Koran Tangerang Times

Page 1

TANGERANGTIMES I n f o r m a t i f

Jumat, 10 Juni 2016

d a n

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

A k t u a l

Copyright © 2016 Tangerang Times

www.TangerangTimes.com

Premier Edition

TERBIT 8 HALAMAN Online : www.TangerangTimes.com E-mail : Tangerangtimes@gmail.com Telepon : Redaksi (021) 55237765 Iklan (021) 56437808 Layanan Pelanggan (021) 532417922

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 27 MEI 2016 Pendiri: ACJP (2016-2017)

Rp. 4.000,00

LINGKUNGAN

REGIONAL

Sampah Tangerang Selatan Masih Bermasalah

P

ermasalahan sampah yang masih sangat kurang ditanggapi oleh pemerintah Tangerang Selatan telah menghasilkan dampak buruk bagi para warga atau masyarakat di sekitar TPA Cipeucang. Di mana para warga yang tinggal di sekitar TPA Cipeucang merasa sangat dirugikan dan merasa sangat terganggu dengan banyaknya sampah yang dibuang di lokasi tersebut. Banyaknya sampah yang telah melebihi kapasitas membuat sebuah gunungan yang sangat tinggi yang menimbulkan bau tak sedap di sekitar TPA Cipeucang setiap harinya. Yuyah (65) dan Dewi (28), harus mengubah kebiasaan dalam kesehariannya. Setiap pukul 08:00 pagi mereka harus menyemprotkan air kedepan halaman rumahnya. “Pengemudi mobil truk sampah sering kali menjatuhkan sampah dari atas truk yang melebihi kapasitas truk di sekitaran rumah warga, sehingga menimbulkan bau busuk yang menyengat, soalnya kan jalanannya tanjakan tuh buat mengarah ke atas TPA” ujar Yuyah (65) ketika ditemui di halaman rumahnya.

SOSOK Sesosok“Petani” Kesadaran bahwa pendidikan begitu penting bagi anak-anaknya dan kewajiban menuntut ilmu menjadi penyemangat bagi Kadun untuk memperjuangkan keinginan anaknya menjadi calon jurnalis. Tak mengenal apa pekerjaan yang ia lakoni dan tak perduli berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sekolah anaknya. Sejak tahun 2010, anaknya mulai duduk dibangku perkuliahan. Bermodalkan hasil sawah yang didapatkannya ketika musim panen lalu, ia mampu memasok kebutuhan biaya yang

Sejak lama mereka sudah terbiasa dengan bau sampah yang menyengat di lokasi TPA Cipeucang. Tetapi mereka berharap pemerintah lebih cepat tanggap untuk memperbaiki pelebaran di TPA Cipeucang ini. “Harapan untuk pemerintah, dikurangin lah sampahnya dan harus membuat tempat pembuangan lagi, disini sudah terlalu penuh, kalo bisa jauh dari pemukiman warga, kasian warga yang hidup disekitar pemukiman TPA tidak bisa menghirup udara, apalagi kalo hujan, kan kami pengen juga kaya orang-orang” Ujar Dewi (28), menghela nafas. Ketika hujan bau sampah yang tercium di TPA Cipeucang sangat menyengat. Bau busuk yang sangat dominan membuat para warga gelisah dengan keadaan yang ada. “Kalo malem anginnya udah gak bisa napas lagi. Bauuu !!! pokoknya kalau udah buka pintu bau banget. Kalau hujan apalagi, kalau panas agak mendingan. Tikus muncul dimana-mana dan malah beruap, gak boleh naruh makanan sembarangan, banyak lalat, tikus, kecoa pokoknya udah gak sehat.” tutur Dewi, menyesali. Para warga sudah mengajukan permintaan untuk pele-

baran di TPA Cipeucang yang sudah tidak dapat menampung sampah lagi. Tetapi belum ada tanggapan yang berkesan dari pihak pemerintah Tangerang Selatan. “Ini sih belum seberapa, biasanya lebih ngegunung lagi lebih tinggi lagi. Tadinya mau dirapihin, diperbaiki tapi belum terlaksana, semua itu hanya rencana, padahal kami disini menunggu-nunggu kelanjutannya” tutur Utami (64) salah satu warga yang berjualan di depan

gerbang TPA Cipeucang. Di lokasi TPA Cipeucang juga terdapat salah satu mesin daur ulang untuk sampah-sampah dan tidak beroperasi. “Mesin itu tidak terpakai, gak ada orang yang mau kerja. Karena gajinya kecil, jaman sekarang mana ada yang mau kerja dengan gaji tiga puluh lima ribu,” tutur Yati (27) warga sekitar TPA Cipeucang. Diharapkan bahwa masalah sampah ini dapat teratasi dengan cepat dan tepat. Karena ter-

dapat pihak yang dirugikan jika masalah sampah di Tangerang Selatan ini jika belum segera di perbaiki. Dana yang dikeluarkan cukup banyak, tetapi mana.. tidak segera diatasi untuk membuat TPA yang baru, tanah berhektar-hektar tidak segera dibuat tempat yang baru untuk menampung sampah-sampah yang terlalu banyak.

harus dibayarnya. Mulai dari pembayaran DPP jurusan Komunikasi yang agak mahal, semua pembayaran dikampus hingga pembayaran uang kos. Kadun adalah seorang petani di sebuah desa yang terletak di kecamatan Pandaan, kabupaten Pasuruan. Umurnya yang sudah setengah abad tak mengahalangi niat baik anaknya untuk menuntut ilmu. Dia tak pernah bosan menjalankan rutinitas yang sudah lama ia lakoni sejak kecil. Mulai berangkat kesawah sebelum matahari terbit kemudian pulang untuk sholat dhuhur dan kembali lagi kesawah sampai sebelum matahari tenggelam. “Begitulah rutinitas saya setiap hari, kami tak menyebutnya ke sawah melainkan ke kantor. Bukan hanya orang kota saja yang ke

kantor. Petani seperti saya juga ke kantor, yakni sawah,” ucapnya dengan sedikit tawa. Bapak beranak tiga ini tak ingin nasib anaknya berakhir seperti dirinya yang harus putus sekolah sejak Sekolah Dasar lantaran keterbatasan dana. Ia memang lahir dari keluarga miskin pasangan petani Syukur (alm) dan Warsini (alm). Semua pekerjaan ia lakoni untuk menutupi biaya hidupnya. Mulai menjadi petani, tukang panggul gabah hingga menjadi makelar gabah di desanya. Jika petani lain akan kaya dengan hasil panennya ketika waktu panen tiba, tidak dengan petani yang satu ini. Pekerjaan yang dilakoninya sebagai makelar gabah di desanya menuntutnya untuk berhutang demi menutupi pembayaran ga-

bah yang dijual kepadanya. Dia harus mengangkut gabah yang dijual kepadanya, satu-persatu karung gabah diangkutnya ke gudang dengan motor Suzuki yang sudah tua. Karung demi karung diangkatnya ke atas timbangan untuk ditimbang. Kemudian ditatanya dengan rapi tumpukan gabah itu didalam gudang menunggu giliran untuk dijemur dan menunggu waktu yang tepat untuk dijual agar mendapatkan keuntungan yang sepadan. Akan tetapi, tak jarang juga ia mengalami kerugian jika sewaktu-waktu harga gabah atau kedelai turun. Baginya, tak gampang menjadi seorang petani. Iaharus mampu memutar otak agar hasil panen bisa mencukupi semua kebutuhan hidup. Meskipun hasil panen jika di-

hitung kelihat banyak, tetapi sebenarnya keuntungan yang didapatkannya tak sebanding dengan modal yang digunakan untuk menanami kembali sawahnya dan perawatannya.

