30112014

Page 5

SENI BUDAYA

METRO RIAU

MINGGU, 30 NOVEMBER 2014

5

Erhu, Alat Musik Pemikat Hati serta opera. Di orkes musik tradisional Tiongkok, erhu adalah alat musik utama yang memainkan peran yang mirip dengan peran biola dalam orkes musik Barat. Memurnikan Pikiran Musik di Tiongkok setua peradaban 5000 tahun lalu. Bertujuan bukan sebagai suatu hiburan, melainkan untuk memurnikan pikiran seseorang. Melantunkan suara dapat mempengaruhi dan mengharmoniskan alam semesta. Putera-putera bangsawan diwajibkan untuk mempelajari musik sebagai salah satu dari empat mata pelajaran pokok yang wajib. Oleh karena itu, siapapun mereka yang menampilkan musik hanya sebagai suatu pertunjukkan hanya akan mendapatkan penghargaan. Sejalan dengan adanya alat musik tradisional Tiongkok, erhu relatif cukup muda dengan sejarah yang hanya 1000 tahun. Alat ini diperkenalkan ke Tiongkok oleh suku non-Han di sepanjang perbatasan utara Tiongkok. Arti harafiahnya adalah ‘instrumen dua senar orang barbar’. Petani menggunakan alat ini untuk memainkan lagu-lagu rakyat yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, seperti memancing dan menggembalakan hewan ternak.(int/wsl)

SALAH satu dari alat musik tradisional Tiongkok yang terkenal, baik tempo musiknya cepat ataupun lambat adalah Erhu. Alat musik mampu menghasilkan suara yang indah dan memikat hati pendengarnya. Keunikan erhu terletak pada bunyi senarnya yang bisa menonjolkan irama panjang dan mengalun, sangat cocok untuk representasi irama sedih. Seperti lagu ‘Jiang he shui” yang memeras air mata bagi yang suka. Selain irama sedih, erhu menyuarakan lagu yang bermakna mendalam, seperti ‘Erquan yingyue’. Selain itu, erhu sangat kaya ekspresi, mampu menirukan suara mulai dari kicauan burung sampai ringkikan kuda. Sebuah instrumen alto dengan rentangan musik bernada menengah-tinggi, iramanya bisa lembut atau nyaring, tapi merdu. Dalam rentang nada rendah dan menengah, erhu terutama menyampaikan nada sedih dan muram, sebuah kualitas yang sangat cocok untuk menyampaikan pertunjukkan besar dari sejarah Tiongkok dan emosi dari rakyatnya. Asal usul erhu dapat dilacak sampai zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 sam-

pai abad ke-10 Masehi. Pada masa itu, erhu populer di antara rakyat yang bermukim di bagian barat laut Tiongkok. Dalam perkembangannya selama seribu tahun lalu, erhu selalu menjadi pilihan utama dalam pertunjukan opera tradisional Tiongkok. Seiring perjalanan waktu, dilansir tionghoa.news, menjadi hal yang umum bagi erhu untuk digunakan dalam suatu ensemble atau dalam orkestra dalam opera Beijing, tetapi ia tidak terlalu dihargai untuk dimainkan sebagai alat musik solo. Meskipun erhu terkadang disebut sebagai biola bersenar dua, tetapi alat ini dimainkan secara vertikal dan bukannya horizontal, di atas pangkuan pemainnya sambil duduk. Alat terbuat dari kayu yang tebal. Seperti rosewood atau eboni, dan terdiri dari sebuah kotak kecil yang dibungkus kulit ular, biasanya kulit ulat phyton dan sebuah leher ramping dan panjang yang melengkung di ujung-

Perkembangan Musik Tiongkok di Indonesia

T

IONGKOK memiliki kekayaan budaya musikal yang telah tumbuh dan berkembang sejah zaman dahulu. 7000 tahun SM, Tiongkok telah memiliki bukti-bukti yang kuat, bahwa musik sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya suling Jiahu, instrument musik tertua di dunia yang terbuat dari tulang binatang. Contoh alat musik lainnya lonceng, drum, alat musik tiup, alat musik dawai dari perunggu pada makam bangsawan Yi dari Zeng (abad 5 SM). Mereka beranggapan musik merupakan totalitas kegiatan terpelajar, yang meliputi berfikir, bertindak dan mengatur. Masuknya bangsa Tiongkok ke Indonesia pada tahun 671 M membawa pengaruh besar pada beberapa budaya di Indonesia. Secara fisik unsur Tiongkok tampak pada alat-alat musik gesek, yaitu Tehyan, Kongahyan dan Sukong. Sedangkan alat musik unsur pribumi, yaitu Gambang, Kromong, Gendang, Krecek dan Gong. Perpaduan kedua unsur kebudayaan ini tampak pula pada perbendaharaan lagulagunya yang menunjukkan sifat pribumi. Di antaranya Jali-jali, Surilang, Lenggang-lenggang kangkung dan sebagainya. Terdapat pula lagu-lagu yang jelas bercorak Tionghoa, baik nama lagu, alur

nya. Dua senar baja menggantikan senar sutera tradisional. Sebuah bambu dan rambut kuda putih secara permanen ditempatkan di antara dua se nar ini. Kotak kecil tersebut memiliki banyak kualitas yang unik yang membuatnya menjadi suatu alat musik yang sulit dipelajari. Tidak ada pemetaan jari untuk menemukan kunci nada yang pas, dan senar ditekan, tetapi tidak boleh menyentuh lehernya. Suara dihasilkan ketika alat gesek, yang digunakan untuk meningkatkan pergesekan, lewat di antara senar yang menyebabkan kulit ular bergetar. Dua sisi dari alat gesek digunakan untuk menghasilkan suara. Kedua senar begitu berdekatan yang dimainkan seolah-olah satu senar Setelah tahun 1949, pembuatan alat musik erhu serta tehnik permainannya sama-sama mengalami perkembangan pesat. Erhu di samping dapat dimainkan dalam pertunjukan resital, dapat pula dijadikan sebagai alat iringan musik untuk pertunjukan nyanyi dan tari

