Majalah Interaksi Summer 2022

Page 1

INTE MAJALAH SUMMER (2022) -RAKSI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG

Tim

Penyusun

Interaksi Summer 2022

Pemimpin Redaksi

Ghafi Reyhan

Desainer Utama

Safira Marini Wikantyasning

Penulis

Alithea Revata Jonathan Widjaja Odilia Sonya Gitarani

Sayyed Ali Rafi, S Si Siti Mahsadinar Zams

Desainer

Giovanni Muhammad Raditya Hugo Harsha

Karenina Adhimulia

Moudisha Zeeva D’Angeleigh

Fotografer

Jeremy Dasa Ariel Siburian Muhammad Alif Fathan Aditya Wibowo William Budiman

Foto Cover oleh Muhammad Alif Fathan A W

1
Foto oleh
William Budiman

Daftar Isi

Mencari Beasiswa di Jepang Siti Mahsadinar Zams

Mencari Lab dan Pembimbing Pascasarjana di Jepang Sayyed Ali Rafi

Hoken: Asuransi Andalan Mahasiswa Asing di Jepang Odilia Sonya Gitarani Mencari Magang di Jepang bagi Mahasiswa Asing Alithea Revata

Seluk-beluk Utilitas Umum di Jepang Jonathan Widjaja

6
Serba-Serbi Kehidupan di Jepang 5 7 11 13 15 19 Editorial Interaksi Spring 2022 Ghafi Reyhan
3 Interaksi Summer 2022
21 Daftar Isi PPIJ Bergerak Kolase Foto Kegiatan PPIJ: “PPIJ Dalam Gambar” Cerita Pendek “Atap Terbalik” Awe Hmmg Wawancara Bersama Anastasya Wulandari Hasyim 4 Interaksi Summer 2022 23 25 31

Menilik Perjalanan

Belakangan

Mengapa melakukan

Pertanyaan yang terlihat cukup sederhana ini memiliki beragam implikasi bagi sebagian besar kegiatan sehari hari Awalnya, pertanyaan ini terkesan sebagai sebuah pembenaran terhadap kegiatan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya dan sepatutnya dijawab sebelum melakukan setiap kegiatan. Kenyataannya, pertanyaan tersebut lazimnya hanya bisa dijawab setelah melakukan kegiatan yang akan dilakukan dan menunggu sebuah jawaban konkret dari pertanyaan tersebut untuk menjadi pendorong aktivitas hanya berujung pada hari yang surut produktivitas.

Begitu pula dengan kegiatan kegiatan yang diselenggarakan Biro Publikasi periode ini Pada awal periode kepengurusan sekitar bulan Oktober tahun lalu, konten dan berbagai kegiatan lain yang diselenggarakan selama setahun belakangan umumnya didasarkan pada data engagement media sosial, program kerja Biro Publikasi periode sebelumnya, maupun visi misi kepengurusan PPI Jepang periode ini. Seiring berjalannya waktu, peran utama dan landasan program program Biro Publikasi semakin tersingkap, yaitu untuk menjadi jendela dua sisi bagi para mahasiswa Indonesia di Jepang, pembaca yang tertarik untuk melanjutkan studi di Jepang, dan khalayak umum.

Di satu sisi, Biro Publikasi menjadi sebuah jendela yang memberikan pandangan mengenai beragam unsur kehidupan di Jepang, mulai dari budaya, kehidupan sehari hari, maupun kehidupan akademis dan kemahasiswaan Di sisi lain, Biro Publikasi berharap untuk dapat menjadi jendela yang memberikan pandangan ke luar dan ke depan bagi para mahasiswa Jepang di Indonesia dengan menjadi platform bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan tulis menulis mereka dan menyorot kegiatan kegiatan non akademis para mahasiswa Indonesia di Jepang

Pada penghujung periode kepengurusan PPIJ dan edisi terakhir Majalah Interaksi ini, Biro Publikasi PPIJ berharap bahwa kami telah berhasil menjadi jendela yang menyediakan potret yang jelas bagi para pembaca kami Kami juga ingin menggunakan editorial kali ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya bagi para pembaca yang telah setia mendukung dan menikmati karya karya kami selama setahun belakangan.

Ghafi

Jepang

Setahun
Reyhan Kepala Biro Publikasi PPI
2021 2022 5
apa yang dilakukan? Editorial Interaksi Summer 2022

SERBA-SERBI KEHIDUPAN DI JEPANG

(1)

MENCARI BEASISWA DI JEPANG

Jepang merupakan negara tujuan favorit bagi pelajar Indonesia karena standar kualitas edukasinya yang tinggi dan peluang bagi mahasiswa untuk melakukan riset ilmiah sangat terbuka luas Namun, mahalnya biaya studi dapat menjadi hambatan besar bagi pelajar yang memiliki keinginan untuk dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri Oleh sebab itu, mendapatkan beasiswa pendidikan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan mimpi tersebut

Biro Pendidikan PPIJ 2021 2022 telah menghadirkan beberapa edisi Booklet Beasiswa PPIJ Periode yang memuat informasi lengkap mengenai berbagai beasiswa di Jepang Artikel ini akan menyoroti beberapa dari banyak lagi beasiswa yang dijelaskan dalam booklet Biro Pendidikan PPIJ Bagi yang tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut, yuk bisa langsung cek melalui link link dibawah ini:

Booklet Beasiswa PPIJ: Desember 2021 Januari 2022

Booklet Beasiswa PPIJ: Januari Februari 2022

Booklet Beasiswa PPIJ: Maret April 2022

Booklet Beasiswa PPIJ: Juli Agustus 2022

Beasiswa Monbukagakusho, atau lebih dikenal dengan MEXT, merupakan beasiswa pemerintah Jepang yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang Beasiswa ini setiap tahunnya dibuka untuk program sarjana, master, doktoral, Japanese studies, teacher training maupun research student.

Program yang dikenal pada beasiswa ini secara umum terdapat dua jalur, yaitu MEXT U to U (University Recommendation) yang proses penyeleksian serta prosedur pendaftarannya dilakukan oleh Universitas di Jepang tanpa melalui Kedutaan Besar Jepang, serta MEXT G to G (Embassy Recommendation) yang jalur yang pendaftaran dan seluruh proses penyeleksiannya dilakukan oleh Kedutaan Besar Jepang. Awardee beasiswa ini mendapatkan biaya kuliah ditanggung sepenuhnya; tunjangan hidup sebesar ¥143.000/bulan research students, ¥144.000/bulan mahasiswa S2, ¥145.000/bulan mahasiswa S3; tiket pesawat pergi pulang Indonesia Jepang; dan banyak lagi.

1MEXT
7

INPEX Scholarship Foundation

Sejak didirikan pada tahun 1981, INPEX Scholarship Foundation telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah pascasarjana di Jepang, dan juga kepada mahasiswa Jepang yang belajar di sekolah pascasarjana atau lembaga penelitian lain di Indonesia Pendaftar harus berusia kurang dari 30 tahun, memiliki gelar sarjana di bidang sains dari Universitas bergengsi di Indonesia dengan IPK 3.25 atau lebih dan memiliki keinginan untuk belajar dan melakukan penelitian di bidang sains Jika mendapat beasiswa ini, biaya perkuliahan di universitas Jepang akan ditanggung penuh (entrance examination fee, entrance fee, tuition fee, dll ), mendapat stipend sebanyak 160,000 yen/bulan selama 2 tahun 8 bulan, biaya perjalanan untuk pertemuan akademik (hingga 100.000 yen selama setahun), uang kedatangan 60.000 yen, tiket penerbangan Jakarta Tokyo, serta biaya sekolah bahasa Jepang 6 bulan

Note: Pendaftaran beasiswa baru saja dibuka bulan Agustus ini dan akan tutup bulan Oktober yuk coba daftar!

