39
METROPOLIS
Riau Pos SENIN, 10 OKTOBER 2016
Fiber Optic Terganjal Rekanan Penggalian Laporan M ALI NURMAN, Kota m-alinurman@riaupos.co.id
Awal 2016 lalu, Direktur Utama PT SPP Heri Susanto dalam beberapa kesempatan UNTUK mendukung menyampaikan pengperwujudan Pekanbaru operasian direncanasmart city, pembangukan dilaksanakan pada nan jaringan fiber optik Februari 2016 setelah (FO) di Kota Pekanbasebelumnya direnru sangat diperlukan. canakan Oktober 2015. S ay a n g n y a, s e m p a t Mundurnya rencana direncanakan diluncurpengoperasian ini disekan Oktober 2015 lalu, butnya kala itu akibat hingga kini rencana itu HERI banyak kabel yang pubelum terealisasi. tus dampak pengerjaan SUSANTO Sempat digadang-gadrainase dibeberapa dangkan akan menjadi solusi ja- ruas Jalan di Kota Pekanbaru. ringan komunikasi di masa depan Selain putusnya kabel, disedan menjadi bagian penerapan butnya pula saat itu kontraktor konsep smart city, toh nyatanya mengerjakan penggalian tidak pembangunan jaringan FO tak sesuai dengan spesifikasi yang jelas. telah ditentukan, yakni hanya 1 Pembangunan jaringan FO ini meter, sementara seharusnya di berada di bawah tanggung jawab kedalaman 1,5 meter. Akibatnya, Perusahaan Daerah (PD) Pem- ketika dilaksanakan pengerjaan bangunan. Badan Usaha Milik drainase di Jalan Ahmad Yani, Daerah (BUMD) milik Kota Peka- Jalan Cokroaminoto, Jalan Sudirnbaru yang kini sudah berubah man, Jalan Cempaka, Jalan M menjadi PT Sarana Pemban- Yamin, Jalan Soekarno Hatta dan gun Pekanbaru (SPP) ini sudah Jalan Yos Sudarso, kabel-kabel memasang 500 hand hole dengan tersebut putus. panjang 157 km jaringan yang terWali Kota (Wako) Pekanbaru dapat pada 71 koridor jalan dan Dr H Firdaus ST MT akhir pekapasitas 144 core. Selain untuk kan lalu sempat diwawancarai kepentingan bisnis, keberadaan terkait hal ini.’’Kemairn saya FO dalam perencanaannya ber- mendapatkan informasi ini ada tujuan untuk memudahkan mas- kesalahan di kontraktor mereka. yarakat Pekanbaru mendapatkan Dalam artian spesifikasinya kan pelayanan teknologi. ditanam harus diatas 1,5 meter,
ini ditanam mereka 50 cm, ada perbaikan jalan terganggu dan rusak,’’ katanya. Saat disampaikan bahwa launching jaringan FO itu sudah setahun tertunda, ia tak tahu secara persis kenapa hal itu terjadi. ‘’Saya dengar laporannya seperti itu. Secara teknis saya tidak tahu pasti,’’ imbuhnya. Sementara itu, Dirut PT SPP Heri Susanto saat ditanyakan perkembangan pengerjaan jaringan FO itu masih menyebutkan jaringan itu masih menjadi tanggung jawab investor. ‘’Itu investor lah yang punya tanggung jawab. Mereka sedang berjibaku memperbaiki jaringan ini semua,’’ sebutnya. Mengenai kedalaman kabel jaringan yang tak sesuai, apakah pekerjaan tak diawasi, Heri kembali menyebut itu merupakan tanggung jawab investor. ‘’Itu kan uang mereka semua, tidak ada uang kami. Jadi si pemilik modal mereka yang mengerjakan, menunjuk kontraktor. Investor ini dari Jakarta,’’ ungkapnya. Kapan peluncuran akan benar-benar terealisasi, Heri tak bisa memastikan.’’Memang tidak sesuai denga harapan tahunnya. Semua on progress., waktu saja yang berubah. Saya sudah ke Jakarta. Kami ingin mempertanyakan kelanjutannya bagaimana, kapan diluncrukan,’’ tutupnya.(yls)
