Reservo januari 2013

Page 1

MARET 2013


Menyedot minyak bumi dari reservoir membutuhkan mesin yang besar dan kompleks. Di atas permukaan, mesin ini disebut rig. rig memiliki peralatan pengeboran dan pemompaan. Salah satu jenis pompa yang sering ditemui adalah pumpjack, atau sering disebut nodding donkey atau thirsty bird. thristy bird di gambar ini sengaja dicat agar terlihat seperti burung bustard, burung yang berada di negara Bahrain, negara pumpjack “thristy bird� ini ditemukan. fotografer - Steve Raymer

doc. nationalgeographic


EDITORIAL BAYU WILANTARA

Z

aman ini merupakan era yang kebutuhan energinya sangat tinggi dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah serta kemajuan teknologi dan informasi sehingga menuntut kebutuhan energi yang maksimal.Hal ini menyebabkan keberadaan bahan bakar fosil yaitu minyak dan gas bumi menjadi sangat vital. Walaupun keberadaan sumber energi alternatif lain seperti nuklir dapat memenuhi namun sampai hari ini kemampuannya belum bisa menandingi peran dari minyak dan gas bumi.Seperti yang editor kutip dari James Buchan yaitu “A century ago,petroleum –what we call oil-was just obscure commodity;today it is almost as vital to human existence as water”.

EXECUTIVE EDITOR FAUZAN AKBAR EDITOR BELLA ASTARI, RIKZA AFIF ARIFINA, ZAHRATUL KAMILA, CHAEDAR INDRAPRAMANA, RIAN MARYUDI, FARIZAL HAKIKI, BRAMANTYO EKO, HADIST GINANJAR, ILHAM, ASTI DAMAYANTI, ARI GUSTIAN, MAHRURI, MUHAMMAD SUDJATMIKO, I MADE ARTHA SEGARA CREATIVE EDITOR ZAKA MUFLIHIN TYPESETTER NUR HADIAMIRUDIN, DESIGNER DIMAS PANJI REKSAPUTRA, ARISTRISTIANTO, PHOTO EDITOR THEOZA NOPRANDA, GEMA RIZALDI, BENYAMIN MANULANG, BUDI WACHYU RAMADHANI

Eksplorasi dan eksploitasi terhadap lapangan migas di indonesia sangat gencar dilakukan guna memenuhi kebutuhan akan minyak dan gas bumi.Tentunya hal ini akan menyisakan lapangan – lapangan tua dimana produksi nya sudah mencapai angka maksimal.Pada saat ini indonesia memiliki lapangan tua yang sangat banyak. Jumlah sumur di lapangan tua di indonesia mencapai 10000 sumur Sangat disayangkan bila lapangan – lapangan tua tersebut diterlantarkan dan dibiarkan saja tanpa dimanfaatkan dengan optimal.Dengan kemajuan teknologi di industri – industri migas diharapkan produksi minyak di lapangan tua dapat berkompetisi dengan produksi minyak di lapangan baru.Sehingga masalah akan pemenuhan kebutuhan akan energi yaitu minyak dan gas bumi di indonesia dapat teratasi. Oleh karena itu ide “optimization of mature field for selfsufficient energy” dapat diwujudkan dan Indonesia harus bisa bertahan ditengah politik minyak bumi dan krisis energi dunia untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bangsa indonesia .

- Bayu Wilantara

SPONSORSHIP HEAD HAMID ALKADRIE SPONSORSHIP STAFF YOSHUA, REZKY ARESTA NAFRI MARKETING & DISTRIBUTION HEAD AFWAN BRANDIKA PUTRA DISTRIBUTION HADI PRASOJO, SUNNI NUGRAHA, WAHYU UTOMO, RYAN ADI PUTRA DIRECTOR HERU CAKRA STEERING COMMITTEE TITO AJIGUNO, DARA AYUDA MAHARSI, ELISABETH MARIA


Suasana pemandangan dilapangan minyak olinda saat dilakukan pengeboran pada tahun 1898 oleh The Fullerton Consolidated Oil Company

4 EDITORIAL

FOKUS MATURE FIELD 8 PETRONEWS HARUS BERANJAK PADA ENCHANTED OIL RECOVERY 12 16 INDONESIA DIVERSIFIKASI ENERGI BERMATA DUA BAHAN BAKAR MINYAK 20 PISAU PETROTECHOSCIENCE 23 TANTANGAN EKONOMI INDONESIA 2013 MELIRIK PENGALIHAN SUMBER DAYA ENERGI RANTAI PERMASALAHAN MENARIK 26 MENGUAK MELALUI PENGEMBANGAN DEEP WATER 40 MENGENAI HARGA MINYAK DUNIA OIL SHALE, PERMATA YANG 28 HIKAYAT UNDANG UNDANG MIGAS INDONESIA MENUNGGU UNTUK “DIPOLES” 43 BITUMEN 45 34 SK MIGAS VERSUS BP MIGAS PENCITRAAN BAWAH TANAH MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK 47 PETROSTORY CAREER & EDU 49 OIL SHOCKS PADA TAHUN 1973 TOP UNIVERSITIES 54 52 7 SISTERS TECHNISCHE UNIVERSITAT CLAUSTHAL 57 EXPLORE COMMUNITY 60 Dr. Ir. Leksono Mucharam HMTM PATRA ITB 64 COMMUNITY DEVELOPMENT 67 71 PETROTAINMENT 72 GLOSSARIUM

doc. carboncanyonchronicle.blogspot.com


FOCUS

FOCUS

MATURE FIELD

Nilai ini merupakan 16.7% atas produksi nasional pada saat itu.

“.. lebih dari 87% produksi migas Indonesia adalah berasal dari mature field alias brownfield”.

M

ature = Tua; ini adalah suatu kata yang biasa digunakan untuk mendefinisikan lapangan migas yang sudah lama diproduksi. Kamus Webster menerjemahkan istilah ‘tua’ sebagai bertahan dari waktu sebelumnya atau berdiri lama. Secara teknis keilmuan, kondisi mature bukanlah secara kaku didefinisikan oleh usia melainkan oleh kondisi produksi puncaknya. Dengan kata lain, mature field adalah suatu tempat produksi migas yang telah mencapai puncaknya dan sudah memasuki penurunan produksi.

PERAN Dalam dunia migas kini, ada dua tantangan yang sedang dihadapi terutama bagi kontraktor dan operator: 1. Kebutuhan untuk meningkatkan keuntungan atas aset 2. Penurunan atas penemuan lapangan dalam skala besar (giant field). Secara global, mature field bertanggung jawab atas lebih dari 70%. Produksi minyak dan gas dunia dengan recovery factor rata-rata untuk gas adalah pada level

8

Setelahnya, produksi Minas terus mengalami penurunan dan kini bertengger pada angka kisaran 70 ribu per hari. Penurunan Minas ini masih ditalangi oleh pengurasan Duri yang mulai diproduksi sekitar tahun 1980-an dengan tingakt produksi sekitar 400 ribu barel per hari dan membuat produksi nasional mencapai puncaknya di tahun 1995-1996 dengan produksi 1.6 juta barel oil per hari. Kini kedua lapangan tersebut menghasilkan 360 ribu barel oil per hari.

70% dan minyak hanya 35%. Bahkan angka RF (recovery factor) umumnya lebih kecil dikarenakan karakteristik geologi, batasan sumber daya, atau efisiensi penggunaan atas teknologi yang sudah tua. Meningkatkan perolehan untuk lapangan tua (mature field) selalu diikuti pula dengan penurunan jumlah cadangan itu sendiri, sehingga menjadi suatu dilemma tersendiri. Produksi minyak Indonesia sudah mengalami penurunan dalam kurun waktu ini. Berdasarkan Oil & Gas Journal, Indonesia mempunyai 4.3 billion barrels atas cadangan terbukti per Januari 2007. Produksi minyak di Indonesia sudah menurun secara stabil dalam dasawarsa ter-akhir karena usaha eksplorasi yang mengecewakan dan penurunan atas produksi mature fields, kondisi lapangan yang paling berperan di Indonesia. Berdasarkan data cadangan migas Indonesia oleh LEMIGAS, lebih dari 87% produksi migas Indonesia adalah berasal dari mature field alias brownfield. Dengan distribusi dominan di belahan Indonesia bagian barat, sebagai contoh Minas dan Duri. Keduanya merupakan

PENINGKATAN

Sucker Rod Pump

doc seanandrewmaynard.com

lapangan migas terbesar di Indonesia yang dioperasikan oleh Chevron (PT Chevron Pacific Indonesia) berlokasi di pantai timur Sumatera. Menurut informasi dari lemigas, puncak produksi lapangan Minas adalah pada tahun 1975-1976 sejak awal produksi 1950-an dengan laju produksi di angka 250 ribu barel per hari.

Upaya improved and enhanced recovery yang ditingkatkan akan membawa peningkatan produksi brownfield. Dapat dipilih pula menggunakan teknologi canggih untuk membantu mempertahankan produksi antara lain: artificial lift, waterflooding, gas injection, microbial EOR, chemical injection, steam injection, hydraulic fracturing, lateral drilling, dan masih banyak lagi. Teknologi steamflooding sudah digunakan oleh Chevron untuk meningkatkan tingkat produksi Duri sejak 1985 dan menjadi pengembangan injeksi uap terbesar dunia. Di tahun 2011, injeksi uap mencakup 80% atas lapngan migas. Di daerah produksi lapangan Duri, telah ada 212 sumur produksi dengan 58 sumur injeksi uap.

Mature Field

Production Level

Decline Curve

Economic Limit 1950

1960

1970

1980

1990

2000

2010

2020

2030

doc. halliburtonblog.com

Pengembangan juga dilanjutkan sampai ke daerah utara. Sementara di lapangan Minas, telah ada 50 sumur produksi sejak 2011 dan dilanjutkan optimisasi dengan program waterflood. Di tahun 2011, CPI juga telah melakukan pengembangan dalam proyek injeksi bahan kima dalam rangka memacu peningkatan light-oil di sekitar lapangan Minas. Walaupun telah dinyatakan sebelumnya, bahwa peningkatan rata-rata (RF) sekitar 35% adalah akibat karakteristik geologi, batasan sumber daya, atau efisiensi penggunaan atas teknologi baik baru atau yang sudah tua. Namun hal ini lebih merupakan fungsi dari modal ekonomi yang harus dipertaruhkan untuk melakukan recovery threatment. Tantangan selanjutnya adalah menemukan teknologi yang memungkinkan

Enhanced Oil Recovery, Harweel, Oman. doc. flickr-shell

untuk mengekploitasi lebih lanjut dengan biaya yang diatas ambang ekonomi. Hal ini sama halnya dengan bagaimana para ahli di dunia perminyakan dengan segala ilmunya yang masih ‘muda’ untuk mengelola agar mature field tetap hidup dan berproduksi. oleh tim redaksi reservo

9


Sekumpulan Oil Derrick yang menyerupai ‘hutan’ secara tak sadar menjadi latar visual sebuah perbincangan di Signal Hill, California, 1941. fotografer - B. Anthony Stewart


FOCUS

FOCUS diimplementasikan karena instalasi peralatannya yang lebih murah dibandingkan metode yang lain, selain itu air juga mudah didapatkan, dan memiliki mobiitas pendesakan yang cukup baik. Namun kekurangan metode ini yaitu water cut sumur yang akan naik dengan drastis setelah terjadi breaktrough.

ENHANCED OIL RECOVERY

I

doc. Genesis Oil and Gas Consultants

ndonesia pernah mengalami puncak produksi minyak, yaitu pada tahun 1977 dan 1991, hal ini tidak terlepas dari usaha eksplorasi besar-besaran yang dilakukan pada saat awal kemerdekaan hingga era 1960an. Puncak produksi pertama ditandai dengan beroperasi penuhnya lapangan Minas milik Chevron dan puncak produksi kedua pada tahun 1991 ditandai dengan suksesnya proyek injeksi uap di lapangan Duri yang juga dioperasikan oleh Chevron. Selain itu di era 1960an juga ditemukan beberapa lapangan minyak dan gas yang besar, diantaranya yaitu blok Mahakan yag sekarang dioperasikan oleh Total Indonesie, Lapangan Jatibarang yang dioperasikan oleh Pertamina dan beberapa lapangan lainnya.

mengalami kenyataan pahit, karena semakin besar kebutuhan bangsa akan bahan bakar fosil malah diikuti dengan turunnya produksi minyak. Hal ini dikarenakan sebagian besar lapangan minyak di Indonesia sekarang bisa dikategorikan sebagai mature field, atau dengan kata lain lapangan ini sudah melewati laju produksi maksimalnya.

sementara, tapi tidak meningkatkan jumlah perolehan minyak. Sehingga perlu dilakukan metode enhanced oil recovery (EOR). Untuk meningkatkan perolehan minyak. Beberapa jenis metode EOR yang dikenal sekarang yaitu metode dengan injeksi air, injeksi gas, injeksi zat kimia, injeksi termal, dan injeksi mikroba

Untuk mengurangi dan menahan laju penurunan produksi maka diperlukan usaha tambahan, bisa dengan penambahan artifiial lift (penambahan alat untuk menaikkan laju produksi seperti electric submersible pump, sucker rod, gas lift, dll), infill drilling (penambahan sumur produksi), atau dengan beberapa metode lain seperti manajemen reservoir yang lebih baik

Kini, setelah sekitar 30 tahun mengalami jaman berlimpah emas hitam. Bangsa ini

Namun metode-metode yang disebutkan diatas hanya akan meningkatkan laju produksi

Injeksi air merupakan salah satu metode EOR yang paling sering digunakan. Di beberapa literatur, injeksi air tidak digolongkan metode EOR, karena injeksi air digolongkan ke secondary recovery, namun EOR termasuk tertiary recovery. Namun karena injeksi air mampu meningkatkan perolehan minyak maka penulis tetap menggolongkan injeksi air sebagai metode EOR. Injeksi air sering digunakan untuk meningkatkan perolehan karena ini merupakan metode EOR yang paling mudah

12

Salah satu contoh penerapan injeksi air di Indonesia pada skala besar yaitu injeksi air di lapangan Minas. Suksesnya injeksi air mampu menahan turunnya

laju produksi lapangan minyak terbesar di indonesia yang mulai diproduksikan tahun 1952 ini. Ada beberapa jenis gas yang bisa digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak, diantaranya yaitu injeksi dengan menggunakan gas hidrokarbon, CO2, atau N2. Namun yang sering digunakan yaitu injeksi dengan menggunakan CO2. Injeksi gas dapat meningkatkan perolehan dengan menurunkan viskositas untuk gas yang terlarut di minyak, selain itu juga berfungsi

sebagai pendorong minyak memasuksi sumur produksi bagi injeksi gas yang tidak terlarut di minyak. Selain untuk meningkatkan perolehan minyak, injeksi CO2 juga digunakan sebagai sarana carbon capture storage (CCS). CSS merupakan salah satu metode untuk mengurangi kadar CO2 di atmosfer dengan menginjeksikan gas ini ke reservoir minyak atau aquifer. Di indonesia sendiri ada dua lokasi yang cocok untuk diterapkan injeksi CO2 ini, yaitu di lapangan East Natuna yang sekarang dikelola

