Ketika Cinta Bertasbih 2

Page 207

”Boleh saja.” ”Kak Azzam sebenarnya sudah ketemu sama dia.” ”Siapa?” ”Itu Si Rina Jakarta.” ”Itu yang ikut jemput di bandara?” ”Ya. Dia itu baik akhlaknya. Husna jaminannya.” ”Boleh.” ”Wah kalau dia akan sangat cepat prosesnya Kak. Besok pagi menikah juga bisa. Sebab dia sudah bilang ke saya suka sama kakak. Dan kedua orang tuanya juga mengharapkan menantu lulusan Cairo. Kalau begitu besok saya hubungi Rina.” Husna bersemangat. Tapi Bu Nafis tiba-tiba menyela, ”Bue tidak setuju!” Husna menoleh ibunya dengan pandangan heran. ”Kenapa Bu? Rina itu berjilbab dan baik. Dia teman baik Husna.” Pelan Husna. ”Ibu tidak setuju punya menantu Rina!” Tegas Bu Nafis. ”Iya tapi kenapa?” ”Entah ibu tidak tahu. Yang jelas ibu tidak cocok! Rina sudah pernah ke rumah kan? Ibu tidak cocok!” Kata Bu Nafis sengit. 216

Edited by : BonBon-q97


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.