Baru PJU di Tampan Dimeterisasi KOTA(RP) -Bengkaknya tagihan listrik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru setiap bulannya, khususnya tagihan penerangan jalan umum (PJU) membuat pemko mencari solusi. Yaitu memeterisasi semua PJU. Saat ini baru Kecamatan Tampan yang PJU-nya sudah dimeterisasi. Sementara kecamatan lainnya menyusul. “Sampai saat ini baru satu Kecamatan Tampan yang terlaksana meterisasi PJU-nya. Dan untuk pemakaian lampu hemat energi (LED) belum semua lampu jalan memakainya,” kata Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru Zulkifli Harun
kepada Riau Pos, Ahad meskipun sudah ada (9/10). yang dimeterisasi, tagiDitegaskan pria yang han listrik Pemko bukan akrab dipangil Ongah malah turun, tapi makin Zul ini, menekankan, ke naik. “Di mana tagihandepan kalau mau hemat nya itu berdasarkan hastagihan listrik khususnil penghitungan pihak ya PJU, semua harus mePLN saja, sementara terisasi dahulu, setelah kami tidak bisa ngecek,”itu baru lampunya LED. paparnya. “Jadi nanti ada per- ZULKIFLI Kapan seluruh PJU hitungan yang bakal di HARUN dimeterisasi, semua terlakukan. Setelah megantung ada tidaknya terisasi berapa tagihannya, dan anggaran pemko. “Untuk kondisi setelah dipasang LED berapa pula sekarang ini dan 2017 belum kami tagihannya. Ini untuk kontrol anggarkan. Bisa jadi di (APBD, kami, LED itu lampu mahal, “ red) Perubahan 2017. Semua sebutnya lagi. tergantung kondisi keuangan Sekarang ini disebutkannya, pemko,” tegasnya.(gus)
MHD AKHWAN/RIAUPOS
JALAN BERLUBANG: Seorang pengendara roda dua melintasi Jalan Ahmad Yani I yang berlubang dan dipasang plang kayu pengumuman acara pesta warga, Ahad (9/10/2016).
Si-Pol Jadi Kebanggaan KOTA (RP) – Mewujudkan Peka- berguna bagi masyarakat itu nbaru smart city tak hanya dilaku- untuk mengetahui informasi dan kan Pemko Pekanbaru. mendaftarkan diri pada Pihak Polresta PekanSistem Pelayanan Pubbaru pun tak mau ketlik Kepolisian yang ada inggalan. di Polresta Pekanbaru Tal lama lagi, Polresta secara online. Pekanbaru akan melun“Diantaranya ada curkan layanan Si-Pol laporan dan pengaduatau Sistem Pelayanan an masyarakat pada unit Online. “Benar, dalam SPKT online. Begitu juga waktu dekat ini kami akan Informasi dan Registrasi lounching Si-Pol untuk TONNY pemohonan SIM (Surat memudahkan pelayanan HERMAWAN Izin Mengemudi) secara kepada masyarakat,” jelas online,” ujar Tonny. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Ia juga mengatakan bahwa Tonny Hermawan saat dikonfirma- Si-Pol adalah sebagai bentuk si Riau Pos, Ahad (9/10). moderenisasi dalam teknologi. Diungkapkan Toher, bahwa Diharapkan dengan adanya apaplikasi berbasis android yang likasi itu agar masyarakat ikut
200 Personel Polisi Amankan MTQ KOTA (RP) – Mengamankan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV Provinsi Riau, 200 personel kepolisian disiagakan. “Lebih kurang 200 personel. Ini untuk pengamanan gabungan Polresta beserta jajaran selama MTQ,” jelas itu Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Budi Setyawan melalui Wakasat Lantas AKP Hendrizal Gani, kemarin. Ahad (9/10) pagi, aparat kepolisian khususnya dari Satlantas Polresta Pekanbaru mengamankan
arus lalu lintas saat pelaksanaan pawai taaruf MTQ. Kekuatan pengamanan itu dilakukan oleh seluruh jajaran Satlantas dan dibekap Polsek Pekanbaru Kota serta Dinas Perhubungan Pekanbaru. Pantauan, ratusan peserta pawai MTQ berkumpul di Jalan Diponegoro dan Gajah Mada sebelum start. Selama berjalannya rombongan pawai, Polantas mengamankan jalur yang dilewati. Bahkan arus di Jalan Sudirman dialihkan
