Bpk DUBES-YOGYA

Page 1

PELUANG KERJA BAGI TKI DI MALAYSIA Da’i Bachtiar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RepubIik Indonesia Yogyakarta, 19 Oktber 2010


MATERI A. B. C. D. E. F.

LATAR BELAKANG DASAR KEBIJAKAN DATA MIGRANT WORKERS DI MALAYSIA DATA MIGRANT WORKERS PER SEKTOR PROBLEM YANG DIHADAPI TKI UPAYA PERWAKILAN RI


A. LATAR BELAKANG 1. Dalam Era Global terdapat 3 hal yang tidak dapat dibendung : • • •

Arus Barang Arus Uang Arus Orang

2. Setiap WNI berhak memilih pekerjaan sesuai kemampuan dimanapun 3. Peluang kerja di luar negeri cukup besar 4. Keterbatasan lapangan pekerjaan dalam negeri 5. Menghasilkan devisa negara January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

3


B. DASAR KEBIJAKAN Peraturan Indonesia -

UUD 1945 pasal 27 ayat 2 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

-

UU No. 39 tahun 2004 : Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

- MoU Indonesia – Malaysia : Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Sektor Formal, tahun 2004. - MoU Indonesia – Malaysia : Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia Sektor Informal, tahun 2006. January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

4


Peraturan Terkait Migrant workers di Malaysia - Akta Kerja 1955 : Peraturan kerja yg diberlakukan kepada pekerja tempatan Malaysia & tenaga kerja asing sektor formal. - Akta Pampasan 1952 : Diberlakukan juga kepada TKA yang mengalami kecelakaan kerja & kematian akibat kerja. - Akta 1966 : Akta ttg kanak-kanak dan orang muda - Akta 1959 : Akta ttg kesatuan sekerja -Akta 1959/60 : Akta Imigresen -Akta 670/2007 : tentang Anti Pemerdagangan Orang (ATiPs) January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

5


PELUANG & BIDANG PEKERJAAN Sektor Formal :  Perladangan  Pabrik  Konstruksi  Pertanian  Jasa Sektor Informal :  PLRT (penata laksana rumah tangga)

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

6


PERKEMBANGAN TKI SEKTOR

Formal

Informal

JENIS PEKERJAAN

2006*)

2007*)

2008*)

2009*)

2010**)

Kontruksi,

216.898

211.016

207.623

196.929

192.789

Perladangan,

316.832

290.484

287.781

260.232

202.156

Kilang/Pabrik,

213.108

206.780

199.784

167.155

198.643

Jasa/Service,

40.993

41.012

41.021

38.684

38.684

Pertanian

92.003

103.974

105.485

98.799

82.435

PLRT (Penata Laksana -Rumah Tangga)

294.115

294.784

279.134

230.141

203.225

991.940

917.932

JUMLAH

1.174.013 1.148.050 1.120.828

*) periode : Juli tahun sebelumnya s/d Juni tahun tersebut **) data per September 2010


NO

NEGARA

JUMLAH

1

INDONESIA

2

BANGLADESH

3

NEPAL

4

MYANMAR

5

INDIA

6

VIETNAM

7

FILIPINA

8

PAKISTAN

9

THAILAND

10

CAMBODIA

11

CHINA

12

SRI LANKA

13

LAOS

14

UZBEKISTAN

15

KAZAKHSTAN

16

LAIN-LAIN

917,932.00 307,366.00 175,810.00 140,260.00 113,797.00 74,842.00 18,640.00 22,989.00 7,102.00 12,091.00 8,894.00 3,414.00 57.00 4.00 1.00 61.00

JUMLAH TKA

1,803,260.00 JUMLAH TKA : 1,803,260 org


SEBARAN TKI DIBERBAGAI SEKTOR

No

SEKTOR

JUMLAH

1

PEMBANTU RUMAH

203,225.00

2

PEMBINAAN

192,789.00

3

PEMBUATAN

198,643.00

4

PERKHIDMATAN

38,684.00

5

PERLADANGAN

202,156.00

6

PERTANIAN

7

JUMLAH

82,435.00 917,932.00


PELUANG INDONESIA UNTUK MENGISI PASAR KERJA DI MALAYSIA

No

SEKTOR

PELUANG

INDONESIA

SISA

1

PEMBANTU RUMAH

300,000

203,225

96,775

2

PEMBINAAN / KONSTRUKSI

300,000

192,789

107,211.

