! Awalnya, soft lens emang digunakan karena adanya indikasi medis dan berfungsi sebagai alat bantu penglihatan pengganti kacamata. Soft lens bahkan makin disarankan buat mata dengan minus yang tinggi atau nggak seimbang melebihi tiga dioptri. Misalnya, mata kanan minus satu, sedangkan mata kiri minus tujuh. Nah, kondisi seperti itu disarankan pakai soft lens. Sebab, kalau menggunakan kacamata, ukuran bayangan yang jatuh bakal berbeda. Nah, kenyataannya, saat ini beberapa orang dengan mata normal dan nggak bermasalah pun ikutan pakai soft lens. Buktinya, 57 persen Zetizen pakai soft lens meski matanya normal. Nggak heran sih. Sebab, soft lens saat ini udah menjadi salah satu tren fashion. Apalagi dengan adanya berbagai macam pilihan warna, corak, diameter, dan merek di pasaran. Yap, selain beragam warna dan corak, sekarang makin banyak soft lens yang berdiameter besar. Tren satu itu datang dari beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Korea, maupun Thailand. Soft lens jenis tersebut mampu memperlebar iris mata sehingga terlihat lebar seperti mata boneka (doll eye). Bukan cuma di offline store, doll eye soft lens juga dijual secara online dan cukup menjamur. Bahkan, beberapa influencer seperti beauty vlogger hingga para Zetizen ikutan memakainya. Sebut aja Cindy Anatasya, Zetizen asal SMK dr Soetomo Surabaya, yang sering beli doll eye soft lens lewat Instagram. ’’Sebenarnya mataku nggak minus sih. Cuma, karena doll eye soft lens lagi ngehit di Instagram, akhirnya aku iseng beli dan suka karena mataku aslinya agak sipit,’’ jelasnya. Cindy pun sering menggunakan soft lens untuk event-event tertentu. Well, fenomena itu dibenarkan Prof Dr Diany Yogiantoro SpM(K), spesialis mata di Siloam Hospital Surabaya dan Surabaya Eye Clinic. Menurut dia, fungsi soft lens emang terbagi jadi dua. Yaitu, vision use yang

Pahami Masa Kedaluwarsa Walau lebih praktis daripada kacamata, soft lens punya masa kedaluwarsa yang dihitung sejak packaging dibuka. Meski ada rentang waktu kedaluwarsa, soft lens nggak seharusnya digunakan selama itu loh. ’’Misalnya, soft lens dengan tenggat enam bulan seharusnya dipakai dengan waktu kurang dari itu,’’ jelas Diany. ’’Selain kadar airnya berubah, soft lens mulai mengalami transformasi pada bulan kelima sehingga lebih baik nggak digunakan lagi,’’ tambahnya.

Lepas Pasang dengan Penjepit Hayo, siapa yang masih sering lepas pasang soft lens pakai tangan? Daripada kamu menyentuh langsung dengan tangan, sebaiknya gunakan penjepit khusus soft lens saat memakai atau melepasnya. ’’Dikhawatirkan, ada bakteri dan kotoran yang menempel di tangan dan berpindah ke soft lens yang nanti bisa masuk mata,’’ papar Diany. Well, kalau terpaksa, kamu bisa kok pakai tangan asal pastikan tanganmu benar-benar bersih ya.

membantu penglihatan mata minus dan cosmetic use sebagai alat mempercantik diri. So, sebenarnya sah-sah aja kok mata normal pakai soft lens. Eits, meski nggak ada masalah, penggunaan soft lens juga harus mengikuti aturan loh. Salah satunya, penggunaan diameter soft lens harus menyesuaikan dengan ukuran diameter kornea. ’’Soft lens ini pada dasarnya kan benda asing dan didesain khusus untuk kornea. Jadi, kalau diameter soft lens melebihi diameter kornea asli kita, sisa diameter itu bakal mengenai konjungtiva (bagian putih mata, Red) dan mengakibatkan iritasi, bahkan mata mudah kering,’’ papar Diany. That’s why, kamu harus berkonsultasi dengan dokter lebih dulu untuk menentukan soft lens yang tepat. Setelah konsultasi, dokter biasanya menunjukkan soft lens yang tepat buat kondisi matamu. Menurut Diany, harga soft lens yang dipesan melalui dokter bisa mencapai Rp 550 ribu–Rp 700 ribu per satu lensa. Waduh, tapi soft lens yang beredar di pasaran nggak semahal itu tuh. Kok bisa

Jaga biar Nggak Kering Sebelum pakai soft lens, pastikan matamu benarbenar bersih dan sehat. Artinya, mata nggak kering atau berair. Selain itu, jangan lupa gunakan obat tetes mata agar mata nggak mudah kering selama menggunakan soft lens. Sebab, pemakaian soft lens bakal menyerap banyak air mata kita yang mengakibatkan mata kering. ’’Seharusnya, kalau orang berkedip, kelopak mata bakal membasahi kornea. Adanya soft lens menghalangi hal tersebut sehingga bikin mata kering,’’ ujar Diany.

sih? Well, tenang aja guys. Soft lens pesanan emang lebih mahal karena didesain khusus, sedangkan yang diproduksi dengan jumlah banyak emang cenderung lebih murah. Entah itu soft lens murah atau mahal, Diany menyarankan pengguna selalu menjaga kebersihan supaya soft lens tetap steril dan terhindar dari debu. Sebab, kalau nggak, akan banyak gangguan yang bisa mengenai matamu. Mulai mata kering, gatal-gatal, hingga berair. So, kamu wajib aware kalau matamu udah mulai mengalami gangguan tersebut. Salah satu yang disarankan Diany adalah menggunakan kacamata pelindung ketika berada di luar, terutama saat mata menunjukkan gejala iritasi.(may/c14/als)

Perhatikan Durasi Pemakaian Selain cara memakai, melepas, dan merawat, jangan lupa perhatikan durasi pemakaian. Untuk soft lens daily care, penggunaan maksimalnya adalah 6–8 jam per hari. Lebih dari itu, dikhawatirkan bakteri di soft lens terus berkembang. ’’Sering merendam soft lens dengan cairan pembersih juga terbukti ampuh untuk mengantisipasi timbulnya bakteri sekaligus mata kering,’’ tutur Diany.

