30 AGUSTUS 2013

Page 27

Rakyat Bengkulu z Jumat, 30 Agustus 2013

BENGKULU TENGAH

49 Kepsek Teken MoU Proyek DAK

TELEPON PENTING Polres PLN PBK dan Satpol PP

(0738) 21004 (0738) 21423 085267124471

Membangun Benteng

HARMOKO/RB

MOU DAK: Kepala Dikbud Benteng, Syamsuri MM, menandatangani MoU proyek DAK 2013, terhadap 49 sekolah di Kabupaten Benteng kemarin (29/8).

DARMAWAN YAKOEB

Peserta PPSP 2014 SEKRETARIS Daerah Benteng, Drs H. Darmawan Yakoeb SH, MH ikut sosialisasi pemantapan persiapan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dan rencana penetapan kabupaten/ kota sebagai peserta program PPSP tahun 2014. Acara berlangsung di Hotel Acacia, Jakarta dengan peserta pejabat perwakilan 256 Kabupaten dan kota dari 23 Provinsi se Indonesia. Dijelaskan Sekda, Benteng salah satu kabupaten yang menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai calon peserta di tahun 2014. PPSP merupakan salah satu program upaya pemerintah memperbaiki kondisi sanitasi Indonesia. Dengan percepatan pembangunan sektor sanitasi, dalam rangka pencapaian target RPJMN di tahun 2010 sampai dengan 2014, MDGs 2015. “Benteng adalah salah satu kabupaten dari Provinsi Bengkulu terpilih sebagai calon peserta PPSP tahun 2014. Saya mewakili Bupati hadir dalam acara, komitmen untuk mendapatkan program itu. Kita inginkan Benteng jadi pilihan dan rencana pembangunan sanitasi terlaksana dengan baik, sehingga pemantapan sanitasi dapat meningkatkan pembangunan nyata,” ujar Sekda. Dijelaskan Sekda, pelaksana PPSP meliputi tingkat pusat lebih terfokus kepada monitoring, pengaturan dan pengembangan program, sedangkan di tingkat provinsi akan lebih kepada pengkoordinasian, fasilitasi, dan monitoring pelaksanaan program di wilayahnya. Di tingkat kabupaten/kota, sebagaimana ditegaskan dalam peraturan otonomi daerah pada PPSP.(rif)

27

Polemik SPT Ternyata Titipan Pejabat Ipda TALANG EMPAT – Polemik penerbitan Surat Perintah Tugas (SPT) terhadap guru batal mutasi di Benteng, meluas. Kabar teranyar, penerbitan SPT terhadap guru yang batal pindah mutasi ini atas permintaan pejabat Inspektorat Daerah (Ipda) inisial Ha. Pindahnya seorang guru berinisial Me, dikondisikan oleh pejabat Ipda tersebut. Seperti diakui Oknum Kabid Dikbud Benteng, Da, memang dia membuat memo dan disposisi pada SK guru Me. Saat itu atas dasar desakan dan permintaan Ha. Dia sendiri tidak nyaman dan merasa dituding telah mendapatkan setoran. “Banyak yang menyalahkan saya, padahal itu bukan saudara saya atapun ada kepentingan secara pribadi untuk saya. Titipan pejabat Ipda,” ujarnya. Terus kata Da, terkait masalah Me, dia merasa jadi bahan pembicaraan di kantor. Sekarang memang mau diklarifikasi, Me adalah guru SMAN 1 Benteng, dimutasikan ke SMKN 1 Benteng. Terus diminta pindah dengan membuat SPT ke SMAN 3 Benteng dan SPT telah diteken. “Yang neken bukan saya, kepala dinas atas disposisi saya,” terang Da. Sementara saat dikonfirmasi pejabat Ipda

Benteng, Ha, membenarkan kalau permintaan mutasi atas nama Me adalah usulannya. Dia juga mengaku kalau Me adalah masih tergolong saudaranya, dan SK dan SPT Me sudah terbit. “Betul, itu saudara saya dan saya yang memohon ke Dikbud Benteng. Tetapi tidak ada sama sekali kepentingan dalam permintaan itu,” ungkap Ha. Ha juga mengakui kalau Me memang masuk dalam daftar mutasi Maret lalu, dan dipindahkan ke SMKN 1 Benteng. Saat itu Me diminta tidak masuk atau tidak melapor ke SMKN 1 Benteng, mengingat rencana mutasi susulan. “Secepatnya saya akan datang ke Dikbud dan mengurusinya, soal prosedur yang dinilai tidak tepat, saya benar-benar salah,” terang Ha. Untuk diketahui, di Dikbud Benteng selama ini memang sudah jadi sorotan masyarakat Benteng, hingga timbul kecemburuan sosial dari guruguru yang dimutasi Maret lalu. Ratusan guru yang mutasi, secara diam-diam mengusulkan pindah ke sekolah pinggiran kota. Kasus terakhir terkait Me, mantan guru SMAN 1 Benteng, dimutasi ke SMKN 1 Benteng, di Desa Pematang Tiga, tidak melapor dan mendapat SPT SMAN 1 Benteng.(rif)

