RP1_11012012

Page 4

Variety

RADAR PALEMBANG

RABU 11 JANUARI 2012 l HALAMAN 4

Kades – Warga Saling Tuding Soal Sengketa Tanah BANYUASIN, RP – Sengketa tanah yang terjadi di Desa Merah Mato Kecamatan Banyuasin I (Mariana, red) makin meruncing, warga bersama Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) menuding kades (kepala desa)

menjual tanah desa tanpa sepengetahuan BPD dan warga. Sebaliknya, kades menuding warga tidak pernah peduli dengan program kerja yang dibuat kades. Tuduhan ini terungkap, saat rapat mediasi antara warga Desa Merah

Mato dengan PT Tunas Baru Lampung (TBL). Rapat yang dipimpin Asisten Pemerintahan Umum, Kabupaten Banyuasin, Husnan Bakti. Ketua BPD Desa Merah Mato, Sumantri menjelaskan sebagai Ketua BPD dirinya tidak pernah dilibatkan dalam setiap keg-

iatan desa. Dilihat dari peta, lahan yang dibebaskan oleh kades kepada PT TBL lebih dari 100 ha. “Sejak 2008 lalu, kades berjanji dari luasan lahan tersebut akan dijadikan kebun inti dan plasma, namun sampai saat in i , w a r g a t i d a k t a h u l a h an mana yang dijual oleh

kades dan warga lebih tidak tahu lagi, lokasi kebun plasma yang dijanjikan oleh Kades. “ jelas Sumantri. Kades Merah Mato, Mulyono membantah semua tuduhan yang disampaikan oleh warganya termasuk ketua BPD. “ Pak Sumantri mungkin saja lupa, saat dilakukan pertemuan di masjid, saya telepon pak Sumantri, namun kata pak Sumantri tidak bisa datang, sebab saat itu pak Sumantri sedang berada di Hotel Princess Palembang bersama teman – temannya. “Kata Mulyono. Soal tuntutan dari warga, menurutnya yang disampaikan oleh warga semuanya berlebihan dan tidak berdasarkan fakta. Luas lahan yang ada di Desa Merah Mato, setelah dikurangi lahan produktif yang diusahakan oleh masyarakat hanya 400 ha, sedangkan jumlah warga mencapai 1756 KK. Kabag Pemerintahan Pemkab Banyuasin, M Senen Har mengaku akan mengakomodir semua permasalahan ini.” Nanti kami akan turun kelapangan, baru bisa diketahui siapa yang benar dan yang salah. “ujar dia. (tri)

Oknum Dewan Dipolisikan MUARA ENIM, RP – Sungguh tak mencerminkan sebagai anggota dewan yang terhormat, seorang oknum anggota DPRD Muara Enim yang berasal dari Partai Golkar berinisial SH yang juga menempati salah satu posisi jabatan strategis di DPRD Muara Enim itu diduga telah menganiaya salah seorang warga Desa Panang Jaya Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim yang bernama Dahlawi(50). Pelaku SH sendiri merupakan anak kandung dari salah seorang anggota DPRD Provinsi Sumsel yang berdomisili di Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. Dahlawi (50) yang sehari-harinya berprofesi sebagai supir pribadi keluarga itu dipastikan telah mengadu ke polisi. Kepada wartawan, ia mengaku merasa tidak senang karena telah dianiaya oleh oknum SH yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim itu. “Saya juga bingung, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saya dipukuli. Hingga sampai saat ini saya belum tahu apa kesalahan saya. Dan belum ada niat dari keluarga mereka untuk

minta maaf,” tukas Dahlawi kemarin (10/1). Kapolsek Gunung Megang, Ahmad Jaiz yang coba dikonfirmasi langsung di kantornya di Gunung Megang pun dari informasi anggota yang berjaga mengatakan jika Kapolsek sedang tak berada di Mapolres Muara Enim. Kanitreskrim Polsek Gunung Megang, S Simanjuntak ketika dikonfirmasi mengenai perihal pengaduan warga tersebut belum mengetahui hal itu dan meminta wartawan untuk konfirmasi langsung sama ke Kapolsek Gunung Megang, Ahmad Jaiz langsung. Kapolres Muara Enim, AKBP Budi Suryanto SIk melalui Kasatreskrim, AKP Tri Wahyudi ketika dikonfirmasi pun belum mengetahui peristiwa tersebut. Dalam pesan singkatnya, Tri mengatakan jika hingga saat ini (kemarin, red), ia sendiri belum menerima adanya laporan atas peristiwa tersebut. Ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya, Anggota DPRD Muara Enim, SH mengaku sedang membesuk ibunya di Rumah Sakit Palembang, ia sendiri membantah jika telah memukul korban. (yan)

DKGI -LKBH Dilantik INDRALAYA RP – Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum

(LKBH) Kabupaten Ogan Ilir resmi dilantik oleh ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bertempat di Aula Bumi Caram Seguguk kemarin (10/1). Pelantikan ini disaksikan sekitar 400 orang mulai dari kalangan guru, kepala sekolah, seluruh Kacabdin di lingkungan Ogan Ilir, termasuk Sekda Ogan Ilir Nahrowi. Menurut Ketua PGRI Sumatera Selatan, Syarwani Ahmad, DKGI dan LKBH merupakan dua organisasi keguruan yang berada di bawah nangungan PGRI. Sekda Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, Nahrowi mengatakan salah satunya akan dikirimnya 14 orang guru bantu asal Kabupaten Ogan Ilir untuk mengikuti pendidikan khusus yang dilakukan pemerintah pusat. Guru tersebut merupakan pilihan yang memiliki prestasi. (iam)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.