
12 minute read
FOOD INFO
Stok dan Harga Pangan Selama PPKM
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang tentu memiliki pengaruh pada distribusi pangan ke berbagai daerah. Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa kondisi stok pangan dipastikan cukup dan lancar terkait dengan distribusinya.
Advertisement
“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan tetap berkomitmen penuh untuk memastikan kecukupan stok dan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat, baik selama masa PPKM di wilayah Jawa–Bali maupun PPKM di semua level di wilayah-wilayah Indonesia,” tuturnya dalam siaran pers Kementerian Perdagangan 26 Juli 2021 lalu. Ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok ini merupakan hasil koordinasi yang baik antar instansi terutama Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Polri, dan Kementerian Perhubungan. Komitmen untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang tetap stabil juga terus diupayakan selama masa perpanjangan.
“Kondisi saat ini, secara umum stok pangan cukup tersedia dengan ketahanan untuk satu sampai dua bulan ke depan, baik untuk komoditas beras, gula, daging sapi, dan komoditas bapok lainnya, tegas Mendag Lutfi. Mendag Lutfi juga mengungkapkan, hasil pantauan Kemendag berkoordinasi dengan BUMN dan pelaku usaha menunjukkan kondisi stabil dan aman. Beras memiliki ketahanan stok satu sampai sembilan bulan ke depan, ditambah dengan panen di beberapa sentra produksi. Sedangkan gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih memiliki ketahanan stok lebih dari satu bulan ke depan.








Sementara itu, pasokan cabai cukup hingga satu bulan ke depan, ditambah dengan mulainya panen cabai di beberapa daerah sentra produksi seperti Banyuwangi di Jawa Timur dan di Jawa Tengah. Untuk distribusi bapok ke masyarakat, Mendag Lutfi menambahkan bahwa kondisinya terpantau terkendali. berdasarkan laporan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) terdapat kurang lebih 2.000 ritel modern yang tutup sementara selama pelaksanaan PPKM tahun 2020–2021.
Untuk meminimalisasi gangguan distribusi akibat penutupan sementara ritel modern tersebut, Mendag Lutfi telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 542/M-DAG/SD/01/2021 tanggal 16 Juli 2021 yang ditujukan kepada para gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Isi surat edaran antara lain terkait pembukaan akses pengantaran dan distribusi bapok dan barang penting, semua jenis obatobatan, suplemen dan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, atau barang-barang kebutuhan masyarakat lainnya; serta pengaturan jam kerja pasar rakyat dan toko modern. Kemendag bersama Kemenhub dan Polri juga berkomitmen mengawal pergerakan angkutan barang, khususnya bapok baik di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4 maupun akses ke wilayah lainnya agar berjalan lancar. Fri-35 R-Biopharm – dedicated to food safety
Hands-on quality control for mycotoxins
Test systems for the detection of mycotoxins in food & feed
AuthorizedDistributor: PTArasains
RukanKiranaBoutiqueOfficeBlokF3No.12,Jl.BoulevardRayaNo.1, KelapaGading,JakartaUtara14240,Indonesia Telephone :+622145858833 E-mail :info@arasains.co.id Website :www.arasains.co.id







Peran Digitalisasi untuk UMKM Pangan

Digitalisasi memiliki peran yang begitu besar pada dunia industri di Indonesia, tak terkecuali pada sektor UMKM. Melalui sistem elektronik, sangat mungkin perdagangan lintas negara dapat diwujudkan. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa sistem elektronik dapat mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melakukan berbagai terobosan dalam memanfaatkan peluang perdagangan global. "Perdagangan global menggunakan sarana elektronik membawa keuntungan dan terobosan untuk menciptakan pelaku usaha baru yang tangguh. Tetapi harus ada urutan yang harus dilakukan,” kata Mendag dalam Siaran Pers Kementerian Perdagangan, beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan bahwa perdagangan digital ini juga memberikan potensi yang besar khususnya pada UMKM pangan. Dengan informasi yang mudah didapatkan, diketahui tengah terjadi kebutuhan produk buah-buahan yang besar di Timur Tengah karena sedang memasuki musim panas. Jika dapat memanfaatkan hal tersebut, pelaku usaha Indonesia dapat mengirimkan produknya langsung ke pasar tersebut.
