2 minute read

Benteng Vredeburg

Next Article
Titik Nol km

Titik Nol km

Setelah berjalan ke selatan dari Pedestrian Malioboro ke Kampung Ketandan. Adalagi salah satu obyek Wisata yang harus dikunjungi yaitu Benteng Vredeburg. Lokasinya berada di ujung jalan Malioboro Kota Jogja, tepatnya berada di Jalan Jend. A. Yani No.6. Jogjakarta.

Memasuki depan pintu gerbang benteng Vredeburg Jogja, kita akan disuguhkan sebuah pemandangan pintu gerbang yang berasal dari jaman penjajahan Belanda pada masa lalu. Bentuk bangunan dengan tembok tembal di depannya kita dapat menemukan dua buah pasang tiang pilar yang berada di sisi sebalah kanan dan kiri yang dapat kita jumpai pada saat memasuki area Museum Benteng Vredeburg.

Advertisement

9

Setelah sampai di dalam kawasan wisata benteng Vredeburg Jogja, kita akan menemukan bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur jaman Belanda. Bangunan-bangunan yang memiliki tiang-tiang penyanggah besar, konon bangunan ini memiliki catatan historis yang dibangun pada tahun 1760-1765.

Lokasi tanah ini status tanahnya pada waktu itu milik Keraton Yogyakarta, namun penggunaannya di bawah pengawasan Gubernur dari Direktur pantai utara Jawa yang bernama Nicolas Harting. Tempat ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata edukasi yang memuat tentang seni, budaya, dan ilmu pengetahuan tentang sejarah.Tidaklah heran bila di dalam kawasan ini kita banyak menemukan patung diorama yang melambangkan kisah perjuangan bangsa Indonesia pada saat melawan penjajah pada saat waktu itu.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Belanda yang dipimpin oleh W.H Van Ossenberg, benteng dibangun lebih permanen. Hal ini agar terlihat lebih gagah dan terjamin keamanannya. Dan pada tahun 1767 pembangunan benteng Vreduberg mulai dilaksanakan di bawah pengawasan seorang ahli arsitek dari Belanda bernama Ir. Frans Haak, dan baru selesai pada tahun 1787.

Proses pembangunan benteng ini sempat terlihat sangat lamban, hal ini dikarenakan pada waktu tersebut Sultan Hamengkubuwono I sedang disebukkan dengan proses pembangunan Keraton. Dan setelah pembangunan benteng selesai barulah diberi nama “Restenburg” yang berarti benteng peristirahatan. Dengan berjalannya waktu, benteng ini berdiri kokoh, hingga pada tahun 1867 di Jogjakarta terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat, sehingga mengakibatkan rusaknya sebagian bangunan benteng.

Setelah dilakukan perbaikan pada bangunan benteng yang rusak akibat gempa, nama benteng dirubah menjadi “Vredeburg” yang memiliki arti benteng perdamaian.

10

Dalam pelayanannya kepada masyarakat, museum Benteng Vredeburg tidak lepas dari unsur-unsur pendidikan karena pada dasarnya museum memiliki dua fungsi yaitu sebagai rekreasi sekaligus tempat pendidikan. Informasi tentang kesejarahan, kebudayaan dan nilai-nilai luhur kejuangan disampaikan kepada generasi muda dalam nuansa edutainment, yang berasal dari kata education dan entertainment. Demikianlah, Benteng Vredeburg yang sekarang menjadi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah melekat dengan Kota Yogyakarta. Latar belakang sejarah Kota Yogyakarta baik sebagai ibukota Kasultanan Yogyakarta dan ibukota NKRI tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pelestarian Benteng Vredeburg sebagai museum bukan berarti pengagungan simbol kejayaan kolonial. Akan tetapi tujuannya untuk mendapatkan fungsi baru yang dapat memberikan informasi dan aspirasi perjuangan nasional bagi generasi mendatang.

11

Ditempat yang disebut dioragma ini dibagi menjadi 4 Diorama atau galeri koleksi. Diorama 1 terdiri dari 11 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak periode Pangeran Diponegoro sampai masa pendudukan Jepang di Yogyakarta. Diorama 2 terdiri dari 19 minirama yang menggambarkan peristiwa sejarah Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan Agresi Militer Belanda di Indonesia. Diorama 3 terdiri dari 18 minirama yang menggambarkan peristiwa sejak adanya Perjanjian Renville sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat. Diorama 4 terdiri dari 7 buah minirama yang menggambarkan peristiwa sejarah pada saat periode Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai pada Masa Orde Baru. Itulah Beberapa galeri koleksi di benteng Vredeburg yang wajib dikunjungi agar menambah wawasan sejarah.

12

This article is from: