Newsletter PPSDMS Maret 2011

Page 1

2. Dari Redaksi 3. Arahan Pengurus Marwah Daud Ibrahim 4. Wacana IPTEK dan Peradaban Manusia 5. Opini Otonomi Daerah dan Perusakan Hutan 6. Peristiwa Dari BNI Syariah untuk Indonesia Cerdas 7. Foto Kegiatan 10. The Champions Prestasi Peserta bulan Maret 2011 11. Alumni Edwin Nofsan Naufal 12. Profil Mitra

14. Laporan Keuangan

Kantor Pusat & Asrama Regional 1 Jakarta Jl. Lenteng Agung Raya No.20 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan Regional 2 Bandung Jl. Tubagus Ismail VIII No. 62 A Rt. 005 / Rw. 08 Bandung Regional 3 Yogyakarta Jl. Kaliurang Km. 8 Gang Nakula No. 5 Ngabean Lor Sleman, Yogyakarta

Pembinaan fisik merupakan bagian yang integral dalam program pembinaan PPSDMS Nurul Fikri. Karena seorang pemimpin juga dituntut memiliki kesehatan fisik yang kuat untuk memastikan amanah yang di emban dapat ditunaikan dengan sukses.

S

ebagai salah satu upaya pembinaan fisik tersebut, PPSDMS NF mengadakan turnamen futsal alumni antar regional pada tanggal 26 Maret 2011 yang dinamakan “Liga Strategis”. Strategis karena liga ini juga menjadi sarana mempertemukan para alumni yang berasal dari regional dan angkatan yang berbeda serta menjadi ajang bagi para alumni berdiskusi dan menyampaikan gagasan mereka. Dengan semangat pantang menyerah serta nuansa kekeluargaan, pertandingan pun dimulai di "Arena Futsal" Kelapa Dua. Sedangkan benturan dan cidera adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan. “Tujuan diadakan Liga Strategis ini selain menjadi bagian pembinaan fisik, juga menjadi sarana mempererat ikatan antara alumni PPSDMS maupun ikatan para alumni dengan lembaga PPSDMS.” Jelas Ichsan, Manager Bidang Alumni PPSDMS. Liga tersebut diikuti oleh sembilan tim yang berasal dari empat regional plus pengurus pusat. Sedangkan para alumni dari regional 5 Bogor tidak dapat mengikuti liga ini. Dengan mengusung semangat fairplay, pertandingan demi pertandingan berlangsung sengit.

Regional 4 Surabaya Jl. Raya Darma Husada Utara No. 39 Surabaya

Setelah membukukan kemenangan diseluruh pertandingan, akhirnya Liga Strategis dimenangkan oleh regional 3 Yogyakarta dengan tim nya, Yogyakarta Allstar- Maridjan. Sedangkan juara kedua dipegang oleh tim yang berasal dari regional 2 Bandung, Persib Junior.

Regional 5 Bogor Jl. Raya Darmaga Kp. Setu Leutik Rt. 002 / Rw. 06 Darmaga Bogor

“Pada kesempatan ini, para alumni PPSDMS juga berdiskusi dan menyampaikan gagasangagasan mereka baik terhadap ikatan alumni PPSDMS maupun terhadap institusi PPSDMS,” tegas Ichsan. Salam Olahraga !!!

Edisi 56 | Maret 2011

Farid Rahman 13. Donasi Anda


dari redaksi

Kepemimpinan Perempuan Bayangkan, jika suatu hari Indonesia dipimpin seorang perempuan, baik sebagai kepala eksektif (Presiden) ataupun legislatif (Ketua MPR dan DPR). Tidak terlalu sulit membayangkannya, karena kita pernah dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputeri, meskipun dengan periode yang sangat singkat (2001-2003), sebagai pengganti Presiden Abdurrahman Wahid. Sementara itu, di lembaga legislatif belum pernah ada yang menduduki posisi puncak, kecuali Wakil Ketua MPR saat ini yang dijabat Melani Leimena Suharli.

P

ertanyaan serupa lebih sulit dijawab oleh warga Amerika Serikat, karena dalam usia kemerdekaan yang ke-235 tahun, negeri kampiun demokrasi itu belum pernah dipimpin oleh Presiden berjenis perempuan. Dalam pemilihan Presiden AS tahun 2008, Hillary Rodham Clinton mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Demokrat, tapi dikalahkan Barack H. Obama dalam konvensi internal partai. Dalam konteks kepemimpinn perempuan, Indonesia bisa dikatakan lebih maju dibandingkan AS. Sejarah masa lalu Indonesia lebih gemilang, sebut saja Kesultanan Aceh Darussalam yang sepanjang 58 tahun dipimpin sejumlah perempuan ulung, seperti Ratu Nihrasiyah Chadiyn, Sri Ratu Tadjul Alam Syafiatuddin Syahbaz, Sri Ratu Zakiatuddin Inayat Syah, dan Sri Ratu Kemalat Syah. Selain para ratu itu, sejarah Aceh juga merekam keberanian dan kecerdasan Keumalahayati, seorang perempuan yang memimpin armada laut kerajaan di masa Sultan Alaidin Riayatsyah A. Mukammil (15891604). Setelah sukses mengemban tugas sebagai Kepala Pasukan Kerajaan Aceh, Keumalahayati diangkat Sultan menjadi admiral atau laksamana yang merupakan pangkat tertinggi dalam militer. Keumalahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal penjajah dan menyerbu benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Saat itu, komandan pasukan Belanda, Cornelis de Houtman, terbunuh dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Kisah kepahlawanan Keumalahayati saat ini sedang difilmkan oleh

Dewan Penasihat

Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin Prof. Dr. K.H. Dien Syamsudin Dr. K.H. Muslih Abdul Karim Prof. Dr. Zuhal Abdul Kadir Drs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM. Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM. Dr. M. Sohibul Iman, M. Eng Anies R. Baswedan, Ph.D. Dr. Marwah Daud Ibrahim

sutradara baru, Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga. Perjuangan kaum perempuan di Indonesia jamak dinisbatkan kepada figur Raden Ajeng Kartini (1879-1904), puteri Bupati Jepara yang memelopori emansipasi di Tanah Jawa. Padahal, disamping Kartini masih banyak sosok lain semisal Martha Christina Tijahahu (1800-1818), Tjut Njak Dhien (1850-1908), Tjut Meutia (18701910), Maria Walanda Maramis (1872-1924), Dewi Sartika (1884-1947), Nyi Ageng Serang (1752-1828, Nyi Ahmad Dahlan (1872-1946), Hj. Rasuna Said (1910-1965), dan Rahmah elJunusiyah (1900-1969). Bila kita perhatikan sejumlah tokoh tersebut amat berjasa dalam beragam bidang, antara lain perjuangan fisik melawan penjajah Belanda, pendidikan anak dan kaum perempuan, dakwah dan pembinaan keumatan. Suatu fakta yang membanggakan, karena membuktikan kaum perempuan bukan hanya teman di ruang belakang rumah (dapur), seperti tersirat dalam istilah Jawa (kanca wingking). Pepatah Jawa lain yang menyebut sikap perempuan sebagai “surga nunut, neraka katut� (ikut suami/lelaki ke manapun, surga atau neraka) juga tak tepat. Karena Tjut Nyak Dien tampil memimpin rakyat Aceh sepeninggal suaminya, Teuku Umar, dengan gagah berani. Di masa kemerdekaan, sangat banyak tokoh perempuan yang memimpin lembaga publik. Kita catat beberapa figur yang tampil di puncak lembaga eksekutif: Maria Ulfah Santoso, Menteri Sosial (1946-1947); Soerastri Karma Trimurti, Menteri Perburuhan (1947-1948); Artati Marzuki Sudirdjo, Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (1964-1966); Lasijah Soetanto, Menteri Negara Peranan Wanita (1983-1987); Justika Sjarifuddin Baharsjah, Menteri Pertanian (1998); Erna Witoelar, Menteri Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (1999-2001); Rini Mariani Soemarno Soewandi, Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2001-2004); Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan (2004-2009); dan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (2004-2010).