3

PEMBUATAN / PABRIK

700,000

198,643

501,357

4

PERKHIDMATAN / JASA

200,000

38,684

161,316

5

PERLADANGAN

300,000

202,156

97,844

6

PERTANIAN

200,000

82,435

117,565

2,000,000

917,932

1,082,068

JUMLAH


MATRIK REMUNERASI UNTUK TKI DI M’SIA NO.

ACPECT

SECTOR

TIME

DOMESTIC

1

BASIC SALARY

RM. 600.00/month

FARMING

RM. 20.00/day

PLANTATION

CONSTRUCTION

RM. 18.50 - RM.25.00/day

RM. 35.00 (general worker/day)

RM. 20.00 - RM.40.00/ton

MANUFACTURE

SERVICE RM.468.00-RM.600.00 (8 hours)

RM.45.00 (semi skilled worker/day) RM. 480.00-RM.546.00/month RM.750.00-RM.925.00 (12 hours)

> RM. 55.00 (skilled worker/day)

RM.2.25 - RM. 2.80/hour

2

OVER TIME RATE (OTR)

N/A

RM. 2.50/hour

RM. 2.30 - RM. 3.10/hour

RM.4.30 - RM. 6.80 / hour

RM. 2.25 - RM.2.60/hour

3

HOLIDAY OVERTIME RATE

3 X OTR

N/A

RM. 7.50/hour

RM. 6.90 - RM. 9.30/hour

RM.12.90 - RM. 19.70 / hour

RM. 6.75 - RM.7.80/hour

4

ATTENDANCE ALLOWANCE

N/A

N/A

RM.50.00 - RM.85.00/month

N/A

RM. 52.00 - RM. 70.00/month

RM. 52.00 (8 WH)

5

MEAL ALLOWANCE

free 3 x /day

free 3 x / day

N/A

N/A

RM. 1.50 - RM.2.50/day

RM. 2.00/day (8 WH)

RM. 2.50 - RM. 4.00/day

N/A

DAY NIGHT MORNIN G

6

SHIFT ALLOWANCE

NOON

RM. 3.60 - RM. 4.50/hour RM.6.75 - RM. 7.70/hour RM. 10.80 - RM. 13.50/hour

RM. 1.00 - RM. 2.00/day N/A

N/A

N/A

N/A

NIGHT

RM. 2.00 - RM. 3.00/day

N/A

RM. 4.00 - RM. 10.00/day

7

FOOD ALLOWANCE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

8

MEDICAL ALLOWANCE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

TENTATIVE

9

TRANSPORT. ALLOWANCE

N/A

N/A

N/A

N/A

PROVIDED RM. 4.00/day

PROVIDED

10

INCENTIVE ALLOWANCE/ BONUS

N/A

N/A

N/A

N/A

JUST FOR PACKAGING SECTION

N/A

11

ACCOMODATION ALLOWANCE

PROVIDED

PROVIDED

PROVIDED

PROVIDED

PROVIDED

PROVIDED

12

ANNUAL LEVY ALLOWANCE

FULL SUBSIDIZED

FULL SUBSIDIZED

FULL SUBSIDIZED

FULL SUBSIDIZED

FULL SUBSIDIZED

FULL SUBSIDIZED


SEBARAN TKI

SEKTOR

Formal

Informal

JENIS PEKERJAAN

Kontruksi, Perladangan, Kilang/Pabrik, Jasa/Service, Pertanian PLRT (Penata Laksana Rumah Tangga) JUMLAH

SABAH

SERAWAK

SEMENANJUNG

JUMLAH

32,908 34,507 33,907 6,603 14

23,201 24,329 23,906 4,655 9,921

13,668 14,332 14,083 27,426 58,443

192,789 202,156 198,643 38,684 82,435

34,689

24,457

144,079

203,225

142,628

110,469

272,031

917,932


SYARAT UMUM BEKERJA DI MALAYSIA 1. 2. 3.