melodi maupun liriknya, seperti Kong Jilok, Phe Pantaw, Sipatmo dan sebagainya. Sebutan untuk tangga nadanya pun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu Syang atau Hsyang, Ceh atau Tse, Kong, Oh atau ho, Uh Lio atau Liu dan Suh. Jadi bisa disimpulkan bahwa kedatangan dan keberadaan bangsa Tionghoa di Indonesia membawa banyak pengaruh ke dalam budaya Indonesia. Musik negeri panda ini berpengaruh juga pada jenis alat-alat musik yang digunakan oleh suku Betawi Indonesia. Seperti Teh Yan, Koh Ah Yan dan Sukong. Kedua yang terakhir adalah sejenis alat musik rebab yang digesek cara memainkannya. Rebab dan Kecapi sendiri biasa digunakan dalam musik gambang kromong khas Betawi. Bila Rebab digesek, maka kecapi ditabuh. Disekitar era 80-an, bahkan sebagian penyanyi pop Indonesia sangat kentara sekali dipengaruhi oleh budaya Tionghoa kental, siapa yang tidak kenal lagu LingLing? Lagu pop Indonesia yang bertajuk nama seorang gadis Tionghoa bernama Ling-Ling, dan beberapa lagu poop Indonesia yang berjudul atau bernuansa klasik. Bahkan di masa kini, lagu - lagu religius pun banyak yangg berkemas dalam hampir delapan puluh persen liriknya berbahasa Tionghoa dipadu dengan lirik berbahasa Indonesia. Atau mengambil sedikit saja bahasa Tionghoa. Dengan judul lagu berbahasa Tionghoa untuk lebih menembak pangsa pasar. Antara lain lagu yang berjudul Ching Ai Ching Ai yang diusung oleh kelompok penyanyi religi Raihan dalam album mereka yang berjargon Assalamu’alaikum. Dilansir rahmahnajid.blogspot.com.(int/wsl)

ALAT MUSIK GESEK: - Erhu: Badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda. - Gaohu: Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi. -Gehu : Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello. -Banhu: Rebab Tionghoa dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya. ALAT MUSIK PETIK: -Liuqin: Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar. -Yangqin: Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya. -Pipa: Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar. -Ruan: Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar. -Sanxian:Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar. -Guzheng: Kecapi yang memiliki 16 26 senar. -Konghou: Harpa Tionghoa.

PERSADA BUNDA

MENERIMA MAHASISWA BARU PROGRAM D III & STRATA 1 (S1) ASM (AKADEMI SEKRETARI & MANAJEMEN

STISIP (SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK)

SK.MENDIKBUD RI No. 250/DIK/KEP/1992 Terakreditasi : SK. NO : 017/BAN-PT/AK-XI/DPI-III/X/2011 Jurusan: 1. Sekretaris Eksekutif (D3) 2. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (D3)

SK.MENDIKNAS RI No.173/D/0/2000 Terakreditasi : SK. NO : 004/BAN-PT/AK-XV/S1/IV/2012 Jurusan : 1. Admintrasi Negara (S1) 2. Administrasi Niaga (S1) 3. Ilmu Komunikasi (S1)

ABA (AKADEMI BAHASA ASING)

Terakreditasi : SK.No.027/BAN-PT/AK-XII/S1/XI/2009 Jurusan : 1. Ilmu Hukum (S1) 2. Hukum Bisnis (S1) 3. Hukum Udara (S1)

SK.MENDIKBUD RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 001/BAN-PT/AK-X/DPI-III/IV/2010 Jurusan : 1. Bahasa Inggris (D3)

STIE (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI) SK.MENDIKNAS RI No. 62/D/1998 Terakreditasi : SK. NO : 049/BAN-PT/AK-XIII/S1/III/2010 Jurusan : 1. Manajemen (S1) 2. Manajemen Pemasaran (D3) 3. Akuntansi (D3)

STIBA (SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ASING)

STIH (SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM)

STAI (SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM)

SYARAT PENDAFTARAN

1. Berijazah SMU/SMK/MAN atau sederajat 2. Pria/Wanita yang sehat jasmani dan Rohani 3. Mengisi Formulir Pendaftaran 4. Foto Copy Ijazah/STTB atau sederajat, di legalisir (3 lbr) 5. Foto Copy NEM/Nilai, dilegalisir (3lbr) 6. Pas Foto 3 x 4 = 4 lbr 7. Membayar Uang Pendaftaran Rp. 350.000,8. Mengikuti Ujian Saringan Masuk

Kampus : Jl. Diponegoro No. 42 Pekanbaru - 28116

DK. DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM No.DJ.1/495/2007 Telp. (0761) 23181 Fax. (0761) 40218 Jurusan : 1. Pemikiran Islam (S1) Cell : 0812 755 3848 / 0761-7082525 2. Ekonomi Islam 3. Perbankan Syriah Home Page : http://www.persadabunda.or.id

Ketua Yayasan H. HAZNIL ZAINAL, SE, MM

Dewan Pembina Prof. Drs. H. ZAINAL ZEIN

Sekretaris DIDI. Y. FIKRI, SE

SK.MENDIKNAS RI No. 042/BAN-PT/AK-XV/S1/XI/2012 Jurusan : 1. Bahasa dan Sastra Inggris (S1)

REDAKTUR : WISLI

LAYOUTER : ERWIN S


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
30112014 by Harian Pagi Metro Riau - Issuu