Ilustrasi


8

JUMAT 10 JUNI 2016

OLAHRAGA

Stadion Benteng Tangerang Sudah Terabaikan

TANGERANG-Mendengar kata Stadion Benteng, cerita manis turun temurun tak pernah habis. Uraian kisah “Menurut saya dibongkar nan ‘nyentrik’di era-nya dulu saja, dibuat taman atau lapakini tampak jauh dari nyata ngan softball, basketball, memgenangnya. karena memang kita tidak bisa lagi mengganggarkan Sebab, kini yang terlihat hanya perbaikan dan perawatan bangunan seram yang ada hadi sana, kan kita sedang nya pengembala ternak kambbangun stadion di Dasaing serta sapi yang menghuni na,” kata Bupati Tangerang stadion yang pada 11 Januari Ahmed Zaki Iskandar. 1989 diresmikan. Ya, stadion yang berada persis di pinggir Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, samping kan-

tor Wali Kota Tangerang itu dari spidol dan sejenisnya. Beterlihat kumuh dan hancur. berapa ruangan di bagian luar stadion pun tampak gelap. Ti“Menurut saya dibongkar saja, dak ada penerangan di lorong dibuat taman atau lapangan stadion dekat pintu masuk softball, basketball, karena menuju ke arah lapangan. memang kita tidak bisa lagi Lalu pertanyaannya sampai mengganggarkan perbaikan kapan penampakan tersebut dan perawatan di sana, kan akan berakhir, menurut Zaki, kita sedang bangun stadion pihaknya sedang menunggu di Dasana,” kata Bupati Tan- evaluasi dari Badan Pemergerang Ahmed Zaki Iskandar. iksa Keuangan mengenai total asset-asset yang akan di Memang kondisi Stadion Ben- hibahkan antara Pemerintah teng saat ini pada dinding sta- Kabupaten Tangerang kepada dion yang dicat warna ungu, Pemerintah Kota Tangerang. terlihat banyak coretan tangan

Pelajar Tangsel Menjuarai Popda Banten 2016

“Pokoknya, ini sama-sama dinantikan. Baik oleh Pemkot Tangerang dan Pemkab Tangerang, karena kami juga butuh lahan TPA di Jatiwaringin yang merupakan milik Pemkot Tangerang, jadi sama-sama saling membutuhkan segera,” katanya.

TANGSEL - Dinas Pemuda dan Dia menjelaskan, Pemkot TangOlahraga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan terus mendorong atlet pelajar untuk meraih berbagai prestasi, seperti juara umum Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Provinsi Banten.

sel menjadi satu-satunya daerah di wilayah Pemprov Banten yang berhasil meraih juara umum Popda untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut pada 2012, 2014 dan 2016.

Atlet pelajar Tangsel berhasil mengukir prestasi gemilang sebagai juara umum Popda Banten tiga kali secara berturut-turut, setelah pekan ini meraih prestasi yang tertinggi dalam ajang Popda ke-8 di Pandeglang.

Menurut situs resmi Pemkot Tangsel, keberhasilan atlet pelajar Tangsel meraih juara umum pada Popda ke-8 di Pandeglang, tersebut ditandai dengan pencapaian medali, masing-masing 57 medali emas, 34 medali perak dan 34 medali perunggu.

Chairudin, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel, mengatakan keberhasilan atlet pelajar meraih prestasi berkat kekompakan dan kerja keras semua elemen yang terlibat dalam ajang Popda tersebut. “Persiapan berbagai hal dilakukannya sejak jauh hari, mulai dari seleksi hingga proses pembinaan oleh Dispora,” katanya, Senin (23/5/2016).


2

JUMAT 10 JUNI 2016

EKONOMI Serapan Triwulan Kedua Bergerak di 20-25 Persen CIPUTAT – Serapan APBD malkan serapan. Kota Tangsel di triwulan kedua masih bergerak di angka 20-25 persen. Penggunaan anggaran tersebut baru sebatas belanja tidak langsung untuk gaji pegawai. Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menilai wajar jika serapan masih di bawah 30 persen karena, proses pembangunan fisik masih tahap lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP). “Masih dalam proses di ULP, jadi belum dikatakan gagal,” ungkap Benyamin.APBD 2016 sebesar Rp Rp 3.304.722.367.399 triliun dengan pagu anggaran belaja tidak langsung sebesar Rp 811,413,560,757 miliar dan pagu anggaran belanja langsung Rp 2. 493,308,806,642 triliun. Anggaran itu, pada triwulan pertama digunakan untuk pembayaran gaji pegawai. Belum masuk pada pengerjaan fisik dan saat ini masih terus berproses memaksi-

“Kendalanya programnya belum pada pencarian yang besar sehingga serapanya masih kecil,” tandas Benyamin. Pria akrab disapa Bang Ben ini mengaku terus memantau proses lelang dengan menggelar rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. “Kita akan lihat pada semester ke-3 karena momentum paling besar. Makanya kita melakukan rapat setiap minggu untuk mementukan seberapa besar prosentase lelang yang sudah berlangsung,” tegas Ben. Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menerangkan saat ini lelang masih diproses LPSE. Sebelumnya memang ada beberapa kendala terkait persiapan lelang fisik. “Proses sebelumnya untuk pengerjaan fisik soal dokumen dan lain-lain tapi itu sudah diselesaikan dan saat ini masih terus berlangsung,” paparnya.

PAMULANG – Setelah sayur Rp 35 ribu / Kg dari sebelumnya gula pasir dan kacang malah pokok lainnya naik, hal itu tidak

Sedangkan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindagkop Kota Tangerang Achmad Suhaely mengatakan, berdasarkan statistik, harga barang maupun sayur mayur masih pada kisaran normal. Dirinya juga belum mengetahui adanya kenaikan menjelang bulan Ramadan ini. “Saat ini stok barangpun masih dalam kondisi cukup, dan kenaikan mungkin juga terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.

