HALAMAN 10
SABTU, 24 AGUSTUS 2013
Duel Konsistensi ................................................DARI�HALAMAN�1 Palembang Ekspres, Jumat (23/8). Pelatih yang pernah berkibar bersama Krama Yudha Tiga Berlian sebelum gantung sepatu menjelaskan, semua pemain dalam kondisi siap tempur. Hanya persoalan Erick Weeks yang masih diusahakan untuk tetap bisa diturunkan pada saat laga nanti, lantaran Weeks mendapat kartu kuning “siluman”. Namun Kas mengaku tidak terlalu memusingkannya dan sudah menyiapkan pengganti sang pemain seadainya memang harus absen saat timnya bentrok dengan tim asal Tenggarong sore ini. Sang Alentaroe mengungkapkan lebih mengutamakan kebersamaan dan kekompakan tim bukan induvidu pemain saat tim besutanya melakoni pertandingan dilapangan hijau. “Kita siap menghadapi Mitra Kukar dan akam bermain all out dari menit awal pertandingan agar bisa meraih kemenangan atas Mitra Kukar nanti,” jelas mantan pemain Arseto Solo ini. Masih kata dia, meskipun Kukar merupakan tim kaya dan bertabur bintang, namun tidak membuat anak asuhanya gentar, dicontohkanya ketika SFC berhasil menekuk Arema
Indonesia beberapa waktu lalu tidak sedikit pihak yang menilai timnya akan terpeleset ketika menghadapi Arema. Namun ayah Erick Cantona ini bisa menjawab keraguan publik dengan meraih poin penuh meskipun secara materi pemain tim berhome di Stadion Jakabaring ini sedikit kalah. Untuk itu Kas semakin termotivasi mengalahkan Kukar dengan memanfaatkan pemain yang ada dengan mencari skema permainan yang tepat untuk mengalahkan Hamka Hamzah Cs nanti.”Kita harus bermain disiplin kerja keras serta motivasi sepanjang 90 menit pertandingan,itulah salah satu kunci agar kita bisa meraih tiga poin saat menghadapi Mitra Kukar nanti,”tukas pelatih yang nasibnya belum jelas bersama SFC untuk musim depan. Sementara itu, Mitra Kukar sudah menyiapkan tim sekitar hampir sepuluh hari. Terhitung Kukar sudah memulai latihan tujuh hari di Jakarta serta tiga hari di Palembang untuk bisa terlebih dahulu beradaptasi. Tim lawan datang dengan kekuatan penuh hanya minus bek kiri, Septia Hadi dan tidak terlalu mengganggu
kesiapan tim, lantaran masih banyak pemain pengganti yang sepadan. Selain itu Kukar juga sesumbar ingin mencuri tiga poin saat tour di Palembang, selain kemenangan bisa membuat mereka mengkudeta Arema di peringkat kedua, tiga poin juga mampu menjawab konsitensi bila tim berjuluk Naga Mekes ini bisa bersaing menjadi runner up di akhir musim nanti. “Kita tidak main-main menghadapi SFC, tim sudah dipersiapkan sejak lama agar kita bisa meraih kemenangan di Palembang nanti,” beber Pelatih Kepala Mitra Kukar, Stefan Hansson kepada Palembang Ekspres, Jumat (23/8). Pelatih asal Swedia ini mengimbuhkan, meskipun bermain di kandang lawan namun tim besutannya tetap mengincar kemenangan saat duel menghadapi SFC nanti dengan skuad pemain yang merata di semua lini tak ragu tactican bertato ini bertekad mempermalukan tuan rumah di depan penonton setianya dengan meniru keberhasilan Persepam Madura lalu. “Kita juga butuh poin penuh, jadi jelas kita mengincar kemenangan apapun alasanya,” tutup pelatih berambut putih ini. JAN