Sebanyak 43 di antara 82 persen Zetizen yang pernah pakai soft lens emang punya mata minus. Zetizen biasanya pakai soft lens saat... (3 tertinggi): Event tertentu 65% Setiap hari 13% Kalau mau foto-fotoan 7% Ayo jaga kebersihan saat pakai soft lens. Sebab, Zetizen di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan pernah mengalami gangguan mata merah dan berair saat menggunakannya.

MODEL: RANIA AMIRAH (SMAN 15 SURABAYA), FOTOGRAFER: RIFQI/ ZETIZEN TEAM, ILUSTRASI: RAMA/ZETIZEN TEAM

Kadar Air yang Tepat Berdasar Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, soft lens memiliki kadar air yang tinggi (>50%) dan rendah (<50%). Nah, kalau produksi air mata kita tergolong normal, sebaiknya pilih soft lens dengan kadar air tinggi. Kalau produksi air mata sedikit, pakailah soft lens berkadar air rendah yang lebih sedikit menyerap air mata.

Bahan Peningkat Oksigen BAHAN dasar pembuatan soft lens adalah hydroxyethyl methacrylate yang dapat menyerap banyak air di mata. Meski begitu, bahan tersebut dapat meningkatkan oksigen loh. Jadi, meskipun kornea tertutup saat pakai softlens, mata masih bisa melakukan pertukaran oksigen. Oh ya, makin tinggi minus soft lens, makin tebal juga layer hidrogelnya.

PROFIL RESPONDEN

Pendidikan SMP 18%

SMA

69%

KULIAH

13%

Jenis Cewek kelamin Cowok

Keren Dengan

Softlens

HAI Zetizen Team Riau. Guys uda pada tau donk mengenai softlens. Softlens adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu penglihatan sebagai pengganti kacamata. Softlens biasanya dipasang pada kornea mata dan terbuat dari plastik yang mengandung air. Seperti yang kita tahu softlens atau lensa kontak sudah sangat terkenal dan banyak juga pemakainya di indonesia. dan pada mulanya softlens dibuat dengan tujuan untuk membantu  REDAKTUR: ADE CHANDRA

penglihatan mata tanpa mengurangi penampilan wajah. Seiring dengan perkembangan dari waktu ke waktu kegunaan dasar softlens yang sebagai alat bantu penglihatan sudah bukan lagi alasan utama. ini tidak terlepas dari inovasi dan warna serta motif dari softlens itu sendiri yang semakin beragam guys. Bukan hal aneh sekarang ini justru yang memakai softlens adalah mereka yang tidak

Did You Know?

64% 36%

Usia 12–15 tahun

Beda dengan Kacamata Tahu nggak sih, kalau pakai soft lens, besar minus yang digunakan beda dengan kacamata? Sebab, soft lens menempel langsung di mata, sedangkan kacamata ada jarak. So, sebelum beralih ke soft lens, kamu wajib mengonversi minus. Dokter atau optik selalu menyediakan tabulasi konversi minus kacamata ke soft lens kok. (abs/c22/als)

Soft Lens Tahan Lama? Saat ini, ada loh soft lens yang bisa dipakai lama. Menurut Prof Dr Diany Yogiantoro SpM(K), spesialis mata di Surabaya Eye Clinic, ada tiga jenis soft lens. Yakni, daily, weekly, dan monthly care. Sesuai namanya, soft lens jenis weekly care dan monthly care dapat dipakai seminggu hingga sebulan sekali tanpa dilepas karena punya kadar air tinggi.

26%

16–18 tahun

62%

mengalami masalah kesehatan mata karena peran softlens sudah bergeser lebih ke aksesoris kecantikan wanita. Banyak para ahli kecantikan juga mengungkapkan bahwa softlens sudah tidak bisa terlepas dari Trend Mode Kecantikan wanita saat ini. Beragam kreasi tersebut membuat Zetizen Team Riau semakin perca diri. Tiara salah satu finalis Duta Bahasa Riau 2017 yang suka menggunakan softlens. ”Kalau keluar rumah suka pakai softlens membantu juga untuk penglihatan sebagai ganti kacamata dan tentu nya bikin nyaman dari pada harus menggunakan kacamata,” kata Tiara. Menarikkan hal positif terkait softlens. Softlens dari waktu ke waktu bisa kamu gunakan dengan nyaman semoga informasi dan pengalaman Zetizen Team Riau ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan terus semangat ya guys. (w/rio)

19–20 tahun

12%

JUMLAH RESPONDEN 1.567 ORANG. POLLING DILAKUKAN DI 34 PROVINSI, MULAI ACEH HINGGA JAYAPURA. SAMPLING ERROR 4,5 PERSEN.

TIARA ”Suka pakai softlens karena membantu untuk penglihatan sebagai ganti kacamat. Tentu nya bikin nyaman dari pada harus menggunakan kacamata”

KARMILA ”Suka sih pakai softlens untuk fashion dan membantu mata juga. Soalnya mata ku minus. Kalau kekampus paling suka pakai softlens hitam”  TATA LETAK: ARIF OKTAFIAN


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.