Tabel 68. Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita Kota Bandung Tahun 2013 - 2017 Uraian
2013
2014
2015
2016*
2017**
a. ADHB
151.794,37
172.697,87
195.774,38
216.863,64
240.109,63
b. ADHK 2010
129.005,46
138.960,94
149.580,38
161.227,83
172.851,96
61742,6
69895,47
78894,55
87072,08
96123,12
52.473,18
56.241,23
60.278,96
64.733,96
69.197,86
Nilai PDRB (Miliar Rp)
PDRB per kapita (Ribu Rp) a. ADHB b. ADHK 2010 Pertumbuhan PDRB per kapita ADHK 2010 (%)
7,23
7,18
7,18
7,39
6,9
Jumlah Penduduk (000 org)
2.458,50
2.470,80
2.481,47
2.490,62
2.497,94
0,57
0,5
0,43
0,37
0,29
Pertumbuhan (%)
* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Sumber : BPS Kota Bandung, 2018
Konsumsi Pangan di Kota Bandung Rata-rata pengeluaran penduduk Kota Bandung adalah Rp.1.773.571/bulan, sebanyak 41,48% digunakan untuk membeli pangan (BPS Kota Bandung 2017) meskipun pengeluaran utama didominasi untuk membeli makanan dan minuman jadi sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 46. Umbi-umbian Minyak dan kelapa Bumbu-Bumbuan Kacang-kacangan Konsumsi lainya bahan minuman Buah-buahan ikan/udang/cumi/kerang sayur-sayuran Telur dan susu Padi-padian Daging Rokok dan Tembakau Makanan dan minuman jadi
6.004 12.031 12.243 15.255 15.674 20.133 33.800 35.380 41.976 45.387 50.153 50.586 83.664 313.376 -
100.000
200.000
300.000
400.000
Rata-rata Pengeluaran Bahan Pangan (Rp/bulan) Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, 2017 (diolah)
Gambar 46. Pengeluaran Penduduk Kota Bandung Menurut Kelompok Bahan Pangan Tahun 2017 Berdasarkan Gambar 46 terlihat bahwa pengeluran penduduk Kota Bandung untuk membeli makanan dan minuman jadi rata-rata sebanyak Rp. 313.376/bulan (42,60%). Hal ini mengambarkan karakteristik penduduk kota dimana sebagian besar waktu dimanfaatkan untuk bekerja yang berimplikasi pada kecenderungan mengkonsumsi makanan instan. Salah satu indikasinya adalah tumbuh dan berkembangnya industri kuliner di Kota Bandung. Situasi konsumsi pangan Kota Bandung jika dapat dilihat dari skor PPH. Menurut BKPD Jabar (2015) “PPH dapat digunakan sebagai instrumen untuk menilai situasi konsumsi pangan wilayah yang menjadi acuan dalam menyusun perencanaan kebutuhan konsumsi pangan ke depan, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya dan preferensi konsumsi pangan masyarakat�. Perhitungan PPH mengacu pada pedoman analisis pangan (BKP, 2013) skor PPH Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 69.
88