
2 minute read
Galeri Infrastruktur DI Komering
BENDUNG GERAK PERJAYA
Rehabilitasi pada Bendung Gerak Perjaya diperlukan guna meningkatkan kinerja sistem irigasi, khususnya perbaikan elektrikal dan sistem telemetri.
Advertisement


SUB DI BELITANG
Kondisi Sub DI Belitang dengan kebun karet di sekitar saluran primer dan saluran sekundernya.
KANTONG LUMPUR
untuk mengendapkan sedimen halus yang terbawa masuk ke dalam saluran irigasi.
BRANTAS ABIPRAYA MINATI KPBU UNSOLICITED DAERAH IRIGASI KOMERING

PT Brantas Abipraya (Persero) menyampaikan minatnya menggarap Proyek KPBU Unsolicited Daerah Irigasi (DI) Komering pada Maret (29/3) dalam pertemuan secara daring.
Proyek KPBU Unsolicited DI Komering yang diusulkan oleh PT Brantas Abipraya mencakup kegiatan Rehabilitasi juga Operasi dan Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi DI Komering seluas 59.148 Ha. Proyek tersebut akan dilaksanakan menggunakan skema RehabilitasiDesign-Build-Finance-Operate-Maintenance-Transfer dengan masa konsesi lima tahun, dengan dua tahun untuk pekerjaan rehabilitasi dan 3 tahun untuk pelaksanaan OP.
PT Brantas Abipraya telah menyiapkan konsep Letter of Intent (LoI) untuk disampaikan kepada Menteri PUPR dan saat ini sedang dalam proses pengajuan izin berinvestasi melalui KPBU kepada Kementerian BUMN serta pemenuhan kelengkapan Pra Feasibility Study (FS) Proyek KPBU Unsolicited DI Komering dengan checklist awal kelengkapan kajian Pra FS telah mencapai 58,9%.
Berdasarkan timeline yang disusun oleh PT. Brantas Abipraya, PQ dilaksanakan pada Q4 2022-Q1 2023, tanda tangan perjanjian KPBU Q2 2023, Financial Close pada Q3-Q4 2023, dan rehabilitasi dimulai Q3 2023-Q2 2025. Dengan skema pengembalian melalui Availability Payment (AP), maka pengembalian akan dibayarkan kepada Badan Usaha Pelaksana (BUP) apabila terdapat layanan yang diberikan oleh BUP. Sedangkan, apabila selama masa rehabilitasi tidak ada layanan yang diberikan maka AP tidak dapat dibayarkan.
Sebelumnya, Tim Direktorat PPISDA juga telah melakukan koordinasi dan kunjungan lapangan ke DI Komering, Sumatera Selatan pada tanggal 17-18 Maret 2022. DI Komering memiliki beberapa sub DI. Permasalahan yang terjadi salah satu sub DI pada DI Komering yaitu di Sub DI Bahuga Hilir belum terbangun jaringan tersier dan percetakan sawah. Untuk pengembangan Sub DI Way Hitam saat ini sedang dalam tahap Penentuan Lokasi (Penlok) dimana Land Acquisition and Resettlement Action Program (LARAP) atau Rencana Aksi Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali dan Detailed Engineering Design (DED) sudah disusun.
Pada Sub DI Muncak Kabau, terdapat bangunan seperti ferosemen dan talang yang sudah tidak berfungsi sehingga masyarakat menggunakan paralon untuk mengalirkan air. Permasalahan ini diharapkan dapat diselesaikan melalui skema KPBU diusulkan oleh PT. Brantas Abipraya.
Dalam pembahasan tersebut terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan FS oleh PT. Brantas Abipraya. sebagai tindak lanjut, BBWS Sumatera VIII akan melakukan update AKNOP dengan memperhitungkan sarana dan prasarana operasional dan jalan inspeksi serta melakukan identifikasi terkait kegiatan rehabilitasi yang telah termasuk dalam kegiatan Komering Irrigation Project III melalui pembiayaan JICA dan rehabilitasi yang termasuk ke dalam lingkup KPBU. Sedangkan PT. Brantas Abipraya akan melengkapi Pra FS atau FS sesuai dengan masukan dari DJPI dan Ditjen. SDA yang kemudian akan disampaikan bersama dengan LoI kepada Menteri PUPR. [IND]