Bentrok, 5 Warga ................................................DARI�HALAMAN�1 Jua-Jua mengalami luka serius di bagian dada akibat tusukan tombak, dan korban Hatta mengalami luka sabetan pedang. Informasi yang dihimpun Palembang Ekspres, Jumat (23/8), peristiwa tersebut terjadi saat menjelang Azan Magrib yang berawal dari serempetan sepeda motor yang dikendarai Hatta bin Ayib Ibrahim dengan sepeda motor yang ditunggangi Andi yang masih satu keluarga dengan Ayib Kunci. Kejadian itu juga dipicu oleh kalah taruhan dalam perlombaan bidar di Sungai Komering sore itu. Akhir n ya k edu a o ra n g itu terlibat perkelahian dan makin tak terbendung ketika perkataan yang tidak menyenangkan dilontarkan masingmasing keluarga kedua belah pihak saat dilakukan mediasi. Adzan magrib pun diibaratkan genderang perang, karena setelah dikumandangkan, keluarga Ayib Ibrahim melakukan penyerangan ke rumah Ayib Kunci dengan membawa
berbagai perlengkapan seperti Parang, Tombak dan senjata tajam lainnya. Tak ayal, keluarga Ayib Kunci yang malam itu sedang bertamu sempat terkejut melihat kedatangan orang yang memegang berbagai senjata tajam. Namun mereka akhirnya terlibat pertikaian, sehingga satu orang kerabat Ayib Kunci yang bertamu terluka karena sabetan pedang di bagian tangan, sementara anggota keluarga lainnya berhasil melarikan diri dari serangan kelompok Ayib Ibrahim tersebut. Masing-masing korban yang terluka hingga kini masih menjalani perawatan, sementara mereka yang kritis terpaksa dilarikan ke rumah sakit di Palembang. Situasi di tempat kejadian perkara (TKP) sendiri hingga Jumat siang sudah kondusif, begitu juga di kediaman Ayib Kunci terlihat beberapa anggota polisi yang berpakaian preman masih berjaga-jaga guna mengantisipasi adanya
bentrok susulan. Demikian di rumah Ayib Ibrahim, polisi undercover pun terlihat memantau situasi. Kasat Reskrim Polres OKI, AKP H Surachman SH, didampingi Kapolsek Kayuagung, AKP Priyanto SH membenarkan adanya bentrok warga tersebut. “Hanya kesalahpahaman saja, masalah anak namun orang tuanya ikut-ikutan. Situasi sudah kondusif, kedua pihak juga sama-sama membuat laporan polisi,” ujarnya. Dikatakannya, laporan polisi itu ada yang melapor masalah pengeroyokan dan ada yang melaporkan perbuatan tidak menyenangkan. “Saat ini pelapor Ayib Ibrahim bin Ahmad Jailili kita amankan di Mapolres, karena ada dugaan pelapor inilah yang mengajak melakukan penyerangan ke kediaman Ayib Kunci,” tandasnya seraya berharap agar kedua belah pihak bisa dimediasi dan berdamai secara kekeluargaan. IAN
Pelaksana Proyek ..............................................DARI�HALAMAN�1 Ketiganya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Lubuklinggau. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lubuklinggau, Kuntadi melalui Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus), Andri Mardiansyah kepada wartawan, Jumat (23/8) mengatakan, ketiga orang itu salah satunya oknum pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) yang juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Bappelu Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musirawas (Mura) yakni Mas. Sedangkan dua orang lainnya, pihak rekanan yakni JS dan konsultan pengawas lapangan yakni Zu. Menurut Andri, penanahan terhadap tiga orang tersebut setelah pihaknya melakukan pemeriksaan lanjutan, Kamis (22/8) selama 5 jam dan menetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan. Dudaan sementara, akibat perbuatan mereka, Negara telah dirugikan lebih dari Rp 100 juta. Sebagimana pernah diberitakan, mencuatnya dugaan telah terjadinya korupsi dalam mengerjakan gedung kantor UPTD Bappelu di Kecamatan Rupit yang didanai pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2012 sebesar Rp 732.300.000 itu, berkat laporan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang disampaikan kepada Kejari Lubuklinggau. Me n u r u t Wa k i l K e t u a LSM Gelomat