Jangan Tunda Program Bayi Tabung KOTA (RP) - Program bayi tabung sudah tak asing lagi didengar. Program ini menjadi salah satu upaya bagi pasangan suami istri yang sulit mendapatkan anak. Namun dalam mengikuti program bayi tabung ini, pasangan suami istri tidak bisa mengikuti secara langsung. Ada berbagai rangkaian yang harus diikuti. Pertama yaitu kondisi sperma dengan konsentrasi dibawah 10 juta per cc sampai 0 (azoospermia). Kedua yaitu saluran tuba yang tersumbat atau bengkak (hidrosalping). Untuk itu disarankan bagi pasangan yang sudah melakukan hubungan seksual secara rutin selama 1 tahun lebih dan istri belum hamil, berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui masalahnya. Setelah itu juga melakukan test darah yang bisa diikuti di Laboratorium Prodia. Seperti yang diungkapkan dr Ihsan Suheimi SpOG selaku Clini-
cian Fertility/IVF (bayi tabung) di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC) kepada Riau Pos. Bayi tabung adalah proses di mana sel telur matang diambil dari indung telur ibu, kemudian dibuahi dengan sperma di dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi. Untuk waktu proses bayi tabung terang dr Ihsan, diperlukan waktu 14 - 16 hari, sampai embrio dimasukan ke rahim ibu. Sementara melihat hasil perkembangannya (positif atau negatif) juga diperlukan waktu 14 hari. “Di fase inilah kita dapat melihat apakah proses pembuahan yang kita lakukan di luar kandungan berhasil atau tidak,” terangnya. Ia juga menjelaskan faktor kesuburan pasangan suami istri sangat ditentukan untuk mengikuti program bayi tabung. “Faktor kesuburan ditentukan 30 persen dari
suami, 30 persen istri, 30 persen faktor suami istri dan 10 persen tidak diketahui,”ungkap dr Ihsan. Ia juga menyebutkan faktor umur sangat mempengaruhi dalam keberhasilan program bayi tabung. Dimana usia di bawah 38 tahun masih punya harapan tinggi. “Jika dokter menyarankan anda untuk mengikuti program bayi tabung sebaiknya jangan ditunda-tunda, karena tidak ada obat untuk memudakan usia”, candanya. Jika Anda setuju dengan program bayi tabung, maka pasangan akan diminta melakukan pemeriksaan darah untuk screening, dan datang di haid hari pertama untuk screening usg dan hormonal, baru dilanjutkan dengan injeksi tiap hari selama 8-12 hari, tergantung dari perkembangan telur si ibu. “Penyuntikan bisa dilakukan oleh perawat yg sudah dilatih maupun bisa juga secara mandiri di rumah setelah diajarkan pada pasien,
berpatisipasi dalam pengawasan kinerja kepolisian. “Dengan adanya aplikasi ini menjadikan polisi semakin profesional semakin modern dan dipercaya oleh masyarakat,” kata Tonny. Pantauan Riau Pos di ruangan Promoter yang baru dibangun itu tampak semua program program Si-Pol, program Alarm Polisi Datang ketika ada peristiwa (aduan masyarakat) telah terpasang. Bukan hanya itu, semua program-program Kapolri, Kapolda serta inovasi Kapolresta Pekanbaru akan dimuat di ruangan 4x10 meter tersebut. Hal ini dalam rangka melayani masyarakat Kota Pekanbaru.(man)
DEBSY MEDYA SEPTIANI/RIAU POS
FOTO BERSAMA: Dr Ihsan Suheimi SpOG (kanan) selaku Clinician Fertility/IVF (bayi tabung) Pekanbaru Medical Center (PMC) berfoto bersama salah seorang pasiennya Pica (29) (tengah) yang mengikuti program bayi tabung, belum lama ini.
