Majalah Kelompok Ganjil

Ganjil MONTHLY TRAVEL MAGAZINE

Pesona Situ Babakan

01 ISSUE 2018

Mengulas Situ Babakan dari dekat

Mengulas Situ Babakan Secara Mendalam Berdasarkan Kacamata Opini, Features, Iklan, Wacana akan Keindahan Setu Babakan

TOURIST MAGAZINE

PAGE 27

Sepenggal Sejarah di Setu Babakan

Dik, orang tua adik jelas-jelas tak menyetujui hubungan kita

"Tersebutlah sepasang remaja yang saling berkasih-kasih.

Percintaan mereka tak disetujui oleh orang tua si gadis. Sebab si pemuda amatlah miskin.

Suatu ketika, berkatalah pemuda itu kepada kekasihnya,

Jika memang itu keputusan abang, pergilah". sahut gadis itu dengan berlinang air mata.

"Tetapi jika abang sudah berhasil di rantau, lekaslah pulang". Diiringi linangan air mata, pergilah pemuda itu.

"Dik, orang tua adik jelas-jelas tak menyetujui hubungan kita", Pemuda itu menjelaskan, "Mungkin karena abang miskin.

Karena itu abang hendak pergi merantau. Siapa tahu nasib abang membaik. Jika kita memang berjodoh, kelak pasti kita akan dapat bersama lagi".

Setahun telah berlalu. Tak ada kabar mengenai pemuda itu. Si gadis mulai resah, apalagi orangtuanya telah menjodohkan dirinya dengan laki-laki lain.

TOURIST MAGAZINE

PAGE 27

Sepenggal Sejarah di Setu Babakan

Setahun telah berlalu. Tak ada kabar mengenai pemuda itu. Si gadis mulai resah, apalagi orangtuanya telah menjodohkan dirinya dengan laki-laki lain.

Saat pernikahannya kian dekat, gadis itu kian gelisah. Ia masih berharap pemuda idamannya akan kembali. Namun harapan tinggal harapan.

Akhirnya gadis itu putus asa. Ia pergi ke Danau (Setu) Babakan.

Dengan perasaan hancur ia menceburkan dirinya ke sana.

Para siluman penghuni danau itu menaruh belas kasihan pada gadis itu. Maka ia tak mati terbenam di danau itu, tetapi menjelma menjadi buaya putih.

Hingga kini, buaya putih itu masih setia menjaga danau itu. jikalau ada orang berbuat tak senonoh di sekitar danau, maka orang itu akan menjadi korban buaya putih." Kurang lebih begitu lah hikayat setu babakan yang dilansir dalam situs www.

Jakarta.go.id Keindahan setu babakan yang masih sarat akan unsur budaya membawa kami

untuk memutuskan bahwa tempat ini adalah tempat yang tepat untuk kami berkunjung untuk mencari bahan majalah dalam pembelajaran mata kuliah Keterampilan Menulis Populer.

Tempat yang sejuk ini juga menawarkan beraneka pilihan mulai dari edukasi, wisata, hingga kuliner. Tempat-tempat yang berada di wilayah ini pun terisi dengan beraneka jenis.

Mulai dari museum, zona yang memperlihatkan perkampungan betawi, hingga pasar malam.

PAGE 25

TOURIST MAGAZINE

Mengulas Setu Babakan dengan bercerita Nyaman merupakan satu kata yang pas untuk mendefinisikan Setu Babakan di mata saya. Begitu kaki saya menginjakan Setu Babakan untuk pertama kalinya, saya dan kawan-kawan disuguhi pemandangan hamparan danau yang luas dan dikelilingi warung-warung yang tertata rapi tepat di seberang danau.

Jajaran warung tersebut begitu dekat, hanya trotoar dan jalan setapak yang memisahkan warung dengan danau. Wilayah yang termasuk ke dalam zona B dalam Perda Nomor 3 Tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan ini memiliki beragam hal yang dijajakan mulai dari kuliner hingga pakaian adat mulai dari warung hingga gerobak pikul. Semua dijajakan agar menarik perhatian pengunjung.

