Majalah Duta Rimba 48 SEP-OKT 2013

Page 95

Teknik “Bajos”

Pencangkokan Dok. Humas PHT

Pinus

S

ecara umum teknik pencangkokan atau perbanyakan secara vegetatif dilakukan menggunakan bagianbagian tanaman seperti cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar. Prinsipnya adalah merangsang tunas adventif yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang dan daun sekaligus. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara cangkok, rundukan, stek, dan kultur jaringan. Keunggulan perbanyakan ini adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan pohon induknya. Selain itu, tanaman yang berasal dari perbanyakan secara vegetatif lebih cepat berbunga dan berbuah. Sementara itu, kelemahannya adalah membutuhkan pohon induk dalam jumlah besar sehingga membutuhkan banyak biaya. Kelemahan lain, tidak dapat menghasilkan bibit secara massal jika cara perbanyakan yang digunakan cangkok atau rundukan. Untuk

menghasilkan bibit secara massal sebaiknya dilakukan dengan stek. Namun tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek dan tingkat keberhasilannya sangat kecil. Keunggulan cangkok adalah mudah dilakukan dan tingkat keberhasilannya tinggi. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat mewarisi 100% sifat pohon induknya. Namun, tanaman hasil cangkok memiliki kelemahan, yaitu percabangannya tidak lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buahnya terbatas. Selain itu, tanaman hasil cangkok tidak memiliki sistem perakaran yang kuat karena tidak memiliki akar tunggang, dan serabutserabut akarnya juga tidak rimbun. Akibatnya tanaman mudah roboh saat tertiup angin kencang, dan tidak kuat menghadapi kekeringan pada musim kemarau. Cangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman buah-buahan yang batangnya berkayu seperti mangga, jeruk, jambu biji, jambu air, belimbing manis, lengkeng serta tanaman

NO. 48 • TH. 8 • SEPTEMBER - OKTOBER • 2013

hias seperti bugenvil, mawar, dan kemuning. Sementara itu, dengan cara yang berbeda, beberapa tanaman tidak berkayu seperti salak, pepaya dan beberapa jenis tanaman hias seperti dieffenbachia dan aglonema juga dapat diperbanyak dengan cangkok. Perbanyakan tanaman pinus dengan metode cangkok disarankan memilih indukan tanaman pinus dengan kualitas baik. Untuk mempermudah, pilih indukan dari tanaman Kelas Umur (KU I) (berumur 3 sampai dengan 5 tahun). Pilih ranting yang tidak terlalu muda atau terlalu tua. (diameter + 1 s.d 1,5 cm) Kelupas kulit pinus di bawah percabangan ranting dengan jarak 1 cm dan ukuran luka 1 cm menggunakan cutter yang tumpul. Setelah satu bulan pada bagian ranting atau cabang yang dilukai akan muncul tonjolan (kalus) dan dua sampai tiga bulan kemudian akan tumbuh akar pada kalus. Setelah tumbuh akar, cabang siap dipotong untuk ditanam. • DR

DUTA Rimba 93


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Majalah Duta Rimba 48 SEP-OKT 2013 by Perum Perhutani - Issuu