13


FOCUS oleh ExxonMobil dan Lapangan yang terletak di perairan selat Sunda dan sekitarnya, salah satunya yaitu lapangan ONWJ yang sekarang dikelola oleh Pertamina. Lapangan East Natuna ini memiliki cadangan sebesar 222 TSCF, namun 70 persennya terdiri dari CO2, hal ini berarti cadangan hidrokarbon yang dikandung lapangan ini yaitu sekitar 46 TSCF. Ini masih merupakan jumlah yang cukup besar. Tapi 70 persen kandungan CO2 tidak bisa langsung dibuang ke udara, sehingga perlu untuk diolah dan diinjeksikan kembali ke reservoir. Sedangkan untuk lapangan di selat Sunda dan perairan Jakarta bisa diimplementasikan metode injeksi CO2 dengan memanfaatkan gas buangan dari pabrik-pabrik amonia di sekitar Jakarta. Metode EOR lainnya yang sering diimplementasikan yaitu injeksi

kimia, yang terdiri dari injeksi polimer, injeksi surfaktan, dan injeksi alkalin. Injeksi kimia ini bisa meningkatkan perolehan dengan beberapa prinsip kerja, diantaranya yaitu menurunkan mobilitas air, merubah sifat kebasahan batuan dan menutup zona batuan yang memiliki permeabilitas terlalu besar. Beberapa lapangan minyak di indonesia sudah menerapkan metode injeksi kimia ini, namun masih dalam skala kecil dan menggunakan metode huff and puff (menggunakan sumur produksi untuk menginjeksikan fluida seperti surfaktan). Contohnya yaitu beberapa lapangan yang dikelola oleh Chevron dan Pertamina. Ada tiga jenis metode thermal yang sering digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak, yaitu dengan menggunakan injeksi air panas, injeksi uap, dan in-situ combustion. Metode

thermal ini sering digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak pada reservoir yang memiliki cadangan hidrokarbon dengan jenis heavy oil ( API < 20 dan viskositas hingga 10000 cP). Injeksi thermal bekerja dengan memanaskan batuan reservoir. Sehingga bisa ikut memanaskan fluida reservoirnya untuk menurunkan viskositas. Kekurangan metode thermal ini yaitu biaya implementasi yang cukup mahal, dikarenakan diperlukan pemasangan instalasi pemanas (boiler) dan kedalaman reservoir yang terbatas. Karena semakin dalam reservoir maka akan semakin besar pula panas yang hilang di lubang sumur. Selain itu kekurangan in-situ combustion yaitu penggunakan fluida reservoir sebagai fluida pembakar dan zat asam yang akan terproduksi sebagai hasil dari pembakaran. Salah satu implementasi metode thermal yaitu Duri Steam Flood (DSF). Lapangan yang sekarang

di operatori oleh Chevron Pacific Indonesia ini ditemukan tahun 1941, namun pertama kali diproduksikan tahun 1958. Lapangan ini memiliki fluida dengan API 23 dan viskositas 157. Steam flood pertama kali diimplementasikan di lapangan ini pada tahun 1985. Pada saat ini, DSF merupakan salah satu Steam Flood Project terbesar di dunia dan terbukti mampu menjaga turunnya laju produksi lapangan ini. Injeksi mikroba merupakan salah satu metode EOR yang jarang digunakan karena effisiensinya yang tidak terlalu tinggi. Pada metode EOR ini diinjeksikan mikroba di beberpa sumur injeksi atau dengan metode huff and puff. Mikroba dapat meningkatkan perolehan minyak dengan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan menutup zona batuan yang memiliki permeabilitas tinggi, memakan matriks batuan dan mengeluarkan zat sejenis surfaktan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait mikroba yang merupakan makhluk hidup, yaitu harus dipastikan bahwa mikroba yang dipilih mampu hidup di lingkungan an aerob (tanpa oksigen), reservoir juga memiliki sumber makanan untuk mikroba, selain itu juga perlu dipilih jenis mikroba yang mampu hidup di suhu dan tekanan reservoir. Oleh : budi khoironi - TM ITB 2009

14

Sumur produksi CO2 untuk EOR di Misissippi. doc. DenburyResources


PETRONEWS

PETRONEWS 25% kebutuhan energi domestik .

INDONESIA HARUS BERANJAK PADA DIVERSIFIKASI ENERGI

G

ejolak harga minyak bumi yang memiliki tren menanjak diiringi dengan ketersediaan cadangannya yang terbatas serta perilaku konsumtif masyarakat yang terus meningkat telah menuntut pemerintah untuk terus berupaya dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Lalu perhatian tertuju pada efek jangka pendek yaitu dengan kenaikan harga BBM berkesinambungan pada pertumbuhan ekonomi negara dan APBN. Tetapi itu semua belum cukup untuk menanggulangi ketahanan energi di Indonesia. Maka dari itu sudah seharusnya terdapat plan untuk jangka waktu yang panjang. Bahwa kita ketahui bersama Indonesia telah keluar dari OPEC sejak 2008 silam, status ini secara otomatis telah merubah Indonesia yang semula merupakan negara eksportir menjadi importir minyak dunia. Skenario terburuk kondisi keenergian Indonesia dalam beberapa dekade diperkirakan memasuki era tanpa minyak. Kondisi tanpa minyak itu akan ditentukan setidaknya oleh

16

tiga faktor. Pertama, keberhasilan diversifikasi energi ke sumber lain. Kedua, kesuksesan menggeser gaya hidup masyarakat yang boros dan bergantung pada minyak menjadi efisien dengan model portofolio energi. Ketiga, tingkat keberhasilan dalam menemukan cadangan minyak baru. Seperti kita ketahui untuk menemukan lapangan baru sangat sulit karena kita memerlukan teknologi eksplorasi yang semakin baik akan berimbas dengan cost yang tinggi. Sampai saat ini saja National Oil Company (NOC) kita belum berani untuk melakukan eksplorasi secara mandiri. Lalu perilaku konsumtif masyarakat yang sangat sulit dikendalikan. Dan faktor yang ketiga dirasa belum optimal. Padahal diversifikasi dapat menjadi solusi terbaik dalam menghadapi krisis energi saat ini. Pada periode pemerintahan Presiden SBY yaitu pada tahun 2009-2014, terdapat salah satu

janji tentang pemenuhan energi yaitu, “Penambahan energi daya listrik secara nasional, kecukupan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan pengembangan energi terbarukan.� Janji ini menuntut pada keadaan ideal yang salah satunya adalah peningkatan signifikan dari daya energi yang mampu dihasilkan oleh sumber-sumber energi terbarukan.

DIVERSIFIKASI ENERGI DI BEBERAPA NEGARA Kita bisa sedikit berkaca pada beberapa negara yang telah berhasil pada upaya diversifikasi dan konversi energi seperti Brazil, Prancis, dan Jepang. Brazil adalah salah satu contoh klasik Negara yang berhasil mengembangkan BBM alternatif ethanol dan melepaskan dirinya dari ketergantungan bahan bakar fosil. Secara perekonomian, Negara ini nyaris bangkrut karena membengkaknya pembiayaan import minyak bumi pada tahun 1970’an. Sejak itu Brazil secara bertahap tetapi serius berusaha mengembangkan industry ethanol dengan bahan baku

yang berlimpah dari Negara tersebut: tebu. Seperti dilihat pada gambar di ats bahwa brazil sudah cukup baik dalam pengembangan energi alternatif pada tahun 2005. Hingga pada tahun 2010 yang lalu akhirnya Brazil sudah menghentikan sama sekali impor minyak dari luar negeri karena kebutuhan BBM dapat dipenuhi dari kombinasi produksi minyak dalam negeri dan produksi ethanol. Lalu Prancis, mereka menggunakan 76,4% dari sumber energinya berasal dari energi nuklir. Secara keseluruhan 15% dari tenaga pembangkit listrik yang digunakan adalah dari tenaga nuklir. Hal ini berarti teknologi nuklir telah teruji dapat digunakan sebagai sumber penghasil tenaga listrik yang andal dan aman. Contoh yang terakhir yang berhasil dala diversifikasi dan konversi energi energi adalah Jepang. Ketergantungan Jepang pada minyak bumi sebelum periode Krisis Minyak 3 dekade lalu sekitar 80 persen. Melambungnya

harga minyak memaksa Jepang dengan ketat melakukan diversifikasi dan konservasi energi, dan membentuk Pusat Konservasi Energi Nasional. Kemudian Jepang mengembangkan sumber energi matahari melalui teknologi solar cell. Selain itu, sumber energi hidrogen juga sudah digunakan sebagai sumber energi pada mobil dengan teknologi hybrid. Jepang kini adalah negara yang produktivitas pemanfaatan energinya paling baik di dunia, sedangkan minyak bumi tinggal 45 persen dari konsumsi energi mereka. Selain cerita manis di atas terdapat pula sedikit catatan hitam dari upaya diversifikasi dari Amerika Serikat, AS adalah negara pengekspor minyak nomor satu di dunia. Namun, pada 1940-an negara ini sudah menjadi net importer dan impor semakin dominan setelah 1970an. Kini, AS mengimpor 60% minyak. Tren peningkatan juga terjadi pada gas yang memenuhi

Kegagalan AS itu disebabkan rakyatnya tidak peduli dengan keberlanjutan penggunaan energi. Menurut beberapa statistik, saat ini AS membakar minyak setara dengan konsumsi seluruh negara lain jika digabungkan. Tidak mengherankan jika beberapa tahun lalu, California mengalami krisis energi. Belakangan, keinginan melakukan diversifikasi energi merebak lagi di AS tatkala harga minyak kembali melesat. Ide menarik itu seolah menemukan jalan baru karena dunia sedang memasuki era energi terbarukan seperti bioetanol dan geothermal.

RESOLUSI UNTUK INDONESIA Saat ini dapat dikatakan Indonesia masih dan sangat memiliki peluang untuk mengikuti jejak Brasil dan negara lainnya mengingat banyaknya sumber energi yang kita miliki. Namun, tanpa strategi dan dukungan yang jelas dari pemerintah justru sangat berpotensi menjadi boomerang seperti yang dialamai AS. Pertama, kebijakan diversifikasi energi akan menemui kegagalan jika tidak disertai insentif yang memadai. Insentif harga saja tidak akan cukup memaksakan perubahan pola pikir masyarakat. Dukungan pemerintah dalam hal ini sangat berpengaruh besar

17


PETRONEWS

PETRONEWS

karena kebijakan diversifikasi energi ini bukanlah hal yang baru karena memiliki payung hukum pertama kali pada tahun 1981 Kedua, karena kita masih menghadapi masalah pelik ketika mengupayakan penghematan energi. Untuk saat ini konversi BBM ke BBG menemui hambatan dalam implementasinya. Minimnya sosialisasi untuk meyakinkan bahwa BBG aman dan harganya tidak berbeda jauh dari BBM. Ketiga, konsistensi kebijakan pemerintah. Diversifikasi energi dengan mengembangkan biomass seperti di Brazil tidak akan berguna selama reformasi industri mobil dari berbahan bakar minyak ke model hibrida gas atau etanol tidak terjadi. Seperti kita tahu bahwa sektor industri dan transportasi merupakann yang paling besar menyedot kebutuhan konsumsi energi di Indonesia Kita ketahui bersama bahwa kebijakan diversifikasi energi ini bukanlah hal yang baru karena memiliki payung hukum pertama kali pada tahun 1981. Ternyata sudah lebih dari tiga puluh tahun diversifikasi energi dicanangkan, tapi nyatanya tidak lebih dari hanya terlalu banyak wacana ayang dibuat agar seakan itu benar-benar sedang dilakukan. Puluhan tahun negeri ini disibukkan dengan

18

doc. www.enerytoday.com

perkara energi fosil, bahan bakar minyak, dan sebagainya yang bahkan hingga hari ini masih menjadi polemik yang tak berujung. Setiap ada momentum tertentu, diversifikasi dijadikan alibi. Padahal implementasi yang dilakukan mendekati nol besar dapat dilihat pada Nota Keuangan RAPBN 2013 yang masih mengalokasikan sampai 216 Triliun untuk subsidi BBM tahun depan dan fenomena semacam ini terus berulang. Contohnya adalah setiap kenaikan BBM dijadikan momentum untuk beralibi diversifikasi, diversifikasi dianggap

terhambat akibat dominasi BBM yang menjadikan masyarakat ketergantungan terhadapnya. Padahal, jika pemerintah mengeksekusi diversifikasi sejak dulu, sebelum harga minyak melambung, akan terlihat jelas bahwa faktanya adalah political will pemerintah dalam mengkonkretkan diversifikasi energi memang kopong. Tak perlu menyalahkan subsidi BBM yang ditujukan pada rakyat.

gambar bahwa skenario mix energy menargetkan andil dari EBT mencapai 17% pada tahun 2030 namun hingga saat ini pemerintah tidak menunjukan suatu dukungan untuk mencapainya. Dilihat dari bidang penelitian yang masih sangat minim dan tidak ada concern pada bidang ini. Lalu tak adanya regulasi yang mendukung perkembangan Energi Baru Terbarukan selama pemerintahan SBY sehingga menghambat perkembangan manuver manuver di bidang ini.

politisasi pada bidang ini. Dari sini sudah sangat jelas dikatakan bahwa diversifikasi tidak dapat dijalankan secara parsial, parsial disini berarti hanya mengubah kesadaran dan paradigma masyarakat tetapi juga pada inisiatif dan sikap pemerintah untuk mendukungnya karena Diversifikasi merupakan suatu solusi konkret untuk menghadpai krisis energi saat ini. Oleh : Aditya Prasetyo - TM ITB 2010

“

Sudah lebih dari 30 tahun diversifikasi dicanangkan tapi nyatanya tidak lebih dari hanya terlalu banyak wacana yang dibuat agar itu benar-benar dilakukan

�

Kini tantangan pemerintah adalah menghadapi krisis energi, harga minyak tinggi di tengah produksi menurun dan konsumsi yang meningkat. Jangan lagi ada

Pada pemerintahan SBY seperti ketidak ada niatan untuk upaya pengembangan energi terbarukan (EBT), dapat dilihat pada

Energi terbarukan terangi borobudur doc. Green Peace

19


PETRONEWS

PETRONEWS lapangan migas di suatu negara dinasionalisasi. Nasionalisasi akan sulit terjadi bila tingkat ketergantungan Rakyat indonesia terhadap bahan bakar minyak masih tinggi.

PISAU BERMATA DUA BAHAN BAKAR MINYAK

Z

aman dahulu, subsidi merupakan hal kecil bagi bangsa Indonesia. Bisa dikatakan semua syarat untuk mengadakan subsidi BBM, disamping memang amanah konstitusi, terpenuhi. Dengan selisih sampai 1 juta bbl per hari (produksi kita lebih besar), ekspor minyak dan subsidi adalah hal lumrah bahkan wajib bagi bangsa kita. Namun sekarang ini, kondisi tak lagi sejalan dengan syarat tak tertulis yang memungkinkan Indonesia memberikan subsidi BBM. Jumlah mobil pribadi yang membabi buta menganaktirikan transportasi umum, terus menurunnya tren produksi minyak bumi bersamaan dengan menipisnya jumlah cadangan minyak bumi, serta keterganrtungan kita pada minyak impor semuanya seharusnya membuat kita sadar bahwa minyak bukan lagi sumber energi yang ‘aman’. Dan subsidi, yang secara tak langsung terus ‘memotivasi’ konsumsi minyak ini sudah

20

seharusnya dikurangi dan dialihkan. Tercatat dengan tidak jadinya kenaikkan BBM 31 maret lalu, subsidi BBM tahun ini membengkak sampai 238 T, bandingkan dengan biaya penanggulangan kemiskinan (99, 2 T), layanan kesehatan murah untuk masarakat (48 T) dan ketahanan Pangan (42,3 T). Pada dasarnya indonesia bukan negara yang kaya minyak (produksi kita tidak sampai setengah dari kebutuhan setiap harinya), tetapi kaya akan energi. Seharusnya isu bahwa minyak tak lagi pantas dikonsumsi dan distimulasi penggunaannya sama sekali tidak mengkhawatirkan Indonesia. Tercatat cadangan gas indonesia adalah 108, 4 TCF (Trilliun kaki Kubik) atau setara 20 milyar Barrel Minyak, Batu bara kita cadngannya 21 milyar ton dengan tingkat produksi 275 juta ton per tahunnya diperkirakan baru akan habis 80 tahun lagi, Potensi Bahan Bakar Nabati yang luar biasa seperti ganggang yang terbentang lebar pada garis pantai Indonesia dan jutaan Hektar

Lahan kelapa Sawit, belum lagi ditambah sumber energi Baru terbarukan lainnya seperti CBM dan geothermal. Indonesia juga telah memilikki energy mix plan yang berubah rubah disesuaikan dengan dominasi dan komposisi energi yang tersedia di Indonesia. Pada zaman ketika negara kita memang pantas disebut negara kaya minyak, maka energy mix plan kita paling besar berada di minyak (51,66% pada tahun 2006). Dan kini ketika negara kita memilikki sumber energi yang lain daripada minyak dan berlimpah, maka energy mix plan yang direncanakan pemerintah pun mulai bergeser dari dominasi minyak ke dominasi gas&batubara (minyak 20 %, gas 30%, dan batu bara 33% pada tahun 2025). Kita seharusnya lebih terbiasa lagi pada perubahan yang ada dan mendukung langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan energy mix plan sesuai keadaan sekarang.