MusirawasLubuklinggau, Jamaluddin kepada sejumlah wartawan usai mendatangi Kejari Lubuklinggau di Jalan Depati Said, Lubuklinggau medio Januari lalu, diduga telah terjadi korupsi dalam mengerjakan gedung yang pembangunannya berlokasi di Desa Maur Baru. Dikatakannya, pada pembangunan gedung itu, hasil investigasi di lapangan, diduga banyak terjadi kejanggalan, sehingga negara dirugikan lebih dari Rp 300 juta. Salah satu contoh, diduga telah terjadi penyimpangan atau mark up yakni pembelian tanah areal gedung seluas 2 hektar dengan harga Rp 180 juta. Sementara data yang berhasil didapatkan di lapangan tanah tersebut hanya seharga Rp 60 juta per hektar karena tanah rawa. Tak hanya itu, lanjut pembangunan gedung Kantor UPTBP dengan nilai proyek Rp 732.300.000 tahun anggaran
2012 , diduga terjadi pada pekerjaan fisik lainnya dan ditambah lagi proyek tersebut tidak ditenderkan secara terbuka, sehingga bertentangan dengan Perpres 70 tahun 2012. Oleh sebab itu, karena pembangunan gedung kantor UPTD Bappelu itu menggunakan uang rakyat, mendesak pihak Kejari Lubuklinggau untuk mengusut hingga tuntas. Laporan Jamaluddin dengan nomor surat Istimewa/LPK/ LSM Gelomat/I/2013 itu, diterima staf Kejari Lubuklinggau atas nama Jefri. Sedangkan pengakuan ketiga tersangka dalam pemeriksaan bahwa proyek tersebut telah dijalankan sebagaimana mestinya. Namun pihaknya tetap berpendapat bahwa ada indikasi korupsi yang dilakukan ketiganya dan akan dibuktikan dalam proses peradilan. Sementara itu Kepala Lapas Kelas II A Kota Lubuklinggau, Fernando Kloer melalui Kasi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik), Junaini membenarkan terdapat tiga orang tahanan kejaksaan yang dititipkan di Lembaga Permasyarakatan. “Ada tiga orang yang dititipkan disini, mulai dari Kamis (22/08) sore lalu,” pungkasnya. FIR/IMR
Aku Lengah ..................................................................DARI�HALAMAN�1 di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke arah tempat tidur ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi ini. Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat di pinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup-ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan
gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Cukup lama permaian bibir kami, membuat tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol. Pada saat itulah aku merasa Steve membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak di punggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan
gaun malamku ke lantai. Dengan sangat mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan dia memohon agar aku tak menolaknya. Tak terasa malam itu kami bergumul melepas gairah orang dewasa hingga mencapai puncak kenikmatan duniawi terlarang. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh dari tamu istimewa kantorku ini sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat. (*)
Peluk Rekan Sekantor, Oknum PNS Dipolisikan BATURAJA. PE - Diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seoarang gadis yang juga mengabdi sebagai tenaga honorer di Dinas Kesehatan (Dinkes), seorang oknum PNS berinisial MY (35), warga Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang tercatat sebagai seorang PNS Dinkes OKU terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya dia iseng berbuat tak senonoh terhadap rekan sekantornya sebut saja Cantik (25), warga Desa Tanjung Balai, Kecamatan Ogan Ilir (OI). Dimana MY diduga memeluk Cantik dari belakang, di sebuah ruangan kerja di Dinkes. Kejadian ini terjadi Kamis (22/8) lalu, sekitar pukul 11.00 WIB. Informasi yang didapatkan Palembang Ekspres, usai diperlakukan kurang senonoh, Cantik yang merasa harga dirinya su-