Masih tetap wilayah yang sama begitu kaki saya melangkah lebih jauh, saya menemukan sebuah lahan yang menjadi kawasan pasar malam. Lahan tersebut berisi beraneka wahana bermain khas pasar malam seperti wahana kincir angin, wahana trompoline, odong-odong, dan mini boat. Sayang, matahari masih tegak berdiri di atas kepala ketika saya berkunjung, sehingga saya tidak dapat melihat secara langsung indahnya kelap-kelip pasar malam di wilayah setu babakan tersebut Semakin matahari beranjak, semakin ramai pula orang-orang yang berwisata atau sekadar berkunjung ke wilayah setu babakan ini. Setidaknya begitu yang saya tangkap berdasarkan pengamatan saya dan wawancara singkat dengan pengunjung lain ketika saya datang ke wilayah setu babakan untuk yang kedua kalinya. Hal yang sama juga dikatakan oleh sekolompok musisi jalanan yang menamai diri mereka dengan sebutan Senja atau Seniman Jalanan.

Menurut Senja, sore dan malam merupakan puncak keramaian pengunjung dan wisatawan lokal yang memadati wilayah Setu Babakan ini khususnya wilayah sekitar zona B..

TOURIST MAGAZINE

PAGE 10

Berwisata sekaligus belajar Koleksi yang disertai penjelasan ini akan menambah pengetahuan pengunjung sehingga pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar Berlanjut ke zona berikutnya yaitu zona A yang menurut Perda Nomor 3 Tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan zona ini dikembangkan menjadi pusat pelestarian pengembangan budaya dengan luas 3,2 ha. Di zona ini dikembangkan berbagai rumah adat khas Betawi, seperti rumah adat gudang, kebaya, joglo, bapang, pesisir dan pulau seribu yang juga dilengkapi dengan museum sejarah dan purbakala, gedung teater dan gedung modern bernuansa Betawi.

Ada beraneka benda yang dipamerkan di museum ini mulai dari kain batik khas Jakarta hingga beragam makanan dan jajanan khas betawi yang dipamerkan di dalam lemari kaca dengan ornamen kayu di pojok kiri ruangan. Tak lupa fotofoto yang didominasi warna hitam dan putih dipajang dalam bingkai beraneka ukuran dan digantung di di dinding sehingga menghadirkan kesan klasik bagi pengunjung yang melihatnya. Museum ini terdiri lebih dari satu lantai namun hanya lantai satu saja yang digunakan sebagai museum.

Penulis : Nadine Rizki Penanggng jawab tata letak dan editor : Nadine Rizki Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

PAGEÂ 28

FEATURE

INTERVIEW

Lantai selanjutnya digunakan sebagai kantornya. Lanjut ke luar kami disuguhi pemandangan rumah-rumah adat betawi yang berjejer rapi. Nampaknya kayu menjadi bahan utama dalam pembuatan rumah adat tersebut

Kami sempat mengabadikan momen kebersamaan kami di halaman museum yang cukup luas tersebut sembari menunggu beberapa teman kami yang sedang mengurus perizinan.

Sayang seribu sayang, informasi valid mengenai museum ini tidak berada dalam kolom teratas pencarian di internet sehingga ada beberapa situs yang kami ragukan keabsahannya karena berasal dari sumber yang masih kami ragukan.

Suasana hangat bercampur seru mendominasi tiap tingkah kami selama bersantai dan mengabadikan foto tersebut sampai akhirnya kami mendapat kabar bahwa ada masalah dengan surat izin kami sehingga kami berdiskusi terlebih dahulu dan diambil lah keputusan bahwa kami akan masuk ke museum meski tanpa seorang pendamping yang seharusnya menemani kami dan memberikan kami informasi lebih dalam mengenai sejarah dan isi museum tersebut.

Saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan ke museum di wilayah Setu Babakan. Gerbang kokoh yang terbuat dari kayu jati tersebut seakan menyambut kami dengan hangat dilanjutkan dengan senyum serta sapaan para penjaga di pos yang juga menyapa kami dengan ramah.

Beruntung meskipun surat izin kami sedikit bermasalah, kami tetap diizinkan masuk dan mengabadikan momen selama berada di sana.

Melihat Pesona Betawi di Situ Babakan

Dosen Pengampu :Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Penulis : Indira Setyani Penanggung jawab desain: Nadine

Pagi itu, hari sangat cerah ketika aku turun di Stasiun Universitas Pancasila yang jaraknya Âą5 km dari Situ Babakan. Setelah berkumpul bersama teman-teman di pintu keluar stasiun kami pun bersama-sama berangkat menuju lokasi dengan memesan tranportasi online. Setibanya di Situ Babakan, aku langsung memanjakan mata dengan pemandangan danau yang luas dan wilayah lingkungan yang adem karena masih banyak pepohonan. Tak lupa aku mengajak teman-teman untuk berswafoto bersama di depan tugu yang bergambar sepasang ondel-ondel.

10 EXPLORE / MARCH 2019

PAGE 3 • VOYAGE

Beberapa hari sebelum melakukan perjalanan ke Situ Babakan ini, aku sudah mencari di internet apa saja kira-kira yang ada disana dan hasilnya yang kutemukan mengenai adanya penampakan buaya putih di danau tersebut. Menyeramkan sekali bukan? Namun aku tak hanya terfokus pada isu tersebut, ternyata di Situ Babakan ini juga katanya banyak sekali hal-hal tentang Suku Betawi, seperti museum kebudayaan, makanan, dan lain-lain.

Dari hasil pencarian di internet inilah aku menjadi sangat antusias untuk melihat langsung seperti apa pemandangan di Situ Babakan ini, aku bersama temanteman langsung menyusuri daerah situ ini, kami menemukan adanya beberapa penjual makanan tradisional. Nah, karena hari sudah mulai siang dan kami sudah mulai lapar, akhirnya kami mengambil tempat duduk dan membeli jajanan-jajanan yang ada. Soto mie betawi, kerak telor, kue rangi betawi, pancong, otak-otak bakar, dan beragam minuman dingin lah yang kubeli bersama teman-temanku disana. Kami makan bersama dan saling mencicipi makanan satu sama lain.

Setelah menghabiskan makanan, kami langsung menuju ke Museum Kebudayaan Betawi yang letaknya tak jauh dari Situ Babakan ini. Sesampainya di museum kami mendapat kabar bahwa kami tidak bisa mendapatkan tour guide atau pemandu karena adanya kesalahan administrasi, meskipun begitu kami masih senang karena dapat masuk ke museum dan melihat-lihat.

Didalamnya ada banyak sekali kebudayaankebudayaan betawi, mulai dari sepeda ontel, wayang, miniatur penganten betawi, sepasang ondel-ondel, lukisan tokoh-tokoh ternama, batik betawi, dan masih banyak lagi.

Dari sini kami akhirnya berpencar untuk pulang, teman yang lain ada yang memilih untuk membeli makan dulu, ada yang langsung kembali ke rumah, dan aku pun kembali berkumpul bersama dengan teman-teman yang berangkat bersama untuk ke stasiun lagi. Saat kami berjalan kaki menuju ke jalan besar, kami melihat ada beberapa toko-toko cinderamata yang menjual beraneka ragam cinderamata seperti patung ondel-ondel mini, dan ada ondel-ondel yang besar juga.

Hari sudah mulai sore dan kami sudah puas menjelajah seisi museum, beberapa dari kami ada yang beribadah di mushola dan yang lain masih melakukan swafoto di sekitar museum, ada juga yang nampaknya mulai lelah dan duduk-duduk di depan tangga masuk museum.