Kendati demikian, untuk menangkap peluang dalam perdagangan global, UMKM harus kuat. Saat ini terjadi ketimpangan yang cukup besar antara jumlah pelaku ekspor kategori pengusaha besar dengan UMKM. Artinya UMKM untuk ekspor adalah usaha yang masih memerlukan dukungan. Untuk itu, Kemendag bersama instansi terkait lainnya bertugas untuk menjaga UMKM. Kemendag akan menganalisis permasalahan di lokapasar, baik antarnegara (crossborder) maupun domestik. “Pelaku usaha Indonesia terbiasa berkolaborasi dan bersaing. Di tengah iklim usaha yang kompetitif, Pemerintah sedang mempersiapkan peraturan agar perdagangan menjadi lebih adil, seimbang, dan bermanfaat,” pungkas Mendag. Fri-35
The Universal Point Level Sensor
The compact capacitive level switches VEGAPOINT are perfectly tailored to measure liquids and light bulk solids in standard applications. One special feature is the 360° status display, which can be set to any one of 256 different colours and easily discerned from any direction. The standard IO-Link protocol ensures universal and, at the same time, particularly simple communication. More information on capacitive point level switches: Capacitive point level switches: which media can be measured? | VEGA talk - YouTube
Potensi Besar Minuman Fungsional Berbasis Rempah
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ke dua di dunia, Indonesia memiliki potensi rempah-rempah sangat besar. Setidaknya terdapat 110 jenis rempah dan bumbu serta 40 jenis bahan minuman yang bisa dikembangkan dari minuman tradisional menjadi minuman fungsional.
Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan UNS, Danar Praseptiangga menyampaikan, “Pangan fungsional merupakan pangan alamiah (segar) dan atau olahan yang mengandung satu atau lebih komponen pangan yang berdasarkan kajian ilmiah mempunyai fungsi fisiologis tertentu di luar fungsi dasarnya (sebagai penyedia zat gizi) yang dapat memberikan manfaat terhadap suatu penyakit serta disajikan dan dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman sebagai bagian dari pola makan seharihari dan memiliki karakteristik sensori seperti penampakan, warna, tekstur, atau konsistensi dan cita rasa yang dapat diterima konsumen,” tuturnya dalam webinar ‘Eksistensi Pangan Fungsional di Era Pandemi’ yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu dana Teknologi Pangan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 6 Juli 2021 lalu.
COVID-19 mengubah tingkah laku dan gaya hidup masyarakat. Tingkah laku masyarakat berubah menjadi lebih perhatian dengan kesehatan, memperhatikan pola makan dan zat gizi, lebih rajin berolahraga, lebih rajin mencegah penyakit, serta rajin mengecek kondisi kesehatan. Hal ini memberikan beberapa dampak diantaranya peningkatan kebutuhan vitamin, suplemen, imune booster, herbal, hand sanitizer, dan masker.
Indonesia kaya akan ragam pangan lokal yang disebut sebagai pangan tradisional atau ethnic food. Pangan lokal ini berakar pada budaya setempat. Salah satunya adalah jamu. Merupakan jenis minuman fungsional berbasis tradisional yang dibuat dari berbagai herbal dan rempah-rempah. Beberapa jenis rempah yang lazim digunakan di antaranya Jahe (Zingiber officinale L), kunyit (Curcuma longa L), dan kencur (Kaempfaria galanga L). Selain jamu,

jenis minuman fungsional lain yang berasal dari rempah-rempah khas Indonesia di antaranya wedang uwuh, bir pletok, sari jahe, sari temulawak, dan wedang secang.
