THE SACRED SEARCH - Pencarian Pasangan Hidup yang Kudus

Page 1


“Gary Thomas menepis mitos pencarian akan seorang soul mate dan menolong Anda untuk memilih seorang ‘sole mate’—seseorang yang akan ‘memercayakan hidupnya’ dalam kasih yang penuh kesetiaan. Buku yang berdasarkan pada Alkitab ini diperuntukkan bagi siapa pun yang ingin menjadi bijak dalam mencari seorang pasangan hidup bagi dirinya.” Dr. Les Parrott dan Dr. Leslie Parrott, pengarang Saving Your Marriage Before It Starts “Inilah yang mengerakkan begitu banyak industri dan bahkan lebih banyak lagi individu: upaya mencari pasangan yang tepat. Tetapi, bagaimana kalau ada lebih banyak hal—begitu banyak hal lagi—tentang berpacaran daripada sekadar usaha untuk menemukan ‘seseorang yang tepat’? Dalam The Sacred Search, kawan saya Gary Thomas melongok ke pusat pembahasan yang banyak orang lihat bahwa dialah pakarnya—yaitu, pernikahan yang berhasil. Dengan pendekatan alkitabiah dan terang-terangan, dia menunjukkan kepada pembaca bahwa pernikahan bukan sekadar tentang siapa yang berjalan di lorong gereja bersama Anda, tetapi tentang alasanalasan yang ada di baliknya. Siapa pun yang sedang berpacaran, bertunangan, atau berharap suatu hari nanti akan berpacaran dan bertunangan perlu membaca buku ini!” Ed Young, pendeta senior Fellowship Church, pengarang buku laris versi New York Times berjudul Sexperiment “Anda mungkin sudah tahu tentang The Sacred Marriage. The Sacred Search akan bertanya mengapa Anda ingin menikah. Penuh dengan pertanyaan yang mengajak Anda berpikir dan ajaran yang akan mencetuskan momen-momen ‘aha’, buku ini adalah bacaan wajib bagi semua orang yang sedang mempertimbangkan untuk menikah. Saya sangat merekomendasikan buku ini—seandainya saja saya membaca buku ini ketika saya masih bujang!” Linda Dillow, pengarang buku laris Calm My Anxious Heart dan What’s It Like to Be Married to Me?


“Gary Thomas telah menghabiskan waktu berjam-jam bekerja bersama pria dan wanita muda di sepanjang perjalanan mereka menempuh jalur sulit kehidupan pernikahan di abad dua puluh satu. The Sacred Search akan menolong orang-orang yang merindukan pernikahan untuk dapat memperdalam iman, menghormati Allah, dan memberkati pasangan mereka nantinya di masa depan.” Jim Daly, presiden dari Focus on the Family “Kaum lajang, perhatikan baik-baik. Gary memahami dunia pernikahan dan ingin menolong orang-orang yang merindukan pernikahan untuk sampai ke sana dengan penuh keyakinan dan rahmat.” Lisa Anderson, direktur Departemen Dewasa Muda program Focus on the Family dan pembawa acara The Boundless Show, www.boundless.org “Budaya kita terobsesi dengan kecocokan dan chemistry. Namun, dalam pembentukan relasi, karakter selalu mengatasi chemistry. Pernikahan-pernikahan yang hebat tidak bersumber dari kecocokan; semua itu bersumber dari karakter. Saya menghargai Gary Thomas yang mengambil sikap begitu jelas mengenai pernikahan. The Sacred Search adalah pemeriksaan mendalam bagi siapa pun yang sedang mempertimbangkan, menunda, atau bahkan mengejar pernikahan. Kalau pernikahan membuat Anda ketakutan, bacalah buku ini dan jadilah berani. Jika Anda merasa tidak siap menikah, tolong bacalah buku ini dan bersiap-siaplah. Jika para kritikus memberitahu bahwa Anda tidak pantas menikah, saya mohon Anda membaca buku ini dan belajar untuk menghormati pernikahan.” Ted Cunningham, pengarang Young and in Love dan Trophy Child Buku ini adalah bacaan wajib bagi siapa pun sebelum berkata ‘Saya bersedia’ di altar pernikahan.” Michelle Anthony, penanggung jawab Family Ministry Architect bagi David C Cook


L iteratur P erkantas J awa T imur


THE S A C R E D S E A R CH

( Penca r ia n P as an g an H i d u p ya n g K u du s ) Bagaimana jika pertanyaannya, bukan tentang siapa yang akan Anda nikahi,tetapi mengapa Anda menikah? oleh Gary Thomas Originally published in English under the title The Sacred Search Copyright Š 2013 Gary Thomas Published by David C Cook 4050 Lee Vance ViewColorado Springs, CO 80918 U.S.A. Alih Bahasa: Paksi Ekanto Putro Editor: Bayu Pandu Purwadianto Penata Letak: Milhan K. Santoso Desain Sampul:Vici Arif Wicaksono Hak cipta terjemahan Indonesia: Literatur Perkantas Jawa Timur Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Telp. (031) 8413047, 8435582; Faks. (031) 8418639 E-mail: literatur.jatim@gmail.com www.perkantasjatim.org Literatur Perkantas Jatim adalah sebuah divisi pelayanan literatur di bawah naungan Persekutuan Kristen Antar Universitas (Perkantas) Jawa Timur. Perkantas Jawa Timur adalah sebuah kegerakan yang melayani siswa, mahasiswa, dan alumni di sekolah dan universitas di Jawa Timur. Perkantas Jatim adalah bagian dari Perkantas Indonesia. Perkantas sendiri adalah anggota dari perge-rakan International Fellowship of Evangelical Students (IFES). Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan yang ada secara lokal maupun regional di Jawa Timur dapat menghubungi melalui e-mail: pktas.jatim@gmail.com, atau mengunjungi Website Perkantas Jatim di www.perkantasjatim.org

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN: 978-602-18547-8-5 Cetakan Pertama: Juli 2013 Hak cipta di tangan penerbit. Seluruh atau sebagian dari isi buku ini tidak boleh diperbanyak, disimpan dalam bentuk yang dapat dikutip, atau ditransmisi dalam bentuk apa pun seperti elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dlsb. tanpa izin dari penerbit.