Dewan Penyantun

Dr. (HC) Arifin Panigoro Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA. Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si Drs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.Si Farid Rahman, S.E., Ak. Bakhtiar Rakhman Sandiaga S. Uno Ir. Bambang Priantono, M.T. H. Albari, S.H.

Nyaris tak ada lapangan kehidupan, profesi atau jabatan publik apapun yang belum pernah diduduki oleh kaum perempuan. Meskipun demikian, tugas pembinaan keluarga dan pendidikan anak-anak tak boleh dilupakan, karena di situlah peran utama sebagai 'tiang penyangga kehidupan negara' (Al-nisaa imad albilad). Rumah tangga yang kokoh dan sakinah menjadi modal bagi pembangunan bangsa dan negara yang stabil dan sejahtera. Tak ada ketahanan sosial, ekonomi dan politik yang dapat terwujud tanpa didasari ketahanan keluarga dan masyarakat. Jelas, posisi perempuan menjadi sangat sentral. Bahkan, ada yang berwacana, situasi global mungkin akan relatif lebih damai, jika lebih banyak kaum perempuan yang memimpin negara-negara di dunia. Sebagian pengamat menyorot kepemimpinan perempuan (feminine leadership) via Angela Merkel, Kanselir Jerman, sebagai penyeimbang dalam perdebatan di Majelis Umum PBB. Juga, sosok Corazon Aquino yang memimpin Filipina di masa transisi pasca Ferdinand Marcos. Yang terkini, tampilnya Dilma Rousseff sebagai Presiden Brazil sejak 1 Januari 2011, setelah memenangkan pemilihan umum yang bebas. Dilma dipercaya akan mengangkat pamor Brazil sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang dikenal sebagai BRIC (Brazil, Rusia, India dan China). PPSDMS sejak lama menyadari pentingnya kontribusi kaum perempuan dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, asrama puteri dibuka di Jakarta sejak tahun lalu. Angkatan I PPSDMS Puteri ini, insya Allah, akan diikuti di kota-kota lain sesuai dengan dukungan donator dan sponsor setempat. Produktivitas dan kreativitas Peserta puteri/mahasiswi PPSDMS tak dikalah dibandingkan rekan putera/mahasiswa. Banyak di antara mahasiswi yang berprestasi dan menjadi pemimpin di organisasi kampus atau kemasyarakatan. Semoga lahir kepemimpinan baru dari kalangan perempuan Indonesia. Salam Redaksi

Pengurus

Drs. H. Musoli; Direktur Bachtiar Firdaus, MPP; Wakil Direktur Muhammad Ichsan, SE; Manajer Alumni Sapto Waluyo, M.Sc; Ast. Manajer Humas & Publikasi Adi Wahyu Adji, S.Si; Plt. Manajer Program Hudzaifah Hanum, Staff Bidang Alumni & Komunitas Lentera 20 Rubby Eka Saputra, S.Hum; Ast. Manajer Kemitraan : Fundraising dan IT Rudy Kurniawan, S.Sos; Staff Bidang Kemitraan : Eko Kurnia Saputra; Staff Bidang Kemitraan Astria Kartika Sari; Staf Bidang Adminkeu Slamet Bahari, S.Si; Bagian Umum Herry Wibowo, S.Sos; Staff Program Pratiwi Setiawati, S.Hum; Staff Program

Regional I Jakarta Putra

Regional I Jakarta Putri

Regional II Bandung

Regional III Yogyakarta

Regional IV Surabaya

Regional V Bogor

Ketua Regional Dr. Agustino. Z Supervisor Utama M. Try Sutrisno Gaus Supervisor Pendamping Budi Rahayu

Ketua Regional Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS Supervisor Utama Pratiwi Setiawati Supervisor Pendamping Asri Nur Aini

Ketua Regional Dr. Taufikurrahman Supervisor Utama Supriatna Supervisor Pendamping M. Ihsan Akhirulsyah

Ketua Regional Dr. M. Waziz Wildan, M.Sc. Supervisor Utama Trapsi Haryadi Supervisor Pendamping Adi Suharyanto

Ketua Regional dr. Arief Basuki, Sp.An Supervisor Utama Wawan Ismanto Supervisor Pendamping M. Khoirul Mubin

Ketua Regional Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr. Supervisor Utama Fatwa Dwi Adi Putra Supervisor Pendamping Nazrul Anwar

Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, Indonesia Telp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : info@ppsdms.org, Website : www.ppsdms.org


arahan pengurus

4 Etape Menuju Sukses Marwah Daud Ibrahim | Anggota Dewan Penasehat PPSDMS Mengelola hidup dan merencanakan masa depan merupakan hal yang penting dilakukan sebagai salah satu instrumen menggapai kesuksesan dalam hidup. Kesuksesan bagi seseorang bukan sekedar hak, namun menjadi sebuah kewajiban karena setiap manusia diciptakan dengan keunggulan dan modal sukses masing-masing, karena, sukses bangsa adalah akumulasi sukses individu.

K

esuksesan bisa direncanakan, karena kesuksesan tidah hanya di pengaruhi faktor potensi diri, namun juga karena kepandaian dalam menciptakan peluang dan adanya visi yang jelas. Melalui program Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan (MHMMD), diharapkan para pesertanya mampu memvisualisasikan jalannya menuju kesuksesan. Dalam program Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan (MHMMD), para peserta menjalani materi yang dibagi menjadi 4 Etape. Etape tersebut antara lain Pengenalan Potensi Diri, Cari dan Raih Peluang, Mengelola Hidup, Merencanakan Masa Depan. 1. Pengenalan Potensi Diri Pada bagian ini, setiap peserta diajak untuk mengenal potensi diri. Pengenalan potensi diri adalah sebuah keterampilan hidup yang sangat mendasar. Hanya dengan mengenal potensi diri dalam kerangka masa lalu, masa kini, dan masa depan, seseorang dapat berpikir positif memandang dirinya, orang lain, lingkungan, dan bangsanya. Singkatnya, setiap orang harus tahu potensi besar dirinya, tahu akar hidup dan budayanya, dan menyadari multidimensi hidupnya. Peserta

diajak memiliki mindset yang baik terhadap hidupnya sebagai sebuah mata rantai tak terputus dari peradaban dunia. Bila tercapai, maka pada gilirannya setiap individu dapat menghasilkan karya terbaiknya. Keterampilan ini membantu setiap peserta mengenal diri mereka secara utuh. 2. Cari dan Raih Peluang Orang sukses bukan semata-mata mereka yang tahu potensi, tetapi juga adalah mereka yang memiliki visi, pandai mencari, meraih,