Polsek Pematang Tiga Dibangun PEMATANG TIGA – Dambaan masyarakat wilayah hukum Ke c a mat a n Pe mat a n g Ti g a

dan Bang Haji, agar dibangun Polsek baru, sudah terpenuhi. Saat ini mulai dilaksanakan p e m b a n g u na n p o l s e k baru, yang lokasinya di Desa Batu Beriang Kecamatan Pematang Tiga. Atas dasar pembangunan ini, kriminalitas sekitar Pematang Tiga dan Bang Haji diambil alih Polsek Pematang Tiga. Dijelaskan Camat Pematang Tiga, Bhaktiar Effendi, pembangunan Polsek Pematang Tiga, sudah dimulai. Keberadaan Polsek Pematang Tiga selama ini benar-benar

ditunggu warga setempat, agar kamtimbmas tercipta. “ K r i m i na l i t a s d a n hu ku m sebelumnya diambil alih Polsek Pondok Kelapa, dinilai belum optimal, mudah-mudahan polsek baru lebih aman,” jelasnya. Camat mengungkapkan, Pematang Tiga adalah wilayah jalan lintas provinsi yang potensi menjadi akses utama bandit atau perampok. Karena itu perlu dilakukan perluasan pengaman polisi, demi kenyamana masyarakat setempat. “A n t a r a m a s y a r a k a t d a n polisi harus saling koordinasi, sehubungan ada polsek baru,” tutupnya.(rif )

KARANG TINGGI – Sebanyak 49 sekolah di Kabupaten Benteng mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) 2013. Kepala, bendahara sekolah serta komite mengikuti sosialisasi, sekaligus menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) proyek DAK dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Acara berlangsung di ruang serba guna Hotel Puncak Tahura Pondok Kubang (29/8). Sekolah tersebut terdiri dari 31 SD, 13 SMP dan 5 SMA. Untuk menjaga akuntabilitas proyek DAK , komite dan bendahara sekolah terlibat dalam pelaksanaan dan pengerjaan proyek. Sebagaimana diketahui, proyek DAK lebih banyak bermasalah dibandingkan d e n g a n p r o y e k-p r o y e k lainnya. Pihak manajemen sekolah dikondisikan harus tahu pengelolaan proyek itu. Ketua DPRD Benteng, Suharto SE, yang hadir dalam acara sosialisasi minta semua sekolah harus transparan dalam pengerjaan proyek DAK. Dia tidak ingin ada masalah yang timbul, demikian panitia pelaksana teknis kegiatan (PPTK) atau panitia yang dipercayai, harus terapkan transparansi proyek. “Saya ingatkan, jangan bermasalah dan terbuka sifatnya,” ujar Suharto.

Suharto menegaskan, DAK setiap tahun selalu ada masalah. Dia meminta DAK tahun 2013 berjalan dengan baik tanpa ada polemik atau masalah. Karena tahun 2013 Benteng dijadikan sasaran d a n s o ro t a n ma s ya ra k at semua proyek. “Jangan sampai proyek masing-masing sekolah diperiksa polisi, panitia juga jadi incaran pihak jaksa, dampak ketidakterbukaan proyek,” katanya. Sementara itu Kepala Dikbud Benteng, Syamsuri S.Pd, MM membenarkan DAK tahun 2013 sudah disosialisasi dan dimulai kegiatan fisiknya. Panitia Dikbud dan panitia sekolah sudah membuat MoU, selama 4 bulan ke depan DAK tuntas dan tidak ada masalah prinsip, pengerjaan har us sesuai juknis. “MoU sudah diteken, tinggal kegiatan fisik harus optimal,” ucap Syamsuri. Terus kata Syamsuri, kegiatan fisik DAK banyak secara swakelola, atau kebijakan pembangunan kembali ke sekolah. Karena itu kepala sekolah dituntut lebih maksimal mengelolah dan menjaga kepercayaan. “Kalau ada masalah di tingkat sekolah, jangan salahkan kami atau panitia dari diknas. Kita inginkan DAK berjalan tanpa masalah,” tutupnya.(rif)

3 Titik Jalan PK Dijaga ”Pak Ogah” PONDOK KELAPA – Penertiban “pak ogah” pemungut liar di ruas jalan lintas Provinsi Bengkulu akses Pondok Kelapa-Tugu Hiu, belum teratasi. Buktinya, sampai kemarin (29/8) jumlah pak ogah semakin banyak. Malah 3 titik jalan yang dijaga dan lakukan pemungutan liar. Hal ini membuat pengendara mobil pribadi, truk batu bara, angkutan barang, terus mengeluh. Dijelaskan Sutarno (43) pengendara truk pasir warga Pondok Kelapa, dia menilai Dishubkominfo Benteng dan Satuan Polisi Pamong Praja tidak aktif mengatasi pak ogah. Bahkan pak ogah yang jumlahnya makin banyak, dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan penertiban dan penegasan. “Satpol PP dan petugas Dishub jangan diam atasi pak ogah,” ujar Sutarno. Me nu r u t Su t a r n o, k e beradaan pak ogah, bukannya menolong atau mencegah

kerusakan jalan, malah tambah merusak jalan. Di mana beberapa titik jalan yang terbuka atau retak, sengaja dicangkul dan diratakan dengan tanah liat. Saat meratakan tanah, pak ogah selalu menghadang perjalanan warga. “Kesannya, petugas Dishub dan Satpol PP tidak berani lagi,” ungkapnya. Senada itu disampaikan Camat Pondok Kelapa, Drs Widodo menurut dia pak ogah yang sering mangkal di beberapa titik jalan, bukanlah warga asli Pondok Kelapa, pak ogah sering membawa kendaraan dari luar benteng. “S e t a h u s a y a , m a s a l a h pak ogah yang seringkali mangkal di Wilayah Pondok Kelapa bukan warga asli, tetapi mereka pendatang,” ungkap Widodo. Widodo membenarkan kalau beberapa hari terakhir, pak ogah di wilayah jalan lintas Pondok Kelapa semakin banyak timbul dan tidak jelas asal usulnya.(rif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.