ALUMNI
32
UNIVERSITAS RIAU
Riau Pos UN
IV E
R SITA S
SABTU, 18 JUNI 2016
U RI A
Achmad Anggi Hasibuan (HI FISIP Angkatan 2004)
Jurnalis Muda Kaya Pengalaman Laporan SITI AZURA, Pekanbaru siti-azura@riaupos.co.id
DULU, ia mengaku sama sekali tak tertarik untuk menjadi seorang jurnalis. Menurutnya profesi tersebut tak cocok untuk dirinya. Seiring berjalannya waktu, kiprahnya sebagai penyiar radio membuatnya terlibat pada banyak wawancara on air dengan narasumber. Sejak saat itu, ia mulai menunjukkan ketertarikan dengan dunia jurnalistik. Ia merasa menikmati saat mentrasferkan apa yang dikatakan narasumber kepada pendengar. Kesempatan mewawancara orangorang penting menurutnya adalah sesuatu yang membanggakan. “Berawal dari siaran radio, saya jadi
Nama: Achmad Anggi Hasibuan SIP TTL: Medan, 21 Februari 1986 Riwayat Pendidikan: S1 Hubungan Internasional FISIP Unri Angkatan 2004 Jabatan Saat Ini: Kepala Biro Metro TV Makassar
Berani masuk database? Tulis biodata singkat anda, kirimkan beserta foto ke: riaupos17@yahoo.com Alumni Universitas Riau (Riau Pos) 0813 6460 4032
---- DATABASE ----
Tari Liyandari (Pendidikan Luar Sekolah FKIP 2010) Saat ini ia memilih untuk merintis sebuah bisnis dan berwirausaha. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Drs Raja Agustiarman Alumni Matematika FKIP Angkatan 1985 Saat ini bekerja sebagai PNS Kepala UPT Assesment BKD Riau
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Ruri Rakianti (Ilmu Komunikasi FISIP 2007) Saat ini ia bekerja sebagai teller di BNI Syariah di Kota Pekanbaru.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
kepincut dengan dunia jurnalistik. Saya enjoy saat bisa bertanya banyak hal kepada orang-orang penting. Ditambah lagi, saya juga pernah melihat liputan reporter di medan perang. Keren dan luar biasa. Hal-hal tersebut yang membuat saya tergerak menjadi seorang jurnalis,” ujar pria yang pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan ini. Karirnya yang lebih dari 6 tahun di radio ia tinggalkan. Ia mendaftarkan diri menjadi jurnalis di Metro TV. Nasib baik berpihak padanya. Ia lolos dan meniti
karir sebagai reporter di salah satu stasiun TV swasta terbesar itu. Di awal, ia dipercaya untuk memegang desk internasional. Sebagai alumni HI, tentu hal tersebut berkaitan dengan dasar pendidikannya. Tugasnya saat itu ialah membuat berita internasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ia mengaku banyak mendapatkan pengalaman. Pemilik akun Instagram Anggihasibuan ini berkesempatan untuk menggali informasi di kedutaan dan Kementerian Luar Negeri. Bahkan, ia dipercaya untuk meliput perang di daerah konflik. “Kesempatan yang sangat luar biasa saya dapatkan saat saya diutus untuk meliput di perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara. Saat itu saya menjadi salah satu jurnalis yang mampu menembus wilayah Korea Utara yang dikenal sulit dijangkau,” kenangnya. Selain itu, ia juga pernah dikirim ke Myanmar saat wilayah tersebut dihebohkan dengan kasus antara Budha dan Islam. Pengalaman berharga tersebut sangat berkesan dan masih teringat jelas di benaknya hingga saat ini. Beberapa tahun bertugas di desk internasional, pria kelahiran Medan ini di-rolling ke desk politik.
Pengalamannya selama memegang desk politik juga tak kalah menarik. Kiprahnya yang baik juga membuatnya masuk dalam tim elit di Metro TV. Jika ada perang atau bencana, tim elitlah yang dipercaya untuk turun. Tak sampai di situ, pada masa pemerintahan Presiden SBY, ia sempat menjadi reporter di Istana Negara. Di masa pemerintahan Presiden Jokowi, ia juga sempat mencicipi pengalaman menjadi reporter istana. “Sebagai reporter istana, kita mendapatkan fasilitas VVIP. Kita bisa naik pesawat kepresidenan, dan mengetahui kebijakan yang diambil. Selain itu, dengan para menteri juga kita seperti sahabat. Ada kedekatan yang terjalin dan hal tersebut merupakan pengalaman berharga. Karena tak banyak orang yang merasakannya,” lanjut Achmad Anggi Hasibuan kepada Riau Pos, Jumat (17/6). Karena dinilai matang dan layak, sejak beberapa waktu terakhir pihak Metro TV mempercayakannya untuk menjadi Kepala Biro di Makassar. Tugasnya tentu lebih fokus untuk menginformasikan mengenai perkembangan Makassar. Ia mengurus mulai dari proses di balik meja sampai kepada liputan.
