Perang di Asia Tenggara
Pada tahun 1942 Indonesia masih merupakan Hindia
Belanda dan sekitar 300.000 orang Belanda dan
Indo Belanda menetap di negeri yang pada saat itu merupakan koloni Belanda.
Di bulan Januari 1942 tentara Jepang menyerang
Hindia Belanda dengan tujuan untuk mendapatkan
kekayaan hasil bumi yang banyak tersimpan di negeri ini.
Selama penjajahan Jepang warga sipil Belanda ditawan di dalam kamp konsentrasi Jepang dan para tawanan
perang dijadikan pekerja paksa antara lain untuk
pembangunan rel kereta Birma-Siam. Orang pribumi
Indonesia menderita akibat kekurangan makan dan
kekejaman tentara Jepang. Ketika Perang Dunia Kedua
berakhir pada tanggal 15 Agustus 1945, masa revolusi
dimulai. Sekitar 34.000 orang Belanda gugur selama
Perang Dunia Kedua di Asia Tenggara dan selama masa revolusi.
Makam Kehormatan Belanda di Indonesia
Hampir 25.000 korban perang dimakamkan di tujuh makam kehormatan
Belanda di Pulau Jawa. Sebelumnya mereka dimakamkan di 22 makam
kehormatan Belanda yang tersebar di seluruh Indonesia. Atas permohonan Pemerintah Indonesia, setelah penyerahan kedaulatan di tahun
60-an, ke 22 makam kehormatan Belanda ini dikumpulkan di Pulau Jawa.
Makam kehormatan Belanda di Pulau Jawa dikelola oleh Oorlogsgravenstichting (Yayasan Makam Kehormatan Belanda) melalui kantor yang berada di Jakarta.
Kunjungan ke Makam Kehormatan Belanda
Makam kehormatan Belanda di Indonesia buka setiap hari dari jam
07.00-17.00 dan tidak memungut biaya masuk. Di setiap makam kehormatan
Belanda terdapat pendopo. Di sana para pengunjung bisa dengan tenang melihat daftar nama para korban dan informasi lainnya yang tersedia.
Seluruh karyawan selalu siap membantu menemukan makam yang dicari.
Salib Birma-Siam - Menteng Pulo Columbarium - Menteng PuloMenteng Pulo (Jakarta)
Di Makam Kehormatan Belanda Menteng Pulo dimakamkan orang Belanda dan Indo Belanda yang menjadi korban Perang Dunia Kedua juga pria, wanita dan anak-anak yang wafat di kamp tahanan Jepang dan para militer Belanda yang gugur pada masa revolusi. Di Columbarium yang terletak di samping Gereja Simultan berjejer 754 guci abu orang Belanda yang gugur sebagai tawanan perang di Jepang dan dikremasi di sana.
Gereja Simultan - Menteng PuloAncol (Jakarta)
‘They shall not grow old,as we that are left grow old’. Kalimat tersebut adalah penggalan dari ‘Poem for the Fallen’ yang terdapat di Makam Kehormatan Belanda Ancol. Di lokasi yang dulunya rawa, tentara Jepang telah mengeksekusi ratusan pria dan wanita (sebagian besar dipancung). Mereka adalah orang Belanda dan Indonesia yang menentang penjajahan Jepang. Tubuh mereka dilemparkan ke dalam rawa. Setelah perang selesai, para korban dimakamkan kembali. Karena tubuh dari sebagian besar korban ditemukan dalam kuburan massal, maka tidak mungkin dilakukan identifikasi sehingga banyak makam tanpa nama. Sebuah ‘hemelboom’ (pohon surga) telah menjadi saksi bisu dari kekejian itu. Menurut seorang saksi mata, pohon tua tersebut menandai tempat sebagian besar eksekusi dilakukan.
Dibawahhemelboom terdapat makamLuchien(Luut)Ubels.Akibat dari kekeliruan identifikasi yang tragis,dia ditangkap tentara Jepang di tahun 1943. Sebenarnya tentara Jepang mencari adik laki-lakinya yang bernama L.Ubels (Lambert SamUbels).Lambert mendapat masalahdengan tentaraJepang setelah dia menolak menandatangani surat pernyataan loyalitas.Mungkin Luut tahu bahwa tentara Jepang melakukan kekeliruan identifikasi namun dia tetap mengorbankan dirinya demi adiknya.Dia juga menolak menandatangani surat pernyataan loyalitas di Kempetai sehingga di bulan September 1943 dia dieksekusi.Ketika itu Luut berusia hampir 24 tahun.Sam selamat dari perang.
Pohon Surga - Ancol Luchien Ubels Makam Kehormatan Belanda AncolPandu (Bandung)
Makam Kehormatan Belanda Pandu di Bandung merupakan tempat peristirahatan terakhir antara lain bagi para militer yang berdinas di Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) dan Angkatan Darat Kerajaan Belanda. Monumenmonumen yang terdapat di Makam Kehormatan Belanda Pandu menunjukkan hubungan antara Bandung dengan KNIL. Di sini selain para militer dimakamkan juga warga sipil yang meninggal di kamp-kamp konsentrasi Jepang di Bandung dan sekitarnya dan juga korban yang gugur pada masa revolusi.
