NO MORE CATFISHING CAMPAIGN

Page 1

CHRISTA PHOEBE GILNA 2201762370 / LB03

NO MORE

CAT FISH A CAMPAIGN FOR SAFER ONLINE MATCHMAKING EXPERIENCE



CONTENTS BAB I: INTRODU

Latar Belakang Problem Statem ent Kipling Method Objective

BAB II: DATA C

CTION

OLLECTING Brainstorming & Mind Mapping Research: Catfis h in Indonesia Point of View Visual Research BAB II: DESIGN

1

2 2 3 5

7

8 10 10 11

PROPOSAL 13 No More Catfish Campaign Design Referenc 14 es Design Solution 16 Alternative Proposed Desig 17 n 19


BAB I: INTRO DUCTION


LATAR BELAKANG Mencari pasangan hidup adalah salah satu insting manusia sebagai makhluk sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini komunikasi tradisional sudah banyak digantikan oleh komunikasi online. Maka dari itu, saat trend online matchmaking hadir, banyak anak muda yang tertarik untuk mencoba. Sejak saat itu, dunia percintaan pun berubah. Berkenalan tatap muka telah tergantikan oleh Direct Message di Instagram, menyatakan ketertarikan kepada seseorang telah menjadi Swipe Right di Tinder, bahkan saat ini telah dijalankan virtual wedding ceremony di platform Zoom, dimana kedua pasangan tidak saling tatap muka saat menjalankan upacara pernikahan mereka. Walaupun banyak pasangan yang bertemu secara online dan berhasil sampai menikah, tidak sedikit juga orang yang mengalami dampak negatif dari online matchmaking. Salah satu dampak negatif tersebut adalah catfish.

PROBLEM STATEMENT 1

Pelaku online matchmaking retan terjerumus dalam kasus catfish

2

Rendahnya tingkat kesadaran pengguna aplikasi dan platform online matchmaking untuk lebih berjaga-jaga dari catfish

3

Kasus catfish yang banyak terjadi, tetapi tidak diketahui banyak orang

2


KIPLING METHOD Apa yang dimaksud dengan online matchmaking? Online dating adalah pencampuran makcomblang dengan teknologi modern. Sama seperti namanya, online matchmaking adalah perantara yang menghubungkan atau mempertemukan calon suami istri secara online.

Apa arti Catfishing dalam online matchmaking? Catfish memiliki arti penggunaan identitas orang lain sebagai identitas dirinya sendiri di sosial media dengan tujuan kepentingan pribadi. Biasanya kasus catfish ini terjadi melalui hubungan romantis di sosial media, dimana salah satu penjalin hubungannya menginginkan sesuatu dari korban.

Apa saja tanda-tanda pengguna aplikasi dan platform online matchmaking sedang dijadikan korban catfish?

1

Tidak menunjukkan muka, baik video call atau bertemu langsung

2

Too good to be true. Ia merupakan manusia sempurna yang memiliki fisik sangat menarik, memiliki pekerjaan luar biasa, tidak memiliki pasangan, dan kepribadiannya juga sangat sempurna.

3

Hubungan yang dijalin berjalan dengan sangat cepat, tetapi hanya melalui sosial media.

4

Meminta sesuatu (biasanya uang) dengan alasan-alasan mendesak. Contohnya adalah handphone rusak sehingga tidak bisa berkomunikasi, kehabisan pulsa, keluarga masuk rumah sakit dan butuh biaya besar, atau butuh biaya untuk membeli tiket transportasi agar bisa bertemu.

3


Mengapa pengguna aplikasi dan platform online matchmaking belum sadar akan bahaya catfish? Alasan utama yang mendasari terjadinya kasus catfish ini adalah kurangnya awareness. Kebanyakan korban catfish yang sedang terjebak dalam kasus catfish tidak menyadari bahwa mereka sedang dijadikan target oleh pelaku. Selain itu, ada kemungkinan juga bahwa kebanyakan orang menganggap catfish hanya terjadi di luar negeri atau dalam film saja. Karena kasus catfish jarang dipublikasikan, kebanyakan orang menganggap catfish tidak mungkin terjadi pada diri mereka sendiri. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka pasti sadar jika diri mereka sedang dijadikan korban catfish.