Wah, ternyata cukup lelah juga setelah berjalan-jalan di situ babakan ini, meskipun begitu kami terpuaskan oleh pemandangan disana dan tidak menyesal pergi kesana. Ohiya, situ babakan ini terletak di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan teman-teman! Jadi, jika kalian adalah orang jakarta wajib dateng kesini untuk melihat kebudayaan betawi. Situ Babakan ini bisa juga loh jadi sarana liburan kalian saat libur panjang nanti, karena biaya yang sangat murah meriah dan mendapat edukasi mengenai kebudayaan betawi. [INDIRA SETYANI – 1201617071]

TOURIST MAGAZINE

PAGE 13

Berlibur Sambil Belajar Kebudayaan Betawi di Setu Babakan Penulis : Nabila Rayina Penanggung jawab desain : Nadine Rizki Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Ingin berlibur namun tetap dapat memperoleh pengetahuan mengenai kebudayaan?

Jangan khawatir, ada Setu Babakan yang menyediakan wisata edukasi budaya Betawi yang terletak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tidak hanya menambah pengetahuan serta wawasan saja nih, Setu Babakan juga dapat menjadi salah satu alternatif tempat liburan yang meringankan sedikit penat kita dari banyaknya kegiatan sehari-hari, lho.

Ditambah lagi, anda tidak perlu membayar tiket masuk untuk menjelajahi Setu Babakan ini, alias gratis. Kecuali untuk anda yang membawa kendaraan pribadi, tentu saja dikenakan tarif parkir.

Setu Babakan merupakan sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan.

Di dalamnya menyajikan segala macam mengenai kebudayaan Betawi. Mulai dari makanan khas nya, bentuk rumahnya , keseniannya, serta sejarahnya.

19

Tidak hanya itu, di dalam Setu Babakan terdapat danau buatan yang sangat luas dan tenang. Jika ingin menikmati pemandangan di danau, Anda dapat menelusurinya dengan menyewa perahu angsa yang dapat digunakan maksimal oleh dua orang dalam satu perahu. Di sepanjang pinggir danau yang adem karena pohon-pohon yang rindang, banyak warung baris berjajar menjual segala macam makanan dan minuman, khususnya khas Betawi.

Biasanya setiap wisatawan akan disambut dengan pertunjukan budaya Betawi yang dibawakan oleh penduduk setempat. Pertunjukan yang dapat disaksikan ketika berjalan menuju danau antara lain Tanjidor, Lenong, dan Ondel ondel. Namun sayang, pada saat saya dan teman-teman berkunjung, kami tidak menemukan pertunjukan sekalipun. Suasana saat di danau hingga di dalam museum pun tidak begitu ramai.

Tak lupa, sebagai wisata edukasi, terdapat pula Museum yang lebih terlihat seperti Masjid dari depan, karena begitu besar dan tidak terlihat seperti sebuah Museum kebanyakan.

Di dalam Museum tersebut, Anda dapat melihat segala jenis makanan ringan yang diletakan di dalam lemari, tanjidor, sepeda onthel, banyak foto tokoh Betawi, dan segala benda khas Betawi lainnya.

Jika dari pintu masuk Museum anda memilih untuk berbelok ke kiri, maka akan menemukan segala hal benda khas Betawi. Berbeda jika anda memilih jalan lurus dari pintu masuk, anda akan disuguhkan pemandangan yang berbeda, yakni rumahrumah khas Betawi.

Setu Babakan masih dapat dijangkau oleh Transjakarta, dengan jurusan Blok MCipedak, Tranjakarta kecil, turun tepat di depan pintu masuk Pitung. Jikalau anda memilih untuk menggunakan KRL, anda bisa turun di Stasiun Pancasila dan berlanjut dengan menggunakan transportasi online untuk sampai ke Setu Babakan. Begitu pun untuk arah pulang, transportasi nya sama saja.

Setu Babakan cocok untuk dimasukan ke dalam daftar destinasi tempat liburan bersama keluarga maupun erabat, sekedar piknik kecil sambil berswafoto di pinggir danau dan di bawah pohon rindang, sekaligus mempelajari kebudayaan Betawi dengan mengunjungi Museumnya.

Pintu masuk Setu Babakan terbagi menjadi dua, yakni pintu masuk zona dan pintu masuk Pitung yang ada di gambar pertama. Nah. baik untuk menuju ke Museum, maupun danau nya, menurut saya akan lebih dekat jika masuk lewat pintu masuk zona. Karena jika anda masuk lewat pintu masuk Pitung, anda akan berjalan sedikit lebih jauh untuk menuju museum ataupun danau nya.

