KAPITA SELEKTA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013
1. Mendikbud: Pengembangan kurikulum ini sudah ada
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya
Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?
apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN 20102014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.
Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga aspek ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anakanak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan keterampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak serta merta menjadi inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis tidak ada yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.
Tentang afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas, sentuhan seni. Tentu saja dibingkai dengan ke-Indonesia-an.
Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah ada uji publik. Jadi, ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama supaya publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau sense of belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh karena itu paling gampang kita masukkan dalam web kita http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Apakah yang disentuh hanya mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau kita bicara kurikulum, kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Proses ini berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku cuma satu aspek saja.
Yang pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah kompentensi apa yang akan kita capai. Anak kelas I SD diharapkan bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan. Untuk ke situ apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya harus ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah sudah tercapai atau belum. Jadi perlu standar penilaian. Jadi, mata pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja.
Apa bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum yang lama pun ada standar kompetensi, ada isinya, proses, dan penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah kita review. Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita ubah. Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya, sekarang kita ubah, kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul mata pelajarannya.
2. Mendikbud : Yang paling mendasar, adik-adik kita didik ini untuk apa? Yang paling utama kan untuk mereka sendiri, yang nantinya akan kembali untuk keluarga, bangsa, dan negara. Kapan Mengapa kurikulum harus berubah?
itu? kalau anak sekolah sekarang, itu bukan untuk sekarang. Agar mereka bisa hidup untuk nanti. Zaman itu nanti berubah,
jadi
harus
dimulai
dari
sekarang. Kalau kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang. Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia kerja.
3. Mendikbud: Saya dihadapkan pada 2 pilihan: Apakah
mempertahankan
tidak
usah
ganti
kurikulum biar tidak dikatakan ganti menteri ganti kurikulum,
atau
kedua
tidak
apa-apa
ganti
Bagaimana tentang anggapan ganti menteri ganti kurikulum?
kurikulum asal ada landasan. Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya pijakan. Kalau ini dilakukan, saya yakin kurikulum ini tidak akan berubah dalam 4 atau 5 tahun.
Kembali ke 4 pilar di atas, penelitian menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibangun melalui pendidikan. Penelitian ini masih relatif baru, tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan 2/3 kreativitas diperoleh melalui pendidikan, sedangkan 1/3 karena genetik.
Bagaimana
menumbuhkan
kreativitas?
Anak-anak
kita
ajari
mengamati.
Manfaatkan indrawi untuk melihat fenomena. Tidak hanya mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya, tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba, sampai ke eksperimen.
Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya jam pelajarannya bertambah.
Objek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Belajar apa saja, objeknya pasti tiga hal tersebut. Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.
Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis itu memerlukan basic yang kuat, makanya dari awal anak-anak kita ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat. Tidak pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari spesialis. (NW)
4. Mendikbud : Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah ada uji publik. Jadi, ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? Pertama, supaya publik tahu akan ada kurikulum baru. Kedua, publik
Bagaimana tentang uji publik kurikulum 2013 ini?
dapat berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau self-belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh karena itu, paling mudah kita masukkan dalam web kita http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.
Uji publik jalan terus ini. Secara umum tidak ada itu yang menolak. Rata-rata menyambut baik. Tujuan uji publik itu kan untuk penyempurnaan. Makanya bahannya kita upload, supaya publik mempelajari terlebih dahulu. Kalau ada yang komentar mata pelajaran kita kurang fokus, coba pelajari dahulu.
Waktu uji publik yang 3 minggu ini cukup. Tentang memilah masukan, itu teknis sekali. Akan dikelompokkan tentang kurikulum dan tentang implementasi kurikulum. Tentang kurikulum itu sendiri kan terdiri dari kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kira-kira dari 4 itu mana yang perlu ditambahkan. Dari masukan yang banyak tersebut, oleh tim pakar akan di-review. Tentu saja tidak semua masukan kita terima, kalau semua masukan kita terima itu berarti nggak mikir.
5. Mendikbud : Ujung tombaknya guru? Benar. Bagaimana jika guru belum siap? Kita siapkan! Dalam manajemen Pareto, itu kan ada prioritas,
Bagaimana tentang kesiapan guru?
mencari mana lebih prioritas. Makanya kita prioritaskan mana yang penting terlebih dahulu. Implementasinya, kita siapkan skenario pentahapan. Tahapnya bisa kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, kelas 10 terlebih dahulu. Kalau itu kita lakukan, guru yang harus
dilatih tidak sejumlah total guru, yang 3 juta. Misal guru SD saja 1,6 juta, yang kita latih sepertiga dari 1,6 juta itu, dikurangi guru agama, guru Pendidikan Jasmani, jadi cuma sekitar 300 ribu, itu masuk akal. Kita setiap tahun mengadakan sertifikasi sekitar 300 ribu.
6. Mendikbud
:
Konsekuensi
bukunya
berubah. Apa tidak boleh mengadakan buku?
Ya
tentu
harus!
Asalnya
Apakah bukunya berubah?
yang
penting: 1. Jangan dibebankan kepada siswa atau orang tua siswa; 2. Di dalam pelaksanaannya pengadaan buku harus bisa dipertanggungjawabkan, transparan saja. Buku masternya kita siapkan, jadi bisa diuji isinya benar atau salah. Kemudian kita tender-kan, terbuka. Dan siapa pun bisa mengawasi.
Dananya bisa dari dana alokasi khusus (DAK), yang memang tiap tahun ada DAK pengadaan buku. Dan juga dari anggaran kita sendiri. Estimasinya kita belum tahu. Berapapun anggarannya, mau 100 milyar 100 trilyun, asal bisa dipertanggungjawabkan tidak masalah.
