2016 08 29

Page 26

PRODUMAI

26

Riau Pos SENIN, 29 AGUSTUS 2016

Dinamika Kota Pelabuhan

2,5 Ton Pupuk Oplosan Diamankan Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai hasanal-bulkiah@riaupos.co.id

SEBANYAK 2,5 ton pupuk yang diduga dioplos berhasil diamankan Kodim 0320/Dumai Jumat (26/8) malam di sekitar Jalan Garuda Kelurahan Kampungbaru, Kecamatan Bukit Kayu Kapur.

Diduga aksi oplosan tersebut sudah berlangsung lama, na mu n p ro d u k s i n ya ha n ya kecil-kecilan. Mereka diduga mengoplos senyawa KCL dengan senyawa ZA. Padahal senyawa ini merupakan subsidi dari pemerintah. Komandan Kodim 0320/Dumai, Letkol Kav Rendra Siagian

menjelaskan bahwa pelaku pengoplosan pupuk ini berdiri secara kecil-kecilan dan membuat hanya dengan sesuai pesanan. ‘’Siapa yang memesan dengan mereka baru dibuat, tidak produksi dalam jumlah besar, hanya kecil-kecilan,’’ terangnya. Diterangkan pria berpangkat cakra dua ini, kegiatan mengo-

plos tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat, terutama karena KCL merupakan subsidi pemerintah. Dari hasil pemantauan di lapangan, pupuk oplosan ini dikemas dengan menggunakan kemasan goni yang tertera milik PT Willmar sebanyak 50 sak. ‘’Selanjutnya kami akan me-

nyerahkan ke pihak kepolisian untuk penyidikan lebih lanjut, serta pihak Willmar juga akan membuat laporan,’’ ujarnya. Humas PT Willmar Marwan Anugrah mengatakan akan membuat laporan ke Polisi Resor Du mai setelah pihak Kodim m e nyerahkan ke kepolisian. Tentunya hal ini bisa merugikan

nama perusahaan, kenapa mereka menggunakan nama kami,’’ terangnya. Ia berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara hukum, karena dengan menggunakan nama Wilmar bisa berdampak tidak baik bagi perusahaan. ‘’Kami perusahaan yang taat akan aturan,’’ tuturnya.(nto)

Plang Nama Proyek Jembatan Sungai Tanpa Nilai Anggaran PUPUK: Dandim Dumai Lektol Kav Rendra Adrian Siagian (tengah) saat menujukkan pupuk yang dioplos di Makodim Dumai, Jalan Sultan Syarif kasim, Jumat (25/8/2016).

HASANAL BULKIAH/RIAU POS

Karyawan Terlibat Pencurian dengan Nilai Rp1,3 Miliar Ditangkap DUMAI (RP) - Satreskrim Polres Dumai berhasil menangkap tiga karyawan yang terlibat pencurian di PT FA Karya Niaga yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman. Tidak tanggung-tanggung akibat pencurian tersebut pihak perusahaan merugi sekitar Rp1,3 miliar. Ketiga karyawan ini berinisial DR (30), MS (41) dan SH (25) mereka ditangkap pada akhir pekan lalu di tempat berbeda. Penangkapan ketiga karyawan tersebut berawal dari laporan pihak perusahaan. Pihak perusahaan, Senin (27/6)

lalu sekitar 12.20 WIB saat jam istirahat Hanki (Manager FA Karya Niaga) datang ke gudang FA Karya Niaga di Jalan Sudirman Dumai untuk memeriksa pemuatan barang-barang milik FA Karya Niaga. Saat itu, pelapor melihat pintu gudang dalam keadaan terbuka. Atas temuan tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan jumlah stock barang di dalam gudang. Hasilnya diketahui bahwa sudah banyak barang yang hilang dengan total audit kerugian atas semua barang yang hilang sekitar Rp1.368.672.243.