Untuk dua orang yang sangat istimewa: kakak tertua saya, Jerry Thomas, yang telah menjadi tulang punggung keluarga sekaligus dorongan semangat dan inspirasi besar seumur hidup saya, dan untuk putrinya (sekaligus putri baptis saya) yang menyenangkan, Lindsey Thomas, semoga dia merengkuh teladan saleh yang telah orangtuanya berikan dan menikmati kelimpahan dari sebuah pernikahan kudus yang sejati.


UCAPAN TERIMA KASIH Saya ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah membaca versi awal dari buku ini dan memberikan banyak komentar berharga: Lisa Thomas, Darrell dan Allison Vesterfelt, Steve dan Rebecca Wilke, Mary Kay Smith, John Card, Steve dan Candice Watters, Lindsey Thomas, dan Jay Fields. Ucapan terima kasih istimewa juga saya tujukan untuk Dr. Ed Young dan gereja rumah kami, Second Baptist di Houston, Texas, atas basis dukungan yang mereka berikan. Saya juga sangat bersyukur atas agen saya, Curtis Yates dari agensi Yates and Yates, atas persahabatan dan kemitraannya selama tahun-tahun ini; dan untuk tim David C Cook: khususnya Alex Field, Dan Rich, Don Pape, Mike Salisbury, Ginia Croker, Karen Lee-Thorp, Caitlyn Carlson, Mike Worley, Michael Covington, Ingrid Beck, dan banyak individu lain yang telah bekerja untuk membuat buku ini sukses. Adalah sebuah kehormatan menjadi bagian dari tim Anda.


daftar isi ucapan terima kasih

6

1 KISAH DUA AIR MATA

9

2 PENGECUALIAN BESAR

17

3 RENTAN DAN BODOH

25

4 ANDA TIDAK BENAR-BENAR MENGINGINKAN APA YANG ANDA

PIKIR ANDA INGINKAN

39

5 SOUL MATE ATAU SOLE MATE?

51

6 JODOH DARI SORGA?

67

7 LOTRE ROMANSA RELIGIUS

73

8 PENYERAHAN DIRI PASIF ATAU PENCARIAN SUNGGUH-SUNGGUH? 79 9 YANG MANA GAYA ANDA?

87

10 APAKAH KAU CUKUP TANGGUH UNTUK MENJADI PASANGANKU? 111 11 MEMBANGUN SEBUAH PERNIKAHAN

129

12 SESUATU YANG HARUS ANDA SEPAKATI BERSAMA

145

13 ANDA MENCARI SEORANG PELENGKAP, BUKAN SEORANG KLON 155 14 APA YANG TIDAK ANDA KETAHUI BENAR-BENAR DAPAT

MENYAKITI ANDA

169

15 PERTEMPURAN NEUROKIMIAWI MELAWAN AKAL SEHAT ANDA

183

16 ORANG-ORANG BERMASALAH

205

17 MENGAPA ANDA TIDAK AKAN MENGENAL ISTRI ANDA SEBELUM

IA BERUSIA 35 TAHUN?

219

18 BAGAIMANA DENGAN ANDA?

227

19 PERNIKAHAN KARENA RASA KASIHAN

235

EPILOG: SEBUAH VISI BARU

252

CATATAN

257



1 KISAH DUA AIR MATA

W

ajah pendeta saleh itu menegang ketika dia memberitahu saya, “Jujur saja. Pernikahan telah menjadi salib terbesar dalam hidup saya.� Air mata yang mengalir dari kedua mata dan membasahi pipinya memberi gambaran jelas tentang beban yang lelaki ini pikul setiap hari dalam hidupnya. Alih-alih membukakan peluang-peluang baru dan besar, alih-alih memberi dorongan semangat dan kesegaran serta harapan, kehidupan pernikahan justru menjadi beban berat. Tuhan memang tetap memakai orang ini, tetapi dia seperti menempuh perjalanan dengan sebutir kerikil keras di dalam sepatu yang terus-menerus melukai di setiap langkah kakinya. Seorang perempuan berusia tiga puluhan menatap mata saya dan membiarkan air matanya mengalir bebas, saat dia berbicara tentang kasih sang suami baginya. Perempuan itu menderita kelemahan fisik dan hidup yang sungguh tidak bersahabat tetapi sang suami telah menjadi batu karang yang teguh, sebuah sumber dorongan semangat dan penerimaan diri yang luar biasa baginya: “Setelah Yesus, suami saya adalah sukacita terbesar dalam hidup ini. Saya bahkan tidak bisa membayangkan di mana saya akan berada atau bagaimana saya bisa menghadapi semua persoalan yang telah saya hadapi


10

THE SACRED SEARCH

tanpa dirinya berada di sisi saya selama ini.� Kedua kisah ini sungguh terjadi. Saya minta maaf kalau kedua kisah di atas mungkin mengandung bias gender—yang lelaki seorang pemimpin dan yang perempuan memiliki kebutuhan akan dukungan. Karena keduanya berdasarkan pada fakta, maka saya tidak bisa, demi integritas, mengubah kisah itu. Melampaui itu semua, lihatlah frustrasi dan sukacita nyata yang masing-masing dari mereka rasakan. Yang pertama mengalirkan air mata karena rasa sakit, berjuang sekeras-kerasnya untuk mempertahankan pernikahan tetapi hubungan pernikahan bagaikan sebuah salib baginya. Pernikahan menguras hidupnya namun dia tetap bertahan, karena dia tahu itu adalah hal yang benar. Orang yang kedua juga menangis, tetapi bukan karena bergumul demi melewati hubungan pernikahan yang sulit. Dia menangis sesenggukan karena bersyukur atas seorang lelaki yang sangat mengasihinya dengan begitu mendalam, dengan begitu indah, sampai-sampai dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hidup tanpa suaminya. Air mata duka dan air mata sukacita. Sebuah pernikahan yang seperti salib. Sebuah persekutuan kasih yang bercitarasa sorga. Sepuluh tahun setelah menikah, tangis air mata mana yang akan Anda alami? Apakah air mata luka yang memedihkan atau air mata hangat yang dibangkitkan oleh sukacita? Faktanya, setiap pernikahan mengalami keduanya. Tetapi, adalah benar bahwa beberapa pernikahan didominasi oleh sakit hati, sementara pernikahan yang lain lebih banyak ditandai dengan sukacita. Memang tidak ada pernikahan yang mudah tetapi beberapa pernikahan saling membangun antarpasangan, sementara beberapa yang lain justru saling meruntuhkan. Setiap pernikahan membutuhkan waktu dan usaha tetapi beberapa pernikahan menghisap energi pasangannya, sementara pernikahan yang lain justru membangkitkan sukacita dan antusiasme serta keintiman. Saya menulis buku ini karena saya ingin Anda mengalami tangis air mata sukacita pada ulang tahun pernikahan kesepuluh Anda. Saya


