Komunitas Peduli Kesehatan Mental: Bipolar Care Indonesia Bandung Bipolar Care Indonesia (BCI) merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang kesehatan jiwa. Komunitas ini berdiri di Jakarta pada tahun 2013 dan memiliki simpul di beberapa kota di Indonesia. Di Bandung, komunitas ini mulai diinisiasi pada tahun 2015 dan berada di bawah BCI pusat. Saat ini, BCI memiliki sekretariat di Grha Atma dan dinaungi kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Cisarua. Menurut Ica, selaku ketua komunitas, BCI mewadahi penyintas bipolar, sebuah gangguan yang terkait dengan perubahan suasana hati dan emosi yang ekstrem, yang menghadapi stigma masyarakat tentang penderita dan mewadahi kebutuhan interaksi antar penyintas. Komunitas ini tidak hanya beranggotakan para penyintas gangguan bipolar, namun juga menjangkau gangguan kesehatan jiwa yang lain seperti skizofrenia, anxiety, serta pihak-pihak lain yang peduli dengan kesehatan jiwa seperti mahasiswa, relawan, keluarga, dan masyarakat umum. Saat ini, anggota yang terdata mencapai 600 orang. Namun, dalam setiap pertemuan hanya dibatasi sekitar 5060 orang, bahkan dalam family gathering hanya 15-20 orang saja dengan rentang usia sekitar 20-30 tahun. Kebanyakan anggota yang bergabung untuk kebutuhan interaksi, support system, dan mewadahi masyarakat umum yang peduli dengan penyintas bipolar.
27
Selain itu, ada juga yang bergabung atas rekomendasi psikiater atau ingin mencari tahu lebih dalam setelah melakukan diagnosis diri sendiri. BCI sendiri sudah bekerja sama dengan psikiater dan rumah sakit yang ada di kota Bandung. BCI melakukan beberapa kegiatan yang dapat memberdayakan para penyintas. Seperti kelas terapi yang mewadahi penyintas Seperti kelas terapi yang mewadahi penyintas merilis emosi dan perasaan, kelas menggambar, berkebun, art therapy, dan beberapa kelas lain serta rekreasi outbound dan gathering. Selain sebagai wadah interaksi anggota, BCI juga melakukan home visit kepada para penyintas yang berada di rumah, konseling, dan advokasi ke pemerintah terkait kebijakan yang terkait dengan kesehatan jiwa. Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut bervariasi, tergantung dengan kesibukan anggota.