setelah matang telurnya (biasanya hari ke 9-13), baru dilakukan petik telur (OPU/Ovum Pick Up), dilanjutkan dengan penyuntikan sperma ke telur yg di petik (ICSI/ Intra
Cytoplasmic Sperm Injection), lalu dibiakkan di labor embryologi selama 3-5 hari, setelah itu baru di lakukan penanaman embrio (Embrio Transfer) pada rahim si ibu”,
sementara ke Jalan Cut Nyak Dien untuk mengatasi macet dan penumpukan kendaraan. Kaur Bin Ops (KBO) Lantas , Ipda Fandry selaku memimpin giat itu mengatakan, bahwa pengamanan jalur dilakukan dikiri dan kanan badan jalan. “Kami mengawasi pawai dan mengantisipasi macet. Sebab rombongan pawai ini melintas pada jalan protokol sehingga dikhawatirkan terjadi penumpukan kendaraan, “ jelas Fandry.(man) terangnya Saat ini, lanjut dr Ihsan, di tahun 2014-2016 ini telah memiliki sekitar 44 pasangan suami istri yang telah mengikuti program bayi tabung tersebut. Dari 44 itu, 25 berhasil hamil, 5 keguguran, 10 sedang dalam masa hamil dan 9 telah melahirkan bayi dengan selamat dan mendapatkan momongan melalui program ini. “Kami telah menerima pasien sejak Desember 2013 lalu, dan kini telah membuahkan hasil yang memuaskan bagi kami dan para pasien kami. Sebab kami dapat membantu memecahkan masalah pasien dan pasien merasa senang dengan adanya bantuan kami ini,” katanya. Biayanya sendiri, dr Ihsan menyebutkan angka berkisar Rp60 juta. Dalam proses bayi tabung ada dua cara. Yaitu Long Protocol dan Short Protocol. Ini tergantung kondisi si ibu. Short Protocol lebih banyak dipilih karena mengurangi risiko buat ibu dan jauh menurunkan biaya.(tya)
Masyarakat Merasa Lebih Aman Sambungan dari hal. 33
ini pemerintah masih belum memberi kenyamanan bagi masyarakat. Khususnya dalam melindungi. Padahalkan pemerintah wajib menyediakan fasilitas publik seperti CCTv untuk mengawal aksi kriminal. Bukan hanya mampu menga-
rahkan pihak keamanan, siskamling dan lainnya. Tapi juga menempatkan CCTv di ruang publik yang sangat penting. Jika pun sudah dipasang, toh kriminalitas masih terjadi dan aksi tersebut masih sulit terungkat karena tak terjangkau CCTv,” tegasnya. Menurut pria yang sehari
hari bekerja kantoran ini, pihak pihak swasta seperti hotel dan perusahaan sudah cukup sadar pentingnya CCTv. Namun, CCTv yang mereka pasang tentu hanya disekitar tempat operasional mereka. Di luar itu tentu menjadi tugas pemerintah. Warga lain juga mengatakan hal yang senada dengan Febri-
an. Ia adalah Humairah Putri. Ia merasa lebih aman jika disuatu tempat ada CCTv. Khususnya ditempat keraiaman seperti jalan. Sehingga jikapun terjadi sesuatu, bisa diketahui kronoligis dan pelakunya. Tapi, menurut Humairah CCTv yang ada saat ini belum memenuhi. Bahkan ada yang rusak atau tak
CCTv is Back! Sambungan dari hal. 33
di Kominfo. Untuk titik pemasangan, tahap awal di jalan-jalan protokol seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan A Yani, dan lainnya. ‘’Semua dikoordinasikan dahulu. Untuk titik pemasangannya disur vei dulu,” tuturnya. Polda Riau Mendahului Sementara itu, Polda Riau sudah lebih dahulu melakukan pengawasan terhadap situasi Kota Pekanbaru melalui CCTv. Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Guritno Wibowo menjelaskan CCTv yang tersedia di Riau Safety Driving Center (RSDC) berfungsi untuk memantau arus lalu lintas di kawasan Kota REDAKTUR: YULIANTI SABIKIS
Pekanbaru. Ada beberapa titik yang diletakkan CCTV. Meliputi wilayah pusat keramaian seperti Jalan Sudirman tepatnya di depan Mal Pekanbaru, Polda Riau, Jalan Riau, lokasi di dekat RSDC serta beberapa titik lainnya. “Yang pertama itu pengurai kemacetan. Jadi dibeberapa jalan utama yang kami pantau. Jika terjadi kemacetan, petugas Riau Traffic Management Center (RTMC) langsung meneruskan informasi tersebut kepada petugas di lapangan. Agar nantinya dapat diuraikan oleh petugas. Begitu juga dengan kecelakaan,” terangnya. Memang, dari kunjungan Riau Pos ke RTMC Polda Riau terlihat beberapa komputer yang dikoneksikan langsung ke
seluruh CCTv yang terpasang. Hebatnya, gerak CCTv juga dapat dikendalikan dari sana. Sehingga apapun aktivitas yang terjadi di Jalan dapat terlihat dengan jelas. Terlebih CCTv yang dipasang memiliki kemampuan zoom kamera yang cukup jauh. Layanan 112 Untuk program smart city ini juga, kata Masisco, Pemerintah Kota Pekanbaru mendapat dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini layanan tunggal 112. “Ini nanti diberikan pemerintah pusat melalui bentuk sewa atau hibah sehingga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan penanganan layanan darurat. Semisal kecelakan di jalan atau tindak kriminal, kebakaran, banjir, atau darurat lainnya.