7. Mendikbud : Misalnya guru menetapkan tema pelajaran hari tentang gunung, tentang diriku, tentang lingkunganku. Tema itu bisa berhari-hari
Seperti apa pengajaran tematikintegratif?
diajarkan. Dalam tema itu ada Bahasa Indonesia, ada Matematika diintegrasikan. Contoh temanya sungai.
Guru
menceritakan
tentang
sungai
dengan
Bahasa
Indonesia,
diperkenalkan kosa kata tentang sungai, air, dan lain-lain. Kemudian ditanyakan, air di sungai itu mengalir atau tidak? Mengapa? Di situ diperkenalkan ilmu pengetahuan alam. Bisa juga dikaitkan dengan budaya, misalnya di Bali dikenal
ada Subak, tentang budaya pembagian air. Air bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Jadi pembelajaran itu bisa hidup.
8. Mendikbud : Apakah kita bisa membuat kurikulum yang tidak berubah 50 tahun? Tidak ada ceritanya. Tidak ada ceritanya kurikulum
Bagaimana tentang blue-print kurikulum jangka panjang?
yang 50 tahun tidak berubah, bahkan yang 20 tahun tidak berubah itu tidak ada.
Zaman itu berubah. Apa perubahan mendasar yang dibutuhkan di masa depan? Yang paling dibutuhkan di masa mendatang (termasuk sekarang juga dibutuhkan) yaitu kreativitas. Ke depan kita butuh anak-anak yang kreatif. (NW)
9. Sebelum "mengapa", kita perlu bahas lebih dulu apa itu kurikulum. Bicara kurikulum itu pasti bicara empat hal. Mengapa ada perubahan kurikulum?
Pertama, standar kompetensi kelulusan. Kedua, standar isi. Ketiga, standar proses.
Keempat,
pasti
kita
bicara
standar penilaian. Gampangnya, anak-anak mau kita harapkan bisa apa? Siswa SD kelas 1 itu bisa apa? Lulusan SMP bisa apa, SMA dan seterusnya bisa apa? Ini yang kita tetapkan dulu. Dari situ, lalu kita isi apa? Kita beri menu apa anak-anak ini. Tapi, tidak cukup dikasih menu saja. Prosesnya juga penting, bagaimana supaya makanan ini bisa ditelan atau diserap oleh sang anak dengan baik. Dalam proses itu ada metodologi, cara menyajikannya. Kalau bubur makannya pakai sendok. Kalau yang lain bisa pakai garpu atau tangan langsung.
Itu belum cukup. Juga penting bagaimana cara mengevaluasinya, cara penilaiannya. Nah, kalau kita bicara kompetensi, ini yang ditekankan sekarang. Ada tiga ranah atau domain, yaitu dari sisi sikap atau attitude, sisi keterampilan atau skill, dan sisi pengetahuan atauknowledge. Kompetensi yang ingin kita capai adalah: tiga-tiganya harus masuk. 10. Pertanyaannya memang mengapa kok diubah-ubah? Kayak kurang pekerjaan atau kebanyakan uang.
OK, lalu kenapa diubah?
Belum lagi pasti ada pro kontra, ganti menteri ganti kurikulum. Ini sudah kami timbang-timbang. Zaman ke depan itu berubah, lho. Kalau tidak kita lakukan perubahan sekarang, nanti kita akan memproduksi generasi yang usang, yang tidak cocok dengan zamannya nanti. Akibatnya, nanti jadi beban. Termasuk tidak terserap di ketenagakerjaan. Harus kita lakukan perubahan, meski dengan risiko tidak populer. Daripada garagara kita sungkan, risikonya jadi lebih mahal. Kita tahu kurikulum sekarang ini tidak bisa diteruskan lagi. Nggak apa-apa lah nggak populer. Kalau mau selamat, saya diam-diam saja, pasti selamat. Termasuk soal Ujian Nasional itu, kalau mau dihapus, bisa saja dihapus. Orang pasti senang. Tapi mengurusi pendidikan itu kan bukan soal orang senang atau tidak. Orang nggak senengnggak apa-apa, asalkan ada nalarnya, ada rasionalitasnya 11. Pertama, zaman sudah berubah. Yang dibutuhkan adalah kreativitas. Kita butuh modal pengetahuan. Tetapi, itu saja tidak Apa kekurangan mendasar dari Kurikulum 2006?
cukup. Jadi harus ada unsur produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Ke depan kita butuh anakanak yang seperti itu. Sekarang sudah ada banyak keluhan. Anak-anak kita tidak kreatif.
Kita hanya mengejar hafalan. Bahan pelajaran sedemikian banyak, anak dijejali terus.
Lha, apa ini harus dibiarkan? Ya, perlu kita ubah, kita perbaiki. Bukan berarti yang lama itu salah semua. Yang lama itu benar pada zamannya. Yang kami garap ini juga tidak ada yang berani garansi selama 20 tahun tak akan diubah lagi. Tidak ada memang di dunia ini, kurikulum dipertahankan sampai 30 tahun. Tidak ada
12. Yang berubah tentu di keempat elemen itu. Standar kompetensinya berubah, prosesnya dan materinya juga ada yang berubah. Misalnya dari sisi proses. Pendekatannya berubah. Kita
ingin
agar
anak-anak
jadi
kreatif.
Jadi, akan berubah dari metoda hafalan ke nalar?
Pertanyaannya, apakah kreativitas itu bisa dibentuk atau
dibangun?
