Ketika Cinta Bertasbih

Page 332

Ketika Cinta Bertasbih Buku I seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir. Ia oleh teman-temannya dijuluki "Maldini from Java." Sore itu kemampuannya bermain bola ia perlihatkan di lapangan. Ia mencetak satu gol di awal pertandingan. Ketika sedang asyik-asyiknya main bola, ada suara yang memanggil-manggil namanya dari jauh. Ternyata Hafez. Ia berlari mendekati Hafez. "Ada apa Fez?" "Aku baru dari rumah Miftah Kang. Ini Kang ada surat dari Indonesia." Wajah Azzam langsung berbinar-binar bahagia. Ia menerima sepucuk surat dengan amplop berwarna cokelat muda. Ia langsung membuka dan membacanya. Ia tak sabar untuk menunggu pulang dulu ke apartementnya. Hafez berangsut duuk di trotoar sambil mengawasi orang-orang yang bermain bola di atas aspal. "Membacanya sambil duduk Kang, lebih enak," seru Hafez. Azzam pun duduk dan menekuri huruf demi huruf surat yang ditulis oleh adiknya itu. Sementara keringatnya masih terus keluar membasahi kaosnya. Adiknya itu menulis: Menemui Kakakku Tercinta Abdullah Khairul Azzam Di Kota Seribu Menara

Assalamu'alaikum wa Rahmatullah wa barakatuh. Kak, bagaimana kabarmu? Sudah selesai ujian ya. Ketika kakak membaca surat ini, kami yang di Indonesia berharap dalam sehat, baik tak kurang suatu apa dan selalu dalam dekapan kasih sayangAllah Swt. Amin. Kami jugaberdoa semoga kakak lulus ujian, dan meraih gelar Lc. dengan predikat memuaskan. Amin. Kami yang di Tanah Air alhamdulillah baik. Aku, Lia dan Ibu pertengahan Juli ini mau menjenguk Sarah ke Kudus.Adik bungsu kita itu hebat Kak. Saat

325 Ilyas Mak’s eBooks Collection


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.