dah “diinjak-injak” oleh pelaku segera melaporkan kejadian yang dia alami ke Mapolres OKU pada Jumat (23/8). Dalam laporannya ke petugas, korban yang sudah merasa menjadi korban pelecehan seksual ini tidak terima pelaku sudah memeluk korban dari belakang lalu meremas (maaf, red) payudara dan menciumi pipi kanan dan kiri korban secara paksa. Menurut korban, saat kejadian, dia sedang berada sendirian duduk di ruangan Kabid Penanggulangan Penyakit Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes OKU. “Kebetulan hari itu di kantor sedang ada acara halal bihahal, saat itu ruangan Pak Kabid (Kabid P2PL) sedang kosong, karena sedang berada di luar ruangan, terus dia masuk dan langsung
memeluk aku dari belakang,” aku korban sambil berusaha menahan air matanya. Menurut korban, pelaku tidak hanya memeluk tubuhnya, namun sambil memeras payudara dan mencium pipi kanan dan kiri korban. “Aku tidak terima Pak, dia berbuat kurang ajar seperti itu,” ucap Cantik. Sementara, Kepala Dinkes OKU, Syaiful Kamal SKM M Epid kepada wartawan Jumat (23/8) mengatakan, terlapor MY merupakan pegawai yang baru saja pindah dari Batumarta dan baru bergabung di Dinkes OKU. Dia mengaku telah menerima laporan kejadian tersebut dan berjanji akan melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya yang berbuat tidak etis terhadap sesama rekan sekantor. “PNS yang diduga telah melakukan pelecehan seksual
ini akan diproses sesuai dengan peraturan kedinasan,” kata Syaiful. Menurut Syaiful, pada mulanya kasus tersebut sudah akan diselesaikan secara kekeluargaan. “Sebenarnya kejadian ini sudah menjalani beberapa proses. Termasuk mediasi secara kekeluargaan antara terlapor dan pelapor, di mana terlapor sudah mencoba untuk minta maaf dan damai, namun saya tidak mengetahui secara pasti kenapa bisa berlanjut ke ranah hukum,” terang Syaiful. Terpisah, Kapolres OKU, AKBP Mulyadi SIk MH melalui Kasat Reskrim Polres OKU AKP M Zulkarnain mengatakan kasus ini sudah ditangani pihaknya. Menurut Zulkarnain, pihaknya sudah meminta keterangan dari korban dan akan segera memintai keterangan dari pelaku. YEN
Setahun Bangun ...................................................................................................DARI�HALAMAN�1 7,25 persen selama masa tenor 20 tahun. Program pemerintah pro rakyat di bidang perumahan ini untuk pembiayaannya bekerjasama dengan delapan bank umum nasional dan 17 Bank Pembangunan Daerah (BPD). “Target pembiayaan secara nasional sebanyak 121.000 unit rumah dengan dana yang disiapkan untuk subsidi sekitar Rp7 triliun tapi kita hanya alokasi suku bunga saja,” tambahnya. Menurut Hartoyo dana yang dikeluarkan Kemenpera ini nantinya akan kembali lagi mengingat statusnya dana bergulir apalagi dana murah ini bercampur dengan dana pemerintah. Dia juga menegaskan menguatnya nilai tukar Dollar saat
ini tidak akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang sudah ditetapkan, bahkan dijamin tidak akan berubah. ”Program rumah layak huni dengan kredit kepelimikan rumah ini juga sesuai dengan komitmen pemerintah dengan memberikan harga rumah yang terjangkau, memberikan kemudahan akses dalam membeli rumah,” jelasnya. Dengan upaya yang dilakukan ini bisa mengatasi jumlah kekurangan rumah di Indonesia, harga rumah yang ditawarkan Rp 88 juta dengan uang muka maksimal 10 persen, bahkan bisa mendapatkan pinjaman uang muka dari Bapertarum untuk PNS