3

Sato Yo International Scholarship

Pada tahun 1996, pengusaha Jepang Sato Yo menginvestasikan aset pribadinya untuk mendirikan Yayasan Beasiswa Internasional Sato yang mendukung siswa dari 18 negara ASEAN dan Asia Selatan yang ingin belajar di Jepang dan bagi siswa yang ingin belajar di luar negeri dari Jepang Untuk mendaftar, pelajar harus merupakan mahasiswa S1/S2/S3 yang sudah berada di Jepang dan memiliki visa pelajar, lalu mengajukan aplikasi mereka via kampus Benefit dari beasiswa ini antara lain tunjangan senilai 150 000 yen/bulan untuk S1 dan 180 000 yen/bulan untuk graduate student

Dalam interview antara PPI Jepang dan Azmi Mukhli, awardee Sato Yo Scholarship 2013 2017 sewaktu S1 di Mie University, beliau menekankan pentingnya essay dalam pendaftaran beasiswa dan juga memberikan beberapa tips dan trik seperti menulis essay dengan detail unik mengenai pengalaman dan menceritakan juga pelajaran yang didapatkan dari pengalaman tersebut

Ajinomoto Scholarship

PT Ajinomoto Indonesia melalui Ajinomoto Foundation mengadakan program beasiswa pascasarjana untuk mahasiswa/i Indonesia dalam bidang sciences di 7 pilihan universitas di Jepang, yaitu: The University of Tokyo, Kyoto University, Nagoya University, Tokyo Institute of Technology, Ochanomizu University, Waseda University, dan Kagawa Nutrition University Beasiswa ini ditujukan khusus untuk pelamar yang ingin mendaftar di program master di bidang sciences, di mana pelamar yang memiliki latar pendidikan di bidang gizi dan ilmu pangan akan lebih diutamakan

Persyaratan lainnya termasuk IPK lebih dari 3 5, berumur kurang dari 35 tahun pada tahun pendaftaran, akan segera lulus atau sudah lulus dari universitas dengan nilai sangat memuaskan serta memiliki surat rekomendasi dari Rektor atau pembimbing skripsi, serta sudah memiliki bukti terima pada salah satu dari tujuh kampus tujuan dan terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun ajaran yang mendatang Ajinomoto Scholarship membayar penuh biaya ujian, administrasi dan tuition fees, serta tiket pesawat kelas ekonomi dari Indonesia ke Jepang Sebagai tunjangan, Research Student akan mendapatkan 150.000 yen/bulan untuk 1 tahun dan Master’s Course Student 180.000 yen/bulan untuk 2 tahun

2 8
4

Secara garis besar, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan beasiswa di Jepang adalah melakukan riset dan pengumpulan informasi sebanyak mungkin Bagi pelajar SMA yang ingin menimba ilmu di Jepang namun memerlukan beasiswa, disarankan mulai browsing universitas, program dan jurusan, persyaratan beasiswa, menghadiri pameran pendidikan, serta berdiskusi dengan konselor sekolah yang biasa memberikan saran mengenai perguruan tinggi dan proses aplikasi Google Spreadsheets dan Google Calendar merupakan dua alat yang sangat membantu dalam tahap ini

Selain itu, pelajar juga bisa mempersiapkan dari jauh hari ujian yang harus diambil sebagai syarat masuk seperti tes bahasa TOEFL, IELTS dan JLPT serta ujian lainnya seperti entrance exam Sebagian besar dari ujian ini memerlukan biaya besar dan hanya dapat diambil beberapa kali dalam setahun, jadi berhati hatilah dan pastikan tidak melewatkan tanggal ujian. Walaupun ada banyak universitas di Jepang yang tidak memerlukan nilai JLPT, pelajar akan mendapat peluang dan kesempatan diterima yang lebih besar jika sudah menguasai bahasa Jepang

Terakhir, menulis esai menarik adalah salah satu syarat paling penting dalam meraih beasiswa. Disinilah pelajar mendapat kesempatan untuk menceritakan kepada Admissions Officer universitas yang dituju aspek aspek yang mungkin kurang mencolok dalam aplikasi, seperti pengalaman selama sekolah, visi dan misi, tujuan karir, dan passion Mulai menulis esai lebih awal dan buat juga beberapa draf. Jangan lupa untuk menjawab dengan jelas pertanyaan yang diajukan. Terakhir, mintalah setidaknya satu orang lain mengedit lagi esainya two heads are better than one

Inilah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan agar bisa meningkatkan kesempatan meraih beasiswa di Jepang Selamat mencoba, sobat PPIJ!

9
Foto oleh William Budiman

Mencari Lab dan Pembimbing Pascasarjana di Jepang

Jepang telah menjadi destinasi favorit untuk studi pascasarjana bagi banyak mahasiswa mengingat terdapat banyak beasiswa dan program studi unggulan yang ditawarkan Kendati demikian, perbedaan bahasa dan lingkungan akademis yang lumayan berbeda dengan Indonesia menjadi tantangan utama dalam mencari lab dan profesor pembimbing untuk studi pascasarjana di Jepang.

Mencari lab dan pembimbing sebelum permulaan studi pascasarjana dapat menyediakan beragam manfaat. Umumnya persetujuan dan rekomendasi dari seorang profesor untuk menjadi profesor pembimbing menjadi salah satu prasyarat penerimaan studi pascasarjana di universitas Jepang. Hal ini terjadi karena di universitas Jepang, terutama dalam program studi iptek, mahasiswa akan dikelompokkan menjadi beberapa laboratorium yang akan dikepalai oleh seorang profesor.

Nantinya, mahasiswa akan bekerja sama dan berkolaborasi baik dengan ketua laboratorium maupun sesama anggota laboratorium dalam menuntaskan program studi mereka. Sebab itu, akan lebih baik jika teman teman telah berkomunikasi dengan kepala laboratorium dan mencari informasi mengenai laboratorium yang tersedia di universitas tersebut. Alhasil, mendapatkan persetujuan dari profesor pembimbing pascasarjana dan laboratorium sebelum memulai studi pascasarjana dapat memudahkan teman teman dalam proses penerimaan studi pascasarjana dan beasiswa.

11
Pentingnya Mencari Lab dan Pembimbing

Dalam mencari pembimbing riset dan studi pascasarjana di Jepang yang tepat, teman teman dapat melihat mahasiswa bimbingan dan rekaman pendidikan profesor tersebut Di beberapa universitas di Jepang, terdapat beberapa profesor yang hanya menerima mahasiswa Jepang, umumnya untuk menghindari hambatan bahasa dan memudahkan komunikasi dengan mahasiswa yang dibimbing Berkaitan dengan itu, teman teman dapat mencari tahu mengenai mahasiswa bimbingan profesor tersebut terutama jumlah mahasiswa internasional yang diterima profesor pembimbing tersebut

Tidak hanya itu, dengan mencari tahu mengenai rekaman pendidikan calon profesor pembimbing, teman teman dapat menerka kemampuan Bahasa Inggris dan kenyamanan profesor tersebut dalam berinteraksi dengan mahasiswa internasional Umumnya, profesor yang telah mengemban perkuliahan dan riset di luar Jepang bisa lebih menerima mahasiswa pascasarjana internasional Pada saat yang sama, profesor yang telah mengemban pendidikan di negara negara berbahasa Inggris lazimnya memiliki kefasihan yang lebih tinggi dalam bahasa Inggris sehingga dapat meminimalkan hambatan bahasa

Terdapat berbagai cara untuk mencari tahu mengenai calon pembimbing studi pascasarjana di Jepang, dan meskipun internet menjadi salah satu sumber utama untuk mendapatkan informasi tersebut, masih ada beberapa cara lain yang tidak kalah efektif. Pertama, teman teman bisa menanyakan institusi pendidikan dan profesor teman teman saat ini sekiranya ada yang berpengalaman dalam menjalankan kerjasama riset dengan profesor di Jepang atau kerjasama dengan universitas tertentu di Jepang. Dengan begitu, teman teman bisa mengetahui pengalaman langsung dan gaya riset profesor tertentu di Jepang.

Salah satu sumber internet utama dalam mencari calon profesor pembimbing adalah laman utama universitas yang ingin kalian tuju. Di sini, teman teman bisa memfilter profesor berdasarkan spesialisasi riset mereka untuk disesuaikan dengan preferensi kalian. Setelah menemukan profesor yang sesuai dengan minat penelitian kalian, teman teman dapat mengunjungi laman pribadi profesor tersebut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rekam jejak penelitian mereka

Terakhir, teman teman dapat menggunakan laman laman internet seperti researchmap dan Google Scholar untuk mengetahui peneliti peneliti dalam bidang keilmuan yang kalian tekuni Serupa, teman teman juga dapat mengunjungi workshop dan seminar yang diadakan universitas Jepang maupun konferensi ilmiah internasional untuk berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan peneliti peneliti Jepang untuk membuka kesempatan bagi mereka untuk menjadi pembimbing studi pascasarjana kalian

Sumber Informasi https://www titech ac jp/english/public relations/prospective students/international/life https://www transenzjapan com/blog/how to find universities and professors in japan mext scholarship/https://ssp jst go jp/sns/abroad/mayway/20220131 1 html 12
Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Mencari Pembimbing?

Hoken: Asuransi Andalan Mahasiswa Asing di Jepang

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan usia harapan hidup paling lama, dan kemajuan fasilitas serta sistem kesehatan di negeri Sakura menjadi faktor utama hal tersebut.