Bagaimana cara menanggulangi masalah catfishing dalam online matchmaking? Karena akar penyebab kasus catfish masih sering terjadi adalah kurangnya kesadaran masyarakat, solusi pertama yang dapat ditawarkan adalah meningkatkan kesadaran masyarakan akan kasus catfish yang telah benar-benar terjadi di Indonesia.

???

Bagaimana cara meningkatkan kesadaran pengguna online matchmaking akan masalah catfish? Cara peningkatan kesadaran masyarakat akan kasus catfish adalah melalui kampanye ‘No More Catfish’.

4


OBJECTIVE

1

Mengupas permasalahan yang sering terjadi dalam online matchmaking

2

Memberi penjelasan tentang catfish dalam online matchmaking

3

Menjabarkan tanda-tanda pengguna online matchmaking sedang dijadikan korban catfish

5


4 5

Mengajukan sebuah solusi untuk masalah catfishing dalam online matchmaking

Meningkatkan kesadaran audience akan bahaya catfish dalam online matchmaking

6


BAB II: DATA COLLECTING

BAB II: DATA COLLECTING


BRAINSTORM & MIND MAPPING

Dari hasil brainstorming mengenai online matchmaking, didapatkan 5 masalah yang dapat timbul dari online matchmaking, yaitu:

Catfishing (Penggunaan identitas palsu) Ghosting (Berakhirnya hubungan tanpa kejelasan) Insecurity Verbal, Physical, dan Sexual Harassment Scam

8


Dari hasil brainstorming yang lebih detail mengenai masalah catfishing, didapatkan 3 alasan mengapa catfish kerap terjadi:

Belum pernah mengalami catfish, sehingga tidak percaya bahwa kasus ini terjadi pada orang lain Kurangnya kesadaran pengguna akan kemungkinan terjadinya catfish terhadap dirinya Sedikitnya data yang dipublikasikan mengenai kasus catfish dalam online matchmaking

9


RESEARCH: CATFISH IN INDONESIA Salah satu kasus yang pernah terjadi di Indonesia adalah oleh @hoofawke di platform Twitter , yang mengaku mempunyai 2 perusahaan dan mobil-mobil mewah, hingga mengaku memiliki pekerjaan sebagai FBI di Amerika. @hoofawke melakukan penipuan terhadap “pacar”nya yang kuliah di Inggris sebesar kurang lebih 10 juta rupiah untuk alasan fisioterapi. Pada akhirnya, teman @hoofawke melihat ada kejanggalan karena ia sering memamerkan barang-barang mewah secara tiba-tiba. Pada akhirnya @hoofawke menghapus akunnya karena identitas palsunya sudah disebarluaskan di media sosial. Kejadian lain yang pernah terjadi pada mahasiswa berinisial K adalah melalui aplikasi Tinder. Pada saat itu, K sedang iseng menggunakan aplikasi online matchmaking tersebut. Ia menemukan seorang perempuan yang ia rasa cocok dengan dirinya. Setelah berkomunikasi beberapa lama, ia semakin yakin bahwa akun perempuan ini asli dan bukan fake account. Maka dari itu, akhirnya K memutuskan untuk mengajak perempuan itu bertemu di sebuah cafe, dan sengaja datang lebih awal dan duduk di tempat yang tersembunyi. Singkat cerita, ternyata K ditipu oleh perempuan yang telah berkomunikasi dengan dirinya. Ternyata foto perempuan tersebut adalah seorang model dari Singapura, dan orang yang telah berkomunikasi dengan K adalah seorang laki-laki penyuka sesama jenis.

POINT OF VIEW Dari hasil analisa dan kedua pengalaman di atas, saya menyimpulkan bahwa catfish bukan merupakan hal baru di Indonesia. Maka dari itu, meningkatkan kesadaran pengguna online matchmaking merupakan hal yang sangat penting.

