Bahasa Indonesia Kelas 7

Page 102

kuda kayu itu. Ia tanyakan kepada sang pemilik. Apakah ia mau menjual kuda kayu itu? Dan berapa harganya? “Mohon ampun, Baginda,” sahut orang itu. “Hamba tidak akan menjual kuda ini. Hidup saya bergantung darinya. Ia memberi nafkah hamba seumur hidup.” “O, gampang!” sahut Raja mantap. “Nafkahmu seumur hidup kutanggung!” “Jika demikian kehendak Baginda, hamba menurut,” ujar orang itu. Tak berapa lama Pangeran sudah menaiki kuda kayu itu. Untunglah Pangeran bisa mengendalikan kuda itu. Kuda itu pun makin lambat terbangnya dan makin turun mendekati bumi kembali. Akhirnya, pada sore hari mereka mendarat di istana milik Raja Parel. Gerbangnya dijaga prajurit. Dari seragamnya pangeran tahu ia berada di sitana Raja Parel. Ia menyelinap masuk saat penjaga lengah. Dua kamar serba berlapis emas ia lewati, kosong. Lalu ia sampai ke kamar ketiga. Ia melihat seorang puteri sedang tidur di ranjangnya.Putri itu ayu sekali. Pangeran terkesima menatap paras yang molek itu. Tiba-tiba sang Putri terbangun. Ia kaget melihat pangeran berwajah tampan dalam kamarnya. “Saya putra Raja Amsterdam,” kata Pangeran memperkenalkan diri. Pangeran menceritakan ia bisa sampai ke tempat itu gara-gara kuda kayu. Sang Puteri bingung. Ia tertarik pada pangeran tetapi hubungan Amsterdam dan Parel kurang baik. Namun demikian ia nekad menghadap ayahnya, memperkenalkan sang Pangeran. “Terhadap dia aku tidak apa-apa,” kata Baginda, “Urusanku dengan ayahnya!” Pangeran diterima baik sebagai tamu. Bahkan Baginda mengizinkan Putri pergi ke Amsterdam bersama Pangeran. Sang Pangeran mengirim surat kepada ayahandanya. Ia memberitahukan bahwa dirinya tidak kurang suatu apa dan menjadi tamu terhormat Raja Parel. Ia juga menceritakan akan segera pulang memboyong putri Raja Parel. Akhirnya ia mohon, agar Baginda sudi menjemputnya di tapal batas kerajaan. Sri Baginda tentu saja amat gembira mendengar berita itu. Ia bersyukur bahwa putranya tidak menjumpai malapetaka. Baginda menjawab berjanji sedia menjemput. Pangeran dan Putri berangkat. Perjalanan ini makan waktu lama. Ketika mereka sampai di tapal batas kerajaan, Raja Amsterdam sudah menunggu. Namun, mereka juga sudah

Pelajaran 7 Tokoh

89


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.