Menariknya, keuntungan dari kemajuan sistem kesehatan di Jepang dapat dengan mudah dirasakan oleh warga asing yang menetap di Jepang, termasuk mahasiswa asing. Meskipun begitu, sangat penting bagi mahasiswa asing untuk meregistrasikan diri dalam sistem asuransi kesehatan Jepang

Mengenal Hoken

Di Jepang, asuransi yang disediakan pemerintah dikenal dengan sebutan hoken Hoken tersendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kokumin kenko hoken dan kenko koken Perbedaan utama antara kedua hoken tersebut berkaitan dengan tipe pengguna Kokumin kenko hoken dialokasikan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan formal, sementara itu kenko koken dialokasikan bagi masyarakat yang telah memiliki pekerjaan formal dan lazimnya juga diatur oleh perusahaan

Sebab itu, sebagai mahasiswa asing, hoken yang akan digunakan adalah kokumin kenko hoken Dengan memiliki hoken, pengguna hanya perlu membayarkan 30% dari biaya pelayanan kesehatan dan 70% lainnya akan dibayarkan oleh Pemerintah Jepang Biaya kesehatan yang masuk dalam lingkup hoken termasuk perawatan gigi, konsultasi dokter reguler, dan pembelian obat obatan

Pemangkasan biaya layanan kesehatan yang disediakan oleh hoken akan sangat menguntungkan kalian, karena akan membatasi biaya layanan kesehatan pada kisaran 5,000 15,000 yen Adapun tanpa hoken, biaya layanan kesehatan dapat melonjak mencapai 20,000 50,000 yen Jadi, cukup dengan menunjukkan kartu hoken teman teman di fasilitas kesehatan, teman teman dapat langsung merasakan manfaat memiliki hoken

Contoh kartu hoken
13

Proses pembuatan hoken cukup cepat dan praktis Teman teman hanya perlu menyediakan dokumen dokumen dasar seperti paspor dan zairyu card Nantinya, teman teman dapat mengunjungi kantor kelurahan dari daerah yang teman teman tinggali untuk membuat hoken Di sana, teman teman perlu mengisi formulir pendaftaran serta menunjukkan paspor atau zairyu card Nantinya, teman teman bisa mendapatkan kartu hoken pada hari yang sama setelah menunggu beberapa waktu

Cara Membuat dan Membayar Hoken

Contoh bil hoken

Proses pembayaran hoken pun tidak kalah mudah dengan proses pembuatannya. Setelah melakukan registrasi dan mendapatkan kartu hoken, teman teman akan dikirim bil pembayaran untuk hoken yang teman teman miliki. Bil tersebut bisa teman teman bayar per bulan atau langsung setahun dan bagi mahasiswa, iuran hoken berada di kisaran 1,200 1,500 yen Metode pembayarannya pun sangat praktis, teman teman bisa membayarnya di konbini hanya dengan membawa bil yang dikirimkan Di konbini, teman teman hanya perlu menyerahkan bil hoken tersebut pada staf konbini dan menstempel bil tersebut setelah teman teman menyerahkan pembayaran

14
Sumber: https://www borderlink co jp/magazine/503/ https://www internations org/japan expats/guide/healthcare https://www internationalinsurance com/health/systems/japan php

Seluk-beluk Utilitas Umum di Jepang

Memang tidak mudah merencanakan untuk hidup dan menyesuaikan diri di tempat yang baru Bukan hanya barang barang penting seperti tempat tidur ataupun akun bank, teman teman juga harus mempersiapkan utilitas umum yang akan dipakai di tempat masing masing, terutama listrik, air, dan gas Artikel kali ini akan membahas informasi informasi penting mengenai utilitas di Jepang terutama bagi kalian kalian yang tidak akan tinggal di asrama kampus

Contoh tagihan air yang bisa diserahkan pada staf konbini untuk pembayaran

Di Jepang, listrik dan gas disediakan oleh perusahaan perusahaan swasta sementara air umumnya disediakan oleh pemerintah daerah di tempat teman teman tinggal. Tahap awal pendaftaran layanan ketiga utilitas tersebut dapat dilakukan melalui laman resmi perusahaan utilitas Pada tahap ini, teman teman akan diminta memberikan nama lengkap, alamat tinggal, dan tanggal move in atau pemasangan utilitas tersebut Pendaftaran kontrak listrik dan gas wajib dilakukan sebelum teman teman pindah ke Jepang, sekitar satu sampai dua minggu sebelum sampai di tempat tinggal dan beberapa perusahaan mewajibkan teman teman untuk hadir saat petugas listrik dan gas melakukan pemasangan layanan gas dan listrik Di sisi lain, pendaftaran kontrak air dapat dilakukan setelah teman teman sampai di Jepang dan instalasi dapat dilakukan secara otomatis

Setelah melengkapi proses pendaftaran, teman teman akan menerima folder yang berisi semua dokumen penting seperti manual, salinan kontrak, slip setoran, serta brosur lainnya Teman teman juga akan menerima beberapa formulir mengenai metode pembayaran

Tagihan listrik dan gas biasanya per bulan dan tergantung jadwal perusahaan masing masing Sementara itu, penagihan penggunaan air dilakukan setiap dua atau satu bulan sekali Ada beberapa cara berbeda untuk membayar tagihan utilitas, termasuk pembayaran di konbini atau kantor pos, opsi pengurangan otomatis dari rekening bank atau kartu kredit, ataupun melalui perbankan online Ketika pembayaran dilakukan secara pribadi di konbini, misalnya, teman teman cukup berikan tagihan yang kalian terima kepada staf dan mereka akan memindai barcode Setelah teman teman membayar jumlahnya, staf akan mencap tagihan sebelum memberikan salinannya

15

Perlu diingat juga bahwa ketika akan pindah dari Jepang, teman teman harus memberitahu perusahaan perusahaan utilitas yang kalian pakai terlebih dahulu, khususnya tentang hari terakhir kalian ada di apartemen atau rumah.

Yuk simak penjelasan tentang masing masing utilitas serta perusahaan perusahaan yang menyediakannya

1Listrik

Menghidupkan dan menginstalasi listrik di tempat tinggal di Jepang terbilang cukup mudah: carilah pemutus sirkuit di apartemen/rumah dan nyalakan saklar terbesar atau pemutus ampere dari ‘Off’ ke ‘On’ . Sebenarnya listrik dapat digunakan sebelum proses pendaftaran lengkap, tetapi sangat disarankan untuk membereskan pendaftaran sebelum teman teman sampai di Jepang. Jika listrik tidak menyala, teman teman harus langsung menghubungi denki dai atau perusahaan listrik, misalnya, TEPCO (Tokyo Electric Power Company) jika berlokasi di area Tokyo, atau KEPCO (Kansai Electric Power Company) untuk wilayah Kansai. Selain TEPCO dan KEPCO, juga terdapat Chubu Electric Power, Tohoku Electric Power, Kyushu Electric Power, dan lainnya.

Contoh kotak pemutus sirkuit yang umumnya ditemukan di apartemen/rumah Jepang

Melihat TEPCO sebagai contoh, biasanya ada tiga komponen tarif listrik, terdiri dari (i) biaya dasar tetap, (ii) biaya variabel yaitu per konsumsi listrik, dan (iii) pajak energi hijau Meskipun harga penggunaan listrik dapat bervariasi antar perusahaan listrik yang berbeda, harga rata rata listrik per bulannya di Jepang berada pada kisaran 4000 5000 yen Tentunya, harga ini juga akan bergantung pada penggunaan pribadi teman teman dan musim cuaca seiring heater dan AC akan lebih banyak digunakan saat musim dingin dan musim panas

16

2Air

Karena air disediakan pemerintah daerah, teman teman harus menghubungi dan mulai pendaftaran untuk utilitas yang satu ini di laman pemerintah daerah tempat teman teman tinggal Misalnya, bagi yang tinggal di Tokyo, kalian harus menghubungi Tokyo Metropolitan Government Bureau of Waterworks

Tōkyōto Suidōkyoku)

Jika air tidak keluar dari keran dan teman teman sudah memberi tahu instansi terkait, kalian mungkin perlu memutar saklar utama secara manual; di Jepang, meteran air biasanya dipasang di luar apartemen/rumah di dalam kotak logam di sebelah meteran gas

Selain Tokyo Metropolitan Government Bureau of Waterworks, badan badan air lain yang ada di Jepang termasuk Osaka City Waterworks Bureau, Nagoya City Waterworks and Sewage Bureau, Fukuoka City Waterworks Bureau, dan lain lain Tidak ada perbedaan mencolok untuk biaya air antar perusahaan yang berbeda, namun umumnya harga air dan limbah per bulannya akan berkisar sekitar 2,246 yen

Contoh kotak pemutus sirkuit yang umumnya ditemukan di apartemen/rumah Jepang

3Gas

Gas mungkin merupakan utilitas yang paling rumit untuk diatur, terutama karena teman teman harus ada di tempat tinggal masing masing saat teknisi pertama kali menghidupkan sambungan gas Sangat disarankan agar kalian membuat janji temu dengan teknisi dari perusahaan gas yang kalian pilih sebelum hari H pindah ke Jepang Beberapa perusahaan, seperti Tokyo Gas, mengizinkan pendaftaran online Selain Tokyo Gas, beberapa perusahaan gas lainnya adalah Osaka Gas, Saibu Gas, dan Hokkaido Gas Beberapa perusahaan gas biasanya memberikan pembacaan konsumsi gas dan akan memasukkan tanda terima di kotak pos tempat tinggal teman teman. Setelah itu baru akan dikirim tagihan (dengan barcode) untuk pembayaran. Selain itu, untuk apartemen tertentu, ada kemungkinan perlunya membayar uang setoran, biasanya 10,000 Yen yang akan dikembalikan saat teman teman tak lagi di Jepang. Untuk harga per bulan, umumnya biaya gas berada di kisaran 2,000 3,000 yen bergantung pada gaya hidup teman teman seperti frekuensi memasak di rumah.