Minuman tradisonal ini agar dapat bertransformasi menjadi pangan fungsional diperlukan uji ilmiah berkaitan dengan khasiat yang ada di dalamnya. Beberapa fungsional dari rempah-rempah tersebut di antaranya aktivitas antioksidan, aktivitas hipoglikemik, imunomodulator, anti inflamasi, serta anti mikrobia. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, setidaknya terdapat 183 spesies tanaman teregistrasi fungsi kesehatan. Sebagian besar tanaman jamu yang teregistrasi dari Famili Zingiberaceae seperti Curcuma, Zingiber, dan Kaempferia.
Beberapa jenis jamu Indonesia yang sudah terstandardisasi fungsi kesehatan dan flavor yang tepat telah dikembangkan oleh IPB yaitu ‘Teh Jawa’ sebagai minuman fungsional. ‘Teh Jawa’ ini diformulasikan dengan berbagai herbal yang memberikan aktivitas antioksidan sebesar 600 – 700 ppm AEAC dan aktivitas antiglikemik 75% serta memiliki flavor yang dapat diterima konsumen. ‘Teh Jawa’ dibuat dari kunyit jawa, jahe, lemon, jeruk limau, kumis kucing atau Orthosiphan aristatus, serta kayu secang. Teh Jawa dan kumis kucing mempengaruhi efek diuretik, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi batu ginjal. Kayu secang memiliki efek fungsional anti diare, memperbaiki sirkulasi darah, serta mengurangi kadar gula dalam darah. Jahe dapat mencegah berbagai kanker, mencegah diabetes melitus, dan meningkatkan kesehatan gastrointestinal.
Formulai minuman fungsional yang memiliki aktivitas antioksidan harus melalui beberapa tahapan di antaranya menyiapkan ekstrak masing-masing ingridien, pembuatan formulasi minuman, optimasi formula yang dipilih, serta pengujian stabilitas penyimpanan pada berbagai macam temperatur. Kemudian beberapa uji yang perlu dilakukan diantaranya evaluasi karakteristik sensori, pengujian aktivitas antioksidan, analisis proksimat, pengujian total fenol, total mikroba, dan aktivitas anti hiperglikemik. Selain itu juga perlu peningkatan dalam hal kemasan minuman fungsional berbasis rempah ini agar lebih menarik konsumen.
Dalam hal keamanan pangan selama proses produksi hingga distribusi minuman fungsional berbasis rempah ini juga perlu diperhatikan terutama dalam skala UMKM yang biasanya kurang memperhatikan keamanan pangan. Keamanan pangan minuman fungsional berbasis rempah meliputi pengurangan pengguanaan zat aditif nonfood grade serta peningkatan higienitas produk. Konsumen membutuhkan produk pangan yang bergizi, lebih alami, menggunakan ingridien herbal yang memiliki manfaat kesehatan, serta mudah diolah di rumah. Fri-31
Tuntutan Pasar Produk Pangan Savory
Premiumisasi produk menjadi suatu keniscayaan pada saat ini. Permintaan yang meningkat akan hal tersebut, membuat produsen pangan perlu segera menjawabnya. Kendati demikian, ada tingkatan tersendiri dalam pengembangan produk premium. Di tingkat teratas, terdapat kategori super premium, disusul dengan premium dan tingkat ekonomis. Masing-masing dari tingkatan tersebut memiliki segmentasi yang berbeda serta jenis produk yang berbeda pula. Super premium didominasi dengan ingridieningridien yang mengedepankan produk organik dan vegan. Pada tingkat ini, konsumen pun sangat sadar akan isu etik dan keberlanjutan serta aspek lingkungan yang dihasilkan dari produksi tersebut.
Selanjutnya pada tingkat premium, beberapa jenis produk yang diharapkan adalah produk yang memenuhi kebutuhan akan kesehatan seperti rendah garam, gula, dan lemak. Clean label dengan ingridien yang segar dan dapat dibuktikan keasliannya. Terakhir, di tingkatan ekonomis, perhatian masih besar pada efektivitas biaya. Adanya pergeseran akan produk pangan ini juga menuntut pada aspek rasa yang tidak dilewatkan begitu saja, terutama bagi penikmat rasa savory.