Selain itu, bila memaksakan konsumsi BBM kita yang terus meningkat, itu artinya terus mempertahankan kondisi menyedihkan yang sekarang : terus mempertahankan ketergantungan kita pada pihak importir minyak asing yang instabil. Dikatakan instabil karena revolusi afrika diperkirakan banyak pihak akan terus melanjutkan efek dominonya, ditambah lagi isu nuklir Iran yang tetap belum pasti. Efeknya seperti yang kita rasakan beberapa bulan terakhir, ketika suplai minyak dari negara negara itu menurun yang terjadi adalah ikut naiknya harga minyak Indonesia. Isu Nasionalisme yang menjadi perhatian kita beberapa tahun terakhir ini juga tak akan terwujud bila kita tetap menstimulus penggunaan BBM dengan subsidi dan mempertahankan ketergantungan kita pada minyak Impor. Gejolak yang dialami setelah Proses pengambilalihan perusahaan

asing merupakan bagian tersulit dari proses Nasionalisasi Migas. Contohnya, Iran pada tahun 70-an memang memenangkan kasus di Mahkamah Internasional ketika mengambil secara ‘paksa ’wilyah kerja perusahaan asing untuk kemudian dioperasikan sendiri, tapi pasca kejadian itu terjadi resesi ekonomi yang cukup panjang bersamaan dengan menururnnya produksi migas di negara itu. Untungnya Produksi Iran jauh di atas konsumsinya, berbeda dengan kondisi Indonesia. Apabila Indonesia dengan gegabah melakukan keputusan itu, yang terjadi adalah gejolak ekonomi yang dahsyat dan produksi migas yang turun karena technology shock. Maklum, kebanyakan lapangan di Indonesia baik yang sudah tua maupun yang berada di laut dalam dioperasikan oleh pihak asing dengan teknologi yang canggih. Umumnya akan terjadi gap produksi yang cukup besar untuk beberapa wktu ketika

Sebenarnya, wacana pembatasan subsidi BBM maret lalu merupakan sebuah harapan bagi keenergian Insonesia untuk berhenti menjadikan minyak sebagai primadona dan memulai hidup baru bersama gas. Data YLKI menatakan bahwa terjadi penurunan jumlah kendaraan yang memakai BBG dari tahun 200 ke 2010 sejumlah 1000 unit (hanya terdapat 10 SPBG terhitung tahun 2010), ini menegaskan bahwa subsidi yang tidak proporsional jelas tidak bisa disandingkan dengan gas karena disparitas yang terlalu jauh. BBM tidak akan ‘kalah’ oleh BBG dalam kondisi ini. Dengan pembatasan subsidi BBM nantinya disparitas harga antara BBG (4100 ltr setara premium) dan BBM (6000 ltr setara premium) yang cukup besar akan mendorong minat pengendara mobil akan BBG, selain itu subsidinya juga bisa dialihkan untuk penyediaan converter kit serta infrastruktur SPBG. Dengan begitu konsumsi BBM bisa ditekan. Namun dari segi sosial-politik, buruknya citra pemerintahan SBY dan Partai yang mengusungnya belakangan ini memang membuat tak ada celah sedikitpun bagi kebijakan pembatasan

21


PETRONEWS subsidi BBM disetujui oleh rakyat. Mulai dari kegagalan reformasi birokrasi, kasus Dhana W., kasus Angie, sampai AnasNazaruddin, semuanya seperti bersekongkol untuk membuat segala kebijakan yang dibuat SBY dan kroninya selalu terlihat buruk. Ditambah lagi kegagalan pemerintahan SBY untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya menyebabkan trauma terhadap kebijakan pemerintahan SBY, terutama isu sensitif seperti kenaikkan BBM ini. Oleh : Muhammad Romadhona - TM ITB 2009

PETRONEWS YAYASAN LEMBAGA KONSUMEN INDONESIA

Perkembangan Jumlah Kendaraan BBG (NGV) di Beberapa Negara

NO

Negara

Jumlah NGV

Jumalah

pada tahun

NGV tahun

2000

2010

Rata - rata peningkatan/ penurunan per tahun (%)

1

Pakistan

120,000

2,740,000

218.33%

2

Argentina

462,186

1,901,116

31.33%

3

Brazil

60,000

1,664,847

267.42%

4

Iran

800

1,954,925

24426.56%

5

China

6,000

450,000

740.00%

6

Italy

320,000

730,000

12.81%

7

India

10,000

1,080,000

1070.00%

8

Banglades

1,000

193,521

1925.21%

9

thailand

87

218,459

26631.345

10

Malaysia

3700

46,701

116.22%

11

Indonesia

3000

2,000

-3.33%

TANTANGAN EKONOMI INDONESIA 2013

Kondisi anrtrean di stasiun pengisian bahan bakar BBM bersubsidi

K

doc. www.pdk.or.id

Konsumen bahan bakar seharusnya mulai beralih ke pertamax

22

onstitusi menyatakan bahwa sumber daya alam yang ada di negeri ini harus dimanfaatkan sebesarbesarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia. Salah satu sumber daya alam tersebut, yaitu minyak bumi. Hingga saat ini, industri minyak dan gas terus tumbuh dan berkembang, baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia. Hal tersebut berdampak sangat signifikan terhadap pertumbuhan dunia industri karena melimpahnya energi bahan bakar minyak sebagai sumber energi. Pertumbuhan yang pesat di bidang ekonomi satu dekade terakhir ini menyebabkan Indonesia harus memasok energi berupa minyak bumi hingga mencapai angka 1.31.4 juta Barrel/hari. Sayangnya, pertumbuhan konsumsi BBM tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan produksi minyak

dalam negeri yang saat ini hanya mencetak angka 885 ribu Barrel/ hari. Fakta di atas, mau tidak mau, mendesak pemerintah untuk mengimpor minyak dari luar negeri, terutama negaranegara dari timur tengah, untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Fluktuasi harga minyak dunia kian hari kian tak terprediksi. Indonesia jelas akan terkena imbasnya. Nilai komoditas ini tidak lagi dikendalikan oleh teori permintaan dan penawaran, tetapi juga oleh kestabilan politik negara penghasil dan pengekspor minyak yang sulit diprediksi, seperti di wilayah Timur Tengah. Oleh karena itu, subsidi BBM di Indonesia perlu diberikan untuk melindungi masyarakat yang “Tidak Mampu” dari fluktuasi harga minyak dunia yang tidak menentu. Tapi, apakah subsidi BBM merupakan solusi? Tahun 2013 merupakan tahun

doc. mediaindonesia

Subsidi BBM di Indonesia perlu diberikan untuk melindungi masyarakat yang “Tidak Mampu” ... Tapi, apakah subsidi BBM merupakan solusi?

yang penuh tantangan bagi ekonomi indonesia. Apakah ekonomi indonesia akan stagnan, melesat, atau ambruk, itu semua bergantung dari kebijakan pemerintah saat ini. Subsidi BBM dalam kacamata masyarakat awam seolah-olah merupakan satu-satunya solusi yang bisa melindungi rakyat dari kemelaratan. Padahal tidak seperti itu. Mari kita lihat. Subsidi BBM jelas membebani alokasi APBN, semakin besar alokasi anggaran untuk subsidi, maka semakin kecil alokasi anggaran untuk

23


PETRONEWS

PETRONEWS

Penyelundupan BBM subsidi di maluku utara yang tertangkap aparat sekitar

pendidikan, infrastruktur, dan yang lainnya. Apalagi kalau harga minyak dunia naik. Padahal, penikmat terbesar dari subsidi BBM ini adalah golongan menengah ke atas. Jadi, bisa dikatakan tidak tepat sasaran subsidi BBM ini. Lagi-lagi bukan rakyat yang menikmati. Selama adanya perbedaan harga, selama itu pula penyelundupan tidak akan pernah bisa dibasmi. Selain itu, murahnya harga energi, terutama BBM yang disubsidi, malah menimbulkan persoalan yang semakin pelik, yaitu perilaku masyarakat yang “konsumtif” terhadap energi. Sampai berbusa pemerintah menyerukan untuk hemat energi. Ujung-ujungnya kuota BBM bersubsidi jebol lagi. Hal tersebut menyebabkan defisitnya neraca perdagangan karena pemerintah harus impor

24

doc. malutpost

BBM, dan kondisi fiskal menjadi rapuh. Jika hal ini terus berlangsung bisa jadi anak cucu kita di kemudian hari tidak bisa lagi

Adanya margin harga yang tinggi antara BBM subsidi dengan BBM non-subsidi menimbulkan banyak penyelundupan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab

merasakan listrik, atau BBM bersubsidi. Subsidi BBM tidak harus dihilangkan, tapi minimal harus dikurangi. Pengurangan subsidi BBM memang mirip pil pahit yang dapat menyembuhkan ekonomi kita di masa yang akan datang.

Naiknya ICP di atas 100 US$/ Barrel memberikan sinyal kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan untuk mempertahankan harga BBM bersubsidi di tahun ini. Konsumsi BBM bersubsidi harus diturunkan atau minimal dipertahankan dengan cara menaikkan harga sehingga tekanan defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan dapat berkurang. Kondisi fiskal pun akan menjadi lebih sehat. Persoalannya, kapan pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi? Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini menegaskan bahwa pada tahun 2013 adalah waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Alasan kuat untuk mengurangi subsidi BBM tahun ini karena pada tahun mendatang, 2014, pemilihan

umum presiden akan dilangsungkan dimana para elit partai politik tidak akan ada yang berani untuk mengambil kebijakan yang non-populer. Jika BBM tidak naik tahun ini, maka pemerintahan yang baru akan bisa menaikkan harga BBM kira-kira di tahun 2016 karena presiden yang baru tidak akan punya nyali untuk mengambil kebijakan ini di awal masa kepemimpinannya. Kenaikan harga BBM bersubsidi di tahun ini bisa menciptakan ekonomi yang sehat ke depannya walaupun timbulnya inflasi pasti ada.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh rakyat dan pemerintah Indonesia selama satu dekade terakhir, demokrasi yang tegak, tumbuhnya ekonomi Indonesia walau keadaan ekonomi dunia yang cukup sulit. Begitu banyak hal-hal positif yang terjadi di Negara ini, tetapi berita positif tersebut jarang sekali terdengar sehingga kita tidak dapat melihat kelebihan-kelebihan bangsa sendiri. Hal yang disesalkan, media cetak maupun elektronik begitu gemar menayangkan sisi-sisi negatif yang terjadi pada bangsa ini, kekerasan, pornografi,

kriminalitas, korupsi, dan lain sebagainya. Sedikitnya berita positif dan begitu banyaknya berita negatif dapat menghambat bangsa ini untuk terus maju. Tidak hanya masalah subsidi BBM, perbaikan karakter bangsa juga menjadi salah satu tantangan besar di tahun 2013 ini. Budaya sabar, budaya konsistensi, budaya kerja keras harus selalu diinternalisasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperbaiki karakter bangsa diperlukan begitu banyak pandangan dan informasi-informasi positif yang ditujukan untuk masyarakat. oleh : Anggi Wijaya - TM ITB 2009

Mari kita berkarya, mari tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang besar

” 25


PETRONEWS

PETRONEWS

MENGUAK RANTAI PERMASALAHAN MENARIK MENGENAI HARGA MINYAK DUNIA

M

inyak bumi adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, terdiri dari campuran kompleks berbagai hidrokarbon dan biasanya berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi di dunia digunakan untuk berbagai aktivitas, dimulai dari skala kecil untuk keperluan rumah tangga sampai skala besar untuk keperluan produksi di pabrik. Untuk memperoleh minyak bumi sangatlah tidak mudah. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan harga minyak mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Penentuan harga minyak dunia dilakukan oleh beberapa lembaga seperti The New York Merchantile exchange (NYMEX), New York, The International Petroleum Exchange (IPE), London, dan The Singapore International Monetary Exchange (SIMEX), Singapura. Lembagalembaga tersebut merupakan lembaga yang menentukan harga minyak dunia. Fluktuasi harga minyak dunia tidak mudah untuk diprediksi karena terdapat banyak variable komplek yang tidak mungkin kita prediksi secara keseluruhan. Jika harga minyak terlalu tinggi harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan sehingga dapat terjadi inflasi.

“Even as we work to develop more sources of petroleum for the United States, we must continue our vigorous pursuit of alternative fuels, so that we can be powered by cleaner, more efficient sources of energy� Virgil Goode Jika harga minyak terlalu rendah akan terjadi pemborosan pada penggunaan minyak sehingga investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada industri perminyakan.

Harga minyak dunia sangat berpengaruh pada berbagai macam aspek social kemasyarakatan, politik, dan ekonomi dari suatu negara yang mempunyai cadangan minyak bumi. Adapun ketidakstabilan harga minyak dipengaruhi beberapa factor seperti ketidakstabilan penawaran dan permintaan yang berakibat pada perubahan jumlah permintaan minyak tingkat dunia dan keterbatasan suplai minyak. Hal-hal tersebut biasanya disebabkan oleh suatu rantai permasalahan yang terjadi di nagara-negara yang mempunyai produksi minyak besar. Ini disebabkan oleh pengaruh Negara-negara teresbut yang cukup besar terhadap kestabilan minyak dunia. Aambil contoh Negara Arab Saudi yang pada tahun 2009 memproduksi minyak sekitar 7322 Mbbl/hari yang notabanenya memproduksi sekitar 10% dari keperluan minyak harian pada tahun yang sama. Jika Arab Saudi terkena embargo maka otomatis keperluan minyak berkurang 10% maka Negaranegara tujuan ekspor minyak dari arab Saudi akan mengalami kekurangan minyak dengan jumlah yang sangat besar.

Timur Tengah yang berdampak pada kebijakan politis negara sehingga cadangan minyak dunia berkurang. Hal tersebut pernah terjadi pada 5 Oktober 1973 dimana terjadi serangan pada Israel oleh Syria dan Mesir yang dikenal dengan The Yom Kippur War. Negara-negara seperti Amerika Serikat mendukung Israel alhasil ekspor minyak negara di timur tengah di embargo, setelah pengembargoan maka Negara-negara di Timur Tengah mengalami perubahan dari segi politis otomatis jumlah produksi minyak dunia akan berkurang banyak mengingat Negara-negara di timur tengah merupakan pengahsil minyak dengan jumalah sekitar 53% dari produksi dunia.

makanan pokok yang biasa kita makan, misal nasi, jika suatu saat konsumsi nasi dibatasi oleh pemerintah karena pemerintah menyuruh kita makan sagu maka konsumsi nasi akan berkurang dan harga nasi akan semakin murah, sebaliknya dengan sagu. Factor terakhir yang menjadi rantai permasalahan adalah spekulasi harga oleh perusahaan minyak khususnya perusahaan minyak Amerika. Ini sangat rentan terjadi karena keputusan harga minyak ditentukan oleh perusahaan yang mempunyai kendali besar di dunia. Hal-hal tersebutlah yang sekiranya dapat mempengaruhi harga minyak dunia. oleh :Soni Somantri - TM ITB 2009

Adapun faktor lain adalah rencana negara barat untuk mengembangkan energi alternative, ini dapat dianalogikan jika kita makan dengan

Analogi lain mengenai rantai permasalahan harga minyak dunia adalah jika di timur tengah terjadi bencana alam atau peperangan maka akan muncul perubahan di wilayah

27


PETRONEWS

PETRONEWS

HIKAYAT UNDANG UNDANG MIGAS INDONESIA “UU Migas no 22 tahun 2001 merupakan kerangka fundamental yang mendasari segala peraturan dalam dunia Hulu dan Hilir Migas di Indonesia. Dalam penerapannya, UU Migas ini tidak hanya berpengaruh kepada Hubungan antaara Pihak asing dan Swata dengan Negara, tetapi juga berhubungan erat dengan masa depan National Oil Company kita, PERTAMINA. UU Migas no 22 tahun 2001 lahir dari kekecewaan atas teralu sentralistik dan banyaknya celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak tak berkepentingan untuk kepentingan yang tidak berkaitan dengan Rakyat Indonesia pada UU No.8 1971. UU Migas terbaru awalnya diharapkan dapat menciptkan atmosfir Good Corporate Governance pada tubuh Pertamina, namun banak pihak menganggap UU Migas ini justru melemahkan Pertamina, memeperumit proses Investasi, dan memungkinkan BP Migas untuk menjadi badan yang tidak sehat dan berpihak hanya pada asing. Benarkah?”