Monumen KNIL Monumen makam ‘prajurit tak dikenal’ dan ‘warga sipil tak dikenal’ Makam Kehormatan Belanda PanduLeuwigajah (Cimahi)
Tidak hanya warga sipil yang dimakamkan di Makam Kehormatan Belanda Leuwigajah tetapi juga para militer. Sejak masa penjajahan Jepang tanah kosong di belakang pemakaman umum Leuwigajah sudah digunakan untuk mengubur tawanan yang meninggal di kamp konsentrasi Jepang yang berada di sekitar lokasi tersebut. Dengan jumlah makam sebanyak 5.181
Makam Kehormatan Belanda Leuwigajah merupakan makam kehormatan Belanda yang paling banyak jumlah makamnya di Pulau Jawa.
Kapal angkutan Jepang Junyo Maru,yang membawa 2.300 tawanan perang dan 4.200 tenaga kerja paksa pribumi (romusha),sedang dalam
perjalanan menuju Pekanbaru ketika pada 18 September 1944 ditorpedo di pantai barat Sumatra.Kejadian ini menelan 5.600 nyawa.Sebuah
monumen ditempatkan di Makam Kehormatan Belanda Leuwigajah
untuk mengenang para korban kapal Junyo Maru.
Makam Kehormatan Belanda Leuwigajah Monumen Junyo MaruKalibanteng (Semarang)
Karena di Makam Kehormatan Belanda Kalibanteng banyak sekali dimakamkan korban perang perempuan dan anak-anak, maka tempat ini disebut juga ‘Ereveld Perempuan’. Mereka merupakan korban dari kampkamp konsentrasi Jepang di Jawa Tengah: antara lain Ambarawa, Banyu Biru, Lampersari, Halmaheira, Bangkong, Gedangan dan Karangpanas.
Monumen-monumen bagi kamp perempuan dan kamp anak laki-laki mengingatkan kita akan cerita tentang mereka.
Makam Kehormatan Belanda Kalibanteng berbentuk segitiga. Sebagian besar korban perempuan dimakamkan di sisi barat dan korban laki-laki di sisi timur. Di bagian tengah dimakamkan anak-anak.
Makam Kehormatan Belanda Kalibanteng Monumen Perempuan dan Kamp Anak Laki-lakiCandi (Semarang)
Makam Kehormatan Belanda Candi adalah satu-satunya makam kehormatan Belanda militer di Indonesia. Pembangunannya merupakan inisiatif dari pasukan pertama tentara Belanda yang menjadi bagian dari Tijgerbrigade yang tiba di Semarang pada bulan Maret 1946. Hampir 1.000 anggota militer dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) yang dimakamkan di sini gugur pada masa Perang Dunia Kedua dan masa revolusi.
Makam Kehormatan Belanda CandiKembang Kuning (Surabaya)
Di Makam Kehormatan Belanda Kembang Kuning dimakamkan para korban perang yang dulunya berdinas di Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Angkatan Darat Kerajaan Belanda, Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL)
dan warga sipil dari kamp-kamp di Jawa Timur.
Di Makam Kehormatan Belanda Kembang Kuning terdapat antara lain
Monumen Karel Doorman untuk mengenang 915 serdadu Angkatan Laut
Kerajaan Belanda yang gugur pada Pertempuran di Laut Jawa. Mereka
tidak memiliki makam karena jasad mereka tetap berada di dalam laut.
Monumen Karel Doorman Makam Kehormatan Belanda Kembang KuningMakam tawanan perang
Banyak tawanan perang dijadikan buruh kerja paksa oleh penguasa Jepang pada pembangunan jalur kereta api Birma-Siam antara Birma yang sekarang
bernama Myanmar dan Thailand. Banyak tawanan perang yang tidak selamat. Pada saat pembangunan rel kereta tersebut hampir 3.000 orang
Belanda yang menjadi tawanan perang kehilangan nyawanya. Setelah perang mereka dimakamkan kembali di Makam Kehormatan Chungkai dan Kanchanaburi di Thailand dan Makam Kehormatan Thanbyuzayat di Myanmar. Makam-makam kehormatan ini dikelola oleh Commonwealth War Graves Commission (CWGC) di Inggris yang merupakan mitra organisasi Yayasan Makam Kehormatan Belanda. Masih banyak militer Belanda yang menjadi tawanan perang gugur di luar wilayah Hindia Belanda. Mereka dimakamkan antara lain di Makam Kehormatan CWGC di Ambon, Hong Kong dan Singapura. Di samping itu ada 145 orang Belanda, Cina dan Indonesia, yang sebagian besar adalah pedagang, dimakamkan di beberapa pemakaman di Australia.
