Majalah Duta Rimba 43 Mei-jun 2013

Page 40

L

okasi ini juga ditetapkan Perhutani KPH Kebonharjo sebagai kawasan biodiversity atau perlindungan habitat flora fauna. Beberapa tanaman tumbuh subur, diantaranya pohon sruweh, trengguli, sonokeling, mahoni dan beringin. Menurut Juru kunci Kasdan (60) warga asli Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo, Tuban, sejarah situs Dadung Awuk konon bermula pada masa sekitar runtuhnya kerajaan Majapait dan awal kejayaan kerajaan Demak Bintoro yang dipimpin oleh Raden Patah. Pada masa itu para Sunan

38 DUTA Rimba

atau Wali sembilan juga tengah menyebarkan agama islam di tanah Jawa. Alkisah, Sunan Ampel memerintah salah satu santrinya yang pilihan atau pinunjul untuk mengantarkan tabung bambu (bumbung /red) yang disumbat dengan daun lontar kepada Raden Patah. Sunan Ampel berpesan agar tidak boleh ada yang membuka bumbung itu selain Raden Patah. Nah, dalam perjalanan, sang murid pinunjul tergoda ingin mengetahui isi bumbung itu. Setelah sampai di daerah yang saat ini menjadi kawasan hutan Perhutani Kebonharjo

petak 93 tersebut, gejolak hatinya tak dapat dibendung. Rasa ingin tahu isi bumbung itu semakin tinggi. Mula-mula, ia mengintip isi bumbung itu. Tapi tak kelihatan benda apa yang ada di dalam. Tak dapat menahan rasa penasaran, sumbat bumbung yang berupa daun lontar itu pun dibukanya, dan apa yang terjadi? Ternyata dari bumbung keluar berbagai binatang, yaitu sapi, kerbau, kambing dan lainnya yang lantas berlarian masuk hutan. Terkejut, sang murid pinunjul itu pun kebingungan dan berusaha menangkapnya serta memasukannya

NO. 43 • TH. 7 • SEMESTER II • 2012


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.