ePaper | METRO SIANTAR

Page 45

SELASA

25 September 2012

DEMI BERHENTI MENCURI

KAIRO- Seorang pria di Mesir terpaksa memotong kedua tangannya setelah dia mengaku tak mampu menahan hasrat untuk mencuri. Pria yang bernama Ali Afifi itu menyebut tindakannya itu sebagai perang melawan iblis. Afifi mengaku dia ingin berhenti mencuri, namun hasratnya tidak mampu menahan keinginan untuk melakukan perbuatan tersebut. Pria berusia 27 tahun itu mengatakan, empat tahun lalu dia pergi ke sebuah stasiun kereta api di Kota Tanta, Mesir untuk memotong tangannya. Dengan disaksikan banyak orang, Afifi meletakkan salah satu tangannya ke rel kereta hingga tak lama kemudian kereta datang dan menghilangkan satu tangannya. Ketika sang ayah mengetahui kejadian tersebut, dia mengira putranya menderita kelainan jiwa. Afifi pun segera dimasukkan ke rumah sakit jiwa. ”Ketika saya keluar dari rumah

PANDA TEWAS

Washington Zoo Berduka Ali Afifi sakit jiwa beberapa bulan lalu, saya memutuskan untuk memotong satu tangan lagi untuk memastikan bahwa saya tidak lagi mencuri,” ujar Afifi kepada suratkabar Mesir, seperti dikutip Emirates247, Senin (24/9). Sebelum memotong tangannya sendiri, Afifi sempat meminta salah seorang intelektual Muslim untuk membantunya memotong

tangannya. Namun intelektual itu menolak. ”Dia menolak permintaan saya, mengatakan bahwa dia bukan penguasa atau seseorang yang dalam posisi untuk mengambil keputusan. Dia menyarankan saya untuk bertaubat dan memohon pertolongan Tuhan. Saya pun memutuskan untuk memotong tangan saya,” imbuhnya. (ok/int)

Anak Panda yang baru dilahirkan di National Zoo, Washington, Amerika Serikat (AS), tewas pada Minggu (23/9). Padahal, kelahiran ini diharapkan seluruh staf dan pengunjung. Anak Panda seberat 113 gram alias super kecil itu sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda tak sehat. Namun, setelah pukul 09.00 pagi waktu setempat atau 23.00 Minggu malam WIB, ia tak lagi membuat suara. Induk si Panda yang merupakan pinjaman dari China, Mei Xiang, kemudian membuat suara aneh, 17 menit kemudian yang diartikan penjaganya sebagai panggilan induk yang tak

Tutup Situs Penebar Kebencian Italia mengusulkan komunitas internasional, terutama pemerintah yang memiliki wewenang, untuk menutup atau memblokir situs-situs provokator dan penebar kebencian. “Pemerintah berhak memblokir situs-situs yang menebarkan kebencian macam ini,” ujar Menteri Luar Negeri Italia Giulio Terzi. Ia menegaskan, ada garis batas penting yang membedakan kebebasan beragama dengan kebebasan berpendapat. “Hukum Italia menyatakan, melecehkan agama merupakan tindakan kriminal,” ujarnya mengingatkan. Tradisi Italia, lanjutnya, juga mengajarkan seluruh manusia untuk saling menghormati satu dengan lainnya. Terutama, agama yang dianut.

Buaya dalam Bagasi Pesawat SYDNEY- Maskapai penerbangan harus lebih ketat lagi memeriksa bawaan penumpangnya, terutama jika bawaan itu adalah seekor hewan. Sebab, jika hewan itu lepas, semua orang akan repot; apalagi jika hewan yang dibawa dalam pesawat adalah seekor buaya. Seorang petugas pengurus kargo maskapai penerbangan Australia, Qantas, terkejut bukan kepalang. Pasalnya, saat tengah menurunkan

GALANG DANA

barang bawaan penumpang pesawat jurusan Brisbane-Melbourne itu, dia menemukan seekor buaya lepas berkeliaran. Beruntung buaya yang lepas itu hanya berukuran kecil dan bisa dengan cepat diamankan petugas keamanan Bandara Melbourne. ”Hewan itu bisa diamankan dengan cepat di Melbourne,” kata juru bicara Qantas seperti dikutip AFP. Buaya itu didaftarkan sebagai barang