10


VISUAL RESEARCH Untuk melakukan riset visual, saya menganalisis beberapa kampanye dan konten-konten sosial media yang sudah berlangsung dan yang menurut saya sesuai dengan target kampanye saya. Berikut merupakan beberapa hasil yang saya dapatkan

POSTER KAMPANYE Menggunakan copywriting yang kuat, tidak penuh dengan ornamen

Source: mindblowingresources. blogspot.be imgur.com www.template.net

COLOR MOOD Bright, fun, young

Source: www.byyoung.co.uk

11


MASCOT Menggunakan maskot sederhana yang berbentuk organis untuk menggambarkan “youth”

Source: Instagram @wowmengroup @thehyouman

KONTEN INSTAGRAM Relatable, Informatif, up to date

Source: Instagram @tinder @okcupid @thejustim @studiolengua

12


BAB III: DESIGN PROPOSAL


NO MORE CATFISH CAMPAIGN TARGET KAMPANYE Umur Pekerjaan Behaviour

18-23 Mahasiswa - Aktif menggunakan sosial media (Instagram) - Senang bersosialisasi & berkenalan dengan orang baru - Menggunakan/tertarik menggunakan online matchmaking apps

VISUAL KEYWORDS Youthful

Organic

Playful

Modern

MEDIA Primer : Sosial Media (Instagram) Sekunder: ads dalam aplikasi online matchmaking dan poster pendukung lainnya.

VOICE TONE Menggunakan bahasa sehari-hari dan istilah-istilah yang saat ini sedang banyak digunakan anak muda.

14


STEPS OF CAMPAIGN Berikut merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam campaign ini. Langkah-langkah di bawah akan diaplikasikan dalam Feeds Instagram Campaign.

1

Menjabarkan tanda-tanda kita sedang dijadikan korban catfish

2

Menjabarkan dampak yang bisa terjadi pada korban, diurutkan dari yang paling berat ke ringan: Bunuh diri Depresi Trauma Mengalami Trust Issues Dirampok Patah Hati

3

Memberikan hasil data dan survei real tentang korban catfishing di Indonesia

4

Menyebarluaskan cerita-cerita korban catfish. Sharing pengalaman korban ini bisa dilakukan melalui tulisan maupun berupa video yang diceritakan langsung oleh korban tersebut

5

Meminta bantuan influencer-influencer Indonesia agar campaign ini lebih menyebar luas di dunia maya. Beberapa influencer yang dapat dipilih untuk menyebarkan campaign ini adalah Inez Kristianti, Andrea Gunawan, Rahasia Gadis, dan influencer lainnya yang sering mengungkapkan masalah-masalah sosial di Indonesia terutama dalam topik relationship.

15


DESIGN REFERENCE Seperti yang sudah dilampirkan pada Visual Research, berikut merupakan referensi visual untuk NO MORE CATFISH CAMPAIGN

Elemen utama dalam kampanye ini adalah maskot yang akan digambarkan dalam bentuk organis, dengan ekspresi friendly. Setiap konten yang ditampilkan akan menggunakan bahasa yang relatable, informative, dan up to date. Color palette yang digunakan adalah bright, fun, youthful.

16


DESIGN SOLUTION ALTERNATIVE Alternatif Sketsa yang saya lakukan adalah sketsamaskot. Menurut saya, maskot merupakan elemen yang penting untuk kampanye ini. Dengan adanya maskot, kampanye ini akan lebih mudah diingat oleh audience. Selain itu, target kampanye akan cenderung merasa bahwa mereka memiliki relasi dengan kampanye ini. Saya mengambil 3 keyword untuk merepresentasikan kampanye “NO MORE CATFISH”: Online, Dating, dan Aman. Setiap keyword ini akan direpresentasikan dengan 3 maskot yang berbeda. Berikut merupakan beberapa alternatif maskot yang saya buat dengan 3 keywords tersebut:

ONLINE 4 objek yang saya pilih untuk menggambarkan ‘online’ adalah handphone, laptop, lokasi, dan bubble chat.


DATING 3 objek yang saya pilih untuk menggambarkan ‘dating’ adalah hati, bunga, dan sparks.

AMAN 5 objek yang saya pilih untuk menggambarkan ‘aman’ adalah kunci, gembok, tameng, kode, dan payung.

18


PROPOSED DESIGN FINAL MASCOTS

SAFE

DATING ONLINE

19


AMAN: KUNCI

HAPPY

THINKING

DATING: HATI

HAPPY

SURPRISED

ONLINE: BUBBLE CHAT

HAPPY

20

EXPLAINING




SOCMED CONTENT

Informatif

Interaktif

Relatable



CHRISTA PHOEBE GILNA 2201762370 / LB03


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.