Ada tantangan tersendiri bagi jurnalis muda seperti dirinya saat mengawali kiprah di daerah timur. Misalnya adaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi daerah. Cara berpikir dan bersikap di daerah tersebut juga berbeda membuatnya harus cepat menyesuaikan diri. Meski begitu, ia harus tetap mempertahankan kualitas dan imej dari Metro TV di daerah. Targetnya ke depan ialah Metro TV terus menjadi media terdepan dan tercepat. Ia juga bertekad mengangkat pariwisata di Sulawesi yang masih belum terekspose. Menurutnya potensi pariwisata di wilayah tersebut sangat kaya dan tak kalah dibanding pulau Jawa. Pria yang juga disibukkan dengan berbagai liputan live ini berharap ke depan alumni dan mahasiswa Unri juga mampu memaksimalkan potensi yang mereka miliki. “Jangan pernah menganggap kecil hal yang kecil. Karena kita tidak pernah tahu hal yang kecil tersebut ternyata berarti besar bagi kita. Tetaplah percaya diri dengan kemampuan. Dimanapun berkiprah jangan pernah minder. Karena saya yakin alumni Unri mampu bersaing,” tutupnya.(hen)
Sujarna MSi (Alumnus Pascasarjana Ilmu Lingkungan Angkatan 2011)
Brimob Peduli Lingkungan PEKANBARU (RP) - Di balik sosoknya yang bersahaja, ia adalah seorang anggota brigadir mobil (brimob). Ia sudah bertugas di Riau dari tahun 1998 hingga saat ini. Di satuan Brimob Polda Riau, ia aktif pada bidang kepelatihan. Baik internal eksternal. Ia bahkan dipercaya menjadi trainer yang dikenal pro terhadap lingkungan. Untuk kiprahnya sebagai trainer sudah dititi sejak lama. Kadang pria ramah ini diminta melatih di pemerintahan. Tak jarang pula ia diminta melakukan pembinaan kemahasiswaan, Menwa dan Pramuka. Materi pelatihan yang disampaikan tentunya tak terlepas dari pembinaan mental disiplin, kepemimpinan, survival, rescue, latihan menembak, bela diri. Namun, sebagai alumni Ilmu Lingkungan ia juga merasa bertanggung jawab untuk menyelipkan materi mengenai lingkungan saat memberi pelatihan. “Materi yang diberikan tentunya materimateri dasar. Yang terpenting bagi kita ialah menciptakan peserta didik yang mampu dalam berbagai kegiatan, yang baik dan sukses. Yang benar-benar mandiri dan percaya diri. Sampai sekarang saya aktif membina organisasi kemahasiswaan. Dan kepada mereka, saya selalu menanamkan pentingnya melestarikan lingkungan dan halhal berbau lingkungan lainnya,” paparnya kepada Riau Pos, beberapa hari lalu. Selain disibukkan dengan kegiatan training, ia juga diminta membantu pihak medis Fakultas Kedokteran di Unri sampai saat ini. Bukan hanya itu, sebagai pencinta alam ia juga terlibat dalam berbagai bidang yang memungkinkannya untuk bersentuhan dengan alam bebas. Ia tergabung dalam
Nama :Sujarna MSi TTL: Semanu, 24 September 1967 Riwayat Pendidikan: n S1 UISU 1995/1996 n S2 PSIL Unri 2011 Jabatan Saat Ini: Anggota Brimob Polda Riau
Persatuan Olahraga Selam Indonesia dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Provinsi Riau pada organisasi tersebut. “Sejak dulu saya memang memiliki ketertarikan terhadap alam,
lingkungan dan olahraga. Terlebih setelah bergabung di Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan. Saya semakin terpacu untuk mengembangkan diri dan berbuat untuk lingkungan,” ujarnya.