Atas kehilangan tersebut perusahaan melaporkan ke Polres Dumai. Dari laporan tersebut pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Pada Kamis (25/8) lalu berhasil mendeteksi pelaku, tim Opsnal Polres Dumai awalnya melakukan penangkapan terhadap tersangka pencurian DR di Jalan Kelakap Tujuh tepatnya di depan Loket Bus KUPJ Dumai Kelurahan Ratu Sima Kecamatan Dumai Barat- Dumai. Dari pengakuan tersangka Jumat (26/8) dilakukan pengembangan dan dilakukan penang-

kapan terhadap dua orang pelaku lainnya MS dan SH di Rohil. Selain tersangka polsek juga mengamakan 176 kotak susu cair merek nestle bear brand (30 kaleng per kotak), satu unit alat troli warna kuning, satu pallet/kayu alas produk, satu gembok berikut anak kuncinya, satu anak kunci palsu (duplikat). ‘’Pelaku saat ini sudah diamankan dan diperiksa penyidik, tersangka dikenakan pasal 363 KUHP tentang curat dengan enam tahun penjara,’’ terang Kapolres Dumai AKBP Donal H Ginting.(hsb)

DUMAI (RP) - Pembangunan lanjutan jembatan Sungai Dumai mulai disoroti. Pasalnya pihak kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) memasang plang tanpa ada nilai anggaran proyek. Hal itu membuat banyak pihak menduga kontraktor terkesan menutup-nutupi nilai proyek yang diberikan PT Pelindo I Dumai sebagai pemilik proyek. Bahkan, plang proyek tersebut dipasang disisi sebelah barat, dekat bandar bakau, padahal di sana belum dilaksanakan pengerjaan jembatan, sisi yang sudah di kerjakan yakni disisi sebelah timur dekat Jalan Datuk Laksamana. Di dalam plang tersebut yakni nama kegiatan, lokasi, pemilik proyek, nomor kontrak, kontraktor, konsultas supervisi dan waktu pelaksanaan. Tanpa ada nilai proyek anggaran dari pembangunan jembatan tersebut. Pantauan Riau Pos di lapangan, memang pekerjaan jembatan Sungai Dumai kembali dilanjutkan PT Pelindo I. Jembatan itu akan menghubungkan sisi timur dan sisi barat yang dipisahkan oleh sungai. Jembatan itu nantinya akan digunakan untuk truk-truk besar menuju ke Purnama dan Sungai Sembilan.

General Manager PT Pelindo Junaidi saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengaku jika plang sudah dipasang, namun mengenai anggaran ia mengelak jika itu sudah terpusat di Pelindo Pusat. Selain itu, ia mengatakan masyarakat tidak memiliki kepentingan untuk mengetahui hal tersebut. ‘’Dalam kontrak tetapi dicantum,’’ terangnya. Mengenai adanya kesepakatan bersama dengan tokoh masyarakat Dumai mengenai Pelindo boleh melanjutkan pembangunan jembatan, namun harus membangun tugu situs budaya yang ada di dalam Bandar Bakau. Junaidi menyebutkan bahwa itu bisa saja dibicarakan kembali yang jelas saat ini pihaknya berharap masyarakat mendukung pembangunan jembatan tersebut. ‘’Nanti bisa dibicarakan lagi. Bagaimana selanjutnya yang jelas saat ini dilakukan dulu kelanjutan pembangunan jembatan,’’ terangnya. Pembangunan jembatan Sungai Dumai memang sempat tertunda beberapa tahun. Saat itu pihak pelindo baru membangun tiang-tiang jembatan tersebut. ‘’Akan dibangun secara bertahap,’’ tuturnya.(hsb)

PROINHU Negeri Bersejarah

Perampok Beraksi di Rumah Toke Emas Laporan KASMEDI, Belilas kasmedi@riaupos.co.id

KASMEDI/RIAU POS

RUBUH: Stadion mini di lapangan sepakbola Desa Alim, Kecamatan Batang Cenaku rubuh akibat diterjang angin kencang, Ahad (28/8/2016).