Melecehkan agama di Italia bisa dihukum denda seribu euro atau sekitar Rp11 juta dan hukuman penjara tiga tahun. Hukum ini diberlakukan sejak 2006.(int)

Pramugari AS Curi iPad MILIK PENUMPANG bawaan oleh perusahaan pengiriman kargo Australian Air Express. Qantas saat ini tengah melakukan penyelidikan apakah buaya itu ditempatkan di tempat yang benar dan sudah memenuhi prosedur yang berlaku saat dimasukkan ke dalam pesawat terbang. Namun, tidak dijelaskan sebesar apakah buaya yang dibawa di bagasi Qantas itu. (kc/int)

200 Orang Bugil di Laut Utara

NORTHUMBERLAND- Sekira 200 orang terlihat bugil dan berlari-lari di Laut Utara untuk memecahkan rekor dunia. Namun jumlah itu dinilai belum bisa memecahkan rekor sebelumnya. Acara The North East Skinny Dip digelar sebagai bentuk penggalangan dana untuk amal. Namun penyelenggara acara itu menilai, jumlah warga yang ikut serta di acaranya tidak terlalu banyak dan tidak berhasil memecahkan rekor. Sejumlah warga yang hadir di acara tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal itu untuk menyambut musim gugur. “Saya mengikuti skinny dip tahun lalu, ketika kami berhasil memecahkan rekor dunia. Saya rasa, acara yang baru saja kita gelar kemarin bisa memecahkan rekor. Namun acara itu sudah membuat kami gembira,” ujar penyelenggara acara Jacqueline Higginson, seperti dikutip Daily Mail, Senin (24/9). Pada 2011 lalu, skinny dip dilakukan di Pantai Rhossili, Wales. Acara itu diikuti

tenang. Mei Xiang kemudian pindah dari tempatnya. Sejam kemudian saat satu penjaga membawakan madu untuk mengalihkan perhatian Mei Xiang, sementara penjaga lainnya mengambil anak Panda yang sudah tak lagi bernyawa. Si anak yang belum diketahui jenis kelaminnya itu sudah tak bernapas. Seorang dokter hewan sempat mencoba melakukan pernapasan buatan, sebelum si anak Panda akhirnya dinyatakan tewas pada pukul 10.28. Kelahiran bayi Panda ini disambut gembira staf kebun binatang dan masyarakat. (int)

oleh sekira 400 orang. Mereka mencoba untuk menggalang dana untuk pengobatan kanker.

Menurut Higginson, acara di Pantai Rhossili cukup memberinya inspirasi untuk mengorganisir acara serupa di laut

Utara. Otoritas penjaga pantai pun mengizinkan warga untuk menggelar acara tersebut. (ok/int)

OREGON- Seorang penumpang pesawat maskapai Amerika Serikat (AS), Horizon Air, kehilangan iPad miliknya di dalam pesawat. Usut punya usut, iPad tersebut ternyata dicuri oleh salah seorang pramugari pesawat tersebut! Si penumpang yang berasal dari Nevada, AS, ini menggunakan aplikasi khusus ‘Find My iPad’ untuk mencari keberadaan iPad-nya yang hilang dalam penerbangan. Sungguh mengejutkan, iPad tersebut diketahui berada di rumah salah seorang pramugari maskapai Horizon Air. Pramugari bernama Wendy Ronelle Dye tersebut kemudian ditangkap pada Jumat (21/9) malam di kediamannya di wilayah Oregon, Portland, AS. Demikian diungkapkan oleh juru bicara Kepolisian Kota Oregon, Bill Kler, seperti dilansir news.com.au, Senin (24/9). Kepada polisi, wanita berusia 43 tahun ini membantah dirinya telah mencuri iPad tersebut. Dia juga menegaskan dirinya tidak pernah menggunakan iPad tersebut untuk kepentingannya sendiri. Menurut Dye, ada seorang penumpang yang menemukan iPad tersebut di salah satu tempat duduk pesawat dan kemudian memberikannya kepadanya. Dia pun berdalih bahwa dirinya berniat mengembalikan iPad tersebut kepada pihak perusahaan untuk diserahkan kembali ke pemiliknya. Namun pernyataan Dye tersebut diragukan polisi. Sebabnya, hasil penyelidikan menemukan sejumlah informasi pribadi Dye tersimpan di dalam tablet keluaran raksasa Apple tersebut, termasuk hari ulang tahun suaminya. Dye pun akhirnya ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (dtc/int)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.