11/06/2010

Page 1

CMYK

JUMAT 11 JUNI

TAHUN 2010

Pelajar Luar Kota Dijatah Dewan Pendidikan Waswas Wajib Belajar Tak Tercapai

MOHAMMAD SYIFA/RK

PEMACU STAMINA : Ribuan butir obat kuat yang telah dikemas dalam kotak berbagai merek diamankan di Satreskoba Polresta Kediri.

Gerebek Kios Jamu, Sita Ribuan Obat Kuat Diduga Kandung Bahan Berbahaya, Dijual Tanpa Izin KEDIRI- Kios jamu di Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri digerebek Satreskoba Polresta Kediri kemarin. Ribuan butir obat kuat senilai belasan juta rupiah disita. Penjualan obatobatan tersebut diduga tanpa izin alias ilegal. Ahmad Arbai, 36, warga

setempat yang juga pemilik kios pun dimintai keterangan di mapolresta. Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan melalui Kasatreskoba AKP Sudadi mengatakan produk obat kuat itu diamankan anggotanya pada Rabu (9/6) sekitar pukul 14.00. Dari hasil penyelidikan sebelumnya petugas mencurigai obat-obatan yang dijual Arbai itu ilegal. “Obat-obatan itu sebagian besar berupa jamu. Tapi ada pula yang berupa suplemen,” kata Sudadi kepada Radar Kediri kemarin.

SERIAL PU SINDOK Fan Wen-kouan Tak Berani Menjadi Raja Pagi itu hiruk kesibukan pindah dari balairung ke alun-alun di mana para perwira dan manggalayuddha terlihat menyiagakan barisan pasukan masingmasing. Dan di antara barisan-barisan pasukan, terlihat dua barisan khusus yang dipimpin Pu Baka dan Pu Tambi yang hanya mengenakan kain hitam penutup tubuh bagian bawah sebagaimana layaknya pakaian orang-orang suku Lin-yi. Barisan itulah yang akan disusupkan ke wilayah perbatasan Campa selatan dan Khmer saat dilakukan serbuan ke Nha-Trang. Barisan itu tampak sebagai barisan pilihan karena prajurit-prajuritnya dipilih secara ketat baik ukuran tubuh maupun ukuran senjata yang dibawa. Tiga bersaudara Salim, Sulam, dan Silum terlihat menjadi bagian dalam barisan tersebut. Baca Fan Wen-kouan... Hal 43

04

Oleh : Agus Sunyoto

ILUSTRASI : SAEFUDIN ASRO/RK

Jika Mahar dari Pemberian Calon Istri Bagaimana hukum peningset dalam lamaran jika tidak lengkap mulai kepala-kaki (tidak ada daleman) tapi cuma beberapa bagian saja, misalnya baju, sandal, dan kosmetik? Lalu, jika mahar yang dibayar calon suami salah satu barangnya merupakan pemberian calon istri, apakah akad perkawinan sah menggunakan mahar tersebut? (Aini, Kediri, +6281335717xxx) Jawaban: Saudari Aini yang terhormat, dalam Islam memang dikenal tradisi lamaran (khitbah) sebelum dilangsungkan perkawinan, namun tidak disyaratkan adanya peningset tertentu yang wajib diberikan calon suami kepada calon istri. Hanya saja, pemberian seperti disebutkan di atas dibolehkan, meskipun pemberian itu tidak dapat diperhitungkan sebagai mahar. Baca Jika Mahar Hal 43 Pertanyaan untuk Dialog Jumat bisa dikirim via email ke alamat: redaksiradar@gmail.com atau langsung ke stain_kediri@yahoo.co.id. Bisa pula via SMS ke nomor 081335197050. Tulis pada subject-nya: DIALOG JUMAT RADAR KEDIRI. Sebutkan pula nama lengkap dan alamat Anda.

Obat Kuat Ilegal yang Disita Produk

Jumlah

Harga/Kotak

Mentop Power X Kuda Persia Red Tonik Okura Ram. Madura Sutami Walet Mas Batuk Pilek Kuda Mas

184 kotak 139 kotak 80 kotak 26 kotak 16 kotak 10 kotak 12 kotak 18 kotak 17 kotak 1 kotak

Rp 30 ribu Rp 45 ribu Rp 35 ribu Rp 35 ribu Rp 35 ribu Rp 5 ribu Rp 20 ribu Rp 17 ribu Rp 9 ribu Rp 11 ribu

Sumber: Satreskoba Polresta Kediri

Total ada 20 macam obat-obatan dari berbagai merek. Di antaranya Urat Madu 30 kotak, Power X 139 kotak, Kuda Persia 30 kotak, Ramuan Madura sepuluh kota dan sebagainya. Obat-obatan tersebut dijual dengan harga berkisar di antara Rp 5 ribu hingga Rp 45 ribu untuk setiap kemasannya. Nilai keseluruhan obatobatan yang disita mencapai Rp 18 juta. Lebih lanjut Sudadi mengatakan obatobatan tersebut memiliki khasiat untuk menambah stamina, khususnya pria dewasa. Baca Gerebek... Hal 43