Ada
beberapa
riset
yang
menunjukkan bahwa kreativitas bisa dibentuk melalui proses pendidikan. Salah satunya adalah penelitian di Harvard University tahun 2011. Ada dua pertiga kesempatan membangun kreativitas melalui pendidikan. Sepertiganya
melalui
faktor
genetik
atau
bawaan.
Ini
berbeda
dengan intelegensia yang dua pertiganya karena faktor bawaan, sepertiga melalui pendidikan. Idealnya, intelegensianya
tinggi, kreativitasnya
juga
tinggi. Tapi, kalau
intelegensia bawaannya rendah, kita bisa memainkan space creativity. Meskipun intelegensianya pas-pasan, kreativitasnya bisa kita manfaatkan. Bagaimana caranya membangun kreativitas? Tentu ada berbagai pendekatan yang bisa membangun kreativitas itu. Caranya, mulai kecil siswa kita biasakan untuk memanfaatkan inderawinya. Ajak mereka mengamati. Jadi, bukan main di wilayah kosong. tapi perlu masuk ke wilayah riil sehingga setiap kejadian
terekam. Misalnya, apa yang ada di bulan sana? Kita ajak anak-anak melihat melalui teropong. Contoh lainnya sel. Kita bisa pakai mikroskop. Baru mereka bisa mengerti apa itu sel. Ke depan, persoalan semakin kompleks, beda dengan 30-40 tahun lalu. Karena kompleksitas ini, butuh kemampuan yang lebih tinggi dalam berpikir. Mengamati saja belum cukup. Anak harus dikembangkan kemampuan untuk bertanya. Karena dari bertanya itulah muncul rasa penasaran intelektual. Itu saja belum cukup. Siswa perlu kita ajari untuk berkemampuan mempresentasikan, mengkomunikasikan sesuatu, baik tertulis ataupun lisan. Oleh karena itu kita ajari bagaimana memformulasikan persoalan. Oleh karena itu, struktur mata pelajarannya pun juga berubah.
13. Struktur
mata
Pendekatannya
pelajarannya pun
kita
kita
tata
ubah.
lagi.
Seperti apa
Objek
perubahan struktur
pembelajarannya kita tentukan. Pasti tentang
mata pelajaran itu?
fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Pendekatannya perlu diubah terutama untuk anak-anak SD. Anak SD belum bisa berpikir spesialis. Tidak usah anak SD, S1 saja masih belum spesialis. Doktor baru bisa tajam. Maka, anak-anak SD itu kita bangun kekuatan fondasi generiknya. Maka, pendekatan yang kita lakukan di pelajaran SD adalah tematik integratif. Kita menggunakan tema yang berintegrasi dengan berbagai macam. Misalkan tema hari ini tentang sungai, besok ganti jadi energi atau laut, gunung, apa saja. Di situ ada pelajaran tentang PPKN, matematika, kita integrasikan.
Jadi, anak sekolah SD nanti tidak membawa buku matematika atau buku bahasa Indonesia. Mereka akan membawa buku dengan tema-tema tertentu. Hari ini misalnya tentang lingkungan. Pelajarannya tentang lingkungan. Jadi, berharihari bawa buku tentang itu saja. Di buku itu ada matematikanya, ada bahasa Indonesianya, ada pelajaran IPA-nya. Itu menarik buat siswa. Belajar jadi hidup.
14. Agama, PPKN, bahasa Indonesia, matematika, seni dan budaya, olahraga dan pendidikan kesehatan. Itu mata pelajarannya. Tetapi meskipun ada nama-
Jadi, mata pelajaran di SD nanti apa saja?
nama mata pelajaran itu, pendekatannya tidak belajar sendiri-sendiri, melainkan diintegrasikan.
15. Biasa saja. Secara teknis biasa. Guru menjelaskan.
Proses belajar di
Tapi, selalu pendekatannya adalah observasi
kelas seperti
sehingga tidak harus di dalam kelas. Anak-anak
apa?
bisa diajak keluar kelas.
16. Itu jadi bahan introspeksi kita. Kita berangkat dari TIMSS 2007 (Trends in International Mathematics and Science Kenapa menurut survei
Study). Nanti di tahun 2013 akan
kemampuan nalar
keluar hasil survei tahun 2012. Saya
siswa kita lebih rendah dibanding siswa Korea?
tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Makanya kenapa ini sangat penting, bahkan genting. Kita masuk pada fase penting dan genting. Karena itu harus
segera diubah.
Kalau tidak, atau menunda satu tahun saja, ada 10 juta anak kelas 1 SD yang tidak mendapatkan kesempatan. Siswa kelas 1 dan kelas 4 itu sekitar 10 juta. Sayang anak-anak kita. Karena itu kita harus all out. Uji publik yang direncanakan ini belum pernah ada dalam sejarah pembuatan kurikulum. Ini kita lakukan secara terbuka. Tapi sekali lagi kami mengajak agar pendekatannya saintifik, akademik. Jangan pakai pendekatan politik. Sudah ada 600 lebih yang memberi tanggapanonline, di http://kurikulum2013.kemdikbud. go.id. Di situ ada diskusi virtual. Silakan memberikan masukan. Silakan sempurnakan. 17.
