Duta Rimba 76

Page 16

rimbaUTAMA

personel yang hadir di saat itu mendapatkan suntikan semangat agar menyukseskan prostrada Perhutani. Di hari kedua, kegiatan terdiri dari pemaparan tentang bussines plan (rencana bisnis) dan RJP (Rencana Jangka Panjang) 2019 – 2024. Hal ini menjadi pembahasan yang cukup penting, karena dengan penyusunan RJP, terlihat proyeksi tentang kondisi yang ingin dicapai Perhutani dalam lima tahun ke depan. Dan, di hari ketiga kegiatan utamanya diisi dengan penyampaian materi pencerahan dari Direksi Perhutani. Inti kegiatan tiga hari tersebut sebenarnya adalah penetapan komitmen bersama terhadap program kerja perusahaan yang tertuang baik di dalam bussines plan (rencana bisnis) maupun RJP (Rencana Jangka Panjang) 2019 – 2024. Pelaksanaannya yang di awal tahun juga seakan menandai semangat baru dalam mengawali

14 DUTA Rimba

tahun yang baru. Nah, karena dilakukan di awal tahun yang baru, kegiatan ini kemudian dikemas dalam satu tajuk “Kick Off Meeting”. Di dalam rangkaian kegiatan Kick Off Meeting tersebut, juga berlangsung penandatanganan kontrak kerja manajemen dari setiap unit kerja Perum Perhutani serta pengikraran komitmen 4T. Hal itu merupakan langkah awal Perhutani dalam menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di seluruh tingkatan organisasi. Intinya, di tahun 2019 ini, Perhutani mengusung tema “Perhutani 4.0+: Governance Through Connectivity”. Artinya, Perum Perhutani akan menjalin konektifitas antara hulu-hilirkonsumen serta pemangku kepentingan untuk mencapai dan mendorong perusahaan dengan tata kelola yang baik (GCG) dengan konsep industri 4.0. Terkait hal tersebut, di dalam sambutannya,

Direktur utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, menjelaskan peran peningkatan konektifitas merupakan penunjang penerapan tata perusahaan yang baik. “Perhutani mencoba menerapkan IT Platform secara digital dengan mengintegrasikan manusia, proses, mesin, fisik sumber daya hutan, dan industri ecosystem forestry dengan memerkuat transparansi, responsibility, independent, dan fairness,” jelas Denaldy. Denaldy menjelaskan pula, di saat bersamaan Perhutani juga melakukan restrukturisasi dan transformasi yang meliputi proses bisnis Perhutani Grup hingga ke tahap restrukturisasi perusahaan. “Proses restrukturisasi tersebut dilakukan dalam lima tahapan. Yaitu melalui Situation Analysis, Management Change, Emergency Actions, restrukturisasi bisnis atau Business Restucturing, dan Normal to Growth,” paparnya.

NO. 76 • TH. 13 • januari - februari • 2019


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.