dan Jamsostek untuk pekerja. Pameran perumahan ini digelar di 10 kota yakni Bogor, Banjarmasin, Tangerang, Makassar, Palembang, Bandung, Medan, Semarang, Pontianak dan Malang. Di tempat yang sama, Alex Noerdin, Gubernur Sumsel mengaku siap untuk mengalokasikan dana yang akan digunakan sebagai uang muka untuk masyarakat yang tidak mendapatkan fasilitas pinjaman uang muka dari Barpetarum dan Jamsostek. ”Saat ini jumlah penduduk di Sumsel mencapai 8,5 juta jiwa sehingga jika dihitung kebutuhan rumah yang dibangun bisa mencapai 1,6 juta
rumah tapi itu belum angka pasti,” bebernya. Banyaknya jumlah rumah dengan harga terjangkau yang harus dipenuhi ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pengembang tanpa dibantu oleh pemerintah. ”Untuk pinjaman akan kita pikirkan dan diharapkan mulai berjalan secara bertahap ditahun depan dengan bunga seminimal mungkin, kita utamakan warga yang tidak memiliki akses pinjaman bisa mendapatkan bantuan,” tegasnya. Hanya saja untuk ketentuannya warga yang sudah memiliki rumah tidak bisa lagi memanfaatkan layanan ini termasuk juga fasilitas BLU dari Kemenpera. LA
Vivin Dapat .....................................................................................................................DARI�HALAMAN�1 Nah, bahkan oleh perawat RSUD yang merawatnya, Vivin memiliki nama panggilan baru yakni Vivin Putri Melati. Nama tersebut diberikan sesuai ruang tempat dia dirawat yakni di sal Melati, kamar khusus, kelas I. Bahkan banyak masyarakat bersimpatik atas kondisi bocah malang ini. “Hampir setiap hari masyarakat datang langsung ingin melihat kondisi Vivin. Bahkan sumbangan terus mengalir dari masyarakat,” kata Direktur RSUD dr Sobirin, Drg Mifta Hulumi kepada Palembang Ekspres, kemarin. Banyaknya masyarakat yang memberikan simpatik, membuat pihak rumah sakit menyediakan buku tamu. Agar pembesuk terpantau dan terawasi. Tak sedikit pula bantuan dan sumbangan langsung diserahkan kepada Vivin yang dimasukkan ke dalam kotak bantuan. Se l a m a d i ra w a t , V i v i n mendapatkan asupan makanan berupa susu dan pakaian. “Berat badannya sudah bertambah dan kondisinya semakin membaik. Dia tidur sudah nyenyak meskipun memang masih sedikit menangis menahan nyeri tangan akibat diamputasi,” ungkap Mifta.
Berdasarkan pantauan, masyarakat terus berdatangan silih berganti menjenguk Vivin di rumah sakit. Masyarakat juga banyak mengabadikannya ke dalam foto kamera atau handphone (Hp). Bahkan kemarin, salah seorang warga dari Kecamatan Tugumulyo datang memberikan sepasang antinganting emas untuk Vivin. Salah satunya Dinda (11), bocah yang masih duduk di kelas V Sekolah Dasar ini mengaku prihatin. Bahkan anak semata wayang dari pasangan Era dan Bibob rela menyisihkan uang jajannya untuk diserahkan kepada Vivin. “Sedih Om melihat dia (Vivin). Kan masih kecil, belum tahu apa-apa. Coba kalau Om yang tangannya dipotong,” kata Dinda kepada koran ini dengan nada lirih. Mudah-mudahan, kasus yang dialami Vivin tidak terulang lagi bagi balita lainnya. “Saya nantinya akan mengajak teman-teman sekolah untuk mengumpulkan bantuan buat Vivin,” jelas Dinda bersemangat. Terpisah, Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Chaidir melalui Kasat Reskrim Polres Mura, Iptu Teddy Ardian mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan terhadap identitas