Stadion Mini Desa Alim Rubuh BATANGCENA (RP) - Stadion mini di lapangan bolakaki Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) rubuh diterjang angin kencang. Akibatnya, proyek yang bersumber dari alokasi dana desa (ADD) senilai Rp83 juta akan terbuang sia-sia. Bahkan kondisi pembangunan tribun mini tersebut saat ini diperkirakan baru mencapai sekitar 50 persen. Sementara waktu pekerjaanya sudah berakhir pada 11 Agustus 2016 lalu. Tidak hanya itu, material pembangunan stadion mini tersebut diduga tidak sesuai dengan ketentuannya. “Stadion mini ini rubuh diterjang angin Kamis (25/8),” ujar Wakil Ketua BPD Alim Hendri Alian didampingi pemuka masyarakat Desa Alim yang juga mentan anggota DPRD Inhu hamrin Syam, Ahad (28/8). Dijelaskannya, di Desa Alim pada 2016 ini terdapat sebanyak empat bangun isik yang dianggarkan melalui ADD 2015. Di REDAKTUR: HERIANTO BASERAH

antara bangunan isik itu yakni pembangunan stadion mini di lapangan sepakbola, pembangunan pagar Masjid Mualimin, pembanguna aula kantor desa dan pembangnan MDA. Sejak pencairan ADD 2015 pada 21 Maret 2016, sejumlah pembangunan itu mulai di gesa. Bahkan, ketika masa pekerjaan sudah berakhir pada 11 Agustus 2016 atau selama 90 hari. Belum ada diempat pembangunan isik itu yang mencapai 100 persen. Untuk pembangunan aula kantor desa dengan anggaran Rp86 juta mencapai sekitar 80 persen. Pagar masjid dengan anggaran Rp24 juta mencapai sekitar 90 persen, pembangunan tribun mini dengan anggaran Rp83 juta mencapai sekitar 50 persen dan pembangunan MDA dengan anggaran Rp222 juta lebih baru mencapai 0,5 persen. Kondisi pembangunan ini sempat disampaikan kepada Kepala Desa Alim dengan maksud ingin mencari solusi atas kendala yang

dihadapi. Hanya saja, Kepala Desa Alim sepertinya tidak bersedia dan pernah menggelar rapat bersama. “Rencana pembangunan ini juga tanpa musyawarah dengan BPD tetapi karena untuk kepentingan bersama, BPD tidak mempermasalahkan,” ungkapnya. Untuk itu harapnya, kepada Kepala Desa Alim hendaknya dapat menyelesaikan pembangunan yang ada. “Selain tidak pernah bermusyawarah tentang rencana pembangunan, BPD juga belum mengetahui kondisi keuangan untuk kelanjutan pembangunan ini,” terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Alim Sulkarnain ketika akan dikonirmasi di rumahnya sekitar pukul 15.00 WIB belum berhasil. Karena sesuai keterangan istrinya, sedang tidur. Bahkan sempat ditunggu sekitar 1 jam, Kepala Desa Alim Sulkarnain tidak kunjung bangun dari tidurnya. Begitu juga ketika dikonirmasi melalui handhonenya dengan nomor 0852 7473 0XXX tidak kunjung dibalas.(kas)

AKSI perampokan menggunakan senjata api (Senpi) kembali terjadi dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Perampokan kali ini dialami oleh pemilik toko emas Bedrianto (39) di Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida. Atas perampokan itu, emas lima mayam, dua handphone dan uang tunai sekitar Rp6 juta berhasil dibawa lari oleh kawanan perampok atau dengan total sekitar Rp30 juta. Saat ini pihak Kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap kawanan perampok tersebut. Ketika hal itu dikonirmasikan kepada Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIk melalui Paur Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak membenarkan atas kejadian itu. “Benar, Ahad (28/8) sekitar pukul 02.40 WIB terjadi tindak pindana pencurian dengan kekerasan menggunakan senpi di RT20 RW05 Kelurahan Pangkalan Kasai Keca-

matan Seberida dengan korban Bendrianto,” ujar Paur Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak, Ahad (28/8). Dijelaskannya, pelaku perampokan diperkirakan sebanyak empat orang. Di antara pelaku yakni sebanyak tiga orang memakai helm dan satu orang di antaranya mengakai topi. Bahkan, dari logat bahasa pelaku saat beraksi di rumah korban, terdengar oleh korban dengan logat bahasa Palembang. Sementara para pelaku masuk ke rumah korban dengan cara merusak dan memecahkan kaca. Bahkan terali yang ada di jendela bagian depan rumah dirusak menggunakan martil besar jenis godam. “Ketika itu pula korban terbangun hingga memeriksa ruang tamu. Hingga diantara pelaku menembak dari luar sebanyak satu kali hingga membuat korban takut,” ungkapnya. Bahkan, ketika para pelaku sudah berhasil masuk melalui jendela yang dirusak dan langsung menanyakan kepada korban