CERITA TENTANG PERTAMINA

Upstream Technology Center tahun 2000-an,

Sinyalemen PT Pertamina menjadi lebih tidak

sedikit terlambat memang melihat kenyataan

berdaya sangat bertolak belakang dengan fakta

bahwa shampir semua NOC mendirikan pusat

yang terjadi. Sebelum UU 22/2001, produksi PT

riset dari puluhan tahun lalu. Simak cerita Petronas

Pertamina selalu di bawah 100 ribu barel per

dan Total dimana pemerintah negaranya memberi-

hari. Setelah PT Pertamina menjadi perusahaan

kan Insentif cukup besar pada riset dan teknologi.

mandiri, produksinya sudah bisa mencapai 130 ribu barel per hari, dan masih akan terus naik

Kita juga patut berbangga dengan keberhasilan

karena terjadi perbaikan kinerja pada tubuh PT

dan keberanian Pertamina mengakuisisi aset

Pertamina. Perubahan status Pertamina menjadi

Medco di Sangatta, Blok limau sumatera dari

perusahan Energi—bukan Cuma minyak dan

talisman, WMO dari Kodeco dan ONWJ dari BP.

gas—dan kenyataan bahwa keuntungan Pertamina

Bukan hanya berani, Pertamina Berhasil menaik-

yang selalu jadi yang tertinggi di antara BUMN di

kan Produksi lapangan akuisisi tersebut! Maka

Indonesia termasuk tahun ini (25 Trilliun) meski

banyak orang percaya bahwa sesuatu yang ironis

harus ‘nombok’ karena kenaikkan tajam harga

apabila blok blok yang sudah habis masa berlaku-

minyak anatara januari-Maret sementara per-

nya tidak dikembalikan Pada pertamina, seperti

tamina harus menjaul Premium dengn harga yang

Blok Mahakam dan puluhan blok lain yang akan

tetap. Contoh paling kecil adalah didirikannya

segera habis kontraknya beberapa tahun kedepan.

28

Kebanakan mahasiswa Teknik Perminyakan yang telah mengambil Kerja Praktek bahkan secara garis besar menyatakan satu fakta yang konvergen : Engineer indonesia sudah banyak yang memegang peranan penting, rasanya proses transfer teknologi di beberapa perusahaan yang sudah lama berproduksi di Indonesia tak akan sulit dilanjutkan. Yang perlu diperhatikan hanya apakah kita mampu mempertahankan kultur etos kerja positif yang diwariskan perusahaan asing? Yang dimaksudkan kultur etos kerja positif antara ain: Proyek dan evaluasinya yang research driven, dan lebih sepesifik lagi adalah sisi Integritas dan Excellent Framework. Perihal perundangn yang mengatur ini sudah ada. Secara yuridis, Pertamina dalam hal ini memilikki kesempatan (privilege) untuk mengelola dan

TENTANG BP MIGAS DAN COST RECOVERY BP migas merupakan badan pelaksana yang bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan hulu migas sesuai Kontrak Kerja Sama agar maksimal bagi negara. Apa bedanya dengan Ditjen Migas? Peran Ditjen Migas adalah merumuskan serta meaksanakan kebijkan dan standardisasi teknik di bidang Migas. BP Migas adalah Produk UU Migas 2001, tapi sebenarna dulu (ketika yang berlaku UU No.8 1971) Badan yang berfungsi sama sudah ada dan ‘menempel’ di Pertamina. Sekarang para ahli melihat dari sudut pandang : Apakah bisa dipertahankan Integritasnya ketika badan pengawas diminta mengawasi badan yang lebih besar dan secara hierarki berada di atasnya?seperti polisi

memanfaatkan Wilayah Kerja Bekas Kontraktor swasta yang telah habis massa berlakunya mempertimbangkan Program kerja, kemampuan Teknis dan keuangan Pertamina (Pasal 5 PP35/2004). Namun sekarang apakah ada political will ke arah sana dari pemerintah? Kemarin ketika kita sedang ribut-ribut masalah blok mahakam, jero wacik sebagai wakil pemerintah yang memilikki kuasa pertambangan (beliau harusnya jadi kunci nsionalisasi) malah ke prancis untuk ‘membicarakan’ kerjasama keenergian, hal ini terjadi bersamaan dengan santernya isu bahwa Pemerintah akan memberikan lampu Hijau bagi Total untuk memperpanjang kontraknya. Masa depan mahakam pun masih misteri meski Pertamina telah sanggup mengakuisisi lebih dari 50% persen Total-Inpex di blok Mahakam.

disuruh menyelidikki polisi juga? Pada dasarnya diharapkan kelahiran BP Migas dapat menjadi pelopor keberjalanan Good Corporate Governance. Mari kita telaah. Kita ketahui, sampai detik ini Chevron dan konstelasi Riau nya merupakan produsen terbesar minyak Bumi di Indonesia, hampir 3 kali lipat produksi minyak Pertamina. Bagaimana dengan Blok Mahakam yang di kuasai inpex dan Total? Nah Blok ini menghasilkan Gas terbesar untuk Indonesia. Jadi ketika badan regulator menempel di Pertamina kok malah lapagan mudah (kovensional) eksplorasi-eksploitasinya dan raksasa dikasih ke asing?

29


PETRONEWS Itulah warisan yang diberikan UU 1971 yang sentralistik tentang migas Indonesia DAN badan Regulator yang menempel pada Pertamina. Pada saat itu, tak ada bedanya bagi pertamina sebuah blok migas dikuasai oleh asing atau pertamina, karena meskipun sebuah blok dioperasikan oleh asing, Pertamina akan tetap dapat ‘bagian’. Karena kontrak Kerja sama dilakukan oleh badan regulator yang menempel dengan pertamina, dan salah satu tugas dari Badan ini adalah merekomendasikan kepada Menteri ESDM siapa yang berhak mengoperasikan sebuah blok dan ‘setoran’ uang migas ya pasti melewati badan ini. Mudah bagi pertamina untuk memanfaatkannya. Dengan UU migas, muncullah sebuah lecutan untuk pertamina, kasarnya “ya kalau mau ambil untung dari sebuah lapangan, perbaikki kinerja, menangkan tender!”. Kalau dulu kan tidak perlu perbaikki kualitas, selama Badan regulator menempel pada pertamina ya Pertamina pasti bisa ‘ambil bagian’. Yang kedua, ada sebuah contoh dari salah seorang pegawai BP Migas ang tak mau disebutkan namanya. Waktu pertama PHE ONWJ mengajuk an rencana pengembangan lapangan, PHE menargetkan 45ribu barrel/ hari, BP migas tak setuju dan diturunkan target sampai 40ribu barrel/hari (ini hal biasa, perusahan multinasional pun sering mengalaminya). Sedangk an

30

PETRONEWS realisasi sampai sekarang hanya 35ribu barrel per hari paling banyak. Terlihat kecil memang selisih antara realita dan target, namun hal ini menentukan seberapa kapasitas yang boleh dan bisa disetujui oleh BP Migas untuk kemudian dananya digantikan lewat cost recovery. Semakin besar perbedaan antara Target dan realita, semakin besar dana mubadzir yang akan dikeluarkan negara lewat cost recovery dan

bila kita HANYA melihat kurva produksi minyak yang terus menurun, tapi cost recovery ini pada dasarnya fungsi dari produksi gas juga, sedangkan produksi gas meningkat berkebalikkan dengan produksi minyak kita. Ditambah lagi dengan semakin maturnya lapangan, treatment yang dilakukan pun semakin mahal. Memang tetap perlu ditelaah BPK dan KPK, tapi hal ini bukan sesuatu yang aneh. Sebagai informasi, batas jumlah dana yang dipakai BP Migas sekarang adalah 1 persen dari pendapatan Migas, dzaman pra UU Migas 2001 batas itu diperbolehkan sampai 3 persen dari pendapatan migas

INVESTOR DAN RIBETNYA PROSES INVESTASI DI DALAM NEGRI

semakin rawan untuk ‘dimainkan’ dananya. Bayangkan bila yang harus mengevaluasi pertamina dalam hal ini adalah badan yang dibawahi pertamina juga. Pertamina seperti yang sudah saya papark an sebelumnya, sudah jauh berkembang dari generasi lama, apa mau kita cemari dan berikan kesempatan untuk jadi ternoda lagi seperti dulu? Sekilas tentang jumlah cost recovery yang membengkak. Pada dasarnya hal ini tidak logis

Sekarang sebelum kita menelaah, saya mau meberikan informasi singkat tentang Investor asing di indonesia. Hingga saat ini, 74 persen lapangan produksi di Indonesia dikuasai asing, Ternyata itu juga warisan dari UU Migas generasi tahun 71! Tercatat sejak 2001 (Tahun UU Migas disahkan) ada 17 Blok Baru yang ditenderkan, dan hanya 6 diantarana diberikan pada asing(Humas BP Migas). Dan itu pun lapangan frontier dan laut dalam yang resikonya jauh lebih besar daripada eksplorasi konvensional. Muncul pertanyaan lagi, lalu benakah UU Migas yang

berlaku kini tidak investorfriendly?khususnya untuk daerah beresiko tinggi diman kita masih membutuhkan Investor? Megaproyek Laut dalam semakin banyak, ambil contoh Chevron Indoesia Company di selat makassar, atau Blok Masela Oleh Inpex, belum lagi manuver manuver di Blok Muarabakau atau Offshore Bengkulu. Energi Unconventional juga semakin jaya di Kalimantan dan Sumatera dengan CBM dan shale gas nya. Namun proses ekplorasi memang bukan bikin mi instan. Perlu ditunggu hasilnya,

pernyataan “kita butuh gembor2an Eksplorasi dalam Negri” itu bukan satu-satunya pegangan kita kini, sekarang kita juga harus terbiasa dengan pernyataan: “kita butuh ambil alih lapangan yang sudah produksi/Nasionalisasi, kemudian giatkan kegiatan di luar negeri untuk mengamankan kebutuhan energi Domestik”. Lagipula, proses investasi yang dinilai ribet (Ditjen migas, BpMigas, Bea cukai, Kehutanan, pemda, agraria pemboran) . ya memang produk UU Migas 2001 untuk mengamankan integritas

dari hak pengoperasian suatu Blok/WKP Migas. Ketika proses investasi hanya sesederhana “investorPertaminapemboran” pun bukan berarti waktu birokrasinya singkat, itu hanya berbeda pemegang tanggungjawab saja. Ingat juga bhwa amanat reformasi yang mengedepankan demokrasi— yang peliknya ternyata berjalan juga dengan isu desentralisasi di Indonesia—mengharuskan proses menajdi lebih dekat kepada rakyat dan diketahui oleh semua elemen masyarakat di Indonesia, walaupun untuk


PETRONEWS

PETRONEWS

HAL HAL YANG SERING DIPERMASALAHKAN PADA UU MIGAS NO 22 TAHUN 2001

sebagain kelompok hal ini berarti memperrumit proses.

Migas,Ditjen Migas, KKKS), bukan karena undang-undang.

Adapun celah bagi Investor untuk enggan berinvestasi di Indonesia adalah tidak adanya pilihan jenis kontrak lain yang ditawarkan selain PSC(Kontrak Bagi Hasil). Padahal, dalam UU Nomor 22/2001 tertulis ”Kontrak kerja sama yang menguntungkan negara”. Artinya bukah hanya PSC yang diperkenankan, tetapi jenis kotrak, lain seperti royalti, kontrak karya, gross-revenue split atau jenis kontrak lainnya yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Misalnya disesuaikan dengan tingkat kesulitan, besarnya kandungan migas, tingginya kemampuan untuk berproduksi, serta komponen investasi yang berhubungan dengan kualitas produk. Kurangnya minat investor lebih karena kurangnya kreativitas pelaksana (Pemerintah, BP

Untuk meningkatkan pendapatan negara dan melindungi kepentingan bangsa, bukan mengubah undang-undang, tetapi menggunakan jenis kontrak yang lebih terbuka dan bervariasi termasuk besaran share yang disesuaikan dengan kondisi wilayah kerja tempat minyak dan gas bumi berada.

32

Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Kabinet SBY lainnya, termasuk para Dirjen, serta jajaran di bawahnya sampai tingkat pelaksana, harus bahumembahu menghasilkan inovasi dan berkreasi dalam membuat peraturan pemerintah, peraturan menteri, petunjuk pelaksanaan ditambah dengan koordinasi yang baik satu organ dengan organ yang lain. Baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan

cara itu, kemampuan bangsa, kemandirian, dan kekuatan industri nasional dalam kancah minyak dan gasbumi akan cepat terealisasi. Jangan sampai lain yang gatal lain pula yang digaruk. oleh : Muhammad Romadhona - TM ITB 2009

SOLUSI DARI PENULIS DAN TIM

BP Migas, fungsionalitas, dan keberpihakannya.

Yang diperlukan adalah re-definisi peran yang sudah ada. Hendaknya BP Migas tetap berperan seperti badan bisnis di bawah Pemerintah yang berhubungan dengan asing, Pemerintah harus tetap memegang peranan tertinggi. keberpihakan Pemerintah pada Nasionalisasi dan Pertamina

keberpihakan Pemerintah pada Nasionalisasi dan Pertamina

Keberpihakan jelas harus ada. Buat eksplorasi masih dalam bentuk operatorship, untuk yang sudah eksploitasi dan kontrak sudah habis ->sedikit2, pelan2, sambil mengembangkan kemampuan tenaga ahli dan modal. Untuk lapangan yang sudah lebih dari 30tahun, pemerintah harusnya bisa lebih berani untuk Nasionalisasi. Liberalisasi dan Unbundling Hilir

Liberalisasi dan Unbundling Hilir

Minimal, 51 persen dari distribusi BBM harus menjadi PERTAMINA Tanggungjawab perusahaan asing kepada rakyat

Tanggungjawab perusahaan asing kepada rakyat

sistem CSR harus pakai uang perusahaan sendiri dan tidak boleh pakai dana negara melalui Cost Recovery. Harus ada jatah flowback berupa pajak royalti untuk pengembangan Indonesia yang telah ‘mengambil’ SDA Indo kemandirian SDM dan kegiatan eksplorasi Indo. Peran daerah, berkaitan dengan Reformasi Birokrasi dan debirokratisasi

Tambahan Pasal kepada UU Migas seperti : Cadangan Strategis dan Petroleum Fund

Yang perlu diperbaikki itu harusnya urusan urusan izin ke lembaga yang sebenarnya di bawah kekuasaan PEMDA melalui PERDA, cukup dengan izin PEMDA harusnya sudah tak perlu izin ke LSM, preman, dan masyrakat lagi. 1. Cadangan strategis : harus ada yang mengatur jumlah cadangan minyak kita seandainya kita terputus dari impor minyak asing dan hubungan dengan asing (live by our own) 2. Petroleum Fund : Harusnya dana spesifik untuk pengembangn NOC(National Oil Company) kita ini diatur dengan jelas dan ditingkatkan. Selama ini keuntungan yang didapatkan Pertamina tidak dikembalikan seluruhnya untuk pengembangan.

33


PETROSTORY

PETROSTORY Salah satu yang membedak an lembaga baru ini (SKK Migas) dengan sebelumnya (BP Migas) adalah adanya Komite Pengawas, yang ber wenang mengoreksi kebijakan strategis dan rencana kerja SKK Migas.

sk migas versus bp migas

K

ita tentu tahu pada Selasa, 13 November 2012, tepatnya Pukul 11.00 WIB, Mahkamah Konstitusi (MK) membuat keputusan mencengangkan. Mereka membubarkan Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Namun pasca pembubaran BP migas, pemerintah membentuk Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013. Sebelumnya, Kegiatan hulu migas adalah kegiatan awal operasi pencarian sumber cadangan hidrokarbon sampai pemasaran. Maka kegiatan hulu dimulai dari kegiata eksplorasi, eksploitasi dan pemasaran migas Indonesia. Pengolahan dan lain lain adalah kegiatan hilir. Lebih sah dan kuat

MK memutuskan pasal yang mengatur tugas dan fungsi BP Migas dalam UU Nomor 22 tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan UUD dan tidak memiliki hukum mengikat. Kata lain, BP Migas dinyatakan inkonstitusional dan dibubarkan. Dalam pertimbangannya, MK menyatakan bahwa hubungan antara negara dengan sumber daya alam Migas yang dikonstruksi dalam bentuk Kontrak Kerja Sama (KKS) antara BP Migas selaku Badan Hukum Milik Negara sebagai pihak Pemerintah atau yang mewakili Pemerintah dengan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap sebagaimana diatur dalam UU Migas adalah bertentangan dengan prinsip penguasaan negara yang dimaksud konstitusi.