Korea
Setelah Perang Dunia Kedua terjadi konflik di Korea untuk menghindari
pemisahan negara tersebut. Ketika Korea bagian selatan terancam diserbu, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk mengirimkan kekuatan
pasukan internasional. Sebelas negara ikut ambil bagian termasuk Belanda.
Para korban dari konflik ini mendapatkan tempat peristirahatan terakhirnya
di United Nations Memorial Cemetery di Busan. Di sini terbaring 2.299
korban termasuk 117 warga Belanda.
Makam Kehormatan Kanchanaburi Jalur kereta api Birma-SiamPerjalanan ziarah
Yayasan Makam Kehormatan Belanda (OGS) memberikan kesempatan
kepada keluarga dan kerabat korban untuk berkunjung ke makam bapak, ibu, saudara laki-laki atau perempuan dan juga anggota keluarga lainnya di Indonesia, Thailand atau Myanmar melalui perjalanan ziarah.
Setiap tahun Yayasan Makam Kehormatan Belanda mengorganisir
perjalanan ziarah ke makam kehormatan Belanda di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) atau di Thailand dan Myanmar. Dalam
perjalanan yang didampingi staf ahli, para peziarah akan berkunjung
ke makam kehormatan Belanda tempat diadakannya upacara. Setelah upacara yang biasanya bernuansa emosional, mereka berkesempatan meletakkan bunga di makam keluarga mereka. Selain kunjungan ke makam, diberikan juga kesempatan untuk kegiatan wisata. Program perjalanan ziarah diupayakan memiliki keseimbangan antara pengalaman emosional dan ketenangan.
Perjalanan ziarah ini didukung oleh vfonds dengan dana dari Nationale Postcode Loterij dan BankGiro Loterij. Keikutsertaan Anda dalam undian sangat dianjurkan.
Peletakan bunga
Bunga di makam merupakan simbol yang indah. Hal ini menandakan ‘kamu tidak dilupakan’. Namun hal ini tidak selalu bisa dilakukan sendiri oleh keluarga korban, terutama jika makamnya terletak di bagian lain dari bumi ini. Yayasan Makam Kehormatan Belanda menawarkan para keluarga untuk memesan bunga yang atas nama mereka akan diletakkan pada
makam keluarga mereka di Indonesia, Thailand dan Myanmar. Anda dapat
melakukan pemesanan bunga dengan sangat mudah melalui website kami atau mengontak Yayasan Makam Kehormatan Belanda.
Perawatan KalibantengTentang Yayasan Makam Kehormatan Belanda
Yayasan Makam Kehormatan Belanda menyimpan sekitar 180.000 registrasi korban perang yang gugur dari awal Perang Dunia Kedua 9 Mei 1940 hingga saat ini. Seluruh korban perang ini memiliki ceritanya masingmasing, kadang ceritanya menegangkan, terkadang pendek atau sederhana. Yayasan Makam Kehormatan Belanda ingin membuat agar kenangan terhadap mereka tetap hidup. Tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga bagi generasi di masa depan. Kami melakukannya dengan cara mengumpulkan cerita mengenai para korban, menceritakannya, menyimpan registrasi dan menyebut nama mereka serta dengan merawat 50.000 makam perang Belanda di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut dan jika ingin membantu tugas kami, Anda dapat membuka website kami www.oorlogsgravenstichting.nl
Dukunglah kami
Apakah tugas kami menyentuh hati Anda? Jika Anda menjadi donatur maka Anda juga akan membantu Vrienden van de Oorlogsgravenstichting melalui donasi tahunan yang terstruktur yang akan digunakan untuk pembangunan proyek-proyek Yayasan Makam Kehormatan Belanda. Sangatlah mudah untuk mendaftarkan diri sebagai donatur melalui website kami. Donasi tunggal juga akan kami terima dengan senang hati.
Kontak
Yayasan Makam Kehormatan Belanda (Oorlogsgravenstichting)
Indonesia
Jalan Panglima Polim Raya 23
Jakarta
Telepon +62 (0)21 720 79 83 info@ogs.or.id
Belanda
Zeestraat 85
2518 AA Den Haag
Postbus 85981
2508 CR Den Haag
Telepon +31 (0)70 313 10 80 info@ogs.nl
www.oorlogsgravenstichting.nl
ING IBAN: NL98INGB0000401000
ABN AMRO IBAN: NL53ABNA0246244097
Kamer van Koophandel (Chamber of Commerce) Haaglanden 41149180
Ikuti kami di media sosial:
erevelden_in_indonesia
www.facebook.com/oorlogsgravenstichting
facebook.com/ereveldmentengpulo
facebook.com/ereveldancol
facebook.com/ereveldpandu
facebook.com/ereveldleuwigajah
facebook.com/ereveldkalibanteng
facebook.com/ereveldcandi
facebook.com/ereveldkembangkuning
Photography Rob Gieling