Ini perlu effort yang luar biasa. Kami siap diaudit. Ini semata-mata untuk kepentingan implementasinya,
masa kami
depan. punya
Untuk beberapa
Bagaimana implementasinya?
skenario. Salah satu yang menguat adalah secara bertahap. Jadi, mulai tahun depan kita mulai dari kelas 1 dan kelas 4. Kalau kita mulai dari kelas 6, anak-anak kan dari kelas 1 sudah menggunakan pendekatan yang lama. Tahu-tahu dikasih yang baru, ya nggak nyambung. Karena itu guru yang kita latih pun tidak semua, yang mengajar kelas 1 dan 4 saja. Guru SD kan ada 1,6 juta. Kalau kita latih semuanya, untuk apa? Tahun depan kelas 1 dan kelas 2, lalu kelas 4 dan kelas 5. Yang kelas 4 kan sudah naik ke kelas 5. Sehingga yang kita perlukan selanjutnya kelas 2 dan kelas 5. Kalau satu tahun mau diperpanjang lagi, baru kelas 3 dan kelas 6. Berarti, 3 tahun lunas untuk SD. Ada masa 3 tahun untuk menyiapkan itu. Tidak semuanya diselesaikan di 2012. Kami paham kemampuan kami, selain dari sisi pendekatan juga tidak pas. SMP dan SMA juga begitu.
Ini sudah kita siapkan semua. Kalau kita berpikir jernih, memang harus begitu. Karena keluhan soal metoda hafalan ini sudah lama.
18. Hasil pendidikan itu saya ibaratkan kotak. Bagaimana caranya kita menjadikan kotak ini jadi sebesar-besarnya? Bagi orang teknik gampang sekali: panjang, lebar dan tingginya ditambah. Nah,
jadi
depan, insya
panjangnya Allah sudah
kita
tambah.
dimulai
Tahun
pendidikan
wajib 12 tahun. Lebarnya juga kita naikkan. Ini
Perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik?
lama anak-anak tinggal di sekolah, atau jam belajar. Konsekuensinya jam belajar bertambah, karena pendekatannya berubah. Tinggi kotak itu efektivitas. Ini kuncinya di kurikulum. Populasi usia produktif kita sekarang luar biasa besar. Warga berusia muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak kita siapkan sejak sekarang, kasihan mereka. (kd) Sumber : www.vivanews.com
19. Hasil pendidikan itu saya ibaratkan kotak. Bagaimana caranya kita menjadikan kotak ini jadi sebesar-besarnya? Bagi orang teknik gampang sekali: panjang, lebar dan tingginya ditambah. Nah,
jadi
depan, insya
panjangnya Allah sudah
kita
tambah.
dimulai
Tahun
pendidikan
wajib 12 tahun. Lebarnya juga kita naikkan. Ini
Perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik?
lama anak-anak tinggal di sekolah, atau jam belajar. Konsekuensinya jam belajar bertambah, karena pendekatannya berubah. Tinggi kotak itu efektivitas. Ini kuncinya di kurikulum.
Populasi usia produktif kita sekarang luar biasa besar. Warga berusia muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak kita siapkan sejak sekarang, kasihan mereka. (kd) Sumber : www.vivanews.com
19. Perkembangan pelaksanaan kurikulum di Indonesia. a. Setelah
kemerdekaan,
dikembangkan
kurikulum 1947 yang mana rencana pelajaran
dirinci
dalam
rencana
pelajaran terurai.
Bagaimanakah perkembangan pelaksanaan kurikulum di Indonesia?
b. Tahun 1964 dikembangkan Rencana Pendidikan Sekolah Dasar. c. Tahun 1968 diterapkan kurikulum Sekolah Dasar. d. Tahun 1973 dikembangkan Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan. e. Tahun 1975 dikembangkan Kurikulum Sekolah Dasar. f. Tahun 1984 dikembangkan Kurikulum 1984, dan tahun 1994 dikembangkan Kurikulum 194. g. Tahun 1997 dilakukan revisi terhadap Kurikulum 1994. h. Tahun 2004 dikembangkan Kurikulum berbasis kompetensi. i. Tahun 2006 dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. j. Tahun 2013 dikembangkan Kurikulum 2013.
20.
Ketentuan
yang
melandasi
kurikulum: a. Pasal
38
Undang-Undang
Nomor
Ketentuan apakah yang melandasi kurikulum?
20
Tahun 2003 yang menyatakan sbb: 1. Pasal (1) kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Pasal (2) kurikulum pendidikan dasar dan memengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau
kantor
departemen
agama
kabupaten/kota
untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. b. Penjelasan bagian umum (KBK): Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undangan ini meliputi ‌‌‌2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. c. Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi): kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
21.
Perlunya pengembangan kurikulum 2013.
a. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 di bagian umum dijelaskan
bahwa
pembangunan nasional melalui
salah
strategi
pendidikan satunya
Apakah perlunya pengembangan kurikulum 2013?
pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi. b. Selain itu, pada Penjelasan pasal 35 Undang-Undang Sisdiknas ditegaskan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional pendidikan sebagaimana PP Nomor 19 Tahun 2005.
22.
Landasan pengembangan kurikulum.
Landasan pengembangan kurikulum meliputi aspek filosofis, aspek yuridis dan aspek konseptual. Apakah landasan pengembangan kurikulum?
a. Pada aspek filosofis, didasarkan bahwa filosofi pendidikan yang berbasis pada
nilai-nilai luhur,
nilai
akademik,
kebutuhan
peserta didik
dan
masyarakat. b. Pada aspek yuridis, (a) RPJMN bidang pendidikan menegaskan bahwa perlunya perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum (b) Inpres
Nomor
1
Tahun 2010
mengamanatkan
perlunya
Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional yang meliputi penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Pada aspek konseptual perlunya menekankan pada relevansi pendidikan, pengembangan model kurikulum,
mengembangkan
kurikulum
bukan semata
sebagai
dokumen, menekankan pada proses pembelajaran, aktivitas belajar, output dan outcome pendidikan, dan dalam penilaian diarahkan pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi dan adanya penjenjangan penilaian.