4. 5.

SEHAT JASMANI DAN ROHANI (LULUS FOMEMA) UMUR 18-45 TAHUN ADA WORKING PERMIT DARI JABATAN IMIGRESEN (PAS LAWATAN KERJA SEMENTARA) MEMBAYAR LEVI TIDAK BOLEH BERKAHWIN DENGAN PEKERJA ASING MAUPUN PENDUDUK TEMPATAN


LEVI No 1 2 3 4 5 6

SEKTOR PEMBANTU RUMAH PEMBINAAN PEMBUATAN PERKHIDMATAN PERLADANGAN PERTANIAN

JUMLAH RM 360 RM 1,200 RM 1,200 RM 1,800 RM 540 RM 540


KELEBIHAN

BAHASA, BUDAYA MIRIP

KETEKUNAN

LOYALITAS

SIKAP NRIMO

KEKURANGAN 

KURANG BERANI ‘MELAWAN’ (PENURUT, DIAM)

KURANG TERAMPIL

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TKI


TANTANGAN PENETRASI PASAR 1.

Berbicara marketing/pemasaran (TKI) maka adalah terkait langsung dengan kualitas TKI itu sendiri. Kualitas itu bersifat teknis dan non teknis. Kualitas bersifat teknis merupakan pembagian kategori menurut keahliannya misalnya ekspatriat dan TKI pada umumnya dan kualitas non teknis berupa kesiapan kerja (mental) dan mampu memahami dan mematuhi peraturan.

2.

Perlu dilakukan perbaikan dalam pengurusan TKI secara menyeluruh di dalam negeri dari system pelatihan/training, standard kompetensi, sertifikasi yang dikelola dan diawasi oleh Pemerintah, pola perekrutan, asuransi, biaya pengiriman dan standard kesehatan pekerja.

3.

Dengan TKI yang terlatih dan siap bekerja di luar negeri tentunya akan mempengaruhi pasar kerja TKI karena kinerja TKI sudah memenuhi penilaian yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan (Ability), 2) usaha yang dicurahkan (Effort), dan 3) dukungan majikan/ users (Support).

4.

Bagi TKI perlu adanya sistem pelatihan berbasis kompetensi atau Competency Based Training (CBT), suatu paradigma baru (apperentice) yang mungkin dapat dicoba dimana suatu sistem pelatihan yang hasil akhirnya adalah individu yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja dan atau industri.


STRATEGI PENETRASI PASAR 1.

2.

3.

4.

Sesuai kesepakatan kerjasama multilateral seperti AFTA dan WTO/GATS, Indonesia memiliki peluang untuk memperluas pasar kerja terutama untuk tenaga kerja formal melalui mekanisme “ request ” (bilateral) dan “ offer ” (multilateral) melalui perjanjian saling pengakuan MRA (Mutual Recoqnition Agreement). Di dalam kerangka GATS setiap Negara wajib untuk membuka akses pasarnya bagi jasa asing. Salah satu kesepakatan itu adalah meningkatkan akses pasar Negara-negara anggota dalam Perwakilan RI dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan dalam negeri dimana pengelolaan dan penyiapan TKI untuk siap bekerja dalam memenuhi/sesuai standard keperluan yang ditentukan user dan dapat bersaing dengan pekerja asing dari Negara sumber lain. Perwakilan RI mempunyai fungsi “pemasaran” TKI dan selalu mengedepankan aspek perlindungan dalam penempatan TKI ke Malaysia


