Reformata Edisi Mei 2011

Page 23

EDISI 139 Tahun IX

Liputan 23

1 - 31 Mei 2011

Terobosan Besar Eddy Susanto

J

UMAT, 25 Pebruari 2011 menjadi hari bersejarah bagi Eddy Susanto. Pada hari itu, MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) menganugerahkan kepada pimpinan Hosana Record ini penghargaan untuk album rohani yang sangat spektakuler. Setelah dua bulan melakukan rapat tim penilai, MURI akhirnya memutuskan memberikan predikat

itu kepada ”100 Nyanyian Sekolah Minggu Lagu Rohani Anak-anak”. Menurut Eddy Susanto, prakarsa untuk melahirkan album spektakuler itu datang dari karibnya Jaya Suprana. ”Jaya minta saya untuk membuat karya yang ‘ter...’. Jangan hanya yang itu-itu saja sebagai bukti prestasi di hari tua. Ya akhirnya saya buat 100 lagu rohani anak-anak ini,”

kata pria kelahiran 1946 ini. Ia memilih lagu anak-anak karena lagu anak-anak biasanya pendekpendek, jadi bisa dikumpulkan 100 buah lagu untuk sebuah CD yang umumnya berdurasi 1 jam 20 menit. ”Saat usiaku yang hampir 70 tahun ini, baru pertama kali saya mendapat penghargaan di bidang musik. Tapi sekali mendapat penghargaan, malah dari MURI,” suami dari Ruth Yulianti ini mengungkapkan sukacitanya mendapatkan anugerah prestisius itu. Peralihan tema lagu-lagu itu dijembatani narasi yang dibawakan oleh Maria Untu. ”Pokoknya bagus sekali. Di Indonesia, bahkan di dunia, belum ada album seperti ini. Ini yang pertama di dunia,” katanya. Penghargaan dunia itu tentu memberikan kebanggaan bagi perusahaan yang dipimpinnya. ”Hosana memang kecil, tapi berbobot di dalam Tuhan. Biar kecil tapi bobotnya berat,” kata ayah dua anak ini. Karena albumnya itu memenuhi kebutuhan riil umat akan lagu anak-anak, ditunjang pula oleh penghargaan berskala internasional, Eddy sangat yakin bahwa kehadiran album itu akan

direspons dengan positif. ”Kita targetkan, terjadi pelipatgandaan dalam penjualan. Saya bahkan siapkan satu juta kopi,” kata Eddy optimis. Secara sosial, Eddy mengaku bila album ini merupakan tanggapan positif atas keprihatinannya atas kelangkaan lagu anak-anak. Juga merupakan dokumentasi untuk jenis lagu rohani anak-anak untuk generasi mendatang. ”Ini bisa menjadi contoh bagi anak dan cucu serta generasi muda lainnya untuk tidak berhenti berkarya,” kata kakek dari tiga orang cucu ini. Berbagai bidang Penghargaan MURI bukanlah satu-satunya jejak prestasi Eddy. Banyak hal prestisius yang sudah dilakukan anak desa yang lahir dari keluarga sederhana ini. Kiprahnya di dunia bisnis dan sosial begitu nyata. Mengaku belajar bisnis dari ayah angkatnya di Semarang, di usia 15 tahun ia sudah berdagang eceran minyak tanah. Lalu

berkembang menjadi pamasok bumbu dapur ke pasar-pasar dan selanjutnya menjadi pemasok buah lengkeng dari Temanggung ke Bandung. Sayap bisnisnya lalu berkembang ke bidang pariwisata di Bandung dan memimpin bus angkutan mewah jurusan JakartaBandung. Seabrek profesi lainnya juga dia geluti seperti show business dengan label ”Eddy Enterprise” sampai menjadi agen resmi ”Nalo” seluruh Indonesia. Pria enerjik ini juga membuka usaha di bidang percetakan, restoran dan merangkai bunga di bawah payung PT. Indraprasta. Dalam kesibukannya itu, Eddy masih mengabdikan dirinya di tingkat nasional. Selama 25 tahun ia memberikan waktunya sebagai pengurus di PBSI. Event-event besar seperti Thomas dan Uber Cup, Asian Badminton Championship, Indonesian Open Badminton Championship dan masih banyak lagi kejuaraan lainnya sukses di tangannya. ?Paul Makugoru.

REFORMATA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.