Rasa savory memiliki spektrum konsumen yang begitu luas karena penggunaannya yang hampir di setiap produk pangan. Secara spesifik, Technical Sales Representative PT Cheil Jedang Indonesia, Fadhilah Dorian Syahputri menunjukkan bahwa pasar ini pun juga memiliki tuntutan berbeda yang diharapkan dapat dipenuhi oleh produsen pangan. Kebutuhan tersebut adalah clean label yang di dalamnya termasuk aspek aman dan natural, bebas E-number, ramah konsumen, dan bersifat transparan. Kedua yakni bebas kekhawatiran (all worry free) yang di dalamnya termasuk bebas GMO, alergen, tersedia untuk pelaku vegan.

“Terakhir adalah peningkatan flavor yang dihasilkan. Seperti meningkatkan flavor yang autentik, penggunaan yang lebih luas, dan kinerja flavor yang lebih kuat,” ungkapnya dalam FoodReview Indonesia Webinar – Umami Ingredient: Flavor Enhancer for Reduced-Salt Food yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Melihat peluang tersebut, CJ terus mengembangkan alternatif produk yang dapat meningkatkan flavor khususnya umami melalui TasteNrich® . Fadhilah menambahkan bahwa TasteNrich® merupakan perisa alami yang bisa diaplikasikan pada berbagai produk pangan.
Untuk aplikasi flavor, perisa ini dapat memberikan flavor kentang panggang, roasting granny, amber flavor, brown sugar, dan sautéed mushroom.
Aplikasinya pun sangat beragam mulai dari produk saus (0,1-0,5%), perisa makanan ringan (3-10%), dry
Tabel 1. Kontribusi TasteNrich® dalam meningkatkan rasa savory dengan rendah garam
Ingredients Salt (%)
MSG
33% HVP 40% Yeast extract 38% High IG extract 20% TasteNrich® Solution B5 Low sodium (<2%)
seasoning blends (5-10%), dressing (0,10,5%), dipping sauce (0,3-2%), produk olahan daging (0,2-0,5%), produk siap santap (0,1-0,3%), kecap (0,502%), dan bubuk kaldu (5-10%). Diketahui bahwa perisa alami ini mempunyai kestabilan terhadap suhu pengolahan 120oC selama 30 menit dapat mengurangi 20-50% kandungan garam. ”TasteNrich® sangat tepat digunakan untuk meningkatkan rasa asin yang kuat. Dengan demikian, akan menjadi alternatif solusi yang tepat sebagai produk yang lebih menyehatkan,” pungkasnya. Fri-35
Info & Pemesanan langganan@foodreview.co.id (0251) 8372333, 8322732

Pemenuhan Persyaratan Label Produk Pangan yang Dijual Secara Online terhadap Peraturan Label Pangan
Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Mayonnaise pada Berbagai Komposisi Asam Lemak dari Penggunaan Minyak Nabati Berbeda
Karakteristik Pati Sagu (Metroxylon sp.) Hasil Modifikasi Ikat Silang
Rp. 75.000
Jurnal Mutu Pangan (Indonesian Journal of Food Quality)
INFO GAPMMI
• International Life Science Institute (ILSI) Southeast Asia (SEA) Region bersama Academy of Food Science and Nutrition Indonesian Academy of Sciences (AIPG-AIPI) dan
Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in
Agriculture (SEARCA) berkolaborasi menyelenggarakan side event dalam Science Days for the UN Food
Systems Summit 2021, pada 5 Juli 2021 lalu. Ketua Umum GAPMMI,
Adhi S. Lukman turut hadir menjadi pembicara. Adapun rekaman webinar bisa disaksikan di https://youtu.be/
rkJbUu4zZ78
• Badan Perlindungan Konsumen
Nasional (BPKN-RI) kembali menyelenggarakan Raksa Nugraha
Indonesian Consumer Protection
Award (ICPA) 2021 dengan tema
“Konsumen Terlindungi, Kepercayaan
Meningkat, Ekonomi Bangkit”. Gelaran ini merupakan yang ketiga kalinya
ICPA dilaksanakan. Pendaftaran
Raksa Nugraha ICPA 2021 sudah bisa diakses pada tanggal 7 Juli–30
September 2021 melalui website
http://raksanugraha.bpkn.