KISAH DUA AIR MATA

11

ingin Anda mampu berkata, dengan tulus hati, “Setelah keputusan untuk menjadi seorang Kristen, menikahi _______________________ adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat.” Tetapi, inilah perkara yang mungkin mengejutkan Anda: pernyataan di atas lebih didorong oleh alasan mengapa Anda menikah daripada oleh kenyataan dengan siapa Anda menikah. Bukan aspek dengan siapa Anda menikah itu tidak penting (justru itu adalah aspek yang sangat penting); hanya saja, terlebih dahulu bertanya dan merenungkan pertanyaan “mengapa menikah” akan memantapkan hati Anda untuk membuat pilihan bijak tentang “dengan siapa Anda menikah.” Mengapa Anda ingin menikah? Itulah yang perlu Anda tanyakan sebelum memutuskan siapa yang akan Anda nikahi. Itu adalah pertanyaan yang sangat penting. Karena, kalau Anda membuat keputusan investasi keuangan yang buruk, Anda selalu bisa memulai dari awal lagi. Tetapi, pernikahan alkitabiah adalah perkara sekali seumur hidup. Banyak orang Kristen meyakini bahwa ada sebab-sebab alkitabiah “yang bisa diterima” untuk perceraian, tetapi sebab-sebab semacam ini terbatas dan fatal sifatnya. Dalam kebanyakan kasus, kalau Anda kecewa dengan keputusan Anda, maka kewajiban Anda sebagai seorang Kristen adalah untuk memperbaikinya, bukan meninggalkannya dan memulai lagi dari awal. Fakta ini saja sudah membuat jelas bahwa waktu, usaha, bahkan patah hati karena memutuskan hubungan dengan seseorang tentu sangat layak dilakukan demi menjamin seorang Kristen membuat pilihan bijak sebelum melangkah dalam pernikahan. Sekali Anda menikah, maka setiap sore, setiap akhir minggu, setiap liburan, dan setiap pagi akan ditentukan, entah baik atau buruk, oleh hubungan pernikahan itu. Orang yang Anda nikahi adalah orang terakhir yang akan Anda lihat setiap malam sebelum tidur. Wajahnya adalah wajah pertama yang akan Anda lihat setiap kali Anda bangun tidur di pagi hari. Kata-kata mereka akan menyemangati atau meruntuhkan Anda, humornya akan membuat Anda tertawa penuh kegirangan atau menangis karena rasa malu. Tubuhnya akan menyenangkan atau mengancam Anda. Tangannya akan memeluk atau melukai Anda.


12

THE SACRED SEARCH

Kehadirannya akan menjadi ramuan penyembuh atau pengingat segala rasa sakit Anda. Bertahun-tahun yang lalu, ketika menjadi pembicara di sebuah acara di California, saya keluar sejenak dari aula hotel untuk mengambil beberapa pakaian ekstra di luar mal (akibat buruknya pengemasan). Di tengah kerumunan orang-orang yang mengesankan di tempat yang indah, lebih dari apa pun saya begitu menantikan istri saya berjalan mendatangi saya. Saat itu, saya berfantasi tentang istri saya, tetapi bukan apa pun yang bersifat seksual. Saya hanya ingin melihatnya berjalan keluar dari kerumunan itu dan tersenyum sambil berjalan ke arah saya, mengetahui bahwa ia akan menghabiskan sisa akhir minggu itu bersama saya. Itu adalah fantasi yang jelas mustahil—Lisa berada ribuan mil jauhnya dari saya, di utara kota Seattle, merawat anak-anak kami. Tetapi, tidak ada pemandangan apa pun di dunia yang bisa memberi saya sukacita lebih besar pada hari itu daripada melihat kedatangan Lisa—istri saya—berjalan ke arah saya. Saya ingin Anda mengalami momen-momen seperti itu—momen di mana, bahkan ketika Anda terpisah, Anda berharap bisa berdua bersama-sama. Saya tidak ingin Anda menjadi seperti begitu banyak pasangan yang datang kepada saya, yang fantasinya hanya ingin melihat pasangannya menjauh. Sangatlah mengubahkan Anda sebagai seorang pribadi ketika seorang perempuan menelepon Anda, pendetanya, sambil menangis di telepon karena khawatir bahwa nasihat Anda kepada suaminya akan membuat mereka tetap bersama-sama. Perempuan itu capek dengan pernikahannya, kecewa sampai pada titik ekstrem, dan bersiap-siap mengakhirinya—tetapi, dia ingin menghormati Tuhan, jadi dia dan suaminya menemui Anda. Kemudian, dia mendengar Anda berbicara dan berpikir Tuhan bisa memakai Anda untuk meyakinkan suaminya supaya sungguh-sungguh bertobat dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, dan justru itulah yang membuat hati perempuan ini hancur. Dia dan suaminya mengalami masa-masa indah selama pacaran sembilan bulan, tetapi tidak lagi berlanjut dalam rentang sepuluh tahun pernikahan mereka, dan keputusan si suami