Pada setiap langkah dan etape ini membutuhkan Golden Karakter yang diperlukan untuk sukses terutama sikap Jujur, Disiplin, Cerdas, Peduli, serta dilakukan berbagai pembiasaan Ibadah dan pembiasaan dalam memberi salam, senyum, sapa dan selalu siap untuk berbagi, saling mendukung dan memotivasi.

dan menciptakan peluang. Peluang sangat erat dengan potensi. Penting bagi setiap orang untuk mengenal sebanyak mungkin kesempatan dan peluang pengembangan diri berdasarkan potensi dasarnya. Selain itu, ia pun harus jeli melihat peluang berdasarkan perspektif tempat (kewilayahan). Bumi terhampar untuk manusia dan di hamparan itulah ada peluang bagi mereka yang siap. 3. Mengelola Hidup Pada fase ini, peserta diajak untuk memiliki keterampilan dalam menetapkan tujuan, cita-cita spesifik, dan fokus (pilihan pengabdian yang akan ditekuni). Mereka diharapkan dapat memvisualisasikan cita-cita dan target spesifik secara detil dengan membuat rencana dan merealisasikannya

lewat proses yang wajar. Proses menjadi sebuah keniscayaan. Tidak ada yang instant di dunia ini. Bahkan Allah SWT mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu harus melewati proses. 4. Merencanakan Masa Depan Fase penting lainnya adalah menyusun peta hidup, manajemen waktu, dan menetapkan role model. Keterampilan menyusun peta hidup akan sangat membantu untuk berpikir jangka panjang sebagai blue print atau grand design hidup. Instrumen ini mengajak Anda menempatkan masa lalu, masa kini, dan masa depan pada satu lembar kertas. Perjalanan waktu adalah sesuatu yang luar biasa cepat. Peta hidup ini akan diurai menjadi target dan aktivitas serta prioritas lima tahunan, tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Akhirnya, kita menyadari bahwa ada salah satu langkah menarik untuk sukses, yaitu memiliki role model (uswatun hasanah). Pada setiap langkah dan etape ini dijelaskan tentang Golden Karakter yang diperlukan untuk sukses terutama sikap Jujur, Disiplin, Cerdas, Peduli, serta dilakukan berbagai pembiasaan Ibadah dan pembiasaan dalam memberi salam, senyum, sapa dan selalu siap untuk berbagi, saling mendukung dan memotivasi.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

3


wacana

IPTEK dan Peradaban Manusia Diskusi Pasca Kampus bersama Rika Andiarti, Ph.D (Kepala Pusat Teknologi Dirgantara Terapan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)

J

Bagi setiap muslim, penguasaan dan pemanfaatan IPTEK harus dibingkai dengan paradigma Islam, yang menjadikan Syariah sebagai

ika kita berbicara tentang teknologi, maka kita juga harus bicara mengenai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (Scientific Method), sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari (Technology is the art of utilizing scientific knowledge) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam menunjang kehidupannya. Mengapa IPTEK sangat penting keberadaannya? Pertama, IPTEK dapat meningkatkan nilai hasil pemikiran, nilai keterampilan, mutu pelayanan serta nilai produk perangkat lunak dan perangkat keras. Kedua, IPTEK dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi suatu proses nilai tambah. Ketiga, IPTEK dapat meningkatkan saya saing Sumber Daya Manusia. Keempat, IPTEK dibutuhkan untuk mengamankan masa depan dan kualitas kehidupan dan ketentraman yang terus meningkat mutunya.

standarnya.

image.google

4

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

Disamping itu terdapat banyak manfaat dari IPTEK. Di antaranya yaitu kemudahan bagi hidup manusia, seperti teknologi komunikasi dan informasi, teknologi transportasi, teknologi elektronika/robotika, teknologi media cetak, teknologi pertahanan dan kemanan, dan lain sebagainya. Kedua, IPTEK dapat menguak kenyataan atau kebenaran, terutama teknologi forensik dan teknologi kedokteran. Ketiga, IPTEK dapat meningkatkan posisi tawar suatu bangsa. Bagi setiap muslim, penguasaan dan pemanfaatan IPTEK harus dibingkai dengan paradigma Islam, yang menjadikan Syariah sebagai standarnya. Oleh karena itu penguasaan IPTEK sangat dibutuhkan, karena hakikatnya konsep-konsep dasar perkembangan IPTEK yang sekarang ada adalah buah pemikiran para ilmuwan muslim zaman dahulu yang telah diklaim oleh negaranegara barat. Sekaranglah saatnya merebut kembali semua itu agar umat Islam semakin kokoh dan tidak selalu terjebak pada persoalan klasik yang justru memecah-belah. [PB]


o p i n i

Otonomi Daerah dan Perusakan Hutan image.google

Oleh : Anton Prasojo Tanggal 24 april 2011 lalu republik ini baru saja memperingati Hari Otonomi Daerah ke-15. Sepanjang kurun waktu 1999-2010, jumlah daerah otonomi baru mencapai 205 (7 provinsi, 164 kabupaten dan 34 kota). Jumlah perkembangan pemekaran daerah yang cukup besar. Lantas apa sebenarnya yang melatarbelakangi berbagai daerah di Indonesia ramai-ramai ingin berdiri secara otonom.

A

pakah ini sebagai salah satu bukti berakhirnya sistem sentralistik, semakin tingginya kemandirian untuk berani mengelola rumah tangganya sendiri atau justru ketidakpuasan dan hilangnya kepercayaan daerah terhadap pusat? Salah satu sektor yang tidak dapat dipisahkan dari otonomi daerah adalah kehutanan. Bagaimanapun juga hutan beserta isinya merupakan sumber daya penting bagi masing-masing daerah, terlebih lagi bagi kabupaten-kabupaten di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pertanyaan besarnya adalah, apakah selama lebih dari satu dasawarsa ini praktik otonomi daerah yang berkaitan dengan kehutanan sudah lempeng sesuai tujuan utamanya membawa rakyat dalam keadilan dan kemakmuran? Fenomena selama ini dilapangan memperlihatkan sektor kehutanan kurang mendapatakan perhatian yang serius. Alih-alih diperhatikan, dibeberapa daerah justru kehutanan dijadikan sumber suntikan dana berbagai tindakan penyelewengan praktik otonomi daerah. Sudah menjadi rahasia umum ketika tiba Pilkada di berbagai daerah, tiba pula masa kehancuran hutan. Sumber dayanya dieksploitasi secara besar-besaran untuk memuluskan langkah menuju kursi bupati,gubernur atau posisi lain yang menggiurkan. Kembali lagi keadilan dan kemakmuran rakyat yang menjadi tujuannya hanya isapan jempol belaka. Kemiskinan dan pengangguran di berbagai pelosok negeri ini masih terlalu besar besar. Angka kemiskinan yang dikeluarkan BPS terakhir mencapai 35 juta orang atau 13,33 persen dari jumlah penduduk yang mencapai sekitar 237 juta jiwa, sedangkan Bank Dunia melaporkan kemiskinan di Indonesia masih berkisar sekitar 100 juta (Kompas, 2011). Dan lagi kerusakan hutan semakin diperparah dengan mudahnya izin pengusaha kehutanan untuk mengeksploitasi hutan sebagai hasil kong kalikong dengan pejabat di daerah. Berdasarkan informasi Ditjen Bina Produksi Kehutanan Kementerian Kehutanan untuk tahun 2010 Ini saja terdapat 50 juta ha yang rusak. image.google Berbagai tindakan penyelewengan praktik otonomi daerah yang berkaitan dengan sektor kehutanan setidaknya bersumber dari dua hal. Pertama, rendahnya moralitas para elite politik. Campur tangan para elite politik dalam sektor kehutanan diharapkan bisa memperjuangkan kepentingan rakyat untuk mendapatkan hak-haknya. Yang terjadi justru berlomba-lomba memperkaya diri dan mengedepankan kepentingan kelompoknya. Janji-janji semasa hiruk-pikuk kampanye sudah luntur bersamaan dengan lunturnya moralitasnya sebagai pemimpin rakyat. Mereka cenderung meninggalkan rakyat yang secara jelas-jelas dalam demokrasi ini telah mengangkatnya menjadi pemimpin.

