1 minute read

KEP MERANTI Harga Beras di Kepulauan Meranti Lampaui HET

SELATPANJANG - Harga beras medium dan premium di Kepulauan Meranti melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi telah berlangsung lama.

Untuk beras medium harganya tembus Rp11.000 per kilogram, sementara HET yang ditetapkan pemerintah hanya Rp9.950 per kilogramnya. Begitu juga harga beras premium, naik hingga mencapai Rp17.000 per kilogram. Sementara HET sesuai peraturan Menteri Perdagangan

Advertisement

Nomor 57 tahun 2017 harusnya tidak lebih dari Rp13.300 per kilogramnya.

“Harga beras di atas HET sudah berlangsung lama. Kita sudah berupaya melakukan koordinasi dan mengeluhkannya, namun tidak pernah menemui titik terang,” ungkap Kadis Perdagangan Kepulauan Meranti, Marwan, Kamis (9/2).

Marwan mengatakan, kenaikan harga beras di daerah tersebut cukup cepat dan signifikan. Seperti harga Beras Premium Belida awal Desember 2022 lalu masih berkisar Rp13.500, sementara harga saat ini sudah Rp15.000 per kilogramnya. Begitu juga harga Beras Premium

Gelombang Cinta dari Rp15.000 naik menjadi Rp17.000 per kilogramnya.

Kenaikan harga tidak terjadi pada komoditas beras saja.

Menurut Marwan, kenaikan juga mencakup sejumlah kebu- tuhan lain. Seperti harga minyak goreng curah, dari Rp13.000 menjadi Rp15.000 per liternya.

Lanjut daging ayam utuh dari

Rp30.000 menjadi Rp32.000 per kilogram. Telur ayam ras dari

Rp29.000 menjadi Rp31.000 per kilogramnya. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Kepulauan Meranti akan berkomunikasi dan berkoordinasi ke pemerintah pusat.

Hal tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi situasi tingginya harga bahan pokok di daerah setempat. Salah satunya naiknya harga beras yang jauh melampaui HET. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto mengatakan, mereka bakal mengusulkan kemudahan impor komoditas tertentu yang menjadi salah satu langkah menuju stabilitas pasokan dan harga sejumlah jenis kebutuhan bahan pokok yang beredar di daerah setempat.

Dikatakan sekda, hal tersebut hanya mencakup komoditas tertentu. Karena sejauh ini sejumlah bahan pokok yang beredar di Kepulauan Meranti terus mengalami kenaikan sejak Desember 2022 lalu.

“Jadi kemudahan bagi komoditas pokok saja. Seperti saat ini, beras, gula, telur dan cabai yang tak kunjung stabil. Itu yang minta diizinkan nantinya dari kementerian terkait,” tuturnya.

This article is from: