BUKU
Riau Pos AHAD, 17 MEI 2015
BUKU BARU
Kejayaan Islam di Baghdad Oleh Nur Rokhim
Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Penulis Penerbit Cetakan Tebat
REDAKTUR: M HUSNI CH
: : : :
Irmaningtyas Erlangga, Jakarta Pertama, 2015 230 halaman
31
Empat belas abad yang lalu, Islam lahir dan dalam waktu singkat mampu menjadi sebuah imperium besar lengkap dengan peradabannya yang tinggi. Saat itu, Islam mampu menghegemoni separuh dari bumi. Islam menguasai tanah dan air dari timur hingga barat. Islam menjadi rujukan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Itulah sedikit gambaran Islam dari abad ke-8 hingga ke-14 M, yang saat itu begitu kokoh dan kuat menjadi super power dunia. Membahas tentang sejarah kejayaan Islam tidak akan pernah terlepas dari Bani Abbasiyah di Baghdad (Asia) dan Bani Umayah II di Andalusia Spanyol (Eropa). Sebab, kedua dinasti itulah yang membawa nama Islam gilang-gemilang ke puncak peradaban saat barat masih tenggelam dalam kegelapan. Dinasti Abbasiyah dengan ibu kotanya Baghdad menjadi pusat peradaban Islam pascaruntuhnya Dinasti Umayyah I. Ketika itu, Dinasti Abbasiyah di bawah kepemimpinan Khalifah Harun ar-Rasyid yang
kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Al-Makmun dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam). Saat itu, Baghdad menjadi pusat peradaban ekonomi raksasa. Baghdad menjadi kota penghubung utama antara seluruh pusat ekonomi dunia dari Asia di timur, Cina, kepulauan Nusantara, Afrika, sampai ujung barat Benua Eropa. Umat Islam saat itu menjadi pemilik jalur sutra. (hal. 192) Tidak hanya itu saja, di Kota Baghdad juga terdapat sebuah lembaga bernama Baitul Hikmah. Lembaga tersebut merupakan sebuah lembaga penerjemah yang berkembang menjadi perguruan tinggi, perpustakaan, dan lembaga penelitian. Di dalamnya terdapat ribuan koleksi buku, ruang baca yang sangat nyaman, ruang tinggal untuk para penerjemah, ruang untuk diskusi ilmiah hingga area untuk pengamatan bintang. Jika di Timur, kejayaan Islam diwakili oleh Bani Abbasiyah dengan Baghdad-
nya, maka di Barat diwakili Bani Umayyah II dengan Cordova Spanyol sebagai pusatnya. Dinasti Umayyah II di bumi Eropa ini, mengalami kejayaannya pada masa Abdurrahman II dan putranya, Hakam II. Di masa kepemimpinan mereka, Kota Cordova merupakan pusat kebudayaan dunia (hal. 260). Berbagai keindahan dan keme-
wahan ditampilkan di tempat tersebut. Bahkan ketika Eropa belum mengenal kemewahan yang sedemikian megah, Cordova telah menunjukkan kemegahan dan keindahannya. Salah satu karya arsitektur fenomenal umat Islam yang saat ini masih bisa dilihat di Cordova adalah masjid Masjid Cordova (Le Mezquita). Masjid ini mulai dirancang pada 785 M. Bangunan Masjid awalnya hanya berukuran 70 m2 di atas tanah seluas 5.000 m yang berbentuk pelataran. Masjid tersebut memiliki 11 ruangan besar yang tegak lurus terhadap arah kiblat. Tiap ruangan dibatasi 11 deretan arcade yang atapnya memiliki lengkungan dan setiap deretan mempunyai 11 tiang kolom sehingga masing-masing ruangan seolah-olah memiliki 20 tiang kolom. Tiang-tiang kolom yang merupakan barang antik dari Romawi tersebut berjumlah 110 tiang.
Buku karya Supriyadi ini merupakan buku kesekian yang membahas tentang kejayaan Islam. Hanya saja, buku ini fokus membahas Bani Abbasiyah di Baghdad dan Bani Umayyah II di Spanyol. Pembahasannya pun bukan berdasarkan periode kepemimpinan seorang khalifah, tetapi berdasarkan tema seperti politik, pendidikan, sastra dan sebagainya. Hal tersebut merupakan hal baru dalam penulisan sejarah Islam. Dengan membaca buku ini, pembaca seolah-olah dilemparkan jauh ke masa lalu, saat Islam mencapai puncak kejayaannya. Para generasi Islam di seluruh penjuru dunia harus membaca buku ini, agar bisa menyerap semangat kejayaan Islam yang disuguhkan penulis. Selamat Membaca!*** Nur Rokhim Mahasiswa Sejarah Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Yogyakarta
Renaisans Islam Penulis : Supriyadi Penerbit : PT Elex Media Komputindo Cetakan : Pertama, 2015 Tebal : 324
TATA LETAK: YAYA