Sumber Informasi https://jobsinjapan com/japan faq/how to get utilities hooked up in tokyo/ https://matcha jp com/en/10180

(東京都⽔道局,
17
Foto oleh William Budiman

Mencari Magang di Jepang bagi Mahasiswa Asing

Bagi sebagian besar mahasiswa, terutama mereka yang sudah mulai memasuki jenjang akhir perkuliahan mereka, mencari magang mulai terlintas di pikiran Kendati demikian, terdapat beberapa hal yang membuat pengalaman mencari dan mengerjakan magang di Jepang berbeda dengan negara negara lain Pada artikel kali ini, kami akan membahas berbagai aspek dari pengalaman magang di Jepang yang diharapkan akan memudahkan pengalaman magang teman teman ke depannya

Jenis-jenis Magang di Jepang

Sebelumnya, teman teman perlu membedakan jenis jenis magang yang terdapat di Jepang Secara garis besar, magang di Jepang bisa dibedakan menjadi magang jangka panjang dan jangka pendek Di Jepang, magang jangka pendek berdurasi kurang dari satu bulan dan bertujuan utama untuk memperkenalkan para peserta dengan lingkungan kerja di perusahaan penyelenggara magang jangka pendek Umumnya, aktivitas aktivitas yang dilakukan dalam magang jangka pendek adalah sesi pertanyaan pada perwakilan perusahaan, seminar dan presentasi oleh perwakilan perusahaan, dan tur mengelilingi kantor perusahaan penyelenggara. Seiring peserta magang tidak melakukan pekerjaan dan tugas asli, peserta magang jangka pendek biasanya tidak akan mendapat bayaran.

19

Di sisi lain, magang jangka panjang di Jepang berdurasi dari satu bulan sampai dengan satu tahun Selama periode magang ini, peserta akan diberikan kesempatan untuk mengerjakan tugas tugas kantoran dan mendapatkan pengalaman kerja nyata Meskipun jenis magang seperti ini sudah sering ditemukan di negara negara lain, jenis magang seperti ini tidak terlalu lazim di Jepang walaupun saat ini telah menjadi semakin populer

Adapun magang jangka panjang di Jepang terbagi menjadi dua Pertama adalah magang shukatsu yang menjadi bagian dari proses pelamaran kerja Pada dasarnya, magang sebagai bagian dari proses pelamaran kerja terjadi setelah teman teman melamar kerja pada perusahaan tertentu dan berperan sebagai periode work trial di perusahaan tersebut Ketika menjalankan magang shukatsu, teman teman akan dianggap sebagai salah satu karyawan perusahaan serta akan mendapat upah dan tugas seperti karyawan karyawan lainnya.

Kedua adalah magang independen. Untuk magang berjenis ini, teman teman akan melamar secara langsung pada program magang yang dibuka oleh perusahaan. Perbedaan utama magang independen dengan magang shukatsu adalah teman teman tidak serta merta akan mendapat pekerjaan di perusahaan penyelenggara magang setelah menyelesaikan program magang independen, meskipun begitu menjalankan program magang tersebut tetap akan meningkatkan kesempatan teman teman untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut.

Mencari Magang di Jepang

Sama seperti di negara lain, internet tetap menjadi salah satu cara pilihan untuk mencari kesempatan magang Terkait ini, terdapat beberapa situs yang dapat diandalkan untuk mencari pengalaman magang di Jepang Bagi teman teman yang memiliki kefasihan Bahasa Jepang yang mumpuni, kalian bisa menggunakan MyNavi atau atau Rikunabi Kedua situs tersebut ditujukan bagi mahasiswa, sehingga membuatnya sangat cocok untuk teman teman gunakan Kedua situs tersebut ditujukan bagi mahasiswa, sehingga membuatnya sangat cocok untuk teman teman gunakan

Cara lain adalah dengan menggunakan agen pencari program magang seperti Sakae Japan Internship Program dan Zentern Nantinya, para agen akan membantu teman teman dalam mencari kesempatan magang yang sesuai dengan preferensi teman teman, dukungan bahasa, maupun kegiatan kebudayaan untuk membantu teman teman dalam membiasakan diri dengan budaya korporat Jepang Namun salah satu aspek negatif dari menggunakan layanan agen adalah biaya pendaftaran yang harus dibayarkan di muka Terlebih, kesempatan magang yang ditemukan oleh agen pencari magang biasanya tidak berbayar sehingga membuat menggunakan cara ini terlampau mahal

Sumber:

Terakhir, teman teman juga bisa mendatangi pameran pekerjaan untuk mencari tahu mengenai kesempatan kesempatan magang yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan Mendatangi pameran pekerjaan bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk mencari kesempatan magang karena acara ini membuka kesempatan bagi teman teman untuk melakukan interaksi dua sisi dengan perusahaan perusahaan yang hadir Terlebih, teman teman bisa mengunjungi pameran pekerjaan bilingual untuk berkomunikasi dengan perusahaan perusahaan yang sedang mencari pemagang asing dan fasih dalam bahasa selain Jepang.

https://kimi wiki/jobsearch/internships in japan for foreigners https://www tsunagulocal com/en/84748/ https://www goabroad com/articles/intern abroad/how to get an internship in japan https://voyapon com/internship in japan/ 20

PPIJ

BER -GERAK(2) Foto oleh
Foto oleh Jeremy Dasa Ariel Siburian
Kolase Foto Kegiatan PPIJ: IG Live: Di Balik Kebijakan Pelajar Asing di Jepang Indonesian Diversity Festival What's Your Research? Edisi Climate Change “PPIJ Dalam Gambar” 23
Konferensi Ilmiah Tahunan "ASSIGN 2022" Ngobrol Penyetaraan Ijazah Open Campus: Chubu & Shikoku 24

Atap Terbalik

11 Agustus, pukul 23:55.

Di luar, terdengar suara hujan rintik rintik di atap seng rumah toko kami Karena hanya menggunakan kayu tripleks tipis sebagai plafon rumah, suara dari luar bisa terdengar dengan jelas, memecah hening tengah malam Jika hantu Poppo atau Cambeu lewat, mungkin suaranya akan terdengar sampai ke tempat tidur kami Aku menatap jam yang sebentar lagi menunjukkan jarum ke arah pukul dua belas malam Sebentar lagi hari ulang tahunku yang ketiga belas akan lewat Namun sepertinya, jika tidak kuingatkan, bapak tidak akan ingat hari ulang tahunku.

Seraya berbaring bersama ibu di atas lantai semen beralas tikar plastik, aku mengandai andai jika tahun ini aku tiba tiba menerima hadiah ulang tahun dari bapak Siapa tahu, bapak ternyata mendengar dari entah siapa bahwa aku sedang butuh Kamus Bahasa Jepang Bapak adalah pengusaha sukses, memiliki banyak toko emas dan perahu perahu besar untuk menangkap ikan Jadi kupikir saat meminta hadiah yang tidak mahal, mungkin bapak akan membelikannya untukku Namun setelah beberapa kali aku menelpon meminta hadiah ulang tahun, mulai dari set buku cerita anak anak berbahasa Inggris seharga dua ratus ribu rupiah, lalu tahun depannya aku meminta novel Sang Pemimpi seharga tujuh puluh ribu rupiah, bapak hanya berjanji lalu melupakannya berkali kali

Mataku mulai sayu, jarum jam sudah melewati angka dua belas Mungkin ini bukan soal harga hadiahnya Mungkin ini karena bapak sibuk atau karena sudah punya keluarga baru, dan mungkin juga karena aku yang terlalu menuntut, pikirku Setelah menabung uang sakuku dari hasil jualan kopi dan mie instan ke pekerja pabrik ikan milik keluarga Tionghoa kaya depan rumah, akhirnya aku bisa membeli hadiah ulang tahun untuk diriku sendiri Semenjak saat itu, aku tersadar bahwa ternyata kemungkinan kecewa jadi lebih kecil jika menggantungkan harapan ke diri sendiri, bukan ke orang lain

Aku merasakan dingin yang menjalar ke seluruh tubuhku Badanku menggigil, namun aku menolak untuk membuka mata Namun ternyata bukan hanya dingin, aku juga merasakan rambutku dan karpet di bawahku basah

“BU, ATAP BOCOR!” Teriakku ke arah ibu yang masih terlelap di sampingku

Ibu yang terbangun gelagapan, segera berdiri dengan kondisi setengah kuyup Jam menunjukkan pukul 03:00 dini hari “Dina, ambil ember dan baskom di dalam!” perintah ibu Aku pun berlari ke arah dapur dan mengambil ember, karena ini bukan sekedar atap bocor, tapi air hujan masuk dari sela seng di tengah rumah kami bak air terjun

Kuceritakan sedikit tentang rumahku, Kawan

Untuk modal usaha dan membiayai sekolahku, ibu menjual rumah kami yang lebih besar, lalu kami memutuskan untuk tinggal di toko Karena itu, kami butuh menyulap toko itu menjadi rumah toko dengan membuat dapur dan kamar tidur di belakangnya Kami membangun bagian belakang toko dengan bantuan tukang dari keluarga ibu Namun, entah tukangnya dirasuki oleh makhluk apa, atap rumah yang harusnya bermodel pelana malah terbalik, dari samping terlihat membentuk huruf V Di pertengahan atap seng diberi penampung air agar saat hujan, airnya mengalir ke penampungan air di tengah lalu ke sebelah kanan dan kiri toko Dan gara gara atap terbalik itu, air masuk ke kamar tidur setiap hujan deras, lalu mengalir ke depan televisi di mana kami sering tidur, tidak membiarkan kami menyelesaikan mimpi mimpi kami.

25

Kasur dan baju di dalam kamar basah semua Ember yang kupegang setinggi 50 sentimeter sudah penuh, dan begitu pula ember pendek yang dipegang ibu Aku membuka pintu depan toko, dan membuang air hujan keluar, lalu kembali membuang air di ember yang dipegang ibu. Setelah membuang air hujan, kututup pintu agar ular, tikus atau binatang lainnya tidak masuk ke dalam rumah, karena rumah kami dekat dengan hutan dan gunung

Aku kembali ke kamar Sambil memegang ember, aku dan ibu yang saling bertatapan tertawa geli, melihat kami berdua basah kuyup seluruh badan “Dasar, atap sialan,” umpatku dengan suara kecil sambil tersenyum dan menggelengkan kepala

Hujan mulai mereda, dan air hujan yang semula seperti air terjun dari penampung air berubah menjadi rintik rintik. Kubersihkan lantai ruang depan televisi, melap tikar plastik dengan kain kering, lalu kumenoleh ke ibu “Bu, ganti baju dulu baru tidur Nanti saya yang sekop airnya keluar,” kataku Ibu mengangguk pelan dengan mata setengah tertutup Aku pun menyekop sisa air ke ember dan membuangnya, sampai adzan subuh terdengar

Aku berjalan pulang dengan sahabatku, Lia, sering kupanggil London Keramat karena dia jago berbahasa Inggris. Jarak SMP ku dengan rumah tidak begitu jauh, sekitar 2 3 kilometer. Di perjalanan pulang, kami berlomba siapa yang paling banyak mengingat kosakata di buku Minna no Nihongo, sampai kami lupa waktu dan tiba di rumah masing masing Walau di kampung kami tidak ada guru bahasa Jepang, aku dan Lia mulai belajar bahasa Jepang sendiri karena kami tergila gila dengan komik Ditambah karena di sekeliling kami tidak ada yang bisa bahasa tersebut, bahasa Jepang bak ‘kode rahasia’ saat kami tidak ingin orang lain mengerti pembicaraan kami Contohnya, saat Lia ingin membahas mengenai orang yang dia sukai, atau saat aku kesal dengan guru bahasa Inggris yang tidak berusaha atau mungkin memang tidak bisa menjelaskan jawaban dari soal di buku LKS “Karena memang begitu jawabannya di kunci soal,” jawabnya singkat, jadi saat mengumpulkan kertas ulangan, kutambahkan tulisan ⾺ ⿅ ⾺ ⿅ し い (bakabakashii, bodoh) sebagai kata penutup

Rumah Lia lebih dekat, jadi dia sampai terlebih dahulu, lalu aku pun berjalan sendiri Dari kejauhan, kulihat di depan rumah toko kami ada ibu dan seorang tetangga yang sedang berbicara atau lebih tepatnya tetanggaku terlihat sedang marah marah ke ibuku.

“Air hujan dari atap Ibu ini masuk ke halaman rumah saya!” kata tetanggaku memasang wajah kesal Aku melewati mereka tanpa memberi salam, dan langsung masuk ke kamar mengganti baju Masalah ini sebenarnya sudah ke sekian kalinya Sebenci bencinya tetanggaku dengan air yang masuk ke halaman mereka yang penuh rumput untuk sapi sapi mereka makan, lebih luar biasa bencinya aku terhadap atap terbalik ini

Sebelumnya aku berpikir, jangan jangan, istri baru bapak menaruh jimat jimat, menyiram nyiram halaman kami dengan air yang sudah dibaca baca oleh orang pintar, sehingga bisnis pulsa dan warung kecil kami tidak ramai dan orang orang sering memandang ibu sebelah mata Aku menggelengkan kepala, sepertinya tidak mungkin, karena istri baru bapak orang berpendidikan dan lulus kuliah S1 di kota besar, harusnya orang berakal itu tidak berdukun Makanya akhir akhir ini aku malah berpikir, jangan jangan atap terbalik inilah muara orang orang, terutama para tetangga merendahkan atau merasa kasihan kepada kami Sebab, seberapa bahagianya pun kami tinggal berdua di rumah ini, dari luar, atap terbalik ini terlihat terlalu menyedihkan, dan kami yang tinggal di bawahnya pun terlihat sama menyedihkannya.

Suatu ketika, kami pernah kecurian uang Respons salah seorang tetangga, “Uang yang kecurian itu punya kamu, kan? Bukan pinjaman??” tanyanya pada ibuku Ibu yang berhati lembut dan tidak suka bertengkar hanya menanggapi singkat, “Iya, yang hilang itu uang saya

***
” 26

Di lain kejadian, beberapa tamu dari luar kota yang ingin ziarah kuburan di gunung belakang rumah singgah ke rumah kami Kami berusaha menyuguhi mereka dengan minuman es sirsak dan kue kue segala macam Mungkin karena melihat atap terbalik ini, ketika mereka hendak pulang dan salaman ke ibu, mereka menyelipkan uang sebesar lima puluh ribu rupiah Ibuku bersikeras menolak, namun mereka tetap mendorong uang itu ke telapak tangan ibu, lalu bergegas pulang dengan mobil mereka masing masing Aku masih mengingat wajah ibu yang memerah sambil memegang selebaran uang warna biru itu berkata lirih, “Ibu sedih ”

Mungkin karena itu, jika ada kejadian kejadian yang tak menyenangkan hati terjadi kepada kami, kesalahan semua kutimpakan ke atap terbalik itu, mengingkari teori kausalitas sebab akibat yang rasional dan berbasis bukti Ketika para tetangga dan ibuku sedang berkumpul makan bersama, Fikri anak salah seorang anak tetangga yang berumur dua puluh tahun menatap ibu sebentar dan membuang muka, itu pasti gara gara atap itu Ketika nilaiku jatuh karena kurang fokus belajar, atau ketika sering terdengar suara Poppo melewati atap rumah, lagi lagi semuanya gara gara atap terbalik itu Entah mengapa, saat berumur 13 tahunan, diriku betul betul yakin bahwa atap itu membawa sial kepada keluarga kami dalam berbagai macam bentuk. Dan suatu hari, kesempatan untuk memperbaiki atap itu datang mengunjungi rumah kami, dengan memakai seragam dinas pegawai negeri sipil

“Apakah benar, Adik yang bernama Dina Nurul Fitriah?” tanya Pak Yusuf, seorang pegawai negeri Dinas Pendapatan Daerah kota kami

“Iya, benar, Pak,” jawabku bingung

Ibu yang berdiri di sampingku berjalan ke arah Pak Yusuf, “Kenapa, Pak?”

“Ini, Bu , ” Pak Yusuf menunjukkan berkas kepada kami dan menjelaskan bahwa salah satu toko emas punya bapak ternyata atas namaku, namun bapak berusaha mengubah nama yang tertera di sertifikat tanah toko itu dengan nama istri barunya menggunakan cairan pengoreksi Tipp Ex

“Ini hak Adik! Saya akan bantu perjuangkan Sekarang saya berusaha membicarakan ini dengan atasan saya, soalnya bapaknya Adik Dina sedang dalam proses menjual toko ini,” kata Pak Yusuf.

Setelah pegawai negeri itu pulang, aku dan ibu termenung di depan meja kaca tempat kami menjual pulsa “Kalau itu punyamu, Nak, kamu bisa jual dan pakai uangnya sekolah ke Makassar Tidak perlu kau lanjut SMA di kampung ini Ke mana kamu bilang mau sekolah?”

“SMA 17 Makassar, Bu,” jawabku singkat, masih belum memproses informasi bahwa ternyata aku punya toko emas.

“Iya, SMA 17 Makassar Katanya mereka punya asrama Kau masuklah ke asrama sana Bukannya kau bilang, di sana ada pertukaran pelajar ke Jepang?” tanya ibu, mengerti bahwa sejak kecil aku selalu bermimpi meninggalkan kota ini

Aku mengangguk pelan, “Iya, Bu Tapi yang lebih penting lagi, kita bisa perbaiki atap rumah!” kataku dengan mata berbinar binar Malam itu, kami menutup toko lebih cepat dan mulai berdiskusi bagaimana kami akan mengubah atap rumah nanti.

Aku berjalan ke lorong Dinas Pendapatan Daerah Di ujung lorong, Pak Yusuf melambaikan tangan memberikan aku kode ke arahnya “Tadi bapakmu juga datang, Dik,” katanya, membuatku gugup Aku mengangkat daguku, berusaha terlihat percaya diri, ‘Toko itu punyaku, Pak!’ gumamku dalam hati untuk latihan Kami saat itu menuju ke ruangan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Bapak Lukman

***
27

Pak Yusuf mengetuk pintu ruangan bosnya, dan suara mempersilahkan kami terdengar dari dalam. Walau gugup, aku yang masih berumur 13 tahun berdiri tegap seraya memandang mata Bapak Lukman yang duduk jauh di meja kerjanya

“Soal sertifikat tanah bapakmu, kan?” tanyanya dengan suara mendengus, sambil mengotak atik berkas berkas lain dengan gaya tidak peduli “Iya, Pak,” jawabku pelan namun tegas “Tadi bapakmu baru dari sini, karena mau jual toko itu Ini tanah sebenarnya punya bapakmu, bukan punyamu Cuman kebetulan kamu yang atas nama.” Dia lalu berkata dengan lirih, “Tidak tahu malu sekali....”

Aku terdiam mendengarkannya, mulai menebak akhirnya seperti apa

“Lagian, kalau kamu yang dikasih tanah ini, bakal dipakai habis oleh ibumu Sudah pulang saja, soalnya ini sudah mau saya ACC penjualan tanah yang ini,” tambah Pak Lukman, menatapku dengan senyuman miring ke kanan yang merendahkan ‘Mungkin kau baru saja terima sogokan, bukan?’ batinku, melihat Bapak Lukman seakan buru buru dan tidak memberikanku kesempatan untuk berbicara.

Aku menundukkan kepala, tertawa kecil, menertawai diriku sendiri Aku sudah paham betul birokrasi di Indonesia, terutama di daerah kami, kenapa aku masih menaruh harapan? Bapak Lukman ini tipikal birokrat sombong, tengik dan sok kuasa yang hanya mau bergerak kalau orang punya uang Namun bapak punya, kami tidak punya Tidak mungkin kami bisa menang

“Baik, Pak Kalau begitu saya pulang dulu ” Aku pun bergegas keluar dari ruangan, lalu menatap Pak Yusuf yang seolah terlihat merasa bersalah namun tidak mampu mengatakan apa apa. Dia pun mengantarku keluar dari kantor Dinas Pendapatan Daerah

Bapak Lukman, sepuluh tahun ke depan, dua puluh tahun ke depan, anak yang sekarang berumur 13 tahun ini akan tetap mengingat nama Bapak Dan akan aku sebarkan ke seluruh penjuru negeri bahwa hari ini, setelah kesekian kalinya birokrasi Indonesia mengecewakan kami rakyat kecil, ada birokrat di ujung pulau Sulawesi seperti Bapak, menggagalkan pendidikan seorang anak, menggagalkan atap rumah kami

Lampu temaram, suara televisi menyela pembicaraanku dengan ibu Kami berbaring berhadapan, di samping kanan kami ada meja warung dan meja kaca tempat kami berjualan pulsa Suara hujan rintik rintik kembali terdengar dari luar rumah

“Sebenarnya, ada benarnya juga, Bu Toko emas itu memang bukan punyaku, tapi punya bapak Bapak yang beli, bukan aku. Jadi, tidak sekolah di SMA 17 Makassar juga tidak apa apa, Bu,” kataku.

Ibu terdiam

“Tidak apa apa aku sekolah di kota ini saja Soal bahasa Jepang, nanti aku bisa belajar sendiri Atau mungkin, suatu saat ada guru bahasa Jepang mengajar ke kota ini ”

“Ibu cuma sedih mendengar tadi kamu dikatain seperti itu, Nak,” kata ibu berlinang air mata “Tidak apa apa, Bu. Sebenarnya hidup kita tidak kurang suatu apa pun. Kemarin, kita baru saja makan kue ulang tahun Kita juga tidak pernah kekurangan makanan Pekerja pabrik ikan di depan semakin banyak pesan kopi dan mie instan,” kataku menghibur

“Iya, Nak Suatu saat kau harus jadi orang yang sukses, biar orang orang itu menyesal di kemudian hari,” kata ibu sesenggukan

“Iya, Bu Pasti Nanti kalau aku sukses, akan aku bangunkan Ibu rumah dengan atap tidak terbalik,” janjiku malam itu.

***
28

Setelah lelah menangis bersama, kami pun terlelap tidur. Aku bermimpi tiba tiba berada di atas perahu, dan perahu ini entah kenapa aku bisa tahu menuju ke arah negara Jepang Ombak mengombang ambingkan perahu yang kutumpangi, dan semua orang memegang pinggiran perahu agar tidak jatuh Namun peganganku basah dan licin, diriku pun jatuh terlempar dan tercebur ke dalam laut Badanku basah, lalu dingin menjalar ke seluruh tubuhku, dan seketika aku pun terbangun

“BU, ATAP BOCOR!!!”

Tujuh tahun kemudian

Aku meninggalkan pabrik spare part mobil tempat aku bekerja sampingan yang berlokasi di Prefektur Aichi, Jepang Aku mengendarai sepeda pulang menuju rumah, jarum jam menunjukkan pukul 00:06 malam Karena universitasku hanya memberikan pembebasan SPP untuk mahasiswa asing yang memiliki nilai Indeks Prestasi yang cukup, aku harus menambah penghasilan dengan kerja sampingan untuk biaya hidupku.

Ponselku bergetar “Iya, halo, Bu?” sapaku sambil turun dari sepeda

“Sudah selesai kerjamu, Nak?” tanya ibu di telepon

“Sudah, sudah, Bu Ini di perjalanan pulang,”

“Bagaimana kakimu, Nak? Kenapa kamu masih kerja padahal kakimu lagi keseleo?” kata ibu khawatir. “Sudah baikan, Bu Lagian dari semester depan, aku bakal dapat beasiswa dari Rotary Yoneyama, jadi tinggal perlu sabar sebentar semester ini,” jelasku

“Lagian, aku harus siap siap untuk wisuda nanti, Ibu mau hadiri wisudaku di Jepang, kan?” tanyaku yang disambut dengan suara gembira oleh ibuku “Ibu bangga sekali, Nak Kau tahu, Fikri yang selalu membuang muka kalau ketemu Ibu? Dia sekarang kalau lewat pakai motor depan rumah, langsung singgah dan beri salam ke Ibu, loh Tetangga juga jadi sering tanyakan soal kamu, Nak Bahkan, istri wakil bupati juga tanya ke Ibu, ‘bagaimana cara Ibu mendidik Dina bisa sampai sekolah ke luar negeri?’ Ibu benar benar bangga ” cerita ibu

“Wah, alhamdulillah kalau begitu ya, Bu,” jawabku berusaha terdengar bahagia mendengarnya

Sambil aku mengayuh sepedaku, cerita cerita ibu masih terngiang di kepalaku Sebenarnya, perasaanku campur aduk mendengarnya, antara bahagia karena ibuku sudah tidak diperlakukan seperti dulu, tapi juga sedih mempertanyakan, mengapa seseorang harus memiliki ‘sesuatu’ terlebih dahulu agar bisa dihargai sebagai manusia? Padahal, aku yang saat ini mengenyam pendidikan di Jepang masih merupakan anak yang sama yang tinggal di bawah rumah dengan atap terbalik itu Malam itu aku melewati jembatan Aogaki dengan sepeda, menyusuri puluhan bangunan jutaku yang bertingkat tingkat, dan udara musim gugur yang mulai mendingin, tanpa mendapatkan jawaban apa apa

Dua tahun kemudian, mendekati hari wisuda....

Aku sedang duduk di meja bundar, di sampingku ada ibu Kami sedang menghadiri acara pertemuan terakhir diriku sebagai penerima beasiswa Rotary Yoneyama di club Nagoya Selatan Ruangan ini dipenuhi kepala kepala perusahaan di Nagoya yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing yang dianggap berprestasi Setiap bulan, aku harus berpidato untuk menceritakan kegiatanku di universitas di acara pertemuan bulanan mereka Kali ini, aku membawa ibu yang juga akan menghadiri wisudaku

* * *
* * *
29

“Dina, Ibu boleh ambil foto makanannya, tidak?” tanya ibu polos, menatap makanan khas Jepang yang tidak biasa di atas meja Aku mengangguk sebentar, berusaha menenangkan ibu yang sangat gugup diberi kesempatan untuk duduk makan bersama kepala kepala perusahaan di Jepang “Nanti kita akan foto juga dengan bapak bapak di sini, Bu,” tambahku lagi Wajah ibu terlihat cerah seketika Aku pun dipersilahkan naik ke podium untuk memberikan pidato akhir Setelah pidatoku selesai, salah seorang staf mengantar ibuku naik ke podium, dan ternyata mereka menyediakan karangan bunga bukan untukku, namun untuk ibu Ibu yang menerima bunga tersebut menggigit bibir bawahnya, menahan tangis. Ia mulai terisak, dan aku pun menoleh ke arahnya dengan wajah memelas Dengan suara yang parau, aku bertanya, “Kenapa Ibu menangis?”

Meski saat aku sakit, merasakan kesepian di tanah rantau, atau saat nilai pelajaranku jatuh, aku tidak pernah menangis di depan orang sebelumnya Tapi dinding kesabaranku runtuh seketika seperti air terjun di rumah dengan atap terbalik kami ketika ibu berurai air mata dan berkata sesenggukan, “Uuk, Ibu terharu, Nak ”

Dua tahun kemudian

Waktu berlalu, dan saat ini aku sedang bekerja di bidang pemasaran salah satu perusahaan otomotif terkenal di Jepang Bekerja di Jepang sangat berat dengan penuh tantangan Sering kali kami harus lembur berhari hari untuk mengejar target, seperti hari ini Jam menunjukkan pukul 21:13 JST, dan aku baru menyelesaikan pekerjaanku

Terlihat pesan di handphone ku.

“Nak, Ibu mau yang toilet duduknya bisa menyiram sendiri ” pesan ibu

Aku mengetik dan membalas, “Boleh, Bu Pesan saja ”

Aku baru saja membeli rumah baru untuk ibu, rumah dengan atap pelana yang tidak terbalik Saat masih kecil, aku selalu menaruh harapan ke orang lain apakah itu orang dewasa, pemerintah, atau mungkin seseorang yang tiba tiba membawa keajaiban menyelamatkan dan mengubah kehidupanku, atau minimal membantu memperbaiki atap rumahku yang terbalik Tapi benar kata orang orang, bahwa terkadang yang mengubah kehidupan kita ternyata adalah diri kita sendiri, saat kita dewasa

* * *
* * * * 30

Wawancara bersama Anastasya Wulandari Hasyim

Hai sahabat PPIJ! Untuk wawancara Majalah Interaksi kali ini, kita kedatangan Mba Anastasya Wulandari Hasyim atau yang biasa dipanggil Mba Ria Saat ini, Mba Ria telah berperan aktif dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang melalui dua organisasi besutannya, yaitu Iza Migrant Rights dan Rumah Masyarakat Indonesia atau yang kerap disingkat RUMI Sebelum kita masuk lebih lanjut ke wawancaranya, apakah Mbak Ria dapat tolong memperkenalkan diri terlebih dahulu?

Terima kasih banyak teman teman atas kesempatannya hari ini Saya Anastasya Wulandari Hasyim, saya asalnya dari Sinjai, Sulawesi Selatan Saya pertama kali ke Jepang tahun 2012, sebagai murid sekolah bahasa untuk melanjutkan pendidikan S1 di Jepang Setelah lulus S1, saya pulang sebentar ke Indonesia dan kembali lagi ke Jepang untuk S2 dan S3 di Kobe University

31
1

Wah menarik sekali. Faktor faktor apa yang membuat Mba Ria tertarik untuk mengemban pendidikan tinggi dari S1 S3 di Jepang?

Pertama karena saya anak sekolah bahasa dan untuk S1nya mengambil Japanese course, sayang seandainya Bahasa Jepangnya tidak terpakai lagi Selanjutnya, memang penelitian saya berhubungan dengan pekerja migran yang ada di Jepang Makanya untuk S2 dan S3 saya memutuskan untuk kembali lagi ke Jepang. Selain itu aslinya saya juga suka banget sama Jepang. Saya hobinya baca novel Indonesia dan Jepang, serta nonton drama dan anime.

Berarti untuk sekarang Mba Ria topik penelitiannya mengenai pekerja migran juga yaa. Tapi sebelumnya apa yang membuat Mba Ria tertarik untuk melakukan penelitian di topik tersebut?

Jadi diawali saat S1 ada lomba penelitian di Aichi Prefectural University pada tahun 2015 Saat itu saya sedang mencari cari topik menarik untuk penelitian saya, dan bertemu dengan seorang pemagang perempuan Setelah ngobrol ngobrol, beliau pun curhat tentang kondisi tempat kerjanya. Kerja setiap hari, namun untuk bagian Sabtu dan Minggu tidak dibayar oleh perusahaan. Terlebih, apartemennya sudah sangat tua dan ditinggali berempat dengan biaya 50,000 yen per orang yang dipotong dari gaji mereka Ini kan sudah aneh dan saya menjadi bertanya tanya Bahkan banyak yang harus melarikan diri dari perusahaan dan terpaksa menjadi pekerja migran iregular Hal inilah yang sangat mengejutkan saya saat tahun 2015 Mengapa mereka bisa sampai harus melakukan itu untuk bertahan di Jepang? Ternyata beban keberangkatan teman teman pemagang sangatlah besar Jadi, mau nggak mau mereka tetap harus tinggal dan bekerja di Jepang untuk membayar beban keberangkatan yang sebagian besar adalah utang atau dengan kata lain terjadi sebuah debt bondage. Kasus ini akhirnya mendorong saya untuk meneliti lebih dalam mengenai topik ini (situasi PMI di Jepang).

Dari mendengar cerita tersebut dan ketertarikan untuk melakukan penelitian, bagaimana Mba Ria akhirnya mendirikan Iza Migrant Rights dan RUMI?

Nah kembali lagi pada teman saya yang menceritakan masalahnya tersebut, beliau akhirnya dideportasi paksa oleh perusahaan dan saya tidak bisa membantu Seiring beliau berceritanya ke saya, yang notabene seorang mahasiswi yang belum tahu apa apa, akhirnya saya tidak bisa memberi bantuan apa pun Network saya nggak ada Dari situ semenjak S2, saya mulai mencari profesor yang juga aktif di lapangan dalam bidang tersebut (keadaan pekerja migran di Jepang) dan saya akhirnya memilih Kobe University karena profesor saya juga tipenya ‘orang lapangan’ Dari sini saya menjadi tahu bahwa ternyata terdapat banyak support system yang ada di berbagai prefektur di Jepang Contohnya di Osaka ada RINK Osaka sementara di Kyoto ada Kyoto Union Kadang kita nggak tahu, bahwa ada organisasi seperti itu dan bisa mengakses bantuan hukum ke sana Jadi pada tahun 2020, saya mulai melihat ada gap di sana Maka dari itu saya membuat Iza Migrant Rights pada tahun 2020, awalnya sebagai organisasi kecil kecilan yang menjadi sarana sharing mengenai network organisasi yang sedang menyediakan bantuan atau untuk memberikan seminar mengenai layanan vaksinasi yang bisa bermanfaat bagi teman teman Indonesia Atau misalnya ada ketidaksesuaian nominal gaji, maka kita menyediakan informasi instansi terkait untuk menindaklanjuti ketidaksesuaian gaji supaya bisa menjadi referensi untuk teman teman pekerja Kami juga share mengenai undang undang perlindungan pekerja magang teknis dan undang undang lainnya yang sekiranya relevan untuk teman teman pekerja

2 3 4 32

6

Terima kasih banyak Mba Ria atas penjelasannya Mungkin sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai program program RUMI dan Iza Migrant Rights, apakah Mba Ria boleh tolong memberikan penjelasan singkat mengenai kedua organisasi tersebut?

Jadi untuk Iza Migrant Rights sendiri adalah organisasi non profit yang didirikan tahun 2020 Nama Iza sendiri terinspirasi oleh Bapak Sawada Akihiro yang pernah menjelaskan bahwa ada frasa yang terkenal di kalangan pemagang Vietnam, yaitu iza ibaraki yang berarti jika kamu menemui masalah di tempat kerja maka larilah ke Ibaraki dan menjadi pekerja migran ireguler Masalahnya ketika teman teman menjadi pemagang ireguler maka mereka akan menjadi sangat rentan Harapan saya adalah jangan iza ibaraki, tapi larilah ke lembaga lembaga yang mau membantu melindungi hak teman teman untuk menghindari menjadi kelompok migran yang rentan Begitulah asal muasal visi Iza Migrant Rights

Pada awalnya, kami mendirikan Iza Migrant Rights untuk memberi dukungan terjemahan dan interpretasi untuk teman teman PMI di Jepang ketika mereka mau mengakses bantuan hukum. Ini disebabkan, karena kami melihat tingginya jumlah pekerja migran di Jepang yang menjadi pekerja migran ireguler Contohnya, pada tahun 2021 sendiri jumlah pemagang yang meninggalkan tempat kerjanya secara tidak resmi mencapai 7,167 orang, sementara yang berhasil pindah tempat pekerjaan hanya 49 orang; di antaranya hanya tiga orang Indonesia yang berhasil pindah pekerjaan Kesulitan dalam pindah tempat pekerjaan membuat mereka untuk pindah dengan jalur yang tidak resmi sehingga semakin rentan akan eksploitasi Selain itu, Iza Migrant Rights juga bertujuan untuk membagikan informasi yang penting bagi teman teman PMI Tapi, saya melihat, Iza Migrant Rights ini kurang sustainable, karena lebih banyak memakai one way approach: setelah satu kasus selesai, ada banyak kasus lainnya yang menunggu dan tidak mungkin di handle semua oleh pelajar pelajar seperti kami