Bahkan, untuk merencanakan masa depan kehutanan yang menjadi bagian dari kehidupan, rakyat juga tidak dilibatkan. Rakyat dianggap tidak mumpuni untuk diajak duduk bersama merumuskan pengelolaan kehutanan mendatang. Alhasil, berbagai program yg berkaitan dengan sektor kehutanan sama sekali tidak menyentuh dan sesuai aspirasi rakyat. Kedua, kurangnya pengawasan dan penegakan hukum. Beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan program talkshow di TVRI yang menghadirkan Menteri Kehutanan (Zulkifli Hasan), Ketua GreenNet Indonesia (Transtoto Handadhari), Anggota DPR (Siswono Yudo H) dan sejumlah tokoh lain. Salah satu sesi di acara tersebut mengulas mengenai kehutanan dan otonomi daerah. Regulasi yang dilegalkan oleh DPR berupa UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ternyata menimbulkan banyak tumpang tindih peraturan antara pusat dan daerah. Ditambah dengan pengawasan dan penegakan hukum yang sangat minim dalam pelaksanaannya. Saat ini di Indonesia, orang nomor satu di kehutanan adalah Menteri Kehutanan. Tetapi lain soal di kabupaten-kabupaten yang diwilayahnya memiliki kawasan hutan. Penguasanya adalah para bupati beserta jajarannya. Begitu mudahnya izin pemanfaatan hutan dengan kedok bahwa pimpinan daerah adalah kepanjangan tangan dari pusat. Menteri kehutanananpun tidak mampu berbuat banyak. Bukankah sekarang para bupati sudah tidak fardu 'ain mendengarkan dan melaksanakan instruksi menteri kehutanan. Di era otonomi daerah, raja-raja kecil di kabupaten atau kotalah yg berkuasa. Kurang sekali adanya pengawasan serta penindakan hukum terhadap berbagai penyelewengan tersebut. Seakan semuanya sudah tidak peduli lagi akan nasib hutan dan jutaan rakyat yang hidup darinya. Lantas, sekarang apa yang bisa kita perbuat? Mengutip tulisan R Siti Zuhro, peneliti utama LIPI di harian kompas 26 april 2011 yang berjudul "Quo Vadis" Otonomi Daerah", diperlukan: reformasi. Kelembagaan daerah dan atau birokrasi lokal, secara konseptual maupun koprehensif, yang mencakup perbaikan birokrasi di pusat sampai daerah.

Kemiskinan dan pengangguran di berbagai pelosok negeri ini masih terlalu besar besar. Angka kemiskinan yang dikeluarkan BPS terakhir mencapai 35 juta orang atau 13,33 persen dari jumlah penduduk yang mencapai sekitar 237 juta jiwa, sedangkan Bank Dunia melaporkan kemiskinan di Indonesia masih berkisar sekitar 100 juta (Kompas, 2011).

Kemudian perbaikan penyelenggaraan Pilkada di 398 kabupaten dan 93 kota untuk melahirkan kepala daerah yang sesuai dengan harapan rakyat. Dan sekarang, mari giliran para pembaca sekalian bisa memberikan solusi apa yang paling tepat untuk segera dilakukan agar yang memiliki kepedulian akan hutan sebagai harta karun tak ternilai dari nenel moyang kita dapat diselamatkan di tengah era otonomi daerah yang semakin jauh dari tujuan. Penulis adalah Alumni PPSDMS Angkatan 3 Regional 3 Yogyakarta

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

5


peristiwa

Dari BNI SYARIAH untuk Indonesia Cerdas

S

abtu, 12 Maret 2011, Gedung PPSDMS kembali kedatangan tokoh istimewa. Kali ini, tokoh yang datang berkunjung adalah Bapak Rizqullah Thohuri, Direktur Utama BNI Syariah. Kehadiran beliau disambut dengan antusias oleh para peserta PPSDMS regional 1 Jakarta putra dan putri serta peserta PPSDMS dari regional 5 Bogor. Kedatangannya ke PPSDMS sebagai pembicara pada acara Dialog Tokoh, sebuah kegiatan yang diadakan setiap satu bulan sekali sebagai bagian dari program pembinaan peserta PPSDMS. Dialog Tokoh sendiri bertujuan meningkatkan pemahaman para peserta PPSDMS mengenai berbagai permasalahan langsung dari para tokoh yang berkecimpung didalamnya. Dialog tokoh kali ini membahas tentang dunia sektor swasta sebagai salah satu dari tiga sektor dalam kehidupan selain sektor publik dan sektor ketiga, terutama peran perbankan syariah dalam sektor ini serta peluang dan tantangannya. Tema dari Dialog Tokoh tersebut adalah “Dari BNI Syariah untuk Indonesia yang Lebih Cerdas�. Acara Dialog Tokoh dibuka oleh MC, Yasir Mukhtar (mahasiswa ilmu komunikasi, FISIP UI) dan diawali dengan tilawah yang dibawakan oleh yasir Arafat (mahasiswa fisika, FMIPA UI). Selanjutnya semua yang hadir di ruangan tersebut berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia raya, mars PPSDMS,

serta membaca dengan khidmat idealisme kami. Kemudian diputarkan video sewindu PPSDMS, sebuah rekam jejak dari perjuangan PPSDMS untuk mencetak pemimpin-pemimpin bangsa. Direktur PPSDMS, Drs. Musholli, memberikan sambutan yang hangat dan menyampaikan kembali bagaimana perjuangan PPSDMS hingga bisa sampai saat ini. Acara dilanjutkan dengan paparan materi yang disampaikan oleh bapak Rizqullah Thohuri, dia membuka materinya dengan menyampaikan bahwa tempat kita bekerja harus dijadikan rumah kedua, karena sudah sama-sama diketahui waktu yang dihabiskan di tempat kerja sangat banyak bahkan bisa melebihi waktu di rumah yang sebenarnya. Oleh karena itu BNI syariah berusaha agar semua yang bekerja di BNI syariah harus merasa berada di rumah kedua ketika bekerja. Berikutnya pak Rizqullah Thohuri menyampaikan sekilas mengenai BNI Syariah dan perkembangannya hingga saat ini. Nilai utama yang dijunjung adalah amanah dan jamaah, dengan nilainilai tersebut diharapkan semua pihak yang terjun dalam perbankan syariah dapat bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi prinsip keadilan. Materi dari pak Rizqullah Thohuri ditutup dengan menyampaikan pada peserta bahwa tanggung jawab manusia jangan pernah dilupakan, yaitu pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama sendiri. Setelah Sesi pertanyaan dan diskusi, acara Dialog Tokoh ditutup dengan penandatanganan kerjasama antara PPSDMS dan BNI syariah. Kerja sama ini muncul sebagai bentuk tanggung jawab bersama yang dimiliki oleh kedua belah pihak dalam membangun peradaban umat Islam yang madani. Kesan kekeluargaan pun semakin terasa setelah semua peserta dan pak Rizqullah Thohuri berfoto bersama.

