Edisi 22 juli 2013 caleg narkoba

Page 9

Harian

SAMBAS

Senin • 22 Juli 2013

Berani Jujur Mengungkap Fakta

9

Tak Kenal Jam, Penumpang Tetap Prioritas

Aktivitas warga di penyeberangan Tebas Kuala - Perigi Piai.

Tebas. Kapal fery milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di lintasan Tebas Kuala-Perigi Piai menggunakan sistem mengangkut penumpang yang lebih ramai tanpa harus terbentur jadwal seperti sebelumnya. “Saat ini arus penyeberan-

gan di lintasan Tebas Kuala-Perigi Piai belum ada peningkatan maupun penumpukan penumpang yang akan menyeberang. Kondisinya dapat dilihat disini, kendaraan yang akan menyeberang masih berada di dalam lingkungan dermaga. Tidak menumpuk hingga ke jalan,”

Siap Dikritik, Terapkan Reformasi Birokrasi

Jumli SIp MSi

Tekarang. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat harus selalu mengedepankan pelayanan prima, serta memahami keperluan masyarakat untuk selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Agar tercapai tujuan dalam untuk mereformasi birokrasi, supaya tidak menghambat “Saya siap dikritik untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, makanya setiap satu bulan sekali akan diagendakan rapat bulanan untuk mengetahui perkembangan serta dinamika dalam memberikan pelayanan,” kata Jumli SIp

MSI, Camat Tekarang Pontianak Times, belum lama ini. Menurutnya, Kabupaten Samba sebagai pilot project reformasi birokrasi harus didukung semua pihak. Perlu dipahami tugas sebagai pelayan masyarakat harus berbuat yang terbaik terhadap masyarakat. Dalam rapat akan dilaksanakan berbagai agenda, mulai dari evaluasi terhadap kinerja yang sudah dilaksanakan. “Apa yang sudah ditemukan untuk dicarikan jalan keluarnya, dengan rapat sebulan sekali dapat juga semacam penyegaran terhadap para staf. Jika kurang dalam memberikan pelayanan apa upaya kita, semuanya akan dimulai dari diri kita,” ujarnya. Pola pikir masyarakat juga perlu menjadi perhatian agar dapat memahami, sehingga dapat menyesuaikan dengan cara pandang masyarakat. “Reformasi birokrasi kita terapkan agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal, kritikan berupa masukan atau temuan di lapangan akan ditindaklanjuti sesuai dengan apa yang telah ditemukan untuk dicarikan solusinya,” ucap Jumli. (gin)

kata Heryanto Dusani, Kepala ASDP Lintasan Tebas Kuala-Perigi Piai kepada Pontianak Times, Minggu (21/07). Masyarakat pemakai jasa fery lebih cepat diseberangkan dari Tebas Kuala ke Perigi Piai atau sebaliknya. Dalam memberikan pelayanan tidak ada ketentuan

harus jam berapa berangkat. “Kita lihat kondisi penumpang, jika di seberang Perigi Piai sudah mulai ramai, maka kapal kita seberangkan untuk menjemput penumpang yang mulai ramai di Perigi Piai. Dimana yang ramai disitu yang kita jemput untuk menghindari penumpukan,” jelasnya. Dalam memberikan pelayanan, pihaknya sangat mengutamakan penumpang dengan melihat berapa banyak antrean. “Jam pelayanan memang tidak ditentukan, sepanjang antrean masih ada di dermaga pelayanan tetap diberikan. Tidak ada lagi ketentuan jam sekian untuk berhenti beroperasi, selama kendaraan masih terlihat mengantre pasti akan diangkut untuk diseberangkan,” ujar Heriyanto. Kondisi seperti sekarang, lanjutnya, jam 8 malam penumpang sudah mulai sepi, namun kapal masih tetap siap untuk menyeberangkan penumpang jika ada yang ingin menyeberang. “Kalau lonjakan penumpang saat ini masih belum terlihat, kondisinya masih seperti biasa. Di lintasan ini

lonjakan baru akan terlihat pada H-2, namun lebih didominasi oleh penumpang dengan kendaraan roda dua. Kalau sekarang masih sama seperti hari-hari biasa,” ungkapnya. Heriyanto juga menuturkan kalau kapal fery dengan kapasitas lebih besar, akan kembali melayani penumpang dalam waktu 10 hari ke depan. “Menjelang lebaran KM Merawan sudah selesai pengedokan dan akan kembali melayani penumpang,” kata dia. Sebetulnya, lanjutnya, kalau berhubungan dengan speed lebih cepat kapal ini dari KM Merawan. Kalau Merawan diperlukan waktu lebih dari satu jam untuk satu trip, sedangkan kapal yang ada saat ini dalam waktu 30 menit sudah bisa menempuh satu trip. Hanya saja muatannya agak sedikit, kondisi kapal saat ini setiap tripnya dapat mengangkut lima mobil terdiri 3 truk dan dua pickup atau mobil pribadi. “Akan disesuaikan dengan kendaraan yang akan diangkut, jika semuanya truk, maksimal 4 truk yang diangkut,” tuturnya. (gin)

Penanganan Kasus Tempuh Pola Kekeluargaan Galing. Pelayanan kepada masyarakat di wilayah Polsek Galing, lebih mengutamakan cara-cara kekeluargaan dalam menghadapi suatu permasalahan. Jika ada masalah yang diakibatkan kesalahpahaman dalam masyarakat, tidak berlanjut hingga ke proses lebih lanjut, artinya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. “Jika ada permasalahan yang timbul akibat dari kesalahpahaman kedua belah pihak, selaku penegak hukum, lebih dahulu disarankan menggunakan upaya kekeluargaan,” kata Iptu Dody Santosa Puta, Kapolsek Galing kepada Pontianak Times, kemarin. Dijelaskannya, cara keleuragaan itu terlebih dahulu melihat kasusnya seperti apa. Jika berhubungan dengan kesalahpahaman tentu diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Berbeda dengan kasus-kasus pencurian dengan pemberatan dan kekerasan maupun pencu-

Dody Santosa Putra

rian kendaraan bermotor. “Kasus-kasus seperti ini tetap kita proses sesuai peraturan yang berlaku, dengan tujuan untuk memberikan efek jera kepada pelaku serta sebagai peringatan bagi yang akan melakukan kejahatan,” ungkap Dody Sentosa. Terkait kondisi keamanan di Kecamatan Galing, Dody mengemukakan kondisi keamanan di wilayah kerjanya saat ini dalam kondisi aman terkendali. Untuk menciptakan dan memelihara situasi yang aman dan kondusif tersebut,

digelar patroli. “Patroli dilakukan terutama ditujukan kepada wilayahwilayah yang dianggap rawan, rawan dalam hal ini berhubungan dengan kenakalan remaja. Memang ada di beberapa titik kenakalan remaja sudah menjurus pada mengganggu kenyamanan pemakai jalan,” ujarnya. Dalam mensosialisasikan program yang ia buat, dirinya sering mensosialisasikan program tersebut ditempat-tempat keramaian. Misalnya, saat ada pesta perkawinan, selalu mengimbau masyarakat supaya selalu bersama-sama menciptakan iklim yang kondusif di kecamatan Galing. “Dalam bulan Ramadan ini kita juga mengajak masyarakat supaya saling menghargai dan menghormati. Hargai orang yang sedang berpuasa dengan tidak makan di sembarang tempat bagi yang non muslim yang tidak berpuasa,” katanya. (gin)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.