KISAH DUA AIR MATA

13

untuk menceraikannya terasa begitu membebaskan. Saya tidak ingin hal itu terjadi pada Anda. Saya tidak pernah ingin Anda berada pada titik di mana Anda berpikir kebahagiaan Anda sebagai seorang pasangan bergantung pada kegagalan saya sebagai seorang pendeta dalam meyakinkan pasangan Anda untuk tetap mempertahankan pernikahan. Tetapi, sobat, demikianlah kehidupan nyata bagi banyak pasangan. Mereka terburu-buru dalam prosesnya atau membuat keputusan karena alasan yang payah, dan sekarang bertengkar karena akibat-akibat keputusan payah itu setiap hari dalam hidup mereka. KASIH YANG MEMBERI HIDUP Jadi, biar saya perkenalkan sisi “mengapa” dari pernikahan untuk memantapkan Anda membuat pilihan bijak pada sisi “siapa” yang Anda nikahi. Sebuah rumah yang dibangun di atas dasar Matius 6:33—“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” —adalah rumah yang kokoh. Sementara ayat ini mengandung perintah, ayat ini pun memiliki janji luar biasa bagi hidup penuh kelimpahan dan makna. Ketika sepasang suami dan istri berkomitmen pada Kristus, bertumbuh bersama di dalam Tuhan, saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan rohani, membesarkan anak-anak dalam takut akan Tuhan, saling mengasihi satu sama lain karena mengasihi Tuhan, maka sukacita akan berlimpah dan mujizat terjadi. Orang-orang egois berubah menjadi sekumpulan pelayan. Anak-anak yang mementingkan diri sendiri bertumbuh menjadi pekerja-pekerja kerajaan Allah. Orangorang asing menjadi kawan akrab. Kehidupan sehari-hari dipenuhi dengan lakon menggairahkan dalam membangun sebuah kerajaan. Memang ada banyak kesalahan, banyak pertobatan, berkali-kali frustrasi, rasa sakit, dan bahkan keraguan. Tetapi pada akhirnya, hadirat Allah menang, orang-orang diubahkan, pekerjaan kerajaan Allah diselesaikan, dan ujian berhasil dilewati. Jika dua orang berdiri bersama di sekeliling misi ini—jika mereka membuat pilihan pernikahan berdasarkan pada pribadi terbaik dengan siapa mereka bisa mewujudkan misi ini—kemungkinan terbesar, mereka akan mengalami pernikahan


14

THE SACRED SEARCH

yang memenuhkan dan membangun jiwa. Di sisi lain, saya telah menyaksikan betapa orang bisa membuat satu sama lainnya kacau ketika mereka hidup demi dirinya sendiri. Meski daya tarik seksual mereka mungkin pernah panas membara, namun biasanya hanya tinggal menunggu waktu beberapa bulan sebelum mereka mulai mengatakan dan melakukan perkataan serta perbuatan yang menyebalkan pada satu sama lain. Begitu menyebalkan sampai-sampai mereka akan menelpon seorang pendeta, seseorang yang sebelumnya tidak mereka kenal, karena mereka begitu putus asa mencari cara hidup lain selain pernikahan mereka. Ada waktu di mana mereka tidak bisa hidup tanpa yang lain; setiap detik, mereka selalu ingin bersama. Mereka tidak bisa melepaskan tangan dari gandengan tangan pasangannya. Sekarang, mereka malah tidak tahan hidup bersama yang lain. Saat mereka bersama-sama dalam satu ruangan, dalam satu mobil, atau dalam satu panggilan telepon, mereka tidak bisa behenti bertengkar. Hal ini menyadarkan saya bahwa ungkapan klise masih sama benarnya saat ini: sebuah pernikahan yang manis adalah jarak paling dekat dari dua orang dengan sorga; sebuah pernikahan yang buruk adalah jarak paling dekat dari dua orang dengan neraka. Masalah-masalah semacam ini biasanya muncul dari upaya membangun hidup bersama tanpa tujuan, tanpa misi, dan tanpa sesuatu yang sebenarnya bukan saja memapankan sebuah hubungan, tetapi juga menjaga Anda tetap saling mengasihi satu sama lain hingga lima puluh dan enam puluh tahun berikutnya. Bisakah saya jujur pada Anda? Tidak ada seorang manusia pun yang sanggup membuat Anda tetap terpikat hingga lima atau enam dekade berikutnya. Kalau mereka benar-benar lucu dan benarbenar menarik, lalu Anda benar-benar tergila-gila, maka Anda bisa saja terpikat selama beberapa tahun. Tetapi, orang-orang egois— bahkan, orang-orang kaya yang egois, orang-orang tampan dan cantik yang egois, atau orang-orang terkenal yang egois—pada akhirnya bosan dengan satu sama lain. Dan hubungan yang dahulu pernah memberi rasa aman dan hidup, kemudian mulai terasa bagaikan penjara dan kematian. Tak peduli seberapa intens Anda


KISAH DUA AIR MATA

15

merasakan jatuh cinta saat ini, hal yang sama akan terjadi kepada Anda jika menikah tanpa berbagi misi yang sama. Saya ingin Anda memiliki pernikahan yang secara rohani memperkaya. Sebuah pernikahan yang membuahkan hidup, semangat, keintiman, memori sepanjang usia bersama pasangan sebagai sobat terdekat, dan sukacita melimpah dalam membangun sebuah keluarga bersama-sama. Hidup berkeluarga adalah hidup yang manis dan pernikahan yang intim bagaikan hadiah yang menakjubkan. Persahabatan yang dihasilkan dari menghadapi semua musim kehidupan bersama-sama, berdoa bersama, merawat anak-anak bersama, melayani Tuhan bersama, bersenang-senang, bercinta, pusing dan patah hati, mengatasi kemunduran dan belajar menangani kekecewaan, serta bertumbuh bersama melalui semuanya itu, mampu menciptakan ikatan yang tak bisa ditandingi daya tarik seksual atau ketergila-gilaan romantis awal mana pun. Imbalan dari membuat pilihan pernikahan yang bijak sungguh mengagumkan, sehingga saya tidak ingin Anda melewatkannya. Konsekuensi dari membuat pilihan pernikahan yang bodoh bisa begitu menyakitkan dan tahan lama, sampai-sampai saya tidak ingin Anda mengalaminya. Saya tidak melebih-lebihkan tentang betapa krusialnya bersikap sangat hati-hati dan penuh pertimbangan dalam membuat keputusan penting mengenai hal ini. Anda pasti tidak ingin meleset, bukan? Kini bukan saatnya bagi kebodohan romantis. Jika Anda tetap berakar di dalam Kristus, sepenuhnya menetapkan pikiran, dan menggunakan semua sumber daya yang ada—bimbingan Allah, Kitab Suci, keluarga, gereja, dan rekan-rekan Anda yang bijak—kemudian, mendekati keputusan ini dengan sepenuh maksud, tujuan, dan hikmat, maka kemungkinan terbesar adalah Anda akan memasuki pernikahan yang kaya, memuaskan, serta membangun jiwa. Tanyakan pada diri sendiri: “Sepuluh tahun dari sekarang, air mata macam apa yang ingin saya alami? Air mata sukacita atau air mata kepedihan? Apakah saya ingin berada dalam sebuah pernikahan yang mengangkat saya atau pernikahan yang menarik saya turun? Sebuah persekutuan yang ditandai kemitraan bersama atau perni-


16

THE SACRED SEARCH

kahan di mana kita bersembunyi dan terbiasa saling menyakiti satu sama lain?” Tetaplah bersama saya, dan saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk menolong Anda mengalami air mata sukacita. PERTANYAAN UNTUK STUDI LEBIH LANJUT 1. Gambarkanlah sebuah pernikahan yang Anda hargai: apa yang ada pada pasangan itu yang membuat Anda mengagumi hubungan mereka? 2. Sepuluh tahun setelah Anda menikah, bagaimana Anda berharap seseorang akan menggambarkan hubungan pernikahan Anda? Tuliskan gambaran “ideal” dari hubungan yang ingin Anda miliki. 3. Gambarkanlah beberapa pernikahan yang telah Anda lihat yang Anda pasti tidak ingin tiru bagi pernikahan Anda sendiri. Apa sifat-sifat dalam hubungan itu yang ingin Anda hindari? 4. Apakah Anda pernah bertanya kepada diri sendiri pertanyaan ini, “Mengapa saya ingin menikah?” Mengapa Anda ingin menikah? 5. Menurut Anda, bagaimana menikah dengan niat “mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya” akan mengubah cara Anda mencari seseorang untuk Anda nikahi, yaitu tipe orang yang akan Anda pertimbangkan?


2 PENGECUALIAN BESAR

B

isakah Anda menolong saya? Pasti ada sebuah versi Alkitab di luar sana yang belum saya baca. Versi Alkitab yang mengandung klausa pengecualian misterius. Saya pikir saya sudah mencakup semua dasar yang diperlukan riset saya. Saya sudah memeriksa Alkitab King James Version, English Standard Version, New King James Version, New International Version (baik yang edisi tahun 1984 maupun 2011), the Message, New Living Translation, New American Standard, dan banyak versi lainnya. Tak satu pun dari versi itu—tidak satu pun—mengandung klausa pengecualian yang sedang saya cari-cari. Jadi, kalau Anda menemukannya, tolong beritahu saya lewat email versi manakah yang mengandung klausa pengecualian itu? Karena kelihatannya, itu adalah versi yang dibaca banyak lajang hari-hari ini. Klausa pengecualian yang saya maksud adalah yang terdapat dalam Matius 6:33. Demikianlah bunyi ayat itu: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Versi misterius yang sedang saya cari-cari adalah versi yang saya lihat sering dibaca dan dihafal banyak orang. Bunyinya seperti ini: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, kecuali jika


18

THE SACRED SEARCH

kamu sedang memilih seseorang untuk kamu nikahi. Dalam hal ini, kamu harus mengikuti emosimu, mementingkan daya tarik cinta yang menggairahkan, dan kecocokan relasional yang membuat hubungan itu menyenangkan, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Saya bertanya kepada Anda: Apakah Anda percaya kepada Yesus? Apakah Anda percaya bahwa Dia sungguh-sungguh memiliki niat di hatiNya untuk mendatangkan yang terbaik bagi Anda, bahwa Dia tidak akan pernah mau menjerumuskan Anda—bahwa jika Anda mengikuti nasihatNya, berarti Anda sedang mempersiapkan diri untuk menerima yang paling baik, yang paling berarti, dan yang paling memenuhkan hidup melampaui segala yang pernah Anda bayangkan? Apakah Anda percaya bahwa Dia tahu apa yang sedang dibicarakanNya? Menurut Anda, apakah mungkin bahwa keputusan kedua paling penting yang pernah Anda buat—tentang siapa yang akan Anda nikahi—harus berdasar pada agenda fundamental Yesus bagi hidup Anda, yaitu mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya? Apakah Anda percaya bahwa setiap keputusan penting yang kita buat harus didasarkan pada kebenaran pokok ini? Jika pilihan tentang pasangan pernikahan adalah sebuah pengecualian, lalu pilihan apa yang bukan pengecualian? Kalau firman Yesus tidak relevan dalam hal keputusan penting semacam ini, lalu mengapa firman itu relevan dalam hal keputusan yang kurang penting lainnya? Inilah janji saya kepada Anda: jika Anda mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, kemudian mengizinkan agenda Yesus ini mengarahkan keputusan Anda dalam memilih orang yang akan Anda nikahi serta menolak berkompromi, maka Anda akan mempersiapkan diri demi menerima kehidupan pernikahan yang lebih memenuhkan, memperkaya secara rohani, dan lebih memuaskan secara keseluruhan. Seberapa jauh Anda berkompromi terhadap ayat firman ini menjadi tanda seberapa jauh Anda menempatkan kepuasan jiwa Anda di masa depan dalam bahaya dan membuka lebar pintu frustrasi hebat, bahkan penyesalan. MENGAPA KITA MENIKAH Jika Anda berusia di bawah tiga puluh tahun, generasi Anda adalah


PENGECUALIAN BESAR

19

generasi pertama dalam seratus tahun yang berasumsi tidak perlu menghubungi perusahaan telepon ketika pindah ke apartemen atau rumah baru. Di masa-masa saya, itu adalah hal pertama yang kami lakukan—di masa-masa kuliah, bahkan setelahnya. Kami sering “kopi udara lewat telepon,” sehingga bisa tetap terhubung dengan orang-orang. Telepon seluler telah menghancurkan asumsi ini. Kebanyakan orang di bawah usia tiga puluh tahun saat ini bahkan tidak memiliki apa yang dulu biasa kami sebut “jalur darat.” Jika orang ingin berhubungan dengan Anda, mereka sudah punya nomor telepon seluler Anda; mengapa harus repot-repot memasang telepon rumah? Tetapi, bahkan setiap bulan, jutaan orang yang lebih tua yang sudah memiliki telepon seluler masih juga membayar enam puluh lima ribu rupiah untuk menjaga supaya telepon rumah tetap menyala, hanya karena mereka sudah terbiasa seperti itu. Anda bisa menertawai orangtua Anda karena tidak paham bagaimana dunia bergerak saat ini. Tetapi, ada beberapa hal juga yang para lajang rentan lakukan. Hal-hal yang Anda lakukan tanpa sadar, yang ternyata tidak mengandung kebenaran di dalamnya. Meski begitu, Anda tetap melakukannya, karena setiap orang yang Anda kenal secara membabi-buta menerima asumsi-asumsi itu sebagai benar—misalnya, keyakinan bahwa Anda harus mencari gairah romantis dan chemistry seksual di atas segala hal lain dalam memilih seseorang yang akan Anda nikahi. Budaya kita masih terjebak dalam memandang pernikahan lewat kacamata bahwa kebahagiaan adalah yang terutama dan tertinggi—dengan mendefinisikan kebahagiaan sebagai intensitas romantisme dan chemistry seksual. Sejak tahun 1960’an, para sosiolog telah menemukan adanya peningkatan konsisten dari lelaki dan perempuan muda Amerika yang menginginkan lebih dan lebih banyak cinta—tetapi, justru memperoleh semakin dan semakin kurang dari pernikahannya. Pada tahun 1967, sebuah penelitian pada para perempuan berusia tingkat kuliah mencatat bahwa 76 persen perempuan berkata akan menikahi seorang lelaki, jika lelaki itu memiliki sifat-sifat yang mereka cari, meskipun tidak memiliki pe-


20

THE SACRED SEARCH

rasaan “cinta romantis” terhadap lelaki itu. Namun, dalam riset yang lebih mutakhir, 91 persen perempuan berkata “tidak.”1 Ini menandai adanya pergeseran besar. Orang telah mencari pasangan dengan cara ini selama beberapa generasi dan saya meminta Anda untuk menjadi pengamat yang bijak serta jujur: bagaimana hasilnya? Bagi para pemula: berapa banyak pernikahan yang Anda lihat benar-benar bahagia? Saya tidak berbicara tentang pernikahan yang berusia kurang dari tiga tahun. Beritahu saya—berapa banyak orang yang Anda kenal telah menikah selama sepuluh tahun, bahkan lebih, yang pernikahannya Anda kagumi? Pahamilah tren yang ada: sebagian besar orang menikah di atas dasar ingin memperoleh kebahagiaan, tetapi hanya segelintir yang sangat bahagia untuk waktu yang sangat lama. Bahkan, setiap tahun, ratusan ribu pasangan berpikir bahwa hasilnya akan berbeda bagi mereka, sehingga mereka mendasarkan keputusannya pada premis yang sama: kita “merasakan” sesuatu yang istimewa, kita kelihatannya bahagia ketika bersama, kita cocok dalam banyak hal, jadi ayo kita menikah saja. Berapa banyak lagi pernikahan gagal yang diperlukan untuk membuat kita melihat bahwa pendekatan ini sudah gagal? Buatlah ini sebagai pertanyaan pribadi: mengapa Anda pikir hasilnya akan berbeda bagi Anda daripada jutaan pasangan lain yang pernah mencoba pendekatan ini? Apakah Anda pernah mempertimbangkan bahwa versi “jatuh cinta” ala Hollywood mungkin sudah menyesatkan banyak orang? Bahwa versi itu, sekuat romantika itu sendiri, bukanlah alasan terbaik untuk menikah? Ini hanyalah sebuah contoh sederhana tentang bagaimana chemistry seksual, terlepas dari pertimbangan lain, bisa menyesatkan kita. Secara psikologis, perempuan cenderung mengalami cinta romantis dengan sosok lelaki dominan, meskipun lelaki dominan biasanya kurang mampu mengekspresikan keakraban, keterampilan dalam hubungan, dan keterikatan emosional yang sangat diharapkan perempuan dalam kehidupan pernikahan. Dengan kata lain, wahai kaum perempuan, jika Anda hanya mengikuti perasaan,


PENGECUALIAN BESAR

21

Anda kemungkinan besar akan jatuh cinta pada seorang lelaki yang akan membuat Anda tergila-gila selama dua belas atau delapan belas bulan sebagai seorang kekasih tetapi kemudian membuat Anda frustrasi selama lima puluh atau enam puluh tahun berikutnya sebagai seorang suami. Kaum lelaki, sebaliknya, lebih terdorong mengalami cinta romantis dengan perempuan yang secara fisik memikat bagi dirinya. Padahal, penampilan fisik adalah yang pertama-tama akan berubah dalam hidup seseorang. Pernikahan bukanlah soal menjadi muda bersama; pernikahan adalah tentang bertumbuh tua bersama— dan tubuh pun berubah ketika kita menjadi tua. Jika Anda tidak menikah sambil mempertimbangkan hal ini di dalam pikiran, maka Anda akan membuat kesalahan besar—bahkan, kesalahan terbesar dalam hidup. Jarang sekali alasan yang mendorong kita untuk masuk ke dalam kehidupan pernikahan adalah alasan yang menjamin kebahagiaan berjangka-panjang. Memahami hal ini saja sudah akan membuat Anda sanggup membuat pilihan yang lebih bijak. MUNGKIN JATUH CINTA SAJA TIDAK CUKUP Saya pernah mengalami percakapan dengan seorang perempuan seusia saya. Dia sudah bercerai dua kali. Dia sedang menjalin ikatan serius dengan seorang lelaki tetapi keadaan begitu sulit dan menyakitkan. Begitu buruknya, sampai-sampai pacarnya itu membuatnya menangis dua kali dalam seminggu. Lelaki itu menjadi seorang pemaksa, mengucapkan kata-kata kejam, dan meski tidak pernah memukul namun lelaki itu mengancamnya. Tentu saja, ada aspek positif dari hubungan mereka. Lelaki itu bisa menjadi penuh pengertian, mendukung, bahkan terkadang puitis. Tetapi, menariknya, aspek-aspek negatif dalam hubungan itu adalah persoalan yang sama yang pernah membuat perempuan itu bercerai dari kedua pernikahan sebelumnya. Lalu, Anda pun paham ini artinya bendera merah bagi perempuan itu. Mengapa perempuan itu ingin masuk ke dalam sebuah hubungan yang akan membuatnya hancur? Yang lebih buruk lagi, perempuan itu tidak yakin dia bisa memer-


22

THE SACRED SEARCH

cayai lelaki itu—nyatanya, dia sering mencuri dengar bahwa si lelaki masih menghubungi seorang perempuan lewat telepon dan berkata dia masih mencintainya. Hal ini saja sudah terlihat cukup menghancurkan hati. Tetapi, inilah kenyataannya: si perempuan masih mempertahankan hubungan itu. Saya menanyakan apa yang kelihatannya sudah jelas: “Mengapa Anda masih bersamanya? Apa manfaatnya bagi Anda? Mengapa Anda habis-habisan mempertahankannya?” Dia dengan cepat menanggapi: “Karena saya jatuh cinta kepadanya. Saya dengan tulus dan mendalam mencintainya.” Saya berhenti sejenak untuk mengatur supaya nada suara saya terdengar “selembut yang saya bisa.” Ini seperti ladang ranjau, tetapi saya khawatir kalau saya tidak menjelaskan situasinya, perempuan ini bisa membuat kesalahan serius lagi setelah mengalami dua pernikahan gagal sebelumnya. “Apakah dulu Anda juga jatuh cinta pada suami pertama Anda?” tanya saya. “Pastinya. Hati saya hancur ketika dia berselingkuh dan kemudian meninggalkan saya.” “Lalu, bagaimana dengan suami kedua Anda?” “Ya. Saya pikir, itu berbeda karena dia orang egois. Tetapi, tentu saja, saya jatuh cinta kepadanya.” “Meski demikian, kedua pernikahan itu gagal.” “Anda benar.” Saya menarik napas dalam-dalam dan berusaha menjadi selembut yang saya bisa ketika berkata, “Mungkin perasaan jatuh cinta dengan seseorang bukanlah alasan yang cukup untuk menikah. Anda harus menetapkan standar yang lebih tinggi. Carilah sesuatu yang lebih.” Anda tidak akan mendengar seorang yang berkarakter sahabat mengucapkan perkataan semacam ini dalam tayangan komedi romantis. Taylor Swift tidak akan menyanyikan lagu semacam ini, Eminem tidak akan menciptakan rap tentang ini, dan Suzanne Collins tidak akan menulis tentang ini, tetapi hal ini benar: hanya karena Anda “jatuh cinta” dengan seseorang bukan berarti Anda harus


PENGECUALIAN BESAR

23

mempertimbangkan dengan serius untuk menikahi orang itu. Bab selanjutnya akan menjelaskan mengapa saya percaya bahwa hal ini benar. Tetapi, untuk saat ini, saya hanya melontarkannya dan meminta Anda setidaknya mempertimbangkan bahwa daya tarik romantis, betapa pun mengagumkan dan emosional racunnya, akan entah menyesatkan atau membantu Anda. Saya tidak asal bicara; “terkoneksi� dengan seseorang berdasar pada hal ini adalah pengalaman yang indah. Nikmatilah, bersenang-senanglah, bahkan tulislah sebuah lagu tentangnya jika Anda mau tetapi jangan pertaruhkan hidup Anda di atasnya. Saya telah menyaksikan betapa perasaan mabuk kepayang lebih menyesatkan orang daripada menciptakan pernikahan yang memuaskan. Saya telah menyaksikan orang-orang gagal menjalin hubungan, meskipun mereka menghormati, mengagumi, dan mencintai orang itu, karena tampaknya tidak ada chemistry seksual tingkat tinggi yang menggetarkan lutut. Saya pun telah melihat orang terburuburu masuk ke dalam sebuah hubungan, padahal setiap pengamat objektif bisa melihat adanya masalah serius di dalam hubungan itu. Tetapi, apa daya? Perasaan begitu kuat, segala sesuatu terasa begitu benar, sehingga dua orang rela mempertaruhkan hidup dan kebahagiaan anak-anak mereka di atasnya. Saya percaya baik Kitab Suci maupun ilmu pengetahuan menyatakan bahwa membuat keputusan seumur hidup tentang siapa yang akan dinikahi dengan dasar utama pada daya tarik romantis adalah perkara yang bodoh. PERTANYAAN UNTUK STUDI LEBIH LANJUT 1. Jika Anda secara pribadi mengenal orang yang baru-baru ini menikah, diskusikan mengapa Anda pikir mereka menikah. Apakah keputusan mereka berdasarkan pada alasan yang tepat? Apa yang bisa Anda pelajari dari melihat keputusan orang lain? 2. Apakah Anda memilih untuk sepakat dengan Gary bahwa Matius 6:33 harus mengarahkan pencarian Anda akan pasangan dalam pernikahan? Mengapa iya atau mengapa tidak? 3. Apa yang membuat Anda mempertimbangkan seseorang se-


24

THE SACRED SEARCH

bagai seorang pasangan pernikahan potensial? Apa yang jelasjelas akan membuat Anda mendiskualifikasi orang itu dari pikiran Anda? 4. Bagaimana reaksi Anda terhadap pernyataan Gary, “Hanya karena Anda ‘jatuh cinta’ dengan seseorang bukan berarti Anda harus mempertimbangkan dengan serius untuk menikahi orang itu”? 5. Bagaimana Anda dan rekan-rekan Anda dapat mempertanyakan asumsi-asumsi Anda tentang mengapa tertarik atau tidak tertarik dengan seseorang sebagai “calon pasangan”? Asumsi apa yang perlu Anda pertanyakan? Apa yang diperlukan untuk melakukannya?


Healing Is A Choice (Pemulihan Adalah Sebuah Pilihan) 10 Pilihan yang Akan Mengubah Hidup Anda & 10 Kebohongan yang Dapat Menghambat Pemulihan Stephen Arterburn Apakah anda ingin mengalami pemulihan? Kuasa untuk memulihkan–secara fisik, mental, emosi, rohani–ada dalam tangan Tuhan. Tetapi pilihan untuk dipulihkan ada dalam tangan Anda. Setiap orang, dalam berbagai tingkatan, butuh pemulihan. Anda mungkin sudah berulang kali, selama bertahun-tahun berdoa untuk mendapatkan pemulihan. Mungkin Anda sudah begitu lama hidup dalam rasa sakit sehingga Anda sudah terbiasa dengan hidup seperti itu. Mungkin Anda mulai ragu apakah Allah bisa menghilangkan penderitaan ini. Stephen Arterburn menawarkan 10 pilihan penting untuk mendapatkan pemulihan. Mengambil semua pilihan ini berarti menolak kebohongan yang sering kita katakan pada diri kita sendiri. Semua pilihan ini bukanlah sarana untuk menghasilkan mujizat, tetapi berupa perjalanan yang Allah ingin Anda lakukan. Allah bisa dan akan berjalan bersama Anda. Tetapi Anda harus melangkah dulu dan memilih untuk melepaskan rasa sakit itu dan mengizinkan proses pemulihannya dimulai. Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org Literatur Perkantas Jawa Timur Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639 E-mail: literatur.jatim@gmail.com, www.perkantasjatim.org


Just Do Something (Lakukanlah Sesuatu) Sebuah Pendekatan Yang Membebaskan Untuk Menemukan Kevin DeYoung Apakah saya harus menikah? Apakah dia pasangan yang dikehendaki Tuhan? Di manakah saya harus tinggal? Pekerjaan apa yang Allah inginkan? Rumah mana yang harus saya beli? Ada begitu banyak pertanyaan yang harus dijawab dan keputusan yang harus diambil. Kita sering ragu-ragu dan tidak berani memutuskan sesuatu yang berkait-an dengan masa depan, pekerjaan, dan relasi. Banyak dari kita menjadi khawatir karena belum menemukan kehendak Allah yang sempurna bagi hidup kita. Bahkan yang lebih buruk lagi, kita tidak melakukan apa-apa: hanya menunggu ... menunggu ... dan menunggu arahan langsung yang jelas dan bebas dari segala risiko. Tetapi Tuhan tidak perlu untuk selalu memberitahu kita tentang semua hal yang perlu diputuskan pada setiap persimpangan jalan. Dia telah menyatakan rencana-Nya bagi kita yaitu: untuk mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, menaati Firman-Nya, dan setelah itu lakukanlah sesuatu yang kita inginkan. Buku ini akan menolong kita untuk lebih produktif, dengan membuat kita berani berjalan menjauh dari keragu-raguan yang melumpuhkan hidup kita. Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org Literatur Perkantas Jawa Timur Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639 E-mail: literatur.jatim@gmail.com, www.perkantasjatim.org


Sacred Rhythms (Irama Kudus) Mengarahkan Hidup Kita Bagi Transformasi Rohani Ruth Haley Barton Apakah Anda merindukan suatu kedalaman dan perubahan mendasar dalam kehidupan Anda dengan Tuhan? Apakah Anda juga merindukan suatu relasi yang begitu intim bersama Tuhan? Disiplin rohani adalah sebuah aktifitas yang membuka diri kita bagi transformasi kasih Allah dan perubahan yang hanya dapat diberikan oleh Allah dalam hidup kita. Buku ini akan membawa Anda lebih dalam untuk memahami tujuh kunci disiplin rohani yang disertai dengan ide-ide praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap bab mencakup latihanlatihan untuk menolong Anda memulai praktik-praktik disiplin rohani tersebut baik secara individu maupun di dalam kelompok. Pada bab terakhir, semua bentuk disiplin rohani ditempatkan di dalam sebuah cara yang akan membantu Anda untuk mengarahkan hidup Anda bagi transformasi rohani. Sebuah pilihan untuk membangun irama kudus bagi hidup Anda adalah pilihan paling penting yang dapat Anda buat bagi hidup Anda pribadi. Winner of a 2006 Logos Book Award! Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org Literatur Perkantas Jawa Timur Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639 E-mail: literatur.jatim@gmail.com, www.perkantasjatim.org


Mencari Kehendak Tuhan 9 Bahan Pemahaman Alkitab untuk Pribadi dan Kelompok Donald Baker Kita seringkali mengalami kebingungan ketika bertemu dengan berbagai pilihan hidup seperti: Pekerjaan mana yang sesuai kehendak Tuhan? Siapa yang harus saya nikahi? Bagaimana seharusnya saya menginvestasikan uang saya? Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia dan tentunya kita sangat menghargai kemampuan untuk membuat keputusan di tengah banyaknya pilihan. Namun ada saat-saat tertentu di mana kita begitu berharap agar Allah saja yang membuat keputusan tersebut. Satu keputusan yang salah dapat merusak seluruh hidup kita, lalu mengapa Allah tidak langsung saja memberitahu kita apa yang harus dilakukan. Meskipun Alkitab tidak bisa memberi kita jawaban terhadap setiap keputusan yang kita hadapi, namun Alkitab mengajarkan kita bagaimana mengambil suatu keputusan. Doa, PA, bimbingan Roh Kudus, kondisi pribadi, mencari nasihat, dan akal sehat semuanya harus dilibatkan. Namun tetap tidak ada rumusan yang bisa dipakai untuk setiap keputusan. Allah akan menunjukkan jalan kepada kita menurut waktu-Nya dan menurut cara-Nya yang misterius. Bahan pemahaman Alkitab ini akan menolong Anda untuk mempelajari berbagai prinsip dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Info lengkapnya kunjungi: www.perkantasjatim.org Literatur Perkantas Jawa Timur Jl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639 E-mail: literatur.jatim@gmail.com, www.perkantasjatim.org



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.