Ilustrasi

Harga Ayam Potong Rp 35 Ribu per KG mayur dan kebutuhan pokok, kini giliran ayam potong mengalami kenaikan harga. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai Rp 15 ribu perkilogram. Menjelang bulan suci Ramadan, lonjakan harga diperkirakan makin tinggi. Kondisi tersebut terpantau di Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug. Kenaikan harga setidaknya sudah terjadi sejak minggu-minggu ini. Salah seorang pedagang ayam potong, Agus menjelaskan, saat ini harga ayam potong mencapai

yang hanya Rp 20 ribu. Ini artinya terjadi kenaikan Rp 15 ribu. Kenaikan harga ayam potong ini sudah terjadi sejak seminggu lalu. Agus juga meyakini, makin dekatnya bulan puasa, maka harga ayam makin melambung. “Ini hal biasa yang sudah rutin terjadi, kalau mau bulan puasa pasti akan mengalami kenaikan dan nanti akan turun kembali,” pungkasnya. Sementara salah seorang pedagang sembako, Kurniasih yang berhasil ditemui mengaku harga sejumlah komponen sembako seperti telur,

Proyek Tol Serpong-Kunciran Molor SERPONG – Pembebasan la-

han Tol Serpong-Kunciran terkatung-katung. Dari delapan kelurahan di Kota Tangsel, hanya baru dua kelurahan yang dibebaskan. Ini dikarenakan pemerintah pusat kekurangan anggaran. Sampai saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menggelontorkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk membebaskan 718 bidang tanah dari total 1.500 bidang atau setara dengan 100 hektar lebih. Anggaran yang harus digelontorkan secara keseluruhan mencapai Rp 2,5 triliun. Ke-718 bidang tanah itu berada di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat dan Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara. Ahli waris di dua kelurahan ini sudah menerima pembayaran. Sedang-

kan lima kelurahan yang belum dibayarkan yakni, Kelurahan Jelupang, Pondok Jagung Timur, Pagiri Baru dan Parigi Lama kemudian Rawa Mekar Jaya. Pejabat Pembuat Kebijakan (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ahmad Sjahrial Ritonga mengatakan pembebasan lahan Tol Serpong-Kunciran sepanjang 11,2 kilometer mengalami penyakit yang sama dengan proyek Tol Kunciran-Bandara dan Serpong-Cinere yakni, soal pembayaran. “Untuk pembebasan lahan kita targetkan bisa selesai akhir tahun 2016, sehingga konstruksi bisa dilakukan pada awal Januari. Asalkan anggarannya segera bisa dicairkan. Kami usulkan Rp 2,5 triliun untuk

lebih dahulu naik, tepatnya sejak dua minggu lalu. Perempuan yang akrab disapa Asih ini menceritakan, dampak kenaikan harga tersebut adalah daya beli masyarakat yang mulai menurun. Karenanya, dia berharap agar pemerintah segera mencarikan solusi untuk kesejahteraan rakyat kecil. “Saya sangat berharap harga kembali turun karena sangat terasa kenaikannya dan saat ini ruko saya juga terlihat lebih sepi,” ujarnya. Beruntung, meski harga ayam dan kebutuhan bahan

diikuti oleh kenaikan harga daging sapi. Ahmad Jubaidi, salah seorang pedagang daging sapi menjelaskan, saat ini harga daging masih standar dan belum mengalami kenaikan. Karenanya, dia berharap agar harga ini tetap bertahan hingga hari raya nanti. Sebab menurutnya jika harga daging naik, kebanyakan konsumen memilih membeli ayam. “Harga daging saat ini masih Rp 120 ribu/Kg, ya semoga saja tahun ini harga daging tidak mengalami kenaikan,” harapnya.

sekarang. Mudah-mudahan Mei-Juni bisa dicairkan,” papar Ahmad Sjahrial Ritonga. Ahmad Sjahrial memaklumi jika ahli waris proyek Tol Serpong-Kunciran ini bertanya-tanya soal kapan lahan mereka dibayarkan. “Tidak dapat dipungkiri jika masyarakat meminta untuk dibayarkan hal ini menandakan jika masyarakat secara keseluruhan mendukung secara penuh program pembangunan tol untuk pembangunan kota,” terangnya.

digunakan. Jika nanti uangnya sudah ada dari Kementerian, pasti akan dibayarkan langsung kepada warga yang sudah di verifikasi data lahannya. “Warga memang banyak yang meminta untuk dilakukan pembayaran tapi harap bersabar karena memang proses pengajuan sudah masuk ke Kementerian oleh tim kerja pembebasan lahan Tol Serpong-Kunciran,” imbuhnya.

Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Tangsel, Alen Saputra menjelaskan jika pihaknya sendiri sudah melakukan tugas untuk mensosialisasi pembebasan lahan. Hanya saja kewenangan pembayaran ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Alen meminta ahli waris harap bersabar untuk menunggu pembayaran ganti rugi lahan yang

Terkendalanya pembayaran pembebasan lahan Tol Serpong-Kunciran ini juga dialami di Kota Tangerang. Pemkot Tangerang mendesak pemerintah pusat untuk segera mengebut pembangunan Tol Kunciran-Bandara dengan membayar lahan para ahli waris. “Informasinya pemerintah pusat kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan proyek tol tersebut. Namun ini kan buat kepentingan mas-

yarakat, apalagi masyarakat sudah pada keburu disuruh pindah dari lokasi,” ucap Arief R Wismansyah, walikota Tangerang. Arief menilai keberadaan Tol Kunciran-Bandara yang terakses dari Kunciran-Serpong sangat penting untuk mengurai kemacetan di Bandara Soekarno-Hatta dan Jakarta. Di Kota Tangerang ada sekitar 100 hektar tanah yang belum terbebaskan atau sama dengan 2.000 bidang lagi. Kepala BPN Kota Tangerang, Himsyar mengungkapkan pihaknya telah diberikan amanat oleh pemerintah pusat untuk membantu dalam pelaksanaan pembangunan proyek Tol Kunciran-Bandara khususnya dalam mendata dan menginventarisir lahan yang harus dibebaskan sebagai dampak dari pembangunan tol tersebut.


SENI & BUDAYA

JUMAT 10 JUNI 2016

7

Komunitas Teater Kain Hitam Kaya Prestasi

TANGERANG - Banyak hal komunitas ini. Antara lain, film yang bisa melatari terbentuknya sebuah komunitas. Seni misalnya. Tengok saja eksistensi komunitas penyuka seni di kawasan Serpong. Kain Hitam nama komunitasnya. Komunitas teater ini menjadi wadah sharing dan saling belajar seni. Baik seni peran, tari, dan para sineas yang membuat film pendek. Sejumlah prestasi pernah diraih

komedi terbaik pada festival film indie sejabodetabek 2007. Pementasan teatrikal puisi bersama cimb foundasion dan Samin-salim. Selain itu, mengisi acara pada pementasan bersama Zaskia Adya Mecca Kiamat Sudah dekat tahun 2008, pementasan teatrikal puisi di ITC BSD tahun 2008, pementasan bersama Kifli dan Saprol di Ser-

pong pada acara hari besar islam tahun 2008, pementasan drama kabaret bersama dengan Zaskia Adya Mecca Agus Kuncoro dan Kipli di BSD Junction. Pementasan drama musikal bersama Kalbe Farma di ITC BSD tahun 2008. Pementasan tradisional dance, pantomin di ITC BSD dalam acara The Real Teather 2008. Serta utusan kota Tangerang selatan dalam Festival Teater Banten yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Banten 2010. Mulanya, Kain Hitam berdiri sejak 2007 dan berawal dari sebuah kegiatan ekstrakurikuler SMAN 7 Tangsel. Seiring berjalannya waktu, sang pendiri, Miftah Azzaky, menginginkan komunitas ini juga melibatkan anak muda di luar SMAN 7 Tangsel. Maka, Kain Hitam dijadikan sebuah komunitas dan terbuka untuk umum. Miftah mengaku, tak ada kriteria khusus dan batasan umur bagi