Nanti akan dilayani langsung oleh 112 yang ada di Kominfo,” ujar Maisisco. Sekarang layanan 112 itu sudah ada di Jakarta, artinya nanti akan diserahkan juga ke Pemerintah Kota Pekanbaru. “Dalam layanan 112 nanti, kami bekerja sama dengan pihak kepolisian, pihak rumah sakit dan juga keamanan lainnya, “ paparnya. Dikatakannya juga, dalam waktu dekat bakal ada namanya command center, atau ruangan khusus smart city, server utama. “Dalam upaya dapat memberikan informasi-informasi yang di sampaikan kepada masyarakat Pekanbaru,” singkatnya. (gus/nda/yls)
diketahui lokasinya. “Ya pentinglah. Kami jadi merasa aman kan. Tapi sepertinya saya tidak pernah lihat ya CCTv nya maupun fungsinya. Harapannya ya semoga bisa dipasang di setiap sudut kota. Warga jadi merasa ada yang memantau 24 jam,’’ pungkasnya. Ia juga berharap, masyarakat bisa menjaga fasilitas umum tersebut. Bukan justru nantinya dirusak atau dihancurkan seperti fasilitas umum lainnya. CCTv itu juga sangat diperlukan untuk membantu kin-
erja polisi ketika ada kejadian kejahatan dan juga kemacetan. “Kalau fungsinya jelas, tentu CCTv ini sangat diperlukan. Namun kalau hanya menghabiskan anggaran sebaiknya perlu dipertimbangkan ulang fungsinya,” katanya. Menurut pendapat warga kota yang lain, Ari warga jalan Durian. CCTV ini kalau di televisi dia melihat sangat membantu sekali untuk pengungkapan kasus, dan juga mengantisipasi tindak kriminal. Untuk Pekanbaru bagaimana? Diharapkannya, setidaknya
berfungsi sama. Dan dapat membantu percepatan pengungkapan kasus yang terjadi diarea pantauan CCTv itu. “Memang Pekanbaru sudah layak lah diterapkan CCTv, dan penempatannya harus di titik-titik yang rawan,” sebut Ari. Tidak hanya untuk antisipasi tindak kejahatan saja CCTv itu, harapan Ari juga perlu juga dipasang di sudut-sudut taman kota, atau hutan kota. “Karena didaerah ini juga banyak kejahatan tindak asusila,’ ‘ katanya. (azr/gus)
Pelombaan Siap Digelar Sambungan dari hal. 33
domain LPTQ. ’’Insya Allah semua sudah selesai. Kedua persiapan dari sisi pelaksanaan lomba, itu dari LPTQ , domainnya lebih banyak provinsi,’’ paparnya. Saat pertandingan berlangsung, Azwan menyebut pengamanan juga disiapkan dari personel Satpol PP, TNI, Polri dan Dinas Perhubungan. ’’Satu ambulans juga sudah kami siapkan bila terjadi hal yang perlu penanganan khusus. Di
setiap kafilah ada LO (Liason Officer) yang mengkomunikasikan kafilah ini,’’ terangnya. Dari data yang Riau Pos dari situs riau.kemenag.go.id, lokasi-lokasi yang akan menggelar pertandingan adalah area utama Masjid Raya An-Nur, Masjid Al Falah Darul Muttaqin, Masjid Nurussalam, Gedung Guru, MAN 2 Model dan Masjid Al Mukhlisin. Sementara cabang-cabang yang akan dipertandingkan diantaranya adalah tahfiz juz dan tilawah, tahfiz 10 juz, khatt
dekorasi, khatt hiasan mushaf, MMQ tilawah remaja, tilawah cacat netra, tahfiz 5 juz dan tilawah, tahfiz 20 juz, Tafsir bahasa Indonesia, syahril Alquran dan tilawah dewasa. Pengurus masjid tempat perlombaan digelar dipastikan Azwan juga akan mendukung jalannya MTQ di sana.’’Kami pun sudah berkoordonasi dengan semua tempat perlombaan. Kita minta dukungan seluruh pengurus masjid. Siap meramaikan,’’ tutupnya.(ali) TATA LETAK: YAYA