23.
Rasional pengembangan kurikulum 2013
a. Tantangan Internal 1. Pengembangan Mengacu
8
Standar
Pendidikan Nasional
Bagaimanakah rasional pengembangan kurikulum 2013?
Pendidikan Saat ini sedang dilaksanakan upaya pemenuhan standar nasional pendidikan termasuk penyempurnaan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian.
2. Bonus Demografi Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi yaitu jumlah usia produktif yang sangat besar. SDM usia produktif tersebut
merupakan modal
manusia yang harus dikelola secara efektif sebagai SDM yang kompeten agar menjadi modal pembangunan.
b. Tantangan Eksternal Tantangan kurikulum adalah mewujudkan kompetensi SDM masa depan yang memiliki: 1. Kemampuan berkomunikasi 2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis 3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan 4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab. 5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda 6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal 7. Memiliki minat luas dalam kehidupan 8. Memiliki kesiapan untuk bekerja 9. Memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya 10. Memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan
Selain itu tantangan kurikulum adalah menghadapi perkembangan tuntutan kemajuan zaman baik di bidang sosial ekonomi, techno sains dan daya saing antar bangsa.
24.
Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum 2013
a. Pada
kurikulum
2004
dan KTSP 2006, standar kompetensi
lulusam
diturunkan dari standar isi,
sedangkan
Bagaimanakah penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum 2013?
pada
kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
b. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran yang dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar Mata Pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. c. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, ada pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan dan pembentuk pengetahuan sedangkan pada kurikulum 2013 semua pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan. d. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. e. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran lepas satu sama lain seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah, sedangkan pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (setiap kelas).
25.
Dalam
interaksi
aspek
efektivitas
pembelajaran
dikembangkan
melalui
akan
penciptaan
Bagaimanakah peningkatan efektivitas pembelajaran pada Kurikulum 2013?
iklim akademik dan budaya sekolah yang
kondusif
bagi
proses
pembelajaran dan melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah yang mampu memberikan iklim positif. Dalam upaya efektivitas
pemahaman,
akan
dilakukan
melalui
pembelajaran
yang
mengedepankan pengalaman personal melalui aktivitas observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), bertanya, assosiasi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan Selain itu ditempuh melalui penilaian yang didasarkan pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan serta kemampuan menilai sendiri.
Sedangkan
dalam
rangka
efektivitas
penyerapan
dilakukan
melalui
kesinambungan pembelajaran secara horizontal dan vertikal.
26.
Rencana
penambahan pelajaran
jam di
Apakah rasionalitas
sekolah
didasarkan pemikiran (a)
penambahan Jam
perubahan
Pelajaran di sekolah?
proses
pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran (b) adanya kecenderungan akhir-akhir ini di banyak negara menambah jam pelajaran (c) perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia lebih singkat sehingga perlu ditambah.
27.
Kesenjangan kurikulum yang berlaku saat ini dengan kondisi
ideal yang diharapkan. a. Pada aspek kompetensi lulusan, saat ini belum sepenuhnya menekankan pendidikan belum
karakter, Apakah kesenjangan
menghasilkan
keterampilan
yang
kurikulum yang berlaku saat
dibutuhkan
serta
ini dengan kondisi ideal yang diharapkan?
cenderung menghasilkan pengetahuan
–
pengetahuan
yang
tidak
terkait.
Idealnya
kurikulum
menghasilkan karakter mulia, mengembangkan keterampilan yang relevan dan menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang saling terkait. b. Pada materi pembelajaran, saat ini belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, beban belajar terlalu berat dan terlalu luas serta kurang mendalam. Idealnya harus sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, mencakup materi esensial dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. c. Pada proses pembelajaran, saat ini masih berpusat pada guru, sifatnya berorientasi pada buku teks dan buku teks hanya memuat materi bahasan. Idealnya, berpusat pada siswa, sifat pembelajaran kontekstual dan buku teks memuat materi, proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan. d. Pada penilaian saat ini lebih menekankan aspek kognitif dan test masih menjadi peniaian yang dominan. Idealnya, penilaian menekankan pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif secara proporsional dan penilaian test dan portofolio saling melengkapi. e. Pada pendidik dan tenaga kependidikan, saat ini
cenderung memenuhi
kompetensi saja dan hanya fokus pada ukuran kinerja penilaian tindakan kelas (PTK). Idealnya memenuhi kompetensi profesi, paedagogi, sosial dan personal serta memiliki motivasi mengajar. f. Pada pengelolaan kurikulum, saat ini satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikuum, masih adanya kecederungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi daerah dan Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi di mata pelajaran. Idealnya, Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan KTSP, satuan pendidikan harus mampu menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah serta Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman.
28.
Alasan pengembangan kurikulum 2013 ada empat hal, pertama
fenomena yang mengemuka di masyarakat
seperti
adanya
Apa alasan
perkelahian pelajar, narkoba,
pengembangan
korupsi, plagiarism, kecurangan
kurikulum 2013?
UN dan adanya gejolak dalam masyarakat. Kedua, persepsi masyarakat etrhadap kurikulum seperti terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan kurang bermuatan karakter. Ketiga, kompetensi masa depan seperti kemampuan berkomunikasi,
kemampuan
berpikir
jernih
dan
kritis,
kemampuan
mempertimbangkan segi oral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya dan memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan. Keempat, tantangan masa depan seperti globalisasi, maslah lingkungan hidup, kemajuan ipteks, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas tekhnosains, tuntutan mutu, investasi dan transformasi pada sector pendidikan dan hasil-hasil pengukuran TIMMS dan PISA.