Menulis dan Berperan dalam Teater TANGERANG – Sejumlah penulis yang tergabung dalam Komunitas Penulis Nyi Mas Melati tidak hanya pandai menulis berbagai bentuk tulisan, namun mereka juga pandai bermain teater. Kemampuan itu dibuktikan mereka dengan mementaskan puisi bertajuk “Negeri yang Dikuburkan” karya Budi Sabarudin, di Gedung Kesenian, Perumahan Moderland, Kota Tangerang, Kamis (28/4) malam. Pertunjukan puisi itu sebagai bagian dari kegiatan besar bertajuk Tafakur Sastra 2 yang digagas komunitas tersebut. Tafakur Sastra kali kedua ini adalah agenda kebudayaan enam bulanan. Puisi Negeri yang Dikuburkan mengisahkan tentang berbagai persoalan dan peristiwa yang menimpa negeri ini. Puisi itu ditulis Budi Sabarudin dengan gabungan bahasa puitis dan simbolis.

Pertunjukan puisi ini digarap sutradara Rizki Acong dengan berbagai pendekatan, diantaranya pendekatan simbolis atau metaforis, surealis serta dibalut dengan pendekatan tradisi agraris. Tokoh pembaca puisi dalam pertunjukan ini dipercayakan kepada Fiki Fauzi. Fiki yang juga dikenal sebagai penyair dari Teluknaga, kabupaten Tangerang ini, bermain memukau dan kharismatik. Demikian juga dengan pemain-pemain lainnya yang bertugas sebagai koor dan Suci sebagai penembang lagu “Padamu Negeri”. Mereka bermain dengan semangat dan penuh integritas. Tak hanya itu, D Pebrian dan Haryanto sebagai penata musik, mampu menghadirkan musik yang sesuai dengan ruh pertunjukan. Pebrian dan Haryanto mengisi pertunjukan dengan musik-musik efek yang mem-

buat pertunjukan menjadi lebih seru. Rizki Acong mengatakan pertunjukan digarap tidak kurang dari dua minggu. Namun demikian para pemain bermain di atas pentas secara sungguh-sungguh. Mereka juga bermain nyaman dan lepas. “Pertunjukan puisi ini menjadi semakin bagus karena dikonsep Kang Budi Sabarudin, sedangkan konsultan pertunjukannya Kang Edy Wahyu. Saya hanya meneruskan dan menerjemahkan konsep itu,” paparnya. Edy Wahyu yang juga Pembina Komunitas Penulis Nyi Mas Melati, mengatakan pertunjukan puisi yang digarap komunitas ini tergolong baru. “Saya belum pernah melihat puisi digarap seperti ini. Ini memang sudah menjadi bentuk teater,” ungkap Edy. Halimah, salah satu anggota komunitas paling senior, mengaku bersyukur pertunjukan ini ditonton banyak orang. “Saya melihat para penonton serius menyaksikan pertunjukan puisi,” katanya. Menurut Halimah acara Tafakur Sastra 2 dihadiri musisi balada asal Bandung ferry Curtis dan satrawan lintas negara Rois Rinaldi. “Tafakur Sastra 3 akan kami gelar bulan Desember mendatang. Semoga sukses seperti Tafakur Sastra 2,” ungkapnya.

siapa pun yang ingin bergabung di Kain Hitam. “Ini terbuka untuk umum. Siapa saja boleh jadi anggota. Yang penting suka teater. Kami juga nggak ngebatasin umur anggota. Anggota berusia 40 tahun pun ada yang bergabung dalam komunitas ini,” jelasnya seperti dikutip di infonitas.com. Awalnya, tak disangka Kain Hitam akan menjadi komunitas besar seperti sekarang. Komunitas ini juga sudah berhasil meraih banyak prestasi. Salah satunya adalah ikut berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI (mementaskan drama 36 jam non-stop), dan juara lomba film pendek kategori komedi se-Jabodetabek. Saat ini Kain Hitam sering mengadakan pentas teater dan tampil di beberapa acara. “Saya nggak pernah mewajibkan anakanak ikut lomba, lalu menang, dan dapat penghargaan. Buat saya yang penting itu proses

anak-anaknya, bagaimana mereka berkembang di dalam komunitas ini,” jelas Miftah. Sejauh ini, pengajar-pengajar yang berbagi ilmu di Kain Hitam memang bukanlah seorang profesional. Meski begitu, dengan tekad, keinginan dan konsistensi, Miftah optimis komunitas ini akan terus berkembang. “Dulu yang mengajar di Kain Hitam saya sendiri. Saya memang bukan berasal dari pemain teater atau penari profesional. Tapi Alhamdulillah hasil yang dituai sekarang tidak mengecewakan. Sekarang yang mengajar adalah alumni-alumni Kain Hitam,” akunya. Kegiatan yang rutin dilakukan Kain Hitam sendiri adalah latihan drama dan tari. Kemudian ada juga latihan atau workshop membuat skenario dan film pendek. Saat ini mereka juga sedang sibuk mengerjakan proyek besar yang rencananya akan dilangsungkan tahun depan.

80 Pemuda Siap Membentuk Kampung Sablon

ketika proses menyablon

PAMULANG

– Persaingan ekonomi global tidak dapat ditawar lagi setelah lahir Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak akhir tahun lalu. Oleh karenanya seluruh lapisan masyarakat diminta sadar dan terlibat, termasuk pihak Kecamatan Pamulang dan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Waha Mandiri di Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe Pamulang. Kedua belah pihak bekerjasama memberikan pelatihan kepada sebanyak 80 pemuda terdiri dari mahasiswa, karangtaruna dan organisasi kepemudaan lain. “Kita sadari MEA begitu terasa sejak digulirkanya pada Desember tahun lalu banyak produk masuk ke Indonesia termasuk tenaga kerja. Mari kita sadari dan jangan berpangku tangan lakukan apa yang kita bisa kerjakan,” kata Sekretaris Camat Pamulang, Hamdani terkait kegiatan pelatihan tersebut. Pelarihan yang tengah dilakukan dalam kerjasama itu ialah usaha sablon, selanjutnya bisa membentuk Kampung Sablon agar semakin berkembang seiring persaingan global. “Kegiatan sablon

ini diharapkan betul-betul dapat diaplikasikan nanti. Bukan hanya teori semata namun mampu membentuk kampung sablon di Kecamatan Pamulang,” paparnya. Kegiatan berlangsung selama beberapa hari mulai Selasa-Jumat nanti. Kegiatan pertama sebagai pangantar teori tentang sablon dilanjutkan praktek langsung. Kasie Kesejahteraan Sosial, Kecamatan Pamulang Wiwik Budi Heryawati selaku penangung jawab kegiatan mengharapkan peserta betul-betul mengimplementasikan apa yang telah diperoleh dalam pelatihan dipraktikan. Sehingga tidak hanya didalam ruangan kelas ilmu didapat namun dibiarkan tanpa ada manfaat. “Pemerintah tugasnya mendorong anak-anak muda untuk berkreasi. Dari hasil kreasi itu akan muncul peluang usaha mudah-mudahan bisa tumbuh besar,” ujarnya. Direktur AMIK Wahana Mandiri, Sucipto menuturkan pihaknya siap mendukung program pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia. Perkembangan ekonomi global harus ditopang dari pemerintah, perguruan tinggi dan swasta. “Kami siap untuk bekerjasa sama dengan Pemerintah Kota Tanges. Alhamdulillah kami sudah bekerjasama dengan Kecamatan Pamulang sejak tahun 2014 lalu,” katanya.