Ratusan Koperasi Tak Beroperasi Hanya Didominasi Pengurus, Peran Anggota Minim KEDIRI- Ratusan koperasi mati suri. Dari total 680 koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Dinkopindag) Kabupaten Kediri, sekitar 270 di

antaranya tidak beroperasi. Meski begitu izin mereka belum dicabut. Kabid Koperasi dan Pengusaha Mikro Kecil Menengah (PMKM) Dwi Sumiarso mengatakan dari ratusan koperasi yang tidak aktif itu kebanyakan adalah koperasi pertanian. Lainnya koperasi-koperasi kecil. Sedangkan yang masih banyak bertahan adalah koperasi simpan pinjam (KSP). “Indikasi koperasi yang tak aktif

adalah mereka tak menggelar RAT (rapat anggota tahunan, Red),” kata Dwi didampingi Humas Pemkab Kediri kemarin. Menurut Dwi, ratusan koperasi itu tak lagi aktif karena beberapa sebab. Yang terbesar karena para anggota koperasi tidak lagi aktif. Sehingga, koperasi tak lagi beraktivitas. Kenapa bisa terjadi demikian? Baca Ratusan... Hal 43

Depag Minta MTs Terima Ba

Baca Depag Minta... Hal 43

STOK BANGKU Heri Siswanto menunjukkan lembar daftar kuota untuk pelajar luar kota.

Anggaran Gelar PSB Ditanggung Sekolah Siapa yang menanggung anggaran untuk menggelar penerimaan siswa baru (PSB) reguler SMP/SMA negeri? Plt Kadisdik Edy Purnomo mengatakan kebutuhan anggaran pelaksanaan PSB reguler ditanggung sekolah. “Sekolah yang menanggungnya. Jadi orang tua dan calon siswa baru tidak perlu khawatir karena pendaftaran PSB gratis,” ujarnya kemarin. Lantas berapa anggaran yang dibu-

tuhkan? Untuk soal ini, Edy tidak menjelaskan secara detail. Karena PSB reguler yang menyelenggarakan adalah sekolah masing-masing. Sehingga sekolah peserta PSB regulerlah yang mengetahui kebutuhan anggaran itu. “Nanti kalau SMP akan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Sedangkan SMA akan menggunakan dana yang dimiliki sekolah masing-masing,” jelasnya. Baca Anggaran Hal 43

Kejaksaan Fokus pada RSUD Pare

Tanggapi Vonis, JPU Siap Ajukan Banding KEDIRI- Dalam waktu dekat, Ba, 14, remaja terpidana kasus pembunuhan dipastikan bisa kembali bersekolah. Ini setelah Kepala Departemen Agama (Depag) Kabupaten Kediri Nur Cholis menginstruksikan agar MTs Mashlahiyah, tempat Ba bersekolah, menerimanya kembali. “Saya akan segera koordinasi dengan madrasah. Dia (Ba, Red) harus diterima lagi,” kata Nur Cholis kemarin. Beberapa waktu lalu, Nur Cholis mengungkapkan Depag telah melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) di kantor Pemkab Kediri. Pertemuan itu, lanjut Nur Cholis, membahas kelanjutan pendidikan Ba dan He yang saat itu belum ke luar dari Lapas Kediri. Hasilnya mereka telah berkomitmen agar Ba dan He bisa kembali belajar di sekolah. Maka, jika sampai kemarin Ba tetap belum bisa bersekolah, Nur Cholis menyatakan akan memfasilitasi agar lembaga pendidikan di bawah Depag itu mau menerima kembali Ba.

KEDIRI- Dinas pendidikan (disdik) akhirnya mengizinkan siswa luar kota mendaftar SMPN/SMAN di Kota Kediri. Bahkan, jumlah pelajar dari luar kota yang boleh masuk mencapai ratusan siswa. Untuk SMPN, dari pagu 1.964 siswa, siswa luar kota diberi jatah 10,74 persen atau 211 pelajar. Sedangkan di kelompok SMAN, siswa luar kota diberi porsi lebih banyak dibandingkan SMPN. Mereka diberi kuota 26,06 persen dari pagu 1.876 siswa atau sebanyak 489 pelajar. (selengkapnya lihat tabel).

