Mading Edisi 46

Page 1

JUM’AT 15 FEBRUARI 2013 Phone : 085355508935 Email : faizinempok32@yahoo.com Web : http://lpmgazebo.wordpress.com

Mading Gazebo

Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kab. Kutai Timur

Mencerahkan Untuk Menggerakkan

Edisi 46/Tahun 3 jadiapa.com/mading/

Gabung di LPM GAZEBO | Reporter | Layout & Design |

SKEK, Jadikan Mahasiswa Berburu Kegiatan Ekstra Faizin, MK - LPM Gazebo

GAZEBO NEWS-Masduki Zakariya angkat bicara, sebagai mahasiswa yang mengikuti santiaji SKEK (Sistem Kredit Ekstra Kurikuler), melihat sepak terjang mahasiswa STAI Sangatta yang kurang antusias dalam mengikuti atau menghadiri kegiatankegiatan ekstrakurikuler. Bahkan lembaga, guna mendatangkan mahasiswa untuk bisa hadir pada kegiatan yang diselenggarakan menggunakan sistem denda (sanksi). Sampai-sampai muncul rumor bahwa kegiatan BEM

(Badan Eksekutif Mahasiswa), juga akan menerapkan sistem denda. “Selama ini mahasiswa yang aktif dalam kegiatan tidak mendapat perhatian, utamanya dalam penilaian akademik. Inilah sebab mengapa kegiatan-kegiatan selain aktifitas perkuliahan diabaikan oleh mahasiswa. Pengen dapat Index Prestasi (IP) 4.00 cukup aktif ikuti mata kuliah, beres.” Ujar duki, panggilan akrab mahasiswa satu ini. “Tetapi sebagai mahasiswa

Mapala SABANA Ukir Prestasi Untuk Alam Sufianti - LPM Gazebo

Sisi Lain di Sekolah Risha Annisa*

Bangunan dengan bermacam warna, bentuk, dan ukuran. Bangunan yang berdiri untuk memberikan fasilitas para penuntut ilmu, kini memiliki sudut lain. Sudut yang menjadi sarana mencari kesenangan? dengan melupakan tujuan awal. Mencari kesenangan dalam rangka meningkatkan ilmu, prestasi, potensi, dan kualitas diri itu adalah benar. Namun kesenangan selain itu bukan sekolah tempatnya. Fenomena ini juga digambarkan dengan jelas pada filemfilem yang bertema anak sekolah. Niat utama berdirinya sekolah menjadi terabaikan, lantaran sebab kesenangan yang bukan pada tempatnya. Pacaran, tawuran, merokok, adalah hal yang biasa dilakukan di sekolah. Siswa dan siswi yang harusnya menjadi generasi penerus masa depan bangsa, kini tak lagi memikirkan dan mengindahkannya. Mereka telah larut dalam kesia-siaan. Adakah sedikit kesadaran atas semua ini. Adakah keinginan untuk membagun sekolah menjadi tempat yang benar-benar menjadikan kita generasi yang berguna. Kawan, luruskan niat, bulatkan tekad, mantapkan tujuan, benahi prilaku, perbaiki jiwa, dan bangun skolahmu menjadi maju penuh prestasi. * Risha Annisa, Siswi SMAN 1 Sangkulirang Kirim Tulisan: Berita, Artikel, Opini, Puisi, Cerpen

apakah cukup dengan itu, kalau benar demikian itu artinya kita melanggar Etika Diniyah kampus, yaitu membudayakan ajaran agama Islam melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.” Lanjutnya. Dimasukkannya sistem SKEK dalam penilaian akademik mahasiswa, diperkirakan akan mampu menggerakkan mahasiswa untuk aktif dalam kegiatankegiatan ekstra, “sistem SKEK lebih elegan ketimbang sistem denda yang mungkin akan diterapkan oleh BEM,” imbuh duki.

Pasalnya, untuk bisa lulus selain terpenuhinya nilai mata kuliah, mahasiswa juga harus memenuhi standar nilai SKEK yang telah ditetapkan oleh kampus. “dalam penilaian kegiatan akan dikelompokkan berdasarkan dengan skala kegiatan, apakah kegiatan berskala internasional, nasional, regional, atau lokal”, ujar duki mengisahkan apa yang ia peroleh dari santiaji SKEK, yang lalu.(//mkf)