Jikalau anda membawa kendaraan pribadi atau online, itu akan terasa lebih ringan.

Penulis : Gita Rachma Savitri Penanggung Jawab Desain : Nadine Rizki Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

SITU BABAKAN, PUSAT PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI PENULIS : PRIMA NUR MAHARANI EDITOR : NADINE RIZKI

Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Seperti yang kita tahu bahwa di Provinsi DKI Jakarta yang heterogen ini ada bermacam suku adat dan budaya dan budaya asli yang ada dan berkembang di sana adalah budaya Betawi. Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan banyaknya pendatang baru di Jakarta, budaya asli Betawi semakin tergeser dan kurang diminati. Untuk itu pemerintah membangun kawasan cagar budaya ini untuk melestarikan budaya asli Jakarta yaitu budaya Betawi.

Kawasan cagar budaya Situ Babakan ini difasilitasi dengan museum budaya Betawi, dan tanpa membayar sepeserpun kita dapat melihat dan mengetahui sejarah benda-benda antik, dan hasil produk budaya Betawi lainnya dipamerkan di museum tersebut. Contohnya topeng betawi, ondel-ondel, sepeda onthel, alat musik khas betawi, sampai ada replika rumah khas Betawi.

Tidak hanya museum, di kawasan cagar budaya ini pun diisi oleh stand-stand makanan khas Betawi yang sudah terkenal, dan yang mungkin sudah jarang ditemukan di pasaran juga ada di sini.

S I T U B A B A K A N

Apakah segitu saja? Tentu tidak.

Kawasan cagar budaya Betawi ini atau yang disebut Situ Babakan ini juga mengadakan pertunjukkan budaya di setiap akhir pekannya, seperti pertunjukkan tari khas Betawi, pertunjukkan silat, lenong, dan lain sebagainya.

Mengusung namanya sebagai pusat perkampungan budaya Betawi, jadi Situ Babakan ini benar-benar menunjukkan bahwa Situ Babakan bukan hanya sekadar tempat wisata saja, melainkan sebagai kawasan cagar pelestarian budaya asli Jakarta yaitu budaya Betawi.

MENGULIK KEASLIAN BUDAYA BETAWI DI MUSEUM SETU BABAKAN Penulis : Ainun Qolbi Penanggung jawab Desain : Nadine Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Perjalanan kami menuju tempat Setu Babakan mengasyikan dan menyenangkan dalam perjalanan. Saya beserta para rombongan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia kelas 1 PB 2 menggunakan jalur bebas hambatan yaitu naik Bus Trans Jakarta menguras kesabaran waktu kami karena menunggu antrian dan kemacetan yang memakan waktu sekitar 2 jam.

Akhirnya sampailah kami para rombongan di depan Perkampungan Betawi Setu Babakan yang diberi penanda yang menarik sebagai suatu Perkampungan yang asli dengan budayanya.

Setelah memasuki beberapa langkah, kami disuguhkan dengan berbagai pernak pernik ornamen betawi, baju, makanan, serta sesuatu yang menjadi “khas� betawi yaitu ondel ondel yang terpampang begitu jelas.

Rumah rumah betawi yang dihias dengan berbagai bentuk keaslian budaya betawi menjadikan perkampungan ini memang patut untuk dilestarikan sebagai suatu panorama indah yang begitu alami, nyata, dan masyarakat yang memang gemar menjaga budaya itu dengan baik.

Selepas kami berjalan jalan sembari membeli jajanan khas di sekitaran rumah penduduk, sampailah kita kepada Museum Setu Babakan yang menjadi pusat tujuan kita untuk melihat kebudayaan budaya asli. Saat kami rombongaan masuk Petugas Setu Babakan juga menyambut kami dengan ramah kehadiran serta surat perizinan kami diterima masuklah rombongan kami ke museum.

