Laporan Peradah Indonesia Masa Bhakti 2012 - 2015

Page 102

program peradah 2014

MEMBANGUN KEPEMIMPINAN HINDU DALAM KESEHARIAN

Pemimpin ideal lahir dari sebuah proses dan jenjang secara bertahap. Dari pemimpin akan terwujud proses kepemimpinan dalam rangka pencapai tujuan bersama. Kepemimpinan dilakukan oleh pemimpin baik melalui sebuah pendidikan maupun sebagai sebuah pemberian/ bakat dari lahir. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sebuah proses seni dan didesain dalam pendidikan terstruktur dan sistematis.

Chandra Brata (Memberi Rasa Nyaman), Bayu Brata (Pandai menggali aspirasi masyarakat), Agni Brata (Pemberani), Kwera Brata (Pandai mengatur keuangan), Baruna Brata (Penampung aspirasi), Indra Brata (memberikan kesejahteraan pada masyarakat), dan Yama Brata (Memberi rasa adil). Melalui sifat-sifat luhur tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam menggerakan kepemimpinan yang melayani.

Untuk mencapai kualitas tersebut, perlu adanya komitmen bersama dan dilakukan secara konsistensi dari waktu ke waktu. Kepemimpinan tidak saja menjadi ujung tombak dari suatu organisasi, melainkan roh dari setiap perjalanan organisasi. Untuk itu, pemimpin hendaknya dapat didesain sedemikian rupa sebagai proses berkesinambungan dalam sebuah organisasi. Menurut ajaran Hindu, terdapat delapan sifat dari pemimpin antara lain: Surya Brata (Bijaksana),

Pemimpin yang melayani tentu saja tidak dapat dipelajari secara teori saja. Perlu adanya proses dan terjun langsung untuk merasakan dinamika di lapangan. Begitu juga kemandirian, mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kepemimpinan dan kemandirian merupakan dua hal yang saling terkait dalam konteks kekinian. Kepemimpinan yang melayani dan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki adalah kebutuhan bangsa saat ini.

102


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.