6

OPINI

JUMAT 10 JUNI 2016

Kasus Kekerasan Seksual Tak Kunjung Berakhir Oleh : Jesica Suryawaty

Selama beberapa tahun terakhir ini Indonesia banyak menghadapi masalah kekerasan, baik yang bersifat masal maupun yang dilakukan secara individual. Masyarakat mulai merasa resah dengan adanya berbagai kerusuhan yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia. Kondisi seperti ini membuat perempuan dan anak-anak menjadi lebih rentan untuk menjadi korban kekerasan. Masyarakat telah dikejutkan dengan kasus yang menimpa Yuyun, yang masih berumur 14 tahun, pelajar SMP di Bengkulu, yang tewas karena diperkosa 14 orang di sebuah hutan. Peristiwa pemerkosaan ini telah menghancurkan sisi kemanusiaan seluruh masyarakat. Pelaku yang berjumlah 14 remaja di bawah umur, diduga usai menenggak minuman keras. Mereka kemudian membuang jenazah Yuyun di

jurang sedalam lima meter. Kasus perkosaan yang marak terjadi di Indonesia, menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menyangkut pelanggaran hukum namun terkait pula dengan akibat yang akan dialami oleh korban dan timbulnya rasa takut masyarakat sec ara luas. Akibat dari ini di Indonesia secara normatif tidak mendapatkan perhatian selayaknya, hal ini disebabkan oleh karena hukum pidana (KUHP) masih menempatkan kasus perkosaan sama dengan kejahatan konvensional lainnya, yaitu berakhir sampai dengan dihukumnya pelaku. Untuk itu DPR RI juga perlu segera mengesahkan RUU Kekerasan Seksual yang telah diajukan koalisi perempuan dua tahun yang lalu. Salah satu alasan utama mengapa UU itu diperlukan ialah norma hukum yang termuat da-

lam UU No 35/2014 tentang Perlindungan Anak (UU PA) tidak memberikan kejelasan lebih lanjut apa yang dimaksud dengan unsur tindak pidana eksploitasi seksual. Sanksi hukuman yang disediakan untuk pelaku kejahatan seksual dalam UU itu pun tak cukup memadai karena hanya berupa hukuman penjara 3 hingga 15 tahun. Dari aspek kesadaran masyakakat, UU ini diharapkan akan dapat memberikan dorongan secara sistemis pada peningkatan kesadaran hukum masyarakat tentang perlunya menciptakan lingkungan sekitar yang ramah pada anak dan perempuan. UU ini juga akan mampu menciptakan kesadaran pada lembaga formal dan informal pendidikan dan sosial untuk merancang gerakan sistematis dan edukasi yang memadai kepada semua orang dalam anggota organ-

isasi dan masyarakat guna mendorong hadirnya sikap dan perilaku yang ramah, halus, dan penuh kasih sayang pada anak dan perempuan. Maraknya kejahatan s eksual saat ini tidak bisa dilepaskan dari lingkungan, dimana kejahatan tersebut tumbuh dan berkembang. Kejahatan seksual, termasuk pelecehan seksual terhadap kaum perempuan, bukan merupakan fenomena tunggal, dan berdiri sendiri. Untuk itu kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan tak bisa dianggap kejahatan biasa, tetapi kejahatan yang luar biasa. Kejahatan ini selayaknya ditindak dan dicegah dengan merancang sistem hukum dan sanksi hukuman yang luar biasa pula, seperti yang diusulkan Presiden Jokowi dengan mengebiri, memublikasikan iden-

titas, hingga menghukum mati pelakunya sangat perlu untuk diberlakukan agar para pelaku tersebut merasa jera akan perbuatan mereka. Peristiwa yang tidak pantas mereka dapatkan telah terjadi begitu cepat akibat banyak faktor yang melatar belakangi tragedi kekerasan di Indonesia saat ini. Hukuman yang layak patut dilayangkan pada mereka yang melakukan aksi yang sangat keji. UU kekerasan seksual harus segera di berlakukan agar para pelaku jera dan kejadian yang sama tidak terulang kembali. Masyarakat harus bisa berhati-hati dan lebih waspada terhadap tindak pidana perkosaan dan kasus pemerkosaan menjadi masalah yang harus segera dibenahi di Indonesia agar tidak merusak citra dan moral bangsa Indonesia.

Stop Bullying hingga Kekerasan Sejak Usia Dini Oleh : Putri Hapsari

Kasus bullying kembali mencuat. Kali ini bullying terjadi di SMA di Jakarta. Sebuah video beredar terdapat beberapa siswi SMA disiram, disuruh merokok, dan dipaksa memakai bra di luar seragam oleh siswa senior. Kasus ini menjadi fakta bahwa bullying masih mengakar dalam dunia pendidikan dan sekaligus dapat menjadi trigger untuk percepatan penerbitan peraturan presiden (perpres) tentang pencegahan kekerasan di satuan pendidikan. Menurut laporan kepolisian unit perempuan, anak, dan pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak tercatat ada 5769 kasus pencabulan anak. Pencabulan tertinggi terjadi di wilayah Surabaya Barat, kurang lebh 23 kasus telah terjadi, kebanyakan terjadi di tempat umum seperti taman dan bangunan kosong. Data bullying yang ada sejatinya belum merepresentasikan masalah yang sesungguhnya. Faktanya, kasus bullying masih banyak terjadi baik di sekolah negeri mau-

pun swasta, baik sekolah di perkotaan maupun di desa. Fatalnya, kasus bullying yang seringkali terjadi selalu turun menurun dari generasi ke generasi dan kurang terpantau oleh guru, bahkan orang tua. Anak usia dini yang pasif, kurang bisa bersosialisasi dan cenderung mengalah, umumnya rentan menjadi korban bullying. Namun, kondisi ini seringkali lepas dari perhatian orang tua, guru, bahkan orang sekitar. Pada usia inilah, kasus bullying kurang mendapat perhatian lebih karena dianggap hal yang wajar. Dari sisi norma, Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara yang memiliki komitmen besar bagi perlindungan anak. Undang-Undang (UU) Nomor 35/2014 atas Perubahan UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 9 ayat 1 secara tegas menyatakan (a), �setiap anak berhak mendapatkan perlind-