PROBLEMATIK A. PIHAK TENAGA KERJA 1. Jenis pekerjaan hampir 90% pada sektor formal ‘unskilled’ dan informal (PLRT), atau pekerjaan yang sifatnya “dirty, dangerous, difficult”. 2. Jenis pekerjaan ini rentan terhadap perlakuan ‘unfair’ dari pengguna/majikan. 3. Latar belakang pendidikan rendah (masih ada yang buta huruf). 4. Perasaan kedekatan wilayah maupun kekerabatan dengan TKI pendahulu January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

18


5. Kurang pembekalan Skill. 6. Kemampuan bahasa untuk jenis pekerjaan jasa, sedangkan yang lainnya tidak masalah (Malaysia). 7. Umumnya penurut dan diam bila hadapi persoalan, bila depresi akan lari (menjadi illegal) 8. Tidak memiliki modal sama sekali sehingga segala biaya menjadi beban agensi (perusahaan), dalam bentuk hutang. January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

19


B. PIHAK PERUSAHAAN PENYEDIA JASA TKI 1. Pola Rekrutmen yang belum sepenuhnya terarah (asal dapat orang). 2. Persiapan skill yang terbatas, bahkan tempat penampungan untuk sekadar menunggu. 3. Ada yang menyiapkan dokumen yang tidak sesuai data diri dan alamatnya. 4. Segala biaya yang dikeluarkan perusahaan akan dibebankan kepada TKI. 5. Lebih pada “profit oriented�, aspek pelindungan TKI kurang. Contoh ; ditemukan TKI terlantar di terminal/airport. January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

20


C. PIHAK PEMERINTAH INDONESIA 1. Pengawasan dan bimbingan terhadap perusahaan jasa TKI belum efektif. 2. Penyiapan tenaga terampil oleh Pemerintah/Pemda dengan pola BLK (Balai Latihan Kerja) kurang dan belum penuhi kebutuhan, banyak BLK yang menganggur. 3. Adanya pembebanan biaya oleh perusahaan terhadap usaha Pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan akan menjadi beban TKI. 4. Dalam menghadapi pemerintah Malaysia, TKI bidang tertentu (Ladang, Konstruksi, PLRT) belum dijadikan posisi tawar tinggi, padahal sebetulnya pihak Malaysia sangat tergantung 5. Koordinasi antara Depnakertrans dengan BNP2TKI belum efektif. January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

21


D. PIHAK PEMERINTAH MALAYSIA 1. Menempatkan

TKI,

diposisikan

lebih

membutuhkan lapangan pekerjaan, walaupun fakta sebaliknya, karena TKI lebih disukai majikan/pengguna karena faktor agama, bahasa, budaya yang sama, dan produktivitas TKI. 2. Mempedomani MoU (Indonesia-Malaysia), ada halhal yang perlu revisi, seperti : - Paspor TKI dipegang majikan - Upah tidak diatur - Adanya ‘Calling Visa’ - Jam kerja dan waktu istirahat untuk pekerja informal (PLRT).

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

22


3. Tidak tegas terhadap pengguna yang memperkerjakan TKI ilegal, walaupun undangundangnya melarang. Banyak majikan memperkerjakan TKI Illegal, karena murah dan kalau sudah tidak memerlukan akan melaporkan kepada aparat pemerintah untuk menangkap TKI tersebut. 4. Pengawasan terhadap aparat di lapangan kurang, terjadi pemerasan oleh aparat terhadap TKI.

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

23


DATA KASUS NO JENIS KASUS 1 Gaji Tidak Dibayar 2 Kondisi Kerja Tidak Sesuai / Penipuan

2006 310

2007 231

2008 209

2009 211

2010 158

328

300

287

380

62

31

29

23

53

4

141

106

93

114

30

3

Pelelecehan Seksual

4

Penyiksaan

5

Terlantar / Ilegal

14

17

82

177

185

6

Korban Trafficking/Under Age

20

19

57

56

124

7

Lain-lain (Unfit)

73

42

103

179

8

917

744

854

1.170

566

JUMLAH KASUS

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

24


TKI ILEGAL A. Bidang Pekerjaan No 1 2 3 4 5 6 7

Bidang Perladangan Konstruksi Pabrik Jasa Pertanian PLRT Lain-Lain JUMLAH

Perkiraan / Asumsi 150.000 100.000 25.000 25.000 25.000 50.000 25.000 400.000

January 13, 2013

-

250.000 200.000 50.000 50.000 50.000 150.000 50.000 800.000

KBRI- MALAYSIA

25


UPAYA PTRI 1. Posisi Perwakilan (KBRI/KJRI) menjadi ujung tombak pada solusi permasalahan ‘hilir’, jadi menangani dampak dari TKI illegal. 2. Pemerintah RI  Pada regulasi, pengawasan, dan pelayanan jasa TKI lebih diarahkan untuk menyelesaikan pada permasalahan ‘hulu’ terutama dalam mempersiapkan calon TKI  Menempatkan TKI pada posisi tawar yang tinggi dalam hubungan dengan pemerintah Malaysia.  Tidakan tegas dan efektif terhadap penyedia TKI (Individu, perusahaan) yang bermasalah. January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

26


Upaya Perlindungan KBRI terhadap WNI

1. Prinsip Pelayanan Perlindungan KBRI terhadap WNI:

“KEPEDULIAN DAN KEBERPIHAKAN�; 2. Penanganan dan pengusutan berbagai kasus yang menimpa WNI/TKI oleh Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan dan Perlindungan WNI; 3. KBRI Siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu; 4. Kerjasama dengan Pemerintah Malaysia melalui mekanisme Joint Committee; 5. Program penyambutan (welcoming program) dan pemantauan WNI/TKI di Airport KLIA dan LCCT; 6. Penandatanganan kontrak kerja baru bagi TKI yang akan melakukan penyambungan permit kerja; 7. Penyediaan bantuan hukum bagi WNI/TKI yang terkena masalah hukum (baik sebagai korban maupun pelaku)

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

27


Upaya Perlindungan KBRI terhadap WNI

8. Pelayanan pengaduan via SMS 21945; 9. Kegiatan pendataan ke penjara-penjara dan pusat deportasi untuk mengetahui WNI yang berada di penjara serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan; 10. Melaksanakan Outreach ke kantong-kantong TKI di berbagai daerah di Indonesia; 11. Kegiatan penyuluhan dan pelayanan publik di daerah-daerah konsentrasi TKI di Malaysia; 12. Kampanye Peningkatan kesadaran masyarakat, bekerjasama dengan media; 13. Terbongkarnya sejumlah jaringan Trafficking In Persons (TIPs) dan diprosesnya secara hukum para pelaku.

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

28


Joint Committee RI - Malaysia

1. Pada tanggal 12 November 2009, Menakertrans RI bertemu dengan Mendagri Malaysia dan Menteri Sumber Manusia Malaysia sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral Presiden RI dengan PM Malaysia di hari yang sama; 2. Dalam pertemuan tersebut, KBRI menyampaikan mengenai permasalahan TKI dan hambatan penyelesaian permasalahan tersebut; 3. Respon Mendagri Malaysia yaitu memberikan instruksi pembentukan Unit Khas (Joint Committee) yang terdiri dari unsur Kementrian Dalam Negeri Malaysia, Kementrian Sumber Manusia Malaysia, Kepolisian dan Imigrasi Malaysia;