pria dari orang tua Vivin. Guna memperjelas adanya dugaan pertengkaran yang menjadi asal mula aksi nekat Megawati alias Mega, tersangka yang juga ibu kandung Vivin melakukan aksi potong tangan terhadap darah dagingnya sendiri. “Tersangka sama sekali tidak memiliki identitas. Jadi kita sedikit kesulitan melakukan penyelidikan. Tapi kita akan berusaha melakukan pengembangan berdasarkan keterangan dua saksi yakni Maymunah (Ibu angkat tersangka) dan Kades,” ungkapnya. Sementara itu, Kamis (22/8) malam, Tim Penyidik Polres Mura telah membawa tersangka Mega ke Palembang untuk menjalani tes kejiwaan. “Kita masih akan menunggu tes guna kejelasan kasus ini. Itu yang utama, kejiwaan dulu,” pungkasnya. Seperti diberitakan, kebiadaban Megawati (28), pegawai Cafe (tempat hiburan) yang tinggal di SP 9 HTI Harapan Makmur, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Mura. Dia tega memotong tangan anaknya sendiri, Devina alias Vivin (1,5 bulan) hingga putus. Kesadisan Megawati ditenggarai dua dugaan sementara, antara lain pertama lantaran mendapat bisikan gaib, sedangkan dugaan
lain dipicu tersangka ribut dengan suaminya mengenai keabsahan Vivin (1,5) sebagai anaknya. Tragisnya tersangka memotong tangan anak kandungnya mengunakan parang. Per istiwa kejadian itu menghebohkan terjadi Minggu (19/8) sekitar pukul 14.00 WIB di rumahnya. Akibat perbuatan itu tersangka langsung diamankan Polres Mura setelah mendapat laporan dari masyarakat. “Saat diperiksa tersangka mengakui motif tersangka memotong tangan anaknya sendiri karena mendapat bisikan gaib ketika menyusui. Penjelasan tersangka tidak serta merta kita percaya, karena kita menemukan Handphone (Hp) dari tangan tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polres Mura, Iptu Teddy Ardian kepada wartawan, Selasa (20/8). Selanjutnya Teddy menjelaskan hasil rekaman menyebutkan pembacokan terjadi karena tersangka kesal dengan suaminya. Lantaran anak yang dibacok itu tidak diketahui siapa ayahnya. Apalagi tersangka bekerja di café. “Saat ini tersangka sudah diamankan di Polres Mura untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” papar Teddy. IMR
Bengkel Las .....................................................................................................................DARI�HALAMAN�1 warga Kota Lubuklinggau. Lokasi penggerebekan sendiri saat ini sudah dipasang police line oleh petugas. Awal penggrebekan, Polisi tidak menemukan barang bukti senpi. Namun setelah dilakukan penggeledahan lebih lanjut, di sekitar dalam bengkel, petugas mencurigai adanya salah satu ruangan khusus ukuran sekitar 2X3 meter. Di mana ruang tersebut digembok, sehingga petugas melakukan penggeledahan. “Dalam ruangan ini anggota kita menemukan sejumlah barang bukti beserta alat monitor CCTV,” kata Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dover Christian Lumban Gaol didampingi Kasubbag Humas, AKP AR Winarno kepada sejumlah wartawan, Jumat (23/8). Berikut barang bukti (BB)
yang diamankan berupa tiga pucuk senpi jenis revolver yang terdiri satu pucuk senpi silinder isi enam peluru merk Taurus, satu pucuk senpi revolver rakitan selinder isi enam peluru, satu pucuk senpi rakitan isi satu peluru, dua pucuk air soft gun, 12 buah silinder revolver yang telah dibolongi, tiga buah besi as panjkang sekitar 50 cm, satu pucuk senapan angin. Kemudian empat set pelatuk, tiga buah rangka senpi revolver, 17 buah mata bor, lima buah kikir, 20 buah pegas, satu buah megazine, satu buah mesiu gypsium, tiga butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, tiga buah selongsong peluru revolver, dua buah selongsong peluru FN, satu buah proyektil peluru, satu buah ragum, satu