Saat lembaga itu masih bernama BP Migas dan berstatus BHMN, sama sekali tidak ada lembaga yang bertugas untuk mengawasinya dengan kata lain seperti layaknya lembaga superbody. Hal ini kerap menjadi bahan kritik utama para pihak yang mendorong agar BP Migas dibubarkan.

Pengujian UU Migas ke MK ini sendiri diajukan oleh 30 tokoh dan 12 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sama sekali tidak berkecimpung di bidang migas, di antaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Solidaritas Juru Parkir, Pedagang K ak i Lima, Pengusaha dan Karyawan (Sojupek), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, dan IKADI. Mereka menilai, UU Migas membuk a liberalisasi pengelolaan migas karena sangat dipengaruhi pihak asing. Sedangkan peraturan presiden 9/2013 tentang pembentukan SKK migas sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ber tentangan dengan UUD. Adanya

Pengawasan

Kini, lewat Perpres 9/2013, SKK Migas dibentuk disertai langsung dengan perintah untuk membentuk Komisi Pengawas. Dalam pasal 3 Perpres itu disebutkan, Komisi Pengawas diketuai oleh Menteri ESDM dengan Wakil Ketua adalah Wakil Menteri Keuangan, dan anggotanya Kepala BPKM serta Wakil Menteri ESDM, sedangkan Kepala lembaga SKK Migas ditunjuk sesuai dengan fit and proper tes khusus berdasarkan Peraturan Presiden. Komisi Pengawas SKK Migas bertugas memberikan persetujuan kebijakan strategis dan Rencana Kerja. Ini artinya, Komisi Pengawas berhak mengoreksi berbagai kebijakan strategis dan rencana kerja yang diajukan SKK Migas. Komisi Pengawas juga bertugas melakukan pengendalian, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan

operasional SKK Migas, memberikan pendapat, saran, dan tanggapan terhadap Laporan SKK Migas, memberikan pertimbangan usulan kepada SKK, serta memberikan persetujuan pengangkatan dan pemberhentianpimpinanSKKMigas.

Presiden dan Wakil Presiden, agar saat menjabat memperhatikan empat hal yaitu : Mengedepankan I ntegritas, Mengedepank an Profesionalisme, Melakuk an Perombakan Organisasi, dan Mengembalikan Iklim Investasi yang sempat terganggu.

Selain itu, SKK Migas wajib memberikan laporan kepada Presiden setiap enam bulan. Dalam hal ini, Menteri ESDM bertugas membina, mengkoordinasikan dan mengawasi penyelenggaraan SKK Migas, mengusulkan calon Kepala SKK Migas, mengatur hak keuangan pegawai SKK M igas, mengusulk an biaya operasional SKK Migas kepada Menteri Keuangan, serta mengeluarkan peraturan tentang tugas, susunan organinassi, kepegawaian, dan tata kerja SKK Migas.

Empat hal ini penting dilakukan agar target-target yang telah ditetapkan negara dapat tercapai, dan yang lebih penting lagi adalah untuk mendukung kemandirian energi pada tahun-tahun mendatang, sehingga menjadi fondasi usaha untuk mensejahterakan rakyat. SKKMIGAS ini diharapkan minimal memenuhi harapan masyarakat, para stake holder, baik yang secara resmi disampaikan oleh Mahkamah Konstitusi, maupun yang disampaikan langsung oleh masyarakat dan media

SKK Migas, lembaga hulu migas baru adalah pelaksana kegiatan usaha hulu migas, dengan struktur terdiri Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris, Pengawas Internal, dan Deputi maksimal lima orang. SKK Migas juga boleh mengangkat Tenaga Ahli, namun dibatasi maksimal lima orang.

Upaya-upaya yang akan dilakukannya bersama jajaran SKKMIGAS agar lembaga yang dipimpinnya dapat memenuhi harapan masyarakat dan stakeholder yang lain. Yaitu;

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKKMIGAS) adalah Prof Rudi Rubiandini yang juga merupakan Guru Besar Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Sebelum dilantik untuk menduduki jabatan itu, terlebih dulu beliau mendapat arahan dari

Per tama, membuat tero bosan teknis dan manajemen agar pengelolaan produksi migas menjadi optimum pada jangka pendek, dan meningkatkan cadangan padatahun-tahun mendatang serta menguatkan kemandirian energi. Kedua, melakukan evaluasi terhadap proses pengadaan barang dan jasa agar prosesnya lebih


PETROSTORY

PETROSTORY

sederhana tanpa meninggalkan kepentingan lembaga sebagai pengawas. Selama ini Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) migas mengeluhkan proses persetujuan yang dianggap lambat karena pembahasan yang terlalu mikro dan detail.

Kelima, memaksimalkan penerimaan negara sesuai dengan tingkat keekonomian yang disepakati. Mengingat pasal 33 UUD 1945 menyatakan semua kekayaan alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahterahaan rakyat.

Ketiga, berusaha meningkatkan koordinasi dengan lembaga lain untuk mencari upaya pemecahan terhadap beberapa hal yang menjadi hambatan realisasi industri hulu migas. Misalnya terkait dengan perpajakan, aturan cost recovery, pengadaan tanah, kehutanan, lingkungan, kelautan dan sebagainya. Keempat, menegakkan pencapaian target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar industri hulu migas memberi manfaat maksimal bagi pengembangan perekonomian nasional.

Dalam jangka pendek Prof Rudi Rubiandini akan melakukan beberapa hal. Yaitu; 1. Penyesuaian organisasi dan SDM. 2. Perampingan manajemen dengan mengurangi masalah mikro. 3. Meningkatkan Kapasitas nasional dalam kegiatan Industi Migas. 4. Meningkatkan penemuan Cadangan Migas melalui kegiatan eksplorasi yang masif.

Prof. Rudi Rubiandini, Ketua SK Migas doc. Reservo

5. Merealisasikan usaha peningkatan Produksi minyak dan gasbumi terutama EOR di KKKS. 6. Penyelesaian Proyek Fasilitas Minyak, terutama lapangan Banyu-Urip Cepu. 7. Penyelesaian Proyek Fasilitas Gas, terutama lapangan Masela, Tangguh, IDD, Jangkrik, Donggi-Senoro.

oleh : Zahratul Kamila - TM ITB 2010

Pengeboran lepas pantai doc. www.proactiveinvestors.co.uk


PETROSTORY

PETROSTORY

“A century ago, petroleum - what we call oil - was just an obscure commodity; today it is almost as vital to human existence as water�

James Buchan

Kesendirian ditengah samudra Antartika, hal ini yang dialami salah satu rig yang sedang beroperasi dalam mengeksploitasi minyak bumi disana. Rig ini dioperasikan oleh CairnEnergy

doc. www.greenpeace.org.au


PETROSTORY

PETROTECHNOSCIENCE

MELIRIK PENGALIHAN SUMBER DAYA ENERGI M E L A L U I P E N G E M B A N G A N D E E P W AT E R

H

ari ini, krisis energi di Indonesia telah berkembang menjadi hal yang rumit. Kita bisa melihat bahwa manusia terlalu bergantung pada bahan bakar fosil terutama minyak untuk menjalankan kegiatan ekonomi ,terutama di Indonesia. Bahkan, produksi minyak Indonesia terus menurun sementara permintaan minyak meningkat. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk menghemat energi seperti listrik dan bahan bakar fosil juga menambah krisis energi di indonesia. Hanya beberapa orang menyadari bahwa pentingnya penghematan energi dan mulai mencari energi alternatif yang bisa menjadi substitusi untuk sumber energi konvensional. Ini, tentu akan menjadi masalah yang sangat rumit yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Eksplorasi minyak dan gas di Indonesia telah dimulai sejak 60 tahun lalu. Ia telah mencapai puncak saat era 80-an sampai 90-an. Saat itu, surplus produksi minyak selama waktu itu dipegang oleh tiga lapangan utama yaitu Minas, Duri,

dan Cepu. Di sisi lain, Indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat besar sehingga laju permintaan energi menjadi sangat besar namun pemerintah tidak membuat antisipasi akan hal ini misalnya melalui eksplorasi baru untuk menemukan lapangan migas baru. Hal ini penting , karena lapangan baru bisa menjadi cadangan untuk produksi lapangan utama yang secara bertahap akan menurun dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Sekarang, sulit bagi Indonesia untuk bangkit kembali dari krisis ini, karena itu tidak mudah untuk beralih dari minyak ke sumber energi lain. Eksplorasi minyak dan gas di Indonesia yang terletak di bagian barat (Sumatera dan Jawa), baru-baru ini didominasi oleh lapangan tua yang memiliki produktivitas rendah. Berbagai upaya seperti metode EOR dengan injeksi uap dan injeksi air telah dikembangkan untuk meningkatkan perolehan minyak, tapi masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minyak

nasional.Sehingga dilakukan eksplorasi di beberapa daerah bagian timur Indonesia untuk mencari cadangan yang akan iproduksi.Penelitian terbaru menemukan beberapa cekungan potensial di daerah perairan dalam. Potensi perairandalam di Indonesia timur didominasi oleh gas yang jumlahnya sekitar lima kali lebih besar dari cadangan minyak itu sendiri. Hal ini cukup untuk digunakan selama lebih dari 150 tahun. Bahan bakar gas dapat digunakan lebih efisien dan menghasilkan pembakaran bersih daripada minyak. Hal ini baik digunakan untuk tenaga listrik atau bahan bakar kendaraan. Tentunya ketergantungan kita pada minyak bisa menurun jika kita memaksimalkan penuh potensi cadangan gas seperti gas alam dan hidrokarbon konvensional lainnya seperti gas shale dan coal bed methane (CBM). Pertanyaannya muncul kemudian, mengapa kita tidak menjelajahi daerah deepwater sesegera mungkin? Eksplorasi perairan dalam

Indonesia menghadapi banyak tantangan besar dalam pembangunan. Pengelolaan deep water saat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dilakukan pada kedalman lebih dari 500 meter dari permukaan laut. Eksplorasi perairan dalam atau “deep water� adalah operasi berisiko tinggi karena memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dalam pengeboran untuk menemukan zona produktif. Kondisi di dasar laut juga cukup ekstrim dapat mengganggu fasilitas air dan aliran fluida. Ancaman lainnya berasal dari gas hidrat yang bisa membuat sistem BOP dan cairan pengeboran tidak dapat bekerja dengan baik. Di sisi lain, ketersediaan rig terbatas karena kita membutuhkan teknologi tinggi dalam pengembangan deepwater, terbukti hanya 5% telah diproduksi dari 25% dari luas laut yang telah dikembangkan di seluruh dunia. Selain kesulitan dari aspek teknis dan teknologi, operasi ini membutuhkan waktu lebih lama dari operasi di darat atau perairan dangkal untuk menjalankan langkah untuk mencapai produksi komersial pertama, yang berarti lebih banyak modal yang dibutuhkan. Selain itu, peraturan otonomi daerah sering membuat investor tidak tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Operasi laut dalam tentu tidak sesederhana operasi darat. Hanya beberapa negara yang telah mengembangkannya

seperti di Amerika Serikat dan Meksiko. Indonesia sebenarnya telah dikembangkan yaitu di selat Makassar oleh Unocal. Perusahaan lain seperti ExxonMobil, Talisman Energy, Chevron Indonesia, dan ConocoPhillips juga mulai menjelajahi daerah perairan dalam di Indonesia. Ini investasi yang tinggi oleh beberapa investor dan harus dijaga oleh pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menarik lebih banyak investor untuk memulai industri minyak dan gas bumi di Indonesia. Beberapa cara dapat dicoba oleh pemerintah seperti restorasi birokrasi dalam otonomi daerah, membatalkan pajak eksplorasi, meningkatkan insentif bagi investor, dll. Jika

ini bisa dilakukan, saya yakin bahwa investor lebih pasti akan menanamkan modalnya untuk pengembangan air dalam di Indonesia karena pada dasarnya itu adalah investasi yang sangat menjanjikan. Pertanyaan lain yang mencuat adalah apa yang akan kita lakukan dengan cadangan besar gas? Kita bisa melihat dalam setiap bagian dari kehidupan kita, hampir semua kebutuhan kita bergantung oleh minyak. Saya menyadari bahwa ketergantungan pada minyak sulit untuk diubah, tapi itu bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Pemerintah telah mulai mengalihkan bahan bakar minyak ke bahan bakar gas di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Gas

41


PETROTECHNOSCIENCE juga dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik yang baru didominasi oleh minyak dan batubara. Tentu saja, metode ini tidak mudah dijalankan dan kita harus mengatasi beberapa masalah muncul seperti kebutuhan minyak-gas diverter untuk kendaraan dan banyak lagi.Satu hal yang penting adalah inisiatif untuk memulai era baru yang tidak ketergantungan pada satu sumber energi seperti minyak. Setiap langkah dalam hidup kita untuk membuat perubahan pasti akan menghadapi beberapa kendala, tetapi jika kita tidak mencoba untuk keluar dari zona nyaman kita, kita akan tetap dalam kondisi yang sama selamanya. Kita memiliki potensi

PETROTECHNOSCIENCE besar dalam gas bumi, dan tentu saja kita harus mengeksploitasinya dan membuatnya menjadia ndalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kita.Kurangnya kesadaran untuk menghemat energi, seperti saya katakan sebelumnya, juga satu hal penting yang harus diperhatikan. Kita harus menyadari bahwa negara kita adalah bukan negara yang memiliki nsumber daya minyak terbesar ,kita hanya memiliki 0,36% dari cadangan dunia. Kurangnya kepedulian akan hemat energi membuat kita memikirkan kebutuhan dan kenikmatan kita sendiri tanpa memikirkan sumber energi untuk generasi yang akan datangi. Hal ini sangat berbahaya

bagi peradaban manusia karena bahan bakar fosil yang tidak terbarukan dan jika kita belum menemukan sumber energi alternatif, kita akan berada dalam kesulitan di masa depan. Hal-hal yang kita harus lakukan adalah lebih sadar untuk menghemat energi dan bijaksana untuk menggunakan sumber daya energi. oleh : Chaedar Indra Pramana - TM ITB 2010

OIL SHALE PERMATA YANG MENUNGGU UNTUK “DIPOLES”

Z

aman sekarang, penemuan lapangan gas / minyak baru sudah semakin sedikit, apalagi lapangan minyak. Dengan demand akan energy fosil yang kian meningkat ( renewable energy masih belum bisa mencukupi kebutuhan dunia ), maka umat manusia perlu mencari resource lain. Dan pilihannya jatuh kepada unconventional hydrocarbon. Contohnya shale gas, shale oil, gas hydrate. Dan untuk sesi kali ini, saya akan membahas lebih mengenai oil shale Jika kita mengingat petroleum system, tentu ada 3 komponen penting ; source rock, carrier bed, dan reservoir beserta sealnya. Ketika kerogen di source rock matang, maka hydrocarbon akan keluar dari source rock, masuk ke dalam carrier bed dan terjebak dalam reservoir yang disegel oleh batuan kedap. Itu adalah

petroleum system. Oil shale yang akan kita bahas merupakan bagian dari source rock. Source rock yang ada di dunia kita ini merupakan batuan lempung – shale yang di dalamnya ada lapisan kerogen. Kerogen adalah endapan jasad mikroorganisme atau makroorganisme di dalam batuan. Seiring dengan proses pengendapan, source rock akan terendapkan makin dalam dan makin dekat dengan heat source. Kerogen membutuhkan heat yang cukup untuk menggenerate hydrocarbon, entah itu oil, gas ataupun campuran di antaranya. Oil shale yang dibahas merupakan source rock yang ditemukan, tapi masih memiliki kandungan kerogen yang belum matang. Bagaimana potensialnya? Bayangkan bahwa seluruh hydrocarbon yang ada di dunia ini, yang sudah terjebak di reservoir,

baik yang sudah maupun belum dikembangkan dihasilkan dari 30% kerogen yang sudah matang. Sisanya? Tentu saja membutuhkan waktu yang lama untuk matang. Tapi dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan hidrokarbon, maka manusia mencoba untuk “mematangkan” kerogen, prinsipnya dengan memberi panas yang cukup untuk membuat hydrocarbon keluar dari kerogen, kita beri nama pyrolisis temperature. Ketika suhu kerogen mencapai suhu pyrolisis, maka hydrocarbon akan keluar dari kerogen dan memenuhi pori shale, hingga ketika pori tersebut tidak bisa menampung hydrocarbon yang tergenerate, pore tersebut akan pecah, dan hydrocarbon bisa keluar. Cara yang sudah dilakukan ada banyak, ada yang menambang oil shale tersebut, karena tidak bisa mengalir, baru dipanaskan di surface,

43


PETROTECHNOSCIENCE

PETROTECHNOSCIENCE

BITUMEN

ada juga yang mematangkan kerogen tersebut di bawah tanah ( subsurface ) , kita beri nama saja In Situ Conversion. ICP ( In situ Conversion Process ) memiliki prinsip yang sama dengan dengan cara yang sudah disebutkan di atas, yaitu dengan menggenerate heat di oil shale. Hanya saja kita menurunkan entah suatu alat, ataupun menginjeksikan steam agar suhu oil shale naik hingga menyentuh suhu pyrolisis. Yang akan saya coba bahas pada sesi kali ini adalah ICP yang dilakukan oleh Shell Oil. Shell melakukan ICP dengan electrical heating. Jadi Shell membuat beberapa lubang yang akan digunakan untuk menggenerate heat, heat yang dihasilkan akan disebarkan ke seluruh reservoir, hingga mencapai pyrolisis temperature, terus hingga hydrocarbon bisa mengalir. Hal itu ditandai dengan adanya oil yang mengalir ke sumur produksi. Jika sudah demikian, reservoir tersebut bisa kita kerjakan selayaknya reservoir minyak biasa, hanya saja dengan suhu tinggi, sekitar 400 – 800 F. Berikut adalah gambar skematik ICP oleh Shell Oil :

44

G

ambar di atas merupakan cara mudah untuk memandang unconventional resources. Pada bagian atas segitiga merupakan conventional resources yang dapat dikembangkan dengan mudah namun berjumlah lebih sedikit dibandingkan resources yang ada di bawahnya.

