Haluanriau 2014 01 16

Page 10

KAMIS

KOTA BERTUAH

10

16 JANUARI 2014

Komisi III Janji Pantau APBD Pendidikan PEKANBARU(HR)- Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, berjanji akan proaktif dalam mengawasi pengalokasian APBD 2014, senilai Rp 2,9 triliun, khususnya dibidang pendidikan. Demi terpenuhinya kebutuhan anggaran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. JHONI HASBEN Liputan Pekanbaru "Pendidikan adalah bidang Komisi III, meskipun tidak satupun angotanya berada di Badan Anggaran (banggar), namun kita tetap mengawasi. Jika ini tidak dilakukan maka ini akan berbahaya. Kita akan sampaikan ke banggar dan juga dengan menyurati pimpinan," ujar Fadri saat dikonfirmaFadri si Rabu (15/1). Dikatakan Fadri sesuai pembicaraan dalam hearing yang dihadiri Kadisdik Kota Pekanbaru Zulfadil, Komisi III menegaskan berapapun penambahan APBD nantinya, wajib dialokasikan ke Disdik 20 persen dari total APBD yang disahkan. "Kami mengingatkan pemerintah daerah, dalam hal ini Disdik, agar penambahan angka itu tidak mengurangi persentase anggaran

pendidikan tetap minimal 20 persen dari anggaran itu dialokasikan untuk program Disdik," ungkap Fadri. Langkah ini diambil terkait RAPBD ini masih dalam tahap pembahasan, sehingga dengan dilakukan hearing itu anggaran pendidikan tidak dikesampingkan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan. "Kalau rencana penambahan itu, dulu diajukan bertambah menjadi Rp500 miliar, maka Rp100 miliar itu AR dialokasikan ke Disdik," kata Fadri. Penekanan ini diberikan Komisi III mengingat masih banyaknya sekolah di Kota Pekanbaru yang harus direhab, baik rehap berat maupun sedang. "Banyak lagi persoalan sekolah seperti revitalisasi, infrastruktur sekolah, bantuan siswa miskin dan sebagainya yang sifatnya penting bagi dunia pendidikan di Kota Pekanbaru," imbuhnya.***

HALUAN RIAU/AHMAD AFDALI

Penertiban PKL Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru mengangkut kursi Pedagang Kaki Lima (PKL), di Jalan Hangtuah tepatnya di depan RSUD Arifin Ahmad, Rabu (15/1). Hal ini dilakukan karena PKL dilarang berjualan pada siang hari.

Konas GMKI 2014 di Pekanbaru PEKANBARU (HR)- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Pekanbaru dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Konsultasi Nasional 2014, yang rencananya akan dilangsungkan pada Mei mendatang. Kepercayaan sebagai tuan

rumah kegiatan berskala nasional ini menjadi yang pertama bagi Riau, setelah 20 tahun usai menjadi kongres GMKI. Cabang Pekanbaru tidak pernah menjadi tuan rumah kegiatan berskala nasional. Kesiapan Pekanbaru men-

jadi tuan rumah kegiatan yang akan dihadiri lebih 500 orang dari seluruh Indonesia itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Pekanbaru, Teddy Yohannes Tarigan baru-baru ini. "Saat ini kami sudah merampungkan pembentukan

kepanitiaan yang selanjutnya akan dilantik Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI 25 Januari mendatang. Utusan pengurus pusat pun sudah turun selama tiga hari untuk melihat kesiapan Pekanbaru,’’ kata Teddy. Pekanbaru akan mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah yang baik. Pelaksanaan Konas ini memiliki makna yang strategis untuk memperkenalkan Pekanbaru

khususnya dan Riau umumnya sebagai daerah yang sedang berkembang pesat. ‘’Banyak hal tentang Riau yang bisa disampaikan kepada para utusan dari seluruh Indonesia termasuk pertumbuhan ekonomi yang pesat sebagai keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah dan masyarakat,’’ katanya. Kata Laikmen, pegelaran pelaksanaan Konas ini tidak

terlepas dari kesadaran GMKI yang harus mengambil peran dan berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan umat manusia di dunia dan Indonesia secara khusus. Maka dari itu, perlu dirumuskan langkah-langkah strategis yang perlu diambil GMKI secara kolektif. Dengan mengambil tema besar "Bumi Alternatif: Setara, Solidier, Adil dan Damai," maka dibagilah isu bahasan

menjadi empat topik. Pertama, pelaksanaan ASEAN Community tahun 2015. Kedua, Persoalan Demokrasi dan Penegakan Hukum dan HAM. Ketiga, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Dan terakhir, menyangkut Pengembangan Sumber Daya Manusia. Selain itu, Konsultasi Nasional 2014 ini juga akan membahas persoalan dan dinamika internal di dalam organisasi.(ivi)