Di pelataran museum kami melihat dua ondel ondel selamat datang, dan samping sebelah kiri balai terdapat batik betawi, koleksi lukisan Benyamin, sepeda ontel, serta beberapa miniatur tentang baju dan ondel ondel mini.

Masuk kembali ke dalam Museum terdapat tempat pementasan yang setiap kali dijadwalkan yang melingkar besar semacam gerbang untuk acara tontonan teater.Samping kanan kiri dan melingkari juga digunakan untuk tempat duduk penonton seperti punden berundak undak.

PERFECTING THAT PLAYLIST

Perjalanan kami disana tidak sia sia karena kami setidaknya membuat beberapa hal yang menjadikan kami untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya Betawi yang dapat menambah khasanah kita untuk melestarikan budaya betawi di tengah kota metropolitan yang sudah teerpengaruh proses modernisasi dan globaisasi. ebelum menjelang sore hari, kami masih berkeliling mengitari sekitaran museum  guna melihat beberapa rumah adat yang semestinya baik untuk diajak berswafoto.

Setelah mengitari museum rasa lelah menaruh rasa kami untuk sejenak untuk beristirahat di masjid dan melaksanakan salat berjamaah.

Setelah beristirahat dengan melepas penat, waktu pun sudah semakin sore kami pun memutuskan untuk kembali ke rumah masing masing , sebelum kami pulang ada ide menarik dari ketua kelas untuk seluruh rombongan berfoto terlebih dahulu sebagai suatu bentuk kenangan telah mengunjungi tempat ini. Setelah beristirahat dengan melepas penat, waktu pun sudah semakin sore kami pun memutuskan untuk kembali ke rumah masing masing , sebelum kami pulang ada ide menarik dari ketua kelas untuk seluruh rombongan berfoto terlebih dahulu sebagai suatu bentuk kenangan telah mengunjungi tempat ini. Sebagai ganti dari sebuah perjalanan kami yang panjang pula rasa lelah seketika hilang di hadapan manakala rombongan PB 2 tertawa lepas sembari menikmati keaslian budaya betawi ini. Ini pengalaman kami yang selebihnya menjadi penghibur diri sendiri.

TOURIST MAGAZINE

PAGE 27

SITU BABAKAN LESTARIKAN KEBUDAYAAN BETAWI

Penulis : Reni Kesumawati Penanggung Jawab Desain : Nadine Rizki

Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Setu Babakan merupakan objek wisata yang terletak disrengseng sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta.

Pintu masuk utama objek wisata ini adalah Pintu Si Pitung yang terletak di Jalan RM. Kahfi II. Setu Babakan merupakan objek wisata yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi

Betawi. Namun, meskipun Perkampungan Betawi Setu Babakan ini masih berada di daerah Jakarta, perkampungan ini berbeda dengan daerah yang ada di Jakarta pada umumnya yang identik dengan gedung-gedung tinggi, udaranya pun sudah tercemar dengan polusi akibat dari banyaknya kendaraan dan masyarakatnya pun sudah banyak yang cenderung jauh dari budaya.

Namun, di perkampungan betawi yang berada setu babakan, wisatawan yang berkunjung akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.

Setu Babakan, sebagai sebuah

Setu Babakan merupakan pusat

Selain tempat yang menarik dan

kawasan Cagar Budaya Betawi,

perlestarian budaya betawi termasuk

masih asri pusat wisata kebudayaan

sebenarnya merupakan objek wisata

dalam hal makanan, maka dari itu

betawi ini, sangat terjangkau untuk

yang terbilang baru. Peresmiannya

banyak pedagang yang menjajakan

liburan karena tidak memerlukan

sebagai kawasan cagar budaya

makanan khas betawi seperti,

biaya yang besar untuk masuk ke

dilakukan pada tahun 2004, yakni

ketoprak, kerak telor, arum manis,

dalam perkampungan betawi ini,

bersamaan dengan peringatan HUT

soto betawi, bakso, mie ayam, soto

para wisatawan juga akan

DKI Jakarta ke-474.

mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk,

mendapatkan sensasi yang

kue apem, toge goreng, tahu gejrot,

berberbeda selain berjalan-jalan

dan masih banyak lagi yang lainnya.

para wisata juga dapat mengetahui

Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang

lebih banyak lagi mengenai

ditetapkan Pemerintah Jakarta

Selain pedagang makan yang

kebudayaan yang ada di betawi.

sebagai tempat pelestarian dan

menjajakan makan khas betawi ada

Wisatawan yang berkunjung ke

pengembangan budaya Betawi

juga terdapat toko-toko yang

perkampungan ini, tidak dipungut

secara berkesinambungan.

menjajakan suvenir khas betawi serta

biaya. Namun, hanya dikenai biaya

Perkampungan ini merupakan salah

pemandangan alam yang indah dan

parkir Rp 2000 hingga Rp 5.000.

satu objek wisata yang menarik bagi

masih asri, di setu babakan juga

Selain harganya yang terjangkau,

wisatawan yang ingin menikmati

sudah terdapat fasilitas-fasilitas

untuk menuju tempat wisata ini

suasana khas pedesaan atau

umum seperti tempat ibadah,

sangat mudah karena untuk menuju

menyaksikan budaya Betawi asli

panggung pertunjukan seni, di setu

tempat wisata ini dapat

secara langsung.

babakan juga terdapat museum yang

menggunakan angkutan umum

didalamnya banyak sekali barang-

seperti Transjakarta dan kereta.

Di perkampungan ini, masyarakat

barang kebudayaan betawi dari

Wisatawan yang berkunjung ke setu

Setu Babakan masih

zaman dahulu, tak hanya berupa

babakan diperbolehkan menikmati

mempertahankan budaya dan cara

barang yang menunjukan

suasana perkampungan mulai dari

hidup khas Betawi, seperti,

kebudayaan betawi didalam museum

pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB.

berdagang, membuat kerajinan

itu juga ada lukisan-lukisan wajah

tangan, dan membuat makanan khas

tokoh betawi yang cukup terkenal.

Betawi. Melalui cara hidup inilah, mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya.

venture 29

SITU BABAKAN CAGAR BUDAYA BETAWIÂ BYÂ RAHMA WARDANI EDITOR & PENANGGUNG JAWAB LAYOUT : NADINEÂ Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

Situ Babakan adalah salah satu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah,kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Situ berarti danau dalam bahasa sunda).Pada tahun 2004, daerah Situ Babakan dijadikan Pusat Perkampungan Betawibersamaan dengan HUT DKI ke-474, ini dikarenakan masih banyaknya perkampungan masyarakat betawi serta kedua danau yang mengapit perkampungan itu Perkampungan Situ Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan budayanya yang masih terjaga secara baik. Situ Babakan telah menjadi tempat wisata bagi masyarakat Jakarta sekaligus menjadi kawasan cagar kebudayaan Betawi. Tentu kita menyadari dengan adanya Situ Babakan, maka masyarakat Jakarta memiliki tempat wisata dengan keistimewaan sejarah tersendiri

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya betawi ini akan diperlihatkan panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan dan kiri jalan utama, bangunan berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya. Situ Babakan mampu menjadi tempat wisata yang memberikan nilai edukasi atau pengetahuan kepada pengunjung Situ Babakan itu sendiri.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan setiap tahunnya, pengelolaan Situ Babakanharus ditingkatkan mulai dari pelayanan, kelayakan fasilitas, hingga penyelenggaraan kegiatan-kegiatan guna melestarikan kebudayaan Betawi, agar pengunjung merasa nyaman saat mengunjungi cagar budaya Betawi itu. Kita sebagai masyarakat yang baik diharapkan untuk memberikan peran dalam hal menjaga kebersihan dan kelestarian Situ Babakan, agar cagar budaya Betawi itu tidak punah dan tetap menjadi sejarah kebudayaan Betawi pada masa yang akandatang.

PAGE 25

Dosen Pengampu : Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

PAGE 25

Dosen Pengampu :Ibu Dra. Siti Ansoriyah M,pd.

PAGE 25

PAGE 25