Malam Apresiasi Donatur Beasiswa IPB

P

ada hari Rabu, 23 Maret 2011, PPSDMS mendapatkan kehormatan diundang dalam acara Malam Apresiasi Donatur Beasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara yang bertempat di Ballroom Botani Square Bogor itu dihadiri oleh para pimpinan dan perwakilan institusi yang memberikan beasiswa kepada para mahasiswa IPB yang memerlukan bantuan pendidikan. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pementasan musik dan tari dari para mahasiswa penerima beasiswa. PPSDMS diundang sebagai salah satu institusi pemberi beasiswa yang tidak hanya memiliki perhatian terhadap pembinaan mahasiswa aktif berprestasi , namun juga memberikan program-program yang komprehensif bagi para peserta untuk disiapkan menjadi calon pemimpin masa depan. Dalam sambutannya, Rektor Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc, mengucapkan terima kasih kepada seluruh perusahaan maupun insitusi yang telah berkontribusi dalam membantu para mahasiswa untuk dapat terus melanjutkan pendidikannya di IPB. Semoga dengan acara tersebut. Hubungan antara IPB dengan institusi pemberi beasiswa semakin terjalin erat dan kontribusi yang diberikan akan terus berlanjut.

6

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011


Regional 1 Putra & Putri

Leadership Inspiration PPSDMS NF bersama Direktur BNI Syariah Bpk. Rizqullah Thohuri dengan tema “Dari BNI Syariah untuk Indonesia yang Lebih Cerdas”. Dalam acara ini juga berlangsung penandatanganan perpanjangan kontrak perjanjian kerja antara BNI Syariah dengan PPSDMS

Senin, tanggal 21 Maret 2011 yang lalu, Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri (PPSDMS NF) mengadakan Dialog Tokoh bersama founder PPSDMS NF

yaitu Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim di gedung auditorium utama PPSDMS NF pukul 19:00 WIB. Diskusi hangat selama kurang lebih 120 menit itu bertemakan Strategi Mobilitas Vertikal dan Horizontal. Tema tersebut memberikan pencerahan kepada peserta bahwa

sebagai seorang pemimpin sejati kita harus bekerja secara sungguh-sungguh dan totalitas. Dengan bekerja secara sungguh-sungguh dan totalitas kita akan memetik hasil yang manis. Dengan bekerja bersungguh-sungguh dan totalitas akan membuat kita banyak dikenal orang karena kemampuan dan akhlak kita yang baik. Bekerja sungguh-sungguh dan totalitas tersebut pula harus pula dilandaskan oleh keikhlasan demi menggapai ridho Allah, pencipta alam semesta.

Regional 1 Jakarta Putra Bertempat di auditorium PPSDMS, Jl.Lenteng Agung Raya (7/3), PPSDMS regional I mengadakan acara Dialog Paska Kampus dengan mendatangkan Shohibul Iman. Dialog ini dihadiri oleh 30 peserta PPSDMS putra dan 30 pesera PPSDMS putri. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00-22.00 WIB ini bertema “Pemahaman Tiga Sektor Kehidupan”.

Shohibul Iman menuturkan bahwa pembangunan di sebuah negeri ditopang oleh 3 sektor. Pertama, sektor publik, yakni sektor yang ditangani pemerintah. Ini mencakup peraturan pemerintah dan berbagai regulasi. Sektor kedua adalah sektor privat. Ini adalah sektor bisnis. Sektor ketiga adalah masyarakat yang terdiri atas yayasan, NGO, dan semacamnya. PPSDMS adalah contoh sektor ketiga. Ketiga sektor ini saling mendukung dan saling menopang. Jika ada salah satu yang tidak optimal, maka yang lain akan tidak optimal juga.

Regional 1 Jakarta Putri Regional 1 Jakarta Putri menggelar Dialog Tokoh bersama Azimah Subagyo, S.Sos, Sabtu 5 Maret 2011. Pembicara merupakan Ketua Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) yang memaparkan permasalahan pornografi di Indonesia. Dialog Tokoh kali ini lebih banyak membahas fakta-fakta mengenai pornografi yang terjadi di Indonesia serta peran dari Masyarakat Tolak Pornografi yang di ketuainya dalam upaya mengurangi pornografi dan dampaknya terhadap masyarakat

Sabtu, 19 Maret 2011 terselenggara Kajian Kepemimpinan Perempuan, salah satu agenda rutin dwi bulanan peserta PPSDMS Regional 1 Jakarta Putri. Kajian yang bertempat di Ruang Eksekutif Gedung PPSDMS Pusat ini mengangkat tema “Feminisme dan Perempuan Indonesia” dan menghadirkan narasumber Dr. Ida Ruwaida, S. Sos, M.Si., peneliti sekaligus dosen pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kajian yang berlangsung selama dua jam ini membahas tentang seluk beluk feminisme dan kaitannya dengan perempuan Indonesia.

7


Regional 2 Bandung Pada hari Ahad, 13 Maret 2011 pukul 14,00-16,00, para peserta PPSDMS regional II mengadakan Dialog Tokoh bersama Bapak Riza Zacharias, owner PT. Sygma Examedia Arkanleema. Topik yang dibahas adalah tentang Teori Negosiasi. Materi DT dirasa pas karena bulan ini beberapa mahasiswa ITB sudah berniat untuk memulai berwirausaha berkat bantuan dari program Dikti, yaitu dalam Program Wirausaha Mahasiswa (PMW) ITB. Rupanya teori negosiasi ini tidak hanya digunakan saat berbisnis, namun juga bisa digunakan untuk kehidupan kita sehari-hari. Pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2011, Asrama PPSDMS Regional II Bandung mengadakan Dialog Paska Kampus bertema “Mengupas Peluang Strategis Karir pada Bidang Kedokteran dalam Mewujudkan Indonesia yang Lebih Baik dan Bermartabat”. Pemateri bernama Surahman Sjah Samsudin, beliau adalah seorang dokter dari rumah sakit Jantung Indonesia (RS Harapan Bogor). Pada kesempatan kali ini diskusi lebih banyak membahas mengenai hikmah dibalik gerakan shalat secara ilmu kesehatan. Perbedaan – perbedaan dalam gerakan shalat bisa ditimbang menurut ilmu kesehatan. Memang dalil antara perbedaan yang satu dengan perbedaan yang lain bisasama – sama kuat. Jadi, beliau mengatakan bahwa ilmu kesehatan hanya bisa menjelaskan bukan untuk menentukan mana yang harus dipilih. Kita bisa menimbang – nimbang sendiri manfaat terbaik dari dalil yang sama kuat tersebut. Adapun sisi peran strategis sebagai tenaga kesehatan dibahas secara lugas dengan menceritakan kisah perjuangan sang tokoh ketika ditugaskan untuk praktek daerah pedalaman Kalimantan.

Regional 3 Yogyakarta Diskusi Paska Kampus pada Bulan Maret 2011 ini terasa berbeda dengan Diskusi Paska Kampus bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan narasumber yang dihadirkan merupakan seorang alumni PPSDMS Nurul Fikri Regional 3 Yogyakarta Angkatan 2, yang saat ini bekerja di Sekretariat Negara. Sehingga Diskusi berjalan dengan santai dan terasa mengasyikkan. Sebelum masuk ke pembahasan yang serius mengenai “Tantangan sebagai Birokrat”, Mas Agung menceritakan kehidupan berasrama di saat beliau masih menjadi peserta. Diskusi semakin menarik ketika Mas Agung menceritakan sekilas sosok Mas Trapsi (Supervisor Utama) dahulu, ketika menjadi peserta. Setelah itu Mas Agung memaparkan mengenai beberapa hal terkait bagaimana membangun karier, tantangan dan masalah yang dihadapi sebagai seorang birokrat. Diskusi semakin menarik ketika Mas Agung membuka sesi tanya jawab. “Sejarah adalah guru bagi kehidupan, sehingga tidak berlebihan ketika Bung Karno menyebutkan “JASMERAH”, jangan lupakan sejarah. Orang meksiko menyebutnya historia vitae magistra. Ketika bicara tentang sejarah umat Islam terutama kepemimpinan Islam di Indonesia, ini dimulai pada abad 11 M dengan masuknya komunitas muslim yang ditandai dengan adanya situs makam Fatimah binti Maimun yang berada di Gresik” Itulah sepenggal materi yang disampaikan pada acara Dialog Tokoh Regional 3 Yogyakarta bersama Ust. Jazir ASP- Takmir Masjid Jogokaryan Yogyakarta, dengan Tema: “Sejarah Kepemimpinan Nasional”, pada hari Rabu, 30 Maret 2011.

8


Regional 4 Surabaya

Dialog Tokoh 1 Regional 4 Surabaya bersama Bapak Puji Karyanto, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Bahasa dan Sejarah Unair. Dialog Tokoh kali ini membahas tema mengenai “Urgensi Seni dalam Kepemimpinan di Indonesia”.

Salah satu kegiatan pekanan yang dilakukan oleh para peserta Regional 4 Surabaya adalah Muroja'ah atau setoran Hafalan Peserta regional 4 surabaya. Hal ini dilakukan diseluruh regional dengan tujuan para peserta ketika lulus dari PPSDMS setidaknya hafal 2 juz Al Qur'an.

Dialog tokoh 2 regional 4 surabaya bersama dr.Mdanu Maryoto Teguh,Sp.Og, dokter ahli bedah kandungan sekaligus ahli di bidang teknologi kedokteran Unair dan didampingi oleh ketua regional 4 surabaya yang juga sesama rekan se-profesinya yaitu dr.Arif Basuki. Pada dialog Tokoh kali ini mengangkat tema mengenai “Teknologi dan Kepedulian Bangsa”

Kegiatan rutin setiap pekan lainnya adalah KIP atau Kajian Islam Pekanan, dimana peserta PPSDMS dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok tersebut didampingi oleh satu orang pembina untuk mengupas nilai-nilai islam dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan. Gambar disamping adalah aktivitas KIP regional 4 Surabaya yaitu kelompok ITS 1 bersama Ust.Arif Fakhrudin.

Regional 5 Bogor SENIN, 21 Maret 2011, pada Dialog Tokoh (DT) kali ini, PPSDMS Regional 5 Bogor mengundang salah seorang yang berpengaruh di IPB. Beliau juga pembicara yang memiliki pemahaman luar biasa dan mampu berpikir out of the box. Beliau adalah Dr. Arif Satria.

Pak Arif mengangkat tema “Pembangunan Indonesia Berwawasan Lingkungan”. Beliau tidak hanya memfokuskan pembahasannya pada lingkungan. Namun, beliau juga mengajak peserta PPSDMS Regional 5 untuk menggali bagaimana isu-isu lingkungan yang berhembus saat ini bisa mendunia, bahkan mempengaruhi sebagian mind set masyarakat awam.

9


the champions PRESTASI PESERTA PPSDMS Periode Maret 2011 Regional 1 Jakarta - Putra Aditya Rinus P Putra, Teknik Kimia, FT UI 2008, Juara I Mahasiswa Berprestasi FT UI 2011, menerima Accapetance Letter untuk persentasi paper di Bangkok, Thailand 28-29 Mei 2010, dengan judul karya tulis “Third Generation Of Biofuel: "Nutrient Utilization Of Tofu Biowaste As A Growth Medium Of Microalgae Chlorella Vulgaris For Completing The Problem Of Global Warming, Environmental Pollution, and The National Target Of Biofuel For Indonesia Energy Mix 2025”

Avina Nadhila Widarsa, Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI 2008, Juara III Mahasiswa Berprestasi FISIP UI 2011; Artikel Opini dimuat di Suara Mahasiswa Harian Seputar Indonesia, berjudul Media dan Mitigasi Bencana, Sabtu 12 Maret 2011

Arry Rahmawan Destyanto, Teknik Industri, FT UI, 2009, Ketua tim pembuatan karya tulis ilmiah material proses produksi dengan judul, “Peningkatan Hardness dan Tensile Strength pada Aluminium Alloy 6061 dengan Metode Precipitation Hardening dan Rekayasa Mikrostruktur MMC Al-TiB2.” bersama Candra Bangun Wiguna.

Noviandri Nurlalili Khairina, Ilmu Ekonomi FE UI 2008, Juara III Mahasiswa Berprestasi FE UI 2011

Yasir Arafat, Fisika, FMIPA UI, 2009, Juara 1 (satu) Debat Bahasa Indonesia dalam STQ (Seleksi Tilawatil Qur'an) UI, 4 Maret 2011; Juara 2 (dua) Fahmil Qur'an (Cerdas Cermat kandungan Al Qur'an) dalam STQ (Seleksi Tilawatil Qur'an) UI, 4 Maret 2011; Terpilih sebagai Ketua Umum Paguyuban FORKOMA (Forum Komunikasi Mahasiswa dan Alumni) UI asal Banten.

Siti Zahara Triani Putri, Akuntansi, FE UI 2008, Artikel opini dimuat di Suara Mahasiswa Harian Seputar Indonesia, berjudul “Kepemimpinan Lokal Mengurangi Kepanikan”, 17 Maret 2011

Regional 2 Bandung

Regional 3 Yogyakarta

Abdullah Kholifah, Manajemen, FE UNPAD 2009, delegasi ISEG FE UNPAD dalam TEMILNAS ke-X dan Olimpiade Ekonomi Islam tingkat Nasional di Banjarmasin (14-16 Maret 2011)

Muhammad Reza S. Zaki, Ilmu Hukum, FH UGM 2008, Tulisan dimuat di : a. Okezone.com, “Humanisme Justicia dalam Koalisi”, 10 Maret 2011; b. Media Indonesia, “Negara Politik bukan Negara Hukum”, 16 Maret 2011; c. Harian Jogja, “Libya dan Revolusi Dunia”, 29 Maret 2011; d. Republika, “Piercing The Corporate Veil”, 31 Maret 2011.