Skema produksi lapangan shale gas

Profil produksi shale gas dapat dideskripsikan oleh gambar diatas. Dari hasil di atas, perlu dicatat bahwa ICP dimulai tahun 1996, dan perlu waktu untuk menggenerate heat serta membuat hydrocarbon bisa mengalir. Bisa dilihat bahwa ada peningkatan produksi, dari yang sebelumnya tidak bisa diproduksikan hingga ada hydrocarbon yang mengalir, tetapi jumlahnya masih kecil. Uraian yang sudah saya jabarkan tadi hanyalah langkah awal dalam pengembangan oil shale, tentunya kita perlu mengupayakan cara untuk meningkatkan produksinya, mengingat demand akan oil and gas yang semakin meningkat. Bisa dengan hydraulic fracturing di sepanjang sumur, atau sumur horizontal, atau bisa

kombinasi keduanya. Studi lebih lanjut mengenai optimisasi lapangan oil shale pun masih sedikit yang melakukan. Oleh karena itu, saya sangat meng-encourage para calon engineer untuk terus belajar dan berupaya mencari cara agar oil shale ini bisa dikembangkan, karena potensialnya masih sangat besar. Ingat world cannot survive without hydrocarbon, even for a day. So, tugas kitalah agar mengupayakan selalu ada hydrocarbon yang bisa diberikan untuk dunia. Oleh Kevin Angriawan - TM ITB 2009

Semakin kita melihat ke bawah, semakin banyak kita menemukan jenis unconventional resources dalam jumlah yang lebih banyak pula. Gas hydrate dan shale oil merupakan resources dengan jumlah terbanyak. Namun hal tersebut harus dibayar dengan teknologi yang lebih canggih untuk mendapatkannya.

Bitumen (Oil Sand, Tar Sand) merupakan salah satu bentuk hidrokabon di bawah permukaan yang ada di bumi ini dan termasuk dalam unconventional hidrocarbon. Bentuk Bitumen merupakan padatan (semi-solid) dan diproduksikan dengan cara mengambil fraksi ringan (CH4, C2H6, C3H8) dari keseluruhan bitumen melalui proses refinery.

Kanada merupakan satu-satunya di dunia yang melakukan produksi bitumen secara komersial. Ini dikarenakan jumlah cadangan yang berlimpah sehingga produksi bitumen bisa mencapai jutaan barrel setiap harinya. Selain itu lahan produksi yang cukup luas juga salah satu faktor mengapa Kanada produksi bitumen secara besar-besaran

Cadangan dari bitumen di bumi ini mencapai 1698 miliar barrel (270 miliar m3) (2007). Cadangan terbesar berada di negara Kanada (daerah Alberta) sebesar 176.8 miliar barrrel (28.11 miliar m3) dengan produksi sekitar 482.5 juta barrel (76.7 juta m3) atau dapat dikatakan produksi per tahunnya sekitar 1.32 juta barrel (210.000 m3) (2007). Penggunaaan bitumen di dunia sekitar 102 juta ton setiap tahunnya (2007).

Karena bitumen berbentuk padatan, cara mengambilnya tidak yang menggunakan sumur produksi seperti mengambil minyak atau gas. Pengambilan padatan bitumen dilakukan dengan cara menambang langsung di area yang terdapat bitumen. Tidak seperti hidrokarbon lainnya yang menggunakan hasil ekstraksinya untuk bahan bakar, hasil ekstraksi bitumen biasa digunakan untuk konstruksi bangunan. Biasanya bitumen digunakan untuk membuat aspal, pipa, dan atap bangunan. Dalam proses produksi bitumen, terdapat beberapa masalah lingkungan yang harus dihadapi. Masalah yang sering muncul adalah polusi udara karena banyak sekali produksi CO2 dan H2S yang dapat membuat kanker. Selain itu penggunaan air yang cukup besar untuk ekstraksi bitumen juga membahayakan karena limbah dari ekstraksi bitumen cukup berbahaya dan dapat merusak kesehatan masyarakat sekitar. Limbah yang dihasilkan

45


PETROTECHNOSCIENCE

PETROTECHNOSCIENCE

PENCITRAAN BAWAH TANAH MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK

dari ekstraksi bitumen dapat menyebabkan kanker Permasalahan lain yang cukup krusial adalah penggunaan lahan garapan untuk menambang bitumen. Karena bitumen diproduksi dengan cara ditambang, dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk memproduksinya. Hal ini menjadi perhatian utama bagi masyarakat karena lahan yang dipakai terlalu luas sehingga mereka yang tinggal di dekat daerah pertambangan bitumen rawan terkena penyakit.

P

ada tahun 1910, Conrad Schlumberger, Frank Wenner dan Richard Ambronn berfikir untuk dapat “melihat� kondisi bawah tanah dengan menggunakan arus listrik. Pada awal abad ke-20, kegiatan mineral prospecting masih sangat terbatas. Korelasi kondisi surface geology dengan subsurface structure masih sangat sulit dilakukan. Satu-satunya cara untuk mengkonfirmasi kondisi subsurface saat itu adalah dengan melakukan pengeboran dangkal hingga mencapai subsurface. Sebenarnya pada era tersebut juga telah dikenal penggunaan medan magnet untuk mencari prospek minyak. Namun dirasa pembacaan dari metode medan magnet masih sangat terpengaruh oleh adanya magnetic object. Oleh karena itu dicoba dikembangkanlah metode dengan menggunakan medan listrik.

oleh : Rian Maryudi -TM ITB 2010

Hadist Ginanjar Hidayat -TM ITB 2010

Dalam pengembangannya penggunaan medan listrik berbeda dengan medan magnet, medan listrik bumi tidak memiliki pola yang tetap untuk setiap tempat, sehingga sulit untuk dijadikan referensi. Robert Were Fox pun mencoba menggunakan baterai untuk mengontrol arus listrik agar dapat mengalir

46

Tangki bitumen perusahaan SHELL doc. Reservo

Conrad Schlumberger melakukan eksperimen elektrik doc. malutpost

kedalam dinding mine shaft, sehingga diharapkan dapat melacak persebaran arus listrik yang dialirkan melalui mineral veins dan batuan sekitarnya. Tetapi peralatan yang digunakan untuk hal tersebut dirasa terlalu rumit untuk pekerjaan lapangan saat itu, sehingga belum ada metode systematic yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan arus listrik di batu dan tanah. Hingga pergantian abad ke-20 sensitive magnetic compass masih menjadi peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan geophysical exploration. Kemudian Conrad Schlumberger melakukan percobaan di kebunnya dengan menanam dua buah elektroda yang berupa metal

dengan jarak yang berjauhan dan menghubungkannya dengan kabel menuju kutub yang berlawanan dengan baterai sehingga mendorong arus listrik masuk ke dalam tanah. Dengan menggunakan dua elektroda yang berbeda yang disambungkan dengan potentiometer, Conrad mengukur tegangan listrik yang mengalir melalui tanah. Dari data-data tegangan yang ada di beberapa lokasi dibuatlah peta equipotential. Ini lah awal dari pembuatan metode baru dalam melakukan eksplorasi subsurface dengan menggunakan aliran listrik. Saat arus masuk ke tanah melalui metal yang telah ditancapkan, arus tersebut akan menyebar

47


PETROTECHNOSCIENCE dari point of contact, seperti berkas tintan yang keluar dari ujung pulpen dan langsung terdifusi dalam air. Bila tanah ini homogen, arus akan tersebar merata dan mengembang membentuk garis lurus ke segala arah. Berbeda bila tanah tersebut tidak homogen, seperti terdiri atas layer-layer dengan batuan yang berbeda komposisinya atau berbeda kandungan air di dalamnya, atau layer tersebut membentuk folds, faults, dan struktur geologi lainnya, arus listrik tidak akan mengikuti garis lurus, tetapi mencari dan mengikuti bagian yang paling resistance. Properti yang menentukan seberapa banyak dan arah arus listrik ini disebut electrical resistivity atau “resistivity”. Untuk lokasi yang jauh di dalam tanah, dimana batuan berupa poripori yang tersaturasi dengan air tanah, dimana setiap pori pun terkoneksi, maka arus listrik

48

PETROSTORY akan sangat mudah mengalir, dan resistivitasnya pun rendah hanya berkisar antara 0.1-10 Ω. Berbeda bila pori-pori batuan tersebut terisi oleh minyak atau gas, resistivity yang terbaca akan meningkat. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, Conrad membuat potentiometer di perusahaan Hartmann Braun of Frankfurt, yang saat itu menjadi perusahaan manufacture terkemuka dalam pembuatan perlatan yang presisi. Instrument ini dilengkapi dengan tripod, kokoh, mudah digunakan dan portable. Alat ini bukan hanya dapat menghasilkan dan mengukur tegangan dalam skala milivolt tetapi juga terintegrasi dengan galvanometer yang mampu mengukur arus yang hanya sebesar microampere. Dengan perkembangan alat yang memiliki sensitive tinggi,

Conrad mencoba alatnya untuk jarak yang lebih jauh lagi dan menyempurnakannya. Demikianlah bagaimana sebuah keingintahuan dan usaha untuk “melihat” isi bumi, dimulai dari sebuah percobaan kecil berupa bathtube yang diisi dengan tanah dan material dengan komposisi yang bebeda-beda, coba dibawa ke skala yang lebih besar di kebunnya dan disempurnakan lagi untuk mencapai jarak yang lebih jauh. Dan ini semua lah cikal bakal dan inspirasi dari teknologi geophysical saat ini. oleh : Fatimah Kusumaningrum-TM ITB 2009

Oil

Shocks

pada 1973

M

elambungnya harga minyak sekarang ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya krisis minyak besar-besaran pernah terjadi pada tahun 1970-an. Krisis minyak besar-besaran terjadi pada tahun 1967-1979. Namun krisis minyak yang paling signifikan berawal pada tahun 1973 dipicu oleh perang Yom Kippur. Perang Yom Kippur ini dipicu oleh Israel yang merupakan tanah air bagi kaum Yahudi yang mendirikan 56% dari daratannya dari daratan Palestina. Bangsa Arab pun marah dan menolak untuk mengakui Israel sebagai suatu negara yang merdeka. Bangsa Arab mulai melakukan usaha untuk mendapatkan kembali tanah yang mereka rasa merupakan hak mereka. Hal ini memicu terjadinya Perang Suez-Sinai. Bangsa Inggris dan Perancis mendukung bangsa Israel untuk membalas Nasser karena telah menasionalisasikan Terusan Suez. Pada tahun 1967 Israel melancarkan “the SixDay War”, dengan meng-klaim banyak daratan. Pada tahun 1973, tepatnya pada Yom Kippur, hari besar umat Yahudi, pasukan arab melakukan serangan yang didukung oleh Soviet technology. Pada saat itu, anggota dari

49


PETROSTORY Organization of Arab Petroleum Exporting Countries (OAPEC), memutuskan untuk mem-boykot amerika dan “memberi pelajaran� bagi negara-negara barat karena mendukung Israel pada perang Yom Kippur melawan Mesir dengan membatasi produksi minyak sebesar 5% setiap bulannya sampai Israel keluar dari West Bank, Gaza, dan Jerusalem. Kemudian Arab Saudi dan Kuwait menyatakan bahwa mereka tidak akan mengirimkan minyak ke Amerika Serikat sampai mereka berhenti memberikan bantuan pada Israel. Negara-negara Eropa tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari embargo ini. Dari 9 anggota European Economic Community (EEC), Belanda merupakan satu-satunya negara yang mendapatkan embargo total. Inggris dan Perancis mendapatkan pasokan yang hampir tidak terganggu (setelah menolak Amerika Serikat untuk menggunakan lapangan terbang mereka

PETROSTORY

dan mengembargo pasokan persenjataan kepada Arab dan Israel), sedangkan 6 negara lainnya hanya dibatasi pemasokan minyak ke negara mereka. Karena tidak mampu memenuhi kebijakan yang dikeluarkan negara Arab akibat dari embargo ini, para anggota EEC kemudian mengeluarkan pernyataan sebagai pro-Arab pada tanggal 6 November. OPEC kemudian mengahapuskan embargo dari semua anggota EEC

Hal ini menyebabkan harga bensin meningkat menjadi empat kali dari 25 cent menjadi lebih dari 1 dollar hanya dalam waktu beberapa bulan. Harga minyak mentah pun meningkat dari $3 menjadi $12 pada tahun 1974. The American Automobile Association mencatat bahwa hingga 20% pom bensin di Amerika Serikat tidak memiliki bahan bakar sama sekali selama krisis berlangsung. Pada saat itu banyak mobil yang harus mengantri dua hingga tiga jam untuk

kenaikan harga minyak akibat oil shock

50

mendapatkan bensin. Konsumsi minyak total di Amerika Serikat menurun hingga 20%. Amerika Serikat juga membatasi kecepatan mobil menjadi 55 mph yang tidak hanya mengurangi konsumsi minyak, tapi juga mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi pada saat itu. Perusahaan minyak dan pom bensin juga berusaha untuk menghemat minyak. Pom bensin dengan sukarela tutup pada hari Minggu. Mereka menolak untuk menjual bensin kepada pelanggan yang tidak tetap. Pom bensin juga tidak mau menjual lebih dari 10 gallon bensin pada satu pelanggan. Masyarakat juga ikut membantu dalam penhematan energi. Setiap rumah menurunkan termostat menjadi 65o F. Kenaikan harga minyak juga menyebabkan masyarakat menjadi lebih hemat energi. Perusahaan-perusahaan juga mengganti sumber energi mereka menjadi batu bara. Kenaikan harga lebih memberikan dampak yang besar di Eropa daripada embargo. Di Inggris, Jerman, Italia, Swiss, dan Norwegia melarang untuk naik pesawat, mengemudi dan berperahu pada hari Minggu.