29.
Kerangka
kerja
pengembangan kurikulum 2013 didasarkan
pada
peran
kurikulum sebagai integrator
Bagaimanakah kerangka kerja pengembangan kurikulum 2013?
sistem nilai, pengetahuan dan keterampilan dalam membentuk watak dan perilaku peserta didik. Melalui proses pembelajaran, kurikulum yang di dalamnya terkandung sistem nilai diarahkan pada penguasaan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam implementasinya peserta didik diharapkan
mampu mengaktualisasi dan menginternalisasikan sistem nilai tersebut dalam bentuk perilaku dan watak mulia.
30.
Langkah-langkah
penguatan
tata
kelola Apakah langkah-langkah penguatan tata kelola Kurikulum 2013?
kurikulum a. Menyiapkan buku pegangan pembelajaran bagi guru dan siswa.
b. Menyiapkan agar aguru memiliki pemahaman
tentang pemanfaatan sumber
belajar yang telah disiapkan dan sumebr lain yang dapat dimanfaatkan. c. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran.
31.
Kemampuan
siswa
Indonesia
dibandingkan
negara-negara
lainnya. a. Berdasarkan pemeringkatan PISA 2009 diketahui bahwa hamper semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran pada level 3
Bagaimanakah kondisi kemampuan siswa Indonesia dibandingkan negara-negara lainnya?
saja, sementara negara-negara lain banyak yang telah sanpai level 4, 5 bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, intepretasi dari hasil ini hanya satu yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman sehingga diperlukan penyesuaian kurikulum. b. Berdasarkan pemeringkatan TIMSS diketahui bahwa : 1). Dalam bidang matematika, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hamper 50 % siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan di internasional. 2). Dalam bidang sains, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hamper 40 % siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan di internasional. 3). Dalam bidang bahasa, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hamper 50 % siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan di internasional.
Keterangan : bahwa TIMSS dan PIRLS membagi soal-sola menjadi empat kategori yaitu : 1. Low mengukur kemampuan level knowing 2. Intermediate mengukur kemampuan level applying 3. High mengukur kemampuan sampai level reasoning 4. Advance mengukur kemampuan sampau level reasoning
with incomplete
information.
32.
Diperlukan
rumusan
kurikulum berbasis proses pembelajaran
yang
yang mampu mengembangkan kreativitas dalam kurikulum 2013?
mengedepankan pengalaman
Bagaimanakah proses pembelajaran
personal
melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu peserta didik harus dibiasakan untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning.
Kemampuan kreativitas dapat doperoleh melalui : - Observing (mengamati) - Questioning (menanya) - Associating (manalar) - Exsperimenting (mencoba) - Networking (membentuk jejaring)
33.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penguatan proses.
a. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar. b. Menggunakan pengetahuan
ilmu sebagai
perlu dilakukan dalam penguatan
penggerak pembelajaran
Bagaimanakah langkah-langkah yang
untuk
proses ?
semua mata pelajaran. c. Menuntun siswa untuk mencari tahu bukan diberi tahu. d. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa ilmu pengetahuan dan berpikir logis, sistemati dan kreatif.
34.
Penilaian dalam kurikulum 2013.
a. Dalam penilaian mendukung
rangka perlu
Bagaimanakah penguatan penilaian dalam kurikulum 2013?
keseimbangan antara tes standar, penilaian normative dan sumatif. Menakankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik dan membolehkan pengembangan portopolio. b. Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya test saja tetapi dilengkapi dengan penilaian lain seperti portopolio siswa dan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai.
35.
Dalam
aspek
kompetensi lulusan,
Apakah elemen pengembangan
diharapkan
lulusan
kurikulum 2013 terkait dengan
semua
jenjang
kompetensi lulusan?
pendidikan mampu meraih peningkatan dna keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
36.
Pada
ditekankan tematik
SD pada integratif
dalam semua mata
Terkait dengan pendekatan, kompetensi apakah yang dikembangkan pada masing-masing jenjang pendidikan?
pelajaran, Pada SMP melalui mata pelajaran. Pada SMA melalui mata pelajaran wajib dan pilihan dan pada SMK melalui mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
37.
Rencana pengembangan kurikulum di SD.
a. Berorientasi pada holistik integratif berfokus pada alam, sosial dan budaya.
Terkait dengan struktur kurikulum, bagaimanakah rencana pengembangan kurikulum di SD?
b. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains. c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. d. Jumlah jam bertambah 4 jam per minggu akibat pendekatan pembelajaran (dari 32 jam menjadi 36 jam).
38.
Pengembangan struktur kurikulum 2013 di SMP
a. TIK menjadi media semua pelajaran b. Pengembangan terintegrasi mata
diri
pada
setiap
pelajaran
dan
Bagaimanakan pengembangan struktur kurikulum 2013 di SMP?
ekstrakurikuler. c. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10. d. Jumlah jam bertambah 6 jam pelajaran/minggu akibat pendekatan pembelajaran (dari 32 menjadi 38).
39.
Pengembangan kurikulum 2013 di SMA.
a. Perubahan
sistem,
ada
mata pelajaran wajib dan
kurikulum 2013 di SMA
pilihan. b. Terjadi mata
Bagaimana pengembangan
pengurangan pelajaran
yang
Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 di SMA?
harus diikuti siswa. c. Jumlah jam bertambah 2 jam per minggu akibat pendekatan pembelajaran.