GAZEBO NEWS-Peduli terhadap lingkungan terutama untuk wilayah Kutai Timur, serta realisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat, dan karena visi, misi dari beberapa mahasiswa STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Sangatta terhadap cintanya kepada alam, melatar belakangi berdirinya organisasi Mapala SABANA (Stais Back to Nature). Mapala SABANA terbentuk tahun lalu (22/04/2012) dalam musyawarah besar yang di hadiri oleh 10 pendiri mapala SABANA. Musyawarah Besar berlangsung di Gazebo besar STAI Sangatta. Dan pada hari itu pula ditetapkannya sebagai hari lahirnya Mapala SABANA, yang juga bertepatan dengan hari Bumi (22/04). Penggunaan nama SABANA merupakan usulkan dari Zidni Ilma, yang kini menjabat

sebagai Ketua Umum Mapala SABANA. Saat ditanya pentingnya keberadaan Mapala SABANA, Zidni Ilma mengutarakan bahwa khususnya Kutai Timur butuh pemerhati lingkungan di atas banyaknya kegiatan pertambangan yang dapat dipastikan aktifitasnya membawa dampak buruk pada lingkungan. “Kutai Timur butuh pencinta alam, sedangkan organisasi pencinta alam di Kutai Timur sangat minim. Sementara di utara Sangatta terus berlangsung Coal moning (aktifitas pertambangan) selama 7 hari 24 jam”. Tuturnya Zidni ilma juga menambahkan mengenai beberapa kendala yang dialami Mapala SABANA, “pandangan buruk yang menganggap mapala adalah organisasi yang liar, sedangkan kendala yang mendasar

adalah karena mahasiswa STAIS mempunyai kegiatan di luar selain hanya menjadi seorang mahasiswa, membuat pendiri harus pandai-pandai membagi waktu. Tapi, di balik itu semua berkat Mapala SABANA kami jadi mengerti arti Persaudaraan” lanjutnya. Mapala SABANA telah eksitensinya dalam prestasi, pernah terlibat dalam ekspedisi besar yang digawangi oleh Wanadiri (Organisasi penempuh rimbah, penjelajah hutan tertua di Indonesia) yaitu ekspedisi Tondoyan, Ekspedisi Goa Kerst di TNK (Taman Nasional Kutai ), SAR pesawat jatuh di Kandolo, dan ikut berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan seperti pertemuan mapala regional Kalimantan III di Samarinda, serta Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) di Bandung.(//mkf)

Ketika Pemimpin, Hilang Kejujuran Nashirudin

Wakil Presiden BEM STAI Sangatta Banyaknya pemberitaan yang ada di media pekan ini menunjukkan berbagai macam persoalan yang ada di sekitar kita, mulai dari isu lokal sampai isu nasional, mulai dari kalangan bawah sampai orang atas yang menjadi sorotan media. Semua yang menjadi pemberitaan banyak dari petinggi-petinggi yang seharusnya menjadi panutan banyak orang. diantara pemberitaan yang saat ini sedang banyak terkait permasalahan narkoba yang bukan hanya dikalangan orang dewasa dan bahkan sudah masuk pada pelajar dan tidak kalah menarik dipemberitaan yaitu masalah korupsi yang terjadi dipemimpin-pemimpin bangsa. ‘’Korupsi sudah menjadi budaya bagi pejabat negara’’ ungkapan yang pantas untuk dilontarkan bagi pemimpin bangsa kita, bukan hanya daging sapi yang sudah termasuki dengan ungkapan itu, tapi juga sudah masuk pada daging manusia. Apakah kita harus menutup mata melihat kondisi bangsa kita yang sedemikian rusak, moral-moral pemimpin yang menjadi panutan sudah tidak bisa lagi kita ikuti. Pemangku kebijakan semuanya orang-orang hebat yang dalam pendidikanya sudah tidak diragukan lagi. Terbit di: LPM GAZEBO, www.jadiapa.com

Seperti yang dikatakan bahwa sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kita ke surga, itu semua akan hanya tinggal kata yang tidak lebih hanya sebuah kata-kata yang tidak mempunyai makna apabila kita tidak menanamkan jauh-jauh hari sebelum kita menjadi pemimpin. Sosok pemimpin yang idealis akan selalu jujur dalam segala hal. di mana pemimpin bangsa ini, pemimpin yang mampu menaungi rakyat, pemimpin yang mengetahui kebutuhan rakyat, pemimpin yang jujur semuanya sudah tidak ada lagi yang ada hanya pemimpin-pemimpin yang rakus yang haus akan harta dan hanya mementingkan diri pribadi Itu semua gambaran bangsa kita saat ini, bangsa yang besar bangsa yang kita banggakan dan bangsa yang kita cintai akankah kita biarkan diambil oleh pemimpin kita sendiri. Tentunya semua akan terus ada pemimpin-pemimpin yang demikian jikalau semua itu tidak dibarengi dengan penegakan hukum yang tidak pilih kasih dan pendidikan kejujuran sejak dini bagi calon-calon pemimpin bangsa masa depan. Kirim ke: faizinempok32@yahoo.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.