go.id. Puncak acara penganugrahan
Raksa Nugraha ICPA 2021 akan di laksanakan pada tgl 10 November 2021 yang bertepatan pada peringatan hari pahlawan. • Dalam Focus Group Discusion (FGD)
Peluang Pasar Dalam Negeri dan
Ekspor Produk Industri Kecil dan Menengah Pangan di Jawa Timur yang diadakan oleh Direktorat
Jenderal Industri Kecil Menengah dan
Aneka Kementerian Perindustrian pada 12 Juli 2021 lalu, Dirjen IKMA
Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyampaikan bahwa di tengah pandemi COVID-19, IKM pangan masih tumbuh positif, salah satu daerah dengan pertumbuhan yang positif yaitu Jawa Timur (Jatim), kontribusi Industri Kecil dan
Menengah (IKM) terhadap industri mencapai 99,7%, sementara kontribusi industri besar hanya 0,23% saja. Tumbuhnya industri pangan di Jawa Timur tak lepas dari ketersediaan bahan baku yang mencukupi, salah satunya yaitu gula rafinasi. Pemerintah menjamin pasokan gula rafinasi bagi pelaku industri pangan mencukupi, termasuk bagi IKM, lewat Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021. • Sehubungan dengan sedang disusunnya Rancangan Undang-
Undang Ketentuan Umum dan
Tata Cata Perpajakan (RUU KUP) di mana di dalamnya memuat rencana pengenaan pajak karbon untuk industri pengemisi karbon.
GAPMMI beserta asosiasi industri sektoral telah melakukan diskusi secara intensif untuk menyampaikan masukan dan usulan kepada pemerintah melalui koordinasi
APINDO. GAPMMI mengusulkan
agar pengenaan pajak karbon yang tercantum pada RUU KUP dihapus dan diganti dengan peraturan yang lebih kondusif bagi industri dalam menerapkan industri hijau, misalnya insentif pajak bagi perusahaan yang melakukan program pengurangan emisi karbon, atau membuat RUU
Ekonomi Sirkular dan Industri Hijau. • Ketua Umum GAPMMI, Adhi S.
Lukman menjadi salah satu panelis dalam Investor Daily Summit 2021 yang bertemakan “Mengakselerasi
Momentum Pertumbuhan”, oleh
Berita Satu Media Holdings didukung oleh Kadin Indonesia, pada 13-15
Juli 2021 lalu, yang mempertemukan pemerintah dan otoritas selaku regulator, kepala daerah, investor, serta asosiasi dan pelaku usaha guna mempercepat investasi dan
pengembangan sektor usaha, serta identifikasi hambatan dan persoalaan investasi. Rekaman acara ini dapat diakses pada https://
bit.ly/youtube_ ids2021
• Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman menjadi salah satu panelis dalam mengundang Investor Daily Summit 2021 GAPMMI khususnya Pengurus GAPMMI Team Program Indonesia Spice Up the World untuk memberikan pandangan dan saran dalam pertemuan virtual “Indonesia Spice Up the World: Sharing GAPMMI-Perwakilan RI” pada 27 Juli 2021 lalu. Diskusi ini membahas pengalaman hambatan serta solusi dalam meningkatkan ekspor rempah dan bumbu serta outbound investment terkait bisnis kuliner Indonesia yang memerlukan strategi dan sinergi upaya terkoordinasi. Kemlu mengharapkan kerja sama ini menjadikan pola engagement di antara instansi pemerintah terkait dan kalangan pengusaha khususnya dalam rangka memajukan pemasaran aneka produk rempah Indonesia di mancanegara. Fri-27