Terbukti, bersama alumni Ilmu Lingkungan lainnya, ia aktif melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di kawasan Taman Laut Mandeh, Sumatera Barat. Bulan Maret lalu, ia berkesempatan mengunjungi kawasan tersebut. Hal tersebut merupakan wujud baktinya sebagai alumni Unri yang mencintai lingkungan. Kelak ia berharap segala kesibukannya saat ini mampu membuatnya semakin berbuat banyak untuk lingkungan. Ia bertekad untuk terus menularkan kecintaan terhadap lingkungan kepada adik-adik mahasiswa. Karena, kalau bukan dia, siapa lagi? “Saya akan terus mengajak semua generasi menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Hal tersebut tentunya didapat melalui pembinaan dan sinergitas yang kita lakukan. Mereka harus mampu membangun ekosistem yang ada. Walaupun kecil tapi kita berbuat,” lanjutnya. Ia memiliki keinginan untuk membangun sinergi dalam rangka kelestarian dan kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya semua alumni Ilmu Lingkungan di manapun berada harus terus mengembangkan ilmu mereka dan menularkan ilmu pelestarian lingkungan kepada banyak orang. (azr)
---- KIPRAH ----
300 Alumni Unri Bekerja di RAPP
Aras Apresiasi Perusahaan Peduli Pendidikan PEKANBARU (RP) - Hingga saat ini, lebih dari 300 alumni Unri dari berbagai disiplin ilmu telah bekerja di RAPP. Hal ini terungkap ketika ratusan civitas akademika Unri, di antaranya Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, dosen, staf hingga alumni dan mahasiswa menghadiri buka bersama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di lobby rektorat Universitas Riau (Unri), Kampus Bina Widya, Panam, Kamis (16/6). Dalam acara yang bertema ‘Bersihkan Hati dengan Memperbanyak Silahturahim untuk Memperoleh Rahmat dari Allah SWT’ ini dihadiri Direktur RAPP, Rudi Fajar, Campus Relations Head RAPP, Samsurya M Hasyim dan manajemen RAPP. Direktur RAPP, Rudi Fajar mengaku senang berkumpul dengan REDAKTUR: RINALDI
civitas akademika Unri. Kegiatan ini harus dilakukan terus menerus untuk terus membina hubungan baik antara kedua pihak. “Bagi RAPP kampus tersebut sangat penting. Saat ini lebih dari 300 alumni Unri telah bekerja di RAPP,” ujar Rudi. Rudi mengatakan perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci ini selalu terbuka untuk semua pihak. Keterbukaan itu penting sehingga menciptakan kredibilitas perusahaan, dengan itu RAPP terus menjadi lebih baik ke depan dengan dukungan semua pihak. “Yang paling itu silahturahim dengan sesama umat muslim. Saat ini RAPP tengah melakukan Safari Ramadan di ratusan desa di lima kabupaten di Riau. Tidak hanya itu, kunjungan kita ke desa-desa terse-
HUMAS RAPP FOR RIAU POS
FOTO BERSAMA: Beberapa alumni Unri yang bekerja di RAPP foto bersama Rektor Prof Aras Mulyadi dan Direktur RAPP, Rudi Fajar saat buka bersama alumni dan mahasiswa di rektorat, Kamis (16/6/2016).
but juga menyosialisasikan membuka lahan tanpa bakar,” ujarnya. Pada kesempatan itu beberapa manajemen RAPP yang berasal dari unri diperkenalkan. Rektor Unri Prof Aras Mulyadi dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini dapat menjalin silahturrahmi dengan RAPP. Dengan silahturrahmi, pahala umat muslim lebih meningkat.
“Dengan pertemuan di bulan Ramadan ini, kita dapat menjaga hubungan yang baik serta mengenal orang yang baru. Saya apresiasi dengan RAPP yang telah rutin mengadakan kegiatan ini sehingga silahturahmi terus dijalin hingga sekarang,” ujar Aras. Aras apresiasi dengan program beasiswa Tanoto Foundation. Dimana sejak tahun 2006, Royal Gol-
den Eagle (RGE) yang merupakan induk perusahaan dari APRIL dan RAPP ini memberikan beasiswa kepada mahasiswa Unri yang berprestasi. Menurutnya, ini bentuk kepedulian perusahaan dalam dunia pendidikan. “Beberapa tahun terakhir, Unri mempunyai program magang di setiap disiplin ilmu untuk mahasiswa, dan telah banyak mahasiswa
kami yang magang dan bekerja di sana (RAPP-red)” katanya. Tausiyah juga diisi Ustad Zulkarnain. Dalam ceramahnya, dengan bulan Ramadan ini, kita dilatih untuk melakukan hal-hal yang baik. “Di bulan Ramadan ini kita dilatih untuk dapat mengendalikan perilaku kita. Semoga setelah bulan suci ini, perilaku kita dapat lebih baik,” tutupnya.(hen) TATA LETAK: EKO FAIZIN