Furkon, Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD 2008, meraih Juara II Lomba Karya Tulis Mahasiswa Ilmiah Al-Quran tingkat UNPAD

Pepri Saputra, Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM 2009, Delegasi Indonesia dalam Asian International Models of United Nations di Peking University, Beijing, RRC pada tanggal 24-27 Maret 2011.

Deden Amwar, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, FE UNPAD 2008, terpilih menjadi Presiden BEM KEMA FE UNPAD 2011/2012; paper berjudul “Analysis of the Development of BMT and its Implication for Islamic Marketing Model” lolos dalam acara Global Islamic Marketing Model, Dubai, Uni Emirat Arab,

Faisal Arief Kamil, Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM 2009, Delegasi Indonesia dalam Asian International Models of United Nations di Peking University, Beijing, RRC pada tanggal 24-27 Maret 2011.

Regional 4 Surabaya

10

Regional 1 Jakarta – Putri

Regional 5 Bogor

Achmad Choiruddin, Statistika, FMIPA ITS 2009, Juara 1 English Debate Competition on Science and Mathematics Faculty Tingkat Universitas diselenggarakan oleh BEM FMIPA ITS.

Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA IPB 2009, Presentasi Karya Tulis Bioethanol Production Using Phase One Bacterium Clostridium thermocellum With Raw Materials Industrial Waste Agar (Gracillaria sp.) dalam The 2nd Annual Indonesian Scholars Conference in Taiwan [AISC-Taiwan 2011]; juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL) ITS Surabaya.

Mohammad Fauzi Setiawan, Psikologi, Fakultas Psikologi UNAIR 2009, tulisan berjudul “Mahasiswa, antara Kuliah dan Kampung Halaman” dimuat di okezone.com 16 Maret 2011.

Rinaldy Ardana Harahap, Biokimia, FMIPA IPB 2009, Tulisan dimuat di : a. Okezone.com, “Terapi bagi Narapidana”, 10 Maret 2011; b. Suara Merdeka online, “Instrumental Digital dalam Penjara”, 11 Maret 2011; c. Okezone.com, “Leadership Mahasiswa dalam Socioagropreneur”, 29 Maret 2011; d. Media Indonesia Online, “Penyediaan dan Pembangunan Infrastruktur demi Indonesia” 7 Maret 2011.

Wildan Alfian Noor, Farmasi, Fakultas Farmasi, UNAIR, 2008, Tulisan dimuat di : a. Okezone.com, “Pengajar Vs Kekuasaan, Bagaimana Mahasiswa Bersikap”, 3 Maret 2011; b. Okezone.com, ”Mengimplementasikan Tanggap Bencana di Indonesia”, 15 Maret 2011; c. Okezone.com, “Leadership Mahasiswa dalam Socioagropreneur”, 29 Maret 2011; d. Mendapatkan pendanaan dari DIKTI-PKMT berjudul “Sleep and Wake Up Machine sebagai sarana dalam mengoptimalkan tidur anda”

Ahmadun, Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta IPB 2008, Pemenang Utama (Juara 1) Anderson Tanoto Busines Plan Competition 2011.

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011


alumni

Edwin Nofsan Naufal Pemuda Bersahaja Berprestasi Luar Biasa

S

emasa kuliah, Edwin Nofsan Naufal, demikian nama lengkapnya, sangat prihatin dengan masalah pendidikan nasional. Sejak memulai studi sarjana di fakultas psikologi Universitas Indonesia pada tahun 2004, Edwin merasakan betul bagaimana kawan-kawannya dari kalangan yang kurang mampu, begitu terbebani dengan liberalisasi di dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan tinggi.

Perawakannya tampak begitu sangat bersahaja. Tapi, siapa yang menyangka bahwa semasa kuliahnya dahulu, pria kelahiran Makassar, 9 April 1987 ini adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia periode 2008.

“Universitas Indonesia (dan juga kampus-kampus negeri terbaik lainnya) tidak lagi menjadi representasi kampus rakyat, hanya orang-orang kaya yang bisa menikmati pendidikan di kampuskampus terbaik di Indonesia ini� ujarnya. Bagaimana tidak, sejak adanya Undang-Undang kampus negeri sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan kemudian berubah menjadi Badan Hukum Pendidikan (BHP), kampuskampus terbaik, terutama UI mulai menarik biaya pendidikan dari masyarakat dan membebankannya kepada peserta didik. Melihat realitas ini Edwin yang kemudian mendapat amanah sebagai Ketua BEM UI, terus berupaya mengkritik dan menggagalkan undang-undang yang meliberalkan dunia pendidikan nasional tersebut. Selain aktif di kegiatan kampus, Edwin juga memiliki aktifitas di luar kampus. Bersama rekanrekannya di tempat tinggalnya, Tanggerang, Edwin membuat sebuah komunitas independen yang konsern terhadap upaya perbaikan pendidikan di Kota Tanggerang, yang diberi nama Excellence Institute. Komunitas ini aktif memberikan berbagai pelatihan dan penyuluhan kepada siswa-siswa dan bahkan tenaga pengajar di Kota Tanggerang. Selesai menamatkan pendidikan sarjana dan juga amanahnya sebagai Ketua BEM UI, Edwin memilih berkiprah di dunia entrepreneur. Baginya, menjadi pengusaha merupakan salah satu upaya memberdayakan masyarakat dan juga membuka lapangan kerja, yang saat ini semakin terbatas. Jika teman-temannya yang lain mengalami kesulitan mencari pekerjaan setelah kelulusannya, maka Edwin justru mengalami hal yang sebaliknya, kesulitan mencari pekerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Komitmen Edwin pada upaya perbaikan dunia pendidikan terus berlanjut di dunia paska-kampus. Karenanya, wilayah kewirausahaan yang dipilihnya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Jalan kewirausahaan ini dipilihnya setelah sebelumnya bergulat beberapa waktu di dunia filantropi dan menyelami ilmu sebagai tenaga pengelola di sebuah lembaga bimbingan belajar. Pada tahun 2009, Edwin bersama tiga orang rekan lainnya mendirikan sebuah lembaga pelayanan bimbingan dan pelatihan pendidikan, yang mengambil nama komunitasnya Excellence Institute (EXIST). Hingga kini, EXIST telah melayani lebih dari ratusan pelajar di Kota Tanggerang dan sekitarnya, serta membuka satu unit cabang pembantu dalam memberikan jasa pelayanan bimbingan belajar, serta mempekerjakan puluhan tenaga pengajar. Rencananya, tahun ini pun akan membuka cabang kedua. Pemuda yang kini telah berkeluarga dengan satu orang istri dan satu orang puteri ini, terus konsisten dengan cita-citanya untuk berkontribusi dalam upaya perbaikan dunia pendidikan nasional. Ketika ditanya apa impian terbesarnya, Edwin dengan penuh semangat mengatakan “ingin mempunyai yayasan pendidikan dari tingkat pre-school hingga perguruan tinggi yang mampu mengakselerasi kualitas SDM Indonesia, tanpa harus terbebani dengan beratnya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung!�. [KHH]

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

11


profil mitra Dewan Penyantun PPSDMS

Farid Rahman Farid Rahman, SE, MBA Lahir di Jakarta pada tahun 1958, beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Serta memperoleh gelar MBA dari Golden Gate University, San Fransisco, USA.