buah mesin bor duduk, satu buah mesin gerinda listrik dan satu alat bong sabu. Hasil pemeriksaan Polisi menetapkan D sebagai tersangka. Sedangka H dan AA statusnya hanya sebagai saksi. Sebab keduanya saat digrebek hanya kebetulan mampir. Kepada petugas, tersangka D mengaku sudah memproduksi senpi 1,5 tahun dan sudah berhenti setahun lalu. Namun polisi tidak langsung percaya, sebab dari barang bukti seperti silinder peluru terlihat baru ditandai untuk dilubangi. “Ada beberapa yang sudah dijual tersangka sebanyak tiga pucuk dengan harga Rp 1,5 juta,” ungkap Dover. Pengungkapan kasus pabrik senpi di Kota Lubuklinggau, kata Dover, akan terus didalami. “Pengakuan-pengakuan
tersangka masih kita dalami guna memperjelas kasus. Dia kita kenakan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat tentang senpi maksimal 20 tahun atau seumur hidup,” tegas dia. Sementara itu tersangka D mengaku memproduksi senpi seorang diri dan hanya menerima servis. “Saya belajar otodidak (sendiri). Itupun hanya menerima servis, sekali servis diupah Rp 200 ribu, itupun saya kerjanya hanya malam biar tidak terlalu mencolok,” kilahnya. Me n j a w a b p e r t a n y a a n Palembang Ekspres tentang adanya barang bukti bong, diduga ada bekas sabu, Kapolres menambahkan, nantinya akan diserahkan kepada Sat Res Narkoba, guna ditindaklajuti. RIF
Selamat Datang ......................................................................................................DARI�HALAMAN�1 tugas yang semakin multidimensi, kompleks dan dinamis. Hal itu dilakukan, agar roda organisasi dan regenerasi kepemimpinan di lingkungan TNI AD dapat berjalan dengan lancar dan terus berlanjut, sesuai pembinaan personel dan pembinaan satuan,” ujar Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Swj, Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo dalam amanatnya pada acara serah terima tugas, wewenang dan tanggung jawab jabatan (Sertijab) Danyonif 200/Raider di Gedung Sudirman Kodam II/ Swj Palembang, Jumat (23/8). Lebih lanjut Pangdam men-
gatakan, dengan kualifikasi Raider, tentunya memiliki konsekuensi tuntutan tugas yang lebih berat dan membutuhkan tingkat profesionalisme serta disiplin yang tinggi. “Sebagai satuan pemukul Kodam II/ Swj, Yonif 200/Raider dituntut senantiasa membina kesiapan dan kesiapsiagaan satuan agar dapat digerakkan setiap saat guna menanggulangi setiap bentuk ancaman terhadap integritas dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah Kodam II/Swj,” tutur Bambang. Dia menambahkan, semua permasalahan yang menyang-
kut tugas satuan harus menjadi perhatian dan pemikiran Komandan Yonif 200/Raider untuk segera melaksanakan amanah yang dipercayakan ini dengan penuh keikhlasan dan dedikasi yang tinggi. Kemampuan mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang disesuaikan dengan dinamika di lapangan, merupakan tuntutan agar kinerja Batalyon Infanteri 200/Raider ini semakin meningkat. “Berbagai pengalaman penugasan yang telah dijalani oleh satuan ini, tentunya harus membuat kalian semakin menyadari bahwa orientasi terhadap tugas adalah hal
utama dibandingkan hal-hal yang lainnya. Pengabdian yang terbaik harus menjadi tekad setiap prajurit Yonif 200/Raider,” tukas orang nomor satu di Kodam II/Swj. Selain sertijab Komandan Yonif 200/Raider, diberlangsungkan pula sertijab Ketua Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XLIII Yonif 200/Raider kepada Nyonya I Ketut Mertha Gunarda. Acara sertijab dipimpin langsung Ketua Persit KCK PD II/Sriwijaya, Nyonya Dyah Bambang Budi Wbertempat di Gedung Gatot Subroto. REL