40.
Pengembangan
kurikulum 2013 di SMK. Bagaimana
a. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan
pengembangan
spektruk
kurikulum
kebutuhan saat ini. b. Penyeragaman
2013
di
SMA?
mata
pelajaran dasar umum. c. Mapel produktif disesuaikan dengan trens perkembangan industry. d. Pengelompokan
mata
pelajaran
produktif
sehingga
tidak
terlalu
rinci
pembagiannya.
41.
Pengembangan kurikulum 2013 pada proses pembelajatan di
semua jenjang pendidikan. a. Standar
proses
yang
semula
berfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menyajikan,
mengolah,
menalar,
menyimpulkan
Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan?
dan
mencipta. b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar d. Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan.
42.
Kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013
a. Ketersediaan
Buku
Pegangan Pembelajaran
Apakah kunci keberhasilan
bagi siswa dan guru.
implementasi kurikulum 2013 ?
b. Ketersediaan
buku
pedoman penilaian c. Adanya kesiapan guru dalam implementasi kurikulum d. Adanya dukungan manajemen (Kepala Sekolah, Pengawas dan Tenaga Administrasi) e. Adanya dukungan dari iklim sekolah dan budaya akademik.
43. Seandainya
sekolah
akan menambah jam pelajaran lebih dari 38 jam pelajaran, berapa batasan
maksimum
Seandainya sekolah akan menambah jam
pelajaran
lebih
dari
38
jam
pelajaran, berapa batasan maksimum yang diakui?
yang diakui.
44. Amat penting. Pada periode 2010-2035 bangsa Indonesia dikaruniai demografi,
yang
menunjukkan
jumlah
penduduk usia produktif jauh lebih besar
bonus
Seberapa pentingkah penerapan Kurikulum 2013?
dibanding yang tidak produktif. Kehadiran Kurikulum 2013 akan mentransformasi pendidikan nasional. Perubahan yang ditawarkan pada Kurikulum 2013 akan membuat generasi muda Indonesia kreatif, inovatif, dan berkarakter, sehingga pada saatnya dapat dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan generasi emas
Indonesia , generasi bangsa saat ini memasuki 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045.
45. Sekolah yang atas inisiatif sendiri ingin mengimplementasikan Kurikulum 2013 terlebih dahulu melaporkan ke Kemdikbud.
Terhadap
buku,
Bolehkan sekolah yang belum terpilih menerapkan Kurikulum 2013 tahun ini mendapat akses terhadap buku Kurikulum 2013?
diperbolehkan untuk mengakses dan
memperbanyak
untuk
sendiri
kepentingan
implementasi. diperlukan
untuk
Pelaporan kepentingan
pendataan. Buku dapat diunduh dari laman Rumah Belajar yang dapat diakses melalui www.kemdikbud.go.id. 46. Kurikulum
2013
akan
dimplementasikan di sekolah negeri dan swasta. Beberapa sekolah swasta unggulan bahkan telah menerapkan pola
pembelajaran
seperti
Dalam implementasi Kurikulum 2013, apakah hanya di sekolah negeri saja?
yang
terdapat pada Kurikulum 2013.
47. Sekolah yang berada di lingkungan Kementerian Agama tetap akan menjalankan Kurikulum Bagaimana dengan sekolah-sekolah yang berada di bawah pembinaan Kementerian
2013,
hanya
saja
Implementasinya diserahkan pada kesiapan dari pihak Kementerian Agama.
Pada
pelaksanaan
implementasi kurikulum di sekolah-
sekolah yang selama ini memiliki dan mengembangkan kekhasan, sesuai dengan UU Sisdiknas, tetap dipersilakan untuk mempertahankan kekhasan tersebut.
48. Sesuai dengan tingkatan usia, serta jenjang pendidikan, siswa SD secara psikologis
belum
pengetahuan
Mengapa Kurikulum 2013 di SD menggunakan tematik terpadu?
membutuhkan
yang
spesifik,
melainkan butuh pengetahuan yang lebih umum tetapi komprehensif. Sehingga untuk memudahkan memahami pelajaran
dan mengetahui segala sesuatu yang berada di luar mereka
dibutuhkan pendekatan berbasis tematik yang terpadu, yang erat kaitannya dengan kehidupan di sekeliling mereka. 49. Penjurusan
menyebabkan
pengotak-kotakan siswa, menjadi kasta-kasta, seolah-olah siswa IPA
Apa maksud penghapusan penjurusan menjadi peminatan pada Kurikulum 2013?
lebih tinggi disbanding siswa IPS dan Bahasa. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi “kastanisasi�.
Selain itu, pergeseran kompetensi abad ke 21, di mana kehidupan dan karir menekankan pada fleksibilitas dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, peningkatan keterampilan sosial dan budaya, produktif dan akuntabel, serta kepemimpinan dan tanggung jawab. Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan saja, tetapi harus dilengkapi
pula
dengan
bekemampuan
kreatif-kritis;
berkarakter
kuat
(bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif); di samping itu, didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi.
50. Aspek
penilaian
dalam
Kurikulum
Berkaitan dengan berubahnya standar penilaian, buku rapor siswa akan mengalami perubahan. Seperti apa perubahannya?
2013 tidak hanya aspek
kognitif,
karena itu dalam buku rapor perlu dipersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan
penilaian
lain termasuk portofolio siswa, dalam bentuk
berupa isian catatan perilaku siswa selama mengikuti kegiatan belajar.
51. LKS adalah bagian yang Bagaimana dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), apakah pada saat diberlakukannya Kurikulum 2013 LKS tidak ada lagi?
harus disiapkan oleh guru dalam
proses
penilaian,
sehingga jika selama in ada buku khusus LKS, adalah sesuatu yang sebenarnya keliru.