“Kuota ini kami serahkan ke sekolah masing-masing untuk menentukannya,” ujar pelaksana tugas (plt) Kadisdik Edy Purnomo kemarin. Karena itu, dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Disdik Kota Kediri No. 423.5/1852/419.42/2010 tentang Pedoman Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Online SMP, SMA, dan SMK Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Kediri tahun pelajaran 2010/2011 tertanggal 9 Juni 2010, dari tujuh SMPN dan enam SMAN yang ikut PSB reguler kuota yang diberikan untuk siswa luar kota tidak sama. SK itu ditandatangani plt Kadisdik Edy Purnomo. Dalam pelaksanaan PSB reguler, sambung Edy, disdik menyerahkan pelaksanaannya ke sekolah-sekolah pelaksana. Baca Pelajar Hal 43

SRI UTAMI/RK

LANJUTKAN PENDIDIKAN : Ba dan He di rumah bibinya setelah keluar Lapas Kediri beberapa waktu lalu.

Dalami Pencairan Dana Cukai 2009

Alokasi Dana Cukai Kab. Kediri 2009

KEDIRI- Pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kediri terkait pencairan dana alokasi cukai 2008 dan 2009 mulai mengerucut. Saat ini mereka fokus mendalami pencairan dana cukai di RSUD Pare. Setelah memeriksa tim pengadaan barang dan jasa, kejari berencana memanggil rekanan pelaksana proyek di rumah sakit pemerintah itu. Kasiintel Kejari Supriadi mengatakan dari 10 satker yang telah dimintai keterangan, kini kejaksaan fokus mendalami pencairan dana cukai di RSUD Pare. “Ini berdasar pendalaman yang kami

Satuan Kerja

Anggaran

1.RSUD Pare 2. Dinas Kesehatan 3. KLH 4. Disnakertrans 5. Disdikpora 6. Dinas Hutbunling 7. Satpol PP 8. Dinkopindag 9. DPPKAD 10. Bagian Ekonomi

Rp 20,2 M Rp 10,5 M Rp 5,8 M Rp 3,3 M Rp 2,1 M Rp 1,2 M Rp 510 jt Rp 385 jt Rp 322,4 jt Rp 150 jt

Total

RP 44,4 M

lakukan setelah memeriksa sepuluh satker,” kata Supriadi di sela-sela sertijab Kajari Kediri Moch Towil pada Nasril. Baca Kejaksaan Hal 43

Melihat Persiapan Dai Ponpes Lirboyo sebelum Dikirim ke Luar Jawa

Tak Risau meski Jauh dari Kampung Halaman Puluhan santri dari ponpes Lirboyo, Ploso, dan Pacul Gowang, Jombang, terpilih mengemban tugas mulia. Menjadi dai di daerah transmigran. Program baru Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) ini disambut antusias. Sebagai sarana ibadah para santri. Bagaimana persiapan mereka? RULLY PRASETYO, Kediri “Seperti pulang kampung,” ujar Ibnu Mardian, 27, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo mengomentari rencana keberangkatannya ke Lampung untuk menjadi dai di daerah transmigran itu. Siang (9/6) itu, Ibnu terlihat santai. Tak terlihat kekhawatiran di wajahnya. Meski, dalam waktu dekat dia harus berangkat melakukan syiar Islam ke luar Jawa. Ketenangan Ibnu siang itu bukannya tanpa alasan. Pemuda bertubuh kurus itu adalah santri asal Lampung. Sehingga, tugas yang di-

 Iklan/Langganan Hubungi : (0354) 699665 ; 681320

RULLY PRASETYO/RK

EMBAN TUGAS MULIA : (dari kiri) Ahmad Yulfa, Ahmad Murtadlo dan Ibnu Mardian.

dapat dari pesantren itu ibarat pulang kampung. Itulah yang membuat Ibnu tak merasa takut sedikitpun meski dia akan berada di lokasi transmigran yang asing. “Tidak masalah. Ini kesempatan kami mengamalkan ilmu,” urainya. Baginya, penunjukan itu sebagai tugas mulia. Sehingga, pria yang telah menimba ilmu di Lirboyo sekitar tujuh tahun ini berusaha menunaikan tugas sebaik-baiknya. Meski sudah mengenal daerah transmigran yang akan ditempati, bukan berarti dia bisa berdekatan dengan keluarganya. Lampung tak sepadat Jawa Timur. Jarak antara satu kampung dengan kampung lain sangatlah jauh. Tak ayal, walaupun dirinya ditempatkan di Lampung, kemungkinan untuk bisa pulang ke rumahnya di Katibun, Lampung Selatan, tak dimungkinkan. Melihat kenyataan itu, dia memilih untuk menetap di tempat yang disediakan khusus untuk dai. “Makanya kami ingin mendapat kejelasan tentang tempat dai nanti,” ujarnya pria yang selama tiga hari kemarin mendapat pembekalan tugas dan kewajiban Baca Tak Risau Hal 43 di lokasi transmigran. www.radarkediri.co.id


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.