yang mendatangkan rasa aman dan nyaman, tanpa ada muatan kekerasan atau diskriminasi dalam bertutur kata, bersikap, dan bertindak adalah lingkungan terbaik. Tempat kembali dari aktivitas, untuk sama-sama menjadi pribadi yang saling menghargai dan saling melindungi, saling memahami, saling berbagi informasi, saling belajar, Pertama, selalu waspada ter- dan tak akan berhenti berhadap perilaku yang tidak latih menjadi lebih baik. biasa. Meski tak memiliki gejala yang sama, secara umum Ketiga, ajarilah anak apa makada keluhan seperti sakit pe- na menjadi teman baik. Tidak rut, khawatir, ketakutan, ti- sedikit orang tua menyerahdak mau ke sekolah, mudah kan proses berteman anak semarah, gampang tersing- cara alamiah, namun kurang gung, membangkang, atau mengenalkan nilai bagaimaada perubahan dalam tidur na berteman dengan baik dan nafsu makan, merupa- dan apa manfaat berteman kan pertanda ada masalah. jika dilakukan dengan cara terjadi dengan berbagai varia- Bisa kemungkinan bullying baik. Di antara skill berteman atau ada masalah lain yang yang perlu ditumbuhkan si dan polanya. perlu didalami lebih jauh. pada anak adalah melatih kemampuan pengelolaan emosi, Maraknya kasus bullying yang menjadi tradisi membutuh- Kedua, jadikan rumah se- melatih anak bertemu sikap kan upaya serius dari berb- bagai tempat yang aman dan teman yang berbeda, serta agai elemen bangsa. Tokoh nyaman bagi anak seusai jam melatih keterampilan sosial. agama, tokoh masyarakat, sekolah. Jadikan rumah se- Anak belajar mendengarkan perguruan tinggi, organisa- bagai surga bagi penghun- sekaligus belajar berbicara. si profesi, serta paguyuban inya. Lingkungan keluarga ungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/ atau pihak lain�. Meski secara normatif negara telah menunjukkan komitmennya, beragam kasus bullying masih terus

berbasis masyarakat perlu terlibat aktif sebelum terjadi kasus, bukan sebaliknya. Orang tua, lingkungan sekitar, dan tenaga pendidik perlu melakukan langkah antisipatif agar anak tidak menjadi korban dan pelaku bullying. Berikut adalah saran agar dapat mencegah kasus bullying pada anak.


POLITIK

JUMAT 10 JUNI 2016

3

Bursa Cagub Banten Memanas, Dinasti Atut Merapat ke PDIP TEMPO.CO, Serang - Bursa calon Gubernur Banten kian panas. Sejumlah bakal calon dari partai dan calon perseorangan terus bermunculan. Gubernur Banten Rano Karno yang sudah memastikan akan kembali bertarung di pemilihan Gubernur Banten 2017 kini mendapat banyak saingan.

er, Rano mengklaim sudah mengantongi banyak dukungan dari pengurus PDIP kabupaten/kota di Banten. Rano Karno mengaku telah mempunyai banyak bekal untuk kembali menduduki kursi Gu

Rano Karno mengatakan dia sebagai kader dan petugas partai siap ditempatkan di mana saja. “Saya petugas partai, jika diperintahkan untuk melanjutkan, saya bismilah, jika tidak, saya alhamdulillah. Apalagi kalau di

wali kota dua kali, adik bekas Gubernur Banten Atut Chosiyah, Tubagus Haerul Jaman, juga mengaku optimistis akan mendapat dukungan banyak partai, termasuk PDIP. “Modal saya adalah menjabat Wali Kota Serang, bahkan sudah dua kali,”

Selain Rano, tercatat sejumlah keluarga bekas Gubernur Banten Atut Chosiyah, seperti Andika Hazrumi, putra sulung Atut; dan Tubagus Haerul Zaman, adik Atut yang saat ini menjabat Wali Kota Serang. Nama lainnya, yakni mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim, mantan Bupati Lebak Mulyadi Jaya Baya, mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Provinsi Banten Wawan Iriawan, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tantowi Yahya. Politikus PDIP, Rano Karno, merasa percaya diri akan diusung kembali oleh PDIP untuk merebut kursi Gubernur Banten. Salah satu alasannya, selain kad-

juga telah mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon gubernur dari PDIP. Putra sulung mantan Gubernur Banten Ratu Chosiyah, Andika Hazrumi, menyatakan kesiapannya mengikuti mekanisme partai berlambang moncong putih tersebut dan siap disandingkan dengan siapa pun, termasuk dengan Rano Karno. Andika mengatakan dia menyerahkan keputusan partai, apakah akan didudukkan untuk posisi calon gubernur atau wakil gubernur. “Kalau ditanya Banten satu atau dua, kita lihat prosesnya saja karena saya serahkan semuanya kepada PDIP. Siapa pun wakil atau gubernurnya yang punya potensi membangun Banten ke depan harus didorong dan didukung,” ujar Andika.

bernur Banten. “Bekal pertama yang saya punya, yaitu 15 kursi partai di DPRD Banten, dan bekal yang kedua pengalaman saya menjadi Gubernur Banten,” kata Rano Rano, Selasa, 15 Maret 2016.

Banten tentunya saya lebih siap,” ujar Rano setelah menyerahkan formulir penjaringan bakal calon gubernur di kantor DPD PDIP Provinsi Banten. Berbekal pengalaman menjadi

ujarnya. Sebelumnya, dua keluarga Atut, yakni anak Atut sekaligus anggota DPR, Andika Hazrumi, dan adik Atut sekaligus Wali Kota Serang, Tubagus Hairul Jaman,

Ia juga mengaku sudah membuka komunikasi politik dengan partai lain. “Komunikasi politik harus terus dibangun. Membangun daerah itu kan tidak bisa sendiri. Kami terbuka dengan seluruh partai, kebetulan penjaringan baru PDIP,” katanya.

Ketua PAN Tangsel Belum Terpilih, DPW Harapkan Hasil Musda SERPONG – Hingga saat ini Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Banten, belum menentukan siapa yang akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Tangsel. Padahal sudah hampir dua minggu, semenjak DPD PAN Tangsel, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) yang berujung deadlock tersebut. Hingga saat ini belum juga diputuskan yang akan memimpin Ketua PAN Tangsel. Seblumnya, empat nama berhasil lolos verifikasi oleh tim seleksi DPW PAN Banten yaitu Saeful Radian, Asropi Setiawan, Zulfahmi Harahap dan Nuryadin. Ketua DPW PAN Tangsel, Masrori, mengatakan hingga saat ini tim verifikasi DPW PAN Banten masih menunggu hasil musyawarah keempat formatur tersebut untuk menunjuk satu Ketua terpilih. “Jadikan selama beberap hari setelah Musda yang deadlock beberapa waktu lalu, kita harapakan agar tetap diselesaikan secaa musyawarah. Namun tim di bawah akhirnya menyerah-

kan semuanya ke Provinsi, dan hingga saat ini kita masih dalam pembahasan,” ujarnya. Sekretaris DPW PAN Banten, Maryani, mengatakan, apabila tidak juga selesai pada tingkat musyawarah mufakat, maka pada Jumat (11/3) nanti DPW PAN Banten akan memanggil keempat formatur. “Kalau tidak diselesaikan pada tahapan musyawarah mufakat, maka akan kita panggil Jumat nanti. Dan akan kita ambil alih untuk menentukan siapa Ketua PAN Tangsel di periode selanjutnya,” tuturnya. Salah satu panitia Musda PAN Tangsel, Erisman mengatakan seluruh calon Ketua PAN tersebut sebelumnya memang sempat melakukan masyawarah kembali. Namun tidak juga menemukan titik terang hingga akhirnya mereka semua sepekat menyerahkan ke DPW PAN Banten. “Memang beberapa hari sebelumnya sempat diusahakan musyawarah, namun tetap deadlock. Akhirnya mereka sepakat untuk menyerahkan seluruhnya ke Provinsi Banten,” ujarnya.

Erisman, yang pada pengurusan lama menjabat sebagai Sekretaris mengatakan, pengurus dan kader PAN Tangsel akan menerima apapun keputusan dari DPW PAN Banten. “Kita akan menerima apa pun keputusan, karena biar bagaiamana pun. Ini yang maju mencalonkan diri merupakan kader terbaik PAN, jadi siapa pun nantinya yang memimpin kami terima dan kami dorong program ke depannya,” ujarnya. Diketahui, Musda yang digelar di salah satu hotel kawasan Serpong, Sabtu (27/2) itu, dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Banten telah menurunkan empat nama yang masuk ke dalam bursa calon Ketua DPD PAN Tangsel. Sesuai dengan aturan baru dari partai berlambang matahari itu, maka keempat nama tersebut diminta musyawarah untuk menunjuk satu ketua terpilih. Namun dari musyawarah itu, keempatnya cukup ngotot untuk menjabat sebagai Ketua DPD PAN Tangsel.


4

JUMAT 10 JUNI 2016

PENDIDIKAN

Ilustrasi

Perguruan Tinggi Swasta Giat Mencari Mahasiswa Baru TANGERANG,

Perguruan tinggi swasta membuka program studi, ekspansi fakultas, dan menjaring mahasiswa sebanyak-banyaknya untuk merespons permintaan pasar. Sejumlah perguruan tinggi berani memasang biaya pendidikan yang dinilai sangat terjangkau bagi masyarakat, tetapi membutuhkan pendidikan dan ijazah. Ambil contoh, Universitas Pamulang (Unpam) di Kota Tangerang Selatan, Banten. Universitas itu memiliki 46.000 mahasiswa. Setiap tahun, 15.000 orang mengikuti ujian masuk dan 13.000 orang diterima.

”Salah satu penyebab diminatinya Unpam adalah biaya pendidikan yang murah,” kata Rektor Unpam Dayat Hidayat, Senin (19/1). Mahasiswa eksakta hanya membayar uang kuliah sebesar Rp 1.300.000 per semester. Sementara mahasiswa program studi noneksakta membayar biaya Rp 1.200.000. Uang kuliah pun bisa dicicil. Perguruan tinggi lain, yaitu Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, memilih membuka cabang di Bekasi untuk menambah jumlah mahasiswa. Total mahasiswa di UMB ada 22.000 orang. ”Ada

dosen yang dari UMB pusat mengajar di Bekasi beberapa kali dalam sepekan. Ada pula yang menetap di sana,” ujar Kepala Pusat Penjaminan Mutu UMB Desiana Vidayanti, Selasa (20/1). Di Unpam, program studi terlaris, yaitu Manajemen, memiliki 400 mahasiswa setiap angkatan sehingga harus dipecah menjadi sepuluh kelas. Program studi lain, seperti Teknik Informatika dan Komputer serta Akuntansi, masing-masing terdiri atas 60 kelas. Akibatnya, satu dosen bisa mengajar 10 hingga 15 kelas. Menurut Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Supriadi Rustad, rasio itu tak baik bagi dosen dan efektivitas pembelajaran mahasiswa. Masalah beban dosen dialami UMB awal tahun 2000. Kini, mereka membatasi kelas yang boleh diambil dosen. Sekitar 60 persen mahasiswa di kedua perguruan tinggi itu adalah karyawan yang melanjutkan pendidikan di tingkat strata satu (S-1) dan strata dua (S-2). ”Bagi kebanyakan mahasiswa yang juga bekerja, akreditasi bukan hal utama. Yang penting, mereka bisa memperoleh ijazah sehingga bisa melamar pekerjaan

lebih baik,” kata Dekan Fakultas Sastra Unpam Djasminar Anwar. Oleh karena itu, sistem drop out diberlakukan di kedua perguruan tinggi tersebut guna menjaga standar dan kualitas. Tak hanya gelar Mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Satryo Soemantri Brodjonegoro, berpendapat, komodifikasi perguruan tinggi bukan merupakan langkah yang bijak karena berisiko mengorbankan mutu. ”Pendidikan tinggi tak sekadar untuk mendapatkan gelar sarjana, tetapi untuk penguasaan keterampilan dan keahlian,” ujar Satryo. (DNE)

Pelajar Tangerang Segera Jalani SBMPTN Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 di Propinsi Banten yang diikuti sekitar 14.500 peserta sejak Selasa (18/06) hingga Rabu (19/06), berlangsung aman dan lancar.

Teknologi (Saintek), 6.340 peserta kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dan 2.160 peserta dari kelompok ujian umum," jelas Benny Irawan, Ketua Panitia Lokal Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Banten, saat ditemui di Gedung Para peserta yang berasal dari Rektorat Universitas Syech Yuberbagai wilayah di Propin- suf (UNIS) Kota Tangerang. si Banten yang mengikuti SBMPTN ini tersebar di 725 lokasi. Benny menjelaskan, para peserta Sedangkan khusus untuk Tan- mengikuti ujian seleksi selama gerang sendiri digelar di 13 lokasi. dua hari, sejak Selasa (18/06) Kampus Universitas Islam Syeckh hingga hari ini, Rabu (19/06). Yusuf ditunjuk sebagai kordina- Untuk tes hari pertama, peserta tor dan tuan rumah penyeleng- diuji dengan Tes Potensi Akadegaraan SBMPTN untuk peser- mik (TPA) dan Tes Kemampuan ta dari zona Tangerang Raya. Dasar Umum (TKDU). Hari "Jumlah seluruh peserta ujian kedua, peserta mengikuti Tes tulis SBMPTN terdiri dari 6.000 Kemampuan Dasar Saintek dan peserta kelompok ujian Sains dan Tes Kemampuan Dasar Soshum.