Setelah itu, saya diajak oleh Kak Yusy Widarahesty yang menyampaikan ide untuk membuat organisasi baru yang mengedepankan two way approach dan mendorong terciptanya kesadaran kolektif dan partisipasi aktif para PMI dalam memperjuangkan hak hak dan kepentingan mereka selama perjalanan migrasi ke Jepang Bersama dengan Kak Yusy dan teman teman peneliti pekerja migran lainnya, kami mendirikan RUMI Jepang Ke depannya, kami mengharapkan kesadaran kolektif sebagai mendorong pendirian serikat pekerja Indonesia di Jepang yang memungkinkan mereka untuk bernegosiasi dengan perusahaan ketika misalnya hak mereka ada yang tidak terpenuhi

Jika pekerja sebagai seorang individu melapor ke NGO atau pengacara, perusahaan bisa menolak permintaan NGO atau pengacara tersebut untuk menegosiasikan pemenuhan hak para pekerja migran, karena perusahaan tidak memiliki keterikatan secara hukum Namun Hukum Serikat Pekerja Jepang melarang perusahaan untuk menolak permintaan negosiasi oleh serikat pekerja Dengan begitu akan timbul rasa solidaritas antara teman teman untuk memperjuangkan hak mereka secara bersama. Sebab itu, program program RUMI Jepang fokus program program pemberdayaan dan pemberian informasi yang berguna untuk pekerja migran memperjuangkan hak hak mereka sendiri

Terkait dengan visi misi untuk merealisasikan kesadaran kolektif di kalangan PMI, apakah Mba Ria bisa tolong menceritakan kegiatan kegiatan yang telah diselenggarakan untuk merealisasikan hal tersebut?

Pertama salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah pantauan lapangan. Jadi waktu itu ada sebuah demonstrasi di Jepang yang dilakukan oleh NGO dan Serikat Pekerja di Jepang yang menuntut penghapusan program magang teknis karena memiliki banyak isu, seperti tingginya biaya keberangkatan dan ketidakstabilan gaji Kita memantau demonstrasi yang terjadi di Kobe, Hiroshima, dan Kyoto Tidak hanya memantau, kami juga turut menghadirkan pembicara dari tim RUMI dan mengundang teman teman PMI untuk menyuarakan pengalaman pribadi mereka Seperti yang disebutkan sebelumnya, RUMI ingin mengedepankan partisipasi aktif dan jangan sampai hanya peneliti saja yang bersuara. Mereka yang mengalaminya secara langsung pun bisa bersuara.

5 33

7

Lalu kami juga pernah mengadakan acara bersama PPI Jepang membahas mengenai “Kebijakan 300 000 Pelajar” dan menghadirkan langsung narasumber yang pernah menjadi pelajar tanpa beasiswa penuh di Jepang Saya pun cukup terkejut untuk mengetahui bahwa jumlah pelajar Indonesia di Jepang yang tinggal melebihi izin tinggalnya mencapai sekitar 80 orang pada tahun 2021 Sebagai peneliti, awalnya saya mengira pelajar itu aman, namun kini saya mengetahui bahwa ternyata juga terdapat kelompok kelompok pelajar yang rentan di komunitas kita

Sekarang RUMI Jepang juga memiliki program bernama “Migracara” yang berkolaborasi bersama Japan Foundation Program ini diawali dengan seminar mengenai jalur migrasi dan cara bermigrasi yang aman ke Jepang serta berfokus pada kondisi pra keberangkatan PMI di Jepang Lalu baru saja pada seminar selanjutnya di tanggal 10 September 2022 kemarin kami membahas kekerasan dalam dunia kerja dan panduan untuk pekerja Pada sesi tersebut kami menggambarkan bentuk kekerasan yang dapat dialami PMI dan langsung bertanya pada tokoh yang sering membantu pekerja migran di Jepang mengenai contoh contoh kasus yang kerap menimpa pekerja migran di Jepang. Pada workshop tersebut kami menyediakan latihan mengenai prosedur prosedur untuk melaporkan dan menindaklanjuti kekerasan dan pelanggaran yang dapat menimpa para pekerja

Terima kasih banyak Mba Ria atas paparannya yang sangat komprehensif dan berarti sampai sekarang RUMI telah menyelenggarakan berbagai program yang membantu PMI di Jepang ya. Selanjutnya, apakah Mba Ria bisa tolong menjelaskan mengenai kegiatan utama yang pernah diselenggarakan Iza Migrant Rights?

Untuk Iza Migrant Rights sebelum dileburkan ke RUMI Jepang, kami mengadakan lomba cerita pendek pekerja migran Indonesia yang hasilnya dikompilasi dalam buku Morotomo dan jugamelakukan sharing informasi Mengenai Morotomo, buku ini didorong salah satu kutipan di dalam buku Andrea Hirata berjudul Sirkus Pohon: “Fiksi, cara terbaik menceritakan fakta ” Dari situ saya terpikirkan kan untuk membuat kontes cerita pendek bagi pekerja migran Indonesia Untuk tim penyusunnya pun ada saya, Mas Adi Ariffianto, dan Mas Muhammad Reza Rustam

Tantangan utamanya di sini adalah beberapa PMI merasa tidak percaya diri dalam hal penulisan Kami sebagai editor sangat berhati hati dalam tahap pengeditannya supaya cerita mereka bisa ditangkap oleh pembaca dengan baik dan disajikan secara menarik Akhirnya, Juara lomba ini adalah cerpen yang berjudul Aru aru di Kepalaku, Job Hunter Negeri Sakura di Kala Pandemi, dan Ketika Menjadi Orang Lain. Program ini didukung oleh Human Rights Working Group, BEBESEA, dan Sakakawa Peace Foundation Yang membuat saya senang, (banyaknya dukungan) membuat teman teman PMI jadi semangat menulis Dari salah satu peserta, dia cerita bahwa awalnya dia tidak pede untuk menulis namun ketika kita semangati dan yakinkan bahwa ada editor yang siap untuk support, beliau bersemangat untuk berpartisipasi dan membagi pengalaman dan tantangan yang dihadapinya Minggu lalu, kita baru melakukan wawancara dengan NHK World News mengenai buku antologi cerpen ini

34

Berdasarkan pengalaman Mba Ria, apa saja tantangan utama dalam menyelenggarakan perlombaan menulis ini serta dalam menjalankan organisasi Iza Migrant Rights dan RUMI secara keseluruhan?

Kalau tantangan dalam menyelenggarakan perlombaan ini adalah banyaknya PMI yang tidak membawa laptop Akhirnya kami mendorong teman teman pekerja untuk menggunakan email dalam menulis cerita, lalu kemudian diedit oleh kami Tantangan lainnya adalah sebagai tim penyusun, kita harus sangat sensitif karena tulisan ini berdasarkan pengalaman penulisnya Ada penulis yang mengirimkan secara anonim, dan itu diperbolehkan Kami juga meyakinkan penulis bahwa tidak apa apa mengganti nama tokoh, tempat, dan perusahaan Jangan sampai mereka menerima dampak negatif ketika mengikuti perlombaan ini.

Terkait menjalankan organisasi Iza Migrant Rights maupun RUMI Jepang, perlu diingat kembali bahwa organisasi ini bersifat sukarela, jadi secara sumber daya kami masih terbatas Selain itu, hampir semua anggota anggota RUMI Jepang adalah pelajar dan banyak yang menjadi anggota organisasi organisasi lainnya Jadi, kami belum bisa bergerak secara penuh seperti NGO lainnya

8 35

Terakhir, apa saja visi dan misi RUMI ke depannya?

Ke depannya RUMI memiliki tiga misi Pertama RUMI bertujuan untuk menciptakan kesadaran kolektif dan partisipasi aktif PMI dalam memperjuangkan hak hak dan kepentingan mereka Kedua menyediakan informasi mengenai peraturan ketenagakerjaan dan non ketenagakerjaan termasuk akses bantuan hukum. Ketiga melakukan pemberdayaan untuk membangun rasa solidaritas dan kepentingan bersama melalui workshop dan seminar untuk menciptakan pendekatan yang dua arah

Sebagai penutup, apa yang ingin Mba Ria sampaikan mengenai peran mahasiswa dalam membantu PMI sebagai sesama WNI yang tinggal dan berjuang di luar negeri?

Sebenarnya pesan saya untuk teman teman Indonesia adalah kalian merupakan agents of change dan tidak harus meneliti topik tertentu atau terjun langsung ke lapangan. Minimal ketika ada kenalan teman teman PMI kita bisa bantu carikan informasi untuk mengakses bantuan Tidak perlu hal hal besar Hal hal kecil bisa membawa perubahan untuk kehidupan seseorang Sebagai sesama orang Indonesia dan saling membantu, hal hal kecil pun sudah sangat berharga

10 36
9
INTE MAJALAH SUMMER (2022) -RAKSI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA MENCARI BEASISWA DI JEPANG MENCARI LAB DAN PEMBIMBING PASCASARJANA DI JEPANG LAYANAN KESEHATAN DI JEPANG UTILITAS UMUM DI JEPANG MENCARI MAGANG DI JEPANG WAWANCARA BERSAMA ANASTASYA WULANDARI HASYIM DI JEPANG
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.