DPRD Sesalkan Masih Banyak Parkir Liar PEKANBARU (HR)Sekretaris Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Kudus Kurniawan menyesalkan maraknya kembali parkir liar di ruas jalan-jalan, padahal langkah yang dilakukan petugas terkait beberapa waktu lalu cukup menekan parkir liar di beberapa titik. Tapi realitanya sampai saat ini masih banyak

kendaraan para pejabat yang menggunakan ruas jalan sebagai parkir mereka. Hal ini membuat Sekretaris Komisi I DPRD Pekanbaru, meminta Dinas Perhubungan dan pihak Kepolisian agar dapat menertibkan begitu banyaknya parkir liar yang ada di kota pekanbaru. “Yang pasti seharusnya

Dinas Perhubungan harus menertibkan itu, kita juga meminta kepada pihak kepolisian juga harus menertibkan parkir-parkir liar di badan jalan. Tilang saja, jika ada kendaraan yang masih parkir di badan jalan,” kata Kudus Kurniawan, Rabu (15/1). Politisi Partai Damai Sejahtera (PDS) ini meminta masyarakat yang

terkait dalam parkir liar ini agar dapat menjaga ketertiban dan keindahan kota Pekanbaru bersamasama. “Kita juga meminta kepada masyarakat agar dapat sama-sama menjaga ketertiban dan keindahan kota ini. Jangan lagi menggunakan ruas jalan sebagai parkir.” ujarnya. (mg09)

Pintar-pintar Beli Gas Elpiji

HALUAN RIAU/AHMAD AFDALI

Larangan Membangun Pemerintah Kota Pekanbaru memasang papan larangan bertuliskan Dilarang Membangun Tanpa Izin tertanda Walikota Pekanbaru, Rabu (15/1). Papan larangan ini dipasang di tiang listrik Jalan Soekarno Hatta, depan dealer Daihatsu.

q REDAKTUR: YUKI CHANDRA

PEKANBARU(HR)-Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Abaiza, mengingatkan masyarakat untuk pintar-pintar membeli gas elpiji di pasaran. Meskipun harga gas telah diturunkan, namun masih banyak agen dan pengecer menjual dengan harga tinggi, dengan dalih telah mengeluarkan modal mahal. "Kenaikan elpiji 12 kg kan sudah diturunkan dari 3.999 per kilo menjadi 1.000 per kilo. Berlaku sejak 7 Januari 2014 kemarin,

jangan sampai ada yang menjual diatas HET. Warga jangan sampai tertipu dengan alasan pedagang," kata Zaidir Albaiza, Rabu (15/1). Zaidir mengatakan, sesuai data yang dihimpun di lapangan kenaikan harga untuk tabung 12 kg hanya Rp12 ribu, dari kenaikan sebelumnya Rp47 ribu. "Harga gas 12 kilo ini dari Pertamina ke agen sekarang Rp82 ribu. Kalau agen ke pengecer dan sampai ke masyarakat

paling tinggi Rp90 ribu, masih wajar. Jangan ada lagi penambahan di atas itu," tegas Zaidir. Dalam hukum ekonomi, menurut Zaidir, jika semakin banyak peminat maka harga akan semakin naik. Jika ada yang jual diatas HET maka masyarat tidak perlu membeli dan dapat melaporkan ke lembaga perlindungan konsumen. Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Pekanbaru, harus harus turun ke lapangan

untuk mengawasi permainan harga ini. "Disperindag jangan bertopang dagu melihat situasi di lapangan, segera buat tindakan. Begitu juga kita minta masyarakat melapor dengan bukti kwitansi dan dicantumkan alamat lengkap tempat membelinya," ujar Zulkifli. Setelah mendapatkan laporan dan bukti-bukti, maka Disperindag akan menurunkan tim untuk melakukan penindakan di lapangan.(ben)

q LAYOUT: MELISA;


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.