Karena
penilaian
tidak tidak harus menggunakan buku khusus seperti LKS. Buku siswa yang telah disiapkan Pemerintah didesain sudah dengan memuat lembar kerja siswa, sehingga siswa dapat mengerjakan langsung pada buku tersebut. Tetapi, untuk mata pelajaran pilihan, seperti bahasa daerah dan bahasa asing, atau muatan lokal lainnya, penggunaan LKS
masih dimungkinkan, sepanjang dalam buku
tersebut tidak disiapkan lembar kerja siswa. 52. Pendidikan
agama
pada Kurikulum 2013 ini dengan budi
ditambahkan
Mengapa jam pelajaran agama ditambah dan mengapa perlu dikaitkan dengan budi pekerti?
pendidikan pekerti.
Oleh
sebab itu, mata pelajaran ini disebut pendidikan agama dan budi pekerti. Alasan
ditambahkannya jam pelajaran ini karena dalam mata pelajaran ini penambahan itu bukan untuk pengetahuan, tetapi untuk praktik pembelajaran perilaku, sehingga diharapkan lahir manusia berakhlak mulia. 53. Kurikulum
2013 Benarkah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum minimal? Apa maksudnya?
merupakan kurikulum
minimal
yang wajib diberikan pada
satuan
pendidikan
kepada
peserta didik. Sekolah yang mampu mengembangkan dan menambahkan materi diperbolehkan, dengan mempertimbangkan aspek psikologis pesereta didik dan akibat pembiayaannya. Ini juga
berlaku pada sekolah-sekolah yang memang
didesain khusus. 54. Bahasa Indonesia di jenjang SD dijadikan sebagai factor pembawa materi pelajaran.
Karena
pendekatannya
tematik
terpadu,
maka pembelajaran
bahasa
Indonesia
penting.
Bahasa
Bagaimana posisi Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013?
menjadi Indonesia
tidak hanya diajarkan sebagai ilmu bahasa, tetapi dimaknai sebagai pembawa ilmu pengetahuan. 55. Perlu
dijelaskan,
sesungguhnya pada Kurikulum KTSP di jenjang SD memang tidak
ada
mata
Mengapa harus menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global, seperti Bahasa Inggris di jenjang SD dan TIK pada SMP?
pelajaran Bahasa Inggris. Di beberapa sekolah Bahasa Inggris dijadikan mata pelajaran muatan lokal. Jadi, pada dasarnya tidak ada penghapusan Inggris di jenjang SD. Adapun TIK
bahasa
memang diperlukan untuk proses
pembelajaran, tetapi bukan untuk dipelajari sebagai mata pelajaran, melainkan digunakan sebagai alat untuk membantu proses pembelajaran.
56. Pada prinsipnya Kurikulum 2013 tidak akan merugikan guru. Bagi guru yang telah memiliki sertifikat dan telah pula menerima TPP, sementara
dalam
Bagaimana nasib guru TIK yang telah memiliki sertifikat dan telah menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP)?
struktur
kurikulum,mata pelajarannya tidak ada lagi, seperti TIK, maka bagi guru yang bersangkutan dapat memilih untuk mengampu pelajaran lain. Adapun sertifikasinya dilakukan penyesuaian
lebih
lanjut dan akan disesuaikan dengan mata pelajaran yang baru. 57. Tidak.
Guru
tetap
mendapat
tunjangan dan sertifikasi tetap berjalan.Guru dapat melakukan konversi mapel guru
TIK
mapel
lain
sehingga
lain. Contoh,
dapat
mengajarkan
yang
dikuasainya,
Apakah dengan Kurikulum 2013 berpengaruh terhadap tunjangan dan sertifikasi guru? Bagaimana dengan guru yang mapelnya dihapus?
dia tetap mendapat
tunjangan guru sesuai dengan mapel yang dikuasainya. 58. Kurikulum
2013
menuntut
profesionalitas guru yang baik, yang mampu
mengembangkan
strategi
Bagaimana tuntutan profsionalitas guru terhadap Kurikulum 2013?
pembelajaran yang dapat menstimulasi peserta didik untuk belajar lebih aktif yang berbasis discovery learning disertai dengan penambahan jam belajar di sekolah agar peserta didik mencapai kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara utuh. 59. Setidaknya
terdapat
tiga
paradigm guru yang dipotret oleh Kurikulum 2013. Pertama, Growth mindset, yaitu setiap
Paradigma guru seperti apa yang dipotret oleh Kurikulum 2013?
guru harus harus menyadari betul tugas dan fungsinya sebagai katalisator dalam mengembangakan potensi peserta didik untuk suskses dan tumbuh secara mandiri melalui bimbingannya. Kedua, Action mindset, dukungan penuh terhadap setiap peserta didik dalam mencapai cita-citanya dengan penuh semangat dan komitmen dalam mengajar. Ketiga, Objective mindset, guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik dan menjadi pribadi yang menyenangkan dalam mendisiplinkan peserta didik. 60. Ke depan, peran dan tanggung jawab guru BK terhadap siswa SMP
Peran apa yang harus dijalankan oleh guru BK?
juga harus lebih nyata. Guru BK harus
mulai
mengamati
dan
mendampingi anak sejak kelas satu. Guru harus melihat dan mengetahui minat dan kesenangan anak. Guru BK juga harus mengarahkan studi lanjutannya, ke SMA atau SMK.Namun, peran tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan kepala sekolah, guru, dan orang tua murid.