tempat penyimpanan emasnya. Hanya saja korban sempat menjawab, emas tidak ada di rumah dan disimpan di pasar. Tidak percaya dengan ucapan korban, para pelaku perampokan memukuli korban. Akibat dipukul tersebut, korban terjatuh dan mengalami luka robek di kepala. “Karena emas yang dimaksud tidak ada di rumah. Para pelaku mengambil barang-barang milik korban berupa perhiasan kalung dan cincin emas yang ada di badan istri dan anak korban sekitar 5 mayam serta barang-barang berharga lainnya,” sebutnya. Setelah mengambil barang-barang milik korban, para pelaku langsung melarikan diri menggunakan dua unit sepeda motor termasuk sepeda motor korban merek Yamaha Scorpio BM 3763 TW. “Kejadian itu baru pada paginya dilaporkan korban ke Polsek Seberida dan saat ini masih dalam tahap lidik,” terangnya.(nto)

Polres Amankan 1.135 Pil Ekstasi RENGAT (RP) - Setelah berhasil mengamankan sebanyak 48 kilogram ganja dari dua tersangka di antaranya MU (21) dan MR (20) sama-sama warga Desa Paloh Mampre Kelurahan Sisam Kabupaten Aceh Utara, Rabu (17/8). Kali ini, Polres Indragiri Hulu (Inhu) berhasil mengamankan sebanyak 1.135 butir yang di duga pil ekstasi berwarna merah jambu. Dimana pil ekstasi tersebut diamankan dari tersangka RO (44) warga Kelurahan Sekar Mawar Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten (Inhu) Sabtu (27/8) sekitar pukul 16.30 WIB. “Penangkapan tersangka masih dilakukan pengembangan,” ujar Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK melalui Paur Humas Polres Inhu Iptu Yarmen Djambak, Ahad (28/8). Dijelaskannya, penangkapan tersangka berdasarkan informasi yang

diterima anggota Satuan Narkoba Polres Inhu tentang kepemilikan narkotika jenis pil ekstasi dari masyarakat. Dari informasi tersebut, sejumlah anggota Satuan Narkoba Polres Inhu yang dipimpin oleh Tim Satuan Narkoba Polres Inhu Bripka Andre meluncur ke rumah tersangka di Jalan Namboya Kelurahan Sekar Mawar Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Inhu. Ketika dilakukan penggeledahan di rumah tersangka, ditemukan sebanyak 115 butir pil ekstasi di dalam kamarnya. Bahkan ketika dilakukan penggeladahan lanjutan, di rumah tersangka, kembali ditemukan pil ekstasi sebanyak 1.020 butir pil ekstasi. “Dari penangkapan tersangka bersama barang bukti mencapai sebanyak 1.135 butir yang diduga pil ekstasi,” ungkapnya. Tidak hanya itu, Satuan Narkoba Polres Inhu juga mengaman-

kan satu set alat isap sabu, satu mancis, dua kaca pirek, satu dompet warna merah, satu timbangan elektrik, satu unit handphone merek Nokia warna hitam dan satu bungkus plastik ukuran sedang yang berisi plastik kecil yang di duga untuk tempat sabu-sabu. Kuat dugaan, selain memiliki dan memakai serta menjual pil ekstasi, tersangka juga sebagai penjual dan pemakai narkotika jenis sabu-sabu. Hanya saja, dari penangkapan itu tersangka belum mau buka mulut tentang keberadaan pil ekstasi tersebut. Atas dasar temuan barang bukti tersebut sebutnya, kini tersangka bersama barang bukti di bawa ke Polres Inhu, guna untuk proses penyidikan dan pengusutan lebih lanjut. “Tersangka hanya menyebutkan pil ekstasi tersebut dibeli dan dipesan melalui rekannya,” terangnya.(kas) TATA LETAK: KATON SUNGKOWO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.