K

arirnya dirintis mulai tahun 1984 sebagai corporate banking di Bank Duta, kemudian menjadi Chief Executrive Officer Duta International Finance Co.Ltd (anak perusahaan Bank Duta yang berkedudukan di Hongkong), kemudian menjadi International Banking Division Head Bank Duta Kantor Pusat. Sejak tahun 1994 beliau menjabat sebagai direktur utama Bank Saudara, bagian dari Medco grup yang bergerak dalam bidang perbankan. Selain itu, Farid Rahman juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perbanas untuk periode 2009-2012. Bank Saudara yang dipimpinnya masuk dalam jajaran 200 perusahaan publik terbaik yang berskala menegah-kecil seAsia Pasifik versi majalah Forbes setelah melalui seleksi bersaing dengan 12.930 perusahaan di wilayah itu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh anak pendiri majalah Forbes, Christopher Forbes kepada Farid Rahman pada 23 November 2010. Uniknya, Bank Saudara merupakan satu-satunya perusahaan publik di Indonesia yang mendapat penghargaan tersebut. Disamping sebagai satu-satunya perusahaan yang bergerak di industri perbankan yang masuk dalam daftar tersebut. Selain memperoleh penghargaan dari FORBES, Perseroan berhasil mempertahankan predikat “Sangat Bagus” untuk ke 8 kalinya serta mendapatkan predikat Bank Sehat dari Majalah InfoBank. Jika dirunut jejaknya, bank ini adalah institusi bisnis keuangan tertua di Indonesia yang dikelola sektor swasta pribumi. Cikal bakalnya berawal dari sebuah pasar di sudut Kota Bandung pada 18 April 1906.

12

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

Konon, urang pasar ini adalah se-kawanan serdadu Diponegoro yang memilih jalur berdagang daripada bertempur. Hikayat lain menyatakan mereka adalah orangorang dari kerajaan Demak yang terdesak dan lari ke Cirebon hingga ke Karesidenan Priangan dan menetap di Pasar Baru Bandung menjadi saudagar. Dalam perjalanan waktu, sekelompok saudagar di situ membuat langkah untuk membentuk perkumpulan yang bertujuan memudahkan mereka melakukan kegiatan berniaga. Saat ini, fokus Farid Rahman adalah meningkatkan kinerja dari Bank Saudara diantaranya dengan fokus pada segmen Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terutama segmen-segmen yang belum banyak digarap oleh lembaga keuangan lain. Saya ingin menerapkan rasa kebersamaan untuk mencapai satu tujuan. Saya berharap para pegawai bekerja tidak berdasarkan rasa takut, tetapi saling menghormati satu sama lain. Selain itu, nilai kejujuran dan integritas juga wajib dimiliki tiap pegawai. Misi saya ingin membawa Bank Saudara ke kelas menengah perbankan nasional. “Agar bank yang telah melalui lintasan waktu yang panjang ini (baca: Bank Himpunan Saudara) dapat lebih survive di masa yang akan datang,” pungkasnya.


Laporan Donasi Februari 2011

donasi anda

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

13


laporan keuangan

Laporan Keuangan bulan Februari 2011 DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

TANGGAL 12/9/2009 14/9/2009 15/9/2009 15/9/2009 17/09/2009 17/09/2009 18/09/2009 25/09/2009 1/10/2009 28/10/2009 13/11/2009 14/11/2009 23/11/2009 28/12/2009 6/1/2010 16/1/2010 10/2/2010 9/3/2010 30/3/2010 7/4/2010 8/4/2010 17/06/2010 27/07/2010 22/08/2010 26/08/2010 22/02/2011

NAMA Dr. Hengki Ferdianto (Alumni) Rahmatri Mardiko (Alumni) Regional V Bogor Via Fitrah (Alumni)--Ari Tri Arief Aprizal (Alumni) Bpk.Ronny K. Moentoro (dr. Rubby) Lukman Rosyidi, ST (LP3T NF) Febrian Asrul (Alumni) Refi Kunaefi (Alumni) Sofwan Al Bana (Alumni) Tri Aji Nugroho Aresto Yudho (Alumni) Kindi Miftah (Alumni)--Reg.1 Angkt 2 Agung Firmansyah Andi Estetiono Alumni Regional 2 Via Yogi Alwendra Berno Fisahwan Dr. Yeresti Saini (Via Faisal Karim ) Reg.1 Dr. Yeresti Saini (Via Faisal Karim ) Reg.1 Mohammad Nuryazidi Ibu Rian Sulistiowati Bachtiar Firdaus Ahda Afif Rasyidi DR Rahmat Fauzi Hamba Alloh (Tidak ada nama) Joko Waluyo Widodo Hengki Ferdianto (Alumni) TOTAL

Peruntukkan Pembangunan 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 2 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 2 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Tanah 2 m2 Tanah 4 m2 Tanah 1 m2 Tanah 1 m2 Pembangunan 2 m2 Tanah 2 m2 Pembangunan 1m2 Tanah Tanah 1 m2 Pembangunan Tanah 1 m2

TOTAL 2,000,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 2,400,000 1,200,000 1,200,000 2,400,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,250,000 1,250,000 2,400,000 4,800,000 1,200,000 1,200,000 3,000,000 2,400,000 2,000,000 1,400,000 1,200,000 3,000,000 1,200,000 45,100,000

VIA BCA GIRO BSM BSM BSM TUNAI BCA GIRO MANDIRI MANDIRI TUNAI BCA GIRO BANK TUNAI TUNAI BCA GIRO MANDIRI/TUNAI BNI SYARIAH TUNAI TUNAI BCA GIRO TUNAI TUNAI MANDIRI (TAB. BISNIS) BSM LENTERA 20 MANDIRI BCA GIRO BCA GIRO

PENERIMAAN

BIAYA PUSAT

DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH Dan PEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR No TANGGAL 1 2 3 29/03/2010 17/5/2010 17/5/2010 4 02/6/2010 5 07/06/2010 6 08/06/2010 7 12/8/2010 8 31/8/2010 9 7/9/2010 10 7/9/2010 11 19/10/2010 17/12/2010

NAMA Ir. Bambang Prihantono, MT Drs. Musoli MEDCO FOUNDATION Pinjaman dari Pak Musoli Pinjaman dari Yayasan Nurul Fikri Drs. Musoli Ir. Bambang Prihantono, MT MEDCO FOUNDATION MIEN R UNO FOUNDATION MEDCO FOUNDATION Ronny K. Moentoro Soelemi Bantuan Gubernur Jawa Barat Gubernur Jawa Barat

Peruntukkan Pembelian Tanah Pembelian Tanah Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan

TOTAL VIA 100,000,000 50,000,000 100,000,000 MANDIRI 50,000,000 80,000,000 KAS PPSDMS 50,000,000 TUNAI 26,000,000 BSM 100,000,000 MANDIRI 5,000,000 BCA 100,000,000 BCA 1,000,000 TUNAI 50,000 TUNAI 200,000,000 MANDIRI 100,000,000 Mandiri

BIAYA REGIONAL

LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS) BULAN FEBRUARI 2011 130,837,239 287,500,452

111,999,238 3,000,000 116,188,238 171,312,214

800,759,356

14

Future Leaders-Newsletter PPSDMS, Maret - April 2011

PENDAYAGUNAAN DANA


PPSDMS NF email account : donasi@ppsdms.org



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.