Di Swedia pembelian bensin dibatasi. Di Belanda akan dikenakan hukuman penjara bagi mereka yang menggunakan listrik melebihi dari jatah yang diberikan. Ted Heath meminta masyarakat Inggris untuk memanaskan hanya satu ruangan di rumah mereka selama musim dingin. Beberapa bulan kemudian, krisis semakin mambaik. Embargo dihapuskan pada Maret 1974 setelah negosiasi pada Washington Oil Summit, namun pengaruh dari krisis energi ini masih dirasakan selama beberapa tahun berikutnya. Harga bahan bakar terus meningkat pada tahun berikutnya. Satu dari efek jangka panjang dari embargo ini adalah resesi ekonomi di seluruh dunia. Inflasi tetap berada di atas 10% dan pengangguran berada pada rekor tertinggi. Salah satu efek jangka panjang terbesar lainnya adalah perubahan besar dalam dunia permobilan akibat embargo minyak. Di Detroit produksi mobil-mobil besar yang boros bensin dihentikan. Mobil dengan mesin besar tidak lagi diproduksi untuk menghemat

minyak dan meningkatkan perekonomian. Penjualan mobil Jepang meningkat, karena memenuhi standar efisiensi yang tidak dipenuhi oleh mobil-mobil Amerika. Meskipun embargo berakhir hanya setahun setelah dimulai tahun 1973, negara-negara OPEC telah menaikkan empat kali lipat harga minyak di Barat. Embargo tersebut telah membuka era baru dalam hubungan internasional. Negara Dunia Ketiga menyadari bahwa sumber daya alam mereka, khususnya minyak, dapat digunakan sebagai senjata dalam situasi politik maupun ekonomi. Harga minyak yang semakin meningkat terus menjadi ancaman tidak hanya bagi perekonomian Amerika, tetapi juga perekonomian dunia. oleh Fauzan Akbar - TM ITB 2010

51


7 PETROSTORY

SISTERS

PETROSTORY

P

erusahaan-perusahaan minyak di muka bumi ini berjumlah banyak dan bertebaran di semua tempat yang menghasilkan minyak dan gas. Namun di antara semua perusahaan migas yang tersebar tersebut, tentunya terdapat perusahaan terkemuka yang menguasai dan mendominasi produksi, pengolahan, dan distribusi migas di dunia. Setelah perang dunia II tepatnya perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut mulai mengembangkan usahanya di negara lain sehingga mampu menjadi penguasa di sektor industri migas dunia. Tahun 1950, seorang pengusaha asal Italia bernama Enrico Mattei yang juga Pimpinan dari ENI (Perusahaan minyak asal Italia) memperkenalkan istilah Seven Sisters yang terdiri dari 7 perusahaan migas terbesar pada masa itu. “The Seven Sisters” Oil Company tersebut yaitu AngloPersian Oil Company (sekarang BP), Gulf Oil, Standard Oil of California (SoCal), Texaco (sekarang Chevron), Royal Dutch Shell (sekarang Shell), Standard Oil of New Jersey (Esso) dan Standard Oil Company of New York (Socony) (sekarang ExxonMobil). Ketujuh perusahaan tersebut mampu meraup banyak keuntungan saat terjadi peningkatan konsumsi minyak dunia. Hampir semua industri migas dunia dikuasai oleh tujuh perusahaan tersebut. Harga minyak dunia yang tinggi terjadi akibat

52

kebijakan dari perusahaan Seven sisters tersebut. Seven Sisters benar-benar menguasai dari mulai Produksi, Pengolahan, serta Distribusi minyak dunia. Hampir semua negara berkembang menggantungkan pasokan migasnya ke perusahaan multinasional tersebut sehingga untuk mengurangi ketergantungannya, negara-negara berkembang mulai mendirikan perusahaan migas nasional. Seiring dengan banyaknya perusahaan migas nasional yang didirikan, kendali perminyakan dunia mulai diambil alih oleh Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang berbasis di Timur Tengah. OPEC mulai menentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Penguasa minyak dunia tersebut. Sehingga pada tahun 1970, Seven Sisters mulai meredup. Semenjak itu beberapa perusahaan mulai menggabungkan diri dengan perusahaan lain sehingga pada awal milenium baru, hanya ada 4 perusahaan yang tersisa dari seven sisters, yaitu ExxonMobil, Chevron, Shell, dan BP. Pada tanggal 11 Maret 2007, koran Financial Times menyebutkan bahwa saat ini telah lahir apa yang disebut dengan “The New Seven Sister”, yang terdiri dari:

4. 5. 6. 7.

Company (Iran) Petrobras (Brazil) PDVSA (Venezuela) Petronas (Malaysia) Saudi Aramco (Saudi Arabia)

Dalam daftar yang dibuat United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), semua perusahaan itu, kecuali Aramco, masuk dalam daftar 19 perusahaan minyak terbesar dunia dengan operasi secara global. Aramco tidak masuk karena sebagian besar kegiatan eksplorasi dan produksi dilakukan di dalam negerinya sendiri. Dengan menguasai 25 persen cadangan minyak dunia dan kapasitas produksi hampir tiga kali lipat dari pesaing terdekat, Aramco sekarang ini bisa dikatakan sebagai perusahaan minyak nasional paling berhasil di dunia. Kendati lapangan terbesarnya mulai menua, Perusahaan ini masih menempati posisi teratas produksi minyak dunia, disusul Perusahaan migas Rusia (Gazprom) dan perusahaan migas Iran (NIOC).

doc. www. yenergy.com

oleh : Bramantyo Eko - TM ITB 2010

1. China National Petroleum Corporation (China) 2. Gazprom (Russia) 3. National Iranian Oil

53


CAREER & EDU

54

CAREER & EDU

The University of Texas

Stanford University

University of Tulsa

The University of Texas didirikan pada tahun 1910, memiliki hampir 100 bidang studi, dan mempunyai mahasiswa sebanyak 11.000 orang. Universitas ini merupakan salah satu universitas pemberi mahasiswa bergelar doctor terbanyak di Amerika Serikat dan merupakan salah satu dari tiga anggota barat daya dari Association of American Universities. Universitas ini telah memberikan banyak penemuan yang siginifikan di dunia perminyakan. Banyak lulusannya yang menjadi CEO dari perusahaan migas dan memberikan kontribusi yang besar terhadap temuan dalam bidang energi.

Stanford University didirikan pada tahun 1891 dengan jumlah mahasiswa ketika pertama kali berdiri sebanyak 555 orang. Fokus Stanford di bidang energi adalah produksi dan transformasi energi serta penyimpanan energi dalam jangka panjang. Desain subsurface meliputi karakterisasi formasi dalam reservoir, bentuk aliran fluida dalam formasi, permodelan formasi, dll. Penelitian yang biasa dilakukan oleh mahasiswa Stanford adalah karakterisasi subsurface, Enhanced Oil Recovery dengan cara thermal, gas, dan chemical injection. Baru-baru ini Stanford University melakukan penelitian mengenai penangkapan CO2 dan penyimpanan, konversi energi, dan pengembangan Enhanced Oil Recovery.

Universitas ini biasa melakuk an penelitiannya di dalam bidang geoscience, rekayasa, teknologi informasi, dan lainnya di dalam bidang ilmu kebumian. Di dalam ilmu kebumian, universitas ini membuka jurusan Geology, Geochemistry, G e o p h y s i c s , D r i l l i n g, We l l Logging, Well Completion & Servicing, Production of Oil & Gas, Reservoir Engineering & Recovery Methods, Pipelining, Shipping & Storage, Alternate Fuels & Energy Sources, Business & Economics, Health, Safety & Environment, Science & Engineering.

Colorado School of Mines

Penn State College of Engineering

Didirik an pada tahun 1974, universitas ini lebih merujuk kepada riset dan ilmu terapan. Universitas ini mendapat pengakuan terbaik di Colorado dan salah satu yang terbaik di Amerika Serikat. Biasanya CSM melakukan riset yang berhubungan dengan kebumian dan sumber dayanya. CSM merupakan salah satu dari sedikit institusi yang memiliki keahlian luas dalam eksplorasi sumber daya, ekstrasi,

Didirikan pada tahun 1896, Penn State telah menciptakan pemimpin dalam pendidikan tinggi, penelitian, dan pelayanan keprofesian dalam masyarakat dunia. Kurikulum dalam Petroleum and Gas Natural Engineering telah didesain untuk melayani dalam bidang teori, aplikasi untuk studi kasus, dan desain rekayasa proyek. Program ini menekankan pada dasar-dasar matematika dan kebumian serta ilmu teknik dan mengintegritaskan keilmuannya dalam pengambilan minyak dan gas alam.

produksi dan pemanfaatan.

55


CAREER & EDU

University of Louisiana Didirikan pada tahun 1898 sebagai sekolah industri, intitusi ini berkembang selama 4 tahun dan dikenal namanya seperti sek arang pada tahun 1999. Universitas ini dikenal dengan banyak risetnya sehingga dicatat sebagai RU/H: research university (high research activity). Selain itu universitas ini juga dinilai sebagai salah satu dari 100 universitas riset di dunia. Dalam Petroleum Engineering, Louisiana menyediakan tempat riset dan lab seperti 3-D Visualization Lab, Drilling Engineering Lab, Drilling Fluids Lab, Improved Oil Recovery Lab, Multimedia Classroom, Material Testing, Petroleum Production Engineering Lab, Petrophysics and Formation Evaluation Lab, Reser voir Engineering Lab, dan Reservoir Mechanics Lab.

CAREER & EDU

University of Southern California

New Mexico Institute of Mining and Technology

Didirikan pada tahun 1906 dan memiliki sekitar 1800 mahasiswa S1 dan 3800 mahaiswa S2 dengan lebih dari 30 pilihan program studi di S1 dan 25 bidang di S2. USC selalu konstan menjadi 10 terbaik universitas yang memiliki program studi teknik. Pencapaian yang pernah diraih yaitu 35 anggota fakultas terpilih menjadi anggota National Academy of Engineering, 57 pemenang dari Presidential Young Investigator and CAREER awards, dan 13 pemenang PECASE Early Career awards.

Didirikan pada tahun 1889, memiliki mahasiswa S1 sebanyak 1454 orang dan mahasiswa S2 sebanyak 555 orang. Hampir semua professor di setiap departemen melakukan penelitian yang ikut juga melibatkan mahasiswanya. Pada bulan Januari 2009, tujuh mahasiswa fisika mempresentasikan penelitian mereka pada konferensi tahunan American Astronomical Society. Dan pada Mei 2009, dua mahasiswa Tech Komunikasi Teknis diundang untuk mempresentasikan karya mereka pada konferensi nasional.

Technische Universit채t Clausthal

T

iga tahun lagi, ketika Masyarakat Ekonomi Tunggal ASEAN 2015 diberlakukan, kita akan menyaksikan barang-barang dan jasa dari berbagai negara di Asean dengan mudah bisa ditemui di Indonesia. Demikian pula barang-barang dan jasa milik Indonesia bisa beredar dengan bebas di sepuluh negara Asean. Mau tidak mau, tenaga kerja Indonesia, termasuk bidang teknik perminyakan, haruslah mempersiapkan diri dengan meningkatkan kompetensinya. Salah satu cara adalah dengan sekolah yang lebih tinggi. Bagi para lulusan S-1 Teknik Perminyakan ITB yang ingin meningkatkan kompetensinya melalui jalur pendidikan yang lebih tinggi, pemilihan perguruan tinggi yang tepat sangatlah

56

krusial. Ada banyak perguruan tinggi di dunia yang mempunyai program studi teknik perminyakan. Salah satunya adalah Technische Universit채t Clausthal (TUC) yang terdapat di kota Clausthal-Zellerfeld, di negara bagian Niedersachsen, Jerman. Clausthal-Zellerfeld terletak sekitar 100 km di sebelah selatan kota Hannover, 260 km di sebelah barat kota Berlin, dan 330 km di sebelah utara kota Frankfurt. Salah seorang dosen Teknik Perminyakan ITB yang melanjutkan Program Magister dan Program Doktornya di TUC adalah Dr.-Ing. Ir. Bonar Tua Halomoan Marbun atau yang akrab disapa Mas Bonar. Agar dapat melanjutkan pendidikan di jenjang S-2 atau S-3 di universitas ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Selain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik, calon mahasiswa diharuskan mempunyai kemampuan bahasa Jerman dan bahasa Inggris yang baik. Kemampuan bahasa Inggris dibuktikan dengan nilai sertifikat TOEFL atau IELTS, sedangkan kemampuan bahasa Jerman dibuktikan dengan Deutsche Sprachprufung fur den Hochschulzugang auslandischer Studienbewerber (DSH). Berbeda dengan TOEFL atau IELTS, DSH menguji bukan hanya

57


CAREER & EDU kemampuan tata bahasa, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Jerman melainkan juga pemahaman dan penguasaan dalam keteknikan dan sains dalam bahasa Jerman. Sebelum mengikuti tes DSH ini, hampir semua universitas di Jerman, termasuk TUC menawarkan kelas persiapan tes selama tujuh bulan dengan waktu belajar dari Senin sampai Jumat dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Dalam kelas persiapan ini, peserta belajar bahasa Jerman mulai dari level dasar sampai level tertinggi. Dalam proses pembelajaran, bahasa Jerman langsung digunakan, tanpa translasi, agar para calon mahasiswa dapat cepat menguasai Bahasa Jerman. Dosen Teknik Pemboran yang menyelesaikan program Magister dari tahun 1999-2002 dan program Doktornya tahun 20022006 ini menambahkan bahwa sangat disarankan bagi para lulusan S-1 TM-ITB untuk mempunyai publikasi jurnal migas atau panas bumi skala internasional sebelum mendaftar. Publikasi ini berguna untuk mendapat kemudahan proses administrasi pendaftaran dan pengakuan kompetensi dari TUC. Menurut Mas Bonar, mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di sana hanya membutuhkan biaya hidup. Biaya pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai S-3, termasuk untuk orang asing yang memenuhi syarat, disubsidi

58

CAREER & EDU

oleh Negara Jerman. Biaya hidup sederhana di Jerman tidak terlalu tinggi. Dengan â‚Ź 600 atau setara kurang lebih Rp. 9.000.000,00 sudah cukup untuk hidup layak setiap bulannya. Di TUC juga disediakan asrama mahasiswa dengan kualitas yang sangat baik tetapi dengan biaya sewa yang sangat murah, karena biaya listrik, air, kebersihan, internet dan pemanas selama musim dingin untuk asrama tersebut sudah disubsidi oleh Negara Jerman. oleh : ilham -TM ITB 2011

Gedung Utama TUC doc. Reservo


EXPLORE

Tim Reservo :

Tim Reservo :

Selamat pagi Mas

Menurut Mas Leks, Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kembali produksi dari mature field?

Mas Lekosono: Selamat pagi

Tim Reservo : Bagaimana kondisi lapangan perminyakan di Indonesia sekarang menurut Mas?

Mas Leksono :

Dr. Ir. Leksono Mucharam

Seperti diketahui bersama bahwa produksi komoditas minyak dan gas bumi Indonesia semakin menurun setiap tahunnya. Karena sudah tidak ditemukan lagi lapangan hijau atau green field sedangkan lapangan yang sudah lama beroperasi atau mature field memiliki laju produksi yang terus menurun.Walaupun demikian indonesia masih memiliki jumlah oil inplace yang masih banyak yaitu sekitar 55% sampai 85%. Ini adalah jumlah yang sangat potensial untuk mendongkrak produksi minyak indonesia. Hanya saja kita masih terkendala dalam teknologi untuk memaksimalkan recovery dari oil inplace tersebut.

Salah satu teknik untuk pengembangan mature field adalah pattern injection, pengoptimalan produksi dari reservoir oleh injeksi fluida dengan suatu pola/ pattern.

Mas Leksono : Pertama, kita harus mengetahui dulu ciri-ciri dari mature field. Ciri-ciri Mature field yaitu: - Produksi migas dari sumur produksi telah mencapai puncaknya - Produksi dari sumur – sumur yang terus menurun

Selain itu dibutuhkan teknologi yang terintegrasi dalam penerapan metode-metode tersebut serta penanganan dan penerapan metode maupun strategi yang tepat dalam mengatasi kendala di mature field

Tim Reservo : Apa saja tantangan untuk mengembangkan mature field di Indonesia sekarang, Mas Leks?

- Biaya produksi atau operating cost terus meningkat,sehingga dibutuhkan investasi yang tinggi

Mas Leksono :

Kemudian kita harus mengetahui kelakuan atau behavior sumur dari lapangan mature field. Selain itu kita juga harus mengetahui mengenai mekanisme reservoirnya. Baru kemudian kita dapat melakukan pengembangan lapangan seperti secondary tertiary, enchanted oil recovery, atau rekayasa aliran reservoir.