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

29


Joint Committee RI - Malaysia 4. Tujuan Unit Khas adalah untuk penangangan bersama secara terpadu dengan KBRI dalam penyelesaian kasus TKI khususnya PRT; 5. Pada tanggal 2 Desember 2009, Mendagri Malaysia melakukan kunjungan ke penampungan (shelter) KBRI; 6. Dalam pertemuan dengan Duta Besar RI, Mendagri Malaysia menyampaikan: - Cakupan JC tidak hanya pemasalahan PRT tetapi juga TKI non PRT dan WNI Secara Umum. - Keanggotaan JC dari Malaysia juga akan melibatkan Kejaksaan Agung dan Jabatan Kehakiman Malaysia. - Akan dibentuk JC serupa di negara bagian dimana terdapat Kantor Perwakilan RI; 7. Melalui JC, mekanisme penyelesaian masalah TKI menjadi lebih cepat (kasus hukum dan tuntutan gaji) serta pembebasan biaya Check Out Memo (denda dan special pass); 8. Penyediaan hotline 15999 oleh Kementrian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat Malaysia untuk pengaduan berkaitan dengan kekerasan/penganiayaan terhadap PRT.

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

30


Review Background Moratorium Juni 2009 

Terjadi Kasus Penganiayaan terhadap TKI Sdri. Siti Hadjar - 8 Juni 2009

1.

Kasus-kasus penganiayaan terhadap TKI sebelumnya, seperti :

2.

Nirmala Bonat, Ceriati, dll

3.

TKI bermasalah di Malaysia, setiap tahun menangani

4.

LEBIH DARI 1000 kasus atau rata-rata 3 – 4 kasus / hari

Terdiri dari (tahun 2010) :

◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦

Gaji tidak dibayar oleh majikan/agensi Dis Harmoni Eksploitasi Mengalami pelecehan seksual Kondisi kerja tidak sesuai Terlantar/ilegal Keimigrasian Lain-lain (unfit)

= 236 kasus / 45 % = 54 kasus / 10 % = 18 kasus / 4 % = 4 kasus / 1 % = 15 kasus / 3 % = 63 kasus / 12 % = 60 kasus / 12 % = 194 kasus / 26 %

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

31


Reaksi terhadap Moratorium •

PM Malaysia : Indonesia yang rugi sendiri, karena banyak tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan

Menteri dan Politisi Malaysia : Malaysia, tidak boleh tergantung tenaga kerja pada satu Negara saja, mencari dari Negara lain

Organisasi PAPA : Telah menghubungi Kedutaan lain di Malaysia (Filipina, Vietnam, Kambodja, Laos), untuk pembantu rumah tangga

Masyarakat Umum (melalui media) : 1.Bahwa banyak pembantu rumah yang senang dari pada terkena kasus 2.Bahkan banyak majikan yang menjadi korban pembantu rumah yang nakal atau kabur

January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

32


Kondisi Selama Moratorium •

Untuk mendapatkan pembantu dari Negara lain, mengalami kesulitan : 1. Dari Filipina : gaji tinggi (USD 400) 2. Dari Kambodja, Vietnam : skill kurang, budaya dan bahasa berbeda 3. Dari Myanmar, Laos : Pemerintah tolak kirim pembantu rumah ke Malaysia

•

Pemerintah Malaysia 1. Masih keluarkan Visa Kerja (calling visa) 2. Perpanjang permit kerja

•

Ditemukan kasus-kasus TKI 1. Masuk Visa Kunjungan, kemudian bekerja, diberikan permit kerja 2. Masuk secara illegal January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

33


saran 1.

2.

3.

4.

Regulasi tidak jelas; misalnya pembantu rumah selalu mengerjakan keseluruhan kebutuhan rumah tersebut, tidak ada perbedaan tugas baby sitter, care taker (khusus menjaga orang tua) dan seterusnya. Placement/ penempatan; seharusnya jangan mencantumkan general worker tapi harus disesuaikan dengan keahliannya. Perlu adanya standard untuk pengertian yang disepahami bersama mengenai unskill Employment, semiskill Employment, skill Employment, dan kategori kerja. Perlu adanya MRA Kompetensi dan uji kompetensi bagi calon pekerja yang akan mengisi peluang kerja di Malaysia.


TERIMA KASIH January 13, 2013

KBRI- MALAYSIA

35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.