
2 minute read
Pedestrian Malioboro
Jalan Malioboro merupakan jalan sepanjang 2,5km yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta. Jalan ini juga merupakan jantung kota serta simbol dari Kota Yogyakarta. Sebagian orang yang berwisata di Jogja serasa belum lengkap ketika datang ke jogja belum mampir ke kawasan malioboro. Saat ini Jalan Malioboro lebih lebar karenatempat parkir yang ada di pinggir jalan sudah di pindahkan ke kawasan parkir Abu Bakar Ali dan menjadikan malioboro sebagai jalan seemi pedestrian.
Pedestrian Malioboro ini diwarnai dengan berbagai macam jenis wisata yang disuguhkan. Mulai dari Wisata Kuliner yang banyak ditemui disepanjang pedestrian ini seperti masakan siap saji ataupung yang bisa dijadikan untuk oleholeh. Wisata Budaya juga mewarnai kawasan ini seperti alunan musik angklung yang dimainkan oleh komunitas musik dan beberapa penari yang mengiringinya. Dan yang sering terlintas dibenak ibu-ibu adalah Wisata Perbelanjaan, bisa ditemui diberbagai pinggir pedestrian kini perbelanjaan mulai dari oleh-oleh Kaos khas jogja dan sebagainya kini semakin banyak dan semakin menarik.
Advertisement
3

Di sepanjang jalan Malioboro terdapat deretan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam barang, seperti pakaian batik, asesoris, kerajinan tangan, tas-tas etnik, sandal, serta barang-barang lainnya yang menjadi ciri khas kota Yogyakarta. Selain pedagang kaki lima, di kawasan jalan Malioboro ini juga terdapat deretan toko maupun mall. Baik pedagang kaki lima maupun toko-toko ini buka dari pagi hingga malam hari.
Selain pedagang kaki lima di Malioboro juga terdapat jejeran Andhong atau delman dengan kuda dan tempat duduknya yang khas jogja. Biasanya andhong ini mengangkut penumpang dari arah malioboro menuju kraton atau Alun-alun utara Yogyakarta. harga andhong juga tidak tergolong mahal, namun juga menyesuaikan berapa jarak yang ditempuh wisatawan saat menaiki andhong. Andhong bisa diisi 1-4 penumpang namun apabila hanya sendiri atau berdua atau ingin lebih ekonomis bisa menggunakan becak yang berparkir diseberang Mall Malioboro.
4

Sejarah Jalan Malioboro
Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 - 1816 M. Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton Yogyakarta. Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya - Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan ini.
5

Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin menduduki Yogya. Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap ada. Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada di kawasan ini. 6