Pertama, nilai investasi yang tinggi pada mature field belum tentu sebanding dengan keuntungan yang akan diperoleh. Secara umum semakin lama suatu lapangan migas diproduksi maka semakin banyak masalah produksi yang bermunculan. Untuk mengatasinya dibutuhkan biaya investasi yang biasanya sangat besar. Namun, investasi yang telah ditanamkan belum tentu sebanding dengan hasil dari pengoptimalan produksi migas dari lapangan terebut. Hal ini yang menjadi kendala di industri migas untuk

61


EXPLORE mengembangkan mature field di Indonesia. Kedua ,Teknologi yang ada diindonesia belum bisa memastikan dirinya dapat menjadi tombak untuk meningkatkan produksi dari mature field.

Apalagi ditambah dengan sumur yang tidak hanya mature namun Memiliki permasalahan seperti batuan karbonat,heavy oil,oilwet,dan chanel tentunya harus ditangani dengan metode peningkatan perolehan minyak yang lebih kompleks.Contohnya secara teori surfactant yang digunakan dilaboratorium mampu meningkatkan sweep efisiensi sebanyak 95% namun apakah dilapangan bisa diterapkan agar mendapatkan sweep efiesiensi dengan nilai yang sama?.Hal ini bisa dilakukan dengan mekanisme yang tepat dan teknologi yang teritegrasi denga EOR (enhanced oil recovery) yaitu menggunakan dinamic pattern dilokasi lapangan mature.Metoda ini memiliki sweep efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan static pattern yang banyak digunakan sekarang. Tentunya untuk mengembangkan teknologi ini diperlukan riset yang maksimal sehingga dihasilkan teknologi yang murah dan tepat guna. Ketiga , alokasi dana untuk

62

penelitian dan riset minyak dan gas bumi di indonesia, termasuk untuk lapangan mature field masih sangat kurang. Selama ini DEPDIKNAS memberikan dana sebesar 50 juta rupiah per tahun per kelompok studi untuk studi migas yang tidak sustainable. Selain itu jumlah ini sangat

kurang untuk melakukan riset di bidang migas. Hal ini menurut Saya salah sasaran, seharusnya ada pendanaan langsung dari ESDM untuk riset migas yang berkelanjutan. Ketika Saya kuliah di Amerika,biaya riset dibiayai oleh perusahaan – perusahaan industri migas dengan jumlah yang sangat banyak.Riset ini digunakan untuk memajukan teknologi secara konvergen dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dilapangan mature. Selain itu Universitas di Amerika memiliki peralatan yang canggih untuk melakukan riset. Jika di Indonesia kondisinya seperti ini maka Saya yakin banyak akademisi potensial yang tertarik bekerja di riset untuk mengembangkan perminyakan di Indonesia dibanding menjadi pekerja di perusahaan asing. Hasil dari riset ini juga secara berkelanjutan dapat langsung diterapkan di lapangan migas Indonesia karena riset dilakukan di dalam negeri.Hal ini dapat membuat indonesia mandiri dan tidak bergantung pada teknologi dari luar negeri. Jadi sekali lagi

Saya tekankan disini, penting untuk Pemerintah serius mengenai riset dan penelitian migas untuk memajukan perminyakan nasional.

Tim Reservo : Bagaimana dengan sumber energi lain seperti unconvetional hydrocarbon, Mas?

Mas Leksono : Tentu saja unconvetional hydrocarbon juga harus dikembangkan sehingga berjalan beriringan dengan penelitian dan riset migas. Sehingga lapangan yang sudah tua tetap dapat menghasilkan produksi yang optimal dan lapangan baru dari unconvetional hydrocarbon menyediakan sumber energi nasional di masa depan.

Tim Reservo :

yaitu dari 35% menjadi 70%.Saya yakin jika kita mampu melakukan hal ini ,produksi migas indonesia akan meningkat dan industri migas bisa bertahan lebih lama. Selain itu kita tidak hanya bisa mengembangkan lapangan mature yang ada diindonesia tapi juga bisa mengembangkan lapangan yang mature yang ada diluar negeri karena kita memiliki SDM yang berkualitas yang dapat memajukan indonesia.Hal ini dapat dilakukan dengan cara Kita bersamasama yaitu seluruh instansi yang terkait (pemerintah,civitas akademika,masyrakat)harus fokus dan berpikir ulang bahwa yang telah kita lakukan selama ini termasuk yang kurang berhasil. Kita bersama-sama harus satu tujuan dulu untuk memajukan Indonesia,menetapkan target bersama, baru kemudian berpikir bersama untuk melakukan inovasi di masa depan, melakukan riset migas dan saling bekerja sama.

doc.kevinklau.com

Tim Reservo : Terimkasih mas atas waktu dan ilmunya

Pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca Reservo, Mas Leks?

Mas Leksono : Sama-sama

Mas Leksono : Indonesia mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan – lapangan yang sudah tua dengan recovery faktor 70%. Sehingga jumlah dan waktu produksi mejadi dua kalilipat

doc.gracespace.org.uk

63


EXPLORE

COMMUNITY Untuk program yang berbasis internal ada beberapa acara tahunan seperti Syukuran Wisudaan atau biasa disebut Wisnite dimana acara ini intinya adalah untuk memberikan apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati mahasiswa jurusan teknik perminyakan. Selain itu ada juga PASSPORT (PATRA Art, Science, and Sport) dimana acara ini merupakan home tournament antara sesama mahasiswa teknik perminyakan dimana didalamnya terdapat banyak cabang. Acara ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan keakraban dan semangat untuk berkompetisi secara sehat.

HMTM PATRA ITB Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) PATRA adalah organisasi mahasiswa teknik perminyakan ITB yang didirikan pada tahun 1963 tepatnya pada tanggal 24 desember untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yaitu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. HMTM PATRA memiliki identitas berupa jaket himpunan yang berwarna jingga yang dimiliki oleh setiap anggotanya dan digunakan dalam berkegiatan di dalam kampus ITB. HMTM PATRA sebagai bagian dari Keluarga

64

Mahasiswa (KM) ITB, merupakan suatu pilar utama untuk pemenuhan karakter lulusan ITB jurusan teknik perminyakan.

agar kita sebagai pemuda tidak sibuk dengan akademis dan lainnya sehingga tidak menghiraukan lingkungan sekitar.

Pada periode kali ini dengan ketua himpunan yang sekarang menjabat, Naufal Firas Lubaba atau yang biasa akrab dipanggil Sos. Visi yang dibawa adalah HMTM PATRA yang Harmonis dan Peduli dimana menurut ketua himpunan masalah utama pada pemuda saat ini adalah kurangnya kepedulian maka dari itu hal inilah yang ingin ditanamkan kembali sekarang

Ada berbagai jenis program k e r j a H M T M PAT R A y a n g dilaksanakan tiap tahun seper ti program internal yang bernuansa keakraban, program keprofesian sebagai sarana untuk menunjang keilmuan teknik per minyak an dan program pengembangan karakter, yang salah satunya adalah kaderisasi.

Untuk program kerja HMTM PATRA yang berbasis keprofesian, diadakan guest lecture, pelatihan software, forum group energy discussion, s h a r i n g dunia kerja dan kerja praktek, paper training, dan pelatihan CV ser ta simulasi interview. Dan yang terakhir adalah pengembangan karakter, dimana terdiri dari tiga hal yaitu kaderisasi, pengabdian masyarakat dan community development.Yang pertama adalah kaderisasi dimana bertujuan untuk menanamkan dan menyalurkan nilai-nilai yang ada ke mahasiswa. Yang kedua, pengabdian masyarakat, memiliki beberapa macam acara, salah satunya adalah acara yang diselenggarakan setiap tahun untuk beberapa tahun terakhir ini yaitu PATRA One for One dimana di acara ini setiap mahasiswa teknik

perminyakan akan berinteraksi dengan salah satu anak dari masyarakat di sekitar ITB selama satu hari penuh. Acara sosial ini merupakan suatu wujud dari bentuk kepedulian sesama kepada warga di sekitar kampus. Dan yang terakhir adalah community development yang baru digalakkan dua tahun belakangan ini.

“

HMTM PATRA

tidak akan memberikan apa-apa kepadamu, hanya sumbangsihmulah yang akan membuat dirimu sendiri bangga

�

Naufal Firas Lubaba

Ketua Himpunan HMTM PATRA periode 2012-2013


COMMUNITY

COMMUNITY

PATRA naik gunung

COMMUNITY DEVELOPMENT Meskipun masih berumur cukup muda, namun gaung eksistensi dari tim Comdev HMTM PATRA sudah terdengar nyaring. Kepengurusan HMTM PATRA periode ini sendiri merupakan tahun perdana tim Comdev sebagai bagian dari HMTM PATRA. Proses terbentuknya tim Comdev HMTM PATRA memang sempat melewati jalan terjal pada awalnya. Beberapa orang menilai urgensi dan kebutuhan massa HMTM PATRA akan kegiatan Comdev ini belum terlalu mendesak. Padahal jika kita tengok ulang ke dalam salah satu tri dharma mahasiswa yaitu pengabdian terhadap masyarakat, kegiatan Comdev ini merupakan salah satu wujud nyata kontribusi kita terhadap pengembangan masyarakat.

Arak-arakan wisuda

66

doc. Kominfo PATRA

Pemaparan

Inisiatif pembentukan tim Comdev mulai tercetus saat kepengurusan HMTM PATRA periode 2011-2012 (BP Bang Madhan). Oleh karena itu, dibentuklah tim inisiasi yang berisi beberapa orang yang dipilih langsung. Tim inisiasi ini memikul peran penting pada proses kelahiran tim Comdev HMTM PATRA dengan tugasnya seperti memulai proses pemilihan dan penelitian calon desa binaan HMTM PATRA. Pada awalnya desa-desa yang dipilih tersebut berorientasi pada pengembangan energi geothermal yang bisa kita kembangkan dan

dimanfaatkan untuk kepentingan warga. Namun, seiring berjalannya waktu, dikarenakan keterbatasan teknologi maupun pengetahuan tentang pemanfaatan energi geothermal dan juga kendala lain akhirnya diputuskan bahwa pemilihan desa binaan tidak harus sejalan dengan asas keprofesian kita. Berbekal data tentang desa-desa dengan tingkat ekonomi terendah dari sebuah LSM akhirnya proses pencarian desa binaan HMTM PATRA pun kembali dimulai. Terpilihnya Bang Sos sebagai Ketua HMTM PATRA cukup membawa angin segar bagi nasib tim Comdev ini. Community Development akhirnya masuk sebagai bagian dari HMTM HMTM PATRA dengan ketua Comdev langsung bertanggung jawab kepada Ketua Himpunan dengan beberapa pertimbangan. Comdev merupakan kegiatan yang bersifat sustainable dimana proses keberjalannya sendiri memakan waktu beberapa tahun hingga akhirnya bisa mewujudkan desa yang mandiri.

67


COMMUNITY Selain itu ditilik dari segi pengelolaan dana, Comdev harus memiliki pengelolaan dana yang mandiri karena perputaran uang yang ada dalam Comdev berada dalam kisaran yang cukup besar dan melibatkan banyak pihak. Seiring rampungnya pergantian kepengurusan HMTM PATRA, proses pencarian desa binaan pun kembali dilanjutkan. Pada awal tampuk kepemimpinan Bang Sos sebagai Kahim, pilihan desa binaan sudah mengerucut menjadi 2 desa, yaitu Desa Citiis dan Desa Kasepen. Proses pemilihan desa binaan ini tidak semudah yang dibayangkan. Harus mencakup dan merang-

COMMUNITY Tahapan awal dari proses Comdev pun langsung dimulai. Agenda besar tim Comdev bertajuk implementasi tahap 1 pun sudah dilaksanakan pada bulan juni 2012 di Desa Kasepen. Implementasi tahap 1 ini bertujuan untuk mendekatkan dan mengenalkan diri kepada warga, selain yang terpenting adalah untuk mengumpulkan data pemetaan sosial untuk selanjutnya dianalisa dan didiskusikan. Tujuan-tujuan tersebut diterjemahkan dalam beberapa acara seperti pengadaan musyawarah warga sebagai perkanalan awal sekaligus “mohon izin” untuk pengadaan Comdev. Ada pula

menarik seperti mengikuti kegiatan warga menanam padi di sawah dan berkeliling ke perkebunan warga. Untuk menjaga hubungan dengan warga sekaligus memantau keberjalanan rencana dan ide yang akan dijalankan, setiap bulannya tim Comdev berkunjung ke Desa Kasepen. Meskipun hanya berlangsung 1-2 hari pada akhir minggu saja, namun bukan berarti agenda yang dilaksanakan tidak efektif. Pada kunjungan bulan Oktober lalu, tim Comdev HMTM PATRA bersama warga telah

Agenda besar dari tim Comdev yang terdekat adalah kegiatan implementasi tahap 2 yang telah dilaksanakan 8 -13 januari 2013. Di implementasi tahap 2 ini dilanjutkan kembali proses pemetaan sosial warga, pembahasan rencana ke depan, serta pemantaun progress kegiatan yang sudah dimulai. Pada kegiatan ini akan diadakan musyawarah keberjalanan produk olahan makanan buatan ibu-ibu di Desa Kasepen dan penyuluhan pertanian kepada para warga di samping kegiatan-kegiatan lain seperti nonton film bersama dan fun games.

Kegiatan Tahap Implementasi 1 Community Development PATRA kum potensi yang bisa dimanfaatkan dari desa tersebut, pemilihan dan penyeleksian desa binaan ini membutuhkan observasi yang cukup dalam. Potensi pengembangan yang ada juga harus disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan yang ada dari massa HMTM PATRA Setelah ditinjau dari beberapa aspek, akhirnya diputuskanlah Desa Kasepen sebagai desa binaan HMTM PATRA.

68

kegiatan FGD yang mengundang pihak-pihak penting dari Desa Kasepen untuk mengkoreksi data social yang telah diobservasi sebelumnya. Tak hanya itu, diadakan pula kegiatan bermain bersama anak-anak disana dan nonton bareng film “Alangkah lucunya negeriku” dan “Laskar Pelangi” sebagai salah satu bentuk pengakraban kepada warga. Selama proses pencarian data sosial, tak jarang kita akan melewati sebuah pengalaman

berhasil menginisasi pembentukan perkumpulan ibu-ibu dan remaja. Beberapa kegiatan pun mulai digalak kan untuk diwadahkan dalam perkumpulan ini. Untuk perkumpulan remaja akan diinisasi program penyemaian bibit jati sedangkan untuk perkumpulan ibu-ibu sendiri akan diisi dengan kegiatan pembuatan produk kripik dengan bahan baku singkong dan beras yang ada.

69


COMMUNITY

Interaksi bersama warga

PETROTAINMENT

Anak-anak pada kegiatan fun games

doc. Kominfo PATRA

Area persawahan Desa Kasepen

70

1. Universitas TUC (Techniche Universitaet Clausthal) terletak di Negara Bagian ___ di Jerman 2. Universitas ini ada di dalam deretan ‘Top University’ di majalah Reservo kali ini. Berdiri pada tahun 1891, focus universitas ini adalah di bidang energi dan baru–baru ini melakukan pengembangan Enhanced Oil Recovery. Universitas apakah ini? 3. Tokoh perminyakan yang juga merupakan dosen perminyakan di salah

satu universitas negeri ini memiliki sederet jabatan yang berpengaruh di industry migas. Salah satunya adalah menjadi corporate secertary BP Migas 2010-2011. Siapakah nama beliau? 4. EOR merupakan ___ Recovery 5. Lapangan ini dikelola oleh Exxon Mobil dan cocok diterapkan metode Injeksi CO2 sebagai metode EOR 6. Steam flood project terbesar di dunia terdapat di Indonesia, tepatnya yaitu di Lapangan ___

7. Nama lain dari mature field adalah ___ 8. “Lebih dari 87% produksi migas Indonesia adalah berasal dari mature field” Hal ini berdasarkan data dari ___ 9. Apa nama Oil Company yang mengoperasikan dua lapangannya yang berlokasi di pantai timur sumatera dan merupakan lapangan terbesar di Indonesia? 10. Nama lain dari metode EOR yang menginjeksikan uap adalah ___

71


Mature Oil Field - East of Paso Robles fotografer - Keturah Stickann

“When a doctor make mistake,a patient dies.When an an engineer makes a mistake,thousands will die”

doc.rigoilfieldservices.wordpress.com

MAJALAH RESERVO HMTM PATRA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Seketariat :Jalan Ganeca 10,Bandung majalahreservo@gmail.com Contact Person : Hamid Alkadrie (+62 852 5260 3821)

doc. flickr


IKLAN UNTUK MAHAWARNA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.