Lebih lanjut Benny menerangkan, untuk mengantisipasi kecurangan pelaksanaan ujian tulis, tempat duduk peserta juga sudah diacak sedemikian rupa. Selain itu, jenis soal juga dibedakan menjadi empat. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta pun dilarang membawa telepon seluler ke dalam ruang tes," ujarnya. Sementara itu, khusus untuk peserta ujian tertulis dari wilayah Tangerang tersebar di 13 lokasi, seperti Unis Tangerang, UMT, SMA Yuppentek 1, SMAN 7, SMPN 13, dan SMK PGRI 2. Kesemuanya berlokasi di wilayah Kota Tangerang. Sedangkan untuk jumlah pesertanya, 3.460 peserta Saintek,

2.880 peserta Soshum, dan 820 peserta campuran dengan total 7.160 peserta. "Soal ujian langsung dikirim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lembar jawaban ujian dikirim ke Universitas Indonesia (UI) Depok," ungkapnya lagi. Ditemui terpisah, Ketua Panitia di UNIS Tangerang yang juga Pembantu Rektor I, Ruhiyat Taufik menjelaskan, peserta SBMPTN harus memperhatikan sejumlah hal. Misalnya jangan sampai salah membulatkan kolom nama dan kode soal. "Sekitar 64 ruang kuliah di UNIS dipergunakan untuk ujian dan mengharuskan semua mahasiswa diliburkan selama dua hari. Kita juga mengerahkan semua

tenaga dosen dan TU sebagai tim pengawas," kata Ruhiyat. Sementara itu, Fahmi Ramadan (19) salah satu peserta mengatakan, dirinya mengaku ujian tes kali ini merupakan kali kedua. Sebab, tahun lalu dirinya juga mengikuti dan hanya lulus di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), karena yang menjadi pilihan hanya satu, yaitu ITB. "Demi cita-cita, saya kembali ikut seleksi SBMPTN karena saya ingin sekali bisa masuk ITB jurusan perminyakan. Kalau bisa lolos, terpaksa saya tinggal kuliah di UNJ ini," kata Fahmi lulusan SMAN 2

Kota Tangerang 2012 lalu.


KESEHATAN

JUMAT 10 JUNI 2016

5

Cerita Dari Rumah Sakit Kusta

A

da sepenggal cerita dari Zen Wahid. Ia tahu dirinya mengidap kusta setelah lulus sekolah teknik menengah (kini sekolah menengah kejuruan). Awalnya dia mengaku minder bergaul di tengah masyarakat. Namun, Zen akhirnya dinyatakan sembuh setelah dirawat intensif di RSK Sitanala. Pengidap kusta yang telah dinyatakan sembuh berarti bakterinya sudah tak ada. Jadi, tak mungkin orang tertular meski bersentuhan langsung dengan mantan pengidap kusta. ”Bahkan, dulu saat Putri Diana berkunjung ke RSK Sitanala, ia sempat memeluk salah seorang pengidap tanpa rasa takut. Ini membuat saya dan seluruh pasien di rumah sakit kagum sekaligus terharu. Tak hanya itu, faktanya tak ada pegawai Sitana-

la yang setiap hari merawat pengidap kusta terjangkit penyakit ini,” kata Zen. Hal itu juga diungkapkan salah seorang staf RSK Sitanala, Martono. ”Kita tak perlu takut. Kalau kita takut dengan penyakit itu, justru penyakit itu datang. Kalau tidak, ya tidak. Pengidap kusta juga manusia, butuh keadilan dan kesejahteraan sosial yang sama seperti orang lain,” tuturnya. Keterbatasan fisik yang dialami pengidap kusta yang sudah sembuh merupakan alasan mereka mengemis di jalanan. Namun, sesungguhnya banyak mantan pengidap kusta yang menghasilkan karya dan mampu bekerja dengan keterbatasan mereka. Misalnya Zen yang menjadi salah seorang staf bagian Instalasi Rehabilitasi Berkarya RSK

Sitanala. Dia bersama staf lainnya mengupayakan pengajaran keterampilan, seperti budi daya tanaman anggrek, menjahit, merakit alat elektronik, dan budi daya lele bagi mantan pengidap kusta lainnya. Karena itu, Zen mengharapkan perhatian pemerintah kota dan perusahaan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi mantan pengidap kusta. Ini bisa dimulai dari hal sederhana. Pabrik-

pabrik di Kota Tangerang bisa bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Pekerjaan Umum untuk mempekerjakan setidaknya mantan pengidap kusta sebagai petugas kebersihan. Apalah artinya semua mata terbuka jika tak ada satu pun yang bergerak, semuanya akan sia-sia. Sebagai generasi muda, kita harus bergerak merangkul mereka. Dari cerita Zen, kalangan mahasiswa dan pelajar telah ban-

yak mengadakan pelatihan keterampilan praktis, yaitu jenis keterampilan sederhana yang menghasilkan produk untuk dipasarkan. Dengan demikian, mantan pengidap kusta memiliki penghasilan sendiri dan mandiri. Tak hanya itu, bantuan pakaian serta makanan bagi pengidap kusta tersalurkan berkat uluran tangan kaum muda yang peduli dan tak takut.

Prosedur Pendaftaran

BPJS Tangerang Masih Diserbu Calo

PENDAFTARAN di kantor BPJS terdekat Peserta Pekerja Mandiri

P

elayanan terbaik buat masyarakat yang dijanjikan pihak BPJS sampai saat ini belum terlaksana dengan baik. Ini terbukti dengan buruknya pelayanan yang diberikan oleh pihak BPJS dengan masih maraknya Calo yang berkeliaran dan mengatakan dibantu oleh oknum karyawan dalam kantor BPJS. Selain bisa menjanjikan satu hari jadi dengan membayar jasa Rp 250 ribu setiap transaksi atau satu KK (Kartu Keluarga), dari informasi yang diperoleh Tangerang Times, si Calo hanya mendapatkan fee dari orang dalam tersebut dan harga Rp 250 ribu sudah ditentukan oleh pihak dalam atau oknum karyawan BPJS tersebut. Sang Calo hanya mendapatkan fee dalam setiap pembuatan 10 KK, (Kartu Keluarga). Dan Tangerang Times mencoba menggali kebenaran dari informasi yang kami dapat dari Calo kepada pihak BPJS. Ini seharusnya menjadi perhatian pihak BPJS mengapa terjadinya banyak calo dan apakah benar ada pihak oknum karyawan yang bekerja sama dengan calo tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan dari pihak BPJS belum ada yang bisa ditemui dan Tangerang Times hanya bisa menemui pihak Security yang mengatakan, “bapak tolong tinggalkan surat tugas dan nomor telepon, nanti akan kami hubungi,” katanya. Sementara sudah dua minggu lebih Tangerang Times belum bisa meminta keterangan dari pihak BPJS, ketika kembali ditemui dari pihak security mengatakan, “dari pihak Humas yang bisa bapak temui dan beliau sedang keluar kota”.

Syarat Pendaftaran Peserta Mandiri

Kantor BPJS Pengambilan Kartu Anggota

No. Kode Pendaftaran

Isi Formulir, Foto copy KTP, Foto copy Kartu Keluarga, Pas foto 3 x 4 berwarna

Pembayaran Iuran Pertama

Prosedur Penggunaan Puskesmas

Peserta BPJS

Membawa Kartu JKN dan Kartu Identitas

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Fasilitas Kesehatan Sekunder / Tersier


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.