Majalah Tempo Edisi 22 Oktober 2012

Page 92

HUKUM

TERPERANGKAP ILUSI NARKOBA Berkendara tanpa busana, model Novi Amilia dicokok polisi setelah mobilnya menabrak beberapa kendaraan dan pejalan kaki. Pemeriksaan membuktikan dia mengkonsumsi narkoba.

S

EPERTI jijik, perempuan itu meludahi dua polisi wanita di depannya. Dia memberontak, berteriak-teriak, emoh disentuh. Padahal dua polisi itu niatnya baik, ingin memakaikan baju kepada perempuan muda yang tubuhnya sedang ”terbuka” tersebut: hanya berkutang dan bercawat. ”Dia mengamuk, menendangi petugas di sekitarnya,” ujar seorang polisi yang saat itu tengah bertugas di Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, kepada Tempo. Sang perempuan muda bernama Novi Amilia, 25 tahun. Parasnya ayu, kulitnya mulus, dan sebuah tato menghiasi betisnya. Sehari-hari ia dikenal sebagai model dan bintang film. Sejumlah fotonya, dengan berbagai pose syur, pernah muncul di majalah untuk kelompok dewasa, Popular. Kamis malam pekan lalu itu polisi memang akan memeriksa Novi. Dia digelandang ke Polsek Taman Sari setelah mobilnya, Honda Jazz bernomor B-1864-POP, menyerempet dan melukai tujuh orang, termasuk dua polisi lalu lintas yang tengah bertugas di jalanan, Ajun Inspektur Satu Sugiyanto dan Brigadir Kepala Suyatno. Tapi, ya itu, pemeriksaan tak bisa dilakukan karena si model belum pulih kesadarannya. Peristiwa ini diawali ketika mobil Novi melaju kencang di Jalan Sukarjo Wiryopranoto menuju Harmoni, Jakarta Barat. Di simpang Jalan Ketapang, mobilnya menyenggol pengendara sepeda bernama Manggir. Tak peduli pada sepeda yang nyungsep itu, mobil tetap tancap gas. Baru beberapa ratus meter, mobil itu menyerempet Sugiyanto dan Suyatno. Melihat mobil itu tak berhenti, Suyatno berteriak dan mengejarnya. Tapi, bak kesetanan, mobil itu terus melaju kencang ke Jalan Hayam Wuruk. Lagilagi, mobil itu memakan sederet korban. 92 |

| 28 OKTOBER 2012

Menabrak sepeda motor, menyeruduk Mikrolet, kembali menghajar sepeda motor, lalu menumbuk Mikrolet lagi, sebelum akhirnya tersendat dan berhenti di lampu merah. ”Mereka yang ditabrak itu menderita luka ringan,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto. Begitu mobil berhenti, sejumlah orang langsung mendekat dan menimpukinya dengan batu. Sekejap kaca mobil itu hancur. Suyatno, yang sejurus kemudian datang, dengan cepat memerintahkan pengemudinya keluar. ”Ia kaget setengah mati setelah tahu pengemudinya perempuan dan hanya berbikini,” ujar sumber Tempo di kepolisian itu. Novi saat itu memang hanya mengenakan penutup dada dan celana dalam. Suyatno memborgol perempuan itu dan segera membawanya ke kantornya, Polsek Taman Sari. Polisi itu khawatir perempuan tersebut jadi sasaran kemarahan massa. Di kantor polisi, Novi bertingkah nyeleneh. ”Saat ditanya malah ketawa-tawa, bahkan berjoget-joget,” ujarnya. Dan, itu tadi, mengamuk ketika akan ”disopankan” penampilannya. Para penyelidik mafhum, perempuan ini sedang teler. Pemeriksaan terhadap Novi baru dilakukan esok harinya, setelah ia sepenuhnya sadar. Dari hasil interogasi, polisi menyimpulkan kecelakaan yang terjadi itu murni lantaran kelalaian Novi. Petugas tak menemukan masalah dengan mobil Novi, termasuk remnya. Kepada penyidik, Novi menjelaskan, awalnya ia mengendarai mobilnya dengan pakaian lengkap. Di tengah jalan, ia membuka satu per satu bajunya. Telepon seluler miliknya pun ia buang. ”Ia melakukan itu karena ada ilusi telah mendengar bisikan-bisikan,” kata Kepala Polsek Taman Sari Komisaris Maulana Hamdan. Menurut sumber Tempo, penyidik tak

begitu saja percaya pada cerita Novi tersebut. Itu lantaran tanda-tanda yang dialami Novi mirip gejala pengguna narkoba. Tanda-tanda ini pula, menurut sumber itu, yang pernah ada pada Aprilia Susanti ketika pada Januari lalu mobil Xenianya menabrak hingga tewas sembilan pejalan kaki di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Ia mengendarai mobil dalam keadaan setengah sadar karena pengaruh sabu-sabu. Penyidik menguji urine Novi di Rumah Sakit Husada. Hasilnya, Novi positif mengkonsumsi ekstasi dan minuman keras. Polisi bergerak cepat setelah menduga Novi terlibat narkoba. Mereka menggeledah apartemen Novi di Sudirman Park, Jakarta Pusat. Namun di sana petugas hanya menemukan botol wiski merek Chivas Regal yang tersisa separuh. Menyadari ada yang tak beres, polisi menggiring Novi ke Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana ia menjalani peme-


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.